Ekontek.docx

  • Uploaded by: Firmansyah Afif
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekontek.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,919
  • Pages: 9
Sistem Perbankan di Finlandia Bank of Finlandia didirikan pada tanggal 1 Maret tahun 1812 di kota Turku oleh Alexander I dari Rusia. Pada tahun 1819 itu dipindahkan ke Helsinki. Bank dibuat dan mengatur Markka Finlandia Finlandia sampai diadopsieuro pada tahun 1999. Fungsi dan Kepemilikan Bank of Finlandia merupakan Bank Sentral Finlandia dan anggota dari sistem Eropa Bank Sentral dan Eurosystem. Ini adalah Monetary Authority Finlandia, dan bertanggung jawab untuk mata uang negara untuk mendorong pasokan dan cadangan devisa. The Bank of Finlandia Milik Republik Finlandia dan diatur oleh Parlemen Finlandia, melalui Dewan Pengawas Parlemen dan Dewan Bank. Dewan bertanggung jawab untuk administrasi Bank, dan Dewan Pengawas Parlemen untuk mengawasi administrasi dan aktivitas Bank dan infomasi suatu aktivitas Bank. Bank diatur berdasarkan ketentuan UU Bank of Finland pada tahun 1998. Fungsi Bank of Finland Bank of Finland bertindak sebagai Bank Finlandia Sentral, otoritas moneter nasional dan anggota dari Bank Sentral Eropa dan Eurosystem. The Eurosystem meliputi Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral kawasan euro. Bank ini mengelola mata uang terbesar kedua di dunia, lebih dari 300 juta orang yang berpartisipasi dalam Eurosystem di kawasan euro dan dari awal 2014 daerah meliputi 18 negara yang ikut dalam Eurosystem. Oleh karena itu, Bank Finlandia terkait dengan kedua tujuan domestik dan Eurosystem. Tujuan utama dari Eurosystem dan Bank of Finland menjaga stabilitas harga, yang berarti mempertahankan kenaikan moderat dalam harga konsumen. Stabilitas harga menciptakan prasyarat bagi ekonomi yang sehat. dalam rangka untuk memenuhi tujuan ini, Bank of Finlandia berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengambilan keputusan kebijakan moneter Eurosystem serta melaksanakan kebijakan di Finlandia. Sebuah penelitian dasar yang luas memberikan latar belakang yang kuat untuk keahlian Bank dalam mencakup tugas ini.

Selain kebijakan moneter dan penelitian, Bank of Finlandia memiliki tiga fungsi inti lainnya: 1. pasar keuangan dan statistik, 2. operasional perbankan 3. pemeliharaan pasokan valas. Ada sekitar 420 orang yang bekerja di Bank of Finlandia dan tambahan 210 berkaitan dengan itu di Financial Supervisory Authority (FIN-FSA).

1.2 Tugas-Tugas Inti dari Bank of Finland

Ruang lingkup kegiatan Bank Finlandia mencakup empat tugas inti yaitu : kebijakan moneter dan Penelitian, Pengawasan keuangan, Operasional perbankan, serta pemeliharaan pasokan valas. Inflasi di zona euro bisa tetap rendah untuk lebih lama daripada yang diperkirakan sebelumnya, berpotensi menyebabkan kesulitan dalam menyeimbangkan perekonomian, Bank of Finland mengatakan dalam buletin kuartalan. Inflasi tahunan di perkirakan kembali turun menjadi 0,7 % pada Februari ke tingkat yang memicu pemotongan terhadap suku bunga pada bulan November, menggaris bawahi resiko akan terjadinya deflasi. Bank Sentral Eropa, yang menargetkan inflasi mendekati di bawah 2% , meninggalkan suku bunga tidak berubah pada perubahan terbaru pada tanggal 6 Maret. presiden Mario Draghi mengatakan awal bulan ini mempertimbangkan resiko zona euro deflasi merupakan suatu ”zona bahaya“,Anggota Finlandia ECB Governing Council Erkki Liikanen mengatakan pada hari Senin Bank akan mempertahankan suku bunga rendah baik ke pemulihan zona euro karena pengangguran yang tinggi dan fakta bahwa banyak pabrik yang berjalan dengan baik di bawah kapasitas. Liikanen, yang juga gubernur Bank Sentral Finlandia, mengatakan ECB bisa melangkah untuk menopang perekonomian jika diperlukan. “Dewan Pengurus siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang menentukan,” katanya. Liikanen disebut tekanan inflasi “moderat”. Inflasi zona Euro telah berada di apa

