Dialog Antar Iman

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dialog Antar Iman as PDF for free.

More details

  • Words: 1,398
  • Pages: 37
MEMB AN GUN KEMIT RAA N AN TARIM AN UNTU K PERSAU DARA AN DAN KEMA NUSIAAN   Oleh:

Adang Djumhur Salikin

Dosen STAIN Cirebon/ Aktivis Forum Sabtuan

isajikan pada Dialog Internasional

Membangun Hubungan yang Lebih Harmonis ntarpenganut Sekte, Kepercayaan dan Budaya” 21 Maret 2005

adang djumhur s

erjasama STAIN Cirebon dengan Ohio University, USA

1

ME MBEDAH PER SOA LAN KER UKUNAN AN TAR IMAN

TOKOH AGAMA KITAB SUCI

TEMPAT IBADAH

PEMELUK AGAMA

ISU-ISU SENSITIF

KER UK UNAN ANT AR IMAN

TUJUAN AGAMA



PLURALISME INDONESIA

KERJASAMA

21 Maret 2005

DAKWAH

adang djumhur s

2

SOLUSI PE RS OAL AN KER UKUNAN AN TARIMAN OR IENTASI KA N SEGALAN YA PAD A T UJUAN AG AMA = TUJ UAN K EHI DUP AN MAN USI A

TOKOH AGAMA KITAB SUCI

TEMPAT IBADAH

ISU-ISU SENSITIF

PEMELUK AGAMA

KER UK UNAN ANT AR IMAN

KERJASAMA

TUJUAN AGAMA



PLURALISME INDONESIA DAKWAH

21 Maret 2005

adang djumhur s

3

“Tidak ada paksaan dalam agama” (QS. Al-Baqarah: 256) Ini berarti bahwa kebebasan beragama merupakan keniscayaan. Ia merupakan hak asasi manusia yang harus dihormati. 21 Maret 2005

adang djumhur s

4

“Pengakuan dan penghormatan atas umat agama lain hendaknya menjadi bagian dari iman”. Pendeta Supriatno, Pendiri/ Aktivis Forum Sabtuan

21 Maret 2005

adang djumhur s

5

Sebagai bagian dari iman, ia menjadi bagian integral dari sistem ajaran dan keberagamaan. Artinya, keberagamaan seseorang dipandang tidak sempurna, bahkan menyalahi ajaran, sepanjang belum mengakui

21 Maret 2005

adang djumhur s

6

Adalah hak bahkan kewajiban setiap orang untuk meyakini bahwa agamanyalah yang benar, tetapi pada saat yang sama dia harus menghormati orang lain untuk bersikap sama terhadap agamanya.

21 Maret 2005

adang djumhur s

7

Potensi dan eskalasi konflik di berbagai tempat, antara lain dipacu oleh adanya ketidaksiapan sebagian penganut agama tertentu dalam menerima penganut agama lain sebagai entitas dan realitas yang sama-sama memiliki hak hidup.

21 Maret 2005

adang djumhur s

8

Penganut agama selalu menggunakan standar yang berbeda untuk dirinya dengan untuk penganut agama lain. Untuk dirinya dipakai standar ideal, sedangkan untuk agama orang lain digunakan standar lain yang lebih realistis dan historis.

21 Maret 2005

adang djumhur s

9

Selanjutnya, muncul klaim “hanya agama sayalah yang paling sempurna di muka bumi ini; yang lain tidak sempurna atau kualitas dan legitimasinya lebih rendah, dan karenanya tidak berhak hidup”. 21 Maret 2005

adang djumhur s

10

Akibat berikutnya, terjadi perang klaim tentang kebenaran dan janji keselamatan. Hanya agamanyalah yang benar, dan karenanya hanya penganut agama itu yang akan masuk surga dan mendapat kasih Tuhan. Agama lain adalah agama yang sesat, dan karena itu penganutnya tidak berhak memperoleh surga dan kasih Tuhan. Mereka akan masuk neraka dan akan mendapatkan murka-Nya. 21 Maret 2005

adang djumhur s

11

Padahal, yang mahabenar dan mahatahu hakikat kebenaran hanyalah Tuhan. Manusia hanya mencari tahu dan berupaya memperoleh apa yang dimaksudkan benar oleh Tuhan itu.

