DIARY 1 Author E-mail Genre
: nade :
[email protected] : non-yaoi, G, humour (maybe ^^;; ), one-shot (per-diary)
Author’s note : perlu diperhatikan bahwa 30% dari cerita ini adalah Fakta sedangkan 70% nya adalah fiksi belaka. Nade bukanlah orang terdekat dari laruku sehingga nade tidak memahami “real character” dari tiap member laruku. Tapi nade sangat berharap yang membaca fic ini minimal memahami bagaimana perjalanan hidup dari anak-anak laruku. Ada kemungkinan beberapa kejadian dalam fic dan juga karakter dalam fic ini adalah rekaan nade belaka, sesuai dengan apa yang nade inginkan ( nade ini authornya khan? Jadi minimal bisa otak-atik fic nade seenaknya hehehehe...) -----------------------------------------I.
As If In A dream
Dear Diary, Aku tidak tahu harus memulai dari mana??..ini semuanya bagaikan mimpi untukku!!. Perjalanan hidupku dan teman-teman yang selalu menyertaiku selama ini. Aku tidak pernah mempercayainya hingga sekarang. Aku belum melupakannya...satupun titik kenangan masa laluku. Hiro....dia temanku. Aku bertemu dengannya saat aku sibuk mencari anggota untuk band ku. Yaa...saat itu aku tidak yakin dia mau bergabung dengan band yang tanpa nama dan anggotanya masih diriku seorang. Tapi, ternyata Hiro bersedia!! Aku senang sekali saat itu..aku merasa yakin bahwa aku pasti bisa membuat band terbaik dalam hidupku. Aku memutuskan untuk berputar-putar club , mencari anggota band lainnya. Oya...aku belum menyebutkan bahwa hiro akan mengambil posisi gitaris sehingga yang kubutuhkan hanyalah vokalis dan drummer. Awalnya, aku sempat kesal juga karena belum juga menemukan kedua calon anggota bandku, dari semua band indie yang kulihat, tidak ada yang sesuai dengan keinginanku. Hingga suatu hari................ “hiro-chan...bagaimana??” tanyaku diantara suara hiruk pikuk musik underground yang keras. Mataku menatap nanar dan penuh harap kearah hiro yang sibuk memandang kearah panggung kecil yang ada dihadapan kami. “dia?....kau yakin,tetchan?” tanya hiro “aku sangat yakin!!..suaranya unik sekali!!” ucap ku dengan bersemangat “dan??” “eh?”
“dan apa?....aku tahu ada lanjutannya untuk alasanmu itu,tetchan!!” “.......alasan apa?” tanya ku balik sambil menyembunyikan kegugupanku “tetchan, aku memang mengenalmu baru beberapa bulan saja tetapi aku cukup tahu jalannya pikiranmu itu. Suaranya memang unik dan......wajahnya punya daya jual tinggi khan?” “eeee...hehehhehehehe...begitulah!!” ucapku sambil meringis, yaa...tertangkap basah deh. Aku memang tidak akan menyangkalnya. Saat itu aku melihat penampilan sebuah band bernama “Jerusalem’s Rod”. Band indie yang sudah cukup punya nama di Osaka dan punya fanbase yang lumayan besar. Kenapa aku tertarik dengan band ini? Tidak!! Aku tidak tertarik dengan band Jerusalem’s Rod. Aku lebih tertarik melihat penampilan vokalis band itu. Dia memiliki aura yang berbeda dengan vokalis band yang pernah kulihat sebelumnya. Rambutnya hitam dan sangat panjang, wajahnya putih dan terlihat cantik, suaranya kadang sangat rendah tetapi ada kalanya dia bisa melengking sangat tinggi. Para fans band ini mengatakan kalau namanya adalah...Hideto , tetapi mereka sering memanggilnya Hyde. Aku harus mendapatkannya!! Dia harus menjadi vokalis bandku!! Harus!! Aku tidak mau band ini menjadi rivalku suatu hari nanti, terutama apabila sang vokalisnya adalah DIA!!. Ini bisa berbahaya. Aku harus membuat hyde berpindah untuk masuk dalam bandku. Aku percaya dengan adanya hyde, bandku akan cepat memperoleh tempat dihati pecinta band indies bahkan lebih dari itu. Dengan vokal nya yang unik dan.....wajahnya yang manis itu. Hei, aku tahu kalau aku sedikit ingin menjual wajahnya yang manis, tetapi Bukankah itu salah satu langkah marketing yang bagus?? Hiro akhirnya setuju untuk menemaniku menemuinya dibelakang panggung – setelah band nya selesai manggung. Aku sudah sering melakukan ini, pergi kebelakang panggung dan bertemu dengan anggota band-band indies jadi..ini bukan hal yang susah untukku. Tetapi kesulitan itu muncul malah dari....... “tidak!!” “hah? Kenapa, hyde-san?” tanyaku cepat, mataku menatap sosok cantik yang sedang berdiri didepanku dan hiro. Matanya yang lebar hampir membuatnya tidak seperti orang jepang – lebih mirip orang western. “ini bandku!! saya tidak mungkin meninggalkan band yang sudah susah payah saya bentuk!!. Maafkan saya!! Saya tidak bisa menjadi vokalis band anda,tetsu-san!!” ucap hyde sambil menundukkan badannya sedikit sebagai tanda hormat dan kemudian berjalan meninggalkan kami yang masih berdiri terdiam “.......hiro-chan!!” desisku “dia tidak mau!! Kita cari vokalis lainnya saja.”
