i
Sl
.2 e d
Deklarasi Ahad pada Gerhana Disampaikan di :
PT.MAREIN Tbk. Jakarta JL Palmerah Utara No 100 Jakarta Barat 11480
Jum’at, 7 Nov 2003, 12 Ramadhan 1424 Jam 3.30 sore Oleh KH Fahmi Basya
Siapa yang tidak kenal kata AHAD yang berarti SATU atau MAHA ESA.
Setiap kata AHAD kita dengar, kita teringat dengan kisah BILAL.
Bilal pernah memproklamirkan kata ini dalam situasi yang sulit dilupakan orang sepanjang zaman.AHAD, AHAD….. “, yang “AHAD, sampai sekarang, masih jadi pertanyaan,” Mengapa Bilal demikian”
Itu adalah Perintah !
Perintah itu berbunyi :
KATAKAN !:
“Dia Allah Yang Ahad”
Ada suatu ummat di bumi Setiap pekan, anak-anak mereka mengucapkan: Yang kalau kita terjemnahkan artinya adalah:
“Dialah Allah Yang Ahad”
Gerhana itu adalah Jam 0.0 atau waktu SATU atau waktu AHAD
AHAD 14 Ramadhan 1424
Bila Gerhana itu terjadi pada hari AHAD, itu berarti alam kembali ke WAKTU 0.0
Secara Absolut, bulan mengelilingi Bumi selama 28 hari
28 hari
Relatif terhadap pergerakan bumi dan perputaran bumi, umur satu bulan jadi 30 atau 29 hari
Waktu absolut bulan mengelilingi bumi selama 28 hari itu dibuktikan pada fenomena dua gerhana ini yang jarak keduanya 14 hari Gerhana matahari i 14 har
AHAD
AHAD 28 Ramadhan 1424
14 Ramadhan 1424 i 14 har
Gerhana bulan
Satu Fenomena yang sangat langka di alam semesta.
Datang Bulan-nya seorang wanita (Haid) disebabkan oleh perioda lahirnya Ovum dari Ovary tiap 28 hari.
Dua kurun waktu itu bisa sama, karena mereka dicipta oleh Tuhan Yang Satu Tuhan Yang AHAD
Orang tidak begitu mengerti, betapa pentingnya Deklarasi Ahad itu Mengumumkan, Mengatakan, Memproklamirkan bahwa Tuhan itu Satu (Ahad) Mengandung konsekwensi yang menarik di Alam Semesta
Bahwa : Hukum yang berlaku di alam semesta Terjadi juga di dalam diri manusia Ini yang dikatakan pada surat Fush-Shilat ayat 53 itu.
Kami akan melihatkan ayat-ayat kami di Kosmos dan di dalam diri-diri mereka….. (Al-Quran, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 53)
Kemudian Nabi saw Menandai Gerhana itu Dengan 2 x rukuk
Setiap raka’at, biasanya rukuk itu sekali yang diekspresikan Nabi saw Tetapi mengapa pada sholat Gerhana , Nabi mengekspresikan 2 x rukuk pada tiap raka’atnya ? Dan mengapa pula sholat gerhana itu hanya 2 raka’at ?
857. Dari ‘Aisyah ra, katanya: “Pada masa Rasulullah saw masih hidup, pernah terjadi gerhana matahari. Maka Rasulullah saw menyuruh orang untuk memanggil orang banyak shalat berjama’ah, setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw datang, lalu beliau takbir dan shalat empat kali ruku’ dan empat kali sujud Shahih dalam dua raka’at
Muslim
Ruku’
2 x rukuk = 90° x 2 = 180° 180°= Garis Lurus
Satu raka’at = Satu putaran = 360º= 0º, sehingga dalam 2 raka’at sholat gerhana : 1. 360º + 90º (karena 2 x rukuk)
=
0º + 90º = 90º
2. 360º + 90º (karena 2x rukuk) = 0º + 90º = 90º ------------------------------------------------ + = 180º = garis Lurus
Jadi 2 raka’at sholat gerhana itu mengekspresikan Garis Lurus juga, kalau 1 raka’at yang biasa adalah satu putaran = 360º= 0º,
Ekspresinya sbb Gerak 1 Raka’at Sholat =360° 90°
90°
90° 45°
90°+ 90°+ 45°+ 90°+ 45° = 360°
45°
