KIMIA KLINIK Kimia klinik adalah ilmu yang mempelajari teknik terhadap darah, urin, sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, sekret2 yang dikeluarkan.
A. PENGERTIAN DARAH DAN FUNGSINYA
Pengertian Darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima yang berarti darah.Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri.
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Namun darah juga merupakan salah satu vektor dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah, objek yang mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau ancaman biologis.
Saat kita melihat darah dengan mata kasar maka kita akan melihat darah sebagai cairan seperti air yang berwarna merah. sebenarnya didalam darah terdapat beberapa komponen dan darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. 1. Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%), Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%), Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau leukosit (0,2%), Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan bendabenda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
2. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
Air: 91,0%
Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
Garam
3. Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis gar
B. FUNGSI DARAH BAGI TUBUH MANUSIA
Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu: 1. Sebagai Zat Pengangkut Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
2. Mengangkut Oksigen Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
3. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
4. Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paruparu.
5. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
C. PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA Pengertian Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari pembuluh darah vena untuk mendapatkan sample darah yang baik dengan menggunakan spuit
Indikasi Untuk mengambil sample darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan analisis laboraturium
Alat dan bahan 1. 1 buah bak instrument berisi: 1 buah spuit disposible ukuran 5-10 cc 2. botol / tabung untuk menampung darah 3. Kapas alcohol 4. Tourniquet 5. gunting perban
6. Perlak kecil 7. Bengkok 8. Handscoon Prosedur Kerja :
1. Menjelaskan prosedur pada klien 2. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 3. Letakkan tangan lurus serta ekstensikan dengan telapak menghadap ke atas sambil mengepal 4. Lakukan pembendungan pada daerah proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan, agar vena tampak lebih jelas 5. Tentukan vena yang akan diambil darahnya (superficial, cukup besar, lurus, tidak ada peradangan dan tidak di infuse) 6. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alcohol 70% dengan cara berputar dari dalam ke luar. 7. Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil (misalnya 3ml), cek jarum dan karetnya. 8. Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jarumnya dan dorong penghisap sampai ke ujung depan. 9. Lakukan penusukan pada vena dengan jarum spuit menghadap ke atas dengan sudut 30-45º terhadap kulit. 10. Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapatkan volume darah yang di inginkan, mintalah klien untuk membuka kepalan tangannya. 11. Lepaskan tali pembendungnya 12. Letakkan kapas alcohol 70% di atas jarum, cabut jarum dengan menekan kapas menggunakan tangan kiri pada bekas tusukan selama beberapa menit untuk mencegah perdarahan.
13. Masukkan darah ke dalam tabung yang telah diberi antikoagulan (sesuaikan dengan jenis pemeriksaan), kemudian kocok tabung beberapa menit agar antikoagulan bercampur dengan darah. 14. Tutup spuit dengan teknik satu tangan kanan 15. Merapikan semua peralatan 16. Melepas sarung tangan dan cuci tangan 17. Evaluasi dengan mencatat tanggal prosedur, jumlah dan jenis sample.
