NAMA
: NOVI HANIFAH
NIM
: 1705855
KELAS
: A (PENDIDIKAN BISNIS 2017) SOAL
1. Jelaskan dan uraikan tentang definisi, prinsip, karakteristik serta syarat dari suatu media pembelajaran sehingga layak untuk digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran! Jawab: a. Definisi menurut Arief Sadiman (2008) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. b. Prinsip-prinsip menurut Dr. Nana Sudjana (1991) adalah:
Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. Menetapkan dan memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu dan sarana yang ada. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terusmenerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran. c. Karakteristik menurut Gerlach dan Ely Ciri fiksatif yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan dan mengkonstuksikan suatu peristiwa atau objek. Ciri manipulative yaitu kemampuan media untuk mentrasformasi suatu objek kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Ciri distributive yang menggambarkan kemampuan media mentranspormasikan objek atau kejadian melalui ruang secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian tersebut. d. Syarat menurut Arsyad (2013) Sesuai Dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan. Praktis, Luwes, dan Bertahan Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Mampu dan Terampil Menggunakan Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Pengelompokan Sasaran Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun untuk yang lebih khusus masingmasing kelompok belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing kelompok. Mutu Teknis Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya. https://www.zonareferensi.com/pengertian-media-pembelajaran/ http://niamaulida238.blogspot.com/2016/01/prinsip-prinsip-media-pembelajaran.html http://nabilanurannisa666.blogspot.com/2015/10/syarat-kriteria-pemilihan-media.html
1 DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
SYARAT-SYARAT MEDIA PEMBELAJARAN
KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
2. Dalam media pembelajaran ada teori dari beberapa ahli yang dikemukakan, jelaskan dan uraikan teori media pembelajaran tersebut! Jawab: a. Teori Symbol Systems Teori sistem simbol pertama kali digagas oleh G. Salomon (1977) dan merupakan teori yang ditujukan untuk menjelaskan dampak media terhadap pembelajaran. Menurut Salomon, setiap media memiliki kemampuan untuk menyampaikan isi melalui sistem simbol tertentu. Lebih lanjut Salomon menyatakan bahwa efektivitas sebuah media bergantung pada kesesuaian dengan peserta didik atau pelajar, isi, dan tugas. b. Teori Cognitive Flexibility Teori yang dikembangkan oleh R. Spiro, P. Feltovitch, dan R. Coulson (1990) ini menitikberatkan pada sifat pembelajaran dalam ranah yang kompleks dan tidak terstruktur. Teori fleksibilitas kognitif menegaskan bahwa pembelajaran yang efektif bergantung pada konteks. Selain itu, teori ini juga menekankan pentingnya pengetahuan yang dibangun dan karenanya peserta didik atau pelajar harus diberi kesempatan untuk mengembankan representasi informasi mereka sendiri agar bisa belajar dengan baik. Teori ini berakar pada teori konstruktivisme dan berkaitan dengan teori sistem simbol dalam hal media dan interaksi pembelajaran. c. Teori Conditions of Learning Teori kondisi pembelajaran yang dikemukakan oleh R. Gagne ini berpendapat bahwa terdapat beberapa jenis atau tingkatan pembelajaran yang berbeda. Pengelompokkan ini dimaksudkan karena setiap tingkatan pembelajaran memerlukan jenis instruksi yang berbeda. Gagne mengidentifikasi lima jenis kategori pembelajaran yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Perbedaan kondisi eksternal dan internal sangat penting bagi setiap jenis pembelajaran. Teori ini telah diterapkan dalam pelatihan militer serta ditujukan untuk menggambarkan peran teknologi instruksional dalam pembelajaran. Teori E-Learning Teori e-learning menggambarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif pembelajaran multimedia yang efektif dengan menggunakan teknologi pendidikan elektronik. Hasil penelitian dan teori kognitif menunjukkan bahwa pemilihan modalitas multimedia yang sesuai secara bersamaan dapat meningkatkan pembelajaran. Teori ini merupakan pengembangan dari teori cognitive load yang dikembangkan oleh J. Sweller. Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007). d. Teori E-Learning Teori e-learning menggambarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif pembelajaran multimedia yang efektif dengan menggunakan teknologi pendidikan elektronik. Hasil penelitian dan teori kognitif menunjukkan bahwa pemilihan modalitas multimedia