Jadi 1 raka’at sholat itu mengekspresikan Gerak 360º Dan itu adalah sama dengan yang dilihat Nabi Yusuf dalam mimpinya, bahwa Bulan Bersujud = Berputar
Dan ketika Yusuf berkata kepada bapaknya: “Hai bapakku, serungguhnya aku melihat sebelas bintang dan matahari dan bulan, aku lihat mereka bersujud kepadaku” (Al-Quran, surat Yusuf, ke 12 ayat 4)
Ada wahyu bunyinya seperti ini:
Peliharalah atas sholat-sholat dan sholat yang tengah(wustho) dan berdirilah untuk Allah dengan tekun (Al-Quran, surat Al-Baqarah, ke 2, ayat 238)
Lalu Nabi saw mengatakan sholat wustho = sholat ‘Ashar 587. Dari ‘Ali ra, katanya Rasulullah saw bersabda ketika terjadi perang Ahzab, sabdanya: “Mereka (orang kafir Quraisy) menghalangi kita melakukan shalat Wustha, yakni shalat ‘Ashar. Semoga Allah memenuhi rumah dan kubur mereka dengan api. “Kemudian Nabi saw melakukannya antara dua shalat malam yaitu antara Maghrib dan ‘Isya.” Shahih Muslim
Padahal menurut AKAL-AKALAN, karena hari itu dimulai dari maghrib, maka sholat tengah = Shubuh. Maghrib, ‘Isya, Shubuh, Zhuhhur, ‘Ashar
Tetapi mengapa ‘Ashar ? Jawabnya ini: Zhuhhur
Maghrib
24434 =1286 x 19 Shubuh
‘Ashar Tengah (wustho)
‘Isyaa’
Dari sunnah Nabi SAW, Sholat shubuh itu 2 raka’at, sholat maghrib 3 raka’at, sholat Zhuhhur, ‘Ashar, dan ‘Isyaa’ masing-masing = 4 raka’at
Kalau sholat gerhana berhubungan dengan gerhana Maka sholat 5 waktu berhubungan dengan Siang dan Malam,
Yaitu Bumi Berputar
Artinya kita bisa membuat: Suatu sistem Roda gigi antara SHOLAT dan BUMI
Seperi ini:
BUMI SHOLA T
Pertanyaan yang perlu dijawab ialah : ”Berapa gigi tersedikit untuk gigi bumi ?” Jawabnya : “KPK dari bilangan 2. 3. 4. (KPK =Kelipatan Persekutuan Kecil)
1 2
KPK dari 2. 3. 4 ialah ? = maka paling sedikit gigi dari roda gigi yang mewakili bumi harus 12.
Zhuhhur 3 gigi
‘Ashar 3 gigi
Maghrib 4 gigi
Bumi 12 gigi ‘Isyaa 3 gigi Shubuh 6 gigi
4x 2x
4x 1x
3x 4x
24434 = 1286 x 19
3
3 4
6
3
6+3+3+4+3 =19
Shubuh -’Isyaa
6
WUSTHO (TENGAH)
zhuhhur – ‘Ashar
Maghrib dijamak
dijamak
3 3
4
3
shalat Wustha, yakni shalat ‘Ashar (Shahih Muslim) 666.Dari Ibnu Abbas ra, katanya: “Rasulullah saw pernah menjama’ shalat zhuhur dengan ‘Ashar dan Maghrib dengan ‘Isya, tidak ketika takut dan tidak pula dalam perjalanan” (Shahih Muslim) 671. Kata Abdullah bin Syaqiq, “Aku ragu kebenaran ucapan Ibnu Abbas itu, karena itu aku bertanya kepada Abu Hurairah, ternyata Abu Hurairah membenarkan ucapan Ibnu Abbas itu” (Shahih Muslim)
Itu semua bisa terjadi, karena ia berasal dari Tuhan Yang Satu Tuhan Yang AHAD
Dan tidak ia katakan dari hhawanya, tidak dia melainkan wahyu yang dikirim. (Al-Quran, surat An-Najmu ke 53 ayat 3-4)
Kalau sdr baca surat Ar-Rahman, ada diulang 31 kali pernyataan ini:
“Maka ayat kebesaran Rabbi kamu yang mana, kamu hendak dustakan ?” (Al-Quran, surat Ar-Rahman, ke 55 ayat 38)
Mengapa 31 ?
3
3
4 6
12 3 19 + 12 = 31
Berlanjut ke Slide.3
Maka LURUSKANLAH wajahmu untuk Agama itu (karena) Fithrah Allahsesempurnanya yang telah memfithrahkan manusia atasnya. (Al-Quran, surat Ar-Rum, ke 30 ayat 30)
[email protected] [email protected] [email protected] Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan