Drama2.docx

  • Uploaded by: Rivando
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Drama2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,874
  • Pages: 7
JAGA CHAPTER Nama Pemain:  Farmasentika Aurel  Gusti Novrianti  Karenina Juniska  Kintan Juwita  Fadhilah Rizkia  Nur Kamillatun  Nadeo Mayendra  Fajarudin  Putri  Putri Regina  Putriana

Kelompok baik •

Karen

: Sebagai sahabat baik Fajar. Karakter : Lincah, mau bergaul dengan siapa saja.



Fajar

: Sebagai sahabat baik Karen.

Karakter : Pendiam, perhatian, dan pintar. •

Putriana

: Sebagai siswa baru dari Kota Malang.

Karakter : Pendiam. •

Dila

: Sebagai teman Eza

Karakter : Pendiam

Kelompok jahat  Icha

: Sebagai ketua geng jahat dan cheerleaders.

Karakter

: Suka ngeselin orang, dan gak mau disalahin.

 Putreg

: Sebagai anggota geng jahat dan cheerleaders.

Karakter  Putri

: Up to date banget dan galak. : Sebagai anggota geng jahat dan cheerleaders.

Karakter

: Centil dan ceplas ceplos.

Siswi tomboy  Gusti

: Sahabat Lisa, Farhan dan Chika.

Karakter

: Cuek, baik.

Siswa sok ganteng, caper dan playboy  Nadeo

: Sebagai siswa kelas lain.

Guru di SMALFA  Ibu Nur Karakter galak.

: Sebagai guru favorit SMALFA Jambi. : Agak culun, sangat terpaku pada buku dan kudet. Serta sedikit

CERITA ANAK SMALFA JAMBI “ JAGA CHAPTER ” Ada cerita di sebuah SMA Islam Al-Falah Jambi . Di sekolah megah ini ada sebuah kelompok jahat yang suka menindas kelompok baik. Di samping itu juga ada siswa baru dari kota Malang yang mengikuti orang tuanya pindah kantor ke Jambi. (Murid-murid masuk kelas dan saling bercanda gurau) (Kring.. suara bel berbunyi, setting di kelas) Ibu Nur

: Brug... (suara tas yang diletakkan di atas meja) “Selamat pagi anak-anak”

Murid-murid : “Selamat pagi Bu” Ibu Nur Putriana Ibu Nur

: “Pagi ini kita kedatangan siswa baru dari Kota Malang. Silahkan perkenalkan diri kamu nak” : “Terima kasih Bu. Perkenalkan, nama saya ummi zubaidah Putriana dan saya biasa dipanggil Putriana ” : “Baik. Apa ada yang ingin ditanyakan ?”

(Murid-murid pada melotot ke arah Putriana , lalu tertawa terbahak-bahak setelah mendengar nama lengkap Putriana kecuali Fajar dan Karen yang hanya tersenyum karena takut menyakiti hati Putriana ) Ibu Nur

: Brugg...bruuugg..brugg(suara tangan Ibu Nur memukul meja) “Diam semua. Kenapa kalian tertawa ? Apa ada yang lucu ?”

Icha

: “Yaiyalah Bu, namanya aja kayak nama orang sekampung”

Putri

: “Yaps bener itu Bu, mendingan kalo bagus !!! Ih amit-amit deh”

Putreg

: “Dasar ndeso lu !! Pake nama Ummi Zubaidah lagi, ntar ada masalah lagi ama Dewi Persik. Hahaha.....”

(Murid-murid tertawa) Ibu Nur Putriana

: “Sudah-sudah. Putriana , silahkan kamu duduk di samping Karen, ya” : “Baik Bu”

(Ketika Putriana menuju ke bangkunya, tiba-tiba Putriana terjatuh karena disandung dengan kaki Icha) Putriana Icha

: “Aduh....” (sambil mengelus-ngelus lututnya) : “Ups Sory...” (sambil tertawa atas kelakuan jahatnya)

(Karen menghampiri Putriana dan membantunya untuk berdiri) Karen Putriana Ibu Nur

: “Kamu gapapa kan ?” : (Hanya mengangguk-ngangguk, Icha) “Makasih ya”

padahal

ia

jengkel

dengan

kelakuan

: “Ibu tidak mau dengar kalau Putriana dikibulin sama kalian. Mengerti ?”

