Dengki Yahudi Vs Ucapan Salaam Dan Aamiin

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dengki Yahudi Vs Ucapan Salaam Dan Aamiin as PDF for free.

More details

  • Words: 390
  • Pages: 2
Dengki Yahudi vs Ucapan Salaam & Aamiin Bismillaahi aktubu, Rasulullahu Shalallaahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam bersabda: ”Kaum Yahudi paling dengki terhadap ucapan salam dan ucapan aamiin kalian.” (Silsilah Hadits Ash Shahihah 3 oleh syaikh Muhammad Nashir Al Albaani). Bolehkah kita mengucapkan “Selamat pagi/selamat siang…” kepada kaum Kafirun?. Jawabannya “Boleh.” Bolehkah kita mengucapkan “Salam sejahtera,” kepada kaum Kafirun?. Jawabannya “Haraam. Karena itulah makna dari ‘Assalaamu’alaikum.’ Lebih sopan menyalami dengan ‘Selamat pagi atau selamat siang.’ Rasulullahu Shalallaahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam bersabda: “Sejelek-jelek orang adalah kaum pengecut dan sepelit-pelit orang adalah kaum yang enggan mengucapkan Salam (kepada sesama Muslim).” Buktinya sesudah seseorang itu menyarankan agar “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah,” diganti dengan ucapan “selamat pagi/selamat siang,” Ia pun semakin bertambah kepelitannya, sampai membubarkan santunan khusus dari negara untuk anak-anak Yatim. Cara mengucapkan salaam yang benar adalah dengan mengucapkan “Aamiin” dengan 2 harakat “a,” dan 2 harakat “i.” Karena pernah ada seseorang yang membaca Bibel dalam bahasa Arab dan berpura-pura itu Al Qur’an. Dan pernah ada yang membaca Al Fatihah dan membacanya dengan cara “aaaaa” bukan ”aamiin.” Jadi inilah bukti bahwa cara membacanya adalah dengan a nya dipanjangkan 2 harakat dan i nya dipanjangkan dengan 2 harakat. Rasulullahu Shalallahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam bersabda:

”Barangsiapa mengucapkan ”aamiin” bersamaan dengan ucapan ”aamiin,” Imam (setelah Al Fatihah dibacakan), maka para Malaikat akan mengaminkan do’a mereka tsb (kepada Allahu Ta’ala).” (Shifatu Shalatin Nabiyyi Minat Takbiiri Ilat Tasliimi ka annaka Taraaha). Dalam Hadits yang lain, Rasulullahu Shalallahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam bersabda: ” Barangsiapa ucapan ”aamiin” nya bersamaan dengan ucapan ”aamiin,” Malaikat (setelah Al Fatihah dibacakan), maka...”( Shifatu Shalatin Nabiyyi Minat Takbiiri Ilat Tasliimi ka annaka Taraaha). Beginilah jadinya kaum Muslim sekarang di Indonesia, Imam Shalat mereka tidak mengeraskan bacaan ”aamiin.” Ternyata kaum Muslim Indonesia lebih suka patuh kepada Presiden dan Legistlatif walaupun mereka menyeru kepada kejahatan dan sesuatu yang Munkar. Beginilah jadinya kaum Muslim sekarang di negara lain, Makmum mereka senang mendahului ucapan ”aamiin,” dari Imam Shalat mereka, ketika dibacakan ”ghairil maghdhuubi ’alaihim wa laadhdhaaaaalliin,” mereka terburu-buru mengucapkan ”aamiin.” Ternyata mereka lebih suka menyenangkan Yahudi, karena tidak mematuhi peraturan dalam mengucapkan ”aamiin,” tsb. Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).

Related Documents