Drama Untuk 15 Orang " Langit Biru Persahabatan"
Sinopsis Biru, Amanda, Nabila dan Tomtim adalah empat sahabat dari kecil yang sama-sama duduk di kelas 3 SMA Generasi Bintang dan tinggal berdekatan dalam satu kompleks perumahan. Biru adalah anak yang mandiri, aktif, cantik, agak tomboy, pintar. Ia tinggal bersama ayahnya yang berprofesi sebagai pilot . Amanda, adalah anak pertama dari pasangan Henry dan Julie, dengan seorang kakak kembar bernama Andre. Amanda adalah anak yang cantik, manis, lembut tapi juga aktif. Kakak kembar nya Andre sangat jago menyanyi . Tomtim, yang badannya paling kecil di antara mereka, memiliki tingkah kekanakkanakan. Tomtim butuh bantuan dari orang-orang terdekat yang sudah mengerti keadaannya, sehingga mamanya dan ketiga sahabatnya selalu mengingatkannya serta menjaganya. Keadaan Tomtim yang istimewa ini membuatnya seringkali menjadi target sasaran beberapa anak nakal di sekolah. Siska dan Rafi, adalah salah satu anak yang suka membully Tomtim di sekolah bersama dengan gengnya yaitu Jason, Samuel, Andre dan Erlangga. Sebenarnya mereka bukan hanya sering membully Tomtim tetapi juga anak-anak lain yang lebih kecil atau lebih lemah. Sayangnya mereka tidak pernah tertangkap basah sehingga tidak pernah dihukum oleh sekolah. Geng bully selalu menganiaya teman-teman nya disekolah , dia selalu memanfaatkan Jessica , Kirana, Anissa dan teman-teman sekelas lainnya untuk mengerjakan PR nya juga menagih uang setoran kepada setiap temannya, Geng bully selalu berbuat nakal dan jahil terhadap kawan-kawannya. Adanya tugas di sekolah, geng Biru menjadikan Siska , Rafi dan geng bullynya sebagai objek presentasi. Tujuan awalnya adalah mengumpulkan bukti-bukti kenakalan mereka. Akan tetapi dalam proses kedetektifan mereka, ternyata ditemukan banyak fakta lain yang lebih menarik. Apakah Siska dan Rafi adalah sosok yang mereka kenal di sekolah? Ataukah mereka memiliki sisi lain yang belum pernah mereka lihat sebelumnya? Akhirnya, dalam suasana yang haru , mereka bersama-sama merayakan persahabatan, cinta kasih, dan persaudaraan mereka tanpa melihat perbedaan suku, agama dan latar belakang sebagai suatu penghalang. Mereka menyadari bahwa persahabatan itu adalah lebih indah dari pada kesenangan yang dihasilkan dari menjahili orang, atau bersenang-senang diatas penderitaan orang-orang. Mereka menyadari bahwa orang hebat itu bukan orang yang menindas yang lemah, melainkan rela berkorban demi yang lemah.
Karakter 1.
Biru Diperankan oleh Itsnaini Irvina Khoirunnisa. Biru adalah seorang gadis yang tomboy, berani dan setia kawan, yang selalu melindungi teman-temannya. Biru tinggal bersama ayahnya yang seorang pilot dan selalu merindukan ibunya yang meninggal pada saat ia berusia 7 tahun. Biru berusaha memendam kerinduannya itu dengan menyingkirkan benda-benda yang akan mengingatkannya kepada mendiang ibunya.
2.
Tomtim Diperankan oleh Amalia Adhea Putri. Seorang anak perempuan yang baik, sopan dan disenangi semua orang, namun memiliki sifat kekanak-kanakan, sehingga Tomtim tidak dapat fokus dalam menyelesaikan sesuatu terutama jika perhatiannya teralihkan. Memiliki 2 sahabat Biru dan Amanda yang selalu membantunya. Kekurangannya tersebut menjadikan Tomtim sasaran bully di sekolahnya.
3.
Nabila Diperankan oleh Marshanda Shawma Kayniya. Seorang anak perempuan yang sopan, tomboy, sedikit cuek dalam segala sesuatu dan sangat menyayangi Tomtim.
4.
Amanda Diperankan oleh Rizma Putri Lulu Iriani. Seorang gadis feminin yang berasal dari keluarga sederhana keturunan Cina Surabaya yang bersahabat dengan Biru dan Tomtim, Amanda mempunyai sifat sabar dan lembut sehingga selalu menjadi penengah untuk Biru dan Tomtim.
5.
Siska Diperankan oleh Razita Artama Surya Putri. Ketua geng bully perempuan. Dia selalu berbuat onar, menjahili teman-temannya dan dia adalah otak jahil dari semua anggota geng bully.
