No. 17 / VII / 1 Maret 2004
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN JANUARI 2004 EKSPOR ! Nilai ekspor Indonesia bulan Januari 2004 kembali menembus angka US$ 5 milyar atau tepatnya mencapai US$ 5,03 milyar, meskipun lebih rendah 3,66 persen dibanding ekspor bulan Desember 2003. Sementara dibanding ekspor Januari 2003 mengalami peningkatan tipis sebesar 0,74 persen. ! Ekspor Non-Migas bulan Januari 2004 mencapai US$ 3,84 milyar, turun 5,44 persen dibanding bulan sebelumnya, sedangkan dibanding ekspor Januari 2003 naik 0,99 persen. ! Penurunan ekspor non migas terbesar bulan Januari 2004 terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$ 153,7 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada kertas/karton sebesar US$ 85,0 juta. ! Ekspor non migas ke Jepang bulan Januari 2004 mencapai angka terbesar yaitu US$ 594,8 juta, disusul Amerika Serikat US$ 565,8 juta dan Singapura US$ 320,8 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,60 persen. ! Menurut sektor, ekspor hasil pertanian serta ekspor hasil industri bulan Januari tahun 2004 meningkat masing-masing 14,95 persen dan 2,72 persen dibanding bulan yang sama tahun 2003, sebaliknya hasil tambang turun 24,05 persen.
1. Perkembangan Ekspor 1.1 Ekspor Migas dan Non Migas Mengawali tahun 2004, ekspor Indonesia pada bulan Januari kembali menembus angka US$ 5 milyar, walaupun mengalami penurunan sebesar 3,66 persen dibanding bulan Desember 2003 yaitu dari US$ 5 225,6 juta menjadi US$ 5 034,5 juta. Bila dibandingkan dengan bulan Januari 2003, ekspor mengalami kenaikan tipis 0,74 persen. Ekspor Januari 2004 ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi prospek ekspor tahun 2004. Penurunan ekspor bulan Januari 2004 disebabkan oleh menurunnya ekspor non migas sebesar 5,44 persen yaitu dari US 4 058,1 juta menjadi US$ 3 837,4 juta. Sementara ekspor migas justru mengalami peningkatan 2,54 persen dari US$ 1 167,5 juta menjadi US$ 1 197,1 juta. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak sebesar 15,26 persen menjadi US$ 98,2 juta, dan ekspor gas alam sebesar 8,29 persen Berita Resmi Statistik No. 17 / VII /1 Maret 2004.
1
menjadi US$ 629,3 juta, sementara ekspor minyak mentah justru turun sebesar 6,30 persen menjadi US$ 469,6 juta. Penurunan nilai ekspor minyak mentah pada bulan Januari 2004, lebih disebabkan menurunnya volume ekspor sebesar 7,87 persen, meskipun harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$ 30,50 per barel di bulan Desember menjadi US$ 30,97 di bulan Januari 2004. Tabel 1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia, Januari 2004 Nilai FOB ( Juta US$ )
URAIAN
Januari 2003
Desember 2003
Januari 2004
Jan – Des 2003
% Perubahan Januari 2004 thd Desember 2003
% Peran thd total Januari 2004
% Perubahan Januari 2004 thd Januari 2003
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Total Ekspor
4 997,4
5 225,6
5 034,5
61 034,5
-3,66
100,00
0,74
Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas
1 197,5 438,7 135,5 623,3
1 167,5 501,2 85,2 581,1
1 197,1 469,6 98,2 629,3
13 643,6 5 621,0 1 548,6 6 474,0
2,54 -6,30 15,26 8,29
23,78 9,33 1,95 12,50
-0,03 7,04 -27,53 0,96
Non Migas
3 799,9
4 058,1
3 837,4
47 390,9
-5,44
76,22
0,99
Grafik 1 : Laju Pertumbuhan Ekspor Migas dan Non Migas Januari terhadap Januari tahun sebelumnya, 1992 - 2004 100
Persentase Pertumbuhan (%)
80 60 40 20 0 1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
-20 -40
Tahun
Migas
Non Migas
Total
Bila dibandingkan dengan bulan Januari 2003, nilai ekspor Januari 2004 mengalami peningkatan 0,74 persen, yang disumbang oleh naiknya ekspor non-migas sebesar 0,99 persen, sementara ekspor migas justru turun sebesar 0,03 persen. Lebih lanjut penurunan ekspor migas (berdasarkan data Pertamina) disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak 27,53 persen, sementara ekspor minyak mentah dan ekspor gas alam mengalami peningkatan masing-masing 7,04 persen dan 0,96 persen.