D. JENIS, PENYEBAB,GEJALA,DIAGNOSA DAN PENGOBATAN
Kita mungkin sudah cukup sering mendengar kondisi kelainan darah di mana keadaan ini akan berpengaruh beberapa atau salah satu dari darah. Dalam hal ini, kelainan darah artinya darah kita dicegah untuk bekerja seperti biasanya sehingga memunculkan keabnormalan dengan sifatnya yang akut atau bahkan kronis. Meski begitu, kondisi dari kelainan pada darah ini biasanya dapat terjadi
pada seseorang apabila anggota keluarganya ada yang pernah menderita penyakit ini, itulah mengapa penyakit ini disebut juga dengan penyakit turunan. Penting juga sebagai pengetahuan kita bersama bahwa darah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu padat dan cair dan bagian darah yang lebih dari setengah bagian merupakan darah dari cairan. Istilah untuk bagian yang cair adalah plasma dan yang lebih dari setengah bagian. Garam, protein dan air adalah yang mendirikan plasma, sementara bagian yang terpadat dari dari darah di dalamnya didapati ada platelet atau trombosit, sel darah putih, dan juga sel darah merah Bagian-bagian dari darah tersebut bakal kena dampak dari kelainan darah; bagian darah yang dimaksud adalah plasma, platelet, sel darah putih dan sel darah merah. Platelet sendiri memiliki fungsi untuk membuat bekuan darah, lalu sel darah putih bermain peran sebagai yang melawan segala infeksi yang mencoba menyerang tubuh, dan sel darah merah memiliki tugas sebagai pengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Penyakit Kelainan Darah yang Berpengaruh pada Plasma Jadi kita akan mengetahui satu per satu penyakit atau kondisi kelainan darah berdasarkan bagian darah yang terkena kelainan darah. Yang paling pertama di sini untuk kita ketahui adalah berbagai kondisi kelainan darah yang memengaruhi cairan darah atau plasma, yaitu: 1. Hemofilia Pasti kita sudah cukup familiar dengan penyakit hemofilia, yaitu sebuah penyakit yang akan membuat tubuh kita memiliki kadar protein rendah atau kurang padahal protein ini sangat kita perlukan pada proses pembekuan darah
ketika perdarahan terjadi. Penyakit keturunan yang kita sudah sering dengar ini termasuk penyakit keturunan dan amat langka, tapi sekalinya terjadi pada seseorang, seseorang tersebut akan mengalami perdarahan yang lebih lama ketimbang orang yang normal. Penyebab Penyebab dari hemofilia adalah adanya mutasi gen yang membuat faktor pembekuan tertentu menjadi tidak cukup pada tubuh kita. Contoh kasus yang bisa diambil di sini adalah rendahnya faktor pembekuan 8 dan hemofilia B di mana penyebab utamanya adalah faktor pembekuan 9 yang tidak cukup pada darah. Hemofilia ini merupakan penyakit warisan lewat mutasi pada kromosom X sehingga tak heran bila prialah yang lebih sering menderita kelainan darah hemofilia, sedangkan para perempuanlah yang membawa mutasi gen yang dimaksud tadi. Diagnosa Dalam kasus hemofilia, apabila ada riwayat kesehatan keluarga akan hemofilia, diagnosa yang ditempuh cukup beragam untuk mengetahui apakah anak bakal terserang penyakit hemofilia. Untuk memeriksa atau diagnosa, bisa dilakukan sebelum atau ketika dalam masa hamil, bahkan boleh juga saat anak telah lahir.
Tes CVS. Tes ini direkomendasikan ketika seorang wanita hamil pada usia 11-14 minggu, sedangkan untuk usia kehamilan di 15-20 minggu, bisa melakukan tes amniosentesis.
Tes darah. Tes jenis ini perlu dilakukan sewaktu bayi telah dilahirkan di mana dokter akan mengambil dari tali pusar untuk dijadikan sampel yang bakal diuji.
Pengobatan Dibagi menjadi dua, hemofilia dapat ditangani dengan mencegah perdarahan atau profilaksis serta pengobatan ketika perdarahan terjadi. Suntukan faktor pembekuan darah adalah untuk yang pertama dan kedua, tapi selain itu juga dokter akan memberikan desmopressin sebagai penanganan hemofilia A. 2. Penyakit von Willebrand Pendarahan berlebihan bisa terjadi pada kondisi ini dan penyakit ini diketahui juga sebagai penyakit turunan. Dalam proses pembekuan darah, mereka yang menderita penyakit ini bakal memiliki proses lebih lama saat menghentukan pendaraah saat terjadi luka. Penyebab Penyebabnya tak diragukan lagi terletak pada gen yang seharusnya mengendalikan faktor von Willebrand. Kekurangan protein pun juga menjadi pemicunya, atau bisa jadi juga ada kelainan protein yang membuat proses penggumpalan darah terbantu. Diagnosa Untuk mendeteksi diagnosa cukup sulit dikarenakan gejalanya tak begitu kelihatan. Tapi untuk memastikannya tetap bisa dilakukan dengan datang ke dokter dan melakukan serangkaian tes. Tes yang dimaksud antara lain adalah tes riwayat kesehatan keluarga, tes fisik, dan tes darah. Tes struktur faktor von Willebrand dan tes antigen, berikut juga tes fungsi keping darah, tes aktivitas faktor VIII serta tes aktivitas faktor ristocetin juga termasuk tes darah khusus yang perlu ditempuh.
Pengobatan Kabar tak enaknya dari penyakit kelainan darah satu ini adalah bahwa penyakit von Willebrand tidak bisa disembuhkan sama sekali, namun selalu ada cara untuk mengontrolnya. Secara umum, obat pembeku darah, pemakaian alat kontrasepsi bagi para wanita, terapi hormon, serta obat untuk mencegah pendarahan luka luar berlebih. Produksi komponen dari von Willebrand akan lebih terangsang ketika penderita diobati dengan terapi hormon, dan inilah yang bakal lebih efektif dalam menurunkan potensi pendarahan berlebih. 3. Sepsis Sepsis kurang tepat bila dianggap sama dengan septikemia atau infeksi darah karena pada dasarnya sepsis melakukan penyerangan bukan hanya terhadap darah, melainkan seluruh organ tubuh kita. Jenis penyakit kelainan darah ini termasuk mengerikan dan mematikan karena komplikasi mampu dialami oleh seseorang ketika ada sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara berlebihan sehingga reaksi negatif pun muncul. Penyebab dan Gejala Orang-orang dengan masalah sepsis ini biasanya adalah yang sudah berusia lanjut, yang masih anak-anak serta orang yang sistem kekebalan tubuhnya sangat rendah. Faktor risiko tersebut akan memicu terjadinya gejala sepsis lebih besar. Sepsis ini dapat diindikasikan lewat beberapa kondisi, seperti cepatnya detak jantung, tubuh menggigil, dan demam. Tapi masih ada kondisi gejala lanjutan apabila penderita sepsis mengalami yang namanya syok septik, seperti muntah dan mual, kulit memucat, kulit menjadi dingin, serta penurunan drastis akan tekanan darah secara tiba-tiba.
Diagnosa Sama seperti halnya von Willebrand, kondisi sepsis tak mudah dideteksi karena ada kondisi lain yang mampu menyebabkan gejala-gejala yang sama. Untuk kepastiannya, ada rangkaian tes yang tetap penting untuk ditempuh penderita, yaitu seperti halnya tes urin, tes darah, tes sampel tinja, biopsi luka bila memang terjadi luka, CT scan, rontgen dada, dan juga tes dahak bila memang mengalami batuk berdahak. Pengobatan Pengobatan antibiotik yang dilakukan di rumah bisa diandalkan oleh pasien bila sepsis belum menyebar, sementara bila sudah lebih serius yang disertai dengan syok septik, lebih baik penderita dirawat di ruang ICU. Penanganan medis yang tepat di sini antara lain meliputi antibiotik, infus sebagai pengganti cairan tubuh serta oksigen yang diberikan jikalau memang kadar rendah oksigen dalam tubuh pasien ditemukan.
