Eputar Kasus Uu Perlindungan Anak

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Eputar Kasus Uu Perlindungan Anak as PDF for free.

More details

  • Words: 574
  • Pages: 3
eputar Kasus UU Perlindungan Anak

“Haji Anjing Plus Pukimak Telantarkan Anak Dan Istri Yg Masih Dibawah Umur” Oleh :Zulkifli Terlalu muda menjadi Ibu Rumah tangga sudah kodrat yang harus di terima Rohimah, Postur tubuhnya hanya sekitar 140 Cm dan berat badanya sekitar 30 kg.Kalau melihat sekilas orang tak percaya kalau ia telah mempunyai momongan.Akibat perbuatan seorang pengusaha panglong di desanya H.Askah Hasibuan, Rohimah harus menanggung beban yang cukup berat,Anak hasil hubungan yang di larang menurut undang-undang ,di karenakan saat dinikahi korban masih tergolong anak di bawah Umur”saya di nikahi nya saat berumur 12 tahun”terangnya sedih pada METRO Rabu(15/7) di ruang tunggu pengadilan Negeri Rantauprapat. Rohimah datang kepengadilan memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum yang akan mendengar keteranganya seputar kasus yang cukup menarik perhatian masyarakat, hampir sama dengan cerita Syech Puji. Tap kasus Rohimah ini kerap di katakan orang”Syech Puji dari petro Dolar” yang menikahi anak di bawah umur. “Saya menemani Rohimah untuk menghadiri persidangan,” terang Suryani dari PKPA (Pusat Kajian Perlindungan Anak) yang sejak awal menjadi pendamping IRT yang masih ingusan itu.Kasus ini sangat menyita waktu korban ,kalau masalah ekonomi Rohimah yang hidup berdua dengan ibunya di bilang cukup miris. Suryani berharap, agar ada perhatian pihak yang terkait dengan masalah perkara perlindungan anak itu.” kasus ini sudah berskala nasional,tapi Pemkab labuhanbatu sendiri belum pernah menunjukan kepedulian”ungkap Suryani yang membidangi Kajian Hukum dan Investigasi di PKPA. Perbincangan terhenti,, Anak Rohimah yang baru berusia 8 bulan menangis dan seketika itu Rohimah mencari tempat yang agak jauh dari lokasi warga yang prihatin melihatnya untuk memberikan asi kepada bayi mungilnya. Tangis bayi itupun ter dengar mulai reda. Bayi malang yang tidak mendapat kasih sayang ayah kandungnya itu, oleh Rohimah diberikan nama Riana Hasibuan.”saya akan besarkan Riana

,meski kami hidup pas-pasan”ungkapnya pelan.Tak pernah terlintas di benaknya untuk menyerahkan Riana kepada H,Askah. Meski pernah dulu Bayinya diambil keluarga Askah,tapi setelah di laporkan kepolisi, bayinya di kembalikan. Sebenarnya dia tak ingin mengingat masa kelamnya dengan datang datang ke PN Rantauprapat, tapi karena keharusan menghadiri persidangan ini secara langsung untuk mendengarkan kesaksian nya Rohimah terpaksa menghadirinya. “Aku gak sanggup mengingat semua perjalanan pahit hidupku bang,apalagi saat kejadian dulu, usia kandungan ku baru berjalan tiga minggu, aku di suruh pergi dari rumah H.Askah .Peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku”ucap Rohimah lirih.kami dipaksa untuk meninggalkan rumah meski kondisiku lagi hamil, Aku sebenarnya mau berrontak tapi apalah daya kami. Kami sekeluarga hanya menumpang di rumah itu sambil bekerja sebagai pembantu.”ujar Rohimah menambahkan. Persidangan kan di mulai ,Sang Suami yang menikahinya beberapa waktu yang lalu terlihat memasuki ruang persidangan dengan dikawal petugas,tapi Terdakwa tak terlihat sedikitpun menunjukan nada penyesalan.Tak ada tegur sapa dan ketika mereka berpapasan ,Terdakwa memalingkan muka .seakan menaruh rasa kurang senang. Tangis bayi Rohimah pun tak membuat Terdakwa berusaha untuk menoleh. Rohimah hanya memandang lantai ubin pengadilan.. hatinya terasa sangat sakit,baik karena perbuatan yang di tanggungnya dari terdakwa,terlebih lebih ketika melihat sikap terdakwa padanya maupun bayinya. Proses persidangan cukup menarik minat warga, acara pledoi yang di ajukan PH terdakwa di tolak Majelis dan sidang di lanjutkan untuk mendengarkan keterangan saksi.Pengujung sidang hanya memantau dari luar ,karena persidangan di tutup untuk Umum. Semoga Rohimah kecil mendapatkan haknya .. dan itu lah harapan para pengunjung sidang”kasihan dia kata seorang ibu,hukuman harus berat lah”ungkap ibu yang bergaun putih yang sejak pagi memperhatikan gerakgerik Rohimah dirung tunggu PN dan menolak untuk menyebutkan namanya.

Foto:Nuriam ibu mda berusia 14 tahun mengendong bayinya usia 8 bulan di dampingi Tim dari PKPA sebelum persidanga di PN rantauprapat. Rantauprapat 16 Juli 2009

Related Documents