6.
Rafi Diperankan oleh Matsna Rofiqi Al Hadad. Ketua geng bully laki-laki yang selalu membuat ulah. Rafi adalah anak yang berusaha untuk disegani dan ditakuti oleh kawankawannya.
7.
Jason Diperankan oleh Muhammad Della Rifai. Anggota geng bully, setia kawan dan baik hati namun karena pertemanannya dengan Siska maka Jason ikut terlibat dalam aksiaksi yang dilakukan Siska. Jason yang memiliki kulit gelap ini naksir kepada Amanda yang keturunan Cina yang berkulit putih.
8.
Erlangga Diperankan oleh Krisna Ramadhan. Anggota geng bully yang suka nyeletuk dan ikutikutan.
9.
Santi Diperankan oleh Lifia Riski Wahyuningrum. Anggota geng bully keturunan Cina yang suka bergaya. Ia sebenarnya suka berempati terhadap Tomtim, hanya saja dia tidak berani menunjukan rasa itu karena ia masuk geng bully.
10. Andre Diperankan oleh Fajar Ferdiansyah. Kakak dari Amanda yang memiliki bakat nyanyi yang luar biasa sehingga menang dalam kompetisi nyanyi dan juga menjadi kunci dalam mengungkapkan siapa Rafi yang sesungguhnya. 11. Miss Dewi Diperankan oleh Alfiana Enggal Kholifah. Seorang guru SMA yang ideal, mempunyai sifat bijaksana dan penuh perhatian, yang sangat mencintai pekerjaan dan anak-anak didiknya. 12. Jessica Diperankan oleh Putri Zulfiana Rizki. Seorang murid yang diberikan anugerah lebih pintar daripada murid lainnya, ia adalah seorang yang baik hati namun selalu ditindas oleh geng bully. 13. Kirana Diperankan oleh Jauharotun Nafisah. Sahabat dari Jessica, dia sangat pendiam dan besikap apatis. 14. Annisa Diperankan oleh Rudi Lilik Reksadana. Seorang yang dalam kesehariannya hidup dengan musik dan selalu ingin bersama musik. 15. Sinta Diperankan oleh Farradilla Rusda. Sahabat dari Jessica. Ia seorang yang ramah dan perhatian terhadap Tomtim .
Pemain 1.
Biru
: Itsnaini Irvina Khoirunnisa
2.
Tomtim
: Amalia Adhea Putri
3.
Amanda
: Rizma Putri Lulu Iriani
4.
Nabila
: Marshanda Shawma Kayniya
5.
Siska
: Razita Artama Surya Putri
6.
Rafi
: Matsna Rofiqi Al Hadad
7.
Jason
: Muhammad Della Rifai
8.
Erlangga
: Krisna Ramadhan
9.
Santi
: Lifia Riski Wahyuningrum
10. Andre
: Fajar Ferdiansyah
11. Miss Dewi
: Alfiana Enggal Kholifah
12. Jessica
: Putri Zulfiana Rizki
13. Kirana
: Jauharotun Nafisah
14. Anissa
: Rudi Lilik Reksadana
15. Sinta
: Farradilla Rusda
Skenario Dalam suatu hari Biru , Tomtim , Nabila dan Amanda berangkat sekolah dan ketika mereka sedang di perjalanan. “Lagu Ost.Langit Biru – Sahabat Sejati “ Biru , Tomtim . Nabila Dan Amanda bernyanyi : “ Selamat pagi langit biru, selamat pagi dunia ku. Ku sambut hari ini dengan semangat baru, ku kayuh-kayuh kayuh-kayuh sepeda keren ku, menyanyi hati ku. Sibuk sana sibuk sini semua di pagi hari bangun pagi langsung mandi lalu sikat gigi sarapan lalu pamit untuk pergi sekolah, bernilai lah semua. Di kanan kau ada. Di kiri kau ada, di suka dan duka ku kau ada. Engkau sahabat ku sobat sejati ku selalu kita kan bersama.“ Jessica, Kirana, Anissa, dan Sinta : “Selamat pagi langit biru, selamat pagi dunia ku. Ku sambut hari ini dengan semangat baru, ku kayuh-kayuh kayuh-kayuh sepeda keren ku, menyanyi hati ku. Di kanan kau ada. Di kiri kau ada, di suka dan duka ku kau ada. Engkau sahabat ku sobat sejati ku selalu kita kan bersama.“ Jessica
: “Haloo. Selamat pagi semua.”
Kirana
: “Hai semuaaa. Hari yang cerah ya.”
Tomtim
: “Selamat pagi semua. Senang sekali bertemu dengan kalian di pagi yang cerah ini.”