2
Berita Resmi Statistik No 17 / VII /1 Maret 2004.
1.2 Ekspor Non-Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Penurunan terbesar ekspor non migas bulan Januari 2004 terhadap bulan Desember 2003 terjadi pada mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 153,7 juta sedangkan peningkatan terbesar pada kertas/karton (HS 48) sebesar US$ 85,0 juta. Tabel 2. Ekspor Non Migas Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari 2004 Nilai FOB (Juta US$) Golongan Barang (HS)
Perubahan Januari 2004 thd Desember 2003 (Juta US$) (6)
% Peran thd Total Non Migas Januari 2004
Januari 2003
Desember 2003
Januari 2004
Jan - Des 2003
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Mesin/peralatan listrik (85)
474,0
602,5
448,8
6 190,3
-153,7
11,69
2. Kayu, barang dari kayu (44)
265,0
248,6
299,8
3 129,8
51,2
7,81
3. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84)
266,8
314,2
223,6
2 890,5
-90,6
5,83
4. Lemak & minyak hewan/nabati (15)
244,8
290,6
247,9
2 851,9
-42,7
6,46
5. Bahan bakar mineral (27)
171,7
242,6
184,9
2 122,5
-57,7
4,82
6. Bijih, kerak, dan Abu logam (26)
152,9
92,1
62,8
2 076,7
-29,3
1,64
7. Kertas/Karton (48)
166,8
128,5
213,5
2 020,1
85,0
5,56
8. Barang-barang rajutan (61)
110,5
83,5
97,0
1 365,1
13,5
2,53
9. Alas kaki (64)
96,7
81,6
136,1
1 209,4
54,5
3,55
10. Filamen buatan (54)
94,1
80,2
95,5
997,8
15,3
2,49
Total 10 Golongan Barang
2 043,3
2 164,4
2 009,9
24 854,1
-154,4
52,38
Lainnya
1 756,6
1 893,7
1 827,5
22 536,8
-66,3
47,62
Total Ekspor Non-Migas
3 799,9
4 058,1
3 837,4
47 390,9
-220,7
100,00
(1)
(7)
Komoditi lainnya yang juga mengalami penurunan ekspor adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$ 90,6 juta, bijih, kerak dan abu logam (HS 26) sebesar US$ 29,3 juta, bahan bakar mineral khususnya batubara (HS 27) sebesar US$ 57,7 juta, dan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$ 42,7 juta. Sedangkan komoditi yang mengalami peningkatan selain kertas/karton adalah alas kaki (HS 64) sebesar US$ 54,5 juta, kayu dan barang dari kayu sebesar US$ 51,2 juta, filamen buatan (HS 54) sebesar US$ 15,3 juta, serta barang-barang rajutan (HS 61) sebesar US$ 13,5 juta. Selama Januari 2004, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) diatas memberikan kontribusi 52,38 persen dari total ekspor non-migas atau lebih rendah 1,39 poin dibanding kontribusinya pada tahun 2003. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut menurun 7,13 persen terhadap Desember 2003, lebih buruk dibanding penurunan ekspor nonmigas keseluruhan sebesar 5,44 persen. Sementara itu, peranan ekspor non-migas diluar 10 golongan barang pada bulan Januari 2004 sebesar 47,62 persen, sedangkan pada Januari 2003 sebesar 46,23 persen. Berita Resmi Statistik No. 17 / VII /1 Maret 2004.