yang sesuai secara bersamaan dapat meningkatkan pembelajaran. Teori ini merupakan pengembangan dari teori cognitive load yang dikembangkan oleh J. Sweller. Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007). e. Teori Situated Learning Teori yang dikemukakan oleh J. Lave ini berpendapat bahwa pembelajaran yang terjadi merupakan fungsi dari berbagai kegiatan, konteks, dan budaya dimana pembelajaran itu terjadi. Berbeda dengan kegiatan pembelajaran dalam kelas, interaksi sosial merupakan komponen penting dalam pembelajaran bersituasi dimana peserta didik atau pelajar terlibat dalam komunitas praktek yang merupakan perwujudan dari keyakinan dan perilaku tertentu yang akan diakuisisi. Teori ini diterapkan dalam konteks kegiatan pembelajaran berbasis teknologi di sekolah yang menekankan pada keterampilan dalam memecahkan masalah. f. Teori Information Pick Up Teori yang digagas oleh J. Gibson ini berpendapat bahwa persepsi bergantung sepenuhnya pada informasi yang berada dalam rangkaian stimulus dan bukan berada pada sensasi yang dipengaruhi oleh kognisi. Menurut Gibson, persepsi merupakan konsekuensi langsung dari sifat lingkungan dan tidak melibatkan sebagal bentuk pemrosesan sensoris. Teori ini dikembangkan sebagian besar untuk sistem visual. Gibson kemudian membahas implikasi teori untuk meneliti gambar bergerak dan gambar tidak bergerak. Teori pickup informasi menunjukkan persepsi bahwa tergantung sepenuhnya pada informasi dalam “array stimulus” daripada sensasi yang dipengaruhi oleh kognisi. Gibson mengusulkan bahwa lingkungan terdiri dari affordances (medan seperti, air, vegetasi, dll) yang memberikan petunjuk yang diperlukan untuk persepsi. Selain itu, array ambien termasuk invariants seperti bayangan, tekstur, warna, simetri konvergensi, dan tata letak yang menentukan apa yang dirasakan. Menurut Gibson, persepsi merupakan konsekuensi langsung dari sifat-sifat lingkungan dan tidak melibatkan bentuk pemrosesan sensori. g. Teori Dale’s Cone Experience Edgar Dale berpendapat bahwa yang disebut sumber belajar itu pengalaman. Ia juga mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone of experience (kerucut pengalaman) yang disusun dari yang konkret sampai dengan yang abstrak yang tercantum di dalam audio visual methods in teaching. Dale berkeyakinan bahwa symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk pengalaman konkrit. Kerucut
pengalaman merupakan awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual.
2
TEORI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI
Teori Symbol Systems
Teori E-Learning
Teori Conditions of Learning
G. Salomon
J. Sweller
R. Gagne
Teori Cognitive Flexibility R. Spiro, P. Feltovitch, dan R. Coulson
M E Teori Situated Learning D I A J. Lave P E M B E L Teori Dale’s Cone A Experience,JA Edgar Dale R A
Teori Information Pick Up J. Gibson
3. A. Untuk media pembelajaran ada beberapa jenis media pembelajaran sebutkan dan uraikan tentang jenis-jenis media pembelajaran tersebut dan jelaskan tentang definisi, prinsip, syarat dan karakteristiknya dari jenis-jenis media tersebut. Jawab: a. media visual Media Visual (Daryanto, 1993), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.Media visual ( image atau perumpamaan) memegang peran yang sangatpenting dalam proses belajar.
b. media audio Sadiman [2005] Media audio adalah media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang akan di sampaikan dengan bentuk lambang-lambang audit, mau itu berbentuk verbalatau dengan bentuk non-verbal.
c. media audio visual Arsyad ( 2002 : 94 ) media berbasis audio visual adalah media visual yang mengandung penggunaan suara tambahan untuk memproduksinya. d. media multimedia -Menurut Susilana dan Riyana (2009 : 22) menyatakan bahwa “Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suat unit atau paket”. Contoh multimedia dalam konteks ini adalah suat modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audiovisual. -Menurut Wandah (2017) ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat diterapkan di Pembelajaran.12 Prinsip Merancang Multimedia Pembelajaran, yaitu:
Prinsip Multimedia Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja. Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Prinsip Kesinambungan Spasial Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah.
Prinsip Kesinambungan Waktu Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya.
Prinsip Koherensi Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan.
Prinsip Modalitas Belajar Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang Panjang.
Prinsip Redudansi Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi, narasi plus teks pada layar (redundan).• Sama dengan prinsip di atas.
Prinsip Personalisasi Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal.
Prinsip Interaktivitas Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching).
Prinsip Sinyal (cue, highlight, ..) Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest).
Prinsip Perbedaan Individu Prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
Prinsip Praktek Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
Pengandaian Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar.
-Karakteristik Menurut Daryanto Daryanto (2010: 60) mengemukakan bahwa ada karakteristik pada Multimedia Interaktif untuk mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai berikut:
Konten multimedia interaktif dikembangkan dari tujuan pembelajaran yang dalam pencapainnya mengalami kendala ketika hanya mempergunakan salah satu media seperti hanya dengan media audio atau media teks saja.
Konten multimedia didesain untuk mengatasi keterbatasan ruang, jarak dan statisnya model media konvesional.
Konten multimedia merupakan konvergensi dari elemen teks, gambar, suara, animasi dan video yang dilebur menjadi satu sehingga menjadi wujud produk yang baru yang fleksibel.
Multimedia interaktif bersifat mandiri, yang maksudnya produk multimedia dijalankan berbasis komputer. Berbasi komputer artinya pula media komputer yang komputer multimedia menjadi titik pusat dalam proses pembelajaran.
Interaktifitas multimedia harus ada. Didepan sudah disinggung bahwa unsur interaktifitas dalam gambar, audio, teks, animasi dan video walupun ada namun sifatnya semu. Interaktifitas yang sejati adalah ketika memberikan peserta didik untuk berinterkasi langsung dengan media dengan bantuan keyboard, mouse, sentuhan pada layar atau bentuk yang lainnya.
Multimedia interaktif selalu menyertakan GUI ( grafic user interface) tanpa GUI peserta didik tidak ada jalan untuk melakukan interaksi dengan konten pembelajaran dalam multimedia.
Multimedia interaktif harus memberikan kontrol sepenuhnya pada anak didik atau keleluasan pada peserta didik untuk menghentikan dalam memberikan kesempatan mencatat hal yang penting, memberikan keleluasan untuk memutar ulang tehadap bagian yang belum dipahami.
B. Produk apa yang saudara buat dalam media pembelajaran sebutkan dan bagaimana langkah-langkah pembuatan dari media tersebut, serta kelebihan dan kelemahan dari media yang saudara buat. Jawab: Membuat media presentasi dengan menggunakan GoAnimate vyond Langkah-langkah : Masuk ke Google atau ke uc browser Masukan link https://ga.vyond.com/signup Apabila belum registrasi, lakukanlah registrasi dengan mengisi nama, company, no hp, email, password yang akan digunakan untuk akun itu dan centang dua kolom yg ada di bawahnya kemudia Sign up. Nanti akan ada verifikasi akun yang masuk ke email, buka dan klik active now kemudian klik Sign up with Google selanjutnya masukan email yg telah didaftarkan tadi. Akan masuk ke Beranda, setelah itu klik.... Untuk membuat video presentasi. Pilih style yang cocok dengan yang akan dipresentasikan, selanjutnya membuat video presentasinya dengan berbagai vitur yang telah tersedia didalamnya. Klik preview untuk melihat video yang telah dibuat barangkali ada yang akan dikoreksi. Jika dianggap sudah pas, klik save dan dengan otomatis akan tersimpan di akun yang kita miliki. Media Pembelajaran siap untuk digunakan. -Kelebihan: banyak fitur-fiturnya sehingga bisa membuat media dengan sangat kreatif (menambahkan audio, rekaman suara, Animasi bergerak, dl.) dan apa saja yang akan kita gunakan, membuat audience tidak merasa jenuh dan akan lebih tertarik untuk meperhatikan (motivasi belajar siswa meningkat), mudah untuk dibuat. -Kelemahan: harus terhubung jaringan internet yang stabil C. Apakah media yang saudara buat tersebut memenuhi untuk media pembelajaran, dan juga kreatif dan inovatif. Jelaskan dan uraikan alasannya! Jawab: Media pembelajaran yang sudah di buat saya rasa sudah sesuai dan memenuhi kriteria media pembelajaran,
https://vebivanesa.wordpress.com/2015/04/13/makalah-media-audio-dan-audio-visual/ http://www.studinews.co.id/2016/11/pengertian-audio-dan-media-audio-menurut-paraahli-beserta-jenisnya.html