Sinta
: “Pagi ini memang cerah tapi tak secerah hati kita semua.”
Biru
: “Memang kalian kenapa?”
Anissa
: “Seperti biasa geng bully, masih akan tetap memully kita semua hari ini dan seterusnya.”
Amanda
: “Yaaaahh, itu memang benar, lalu apa yang harus kita lakukan?”
Nabila
: “Kita laporkan saja pada guru? Bagaimana?”
Tomtim
: “Aku setuju, iya iya aku setuju.”
Jessica
: “Benar sekali, kita laporkan saja mereka ke guru, biar mereka jera dan tidak mengganggu kita lagi.”
Biru
: “Aku sih setuju dengan usulan kalian, tapi masalah nya aku sudah melakukan itu dan hasilnya nihil.”
Anissa
: “Nihil bagaimana?”
Biru
: “Para guru tidak percaya kalo Siska, Langit dan teman-teman nya itu suka ngebully kita semua karna tidak ada bukti yang kuat.”
Amanda
: “Oh begitu, lalu apa yang harus kita lakukan?”
Biru
: “Ah entahlah aku pun bingung.”
Tomtim
: “Ya sudah kita berfikir dulu aja yuk.”
Beberapa menit kemudian, datanglah Siska, Rafi bersama geng bullynya itu memasuki kelas. Nabila
: “Huuuh. Mereka datang lagi deh!!!”
Siska
: “Wee...wee...weeyy. Selamat pagi cucunguk-cucunguk ku.”
Geng bully
: “Hahahaha cucunguk.”
Rafi
: “Cucunguk itu yang bau dan kotor kan? Wkwkwk.”
Erlangga
: “Hahaha iya sama seperti mereka ini.”
Tomtim
: “Heh! Maksud kalian apa?”
Jason
: “Heh!! Tomtim sang kekanak-kanakan!! Kamu diam saja, memang kalian bau dan kotor kan sama seperti cucunguk.”
Biru
: “Hey Jason! Kamu jangan berkata seperti itu pada Tomtim. Asal kamu aja ya, kalian disini cuma seperti benalu yang merusak kehidupan orang.”
Rafi
: “Weeeyy..Weyy. Lancang sekali kalian bicara.”
Amanda
: “Memang kalo iya kenapa? Masalah buat loe hah??”
Santi
: “Wah kayaknya bos mereka ini harus di hajar.”
Andre
: “Weyyy.. Weyy kalian ini ya, sudah lah jangan bahas lagi masalah ini. Dia adikku jangan sampai kalian menyakiti nya.”
Siska
: ” Okeyy. Fine. Masalah ini kita anggap beres, tapi kalian kerjakan dulu PR ini baru masalah kita anggap beres, Okey?!”
Jessica
: “Eh seenaknya saja kalian ini.”
Sinta
: “Iya memangnya kalian ini siapa kita? Selalu nyuruh-nyuruh kita. Hah?”
Santi
: “Bos. Hajar saja bos mereka sudah semakin neglunjak.”
Biru
: “Kalian memang tidak tau terimakasih. Kalian tidak tau sopan santun.”
Rafi
: “Kamu tidak tau kita ini jagoan.”
Jessica, Kirana, Anissa : “Hah Jagoan?” Jessica
: “Jagoan seperti apa?”
Nabila
: “Ayam jago kali!! Hahahahaha.”
Tomtim
: “Hahahahaha betul itu.”
“Lagu Ost.Petualangan Sherina” Biru
: “Dia pikir dia yang paling hebat, merasa paling jago dan paling dahsyat. Dia memang jago.. Kukuruyuuuuuuuuuuk. Hahahaaha. Dia memang dahsyat. Tapi tidak mau mengalah.. Hahaha..”
Tomtim Dan Jessica : “Dia pikir.. Dia yang paling hebat, merasa paling pintar dan paling kuat. Dia memang pintaaar. Pintar ngibul. Hahaha… Dia memang kuat.. Kuat makan nya ? Alias Rakus .. Hahahaha.“ Siska
: “Mereka ini berkata apa?”
Jason
: “Mereka harus diberi pelajaran.”
Langit
: “Mereka Belum tahu siapa kita.”
Erlangga
: “Iya, mereka harus diberi dihabisi.”
Siska
: “Kita ini kan jagoan.”
Biru & Amanda : “Yang nama nya jagoan harus membela yang lemah. Yang nama nya jagoan biasa nya gak pake rok.. Hahaha.. Yang nama nya jagoan harus rela berkorban.. Yang nama nya jagoan biasa nya gak pake ngibul.. Hahaha.” Rafi
: “Heh! Dasar kalian ini.”