Penyakit Kelainan Darah yang Berpengaruh pada Sel Darah Putih
Selain dari plasma, ada juga sel darah putih yang bisa terkena dampak dari adanya kelainan darah. Berikut di bawah ini merupakan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai : 4. Limfoma Tentu bukan hal baru ketika bicara soal limfoma karena kondisi ini adalah sebuah kanker yang timbul pada sistem limfatik di mana kelenjar getah bening dan noda limfa terhubung di seluruh tubuh manusia. Sebetulnya ada antibodi yang dibentuk di dalam sistem limfatik oleh sel-sel darah putih demi melawan infeksi, tapi apabila kanker menyerang sel limfosit B, infeksi dapat terjadi lebih mudah. Ini dikarenakan sistem daya tahan mengalami penurunan. (Penyebab dan Gejala Faktor keturunan dan usia merupakan dua faktor yang menjadi peningkat risiko dari limfoma ini. Namun limfoma sendiri juga bisa disebabkan oleh avirus Epstein-Barr di mana penderita limfoma diketahui tertular virus EBV ini. Jenis kelamin sertal penurunan sistem daya tahan pada tubuh bakal memperbesar kemungkinan terkena limfoma dengan gejala-gejala seperti di bawah ini:
Gatal yang dirasakan di seluruh tubuh.
Kerap terjadi infeksi dan proses sembuhnya lama.
Menggigil dan demam
Berkeringat khususnya di malam hari.
Cepat lelah kapanpun.
Sakit di bagian dada.
Kesulitan bernapas.
Batuk yang lama sembuhnya
Sakit perut.
Perut membengkak.
Nafsu makan menurun.
Turunnya berat badan tanpa kejelasan sebab-musababnya.
Diagnosa Ada serangkaian tes atau pemeriksaan yang bakal dianjurkan oleh dokter untuk memastikan kondisi limfoma memang benar tengah diidap oleh kita, seperti di bawah ini:
Biopsi. Metode ini akan dilakukan supaya sampel kelenjar getah bening yang bengkak bisa diambil, berikut juga sumsum tulang.
PET, MRI, CT Scan dan X-ray. Tes-tes ini bakal dilakukan supaya tingkat penyebaran limfoma dapat diketahui sudah sejauh mana.
Tes urin dan darah. Dengan menempuh tes ini, kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh bisa
Pengobatan Bicara soal pengobatan utama, jelas kemoterapilah yang harus ditempuh oleh para penderita limfoma. Baik itu melalui obat minum atau infus, kemoterapi akan diberikan oleh dokter. Sedangkan untuk obat-obatan steroid, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, dan juga terapi biologis adalah terapi-terapi yang dokter akan pilih untuk dikombinasikan dengan kemoterapi meski tidak selalu demikian. 5. Sindrom Mielodisplasia
Jenis kelainan darah satu ini pasti juga sudah pernah kita dengar karena masih termasuk sebuah bentuk kanker yang dampaknya bisa pada sumsum tulang. Jangan sepelekan kondisi ini karena walau perkembangannya terjadi perlahan, perubahan bisa terjadi secara tiba-tiba yang kemudian menjadi leukemia serius. Penyebab dan Gejala Penyebab secara pasti dari kondisi ini sebenarnya belumlah jelas, tapi ada sejumlah faktor yang bisa menaikkan potensi terkena sindrom tersebut:
Tengah menempuh pengobatan kanker, misalnya kemoterapi dan radiasi, bahkan juga pemakaian agen alkylating radiomimetic di mana ini akan memberikan efek toksisitas.
Kerap terpapar bahan-bahan kimia beracun seperti halnya fungisida, insektisida, dan pestisida, atau juga paparan dari radiasi.
Gejala napas pendek atau sesak nafas, batuk, demam, tinja disertai darah, sel darah putih yang rendah, jumlah neutrofil yang rendah, kelainan kromosom, pembesaran hati dan limpa, dan juga terbentuknya butiran tak jelas dan tak normal pada darah bisa dialami oleh penderita dari sindrom ini. Pengobatan Untuk mengobatinya, jenis MDS harus diketahui secara benar lebih dulu. Namun secara umum, penanganan kondisi ini bakal dilakukan melalui transplantasi sel punca, kemoterapi, maupun transfusi darah. 6. Multiple Mieloma Mieloma atau multiple myeloma adalah sebuah penyakit kanker darah yang mengancam jiwa karena ini merupakan keadaan di mana sel darah putih dapat
bertransformasi menjadi lebih parah dan ganas. Produksi sel darah putih bakal lebih banyak berkali-kali lipat bersama dengan unsur yang bisa memicu kerusakan organ.
Penyebab dan Gejala Penyakit kelainan darah ini tergolong tak umum yang bahkan pemicu pastinya saja belum diketahui secara jelas. Ada antibodi normal yang diproduksi oleh sel myeloma dan ini bermanfaat untuk fungsi tubuh kita, sedangkan adanya sel myeloma abnormal malah justru akan memberikan efek negatif dan merugikan bagi tubuh. Gejala yang dapat dialami oleh penderita dari mieloma ini antara lain:
Berat badan turun drastis.
Mudah lelah.
Sakit pada tulang, khususnya tulang belakang dan tulang dada.
Mual-mual
Sembelit
Penurunan nafsu makan.
Kebas pada bagian kaki.
Penurunan mental yang menjadikan penderita kerap kebingungan.
Gampang terserang infeksi.
Lebih sering merasa haus.
Diagnosa
Ada sejumlah prosedur dan tes yang perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa parah kanker tersebut. Tes laboratorium selalu yang pertama, lalu dilanjutkan dengan tes urin agar kita tahu ada berapa banyak protein abnormal yang dihasilkan. Setelah itu masih ada juga pemeriksaan tulang sumsum sehingga sampel cairannya bisa diambil untuk mendeteksi perkembangan sel kanker. Tes pencitraan adalah yang terakhir di mana ini tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan di bagian panggul, tulang belakang, kaki, lengan dan kepala. Pengobatan Untuk mengobati mieloma, ada sejumlah perawatan yang umum diberikan dan disarankan oleh dokter, seperti halnya terapi obat yang pasti ada efek sampingnya, yaitu kesemutan, mati rasa, kelelahan dan mual-mual hingga diare. Selain itu terapi biologis pun akan diberikan karena dengan terapi ini sistem daya tahan tubuh kita bakal mampu meningkat lagi. Kortikosteroid, kemoterapi, transplantasi stem cell, dan juga terapi radiasi atau X-ray juga adalah bagian dari pengobatan mieloma. 7. Leukemia Penyakit leukemia juga disebut dengan istilah kanker darah di mana kanker ini memang melakukan penyerangan terhadap sel-sel pembentuk sel darah yang terdapat pada sumsum tulang kita. Pada penderita leukemia, produksi sel darah putih menjadi sangat berlebih dan abnormal yang dihasilkan oleh sumsum tulang dan bahkan fungsinya pun tak lancar. Karena sel darah putih menumpuk, otomatis sel darah merah menjadi kalah.
Penyebab dan Gejala Faktor yang meningkatkan peluang seseorang mengidap penyakit kanker darah atau leukemia antara lain adalah pernah menempuh pengobatan untuk penyakit kanker seperti radioterapi atau kemoterapi tertentu, kelainan genetik, faktor keturunan, terkena paparan radiasi tingkat tinggi atau zat racun lainnya, serta kebiasaan merokok. Gejala yang akan ditimbulkan dari penyebabpenyebab tersebut adalah:
Sakit kepala.
Menggigil
Demam
Kelelahan dan tubuh yang terus-terusan menjadi lemas.
Bintik-bintik kemerahan di permukaan kulit.
Gampang terjadi pendarahan, seperti memar dan mimisan.
Mudah terkena infeksi.
Pembengkakan pada limpa, hati dan limfa noda.
Berat badan turun drastis.
Sendi dan tulang terasa nyeri.
Keringat yang keluar lebih sering di malam hari dan bahkan berlebihan.
Muntah-muntah
Diagnosa Untuk proses diagnosa, pasien bakal ditanya-tanya dulu oleh dokter berkaitan dengan kondisi gejala, baru setelah itu pemeriksaan lebih detil disarankan, seperti biopsi sumsum tulang dan tes darah. Pengobatan
Hampir sama dengan kondisi penyakit kelainan darah yang lain, pengobatan yang perlu didapat antara lain adalah terapi biologis, terapi terfokus, radioterapi, kemoterapi serta transplantasi stem cell.
Penyakit Kelainan Darah yang Berpengaruh pada Platelet Platelet bila terpengaruh kelainan darah maka berkemungkinan besar memicu kondisi-kondisi seperti berikut ini: 8. Trombositopenia Kondisi ini terjadi karena adanya jumlah platelet yang menurun di dalam darah dan bahkan kadarnya ada di bawah minimal. Walau terbilang langka, trombositopenia yang cenderung dialami oleh orang dewasa dan anak-anak ni bisa menyebabkan pendarahan yang fatal kalau tak segera ditangani secara benar.
Penyebab dan Gejala Sejumlah kondisi dikatakan sebagai faktor pemicu atau peningkat risiko dari trombositopenia ini, seperti kondisi autoimun, obat-obatan tertentu, darah terinfeksi bakteri, infeksi virus (termasuk HIV AIDS, hepatitis C, dan cacar air), proses radioterapi dan kemoterapi, kebiasaan minum minuman beralkohol, kelainan darah, serta penyakit tertentu seperti limfoma dan leukemia. Diagnosa
Pemeriksaan kondisi fisik selalu dilakukan pertama kali dalam hal ini dan mengecek riwayat kesehatan pasien. Tak hanya itu, pasien juga diharapkan untuk melakukan tes darah supaya diketahui jumlah platelet terakhir. Pengobatan Untuk pengobatan yang ditawarkan oleh dokter, biasanya salah satunya adalah transfusi darah. Selain itu, penggunaan steroid, berhenti dari kebiasaan minum minuman keras, konsumsi obat peningkat jumlah platelet, serta operasi untuk mengangkat organ limpa juga menjadi alternatif. 9. ITP atau Idiopathic Thrombocyopenic Purpura Penyakit ini diketahui sebagai salah satu kondisi kelainan imun yang kemudian memberikan dampak buruk pada platelet sehingga bisa memicu pendarahan atau memar yang berlebihan. Cenderung dialami oleh anak-anak dan orang dewasa, kadar rendah trombosit bisa menyebabkan pendarahan. Penyebab dan Gejala Pemicu jelas akan kondisi ITP belum terkuak, namun diketahui bahwa para penderita ITP ini mempunyai sistem daya tahan tubuh yang salah sehingga trombosit terserang dan antibodi akhirnya menempel padanya. Trombosit yang berkurang karena akibat antibodi yang salah sasaran menjadikan trombosit sebagai target penghancuran. Gejala-gejala inilah yang akan dialami ketika seseorang menderita ITP: sponsored links
Sangat lelah.
Pendarahan terlalu banyak ketika datang bulan.
Pendarahan di bagian gusi
Tinja dan urin disertai darah.
Mimisan
Memar
Pendarahan akibat luka lama sembuhnya.
Diagnosa Metode diagnosa yang perlu ditempuh pasien adalah tes darah lengkap yang juga diikuti dengan tes riwayat kesehatan lengkap serta tes fisik. Baru setelah itu pemeriksaan sumsum tulang bisa dilakukan untuk mendeteksi pemicu jumlah trombosit yang rendah. Pengobatan Sejumlah obat akan diberikan oleh dokter untuk mengobati ITP, yaitu antara lain adalah kortikosteroid dan terapi biologis. Namun IVIG atau intravenous immune globulin serta thrombopoietin receptor agonist akan sangat membantu juga ketika diberikan kepada pasien.
Penyakit Kelainan Darah yang Berpengaruh pada Sel Darah Merah Ini saatnya kita beralih setelah kita kenali apa saja penyakit kelainan darah yang bisa berpengaruh pada sel darah putih, kini bagian sel darah merahlah yang terkena dampaknya. Berikut adalah keadaan atau penyakit serius yang perlu diwaspadai.
10. Anemia Seperti yang mungkin sudah kita tahu, anemia merupakan sebuah keadaan di mana seseorang mempunyai sel darah merah yang jumlahnya rendah. Intinya, seseorang akan mengalami anemia ketika tubuhnya mengalami kekurangan zat besi. Ada juga penyakit anemia lainnya yang merupakan kelainan darah seperti berikut ini :
Anemia Sel Sabit. Kondisi ini dikenal juga sebagai keadaan di mana sel darah merah menjadi kaku dan lengket sehingga akhirnya memicu penghambatan aliran darah. Para penderitanya bakal mengalami organ tubuh yang rusak dan bahkan merasakan kesakitan yang tak tertahankan.
Anemia Autoimun Hemolitik. Anemia jenis ini menggambarkan ada ketidakberesan pada sistem daya tahan tubuh yang sangat aktif dan salah sehingga sel darah merah malah dihancurkan. Anemia kemudian terjadi karena otomatis sel darah merah berkurang di dalam tubuh.
Anemia Aplastik. Saat sel darah tidak cukup banyak yang dihasilkan oleh sumsum tulang, maka anemia aplastik bakal terjadi. Transplantasi sumsum tulang, transfusi darah, serta obat-obatan akan diberikan oleh dokter sebagai cara pengobatan anemia aplastik.
Gejala Sebagai akibat dari adanya kekurangan sel darah merah, serangkaian tanda anemia bakal dirasakan, seperti:
Detak jantung lebih cepat.
Menurunnya sistem imun tubuh.
Mudah terserang infeksi.
Pembengkakan pada lidah.
Kesemutan pada kaki.
Tangan dan kaki mudah dingin.
Sakit kepala dan pusing.
Dada nyeri.
Sulit fokus dan konsentrasi.
Sesak napas.
Wajah memucat.
Tak ada energi.
Gampang marah atau mudah tersinggung.
Lebih gampang lelah.
Pengobatan Mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung zat besi super tinggi akan menjadi solusi pengobatan terbaik dan bahkan paling alami. Kismis, aprikot, daging kambing, daging sapi, brokoli, bayam, kerang, tiram, ikan, tempe, kacang merah, tahu, kacang hitam, kacang hijau, hati sapi dan hati ayam adalah sumber-sumber makanan terpercaya untuk menaikkan jumlah sel darah merah.
11. Malaria Parasit adalah penyebab utama dari malaria dan malaria ini merupakan penyakit yang cukup serius karena penyebarannya bisa cukup cepat melalui nyamuk yang menggigit kita. Bila tak mendapat penanganan benar, malaria termasuk mematikan juga. Gejala Dari parasit Plasmodium vivax serta Plasmodium falciparum yang lebih umum ada di negara kita, jenis parasit inilah yang menyebabkan munculnya gejalagejala di bawah ini:
Nyeri otot. (Baca juga: nyeri sendi lutut)
Diare
Sakit kepala.
Kedinginan dan menggigil.
Berkeringat
Demam
Muntah-muntah
Diagnosa Metode untuk memastikan bahwa benar kita telah terjangkit malaria adalah cukup melakukan tes darah saja. Tak akan lama untuk menjalani tes darah karena prosesnya yang sangat sederhana dan kita bisa langsung tahu hasilnya seperti apa. Pengobatan Obat yang diberikan oleh dokter rata-rata adalah obat anti malaria yang memang tujuannya adalah untuk mengobati sekaligus mencegah malaria. Proses pemulihan lebih ringan dari penyakit kelainan darah lainnya karena penderita malaria dapat beristirahat di rumah asalkan perawatannya benar. Namun pemberian obat bakal ditentukan juga oleh tingkat seriusnya kondisi gejala, jenis parasit penyebab malaria, serta apakah penderita tengah hamil atau tidak.
TUGAS “KIMIA KLINIK”
OLEH :
ASMAR P3D316032
D3 TEKNIK ELEKTRONIKA KONSENTRASI ELEKTRO MEDIS PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017