cuma satu mimpi yang berair mata dan saat kau tunggu aku dulu kisahku semakin memanjang hilang melepas bilangan silang menghempas bintang dan siang panas abu yang memerah cerah bertumpuk gairah merekah mereka menusuk punggungku melepas bintang dan siang rintihku�malu tuk merayu menggenggam�alur nafasku rintihku�malu tuk merayu menggenggam�alur mimpimu dan saat mataku murung sayu air mataku telah enggan mengering menebar sentuhan riang menghempas bilangan silang panas rahim yang meledak terang berjejal terik terlentang mereka mencabut jantungku terlepas hilang dan terbang tersengal�tersengal nafasku� tergenggam�tergenggam mimpimu� pulanglah�genggam nafasku dan maukah kau�menyimpan senyumku� dan maukah kau�menyimpan takdirku�
tapi terdiam seperti semedi seribu candi, seribu adalah tak ada