Tiba-tiba bell berbunyi. Miss Dewi
: “Assalamualaikum. Selamat pagi anak-anak. Bagaimana kabar kalian hari ini? Hihihi.“
Biru
: “Buruk bu.”
Miss Dewi
: “Loh?! Buruk kenapa sayang?”
Siska
: “Buruk rupa kali bu. Hahahaha.”
Miss Dewi
: “Siska! Kamu jangan seperti itu nak!”
Amanda
: “Buruk karna ngeliat mukanya siska bu.”
Miss Dewi
: “Hihihi anak-anak kalian jangan bertengkar ya.”
Tomtim
: “Tapi mereka pengacau bu.”
Rafi
: (menunjuk ke arah Tomtim)
Miss Dewi
: “Sudah anak-anak jangan bertengkar! Sekarang kalian bersiap untuk ulangan ya.”
Erlangga
: “Hah?! Ulangan???”
Andre
: “Matilah kita Jason!”
Jason
: “Huh matilah kita semua.”
Anissa
: “Huh.. Rasakan kalian semua.”
Biru
: “Wleeee.”
Miss Dewi
: “Okey. Kalian sudah siap?”
Jessica
: “Siap, bu.”
Miss Dewi
: “Nah, sekarang kalian kerjakan soal yang miss bagikan ya.”
Beberapa menit kemudian .. Rafi Menendang kursi Tomtim. Miss Dewi
: “Tomtim suara apa itu?”
Tomtim
: “Bangku ku ditendang Rafi, Miss.’
Jason
: “Tapi dia tidak pantas Miss masuk kelas ini.”
Miss Dewi
: “Rafi, Jason, kalian tolong hargai Tomtim. Dia adalah orang yang istimewa sama seperti kalian.”
Siska
: “Tapi dia.”
Miss Dewi
: “Siska! Tolong berikan toleransi kepada Tomtim , biarkan dia mengerjakan soalnya supaya ia bisa berkonsentrasi.”
Siska
: “Baik Miss.”
Miss Dewi
: “Biru, kamu sudah selesai mengerjakan ulangannya nak?”
Biru
: “Sudah, Miss.”
Miss Dewi
: “Mana sini Miss lihat! Loh, ini masih pada kosong loh, ayo kerjakan!!!!!”
Biru
: “Tapi aku lupa, Miss.”
Miss Dewi
: “Ayo. Berusaha dan ingat kembali pelajaran yang telah lalu. Okey?”
Biru
: “Iya, Miss.”
Akhirnya bel pun berbunyi, menandakan jam pelajaran telah usai. Miss Dewi
: “Nah, simpan kertas ulangan nya di meja kalian masing-masing. Dan 1 lagi, kalian ibu tugaskan dalam waktu beberapa hari ini untuk membuat suatu analisa mengenai sebuah peristiwa tentang kenakalan para remaja saat ini. Siap?”
Erlangga
: “Siap ibu cantik.”
Miss Dewi
: “Makasih.. Makasih.. Makasih.. Hihihi. Nah anak-anak kalian boleh istirahat, kecuali kamu Biru.”
Biru
: “Loh, kenapa saya Miss?”
Miss Dewi
: “Sudahlah Biru, ibu ingin berbicara denganmu sebentar saja. Nah anak-anak kalian boleh keluar.”
Biru
: “Iya Miss . Ada apa?”
Miss Dewi
: “Kenapa kamu mengosongkan lembar jawaban ulanganmu, Biru?”
Biru
: “Habisnya lupa sih Miss jadi gak biasa ngerjainnya deh, hehehe.”
Miss Dewi
: “Iya usaha dong Biru, sebenarnya kamu kan pinter.”
Biru
: “Habisnya aku pelupa Miss, mau gimana lagi dong?!”
Miss Dewi
: “Pokoknya kamu harus berusaha ya, Miss gak mau lihat lembar jawaban ulangan kamu yang kosong lagi.”
Biru
: “Iya Miss aku ngerti, udah ya Miss laper nih.”
Miss Dewi
: “Iya sudah, kamu boleh keluar tapi inget ya USAHA!”
Biru
: “Iya Miss.”
Miss Dewi
: “Oh iya Biru, Miss salut loh sama kamu akhir-akhir ini, karena kamu udah gak emosian lagi sama Rafi.”
Biru
: “Iya Miss, aku juga berusaha kok supaya bisa baikan sama Rafi. Udah ya Miss.”
Ketika Amanda, Tomtim, dan Nabila berada di kantin untuk membawa makanan , tiba-tiba geng bully beraksi menjalankan aksinya. Siska
: “Wesss....wesss.. Ada anak kecil main sama ana SMA nih!”
