Bertemu 'Naga Laut'
1 of 2
http://www.korantempo.com/news/2004/5/27/Ilmu%20dan%20Teknol...
Search
Daftar Isi Kamis, 27 Mei 2004
Cari
Front Page nasional Bertemu 'Naga Laut' Ekonomi dan Bisnis Setelah 4 hari ekspedisi, akhirnya sesuatu yang berbau riset dilakukan. Selasa pagi (25/5), semua anggota tim ekspedisi Nusa Wallacea berkumpul. Ketua tim, Widodo Setyo Pranowo, membagi-bagikan tugas penelitian. Widodo membagi sekitar 30 Internasional peneliti dalam 5 kelompok.
Help
Berita lainnya
• Investasi Properti
Booming Pada 2009 - 04 Jun 2008 | 00:20 WIB • Subsidi Listrik 2009 Diperkirakan Rp 72,61 Triliun - 03 Jun 2008 | 22:38 WIB Ilmu dan Teknologi Tim pertama menuju pulau Kalaotoa. Tim ini terdiri dari ahli Pelaku Kekerasan Atas • geologi dan geomorfologi. Selain meneliti, mereka menyerahkan Nama Agama Sama Budaya dan menginstalasi radio satelit dan wartel satelit bertenaga surya Dengan Pembajak Tuhan di pulau tersebut. Tim kedua bergerak ke perairan pantai bagian - 03 Jun 2008 | 22:31 Opini selatan pulau Kalao. Untuk meriset ekosistem lamun WIB (//seagrass//), mangrove (bakau), plankton, dan kualitas air. olahraga • Kiai Maman Sesalkan Pernyataan Hasyim Metropolitan Tim ketiga menuju perairan pulau Teterang. Mereka ditugaskan Muzadi - 03 Jun 2008 | untuk mengambil contoh //sponge// (karang lunak), untuk 22:19 WIB keperluan farmakologi atau bahan pembuatan obat. • Kiai Maman Tak Ingin Ada Balas Dendam - 03 Jun Tim keempat tetap tinggal di Pulau Bonerate. Mereka melakukan 2008 | 22:12 WIB penelitian geologi, sosial ekonomi, dan kesehatan. • KPK : Penyuap Bea Cukai Seorang Importir - 03 Jun Terakhir, tim kelima, berada di kapal Phinisi Cinta Laut. Tim yang 2008 | 22:03 WIB dipimpin langsung oleh Widodo itu melakukan sejumlah Try Dikabarkan Bisa • penelitian. //Tempo News Room// ikut Widodo. Bercerita dan Tertawa 03 Jun 2008 | 21:33 WIB Gairah menyegarkan bau laut. Sejak pagi, dengan bersemangat Kalla Besuk Try Soetrisno • tim Widodo melakukan pemeriksaan instrumen. Pekerjaan ini - 03 Jun 2008 | 21:31 digarap oleh Eko Triarso, Ary Widyanto, dan Bagus Hendrayana. WIB • FPI Minta Polda Usut Kami bergerak mulai pukul 10.00 WITA. Pertama, melakukan Pengrusakan - 03 Jun pemeriksaan generator listrik. Kemudian pemeriksaan sistem 2008 | 21:21 WIB navigasi. Semua beres, kecuali GPS. Alat penerima sinyal satelit GPS aktif menerima sinyal, tapi tidak bisa dimunculkan di monitor • Syafii Maarif: Kekerasan FPI Primitif - 03 Jun 2008 komputer--kondisi yang pernah kami alami ketika pertama kali | 21:16 WIB bertolak dari Makassar, saat kapal Phinissi Cinta Laut dilepas > index berita Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Djahuri. Solusi terburuk untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah menelepon Jakarta. "Teknisi di sana mungkin bisa saling cross check dengan apa yang kita lakukan," kata Widodo. Belum ada kontak dari Jakarta, tim sudah bisa mengatasi kesulitan tadi. Rupanya cuma masalah konektor antara GPS-komputer yang tak bekerja baik. Tuntas dengan urusan navigasi, tim melakukan pemeriksaan //echosounder multibeam//, alat untuk mengukur kedalaman laut. Beres. Setelah semua diperiksa, tim bergerak di sekitar perairan Bonerate, mencoba melakukan //tracking// batimetri kedalaman laut. Kapal pun berzigzag, hingga sensor bisa merekam data kedalaman di lintasan zigzag itu. Jika disatukan, seluruh manuver itu akan membentuk area persegi. Data yang diperoleh di sepanjang lintasan kemudian diinterpolasi. Maka, "Jadilah gambaran yang utuh dalam bentuk tiga dimensi,"
04.06.2008 01:55
Bertemu 'Naga Laut'
2 of 2
http://www.korantempo.com/news/2004/5/27/Ilmu%20dan%20Teknol... kara Ary, ahli instrumentasi. Tim juga memeriksa //side scan sonar//. Fungsi alat ini untuk melihat profil dasar laut. "Kita coba sampai kedalaman 240 meter," kata pakar Biogeokimia-Oseanografi, Eko Triarso. "Wid, sini lihat," Eko tiba-tiba berteriak memanggil Widodo. Rupanya, dia melihat bentuk aneh di layar monitor. "Kita melihat perubahan dasar laut yang cukup fenomenal," kata Widodo. Fenomena pertama munculnya sejenis bukit di bawah teluk Bonerate. Kejutan kedua ada gambar di monitor yang menyerupai ular raksasa. Naga? Kata Widodo gambar ini masih belum bisa diinterpretasi. "Bentuknya lancip, menyerupai ekor yang panjang," kata Eko. Dia tidak mau gegabah mengidentifikasi objek yang menarik ini. "Belum diidentifikasi," katanya. Semua yang dilakukan tim Widodo di Phinisi merupakan upaya menginventarisasi data laut di sekitar Bonerate. "Kita belum punya data batimetri yang detail untuk kawasan perairan Bonerate," ujar Widodo. Selama ini, peneliti masih mengandalkan data dari Dinas Hidro Oseanografi TNI AL, "Dalam skala yang terlalu besar--1:250.000," kata Widodo. Selasa, pukul 16.00 WITA, pekerjaan di laut hari itu sudah tuntas. Tim segera mengambil peralatan snorkling. Penelitian? Bukan. Tim Widodo tergelitik untuk menjajal keindahan karang dan ikan-ikan laut di Teluk Bonerate. Kami pun bersnorkling hingga matahari terbenam. bobby gunawan
@ korantempo
04.06.2008 01:55