yang disebut Draghi “zona bahaya ” dari bawah 1 % selama lima bulan dan Bank Sentral kecewa pasar bulan ini ketika menolak untuk menurunkan suku bunga dari saat ini 0,25 % atau mengambil langkah-langkah lain untuk meningkatkan perekonomian. Pengaruh Bank di Eurosystem didasarkan pada penelitian yang diakui secara internasional berkualitas tinggi. Empat pendekatan utama yang diambil oleh kegiatan penelitian Bank adalah kebijakan moneter dan penelitian, pengawasan keuangan, operasional perbankan, pemelihara pasokan mata uang, dan analisis ekonomi dalam transisi. Kebijakan moneter dan penelitian Tujuan utama dari kebijakan moneter Eurosystem adalah pemeliharaan stabilitas harga di seluruh wilayah euro. Keputusan yang berkaitan dengan kebijakan yang terpusat, yang diambil oleh Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB) dan diterapkan di tingkat negara anggota oleh Bank Sentral nasional masing-masing. Sebagai anggota Dewan Pemerintahan ECB, Gubernur Bank of Finlandia menetapkan serta memutuskan pada tingkat bunga yang ditetapkan untuk daerah euro dan pada saat yang sama kepada Finlandia.Bank of Finland menilai dampak dari kebijakan moneter tunggal pada perekonomian Finlandia dan membawanya ke rekening dalam pengaturan kebijakan ekonomi dalam negeri. Bank menerbitkan perkiraan makroekonomi dua kali setahun. Pengawasan keuangan Bank of Finland mempromosikan stabilitas sektor keuangan dan efisiensi dengan menggunakan analisis menyeluruh dan makroprudensial melalui pemeliharaan prosedur manajemen kontingensi. Kesiapan manajemen krisis Bank didasarkan pada informasi up-to-date pada kondisi sistem perbankan dan pasar keuangan dan fungsi infrastruktur masing-masing. Jika diperlukan, Bank of Finlandia bertindak sebagai lender of last resort bagi Bank. Bank of Finland memikul tanggung jawab untuk pengawasan sistem keuangan dan pengawasan ekonomi makro.Bank Finlandia Keuangan Otoritas Pengawasan (FIN-FSA), di sisi lain, adalah otoritas utama yang bertanggung jawab untuk pengawasan Bank, asuransi dan perusahaan asuransi pensiun serta perusahaan sektor asuransi lain, perusahaan investasi, manajemen perusahaan dan

bursa saham. Operasi FIN-FSA adalah 95% dibiayai oleh entitas pengawas Bank, sedangkan sisanya 5% dibiayai oleh Bank of Finland. Secara administratif FINFSA bekerja sama dengan Bank of Finlandia dan dinyatakan beroperasi sepenuhnya independen. Bank menghasilkan berbagai statistik, analisis dan penilaian resiko untuk melayani para pengambil keputusan. Kompilasi statistik adalah fungsi yang mendukung Bank Sentral dalam penyusunan kebijakan moneter dan analisis stabilitas pasar keuangan. Operasional perbankan Bank of Finlandia Itu menerapkan kebijakan moneter Eurosystem di Finlandia melalui operasi kebijakan moneter sendiri bekerjasama dengan pihak Finlandianya, yang diterapkan pada umumnya Bank.

