EVERGREEN Author : nade e-mail :
[email protected] pairing : haitsu genre : songfic
< I lie awake beside the windowsill Like a flower in a vase A moment caught in glass The rays of sunlight come and beckon me To a sleepy dreamy haze A sense of summer days > “Haido-san!...apakah belum selesai?...waktu anda tinggal 15 menit lagi. Para undangan dan keluarga sudah siap dan sedang menunggu kehadiran anda.” Aku menatap pintu ruangan yang tertutup rapat, aku dapat mendengar suara ramai dan penuh kegelisahan dibalik pintu itu. Tatapanku kembali menuju jendela kecil yang ada diruangan tersebut. Aku mendekati jendela itu, merasakan angin yang berhembus lembut saat aku membukanya dengan perlahan. Sinar mentari mulai merasuki dan menghangatkan tubuhku yang terasa bagai es. Jemariku merogoh saku jas hitam yang sudah kupakai saat itu, diantara jemariku terlihat sebuah kotak kecil berwarna merah darah. Aku tidak ingin melihat isinya... Aku hanya menatap kotak itu.... Warna itu... Warna yang sangat disukai oleh seseorang yang sangat ia kenal, Warna yang juga dipakainya saat aku.... Saat aku melepaskannya. < If only I could stop the flow of time Turn the clock to yesterday Erasing all the pain > “~~kenapa terasa sangat menyakitkan,doiha-chan~~?” tanyamu dengan lirih, kedua matamu terlihat telah menitikkan air mata
“aku harus melakukannya. Ini sudah kewajibanku. Sebagai pria dan juga sebagai putra yang berbakti kepada keluarganya.” “kau anggap aku ini apa,doiha-chan?...kau lebih memilih menyakitiku daripada menyakiti keluargamu?” “aku tidak punya ada keinginan untuk menyakitimu. Tidak pernah!...tidak terpikirkan satu pun untuk melakukan itu terhadapmu!” “sadarkah kau...kalau saat ini...kau sudah melakukannya?” “......” “kau telah..menyakitiku,doiha-chan!...aku tidak ini.~~bodohnya aku yang terlalu berharap darimu.”
percaya
semua
< I've only memories of happiness Such pleasure we have shared I'd do it all again > Aku Aku Aku Aku Aku
memelukmu, mencium keningmu, mencium pipimu, mencium bibirmu, tidak akan melepaskanmu...
“doiha-chan...kau tidak akan meninggalkanku khan?” “aku tidak akan meninggalkanmu.” “walau kau tahu bahwa kita akan dikutuk karena merasakan perasaan semacam ini?” “walaupun aku harus melanggar semua perintah dan juga norma yang ada, aku akan mempertahankan cintaku ini. Aku tidak akan membiarkan siapapun atau apapun....menghancurkan cintaku padamu.” “aku mencintamu,doiha-chan.” “aku juga mencintaimu.”
< This scenery is evergreen As buds turn into leaves, the colours live and breathe This scenery is evergreen Your tears are falling silently > “kumohon..jangan menangis!..aku tidak ingin melihat mata indahmu menitikkan air mata.” Ucapku dan bergerak hendak menghapus air mata itu. Kau bergerak mundur dan menjauh dariku, Kau menatapku dengan airmata yang perlahan terus jatuh dan membasahi pipimu yang putih. “aku tahu,doiha-chan~~aku tahu sejak awal kalau semuanya akan menjadi seperti ini. Suatu hari nanti...kau akan memilih jalan dimana tidak ada diriku disana....” “tetapi...aku tidak tahu kenapa aku tetap tidak bisa menahan air mata ini....aku tidak tahu kenapa aku masih menangis saat kau mengatakan semuanya.” “aku mencintaimu...” “apakah kata itu masih memiliki arti?” air mata itu....kenapa kau masih meneteskannya? Aku tidak ingin melihatnya. Jangan kau tangisi semua ini, Jangan kau tangisi diriku yang kotor ini, Jangan tangisi diriku yang telah menyakitimu.