Murid-murid : “Iya Bu” Ibu Nur Gusti Ibu Nur Gusti Fajar Gusti

: “Sekarang pelajari buku Bahasa Indonesia kalian, karena minggu depan kita ulangan” : “Apa Bu, ulangan ? Kan baru 1 kali pertemuan Bu” : “Emangnya kenapa? Belajar kok setengah-setengah sih” : “Bukannya begitu Bu, saya kira...” (langsung dipotong oleh Fajar) : “Sudahlah gus, baca aja” : “Hmmmm ya ya”

Setelah beberapa jam kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Murid-murid segera memasukkan buku mereka dan di samping itu Karen dan Fajar mengajak Putriana pergi ke kantin. Karen

: (mengajak Putriana) “Ke kantin yuk put bareng gue ama Fajar”

Putriana

: “Ke kantin ya ? Ayo dah”

(Mereka bertiga asyik bergurau, sampai-sampai Putriana tertabrak dengan siswa kelas lain yang bernama Nadeo dan Dila) Bruggg... (buku yang dipegang Nadeo jatuh berantakan) Putriana

: “Maaf ya” (sambil membantu Nadeo menyusun bukunya kembali)

Dila

: “eh gapapa ko, santuy ajo (senyum) duluan yaa” (sambil bantu putriana menyusun buku nadeo)

Nadeo

: “Eh, iya iya gapapa kok”(Nadeo dan Dila pun langsung pergi karena harus segera menyetorkan tugasnya ke Ibu Nur)

(Putriana pun terpana pada pandangan pertama) Fajar

: “put ....” (sambil memegang pundak Putriana)

Putriana

: “Eh iya” (sambil tersenyum)

Karen Putriana Karen Putriana Fajar

: “Lo suka ama nadeo ya” : “nade saha sih ?” : “Cowok barusan yang tabrakan sama lo” : (Owh namanya nadeo berkata dalam hatinya) “Mmm..aku nggak suka kok” : “Sudah-sudah, ngapain pada debat hal itu sih, yuk ke kantin”

(Setibanya di kantin, si tomboy (Gusti) datang menghampiri Putriana , Karen, dan Fajar) Gusti Putriana Gusti Karen Fajar

: “Hai put, kenalin gue Gusti(sambil mengulurkan tangannya)” : (Menjabat tangan Gusti)“Salam kenal ya” : “Owh iya. Kalau ada tugas kelompok, gue gabung ama kalian ya. Gue males kalau gabung ama si grup centil itu” : “woke gus” : “Ya sudah, yuk balik ke kelas”

Sesampainya di kelas, pelajaran pun kembali seperti biasa. Menit demi menit, dan jam demi jam telah berlalu. Bel pulang pun berbunyi dan murid - murid pulang ke rumah masing masing. Pada keesokan harinya, aktivitas sekolah kembali seperti sedia kala. Di samping itu, Nadeo datang ke kelas XII 2 untuk menyampaikan bahwa Ibu Nur tidak masuk dan ada tugas untuk kelas tersebut.

Nadeo

: “Assalamu’alaikum”

Murid-murid : “Waalaikumsalam” Nadeo

: “Saya ingin memberitahukan bahwa Ibu Nur tidak masuk dan memberikan tugas di buku paket Bahasa Indonesia halaman 115. Terima kasih”

Murid-murid : “Horee bebas” (Nadeo pun melangkah keluar kelas, tetapi dicegah oleh geng jahat karena si Icha sang ketua geng suka kepada Nadeo. Dan tanpa Icha ketahui, Nadeo malah lebih suka kepada Putriana) Icha

Nadeo Icha Nadeo Icha Nadeo Icha

: “Hai deo, kenalin gue Icha (menyulurkan tangannya tetapi tidak ditanggapi oleh Nadeo ) dan gue Waketos lho” : “Ooh iya. Mmm anak baru itu namanya siapa ya ?” : “Ohh si Putriana (ekspresi cemberut), ngapain kamu nanyak dia ?” : “Cuma pengen tau aja. Kamu punya nomor handphonenya nggak? Kalau punya, aku minta ya sekalian nomor handphone kamu juga deh” : “Hmm..aku nggak punya nomor handphonenya Putriana, deo. Ni nomor handphoneku deo. Jangan lupa sms ya.” (tersenyum sendiri, karena Icha berharap Nadeo sms) : “Ya sudah. Insyaallah ya..bye” : “Bye” (dengan gaya centilnya)

Setelah itu, Nadeo bergegas keluar dari kelas XI 2. Tiba tiba handphone Putriana bergetar yang ternyata ada sms dari nomor baru yaitu nomor handphone Nadeo. Entah dari mana ia tahu nomor handphone Putriana, yang jelas Putriana sangat gembira sekali kalau ternyata si Nadeo menaruh hati padanya. Putriana

: “Eh ren, ada sms dari Nadeo nih. Wah, aku diajak ke kantin bareng lho”

Karen

: “Kamu jangan mau put, pasti dia ada maksud yang nggak bener”

Putriana

: “Lah emang kenapa sih”

(Tanpa mereka ketahui, percakapan mereka terdengar oleh Icha, lalu Icha langsung mencaci maki Putriana . Sedangkan si Putri dan Putreg mengambil tas Putriana lalu mereka keluarkan semua isi tasnya ke lantai) Icha Putriana Icha Putriana

: “Woy bangun lo !!” : “Ada apa cha ? Eh...tas aku mau diapain ?” : “Asal lo tahu ya, nadeo itu gebetan gue. Jadi, gue nggak mau ada bocah tengik yang ngerebut Nadeo dari gue, ngerti lo !!” : (mengangis)...

(Karen dan Fajar pun ikut berdiri untuk membantu Putriana , di samping itu si Gusti yang asyik mengerjakan tugas sudah muak melihat pertengkaran itu dan langsung melerai mereka) Fajar

: “Eh cha , Nadeo itu bukan cowok lo, jadi lo jangan sok ngatur-ngatur Putriana deh”

Icha Gusti

: “Siapa lo ? Jangan ikut campur ya. Ini bukan urusan lo, ngerti !!!” : “Eh... ngapain sih pada berantem mulu. Lo lagi(menunjuk ke arah geng jahat) dasar ondeonde sekolahan! Bisanya cuma berantem aja. Sudah-sudah kembali ke bangku kalian masing-masing, kalo nggak gue aduin ke Kepsek entar”

Putri+Putreg : “Ih... gem to the bel. Gembel iuu.....” Icha

: “Yuk ke kantin aja guys”(mengajak Putreg dan Putri )

(Ketika geng jahat pergi ke kantin, Gusti mencoba menenangkan Putriana ) Gusti Putriana Gusti

: “Sudahlah put . Lo gak usah dengerin kata mereka ya, woles aja” : “Iya gus, makasih ya” : “Iya sama-sama. Yuk ke kantin”

Putriana

: “Gak ah, kamu pergi ama karen dan fajar aja gih”

Karen

: “Bener kamu gak mau ikut ?”

Putriana Karen

: “Iya, aku mau nenangin diri dulu” : “Ya udah. Yuk gus, jar...”

(Ketika Karen, Gusti, dan Fajar ke kantin, hanya tinggal Putriana sendiri di kelas dan datanglah Nadeo untuk memberikan sesuatu kepada Putriana) Nadeo

: “put, kamu kenapa? Siapa yang buat kamu nangis begini ?”

Putriana

: “Aku gak nangis kok. Cuma kelilipan aja deo”

Nadeo

: “Ya sudah. Nih buat kamu(memberi sebuah kado)emm.. buka di rumah aja ya”

Putriana

: “Apa ini deo ?”

Nadeo

: “Ungkapan perasaanku padamu put. Tolong terima ya”

Putriana

: “Kita kan baru kenal deo. Aku gak bisa terima ini”

Nadeo Putri

: “Iya aku tau put , ini sebagai awal pertemanan kita aja deh. Biar kamu terima ini” : “Mmm.. Ya deh aku terima”

(Ternyata si Icha sudah mendengarkan pembicaraan nadeo dan putriana, lalu Icha pun semakin marah kepada Putriana karena ia menganggap bahwa Putriana akan merebut Nadeo darinya) Nadeo

: “Aku balik ke kelas dulu ya put . Baik-baik ya cantik”

Putriana

: “Iya deo, makasih ya”

(Lalu datanglah si Icha dan gengnya dengan perasaan amarah yang tinggi untuk memberi pelajaran kepada Putriana) Icha Putriana

: (mendorong kursi-kursi di depan Putriana) : “Ada apa lagi cha?”

Icha Putriana Icha

: “Gue itu kan udah bilang ke lo, jangan dekati Nadeo. Ngerti gak sih!! Oo.. ternyata lo nyari gara-gara sama gue hah” (dengan memegang pipi Putriana) : (menangis) “Aku gak bermaksud mendekati Nadeo kokCha. Tapi Nadeo nya sendiri yang sm aku” : “Gue gak mau denger alasan apapun dari lo. Yang jelas gue gak suka liat lo ama Nadeo berduaan kayak tadi” (amarah Icha membuat reflek tangannya yang ingin menampar Putriana)”

(Icha hampir menampar Putriana dan syukurlah Gusti datang dan berhasil mencegah perbuatan itu) Gusti Putriana Gusti Icha Gusti

: “Woy apa-apaan lo Cha? Kamu gak apa-apa kan Put?” : “Aku gak apa-apa kok” : “Eh Cha, ini udah kedua kalinya lo ganggu Putriana. Lo kok gak sadar sih, Nadeo itu lebih milih Putriana dari pada lo. Lo harus introspeksi diri dong kekurangan lo itu apa” : (diam dan hanya tertunduk malu) : “Yaa, wajar aja kalau Nadeo lebih suka Putriana dari pada lo, karena Putriana itu cantik, pinter, dan pendiam. Beda banget ama lo, Ka. Lagian cowok di sekolah ini masih banyak kok bukan cuma Nadeo aja”

(Semua kata-kata Gusti memang benar dalam hati Icha, dan Icha menyadari bahwa perbuatannya itu sudah sangat keterlaluan) Icha Putriana

: (menghampiri Putriana ) “Put, gue minta maaf atas kelakuan gue sama lo. Gue sadar kalo gue emang gak pantes ama Nadeo” : “Sebelum kamu minta maaf, aku sudah maafin kamu kok Cha. Oh iya, kamu mau gak jadi sahabat aku, Karen, Fajar dan Gusti ?”

Icha

: “Aku mau banget put, makasih ya”

Putreg

: “Aku mau jadi sahabat kamu juga put”

Putri

: “Aku juga ya”

Dari kejadian itu, kelompok jahat sadar bahwa tidak ada yang lebih penting dari sebuah persahabatan sejati. Untuk itu, janganlah kita menganggap bahwa cinta lebih penting dari persahabatan. Karena dari persahabatan itulah akan menimbulkan cinta dan kasih sayang. Dan dari pada itu, berakhirlah cerita anak SMALFA dan semoga ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak remaja terutama SMA bahwa friendship always been in our heart.

TERIMA KASIH

More Documents from "Rivando"

Curhatan.odt
December 2019 0
Drama2.docx
December 2019 13