DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH : ANTARA KESADARAN, BUDAYA, DAN GENGSI Oleh : ANASTASIA EVIRA
Tentang Penulis :
Nama : ANASTASIA EVIRA Tempat & tanggal lahir : P.Raya, 6 Maret 1992 Asal Sekolah : SMAN 2 Pahandut Rombongan Belajar : XI IA 3
Inspirasi Fakta bahwa bangsa Indonesia tersusun dari beraneka ragam penduduk dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda mengisyaratkan kita bahwa diperlukan suatu tingkat kedisiplinan yang tinggi demi terjalinnya masyarakat yang teratur. Dengan terwujudnya budaya disiplin dapat memperkokoh kesetiakawanan nasional, lebih menanamkan sikap mental dan tenggang rasa, hormat
Apalagi dengan status kemajemukan bangsa Indonesia yang memerlukan sikap dan perilaku warga masyarakatnya, yang antara lain mengarah kepada terciptanya ketertiban sosial, sopan santun, toleransi, kerjasama, dan tolong menolong di antara sesama, merupakan sikap dan perilaku yang diharapkan dilakukan oleh segenap warga masyarakat dalam menciptakan suasana sosial nan kondusif diantara warga masyarakatnya. Sebagai hasil dari interaksi sosial sebenarnya masyarakat telah
Pengertian Mengenai Disiplin, Pemahaman serta Penerapannya Bagi Siswa di Sekolah
Pengertian mengenai kedisiplinan mencakup dua aspek, yakni : Taat terhadap aturan/peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis sebagai hasil kesepakatan warga komunitas setempat. Kesadaran batin dan watak agar segala perbuatan selalu menaati
Kedisiplinan sebenarnya adalah sesuatu yang mutlak ada akibat naluri manusia untuk terus menciptakan kondisi hidup dan kehidupan yang lebih baik. Kedisiplinan lahir dari kesadaran untuk tidak melakukan pelanggaran. Namun akibat berbagai pengaruh, keadaan, dan pola pikir manusia juga turut mempengaruhi kedisiplinan
Berhubungan dengan topik yang dibahas sekarang, yaitu kedisiplinan siswa dalam kehidupan sekolah, tentunya tak lepas dari perilaku kedisiplinan anggotaanggota yang terlibat dalam lingkungan sekolah itu sendiri, seperti guru, kepala sekolah, orang tua dan siswa itu sendiri.
Kenyataan yang penulis temui di masa sekarang, memperlihatkan bahwa terjadi ketidaktertiban yang seolah-olah tiada habisnya. Setiap hari sepertinya ada saja pelanggaran yang terjadi, mulai dari hal yang paling sepele sekalipun, misalnya cara berpakaian, ketepatan waktu saat datang ke sekolah, keikutsertaan dalam upacara atau kegiatan sekolah dan sebagainya, hingga hal-hal yang cukup besar seperti merusak sarana dan
Penulis menemukan bahwa para siswa sekolah sebenarnya mengetahui dengan pasti apa sebenarnya disiplin itu dan mengerti mengapa mereka harus menerapkan perilaku disiplin dalam kehidupan mereka masing-masing. Dan disinilah letak permasalahan itu sebenarnya, para siswa memiliki pengertian tentang disiplin dan dapat memahaminya, namun sebagian besar hanya teorinya saja, tanpa mengutamakan praktik sama sekali.
Tingkat kedisiplinan berbeda-beda di berbagai lingkungan sekolah. Semua tergantung dari perangkatperangkat (warga) sekolah itu sendiri dan bagaimana cara mereka bekerja di dalamnya.
Penyebab Terjadinya Ketidakdisiplinan Siswa di Sekolah
Kurangnya kesadaran, Faktor dari dalam diri sendiri, faktor kebiasaan, Desakan keadaan, Pengaruh orang lain, Sanksi yang kurang tegas, Ada kesempatan untuk melakukan pelanggaran.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penegakan Disiplin Siswa di Sekolah
Faktor interen, dari dalam diri siswa itu sendiri, yang meliputi gejolak atau keadaan psikologis siswa, pemikiran (kesadaran), dan faktor budaya ( kegiatan dan kebiasaan sehari-hari ). Faktor eksteren, dari luar, yang meliputi keadaan lingkungan tempat siswa berada, serta orang-rang yang berada di sekitar siswa, seperti
Mencari Solusi yang Tepat Untuk mendapatkan solusi atau pemecahan atas masalah ketidakdisplinan siswa dalam kehidupan sekolah perlu diperhatikan hal-hal mendasar seperti pada uraian sebelumnya, yang meliputi faktor eksteren dan interen.
DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH : ANTARA KESADARAN, BUDAYA, DAN GENGSI
ANASTASIA EVIRA SMAN 2 PAHANDUT PALANGKARAYA 2008