Volume2, No.3 September 2007
TipsMempersiapkan Materi Presentasi Power Point dengan OvaEmilia Penulisan Strategi Skenario dalamVideoPendidikan Kedokteran SyansulBarry
StrategiMengembangkan E-learning untukPendidikan LutfanLazuardi
Instructional Mediain Teaching Is itvtlorth? and Learning: Titi Savitri Prihatini ngsih
Media AjarPendidikan Bioetika YoyoSuhoyo
Pengembangan ModulHIV& AIDSbagiMahasiswa Kedokteran denganMetode Belajar. Berbasis Masalah AhrahamSimatupang
Evaluasi Prototipe Simulasi Keperawatan Sistem InformasiAsuhan Pasien Stroke HeryValona B Ambarita, SriWerdati, AnisFuad
ARTIKEL
PengembanganModul HIV eLAIDS bagi MahasiswaKedokteran Masalah denganMetode Belajar8erba^sis Abraham Simatupang FakultasKedokteranUniversitas KristenIndonesiaJakarta
Abstract The Faculty of Medicine-Universitas Kristen Indonesia (FIvI-UKI) implemented a new curdculum cdled competence-basedcuriculurrr (CBQ tecently,using a problernbasedleaming @BL) approach. In conjunction with this, Task Fotce fot HIV& AIDS of FM-UKI establisheda module for HfV & AIDS. Prior to inco{Poratethe module to the cote curdculum, a one-month try outwas conducted. Seventysix students ftorn 8n to 9e semestetwere involved in this try oug divided into 2 intervention groups,consistingof 19 and 28 students,and one conftol group with 29 students.Tutodal sessionswere done everyMonday and Thutsday.Short lectutes focusingon important and tecent issueswith respectto the obiectiveof the scenados wete pt'veneverydayexceptMonday and Thursday. Studentstook 3 wdtten testi.e.pre-,post-test,and a 6nal test.At the end,an Objective Structured Clinical Examination (OSCE) was catded out for intetvention groups: Studentsalso evaluatedtutors, modules and the leaming process. The resultsshowedthat there wete significant differencesin pte- and post-testbetween intervention gtoup and conttol gtoup (63 + 5.7 to 76 + 5.8 vs 61 t 7.8 tb 66 + 6.5, p<0.001). With regardsto OSCE's petformance, most of the studentsperformed well at Station I (80% ! ll.5oA, and less favotable atrStations II and fV Q9n + l7.4oh;23.8oh+ 17.5o/:,respectively). The total scorefotgenetalpetfomranceis53.8t 9 .1 . Students favored the new leaming approach of HIV & AIDS and this also shown by their examination results compared to control gtoup. But, imptovements in facilities ate still needed.
Keywords: student-centered learning, comPetency-basedcurriculum, evaluation, OSCE Correspondence: Jl. Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakatta 13630 Telp.021-93727407, Fax. 021-8093133 Email:
[email protected]'id
Pendahuluan Fakultas Kedokteran universitas Kristen Inde nesia (FK UKI) pada tahun akademik 2006-7007 mulai melalaanakanKurikulum BerbasisKompetensi yang terdiri atas26blok. Setiapblok memiliki tuiuan pembelajaran tersendiri yang dipelajari melalui skenario-skenario.Setiap skenario ditulis dengan mengikuti kaidah belajar berbasismasalahatau Problem-based l-earning(PBL). Skenario dipelajari melalui tutorial, diskusi kelompok, kerja mandiri, dan kerja kelompok. Selain itu diberikan pula materi