3
4. Buatlah dokumentasi KBM berdasarkan pengalaman pertemuan 1-7 pada mata kuliah Media Pembelajaran Pendidikan Bisnis! a. Foto pertemuan 1 Pada pertemuan pertama, kami diberi tugas untuk mencari definisi, prinsip, karakteristik, syarat dari media pembelajaran dengan menggunakan media Hp. Kemudian, diantara kami ada yang mengemukakan hasil temuannya. b. Foto pertemuan 2 Dalam foto ini kami diberi tugas untuk membuat salah satu media pembelajaran untuk materi yang telah kami tentukan sebelumnya di silabus masing masing. Disini kami menggunakan karton, kertas origami, double tape, spidol sebagai alat dan bahan dalam pembuatan media pembelajaran. Kami semua sangat antusias dan saling menuangkan ide kreatifnya hingga terciptalah suatu media pembelajaran yang bermacam macam. c. Foto pertemuan 3 Pak masharyono sedang menjelaskan teori media pembelajaran yaitu teori kerucut pengalaman dari Edgar Dale. d. Foto pertemuan 4 Pembelajaran kali ini membahas tentang karakteristik media visual yang didalamnya ada garis, bentuk, teksur, warna. Pak masharyono memerintahkan kami untuk memejamkan mata dan menggambarkan sesuatu. Kemudian beliau menebak, apa saja yang kami gambarkan dan beliau menggambarkannya di papan tulis. e. Foto pertemuan 5 Satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar. Kemudian setiap orang yang ada dalam kelompok itu berkeliling ke kelompok lain untuk memberikan informasi dari materi yang mereka usung dengan menggunakan metode yang berbeda-beda dan dalam waktu satu menit. f. Foto pertemuan 6 Tiap kelompok memperlihatkan gaya terbaiknya dan menujukkan hasil mind map yang mereka buat untuk diunggah ke instagram. g. Foto pertemuan 7 Dalam foto ini, sedang membahas tentang teori-teori media pembelajaran menurut para ahli. Kemudian, kami diberi tugas untuk mempresentasikan salah satu teori yang mereka temukan. Selanjutnya, Ibu Lena memberikan arahan apa yang harus kami lakukan saat presentasi.
4
5. Buatlah dan pesan kesan selama KBM pada mata kuliah Media Pembelajaran Pendidikan Bisnis! Jawab:
Berdasarkan teori kerucut pengalaman (jenjang terakhir/melakukan hal yang nyata ) Edgar Dale. Kesannya adalah sangat berkesan dan mempunyai pengalaman yang baru karena bisa bersimulasi, bisa terlibat langsung dalam pembuatan media pembelajaran sehingga bisa menggali dan memicu kreatifitas, ide/ gagasan yang mungkin selama ini hanya disimpan dan tidak di implementasikan. Pesannya adalah peserta didik harus lebih aktif lagi dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih kreatif dalam menyampaikan idenya supaya terjalin pembelajaran yang efektif.
5
KESAN
PESAN
6. Buatlah implementasi pada mata kuliah Media Pembelajaran Pendidikan Bisnis! Jawab: Yang akan saya lakukan sebagai seorang guru dalam mata kuliah Media Pembelajaran, saya akan menerapkan beberapa teori dari para ahli misalnya teori kerucut pengalaman Edgar Dale. a. Saya akan memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari tahu tentang media pembelajaran atau materi akan dibahas, hal ini berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keinginan siswa untuk terus berliterasi. b. Kemudian, saya akan membuat berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan zamannya seperti menggunakan foto, audio, video dan media e-learning supaya peserta didik tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. c. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti melakukan diskusi supaya peserta didik dapat berkolaborasi, bekerja sama dan bias bersosialisasi dan turut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. d. Kemudian akan melakukan pembelajaran yang dimana peserta didik turut aktif berkontribusi dan terlibat melakukan hal-hal yang nyata supaya materi yang diberikan dapat diserap dengan baik sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai, misalnya dengan melakukan praktikum atau karya wisata yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Karena menurut Edgar Dale, pembelajaran yang paling efektif itu adalah pembelajaran yang dilakukan secara nyata/ bersimulasi/dilakukan secara langsung oleh seluruh peserta didik.