Nabila
: “Maksud kamu apa sih? Bisa gak berhenti gangguin Tomtim 1 hari aja.”
Rafi
: “Wess. Mau jadi pahlawan kamu hah?!!”
Andre
: “Pahlawan kesiangan kali ya?”
Amanda
: “Please deh kak, tolong kakak berubah jangan deket-deket sama mereka.”
Andre
: “Ini urusan kakak kamu sebagai adik harusnya nurut sama kakak, kamu jangan deket-deket sama geng ini. Lihat tuh si Tomtim keadaannya aja udah kaya gitu, kok kamu mau sih berteman sama dia?!”
Amanda
: “Tapi sahabat gak pernah memandang fisik kak.”
Siska
: “Ah sudah sudah kenapa kalian jadi kaya iklan keluarga berencana. Ayo Rafi jangan basa-basi kita hajar aja dia.”
Santi
: “Mau ngehajar dia kaya gimana nih boss, yang atas atau yang bawah?”
Jason
: “Yang bawah kayaknya enak tuh!”
Erlangga
: “Wkwkwkwk.”
Rafi
: “Udah mainnya sama ank tomboy masih aja makan makanan yang kaya gitu, (sambil, menumpahkan makanan Tomtim).”
Amanda
: “Hey Rafi kamu jahat!!”
Kemudian Amanda, dan Nabila membereskan makanan Tomtim yang jatuh, geng bully malah asik-asikan duduk di meja kantin, dan tiba-tiba. Biru
: “Raaaaaaaafiiiiii!!!”
Siska
: “Wesss…. Aku takut nih.. Hahaha.”
Geng bully
: “Hahahha.”
Biru
: “Kalian apain si Tomtim hah?!!”
Rafi
: “Kita gak ngapa-ngapain, cuma sedikit ngasih hiburan aja ke para penghuni kantin ini. Iya gak temen-temen?”
Erlangga
: “Bener banget bos.”
Siska
: “Lagian kalo iya kita ngejahilin dia emang kenapa?”
Biru
: “Liat aja, aku bakal ngaduin ini semua ke Miss Dewi cepat atau lambat. Kalian ngerti?!”
Santi
: “Uuuuuhh aku takut.”
Geng bully
: “Hahahahaha.”
Biru
: “Ayo guys kita ke kelas aja.”
Tomtim
: “Maaf ya guys aku sering bikin repot kalian semua.”
Amanda
: “Gak apa-apa kok Tim, kita kan...”
Nabila
: “Preeeeeet, hahahaha.”
Andre
: “Heh Jason, loe gak cemburu ngeliat Amanda suka perhatian Tomtim?”
Santi
: “Di dalam hati kecilnya sih cemburu, tapi emangnya Amanda mau gitu jadi pacar kamu, Son?”
Jason
: “Tapi aku kan ganteng bro.”
Erlangga
: “Hah ganteng dari mana Bro? Amanda itu cewe cantik, putih, lemah lembut, mana mau sama loe, Son!”
Andre
: “Hahaha adek gue mana mau sama loe, Son.”
Jason
: “Tapi kan cinta tidak memandang fisik bro.”
Gank Bully
: “Hahaha.”
Andre
: “Eh liat ada sasaran empuk nih.”
Erlangga
: “Mana?”
Andre
: “Tuh anak-anak lagi pada ngobrol, kita palak aja yuk.”
Siska
: “Tumben loe pinter, Ndre.”
Santi
: “Ide yang bagus tuh . Ayuk kita samperin.”
Setelah menjahili Tomtim, geng bully akhirnya menjahili anak-anak yang ada di kantin lain nya. Rafi
: “Heh!! Jessica bagi dong duitnya.”
Jessica
: “Gak punya uang, maaf ya.”
Anissa
: “Yhuk ah kita cabut dari sini udah gak aman nih.”
Siska
: “Wesss..Wesss.. Kenapa buru-buru sih? Santai aja napa!”
Sinta
: “Kita mau masuk kelas, bentar lagi kan bell bunyi.”
Andre
: “Kalian boleh masuk kelas kalo kalian udah bayar kewajiban kalian.”
Kirana
: “Kewajiban apaan?”
Rafi
: “Ayo Son kamu yang jelasin.”
Jason
: “Jadi tiap harinya kalian harus membayar pajak pertambahan nilai dari uang jajan kalian.”
Santi
: “Intinya kalian harus bayar ngerti gak?!”
Erlangga
: “Ayo bayar kalian!”
Jessica
: “Sorry nggak ah.”
Kirana
: “Ayo masuk kelas yuk.”
Sinta
: “Ayok ah.”
Tanpa mereka sadari Anissa menaburi kulit pisang pada lantai sehingga ketika geng bully mengejar mereka akhirnya mereka terjatuh. Amanda
: “Kamu gak kenapa-kenapa kan, Tim?”
