ETERNAL LOVE Author e-mail pairing genre date
: nade :
[email protected] : yukkixchiaki (don’t ask who’s this girl? ^^;;;), yukkixtetsu : shonen-ai, drama, sad (not really hehehe...), one-shot : desember 2005
author’s note : laruku punyanya laruku (do not comment!!! Hehehe..). this fic for the most strongest member in laruku yukki-sama, and for the most weakest member in laruku tetsu *nade langsung ditusuk ama pisau jagal*. Akhirnyaaaaaa....nade punya ide untuk membuat pairing yukkixtetsu hehehe...karena selama ini nade bingung nyari tema apa yang pas buat mereka (walo tema satu ini juga belum pas2 banget hehehe...) --------------------ETERNAL LOVE Yukki~~~~ CCIIIEEETTTTTT!!!!!!.....CCCRRAAASSHHH!!!!!! Yukki~~~~ BBOOOMMMMMM!!!!!!! “Tidakkkkk!!!!!” teriak yukki yang langsung membuka matanya lebar-lebar dan terbangun dari tidurnya. Nafasnya tersengal-sengal – keringatnya menetes deras didahi dan juga kedua pipinya. Tubuhnya bergetar cukup kuat dan detak jantungnya pun sangat cepat dan siap meledak. Diantara sela-sela usaha yukki untuk menenangkan dirinya, chiaki berjalan menghampiri ranjang yukki dan duduk perlahan disisi ranjang – tepat disamping yukki. “yukki......apa kau bermimpi buruk lagi?” tanya chiaki lembut yukki tidak memberikan satu jawabanpun, dia masih mencoba keras menghilangkan semua bayangan buruk yang datang saat ia tertidur tadi. Dengan lembut, jemari chiaki mengelus rambut yukki yang sebahu, sebuah senyum yang hangat menghiasi bibir gadis manis itu. “lupakan,yukki!! Itu hanya mimpi buruk!!...itu hanya masa lalu yang buruk! Kau tidak perlu takut lagi karena aku akan selalu disini bersamamu.” Ucap chiaki lembut “srekkk!!!” yukki dengan cepat bangkit dari ranjangnya dan melangkah masuk kedalam kamar mandinya. Chiaki hanya bisa memandang sedih kearah punggung yukki yang menghilang dibalik pintu kamar mandi.
“seeerrrrrr!!!!” suara air wastafel mulai terdengar disusul suara percikan-percikan air yang menabrak jemari dan wajah yukki. Chiaki memutuskan melangkah menuju kamar mandi – menatap cukup lama yukki yang masih membasuh wajahnya dengan air wastafel dari depan pintu kamar mandinya. “yukki....kenapa?setiap kau bermimpi itu...kau selalu bersikap kasar seperti ini?” tanya chiaki “aku...aku kan selalu menyuruhmu untuk melupakan semua itu!! Aku selalu berjanji tidak akan membuatmu sedih lagi tapi..tapi karena mimpi itu , aku tidak pernah melihatmu senyum seperti saat kita pertama kali bertemu, aku tidak pernah merasakan pelukan hangatmu lagi, kau pun menjadi lupa cara membelaiku dengan lembut!! Aku harus bagaimana,yukki? Aku harus bagaimana?? Apa yang harus kulakukan agar kau mau kembali seperti yukki yang dulu?? Apa yang......” “AARRGGHHH!!!!” teriak yukki keras , disusul suara kaca wastafel yang pecah berkepingkeping karena hantaman tangan kanannya. Suara kaca yang berjatuhan membuat chiaki begerak mundur selangkah dan menatap penuh ketakutan kearah yukki yang masih diam berdiri bagai patung didepan wastafel. “yu...yukki.....” ucap chiaki lirih dan bergetar “maafkan....aku...chiaki...” ucap yukki sangat pelan. Beberapa detik kemudian, chiaki memberanikan diri berjalan mendekati yukki yang mematung dan menundukkan kepalanya sangat dalam. Saat chiaki sudah berada dibelakang tubuh yukki, Kedua jemarinya mulai bergerak melingkar di pinggang yukki yang kecil. Kepala chiaki yang bersandar dipunggung yukki dapat