6 TUGAS UNTUK MEINGKATKAN PENGETAHUAN
MEMBUAT BERBAGAI MACAM MEDIA
IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN
PRAKTIKUM DAN KARYA WISATA
DISKUSI
7. Buatlah artikel yang dilengkapi dengan kuripan, daftar pustaka dan berdasarkan jurnal mengenai media visual, audio, audio visual, digital dan multimedia.
7
8. Buatlah mind map tentang mata kuliah Media Pembelajaran Pendidikan Bisnis dan pohon keilmuan dan uraikan beserta referensinya!
8
9. Tuliskan teori-teori tentang Media Pembelajaran minimal 10 ahli!
9
10. buatlah analisis mengenai buku yang dimiliki masing-masing A. Kesimpulan perbab lalu dianalisis Jawab:
Resume Buku Media pembelajaran Pengarang: Prof. dr. Azhar Arsyad, M.A. PENDAHULUAN Buku yang diresume berjudul “Media Pembelajaran” dikarang oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA dan diterbitkan pada tahun 2009 dengan bantuan penerbit PT. RajaGrafindo Persada yang berdaerah di Jakarta. Buku ini memiliki 192 halaman dengan VII bab yang membahas beberapa informasi dasar dan penting mengenai media pembelajaran. Pada bab I dibahas mengenai pengertian media, bab II fungsi dan manfaat media pendidikan, bab III dikenalkan beberpa media pendidikan, bab IV membahas pemilihan media, bab V penggunaan media, bab VI pengembangan media dan bab terakhir atau bab VII dibahas mengenai evaluasi media pembelajaran. RINGKASAN Pengarang atau penulis merupakan seorang master agama maka buku ini dibuat bukan hanya untuk pendidikan umum namun untuk pendidikan agama juga karena didalamnya terdapat pemaparan yang kemudian dikaitkan dengan penggunaan media dalam keberlangsungan pendidikan agama. buku ini dapat membantu pendidik dan mahasiswa untuk memahami, menggunakan dan membuat media pendidikan, baik untuk pendidikan umum maupun pendidikan agama sehingga dalam proses belajar dapat tercipta suasana yang lebih baik, interaktif dan diminati oleh siswa. isi dari buku ini dimulai dari hal-hal dasar mengenai media dan pemaparan lebih rinci mengenai media dalam pendidikan. Karena tahun terbit buku ini sudah cukup lama maka akan lebih baik jika penggunaannya didampingi dengan buku sejenis yang terbaru karena media itu sendiri terus mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat pesat apalagi terkait dengan kemajuan teknologi sebagai salah satu bahan penunjang terciptanya media pendidikan yang baik dan modern sesuai dengan tuntutan zaman. KESIMPULAN PERBAB (Kesimpulan Bab I. Pengertian Media) Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman, video atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor overhead, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar dan lain-lain). Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994:6): a. Media sebagai alat komunikasi untuk efektivitas proses belajar mengajar; b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; c. Seluk-beluk proses belajar; d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; dan e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dengan penerima. Sedangkan AECT
(Association of Education and Communication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebgai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Ciri-ciri umum batasan tentang media dikemukakan sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Media memiliki pengertian fisik yang umum dikenal sebagai hardware Media memiliki pengertian nonfisik yang umum dikenal sebagai software Penekanan media terdapat pada visual dan audio Media memiliki pengertian sebagai alat bantu pada proses belajar Media digunakan sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara guru dengan peserta didik f. Media digunakan secara masal g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media, diantaranya: a. Ciri Fiksatif (Fixative Property), ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property), ciri ini menggambarkan kemungkinan transformasi suatu kejadian atau objek. c. Ciri Distributif (Distributive Property), ciri ini menggambarkan kemungkinan media mentransformasikan suatu peristiwa atau objek melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian tersebut. (Kesimpulan Bab II. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan) Levie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris. Menurut Kemp dan Dayton (1985:28) media memiliki tiga fungsi utama jika digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok yang besar jumlahnya yaitu dapat memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi dan memberi instruksi. Menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4) mengemukakan beberapa dampak positif penggunaan media pembelajaran, diantaranya: a. b. c. d. e. f. g. h.
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; Pembelajaran bisa lebih menarik; Pembelajaran menjadi lebih interaktif; Waktu pembelajaran dapat lebih singkat; Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana terdapat integrasi didalamnya; Pembelajaran dapat diberikan kapanpun dan dimanapun; Dapat meningkatkan sikap positif siswa; dan Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif
Sudjana dan Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, diantaranya: a. b. c. d.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa; Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya; Metode pembelajaran akan lebih bervariasi; serta Serta siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan guru menerangkan saja.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g.