3
1.3 Ekspor Non-Migas Menurut Negara Tujuan Utama Ekspor non-migas Indonesia pada bulan Januari 2004 ke Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura masing-masing mencapai US$ 594,8 juta, US$ 565,8 juta dan US$ 320,8 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 38,60 persen. Tabel 3. Ekspor Non Migas Indonesia Menurut Negara Tujuan, Januari 2004 Nilai FOB ( Juta US$ ) Negara Tujuan
Perubahan Januari 2004 thd Desember 2003 (Juta US$)
% Peran thd Total Non Migas Januari 2004
(6)
(7)
Januari 2003
Desember 2003
Januari 2004
Jan - Des 2003
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Amerika Serikat 2. Jepang 3. Singapura 4. China 5. Malaysia
593,5 543,1 350,4 156,1 178,0
483,9 541,6 402,5 332,1 241,8
565,8 594,8 320,8 193,3 173,8
7 135,1 6 621,6 4 699,4 2 725,6 2 269,1
81,9 53,2 -81,7 -138,8 -68,0
14,74 15,50 8,36 5,04 4,53
6. Korea Selatan
127,6
172,0
129,1
1 805,2
-42,9
3,36
7. Jerman 8. Taiwan 9. Australia
108,3 100,5 108,3
93,4 119,7 58,2
108,0 95,9 99,9
1 393,2 1 254,6 1 093,4
14,6 -23,8 41,7
2,82 2,50 2,60
Total 9 Negara Tujuan
2 265,8
2 445,2
2 281,4
28 997,2
-163,8
59,45
Lainnya
1 534,1 3 799,9
1 612,9 4 058,1
1 556,0 3 837,4
18 393,7 47 390,9
-56,8 -220,7
40,55 100,00
(1)
TOTAL NON MIGAS
Ekspor ke China mengalami penurunan terbesar yaitu US$ 138,8 juta, diikuti Singapura sebesar US$ 81,7 juta, Malaysia US$ 68,0 juta, Korea Selatan US$ 42,9 juta, dan Taiwan US$ 23,8 juta. Sementara peningkatan terbesar bulan Januari 2004 terjadi pada ekspor ke Amerika Serikat sebesar US$ 81,9 juta diikuti Jepang US$ 53,2 juta, Australia US$ 41,7 juta, dan Jerman US$ 14,6 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ke sembilan negara tujuan utama diatas turun 6,70 persen, lebih buruk dibanding penurunan ekspor non-migas keseluruhan sebesar 5,44 persen. Selama tahun 2003, Amerika Serikat masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 7 135,1 juta (15,06 persen), diikuti Jepang dengan nilai US$ 6 621,6 juta (13,97 persen), dan Singapura dengan nilai US$ 4 699,4 juta (9,92 persen). 1.4 Ekspor Menurut Sektor Peranan dan perkembangan ekspor non-migas Indonesia menurut sektor untuk bulan Januari tahun 2004 dibanding tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk industri meningkat 2,72 persen khususnya terjadi pada bubur kayu/pulp, plastik dan barang dari plastik, produk tembaga, serta produk dari besi dan baja. Demikian pula ekspor produk pertanian mengalami peningkatan 14,95 persen terutama disebabkan oleh naiknya Berita Resmi Statistik No 17 / VII /1 Maret 2004. 4
ekspor bahan-bahan nabati dan kopi, teh dan rempah-rempah. Sementara ekspor produk pertambangan & lainnya menurun sebesar 24,05 persen, antara lain disebabkan oleh turunnya ekspor bijih tembaga. Tabel 4. Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Januari 2003 & 2004
Januari 2003
Januari 2004
% Perubahan Januari 2004 thd 2003
(2)
(3)
(4)
Nilai FOB ( Juta US$ )
URAIAN (1)
% Peran thd Total Januari 2004 (5)
Total Ekspor
4 997,4
5 034,5
0,74
100,00
Migas
1 197,5
1 197,1
-0,03
23,78
Non – Migas - Pertanian - Industri - Pertamb. & Lain
3 799,9 176,6 3 296,1 327,2
3 837,4 203,0 3 385,9 248,5
0,99 14,95 2,72 -24,05
76,22 4,03 67,25 4,94
Dilihat dari kontribusinya pada ekspor keseluruhan, kontribusi ekspor produk industri pada tahun 2004 naik dari 65,96 persen menjadi 67,25 persen, demikian pula kontribusi ekspor produk pertanian naik menjadi 4,03 persen. Sebaliknya produk pertambangan mengalami penurunan menjadi 4,94 persen seperti terlihat pada Grafik 2 dibawah ini. Penurunan kontribusi ekspor produk pertambangan juga diikuti dengan menurunnya kontribusi ekspor migas dari 23,96 persen menjadi 23,78 persen. Grafik 2 : Struktur Nilai Ekspor Januari 2003 & 2004
Industri 65,96%
Pertanian 3,53%
Tambang 6,55%
Migas 23,96%
Januari 2003
Berita Resmi Statistik No. 17 / VII /1 Maret 2004.