merasakan kehangatan tubuh yukki yang lama ia rindukan. “aku selalu memaafkanmu,yukki!!...aku tidak pernah marah padamu!!...kaupun tahu itu khan? Aku terlalu mencintaimu sehingga aku lupa bagaimana caranya untuk marah.”ucap chiaki “kenapa...kenapa jadi begini?”tanya yukki yang masih menundukkan kepalanya sangat dalam dan tidak bergerak satu kalipun. “....yukki, kau adalah satu-satunya pria yang sangat aku cintai, satu-satunya pria yang menjadi pasangan hidupku. Aku tidak suka melihatmu sedih seperti ini – tersiksa oleh mimpimimpi burukmu itu. Yukki, kau sudah menemukan teman-teman baru khan?...anak-anak dari band laruku itu!! Aku dengar mereka sangat baik padamu, lalu kenapa kau masih selalu sedih seperti ini?apakah keberadaan diriku dan juga teman-temanmu dari laruku belum cukup membuatmu tersenyum bahagia?” “KRINGGG-KRINGG-KRINGG!!!” suara dering telepon mengejutkan mereka berdua dan membuat mereka tertegun beberapa saat. Saat dering telepon keempat mulai berbunyi, yukki melangkah keluar dari kamar mandinya diikuti oleh chiaki menuju meja kecil yang ada disisi ranjangnya. “halo?” tanya yukki
“halo? Hai, ini tetsu!! Maaf telepon pagi-pagi seperti ini.” “tetsu?aa..tidak apa-apa!! Aku juga sudah bangun! Ada apa?” tanya yukki chiaki menatap heran kearah yukki. Ia dapat melihat raut wajah yukki yang berubah. Kesedihan dimatanya yang baru saja dia lihat – telah sedikit demi sedikit berubah menjadi binaran kebahagiaan. Kerutan kemarahan didahi yukki pun hilang tak berbekas. “yukki......kenapa tiba-tiba....dadaku terasa sakit melihat mu bicara begitu senangnya dengan teman bandmu itu?” pikir chiaki “ooo,OK!! Aku akan segera kesana!! Jangan kemana-mana,tetsu!! Aku akan datang dalam waktu 15 menit saja. Bye!” ucap yukki sambil menutup teleponnya dan segera mengganti pakaiannya dengan jeans dan tshirt. “yukki..??” tanya chiaki yang heran melihat yukki yang tidak menghabiskan waktunya untuk bicara dan langsung melesat keluar dari kamar tidurnya – terus melangkah keluar dari rumahnya. “yukki!!! Kau mau kemana?? Yukki!!!” pekik chiaki sambil berlari mengejar yukki yang sudah menutup pintu rumahnya dengan keras – meninggalkan chiaki berdiri terdiam tepat di depan pintu yang tertutup dengan rapat. “........se-berharganya-kah temanmu itu daripada diriku ini?” ucap chiaki lirih ---------------------------tetsu menatap penuh keceriaan kearah yukki yang berdiri disampingnya. Kedua belah tangan mereka langsung terbebas dari beban yang berat saat semua hasil belanjaan tidak lagi dalam genggaman jemari tetapi berkumpul disudut ruangan studio. “gila kau,tetsu!! Apa kau memang selalu belanja sebanyak ini?” tanya yukki yang menjatuhkan tubuhnya diatas sofa hitam yang empuk “tidak juga!! Kalau dengan ken biasanya hanya satu plastik belanjaan saja karena ken pasti sudah menarikku ke restaurant untuk makan daripada keliling melihat-lihat pakaian. Kalau dengan hyde, hmmm...kadang sedikit susah karena selera kami berdua sangat berbeda.” Ucap tetsu yang ikut memutuskan untuk duduk disisi yukki “lalu kenapa denganku bisa menjadi..ee...7 plastik belanjaan ?” tanya yukki yang sempat melirik dan menghitung barisan palstik belanjaan yang baru saja mereka taruh di sudut ruangan. “karena selera pakaian kita sama hehehehe.....” “dan kenapa kita tidak pulang kerumahmu , tetapi malah kestudio ini? Seingatku...hari ini kita tidak ada jadwal rekaman khan?”
“rumahku berantakan!! Aku tidak mau kau melihatnya.” Sungut tetsu “haa?hanya karena itu saja? Itu sama sekali tidak masuk akal.” “itu masuk akal untukku!!..aku pria yang dikenal sangat bersih , tentu saja dengan memperlihatkan rumah yang berantakan sama saja dengan merusak image baikku.” Yukki tersenyum melihat wajah tetsu yang terlihat manis saat berusaha membela dirinya sendiri – membela image baiknya itu. Dia....entah kenapa selalu suka melihat raut wajah tetsu. Dia.....entah kenapa selalu lega dan bahagia bila melihat senyum manis tetsu. “yukki....” “hmmm?” “.....apa kamu senang bersama ku?” “...tentu saja.” “kau tidak sedih khan bila bersamaku?” “kenapa kau menanyakan hal itu,tetsu?” “aku...aku kadang tidak sengaja melihatmu melamun , kadang wajahmu begitu sendu dan kelam. Jika aku melihat itu, rasanya aku pun ikut sedih, rasanya aku pun ikut merasa ada yang tidak nyaman.” “maaf membuatmu tidak nyaman!!!” “ti-tidak!!tidak,yukki!! Bukan itu maksudku!!...maksudku...aku tidak suka melihatmu sedih, aku ingin melihatmu tertawa. Aku memang sering melihatmu tertawa saat kau bercanda dengan ken juga hyde tetapi....tawamu tetap terdengar...getir ditelingaku.” “tetsu.....” “yukki, jika kau mau..aku bisa menjadi pendengar yang baik!! Kau bisa mengatakan semua masalahmu padaku. Aku hanya berharap kau....kau mau tertawa bahagia saat bersama kami, saat bersama dengan...diriku...” ucap tetsu yang langsung menundukkan kepalanya – menyembunyikan rona merah yang mulai menghiasi kedua pipi putih tetsu. “aku tidak mengira...kau memperhatikanku sebesar itu,tetsu!” ucap yukki pelan “tentu saja!! Aku khan leader!! Seorang leader harus memperhatikan anakbuahnya.” Ucap tetsu cepat “apa hanya karena itu?karena kau seorang leader?” tanya yukki tertahan – tiba-tiba dadanya berdetak keras dan sedikit sakit
“....yukki,...aku...” ucap tetsu bingung – matanya menatap mata yukki yang memandangnya dengan tatapan takut dan juga sendu dengan cepat tetsu bergerak maju dan mencium bibir yukki. Ciuman kilat itu membuat yukki terpana dan diam membisu. Sedangkan tetsu kembali keposisi semula dan menilai air muka yukki saat itu. “jika...jika aku bisa memberikan kebahagiaan bagimu!!...aku mau melakukannya!! Aku pasti melakukannya!!” ucap tetsu cepat “tetsu...kau tidak tahu tentang diriku.” Ucap yukki “aku tahu,yukki!! Aku tahu semuanya!!...aku tahu tentang keluargamu, temanmu, kehidupanmu dari kecil hingga sekarang dan juga.....aku tahu tentang chiaki – tunanganmu.” Ucap tetsu “kalau kau sudah tahu maka......” “lalu kenapa? Memangnya aku tidak boleh membahagiakanmu juga?apa aku tidak boleh menjadi bagian yang berharga dalam hidupmu? Apa aku tidak boleh mencintaimu seperti tunanganmu mencintai dirimu dengan seluruh jiwa raganya?” “aku tidak ingin kau merasa tersakiti bila bersamaku,tetsu!” “aku tidak merasa disakiti,yukki!! Tidak sama sekali!!.....yukki, apa kau tidak menyukaiku?apa tidak ada satu persenpun kesempatan bagiku untuk membuatmu tersenyum?”tanya tetsu yukki tersenyum kecil sambil jemarinya menarik tubuh tetsu masuk dalam pelukannya. “tetsu, semenjak mengenalmu...aku merasa berbeda!!..aku sangat suka melihat senyummu yang lembut dan manis..senyummu membuat hatiku terasa hangat. jika kau tidak ada , mataku tidak pernah berhenti mencari keberadaan dirimu. tetsu....kau tidak akan mendapatkan satu persen, tetapi kau mendapatkan seratus persen kesempatan dariku...untuk membuatku tersenyum.” “yukki.....” ucap tetsu lirih “tetsu...keberadaanmu sudah membuatku sangat bahagia.” Ucap yukki dalam hati. Bibir yukki mulai mendekati bibir tetsu dan merekapun kembali berciuman, tapi kali ini tetsu dan yukki dapat merasakan nya lebih lama dari yang pertama – lebih hangat –lebih lembut – dan lebih membahagiakan. Tanpa mereka berdua sadari, chiaki berdiri tepat dibalik pintu studio yang terbuat dari kaca. Matanya menatap nanar kearah kedua sosok manusia yang saling melempar ciuman dan juga senyum ceria diantara ciuman tersebut. “yukki....kenapa kau bisa tersenyum seperti itu dengan dia?apa kah...ini artinya aku sudah tidak berarti bagimu?” ucap chiaki dalam hati. Gadis manis itupun meninggalkan ruangan itu tanpa mengeluarkan satu suarapun.
-----------------------chiaki langsung membalikkan badannya saat mendengar suara pintu rumah yang terbuka dan kembali tertutup. Sosok yukki pun muncul dan berjalan menuju ruang keluarga dimana chiaki saat ini sedang duduk menunggu yukki. “okaerinasai,yukki!! Kau pasti sangat kelelahan. Lebih baik kau langsung mandi air hangat dan kemudian istirahat agar besok kau lebih segar.” Ucap chiaki yang masih duduk disofa berwarna kuning muda. Yukki berjalan menghampiri sebuah meja kayu yang ada disudut ruangan keluarga – mata yukki menatap nanar deretan foto-foto dengan bingkaian emas yang ada diatas meja kayu tersebut. “chiaki....aku mencintaimu!!” ucap yukki membuat chiaki yang duduk langsung berdiri dengan wajah penuh kebahagiaan. “aku tahu itu,yukki!! Aku juga sangat mencintaimu.” Ucap chiaki “....aku ingin kau memaafkanku – atas semua yang pernah kulakukan padamu. Aku bukanlah tunangan yang baik bagimu...aku membiarkanmu menderita.” Ucap yukki “apa maksudmu,yukki? Aku tidak pernah menderita!! Tidak sama sekali!!” “jika saja saat itu..jika saja aku....” “yukki, kumohon lupakanlah!! Tidak ada gunanya kau mengingatnya terus! Aku sendiri sudah melupakannya dan tidak memusingkan hal itu lagi!!” “aku berjanji..aku berjanji mulai sekarang aku akan mencari kebahagiaan untuk diriku, aku akan membuat hidupku bermanfaat dan membuatmu bangga.” “yukki...aku senang kau memutuskan......” “ini semua karena tetsu!!” chiaki terhenti bicaranya. Ia terpaku dan hanya menatap kaku kearah punggung yukki yang tegap. Chiaki dapat melihat jemari yukki yang bergerak menelusuri sebuah foto yang terlihat lama. “chiaki.....aku kira aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Aku kira aku akan menghabiskan seluruh hidupku hanya untuk dirimu. tetapi....aku salah!!...saat bertemu tetsu, saat itu pula aku mulai jatuh cinta lagi.” “yukki,hentikan!!” “segalanya tentang tetsu...aku semakin menyukainya. Dia selalu membuatku tersenyum...dia selalu membuatku bahagia. Aku tidak sanggup kehilangan dirinya....karena itu hari ini aku memutuskan untuk....untuk memberikan kesempatan bagi diriku untuk merasakan cinta sekali lagi.”
Kedua mata chiaki menitikkan air mata – semakin lama semakin deras. Chiaki sadar bahwa setelah apa yang ia lihat hari ini akan menjadi akhir dari segalanya. “chiaki, kau selalu menjadi wanita yang paling aku cintai seumur hidupku!.aku merasa bangga....pernah menjadi pria dalam hidupmu. Tapi...aku akan meneruskan hidupku...bersama dengan tetsu.” Ucap yukki yang kemudian melangkah pergi masuk dalam kamarnya. Chiaki yang masih menangis hanya bisa terdiam – membiarkan yukki menghilang dari pandangan matanya yang berair. Secara perlahan, chiaki memaksakan tubuhnya melangkah mendekati meja kayu yang penuh dengan hiasan foto-foto. Matanya menatap satu foto dimana wajah manisnya tercetak dalam kertas foto . matanya berbinar-binar saat tangannya melingkar di lengan yukki dan memeluknya dengan erat. Wajah yukki yang masih muda terlihat penuh keceriaan – senyum lebar menghiasi bibirnya dan juga raut wajahnya yang imut. “cintaku pada dirimu abadi,yukki!! Cintaku membuatku tetap bertahap hidup disampingmu – menemanimu untuk melalui semua kesedihanmu. Tapi hati kecilku mengetahui bahwa suatu saat nanti...kau akan menemukan cinta abadimu sendiri dan meninggalkanku dalam kenangan masa lalumu saja.” “kau selalu menyalahkan dirimu sendiri semenjak kecelakaan 5 tahun yang lalu...semenjak kejadian itu , kau mulai menutup hatimu dan tidak membiarkan siapapun memasukinya. Padahal aku..aku tidak pernah menyalahkan dirimu. aku tidak pernah menyesal dengan keputusanku saat itu untuk mengemudi sendiri mobil itu – tanpa menunggu dirimu, karena keputusanku itu...telah membuatmu tetap hidup dan selamat dari kecelakaan itu.” Suara gemericik air dari shower membuat chiaki menggerakkan kepalanya dan menatap kearah kamar mandi yang pintunya tertutup rapat. Sebuah senyum diantara titik airmatanya yang mulai mengering telah merubah raut wajah chiaki menjadi lembut dan hangat. “yukki, lupakan masa lalu dan berbahagialah!!....pria bernama tetsu itu...aku yakin dia bisa melakukannya – dia bisa membuatmu bahagia.” Ucap chiaki lirih sekeliling tubuh chiaki penuh dengan kerlip-kerlip debu bintang yang berwarna putih keemasan. Kerlip-kerlip itu membuat tubuh chiaki semakin lama semakin kabur dan menerawang. “aku....akan selalu menjagamu,yukki.” Ucap chiaki yang tubuhnya semakin lama semakin menghilang. Keerlip-kerlip keemasan itu pun terus melayang keatas – bagaikan menembus langit-langit rumah hingga akhirnya menghilang tanpa bekas. ~~OWARI~~