tambahanmelalui kuliah pakarjuga konsultasipakar. Saat tutorial, skenario dibahas melalui pendekatan "sevenjumps".lSecaii ringkas sevenjumpsterdiri atas: Langkah 1' Klarifikasi kata atau istilah yang tidak dipahami Langkah 2: Merumuskan permasalahan langkah 3: Curah pendapat tentang hipotesis atau penjelasanyang mungkin Langkah 4, Penetapanhipotesis Langkah 5r Penetapantujuan pembelajaran
Kesehatan Indonesia Vol.2 | No,3 I'september Kedoheran danProfesi Pendidikan 2007| Jurnal
107
Masalah: Metode Belajar-berbasis dengan Pengembangan Kedokteran Modul-modul HIV& AIDSbagiMahasiswa
Langkah 6: Pengumpulan informasi dan belajar mandiri atau belajar bebas Langkah 7: Berbagi informasi dan diskusi hasil belajar mandiri
I6tak 1. Elemen lunci dalam selfdircctd leaming Pembelajar/mahasiswaberinisiatif untuk: o Mengenalkebutuhan aka11(tonVtema)yang dipelajari o Menetapkan tujuan (belajar) o Mengidentifikasi sumber,sumber(belajar) o Melaksanakanaktivitas yang sesuaidengan kebutuhan.kebutuhan di atas o Mengevaluasihasil pembelajaran
Skenario Skenario ditulis berdasarkan topik yang telah tercantum di topictree.Dalam konteks PBL, skenario digunakan sebagaipemancingatau pemicu untuk terjadinya proses belajar secaraaktif di kelas tuto. rial. Ada banyakcontoh yangdapatdigunakansebagai pemicu di skenario. Di dalam skenario dimasukkan unsur masalah,data dan beberapakata atau istilah kedokteran yang diharapkan dapat menjadi pemicu. Skenario dibahas dan didiskusikan dengan metode jumps". "seuen
Metode
Uji coba modul dilakukan secaraterbuka dan sukarelakepadamahasiswasemester7.9 yangsedang tidak mengikuti kegiatan akademik lainnya. uji cobaadalahmahasiswa Metode pembelajaran PBL mendorong agar Mahasiswayangmengikuti yang masih mengikuti progtam pembelajamndengan mahasiswabaik secaraindividu maupun kelompok Merekatidak mepgenaldan terbiasa menggalisendiri permasalahan,pemahamandan hal- kurikulum lama. pembelajaranPBL. hal lain dari topik skenarioyang diberikan saattuto- de4ga.nmodel yang masih mengikuti kegiatan Mahasiswa rial. Pendekatan ini membutuhkan kemandirian kepaniteraan dan semes' mahasiswa.Mahasiswadidorong untuk rnelakukan akademik lainnya, seperti uji coba, pembelajaransecaraaktlf.(actieelearninganl, sel,fdirectcd ter pendek,dianjurkan untuk tidak mengikuti keikutsertaanmahasiswa dibutuhkan karena sangat learninf,.Selain itu, kompetensi yang harus dikuasai secarapenuh.Tujuh puluh lima mahasiswamengikuti sesuaidengan tujuan pendidikan kedokteran Indo yang dibagi ke dalam 3 kelompok, masing nesia pada umumnya dan FK UKI pada khususnya, uji coba atas:Kelompok I, 19 (sembilanbelas) terdiri masing jugaharusdilengkapidengansaranabelajaryangbaih II, 29 (duapuluh sembilan) orang Kelompok orang; seperti ruangan diskusi yang nyaman, perpustakaan Kelompok III, 27 (duapuluh tujuh) orang (lihat onl.ine(online |,ibrar) yang memadai, dan peralatan dan yang cukup. Pada PBL setiap anggota, Kotak 3). skilLl,abs Sebelum dimulai pelaksanaan uji coba, termasuk tutor memiliki peran dalam proses penjelasanumum kepada mahasiswayang pembelajaran(lihat Gambar 1). Elemen.elemen diadakan berisi tentang tata caradan sistempembelajaranyang penting dalam pembelajaran self-dir ectedLearning Le.arning akan dilaksanakanyaitu secaraProblem'based terlihat di Kotak 1.1'2 (PBL) yang menggunakan sistem tutorial, kuliah Setelah iru pakar serta pelatihan melalui skil'Llnbs. dilakukan pre-testdalambentuk soalpilihan berganda Kotak 2. Contoh pemicu dalam skenario PBLI tentang HIV/AIDS. Setelahitu, Kelompok I dan ll I Situasi klinis merupakan kelompok studi yang mendapatkan I Data eksperimen atau laboratorium pembelajaranmodul, sedangkanKelompok III sebagai I Foto kontrol. Post-testkembali dilalaanakan pada semua Video clips I kelompok, namun OSCE dan ujian pilihan berganda I Artikel surat kabar, majalah lainnya hanya dilaksanakanpada Kelompok I dan II. 0 Artikel (sebagianatau seluruhnya) jurnal ilmiah I Pasiensimulasi I Silsilah keluarga yang menggambarkan kelainan yang diturunkan
108
Indonesir Kesehatan Kedokeran danProfesi Pendidikan 2007| Jurnal Vol.2 | No.3 | September
Abraham simatupang, Pengembangan Modul-modul Hlv& A|DSbagiMahasiswa Kedokteran dengan Metode Belajar-berbasis Masalah: lo7-112
Evaluasiterhadap prosespembelajaran Rekruitmen Kelqmpokl: 19 Ke.lornpoktr:29 KelompokItr (kontrol):27
Padauji coba ini, jumlah stasiun OSCE adalah 5 (lima) buah dan di masing-masingsrasiun mahasiswaakan diuji kompetensinyadalam hal Stasiun 1r Anamnesis Stasiun 2: VCT Stasiun 3r Infeksi opornrnistik Stasiun 4: Konseling anti retroviral Stasiun 5: Penulisanresep anti retroviral
KelompokI & tr: Trltonal, KuliahPdkar& Skill-lab
Posttest:Se'nrua kelompok KelompokI danII:
uPc& oscE Pengumpulan dan Analisis Data Kuesioner penilaian tutor dan mahasiswa, Kotak 3. Desain uji coba penilaian terhadap blok dibuat dengan skala Likert. Namun mahasiswajuga diberi kebebasanuntuk Evaluasi memberikan komentarnya secaratertulis. Lembar Masukanatau umpan balikdapat dilakukan baik penilaian OSCE dibuat denganmencantumkanbutir oleh mahasiswatentang pasien simulasi, proses kompetensi (dan penilaian) yang masing,masing OSCE, perasaan atau hal.hal yang dirasakannya memiliki nilai (skor) 1.5. Nilai dimasukkan dalam ketika melakukan OSCE.I,8 Selain itu, pasien Thbel Excel kemudian dipindahkan ke SpSSVer. 14 simulasijuga dapat memberikanumpan balikkepada untuk dihitung rata.ratanya,dan kemudian dilakukan mahasiswatenrangapasajayangdirasakanbldh pasien uji t. Hasil analisis data disajikan dalam bentukTabel simulasi ketika ditanyai atau diperiksa dan selama dan Gambar berikut ini. prosesinteraksi dengan mahasiswa.
Hasil Berikut perbandingan rerata beberapaparameterpenilaian
terlihat pada Thbel 1 dan 2. Thbel1.Perbandingan nilai parameter antaramahasiswa pria danwanita
GS.d.t
Pt" to p"r." t , UpG K.r,.ik"r, Arrr*rr.ri,
Pria X 63.7 N14 SD 5.5 \Uania X 57.8 N6r sD 18.5 Total
X 58.9 N75
sD t6.9
7t.3
56.8 95 4.5
4.4
80.3 9 9.5
4.8 69.1 s7.9 6l 39 15.1 5.5 69.5 57.7 48
5.4 5.9 27
80.4 47
13.8 5.2
4.9
tr.s
2.0
6.2 22
Keterangan: X : rata'rata; UPG: ujian pilihan ganda, vcr:
VCi-
lo-Eis
36.2 44.4
ARV Resep Kineria umum
18.9
55.6
51.8
r7.l 37.1."'14.I 25.0 38 10.8 39,3 44.2 23.8
3?.0 68.4 38 3t.7 65.9
9.4 54.2 38 9.2 53.8
r7.4 3t.t
3?.7
s,z
80.5 40.0 44.2 38 38 38 lz.0 1''Lt.t 1 30.2
wlunarl
11.6
courselhngg tatingKoru ARV konseling anti retro viral
Vol'2 | No'3 | September 2007 | furnalPendidikan Kedokeran danprofesiKesehatan Indonesia
r 09
107-112 lvlasalah: Metode Belajar-berbasis Kedokteran dengan Abraham Simatupang, Pengembangan Modul-modul HIV& AIDSbagiMahasiswa
Gbel2. Perbandinganantara kelompok 1, 2 (petlakuan) dan kelompok 3 (kontrol) Pra tes Pascates MCQ PerubahanAnamnesisVCT
Grup
1
X 62.6 Nt9 SD 6.7
x
76.7
57.9
75.9
40.9 64.2
Z8.Z
48,7
5s.7
5.8
5.8
9.4 83.5 28 11.9
17.830.2 38.2 30.7
L7.l 209
31.7
77.7
10.5 52.6
r7.424.0
3.3
28.3
8.1
65.9
53.8
32.7
9.2
53.4 68.3 57.6
N29
sD 25.2 3
IO@
19.8 4.e
65.9 ,.
X 62.3 NZ?27 sD 7.r 6.5 Total X 58.9 69.5 57.7 N75754827 sD t6,9 13.8 5,3
5.9 27 4.9 5,9 4,9
80.4 39.344.3 23.8 47 11.5 17.43r.Z 11.6
Keterangan: cowvellingI tanng Kons ARV konseling anti rerro viral X: rar&rata; UPG: ujian pilihan ganda,VCT: uol,untary
-{-
GrouF l.
..f
Group 2
ld-Whole
group
on 80 70 60 50 40 30 20
U en (l grror ARV couns Prescribe Gen-Perfor --i
i
Gambar 1. Perbandinganantara kelompok 1, 2 (perlakuan) dan kelompok 2 (kontrol)
dibutuhkan dari para dokter antaralain: komunikasi pengetahuan Pelaksanaanpendidikan kedokteran dengan yang efektif, keterampilan klinis dasar, (Lifebnglaarn' menggunakan Kurikulum berbasis Kompetensi kedokterandasar,belajarsepanjanghayat dan self+are,penilaian secaramoral (KBK) sudah merupakan kewajiban, bukan hanya ing), sel.f-awareness karena ada kebilakan dari Direktorat Jenderal dan etis, menyelesaikanmasalah,dan lain-lain. Sejak Pendidikan Tinggi (DikTi) Departemen Pendidikan ditetapkannya KBK, FK UKI segeramengambil Nasional namun harus didasari pula adanyadesakan langkah-langkahyang strategisuntuk melakukan internal dunia kedokterandan kesehatansendiri yang perombakan kurikulum yang semulamasih berbasis. (lecwre+entred) dan berpusatkanpadadosen menginginkan dokter dengan berbagaikompetens!. kan kuliah (teaclwrcentred) secaraaktif (actiuelc.arn' ke arah belajar Kompetensi ini telah disepakati dalam berbagai (swdcnt-cenued). pada mahasiswa asosiasipendidikan dokter dunia. Kompetensi yang lng),dan berpusatkan
Diskusi
110
Indonesia Kesehatan KedoKeran danProlesi Pendidikan 2007| Jurnal Vol.2 | No.3 | September
Abraham 107-112 Simatupang, Kedokteran Masalah: Pengembangan Modul-modul HIV& AIDSbagiMahasiswa dengan Belajar-berbasis Metode
Filosofi ini dapat diimplementasikan dengan menggunakansistem belajar berdasarkanmasalah (Probl,em-basedLearnindPBL). Mahasiswa diperkenalkan dengan masalahyang disajikan dalam bentuk skenario.Dari situlah mahasiswadiaiakuntuk menggali lebih dalam dengan mengandalkan pengetahuan sebelumnya (prior knowl"edge) untuk mendapatkan pemahaman yang baru. Model pembelajaranseperti ini diharapkan mampu pula membentukgayahidup "belajarsepanjanghayat" (lile langlearning), yangsangatdibutuhkan bagi setiapprofessional kedokteran, karena perubahan ilmu dan teknologi kedokteran yang sangatcepat. Selain inr, melalui PBL, mahasiswadiajak untuk fokus pada persoalan-persoalanyang akan dihadapi kelak di dunia profesi.l'3'12 Snoeclo<melaporkan bahwa sistem PBL telah diterapkan di Maastricht University, Belanda, sejak tahun L974.r3Mata kuliah Fisiologi dipelajari baik ditahun 1 sampai dengan tahun ke 4. Diakuinya Iewat metode ini mahasiswadiajak dan dirangsang untuk menjelajahi sendiri ilmu yang ingin diketahuinya, sesuai dengan kebutuhan yang dirasakannya.Metode ini sangat cocok untuk mahasiswayangmemiliki motivasidan keingintahuan yangkuat, namun adajuga mahasiswayangmengeluh tentangtidak adanya"kepastian" akan keluasandan kedalaman materi yang harus dipelajari. Dari beberapahasil penelitian yangmembandingkanfasil pembelajaran antara model klasik (l"ectur e-based) dengan PBL, tampak bahwa hal ini tidaklah mudah dilakukan, karena banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengukur kinerja seorang dokter.la Meskipun beberapapeneliti pendidikan sudah menjalankan model PBL di pendidikan pascasarjana(graduateand postgraduate)bidang kedokterandan kesehatan.ltl6Pentingdiamati di sini, bahwaPBL membutuhkansumberreferensiyangbaik dari perpustakaan biasa maupun uirtual, (internet).1'2'3'7 Namun, ini belum terpenuhi di FK UKI, sesuaidengan masukanyang diberikan oleh mahasiswa.Tutor memegangfungsiyangpenting agar tutorial berjalan baik dan mencapai sasaran pembelajaran,meskipun dalam konteks PBL, tutor tidak lagi menjadi satu-satunyanara sumber. Karena itu perubahanpola pikir dan pola tindak tutor yang terbiasamengajardi depan kelas,sekaranglebih ke arah sebagaifasilitator, dan mentor. Untuk itu perlu
pelatihan tutor yang rutin, apalagi bila tutor bukanlah orangyang kompeten pada topily'skenario yang sedangdibicarakan.l'8'17'r8
Kesimpulandan Saran Hasil uji coba menunjukkan adanyaperbedaan nyata antara kelompok perlakuan versus kontrol dalam hal pre dan post test, selain itu dalam kelompok perlakuanterdapatpeningkatanyangnyata dalam hal pre dan posat test. Evaluasi kinerja mahasiswamelalui OSCE tampak bahwa kinerja (perfornwnce) mahasiswadi Stasiun Anamnesis dan Penulisan Resepbaik, namun perlu perhatian di VCT, lO dan Konseling ARV. Mahasiswa lebih percayadiri bila menghadapikasusHIV/AIDS dan merekomendasikan blok (pelajaran ini) bagi mahasiswalain. Secaraumum, mahasiswapuas akan pelalsanaan uji cobaBlok. Namun, saranapenunjangbelajarperlu disempurnakan (intemet, perpustakaan,ruang belajar, AVA) dan mahasiswamengusulkanagar kunjungan (ekskursi)ke rumah sakit perlu diperbanyak.
UcapanTerimaKasih Penulis dengan ini menyampaikanterima kasih sebesarnyalresarnya kepada Indonesia HIV g AIDS and Care ProjectII - AusAid yang telah Prec)ention uji membantuprosespembuatandan penyelenggaraan coba modul sebagaibagian dari Proyek Peningkatan KapasitasStaf Medis & PengajarRSU FK UKI dan FK UKl, Jakarta.
Daftar Pustaka 1. 2.
3.
4. 5.
\7ood DF. ABC of learning and teachingin medicine: Problem basedleaming. BMJ 2003; 32& 328-30. SpencerJA" and Jordan RK. Education and debate: learner centred approachesin medical education. Br Med J 1999;318:1280-3.Availablefrom: URL'htW/ / www.bmj.com,/cgy'content/tulv318/7L93/1280 Davis H, and Hatden RM. Problem$asedlearningr a ptactical guide. Medical Teacher 1998;20(2):317 -22. Availab le from: URL:http' / / www.medev.ac.uk / tesources,/features,/AMEE-summaries/guide15 summary Amin Z, Khoo HE. Basicsin medical education.New 'World Scientific, 20042320-22. Jersey: GM. Harden RM, StevensonM, Downie \07W,lilUilson Assessmentof clinical conrpetenceusing objective
Indonesia Kesehatan Vol.2 | No.3 | September danProfesi 2007| Jurnal Pendidikan Kedokteran
111
/tbraham Simatupang, Pengembangan Modul-modul HIV& AIDSbagiMahasiswa Kedokteran dengan Metode Belajar-berbasis Masalah: 107-112
structurede:
5r.
6.
7.
Tervo RC, Dimitrievich E, Trujillo AL, Whittle K, Redinius P,\Tellrnan L The objectivestructuredclinical examination (OSCE) in the clinical cterkship, an overview.S D J Med. 1997t 50(5\1534. Sc-hmidtHG. Foundationsof problem,basedlearning: Some errplanatorynotes. Medical Educ ation, 1993i Z?:
422-32. IVallace J, Rao R, Haslam R Simulated patients and oblectivestrucnrred dinical er
112
Handbook of enquiry & problem based leaming. Galway: CELT, 2005. Available from: URL:http:// www.aishe.orglreadings/2OO5.2/ chapterZ.pdf 1 3 . Snoecloc,LHEH. Workshop on nlnnovativemethods in Teac-hingPh'piologyExperienceswith Problem Based kaming'. FEPSNewslener,July/August2006.No. 11. Availablefrom: URL http:,7www.feps.orgldownloads/ newsletter0T0S06.pdf t4. Schuwirth L, Cantillon P. The need for outcome measuresin medicaleducation.Complex educational interventions demand complex and appropriate evaluations.BMJ 2005;33t 97 7 -8. t 5 . Smit PBA VerbeekJFIAM, de BuisonjdCD. kaming in pmctice. koblem basedleaming in continuing medical education:a reviewof controlled oraluation studies.BMJ 2007;3242153-6. Available fromr URLzhttpt/ / www.bmj.com,/cgV contenr/ tulV 324/ 7330/ I 53 16. Moust J, Roebertsen H, SavelbetgH, De Rijk A. Rwialising PBLgroups:erraluatingPBLwith studyteams. Education fot Health 2005;18(1):62-73. Available fr om:URL'http :/ / educationforhealth.ney'E{FlArticle $tghive/ 13576283-v18n1sB - 7 137 26006.pdf t7. Groves M, Rdgo R O'Rourke P.Tutodng in problembasedleaming medical curricula: the influence of tutor backgrbund and sryleon effecdveness. BMC Medical Education 2005i 5:70. 18. MaudsleyG. Rolesand responsibilitiesof the problem based learning tutor in the undergraduate medical curriculum. BMJ 1999;3182657-6L
Vol.2 | No.3 | September Pendidikan Kesehatan Indonesia 2007| Jurnal Kedokteran danProfesi