Industri 67,25%
Tambang 4,94%
Pertanian 4,03%
Migas 23,78%
Januari 2004
5
IMPOR ! Nilai impor Indonesia bulan Januari 2004 mencapai US$ 2,75 milyar atau
turun 2,76 persen dibanding impor bulan Desember 2003 sebesar US$ 2,82 milyar, sedangkan dibanding bulan Januari 2003 meningkat tipis 0,24 persen. ! Impor non migas bulan Januari 2004 mencapai US$ 2,05 milyar atau menurun
9,00 persen dibanding impor bulan Desember 2003, sedangkan dibanding bulan Januari 2003 meningkat 0,60 persen. ! Pada Januari 2004, impor non migas terbesar terjadi pada mesin dan pesawat
mekanik dengan nilai US$ 346,6 juta atau 16,91 persen dari total impor non migas, sedangkan negara pemasok barang impor terbesar ditempati oleh Jepang dengan nilai US$ 353,4 juta dengan pangsa 17,25 persen, diikuti Amerika Serikat 10,24 persen dan China 9,00 persen. ! Impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama
bulan Januari 2004 mencapai US$ 235,2 juta, US$ 2 215,4 juta, dan US$ 295,2 juta atau masing-masing menurun 4,85 persen, 1,13 persen, dan 12,04 persen dibanding bulan Desember 2003.
2. Perkembangan Impor 2.1 Impor Migas dan Non Migas Impor Indonesia untuk bulan Januari 2004 mengalami penurunan dibanding impor bulan Desember 2003, dari US$ 2 823,6 juta menjadi US$ 2 745,8 juta atau turun 2,76 persen. Impor migas mencapai US$ 696,7 juta atau naik 21,84 persen, sedangkan impor non migas mencapai US$ 2 049,1 juta atau turun 9,00 persen. Bila dilihat lebih lanjut, kecuali tahun 2000 dan 2002, penurunan impor bulan Januari terhadap Desember tahun sebelumnya terjadi sejak tahun 1993 sehingga lebih merupakan siklus tahunan. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor bulan Januari 2004 meningkat tipis 0,24 persen, Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor non migas sebesar 0,60 persen, meskipun impor migas menurun 0,81 persen. Lebih lanjut penurunan nilai impor migas disebabkan karena menurunnya impor minyak mentah sebesar US$ 5,8 juta (1,49 persen), sedangkan impor hasil minyak meningkat tipis sebesar US$ 0,1 juta (0,03 persen).
6
Berita Resmi Statistik No 17 / VII /1 Maret 2004.
Tabel 5. Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Januari 2004, 2003 dan Desember 2003 Nilai CIF ( Juta US$ )
(1) Total Impor
Jan 2003
Des 2003
Jan 2004
Jan-Des 2003
(2)
(3)
(4)
(5)
% % Perubahan Perubahan Jan ‘04 Jan ’04 Thd Thd Jan Des ‘03 ‘03 (6) (7)
% Peran thd total impor Jan ‘04 (8)
2 739,2
2 823,6
2 745,8
32 390,3
-2,76
0,24
100,00
Migas Minyak Mentah
702,4 388,1
571,8 303,8
696,7 382,3
7 531,9 3 927,5
21,84 25,84
-0,81 -1,49
25,37 13,92
Hasil Minyak Gas
314,3 -
268,0 -
314,4 -
3 582,9 21,5
17,31 -
0,03 -
11,45 -
2 036,8
2 251,8
2 049,1
24 858,4
-9,00
0,60
74,63
Non Migas
Perkembangan impor bulanan untuk Januari 1994 sampai dengan Januari 2004 (seperti terlihat pada Grafik 3) didominasi oleh impor non migas dengan pola perkembangan yang ternyata cukup berfluktuasi, sedangkan pola perkembangan impor migas cenderung agak landai.
Grafik 3, Impor Migas dan Non Migas Januari 1994 - 2004
Nilai (juta USD)
4 000,0
3 000,0
2 000,0
1 000,0
Migas
Berita Resmi Statistik No. 17 / VII /1 Maret 2004.