Mengurangi verbalisme; Memperbesar perhatian siswa; Membuat pelajaran lebih mantap; Memberikan pengalaman lebih nyata di kalangan siswa dan guru; Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu; Membantu tumbuhnya perkembangan kemampuan berbahasa; dan Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain.
Dapat disimpulkan manfaat praktis dari media pembelajaran diantaranya: a. b. c. d.
Media dapat memperjelas penyajian informasi; Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik; Media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu; serta Media dapat memberikan kesamaan pengalaman pada siswa tentang informasi yang disampaikan.
(Kesimpulan Bab III. Pengenalan Beberapa Media) Berdasarkan beberapa perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu (1) media teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Ciri media teknologi cetak, diantaranya: (1) teks dibaca secara linear, (2) baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, (3) teks atau visual dtampilkan statis (diam) serta ciri-ciri lainnya. Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audo dan visual. Ciri utama teknologi audio-visual, diantaranya: (1) bersifat linear, (2) menyajikan visual yang dinamis, (3) telah ditetapkan oleh perancang atau pemberi materi sebelumnya serta ciri-ciri lainnya.
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-procesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer). Ciri umum media berbasis komputer ini, diantaranya: (1) digunakan secara acak, (2) dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau perancang dan pembuatnya, (3) gagasan-gagasan biasanya disajikan dalam gaya abstrak seperti symbol, kata dan grafik, serta ciri umum lainnya. Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri umum media berbentuk teknologi gabungan ini, diantaranya: (1) digunakan secara acak, sekuensial, dan linear, (2) gagasan-gagasan disajikan lebih realistic dalam konteks pengalaman siswa dan yang menurutnya relevan, (3) pengembangan dan penggunaan pelajaran berdasar prinsip ilmu kognitif dan kontruktivisme, serta ciri-ciri lainnya. Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels & Glasgow (1990:181-183) dibagi kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. a. Pilihan media tradisional b. Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi opaque, proyeksi overhead, slides, filmstrips c. Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan-info, papan-bulu) d. Audio (rekaman piringan, pita kaset, reel cartridge) e. Penyajian multimedia (slide plus suara, multi-image) f. Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televise, video) g. Cetak (buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah, lembaran lepas) h. Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan) i. Realia (model, specimen, manipulative) j. Pilihan media teknologi mutakhir k. media berbasis telekomunikasi (teleconference, kuliah jarak jauh) l. media berbasis mikroprosesor (computer-assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, compact video disc). (Kesimpulan Bab IV. Pemilihan Media) Heinich dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, State objective, Select or modify media, Utilitize, require learner response and educate yang mana dalam model ini disarankan enam kegiatan dalam merencanakan pembelajaran, yaitu: a. Menganalisis karakteristik umum sasaran; b. Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran;
c. Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat; d. Menggunakan materi dan media; e. Meminta tanggapan dari siswa; dan f. Mengevaluasi proses belajar. Pada tingkatan umum dan menyeluruh pemilihan media dapat didasarkan dengan mempertimbangkan factor-faktor seperti: a. b. c. d. e.
Hambatan pengembangan dan pembelajaran; Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran; Mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan siswa; Tingkat kesenangan dan keefektifan biaya; Kemampuan akomodasi penyajian, kemampuan akomodasi respon siswa, kemampuan akomodasi umpan balik, serta memilih media primer dan sekunder f. Memperhatikan media sekunder. Dari segi teori belajar dengan berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis, pemilihan media dapat mempertimbangkan hal-hal seperti: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Motivasi; Perbedaan individual; Tujuan pembelajaran; Organisasi isi; Persiapan sebelum belajar; Emosi; Partisipasi; Umpan balik; Penguatan (reinforcement); Latihan dan pengulangan; dan Penerapan;
Kriteria pemilihan media pembelajaran diantaranya: a. b. c. d. e. f.
Media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; Media harus tepat untuk mendukung isi pembelajaran; Media harus praktis, luwes dan bertahan; Guru harus terampil menggunakannya; Media dapat mengelompokan sasaran; serta Media harus memiliki mutu teknis.
(Kesimpulan Bab V. Penggunaan Media) Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sikap atau memantau pembelajaran siswa.