Bank

of

Finland

pengamanan pengelolaan likuiditas sistem keuangan domestik dan menangani transfer pembayaran antar Bank. Operasional perbankan juga mencakup pengelolaan cadangan Bank sendiri keuangan (seperti cadangan mata uang) dan investasi bijaksana dan menguntungkan saham Bank modal ECB. Pemeliharaan pasokan mata uang Bank of Finland bertanggung jawab atas manajemen pasokan mata uang di Finlandia dan bekerja untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan keamanan sistem pasokan mata uang. Bank menerbitkan uang kertas euro baru dan koin di Finlandia. Hal ini juga bertanggung jawab untuk memastikan keaslian dan kualitas uang yang digunakan di negara tersebut dengan menghapus palsu dan catatan yang rusak dari peredaran. Bank of Finlandia memiliki kerjasama yang berkelanjutan dengan perusahaan khusus di bidang perbankan dan distribusi kas layanan. Distribusi Mata uang ditangani melalui kantor regional Vantaa dan Oulu.

Sistem Perbankan di Indonesia Bank-bank yang beroperasi di Indonesia saat ini pada dasarnya dikelompokkan ke dalam Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan Bank Indonesia berfungsi sebagai bank sentral. Namun demikian, sejalan dengan terjadinya perubahan dalam sistem keuangan terutama yang terkait dengan kelembagaan perbankan sebagai dampak dikeluarkannya undang-undang di bidang keuangan dan perbankan.

Menjaga stabilitas keuangan merupakan salah satu fungsi pokok dari Bank sentralmodern, yang tidak kalah pentingnya dari memelihara stabilitas moneter. Stabilitaskeuangan bergantung pada lima elemen terkait yakni :(i) lingkungan makro-ekonomi yang stabil;(ii) lembaga finansial yang dikelola baik;(iii) pasar finansial yang efisisen;(iv) kerangka pengawasan prudensial yang sehat; dan(v) sistem pembayaran yang aman dan handal.Bagi Bank Indonesia, krisis itu dapat ditarik suatu pelajaran penting bahwa tugas banksentral sebagai menjaga stabilitas moneter (otoritas moneter) tidaklah cukup tanpadukungan stabilitas sistem keuangan yang sehat. Gejolak dalam lembaga keuangankhususnya bank, merupakan salah satu sumber instabilitas. Oleh karena itu, krisisperbankan harus dicegah atau ditangani untuk menghindarkan gangguan terhadap sistempembayaran dan arus kredit dalam perekonomian. Terkait dengan hal tersebut, upayamembanguan sistem keuangan yang stabil memerlukan perangkat aturan hukum (legal framework ) yang mampu menjadi

landasan

bagi

penyelenggaraan

fungsi

bank

sentralsecara

utuh.Sebagaimana telah dipahami bahwa dalamLegal framework sistem keuangan danperbankan nasional yang berlaku pada masa terjadinya krisis, bank sentral yang padawaktu itu merupakan bagian dari otoritas perbankan tidak dilengkapi dengan perangkathukum yang memadai ketika harus mengambil tindakan darurat (emergency ) gunamengatasi systemic risk di sektor perbankan yang hampirhampir saja melumpuhkansistem perbankan nasional.

Fungsi Bank Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Misalnya adalah : a.

Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank.

b.

Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Sektor riil tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat

diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil. Kegiatan bank tersebut dapat mendorong masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Dan kelancaran kegiatan investasi-distribusikonsumsi

ini

tidak

lain

adalah

kegiatan

pembangunan

perekonomian suatu masyarakat. c.