“tidak!! Aku tidak akan menyerah begitu saja!! Aku menginginkannya!! Dia harus jadi vokalis band kita!!” “tetchan, dia itu ada benarnya!! Mana ada sih orang yang sudah susah payah mendirikan band, terus mau keluar dari bandnya itu karena ditawari masuk band orang lain??” “dia tidak akan berkembang selama ada dalam band jerusalem’s Rod !! dia lebih baik dalam band ku!!” ucap ku tidak mau kalah “lalu apa yang akan kau lakukan? Dia tidak akan merubah pikirannya.” Ucap hiro “aku akan melakukan apapun untuk membuat dia setuju masuk dalam bandku!! Tunggu saja,hiro-chan!! Aku pasti akan mendapatkannya!!” ujarku sambil tersenyum penuh semangat yang membara “eee....akan kutunggu deh!! Aku ingin melihat kau menaklukkan wanita itu.” “lihat saja nanti!!...heh?...apa katamu,hiro-chan?wanita? wanita mana?” tanyaku bingung “ya dia!! Si hyde itu !! aku heran...cewek kok namanya seperti cowok begitu.” Mataku terbelalak lebar – begitu juga dengan mulutku. “hirochan....dia itu laki-laki.” Ucapku lirih “......kau bercanda khan?” ucap hiro “tidak!!! Dia itu laki-laki!! Apa kau tidak melihat dadanya yang rata?” “i-i-iya sih tetapi..aku kira dia cewek berdada rata!! Apa kau sudah memastikannya,tetchan?” “untuk apa aku memastikannya? Apalagi...bagaimana aku memastikannya?” “kau tahu khan? Memegang dadanya ...memeriksa keaslian kelaminnya, atau..kalau dia memang laki-laki...kau pernah mengintip dibalik gaunnya itu nggak??...dibagian antara dua kakinya itu tepatnya!!!” “apa kau gila, hiro-chan? Kenapa aku harus melakukan perbuatan aneh seperti itu?. Fansnya bersumpah kalau hyde-san itu laki-laki tulen.” “fans nya pernah mengintip ?” “..ti-tidak ...tidak tahu...” “nah?kau lihat khan?...mereka sebenarnya tidak bisa memastikan juga!! Jika kau tidak mau, aku bisa melakukannya!!...dimana kamar gantinya?” ucap hiro sambil celingukan kekanan dan kekiri “aaaaa tidaaakk!!! Hiro-chan!! Untuk hari ini kita mundur dulu!!” teriakku sambil menarik tubuh hiro yang sudah siap melangkah ke satu ruangan kamar ganti.
“sebentar dulu,tetchan!!....minimal kita tahu ukuran celana dalamnya!!” “hiroooooo-chaaannnnnn!!!!” aaa...untung saja aku bisa membuat hiro keluar dari club itu – tentu saja tanpa membawa celana dalam milik hyde!!. Hari itu...aku sudah memutuskan bahwa aku akan terus mengajak hyde untuk bergabung dalam band ku!! Mulai hari itu misiku dimulai. Pertama ..... menghubunginya tiap hari – 24 jam sehari – 7 hari selama seminggu – 4 minggu selama sebulan. Aku bisa membayangkan wajahnya yang sebal saat mendengar suaraku berteriak dari balik teleponnya. Aku tahu itu karena setiap aku menyebutkan “hallo” saja...dia sudah menutup teleponku. Kedua.... terus datang tiap konser kecil bandnya – ikut berteriak dan berjingkrak tepat didepannya (bersama dengan fans mereka lainnya) – membawa tulisan “bergabunglah denganku!!”. Jika dia menghindar kearah kanan panggung – aku juga akan kekanan panggung. Jika dia bergerak kekiri panggung – aku juga akan kekiri panggung. Dia merasa menang saat aku hanya bisa terdiam –melihatnya berdiri dibelakang drummer!! HAHA- kau kira kau bisa bernyanyi selamanya dibelakang drummermu??. Pertarunganku ini harus terhenti karena terlalu banyak berteriak – membuatku batuk dan kehilangan suara. Ketiga..... selalu menghampirinya dibelakang panggung – dikamar gantinya – di kamar mandi yang kecil dan bau – di ruang berkumpul bandnya yang penuh dengan asap rokok. Okey, untuk yang terakhir itu, aku hanya menguntitnya sekitar satu menit saja. Aku tidak kuat asap rokok. Hyde mulai tahu kelemahanku ini...dan dia menjadi penghuni tetap diruangan itu selama aku masih ada disekitar sana. Keempat.... sebenarnya ini rencana Hiro. Dia akan menculik hyde dari bandnya – membawanya ke gudang (tapi yang hiro maksud adalah kamar kostku yang mungil dan pengap)- mengancamnya dengan berbagai cara – jika perlu sampai tingkat pelecehan seksual. Rencana satu ini membuatku kalang kabut!! Sebelum hiro memulai rencananya itu,aku langsung mencegatnya – menariknya kedalam kamar kostku – mengikatnya – dan mengunci pintu kamarku agar dia tidak keluar dari sana. Haa...aku malah melaksanakan rencana hiro dengan sempurna!! Walau yang diculik malah jadi Hiro bukannya hyde. Kelima.... sebenarnya rencana kelima ini tidak ada!! Karena hyde terlebih dahulu setuju untuk memberikan kesempatan padaku dan hiro bermain bersamanya. Aku mengatur waktu untuk bisa jamming dengan hyde di studio sewaan yang kecil. Saat hari itu tiba,aku mengeluarkan semua kemampuanku bermain bass. Akan kutunjukkan kalau permainanku dan juga suaranya akan menjadi kombinasi dahsyat. Setelah jamming, aku bisa melihat dimatanya. Mata hyde bersinar penuh kepuasan. Dia tersenyum dan terus mengatakan kalau permainan kami sangat bagus. Tetapi hari itu...dia tidak mengatakan apapun tentang keputusannya untuk bergabung dengan bandku atau tidak. Dua hari kemudian.... “hallo...ogawa disini.”
“tetsu-san?...aku hyde.” “aa, hyde-san!! Ada apa?” “...tentang ajakanmu untuk bergabung dalam bandmu.” “aah!! Iya, bagaimana hyde-san?” tanyaku penuh harap – jemariku menggenggam erat sekali gagang teleponku “...aku akan menerimanya!!!” ucap hyde membuat hatiku berbunga-bunga. Akhirnya!!! akhirnya!!!....aku punya vokalis!!! “tetsu-san?” “ooo..i-iya!! Terima kasih,hyde-san!! Aku sangat senang kau mau menerimanya.” “tetapi.....” “tetapi....apa?” “tetsu-san...bukankah kau belum memiliki drummer?..bolehkah aku mengusulkan pero – drummer jerusalem’s rod menjadi drummer bandmu?” “ee-pero? Hmmm...” ujarku lirih. Sial!! Terlalu memikirkan untuk mendapatkan hyde sebagai vokalis band – dia jadi tidak perhatian dengan pero – seperti apa permainannya – apa dia akan cocok dengan pero. “tetsu-san??..bagaimana?”ucap hyde jika ini bisa membuat hyde betah di bandnya...... “okey!! Ajak pero-san untuk jamming denganku dan hiro-chan!! Kita akan lihat nanti.” Dari sanalah awal nya. Hyde pun resmi tidak lagi dalam jerusalem’s rod, begitu juga dengan pero. Seperti dugaanku selama ini, Jerusalem’s Rod tidak punya kekuatan apabila tidak ada hyde didalamnya. Band ini pun akhirnya disband, dan mulailah bandku...dengan anggota hiro sebagai gitaris, hyde sebagai vokalis, dan pero sebagai drummer. Tetapi....masih ada satu masalah lagi..... “kau membentuk band tetapi belum punya nama buat bandmu?” tanya hyde saat kami berkumpul disebuah restoran fastfood “aku sedang memikirkannya!!” ucapku , tanganku dengan cepat menyambar minuman cola yang ada dihadapanku dan meminumnya dengan cepat. Aku semakin gugup saat ketiga pasang mata masih terus menatapku tajam. “hei, ini juga band kalian!! Jadi, bantu aku memikirkan nama yang cocok untuk band kita.” Ujarku tegas
“hmmm....Satan’s Blood!!” ucap hyde “tidak!! Terlalu menyeramkan!” ujarku cepat “Osaka Boys!!” ucap hiro “..kau kira kita boyband??”ucapku sebal “.......Black Cats?” ucap pero “aku suka anjing daripada kucing!” “Black Dogs??” ucap mereka bertiga hampir bersamaan “mengingatkanku pada makanan – aku jadi lapar!!” “KALAU BEGITU PUTUSKAN SENDIRI NAMANYA!!!!!” seru hyde,hiro, dan pero secara bersamaan - membuatku sedikit menggeser dudukku agak jauh dari mereka - dari tatapan kesal mereka bertiga. “sebentar!!sebentar!!! sabar dulu!!!” ucap ku sambil meringis “eeennggg...eennggg.....eenngggg.........” “TETSU!!!!!” teriak mereka bertiga sambil dijari mereka sudah membawa pisau perak. “iya-iya!!!! Sudah dapat!!!!” teriak ku cepat sebelum pisau itu mampir didadaku aku merogoh sakuku mencari pena – mengambil sehelai tissue yang ada di meja kami dan menuliskan sebuah kata yang cukup panjang. Setelah selesai aku mengangkat tissue itu dan menunjukkan kepada mereka bertiga. Tak perlu waktu lama, aku bisa melihat kerutan didahi dan mulut yang membentuk huruf O besar. “rar.....raru...en....sieru...?” ucap hyde terbata-bata “bacanya ......L’arc-En-Ciel!!!.....tapi kalau bacanya dengan bahasa kita maka jadi....Raruku en Shieru.” Ucapku “apa artinya?” tanya hiro “ini bahasa perancis dan artinya..pelangi!! bagus khan?” “bagus sih bagus!! Tapi..susah sekali mengucapkannya.” Ucap pero “memang susah tetapi tidak berarti tidak bisa diucapkan!!...percayalah padaku!! Nama ini sangat cocok untuk band kita.” “hmm...bolehlah!! aku setuju saja!!” ucap hyde sambil tersenyum. Aku pun mengangguk penuh semangat lalu menunggu keputusan kedua anggota lainnya.
“kau ketuanya...terserah kau saja!!” ucap hiro “haah...aku ikutan deh!” ucap pero “bagus!! Itu artinya sudah beres!! Nama band kita adalah L’arc-En-Ciel!!, member pun sudah lengkap!!...kita lanjut ke misi berikutnya!!!” ucapku dengan bersemangat “yoosshh!!.....kita akan nge-band dimana untuk pertama kalinya??” ucap hyde yang tidak kalah bersemangat. “oooo...itu bukan misi kita yang pertama.” Ujarku “hah?” seru mereka bertiga dengan tampang bingung “misi pertama kita adalah.......BELAJAR MENGUCAPKAN NAMA BAND KITA DENGAN BENAR!!!” “heeee??” pekik mereka bertiga bersamaan L’arc~En~Ciel.....itulah awal nama band ini. Aku menyukai nama itu. Aku mendapatkannya saat menonton sebuah film perancis dengan judul yang sama dengan nama itu. Saat aku mencari di kamus – ternyata artinya pelangi. Cocok dengan bandku – tiap anggota dengan karakter dan mewakili warnanya sendiri. Yaa...aku tahu- awalnya nama itu hanya karena keren saja – tidak ada arti apapun. Tetapi, lama kelamaan aku semakin menyadarinya – nama itu benar-benar menunjukkan siapa kami sebenarnya. L’Arc~En~Ciel....sebuah pelangi – penuh warna dengan bentuknya yang indah. Itulah kami....band dengan jenis musik beragam – musik penuh warna. Penemuan nama ini...memulai jalan hidup band ini....jalan yang terasa sangat panjang. Aku akan menceritakan padamu semuanya,diariku!! Semuanya...... Aku menekan tombol save as yang ada didalam laptopku. Lalu menutup files yang sudah kutulis dan juga menutup layar laptopku. Secara perlahan , aku berdiri dari dudukku dan menyentuh lembut badan laptopku yang berwarna silver. “sampai besok,diariku.” Ucap ku lembut ~END FOR DIARY 1 ~