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran adalah sebagai berikut: a. merumuskan masalah yang relevan; b. mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan masalah; c. ajarkan pentingnya pengetahuan dan bagaimana penerapan pengetahuan itu untuk pemecahan masalah; d. tuntun eksplorasi siswa;kembangkan masalah dalam konteks yang beragam; e. nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan; Media berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Dalam merancang teks berbasis cetakan harus memperhatikan hal-hal seperti konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong. Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representative, lukisan, foto; (b) diagram; (c) peta; dan (d) grafik. Ada beberapa prinsip umum tentang penggunaan media visual secara efektif, diantaranya: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
k. l.
m. n.
usahakan visual sesederhana mungkin dalam menggambarkan sesuatu; visual digunakan untuk menekankan informasi dan saran; gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi; ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingatnya; gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep; hindari visual tak berimbang; tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual; visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca; visual dalam bentuk diagram dapat membantu mempelajari materi yag agak kompleks; visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif bila (1) jumlah objek visual dijaga agar terbatas; (2) jumlah aksi terpisah; (3) semua objek dan aksi dimaksudkan dilukiskan secara realistic untuk menghindari penafsiran ganda; unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan; caption harus disiapkan untuk (1) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual; (2) memberi nama orang, tempat, atau objek; (3) menghubungkan antara kejadian atau aksi dalam lukisan visual sebelum atau sesudahnya; (4) menyatakan apa yang orang dalam gambar kerjakan, pikirkan atau katakana; warna harus digunakan secara realistic; warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen;
Media berbasis audio-visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan
persiapan banyak, rancangan dan penelitian. Ada beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi, diantaranya: a. b. c. d. e. f. g. h.
tulis singkat, padat dan sederhana; tulis seperti judul berita pendek dan tepat, berirama, dan mudah diingat; tulisan tidak harus berupa tulisan yang lengkap; hindari istilah teknis; tulis dalam kalimat aktif; usahakan dalam satu kalimat tidak lebih dari 15 kata; setelah penulisan selesai, baca kembali narasi dengan suara keras; dan edit serta revisi narasi seperlunya.
Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa petunjuk, seperti: a. b. c. d. e. f. g. h.
penetapan jenis media visual yang akan digunakan; memikirkan peranan audio dalam program media; yakinkan seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard; review storyboard; pemaparan storyboard; review dan kritik storyboard oleh anggota tim produksi; catat semua komentar, kritik, dan saran-saran; dan revisi persiapan akhir.
Media berbasis komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pendidikan dan pelatihan. Peran komputer sebagai pembantu dalam tambahan belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau keduannya dikenal sebagai modus CAI (Computer Assisted Instruction). Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksional, sebagai berikut: a. b. c. d. e.
merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan serta menjadwalkan pengajaran; mengevaluasi siswa (tes); mengumpulkan data mengenai siswa; melakukan analisis statistik mengenai data pelajaran; dan membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau individu).
Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terprogram, tutorial intelejen, drill and practice, dan simulasi. Tutorial terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dulu diprogramkan.. Tutorial intelejen berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensia artifisial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram lebih dulu disiapkan oleh perancang pelajaran. Drill and practice digunakan dengan asumsi bahwa suatu konsep, aturan atau kaidah, atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Sedangkan simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif dan perorangan. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk perwajahan teks media berbasis komputer.
a. layar/ monitor bukanlah halaman, tetapi penayangan yang dinamis, bergerak berubah dengan perlahan-lahan; b. layar tidak boleh terlalu padat; c. pilihlah jenis huruf yang normal; d. gunakan antara tujuh sampai sepuluh kata per baris untuk memudahkan pembacaan; e. tidak memenggal kata pada akhir baris; tidak memulai paragraph pada baris terakhir dalam satu layar tayangan; tidak mengakhiri paragraph pada baris pertama layar tayangan; dan meluruskan baris kalimat pada sebelah kiri, namun disebelah kanan lebih baik tidak lurus untuk memudahkan pembacaan; f. jarak dua spasi disarankan untuk tingkat keterbacaan yang baik; g. pilih karakter huruf tertentu untuk judul dan kata-kata kunci, missal cetak tebal, garis bawah, dan cetak miring; h. teks diberi kotak apabila teks itu berada bersamaan dengan grafik atau representasi visual lainnya; serta i. konsistensi dengan gaya dan format yang dipilih. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan media berbasis komputer, diantaranya: a. b. c. d. e. f.
pertimbangan rancangan yang berpusat pada masalah, studi kasus atau simulasi; buat penyajian instruksional singkat; berikan kesempatan interaksi sekurang-kurangnya 3 atau 4 layar tayangan; pertimbangkan desain agar tidak tercipta informasi secara linear bagi siswa; pertimbangan membolehkan siswa berinteraksi dengan pemakai komputer lain; dan jangan memaksakan interaksi.