Ja n' 04
Ja n' 03
Ja n' 02
Ja n' 01
Ja n' 00
Ja n' 99
Ja n' 98
Ja n' 97
Ja n' 96
Ja n' 95
Ja n' 94
0,0
Non MIgas
7
2.2 Impor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Bila dibanding dengan bulan Desember 2003, dari sepuluh golongan barang utama impor non migas Indonesia, dua diantaranya mengalami penurunan diatas US$ 20,0 juta pada bulan Januari 2004, yaitu mesin/peralatan listrik menurun US$ 30,6 juta (17,55 persen), dan mesin dan pesawat mekanik menurun US$ 29,7 juta (7,89 persen). Dua golongan barang menurun antara US$ 10,0 juta sampai US$ 20,0 juta, yaitu kendaraan dan bagiannya menurun US$ 18,1 juta (10,32 persen), dan kapas menurun US$ 12,2 juta (13,97 persen), sedangkan yang mengalami penurunan antara US$ 5,0 juta sampai US$ 10,0 juta adalah besi dan baja US$ 9,4 juta (7,95 persen), bahan kimia organik menurun US$ 7,1 juta (4,02 persen), dan gandumganduman menurun US$ 5,8 juta (7,37 persen). Sementara itu, tiga golongan barang lainnya menurun dibawah US$ 5,0 juta yaitu barang-barang dari besi/baja menurun US$ 4,9 juta (7,64 persen), plastik dan barang dari plastik menurun US$ 3,5 juta (3,68 persen), dan bubur kertas/pulp US$ 0,1 juta (0,19 persen) Dibandingkan bulan Januari 2003, nilai impor non migas bulan Januari 2004 meningkat US$ 12,3 juta atau 0,60 persen, sedangkan impor untuk sepuluh golongan barang di atas meningkat sebesar US$ 12,6 juta (1,00 persen). Tabel 6. Impor Non Migas Menurut Golongan Barang Januari 2004, 2003 dan Desember 2003 Nilai CIF (Juta US$) Golongan Barang
(1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mesin dan pesawat mekanik Bahan kimia organik Kendaraan dan Bagiannya Mesin dan peralatan listrik Besi dan Baja Plastik dan barang dari plastik Kapas Gandum-ganduman Barang-barang dari besi dan baja Bubur kertas/pulp
Total 10 Golongan Barang Utama Lainnya Total Impor Non Migas
8
% Peran thd Total Impor Non Migas Januari 2004 (6)
% Peran thd Total Impor Januari 2004 (7)
Jan 2003
Des 2003
Jan 2004
Jan-Des 2003
(2)
(3)
(4)
(5)
363,0 164,5 135,7 121,3 111,2 93,8 52,8 99,9 82,9 40,5
376,3 176,6 175,4 174,4 118,2 95,2 87,3 78,7 64,1 53,4
346,6 169,5 157,3 143,8 108,8 91,7 75,1 72,9 59,2 53,3
4 173,7 2 118,2 1 846,8 1 748,9 1 294,9 1 091,5 934,3 905,9 739,5 641,8
16,91 8,27 7,68 7,02 5,31 4,48 3,66 3,56 2,89 2,60
12,62 6,17 5,73 5,24 3,96 3,34 2,74 2,65 2,16 1,94
1 265,6 1 399,6 1 278,2
15 495,5
62,38
46,55
770,9
9 362,9
37,62
28,08
2 036,8 2 251,8 2 049,1
24 858,4
100,00
74,63
771,2
852,2
Berita Resmi Statistik No 17 / VII /1 Maret 2004.
Dilihat dari peranan terhadap total impor non migas selama Januari 2004, mesin dan pesawat mekanik memberikan kontribusi terbesar yaitu 16,91 persen, diikuti bahan kimia organik sebesar 8,27 persen. Empat golongan barang berikutnya menyumbang antara 4 sampai 8 persen yaitu kendaraan dan bagiannya sebesar 7,68 persen, mesin dan peralatan listrik 7,02 persen, besi dan baja 5,31 persen, dan plastik dan barang dari plastik 4,48 persen. Sedangkan empat lainnya memberikan peranan dibawah 4 persen, yaitu kapas 3,66 persen, gandumganduman 3,56 persen, barang-barang dari besi dan baja sebesar 2,89 persen, dan bubur kertas/pulp 2,60 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang di atas mencapai 62,38 persen dari total impor non migas dan 46,55 persen dari total impor keseluruhan.