Tomtim
: “Gapapa kok nda, aku udah biasa kok di kaya giniin.”
Biru
: “Aku kehabisan akal buat ngejatuhin reputasi mereka di hadapan para guru.”
Tomtim
: “Oh iya gimana pulang sekolah sekarang menelusuri apa saja yang dilakuin geng bully. Gimana?”
Amanda
: “Iya bener aku setuju, nanti hasilnya kita serahin sebagai objek pengamatan tugasnya Miss Dewi.”
Biru
: “Aku setuju. Tapi dari mana kita mulainya?”
Nabila
: “Aku punya ide.” (berbisik-bisik)
Nabila
: “Gimana? Setuju kan?”
Biru
: “Hahaha bisa jadi. Bisa jadi. Toss dulu dong! Hahaha.”
Beberapa menit kemudian, bell berbunyi. Miss Dewi
: “Nah, anak-anak jangan lupa kalian harus mengerjakan PR kalian tentang mengamati sebuah objek perilaku teman-teman kalian ya.”
Erlangga
: “Siap ibuuu..”
Nabila
: “Huh! Katrok deh. Hahaha.”
Miss Dewi
: “Iya sudah, kalian boleh pulang, dan ingat PRnya ya anak-anak.”
Murid
: “Iya bu.”
Beberapa saat setelah itu. Siska
: “Bro, aku pulang dulu ya.”
Santi
: “Aku juga ya bro.”
Erlangga
: “Aku juga ya.”
Jason
: “See you next day.”
Andre
: “Sampai ketemu besok ya.”
Tanpa mereka sadari ternyata Amanda dan Nabila mengikuti Siska, sedangkan Biru dan Tomtim mengikuti Rafi. Siska
: “Ahhh..” (terjatuh)
Amanda
: “Kamu kenapa, Sis?”
Siska
: “Ngapain kalian disini?”
Nabila
: “Kita kebetulan lewat dan ngeliat kamu jatuh.”
Siska
: “Udah lah gak usah perduliin aku, aku gak butuh perhatian kalian.” (sambil merintih)
Amanda
: “Tapi kita sayang kamu, Sis. Ayo kita duduk di kursi taman itu, Sis.”
Nabila
: “Ayo Amanda kita bawa Siska.”
Amanda
: “Sebenarnya kamu sakit apa, Sis?”
Siska
: “Aku gak mau nyeritain itu sama kalian.”
Nabila
: “Kita janji kok gak kan ngasih tau siapa-siapa.”
Amanda
: “Iya Sis. Kita janji kok.”
Siska
: “Bener kalian bakal pegang rahasia aku?”
Amanda
: “Iya bener.”
Siska
: “Sebenarnya kenapa aku jadi kaya gini, karena aku arghhh.” (sambil merintih)
Amanda
: “Sis, kamu kenapa? Pelan-pelan aja.”
Siska
: “Sebenarnya aku dikasih Allah kekurangan, aku punya penyakit yang gak bisa disembuhkan dan umurku juga tidak akan lama lagi.”
Nabila
: “Penyakit apa sis? Kasih tau kita siapa tau kita bisa bantu.”
Amanda
: “Iya Sis, siapa tau kita bisa bantu.”
Siska
: “Kanker. Sebenarnya penyakit ini ada ketika aku sudah beumur 7 tahun dan pada saat itu ibuku meninggal karena penyakit yang sama ini. Aku benci ibuku. Aku gak mau inget-inget tentang dia lagi, dia tega meninggalkan aku sendirian .
Amanda
: “Tapi Sis, itu sudah kehendak Allah yang sudah tidak bisa di rubah lagi.”
Siska
: “Aku tahu, tapi aku arghhh.” (merintih kesakitan)
Nabila
: “Bagaimana ini, Amanda?”
Amanda
: “Ayo kita bawa ke rumahku saja, siapa tau ayahku bisa membantu Siska karena ayahku seorang dokter.”
Nabila
: “Ayoo.”
Tomtim dan Biru juga sedang menelusuri Rafi, namun apa yang terjadi. Rafi
: “Sekarang aku akan bawakan makanan ini untuk adik-adik di Panti Asuhan Kasih Ibu. Semoga mereka senang. Tapi, sepertinya ada yang mengikutiku, atau ini hanya perasaanku saja ya?”
Biru
: “Suutttttt jangan berisik Tim, nanti kita ketahuan.”
Tomtim
: “Iya Biru. Tapi aku gak kuat pengen bersin.”
Biru
: “Tahan dikit aja, Tim.”
Tomtim
: “Haaaatchiim.”