Agent of Service Bank memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitanya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Berupa jasa pengiriman

uang,

penitipan

barang

berharga,

pemberian

jaminan bank, dan penyelesaian tagihan

Apakah sistem perbankan dapat meningkatkan perekonomian suatu negara atau sebaliknya ? Tinggi rendahnya kredit perbankan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suku bunga perbankan. Jika suku bunga turun maka permintaan terhadap kredit meningkat, dan sebaliknya. Kenaikan permintaan kredit perbankan tersebut akan mendorong investasi, khususnya investasi langsung, dan pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Adanya investasi langsung tersebut, misalnya pendirian pabrik, dapat menimbulkan efek pengganda berupa penyerapan tenaga kerja, permintaan bahan baku, hasil produksi, dan pembayaran pajak. Proses efek pengganda itulah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkatan daerah maupun nasional. Kajian teoritis di atas, didukung oleh kajian empiris di antaranya dilakukan oleh Rajan dan Zingales pada tahun 1998. Hasil studi mereka menyatakan bahwa kredit perbankan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini pertumbuhan pendapatan per kapita. Baik untuk negara maju maupun negara sedang berkembang.

Di sisi lain, sejumlah pendapat menyatakan bahwa kredit perbankan tidak selalu mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Kredit perbankan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dapat terjadi jika syarat tertentu dapat terpenuhi. Syarat termaksud adalah terwujudnya kualitas modal fisik atau kualitas infrastruktur sudah mencapai tingkat tertentu sehingga mampu mendorong produktivitas dan daya saing di sektor riil. Selanjutnya beberapa kajian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi justru

yang

mendorong

pertumbuhan

kredit

perbankan.

Hal

tersebut

dimungkinkan terjadi karena pertumbuhan ekonomi saat ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun selanjutnya. Kondisi tersebut dipastikan akan mendorong permintaan investasi dan tentu membutuhkan dukungan kredit perbankan. Mungkinkah

kredit

perbankan

berpengaruh

negatif

ter

vhadap

pertumbuhan ekonomi? Dari beberapa studi, kemungkinan tersebut dapat terjadi. Jika alokasi dan pemanfaatan kredit perbankan tidak efektif dan tidak efisien. Dengan kata lain kredit yang digunakan untuk investasi sebagian besar mengalami ‘kebocoran’. Bagaimanakah yang terjadi di Indonesia? melakukan kajian kausalitas antara kredit perbankan dengan pertumbuhan ekonomi selama periode tahun 2000 - 2012. Berdasarkan uji kausalitas Granger, hasil studi tersebut menunjukkan terjadi hubungan kausalitas dua arah antara kredit perbankan dengan pertumbuhan ekonomi. Ini berarti terjadi hubungan kausalitas, kredit perbankan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi juga berpengaruh positif terhadap kredit perbankan. Selanjutnya hasil estimasi dengan model ekonometri menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap kredit perbankan baik dalam jangka panjang. Studi yang dilakukan oleh Bimanatya pada tahun 2016 menyatakan bahwa terjadi hubungan satu arah yaitu dari pertumbuhan ekonomi (PDB) ke arah pertumbuhan kredit riil di Indonesia. Pengujian tersebut dilakukan dengan kausalitas Granger dan periode pengamatan tahun 2003 sampai tahun 2015.

Dari beberapa kajian empiris diyakini bahwa kredit perbankan secara positif mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Untuk kasus Indonesia, beberapa studi empiris menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi justru berpengaruh postif terhadap kredit perbankan. Sekadar mengingatkan, perbankan (bank umum, bank syariah & BPR) diharapkan lebih fokus untuk mengalokasikan kepada sektor-sektor ekonomi dan bidang usaha yang produktif. Jika hal tersebut dapat dilakukan maka percepatan proses efek pengganda dari kredit perbankan akan lebih optimal dan menghasilkan output yang lebih tinggi

More Documents from "Firmansyah Afif"

Perhitungan Korosi.docx
December 2019 37
Daftar_isi 1.docx
December 2019 15
Ekontek.docx
December 2019 11
Boiler Su.docx
December 2019 27
Ex Koros.xlsx
December 2019 11
Material Balance Korosi.docx
December 2019 15