21 Maret 2005

adang djumhur s

12

Demikian pula dengan surga dan neraka. Bukankah pemiliknya adalah Tuhan? Berarti, yang berhak memasukkan ke sana pun hanyalah Dia. Kewenangan itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif-Nya.

21 Maret 2005

adang djumhur s

13

Sungguh merupakan kesombongan luar biasa, siapa pun manusia yang mengaku dapat memasukkan ke surga atau ke neraka. Karena hal itu, sama dengan memposisikan dirinya dengan Tuhan. Setidaknya, telah mengambil alih kewenangan-Nya. 21 Maret 2005

adang djumhur s

14

Mungkin perlu dikemukakan, bahwa berdasarkan firman Allah, “surga itu luasnya seluas langit dan bumi”. Dibuat seluas itu, nampaknya, supaya dapat menampung seluruh umat yang beriman dan bertaqwa kepadaNya, sejak umat nabi/ rasul pertama (Nabi Adam) hingga umat nabi/ rasul yang terakhir 21 Maret 2005 (Nabi Muhammad adang djumhur s SAW).

15

Rasa-rasanya, surga itu terlalu luas kalau hanya dihuni oleh penganut agama tertentu, apalagi kalau oleh warga NU atau Muhammadiyah saja. 21 Maret 2005

adang djumhur s

16

Sesungguhnya, peluang umat beragama untuk memasuki surga dan neraka sama besarnya. Umat agama apa pun berpeluang memasuki keduanya, tergantung kualitas keimanan dan amal kebajikan yang diperbuatnya. 21 Maret 2005

adang djumhur s

17

Terus terang, saya lebih suka kalau umat beragama masuk surga semuanya. Saya merasa lebih senang bila yang masuk surga itu banyakan daripada sedikitan, apalagi kalau hanya sendirian.

21 Maret 2005

adang djumhur s

18

Adanya bermacam-macam agama tidak berarti Tuhan membenarkan diskriminasi dan desintegrasi, melainkan agar masing-masing umatnya dapat bermitra dan berlomba meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya, serta berbuat kebajikan dan kemaslahatan bagi sesamanya. 21 Maret 2005

adang djumhur s

19

Sabda Rasulullah, Muhammad SAW :

‫ليؤمن أحد كم حتى يحب لخيه مايحب لنفسه‬

“Tidak sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”. (H.R.Bukhari & Muslim)

21 Maret 2005

adang djumhur s

20

Sabda Rasul Muhammad SAW: ‫خيرالناس أنفعهم للناس‬ “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia” (al-Hadits)

21 Maret 2005

adang djumhur s

21

Rasulullah SAW menyuruh untuk ramah dan bersahabat dengan semua makhluk bumi:

‫إرحوا من ف الرض يرحكم من ف السماء‬ “Kasihilah segala penghuni bumi, niscaya akan kasih kepadamu semua yang berada di langit”. 21 Maret 2005

adang djumhur s

22

Firman Allah SWT: ‫إن أكرمكم عند ال أتقاكم‬ “Sesungguhnya, yang paling mulia di sisi Allah, adalah yang paling bertaqwa di antara kalian” (al-Hujurat: 13) 21 Maret 2005

adang djumhur s

23

Ajaran agama sarat dengan pesan kebajikan, perdamaian, keharmonisan, persaudaraan, dan keadilan. Maka, setiap kerusuhan, permusuhan, pengrusakan, penghianatan, dan pembinasaan pasti bukan

perintah agama! 21 Maret 2005

adang djumhur s

24

Konflik agama dalam banyak kasus lebih merupakan kemasan atau proses lanjutan dari perang kepentingan: politik dan ekonomi sekelompok orang. Untuk kepentingan politik dan ekonomi, banyak orang melakukan berbagai cara dan momentum, termasuk memanfaatkan sentimen agama dan emosi umat beragama.

21 Maret 2005

adang djumhur s

25

Ancaman bagi kerukunan agama: • sikap ekslusif dan agresif para pemeluk agama, • organisasi-organisasi keagamaan lebih cenderung menekankan peningkatan jumlah anggota daripada peningkatan kualitas keimanan anggota mereka, • disparitas ekonomi yang menciptakan kecemburuan sosial antar penganut agama yang berbeda. 21 Maret 2005

adang djumhur s

26

Selain karena pandangan dan sikap eksklusif, konflik antarumat beragama dapat terjadi karena: (1) pendirian tempat peribadatan tanpa izin pemerintah dan masyarakat setempat, (2) dakwah agama untuk mendapat pemeluk baru dari kalangan pemeluk agama lain, dikenal dengan kristenisasi dan 21 Maret 2005 adang djumhur s islamisasi,

27

Wacana dialog bernuansa teologis dan ideologis, seperti yang sedang kita lakukan saat ini, diharapkan akan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam meredam potensi konflik dan membangun keharmonisan hubungan antarumat beragama dalam kehidupan sehari-hari. 21 Maret 2005

adang djumhur s

28

Suasana dialogis dan penuh persahabatan, seperti nampak pada kesempatan ini, seyogyanya dapat dikembangkan secara lebih luas, agar persaudaraan sejati tidak hanya mekar di kalangan elit pemuka agama, tetapi juga dapat tumbuh dan berkembang pada seluruh

21 Maret 2005

adang djumhur s

29

Di samping seminar, lokakarya, atau dialog antaragama seperti ini, perlu diagendakan berbagai

program aksi (dialog in action) 21 Maret 2005

adang djumhur s

30

PROGRAM AKSI untuk kebangsaan dan kemanusiaan, seperti: • penanggulangan pengangguran dan kemiskinan, • pengembangan kemandirian masyarakat, • penguatan hak-hak politik dan ekonomi masyarakat sipil, • pembasmian miras dan narkoba,

21 Maret 2005

adang djumhur s

31

• penyadaran bahaya seks bebas dan virus HIV • Penguatan kesadaran terhadap lingkungan hidup, dan • kegiatan lain yang diperlukan bagi peningkatan martabat bangsa dan kemanusiaan, berdasarkan perspektif semua agama. 21 Maret 2005

adang djumhur s

32

PR OG RAM DAN MEDIA KERJASAMA AL IAN SI LIN TAS AG AM A UNTUK PE MBER DA YAAN EKON OMI RAKYAT AL IANS I LINT AS AGAM A UN TUK PEMB ERA NT AS AN JUD I

ALI AN SI L INTAS AG AMA UNTU K PE MBER ANTASAN MIRA S & NAR KOBA ALI ANS I LI NTAS AG AM A UN TUK PERA NG I SEKS BE BA S & HIV

AL IAN SI LIN TAS AG AM A UNTU K BER AN TAS PO RNOGRAFI

DAN LAIN -LAIN

21 Maret 2005

adang djumhur s

33

Dialog semacam ini merupakan suatu upaya dalam menumbuhkembangkan sikap saling pengertian, persaudaraan, dan kemitraan sejati antarumat beragama, yang dewasa ini menjadi problem kemanusiaan paling sensitif dan krusial. 21 Maret 2005

adang djumhur s

34

Semoga dialog ini membawa berkah bagi tumbuh kembangnya persaudaraan sejati antarumat beragama

21 Maret 2005

adang djumhur s

35

Akhirnya, semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan kasih dan sayang Allah, Tuhan sekalian alam. Amin. Wa Allahu a’lam 21 Maret 2005

adang djumhur s

36

TERIMA KASIH Wassalamualaikum wr. wb.

21 Maret 2005

adang djumhur s

37

Related Documents

Dialog Antar Iman
June 2020 1
Iman
April 2020 54
Dialog
June 2020 37
Dialog
November 2019 65
Iman
May 2020 41
Iman
June 2020 26