Dispepsia adalah kondisi yang umum dan bentuk yang paling sering dijumpai adalah Dispepsia Non Ulkus (DNU). Setelah menyingkirkan kelainan organik, dokter dan pasien harus menentukan bersama apakah dilakukan endoskopi awal untuk menegakkan diagnosis pasti terlebih dahulu atau dicoba sebelumnya dengan terapi empirik. Antasid, Antagonis Reseptor H2 dan obat promotilitas efektif untuk beberapa pasien dan peranan HP dalam DNU masih sedang dipelajari. Untuk membantu dokter dalam menghadapi pasien dispepsia dibentuk algoritma pengobatan, walaupun masih banyak versi. Penanganan stres dan dibentuknya hubungan yang baik antara dokter dan pasien juga memegang peranan penting terutama untuk pasien dengan gejala yang kronis. Dispepsia dibedakan antara dispepsia fungsional dan organik. Dispepsia fungsional dan organik baru dapat ditegakkan bila sudah dilakukan penelusuran penyebab dari dispepsia itu sendiri. Karena kita ketahui bahwa dispepsia merupakan simptom bukan diagnosis penyakit. Dispepsia fungsional baru bisa ditegakkan bila pada penelusuran penyakit penyebab dispepsia dengan pemeriksaan penunjang tidak didapatkan adanya kelainan organik sebagai penyebab, seperti adanya ulkus. Sehingga jika belum dilakukan penelusuran penyebab maka disebut sebagai uninvestigeted dyspepsia.