Biru
: “Hiiih.”
Rafi
: “Biru! Tomtim!”
Tomtim
: “Kabur..!!!”
Rafi
: “Ngapain kamu disini?”
Biru
: “Euhh ituu euh anu aku euh.”
Rafi
: “Jadi kalian mengikutiku sepanjang perjalanan tadi.”
Biru
: “Euh bukannya aku bermaksud seperti itu.”
Rafi
: “Lalu apa?”
Biru
: “Aku cuma .. Aku cuma ... Mau ngejadiin kamu sebagai objek penelitian tugasnya Miss Dewi.”
Rafi
: “Terus apa yang kamu bisa ambil dari kehidupanku? Hah?!”
Biru
: “Aku fikir kamu orangnya jahat, tapi ternyata ini salah ternyata gak seperti yang aku bayangkan. Aku baru tau sifat kamu yang sebenarnya Rafi.”
Rafi
: “Sekarang kamu udah tau gimana sifat aku, kamu pasti merasa puas kan?”
Biru
: “Fi, sebenarnya kamu ini baik loh, tapi kenapa kamu di sekolah jahil banget?”
Rafi
: “Aku juga gak tau persis gimana awalnya. Tapi yang jelas setelah perceraian kedua orang tua ku, aku jadi gak pernah dianggap sama mereka, aku ingin marah tapi aku gak tau harus marah sama siapa. Makanya aku suka jahil supaya mereka ngerti aku, tapi akhirnya mereka gak pernah ngerti aku.”
Biru
: “Kenapa caranya harus kaya gini, Fi? Pasti ada cara yang lain kan? Gak harus kaya gini. Anak-anak sekelas ke siksa karna sifat kamu yang kaya gini.”
Rafi
: “Tapi ini juga bukan kemauanku, aku ingin berubah tapi gak bisa. Aku ngerasa kesepian, tapi karna ada anak-anak panti itu, hidup ku jadi ngerasa tenang.”
Biru
: “Sebenernya kamu itu anak yang baik loh Rafi, aku gak nyangka kamu punya sisi positif nya juga di hidup kamu. Oh iya, kan kita bisa jadi sahabat, jadi kamu gak akan kesepian lagi.”
Rafi
: “Tapi aku malu sama kamu Biru, apalagi sama anak-anak yang lainnya. Aku sering jahatin kalian.”
Biru
: “Itu kan dulu, sekarang kamu udah berubah. Gak ada kata terlambat kali.”
Rafi
: “Bener kamu mau jadi sahabat aku?”
Biru
: “Bener dong.”
Rafi
: “Aku harap kamu bisa ngejaga rahasia aku ya.”
Biru
: “Pastinya. Kalo gitu kita sahabat.”
Rafi
: “Sahabat.”
Biru
: “Oh iya, sekarang kamu mau pergi kemana?”
Rafi
: “Sekarang aku mau ke tempat anak-anak panti. Aku mau bawain mereka makanan, kasihan mereka pasti udah nunggu lama, nungguin aku. Aku pamit pergi dulu ya, Biru. Sampai ketemu besok.”
Biru
: “Okey. Samapai ketemu besok pagi ya, Rafi.”
Keesokan harinya. Jessica
: “Hey, temen-temen kalian udah belum tugas Miss Dewi?”
Sinta
: “Aku belum nih, Jess. Bingung nih mau ngambil judul apa.”
Anissa
: “Lagian gak ada juga objek yang harus diamatai nih.”
Kirana
: “Hohoho iya nih, tugas nya juga ngedadak lagi nih. Kan kita jadi pusing.”
Jessica
: “Inget gak? Kalo Biru dan teman-teman lainnya mau ngejadiin geng bully sebagai objek pengamatannya.”
Anissa
: “Iya bener, gimana ya kelanjutan ceritanya?”
Kirana
: “Mudah-mudahan mereka berhasil deh.”
Jessica
: “Aamiin, kalo mereka berhasil, nanti kan Miss Dewi bisa tau sifat yang sesungguhnya dari para anggota geng bully itu.”
Sinta
: “Tapi apa mereka sanggup ya”?
Kirana
: “Iya kita doakan saja, Sin.”
Jessica
: “Yuk ah kita lanjut ngerjain bukunya.”
Anissa
: “Kemarin ada di halaman berapa sih?”
Sinta
: “Halaman 52.”
Beberapa menit kemudian.. Biru
: “Hai teman-teman selamat pagi.”
Tomtim
: “Selamat pagi semua....”
Amanda
: “Lagi pada ngapain nih? Sibuk banget.”
Jessica
: “Lagi ngerjain tugas nih. Susah banget.”
Nabila
: “Tugas apa nih?”
Kirana
: “Tugasnya Miss Dewi itu loh.”
Jessica
: “Oh iya gimana nih, katanya kalian mau ngemata-matain mereka.”
Biru
: “Oh iya. Nanti ya kita ceritain. Biar jadi surprise.”
Tiba-tiba para anggota geng bully masuk ke dalam kelas Jessica
: “Ih sebel banget deh liatin muka-muka mereka.”
Kirana
: “Iya aslinya, aku juga gak suka sama mereka.”
Bell Berbunyi.. Miss Dewi
: “Selamat pagi anak-anak.”
Murid
: “Pagi Miss.”
Miss Dewi
: “Apa kabar kalian hari ini?”
Murid
: “Baik Miss.”
Jason
: “Prwitttt. Miss hari ini makin cantik aja.”
Miss Dewi
: “Makasih.. Makasih.. Makasi.. Hihihi.. Nah, anak-anak bagaimana tugas yang ibu suruh kalian kerjakan? Sudah bereskah?”
Erlangga
: “Belum, Miss.”
Miss Dewi
: “Loh kok belum? Biru, apakah kamu sudah mengerjakanya nak?”
Biru
: “Sudah bu.”
Miss Dewi
: “Nah Biru, ayo ke depan. Pengamatan apa yang kalian buat?”
Tomtim
: “Kita ngebuat penelitian tentang Rafi, Miss.”
Miss Dewi
: “Okey, silahkan bacakan.”
Biru
: “Teman-teman di balik perangainya yang sangar ternyata ada hati yang tulus loh dari teman kita yang bernama Rafi. Ternyata meskipun Rafi sangat di takuti oleh kita semua ada hikmah yang bisa kita ambil dari kehidupannya Rafi. Ternyata Rafi adalah seorang yang baik hati , setiap hari dia pergi member makanan kepada anak-anak yatim piatu di Panti Asuhan Kasih Ibu. Dia selalu mengajak bermain mereka. Ada satu hal yang kita tidak pernah tau tentang kehidupan nya yaitu dia adalah korban kita semua, dia yang ingin di mengerti oleh kita. Namun, kita tidak pernah mengerti dia. Kita selalu menjudge dia jahat, tapi dia mempunyai sisi baik yang sangat indah.”
Miss Dewi
: “Baguss. Nah, anak-anak itulah pentingnya bagi kita supaya kita jangan menilai seseorang dari luarnya saja, terkadang orang yang berkepribadian sangar namun tetap hatinya pasti lembut. Kita beri tepuk tangan untuk Biru. Nah, ada yang ingin persentasi lagi?”
Amanda
: “Aku Miss.”
Nabila
: “Aku juga, Miss.”
Miss Dewi
: “Baguss. Silahkan Amanda dan Nabila maju ke depan.”
Amanda
: “Teman-teman, yang tadi dikatakan Biru betul, kita sebagai sahabat harus bisa memberikan toleransi kepada sahabat kita yang lainnya. Apakah mereka mempunyai masalah atau tidak di rumahnya. Kita tidak pernah tau apa yang terjadi pada mereka sebenarnya.”
Nabila
: “Kita tidak pernah tau apa yang terjadi pada mereka sebenarnya. Apakah mereka mempunyai masalah atau tidak di rumahnya.. Apakah mereka kurang pengawasan dari orang tua nya atau tidak. Tugas kita sebagai sahabat adalah memberikan perhatian kepada mereka, memberikan toleransi, saling menasihati dan satu lagi harus saling memaafkan.”
Miss Dewi
: “Nah, Amanda dan Nabila kalian boleh duduk kembali. Anak-anak yang dikatakan tadi memang benar, kita sebagai seorang sahabat harus saling menasihati dikala ada sahabat kita yang mempunyai kesalahan, mendengarkan setiap isi hatinya. Nah, anak-anak mengerti kan?”
Ost . Petualangan Sherina Persahabatan. Biru
: “Setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan .. Tapi hanya yang pemberani yang mau memaklumi ..”
Biru Nabila dan Amanda : “Setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati hanya yang berjiwa satria yang mau memaafkan.” All
: “Betapa .. Bahagia nya punya banyak teman betapa senangnya. Betapa bahagianya teman saling menyayangi..”
Siska
: “Heyy teman-teman lihat Jason hidungnya merah.”
All
: “Hahaha.”
All
: “Setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati hanya yang berjiwa satria yang mau memaafkan.. Betapa.. Bahagia nya punya banyak teman betapa senangnya .. Betapa bahagianya teman saling menyayangi .. Betapa .. Bahagianya punya banyak teman betapa senangnya .. betapa bahagia nya teman saling menyayangi .. Syukuri selalu menyayangi...”