< So full of joy, you are a child of spring With a beauty that is pure An innocence endures You flow right through me like a medicine Bringing quiet to my soul Without you I'm not whole > Aku kembali menatap keluar jendela sekali lagi aku mendengar ketukan dari arah pintu dan suara seseorang yang menyuruhku untuk segera bersiap-siap.
Apa yang telah kulakukan? Seseorang yang sangat suci, Dengan senyum seorang anak kecil yang polos, Kesucian yang tiada taranya... Dan diriku telah menghancurkannya, Menghancurkan semua dari dirinya. “kau dari mana?” “doiha-chan, tenanglah!..aku hanya keluar sebentar untuk membelikan makanan untuk kita berdua. Melihat kita akan lama di studio untuk menyelesaikan single ini, aku tidak ingin kita berdua mati kelaparan disini.”ucapmu sambil tersenyum lembut senyum itu menghilang dan berganti dengan rasa terkejut saat aku tiba-tiba memelukmu dengan erat, membiarkan kedua tubuh ku dan dirimu bersatu dalam pelukanku. “doiha-chan...” “....aku mengira kau pergi selamanya dariku. Aku mengira semua ini hanya mimpi dan saat aku terbangun, kau sudah tidak ada lagi disisiku.” “ini bukan mimpi,doiha-chan!...walaupun ini mimpi, terbangun dari tidurmu, aku akan tetap ada disisimu.”
saat
“jangan pergi lagi!..jangan tinggalkan aku!” “aku tidak akan meninggalkanmu, aku berjanji!” “aku juga berjanji..tidak akan melepasmu! Tidak akan pernah!” < This scenery is evergreen I need you far too much , I long to feel your touch This scenery is evergreen You've always been so dear to me This scenery is evergreen It sorrow at the sight of seeing you so sad This scenery is evergreen I wish that I could dry your tears >
kau
Aku memutuskan untuk keluar dari ruangan itu, membuka pintu lebarlebar. Beberapa pasang mata menatapku dan melihat semua langkahku menuju dunia baruku..kehidupan baruku. Mataku tak bisa menyangkal adanya dirimu disalah satu sudut ruangan, Menatapku dengan mata indahmu itu, Ya Tuhan....aku kembali membuat keindahan ciptaanMu menjadi rusak karena ulahku. “kumohon..pahamilah semua hatiku berteriak sangat keras,
ini!....kumohon,jangan
menangis!”
mampukah kau mendengar teriakan ku ini?... mata itu..kembali meneteskan air mata, kenapa?....kenapa kau tetap menangis? Tubuhmu yang kecil mencoba untuk bertahan, Kau sandarkan tubuhmu di salah satu pilar tempat suci ini, Aku tidak ingin melihatmu seperti ini... “aku selalu..dan selamanya mencintaimu!!” ucapku “apakah kata itu masih memiliki arti?”
< The bells have rung, the time has come I cannot find the words to say my last goodbye This scenery is evergreen You've always been so dear to me > Sosok wanita memakai gaun pengantin berwarna putih dan indah mulai melangkah memasuki ruangan. Mataku untuk sesaat menatap kearahnya, kemudian menatap raut bahagia kedua orang tuanya, raut bahagia kedua orang tuaku....raut bahagia sanak keluarga dan teman-temanku. Raut bahagia semua orang... Tidak bisa kurasakan semuanya, Kenapa kau tidak bisa bahagia untukku? “apakah ini perpisahan?” tanyamu pelan
“.......” “....semoga kau berbahagia,......haido-kun.” Suara lonceng gereja menyadarkan lamunanku, Sosok wanita cantik telah bersanding disisiku dan tersenyum manis padaku, Aku pun tersenyum, .....kenapa senyumku terasa berbeda? Ini jalan yang telah kupilih, Jalan dimana kau tidak akan ada didalamnya, “aku selalu mencintaimu.” “apakah kata itu masih memiliki arti?” ~~owari~~