2.2 Impor Non Migas Menurut Negara Asal Pada bulan Januari 2004, impor non migas dari Jepang menempati posisi pertama dengan nilai sebesar US$ 353,4 juta atau 17,25 persen dari keseluruhan nilai impor non migas, diikuti Amerika Serikat US$ 210,0 juta (10,24 persen), China US$ 184,4 juta (9,00 persen), Singapura US$ 146,5 juta (7,15 persen), Korea Selatan US$ 123,1 juta (6,01 persen), Australia US$ 118,7 juta (5,79 persen), Jerman US$ 99,0 juta (4,83 persen), Taiwan US$ 69,0 juta (3,37 persen) dan Malaysia US$ 64,6 juta (3,15 persen). Dibanding bulan Desember 2003, impor non migas dari dua negara utama memperlihatkan penurunan antara US$ 10,0 juta sampai US$ 20,0 juta, yaitu Jepang sebesar US$ 20,9 juta dan Malaysia US$ 13,8 juta. Sementara itu tiga negara lainnya menurun dibawah US$ 4,0 juta yaitu Jerman, Australia dan Taiwan masing-masing menurun US$ 3,2 juta, US$ 2,6 juta dan US$ 1,0 juta, sedangkan impor dari empat negara lainnya meningkat yaitu Amerika Serikat meningkat US$ 24,2 juta, Singapura meningkat US$ 13,6 juta, Korea Selatan meningkat US$ 3,0 juta dan China meningkat US$ 2,5 juta. Secara keseluruhan, impor non migas dari kesembilan negara tersebut berperan 66,79 persen. Dilihat dari pertumbuhannya, impor non migas dari sembilan negara tersebut meningkat 0,12 persen, lebih baik dibanding penurunan impor non migas secara keseluruhan sebesar 9,00 persen. Selanjutnya perkembangan impor non migas menurut negara asal dapat dilihat pada Tabel 7. Berita Resmi Statistik No. 17 / VII /1 Maret 2004.
9
Tabel 7. Impor Non Migas Menurut Negara Asal Utama Januari 2004, 2003 dan Desember 2003 Nilai CIF (Juta US$) Negara Asal
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jepang Amerika Serikat China Singapura Korea Selatan Australia Jerman Taiwan Malaysia
Total 9 Negara Asal Utama Lainnya Total Impor Non Migas
Jan
Des
Jan
Jan-Des
2003
2003
2004
2003
% Peran thd Total Impor Non Migas Jan 2004
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
317,8 241,7 187,4 132,0 133,3 131,0 95,6 79,2 59,9
374,3 185,8 181,9 132,9 120,1 121,3 102,2 70,0 78,4
353,4 210,0 184,4 146,5 123,1 118,7 99,0 69,0 64,6
4 166,3 2 576,9 2 259,4 1 685,0 1 531,8 1 359,0 1 198,2 829,1 779,4
17,25 10,24 9,00 7,15 6,01 5,79 4,83 3,37 3,15
1 377,9
1 366,9
1 368,6
16 385,1
66,79
658,9
884,9
680,5
8 473,3
33,21
2 036,8
2 251,8
2 049,1
24 858,4
100,00
2.4 Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Perkembangan impor menurut golongan penggunaan barang selama bulan Januari 2004 menunjukkan bahwa impor barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal mengalami penurunan dibanding bulan Desember 2003. Impor barang konsumsi mencapai US$ 235,2 juta atau turun 4,85 persen, impor bahan baku sebesar US$ 2 215,4 juta atau turun 1,13 persen dan impor barang modal sebesar US$ 295,2,0 juta atau turun 12,04 persen. Dilihat dari peranannya, impor barang konsumsi dan bahan baku pada bulan Januari 2004 menunjukkan penurunan dibanding bulan Januari 2003 masing-masing dari 8,96 persen menjadi 8,57 persen dan dari 81,25 persen menjadi 80,68 persen. Sementara peranan impor barang modal meningkat dari 9,79 persen menjadi 10,75 persen. Selanjutnya perbandingan impor menurut golongan penggunaan barang untuk bulan Januari 2003 dan 2004 dapat dilihat pada Tabel 8 dan Grafik 4.
10
Berita Resmi Statistik No 17 / VII /1 Maret 2004.
Tabel 8. Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari 2004, 2003 dan Desember 2003 Nilai CIF ( Juta US$ ) Jan Des Jan Jan-Des 2003 2003 2004 2003 (2) (3) (4) (5)
(1) Total Impor
2 739,2 2 823,6 2 745,8
% Peran thd Total Jan 2004
(6)
(7)
32 390,3
-2,76
100,00
235,2
2833,8
-4,85
8,57
2 225,7 2 240,8 2 215,4
25 764,3
-1,13
80,68
3792,2
-12,04
10,75
Barang Konsumsi
245,4
Bahan Baku/Penolong
% Perubahan Jan 2004 Thd Des 2003
Barang Modal
268,1
247,2
335,6
295,2
Grafik 4 : Persentase Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Penggunaan Barang Januari 2003 dan Januari 2004
Bahan Baku / Penolong 81,25%
Barang Konsumsi 8,96%
Barang Modal 9,79%
Januari 2003
Berita Resmi Statistik No. 17 / VII /1 Maret 2004.
Bahan Baku / Penolong 80,68%
Barang Konsumsi 8,57%
Barang Modal 10,75%
Januari 2004
11