Perpustakaan merupakan pusat sarana utama akademis. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/ jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-fish, micro-film, foto-foto, film, kaset audio/ video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (documenter), dan lain-lain. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokan ke dalam jenis (1) referensi, (2) reserve, (3) pinjaman. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan, sebagai berikut (Achsin, 1986): a. b. c. d.
keterampilan mengumpulkan informasi; keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi; keterampilan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi informasi; serta keterampilan menggunakan informasi.
(Kesimpulan Bab VI. Pengembangan Media) Media berbasis visual, dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu antara lain prinsp kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjtnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur dan warna.
Gambar, penamipalan gambar memiliki tujuan untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan pada siswa. Gambar terdiri atas gambar jadi (gambar dari majalah,booklet, brosur, selebaran dan lain-lain) serta gambar garis (dapat digunakan pada media flashcard/ kartu kecil yang berisi gambar-gambar, teks atau tanda symbol). strip story merupakan potongan-potongan kertas yang sering digunakan dalam pengajaran bahasa asing. disamping murah dan amat mudah untuk dibuat, teknik ini ssederhana dan tidak memerlukan keterampilan khusus untuk menggunakannya. Papan kantong, untuk membuat papan kantong diperlukan papan triplek atau kartu kata. Pada papan triplek diletakan deretan kantong-kantong karton yang mana deretan kantong-kantong ini kemudian dapat dipindah-pindahkan isi kertas yang bertuliskan kata-kata. Fotografi, foto bisa memenuhi fungsi sebagai pembangkit motivasi dan minat siswa, mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa, dan membantu siswa menafsirkan serta mengingat isi pelajaran yang berkenaan dengan foto-foto tersebut. Foto yang digunakan sebagai media pembelajaran harus artistic dalam arti foto tersebut mempertimbangkan factor-faktor seperti komposisi, pewarnaan yang efektif, dan teknik pengambilan serta pemrosesan yang baik. Selain gambar adapula chart atau bagan yang mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. sebaiknya chart itu ditekan hingga hanya berisi informasi verbal dan visual yang minimum untuk dapat dipahami. (Kesimpulan Bab VII. Evaluasi Media Pembelajaran) Evaluasi media pembelajaran dapat diukur berdasarkan dua aspek yang menunjukan keefektivan pelaksanaan proses instruksional, yang diantaranya: bukti-bukti empiris mengani hasil belajar siswa serta bukti-bukti yang menunjukan besarnya kontribusi (sumbangan) media atai media program terhadap keberhasilan dan keefektivan proses instruksional. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok interview perorangan, observasi mengenai perilaku siswa dan evaluasi media yang telah tersedia. Walker dan Hess (1984:206) memberikan kriteria dalam mereview perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualita: a. kualitas isi dan tujuan (ketepatan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, minat/ perhatian, keadilan, kesesuaian dengan situasi siswa); b. kualitas instruksional (memberikan kesempatan belajar, bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksionalnya, hubungan dengan program pembelajaran lainnya, kualitas soal interaksi instruksionalnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi dampak bagi siswa, dapat memberi dampak bagi guru dan pembelajarannya); dan c. kualitas teknis (keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tampilan/ tayangan, kualitas penayangan jawaban, kualitas pengelolaan programnya dan kualitas pendokumentasiannya).
Setelah dianalisis, dalam proses pembelajaran kita sebagai pendidik khususnya sangat penting untuk mengetahui mengenai media pembelajaran untuk memfasilitasi terjadinya proses interaksi saat proses belajar mengajar. Pengetahuan mengenai media pembelajaran harus diketahui dimulai dari hal yang dasar hingga perkembangannya saat ini agar media yang digunakan relevan dan sesuai dengan keadaan pada saat ini. Arsayd, Azhari. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persa B. Alasan memilih buku tersebut Alasan saya memilih buku ini karena menurut saya buku ini bahasanya sangat mudah untuk dipahami, gaya penulisannya tidak rumit dan..... Kemudian, buku ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan terlalu tebal, sehingga sangat simpel untuk dibawa.
10