LAPORAN BULANAN INSTALASI GAWAT DARURAT
Penulis Dokumen
Kepala Ruang
Tanggal
-
Jumlah Halaman
11 Halaman
RSU BHAKTI RAHAYU “ We Care & We Serve” Jalan Gatot Subroto II No.11 Denpasar – Bali Telp : (0361) 430270 Fax : (0361) 263371
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, dengan tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasarannya adalah masyarakat. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan , keluarga , kelompok ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan yang baik , bermutu, profesinal dan diterima pasien merupakan tujuan utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan dewasa ini. Meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan sarana penunjang lengkap, masih sering terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan kesehatan yang mereka terima. Pelayanan kesehatan dewasa ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa dasawarsa sebelumnya. Beberapa faktor yang mendorong kompleksitas pelayanan kesehatan pada masa kini antara lain : 1. Semakin kuat tuntutan pasien/masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu, efektif dan efisien, 2.Standar pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, 3. Latar belakang pasien sangat beragam (tingkat pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya), dan 4. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan institusi. Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar merupakan salah satu unit pelaksana pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di bidang keperawatan. Salah satu Visi Departemen Kesehatan yaitu untuk mewujudkan Masyarakat sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan maka Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu
selalu berusaha meningkatkan
pemberian pelayanan kesehatan melalui pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu, meningkatkan ketersediaan obat dan alat kesehatan serta meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab. Salah satu bagian dari Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu adalah Instalasi Gawat Darurat yang merupakan bagian awal dalam memberikan pelayanan kesehatan kegawat
daruratan kepada pasien.Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta memantau peningkatan mutu pelayanan kesehatan maka disusunlah Laporan Bulanan tahun 2018 Instalasi Gawat Darurat. B. TUJUAN Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Bulanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar adalah : a.
Tercapainya pelayanan kesehatan yang baik dan bertanggungjawab
b.
Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan kegawat daruratan di RSU Bhakti Rahayu Denpasar
c.
Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di igd dengan pendidikan berkelanjutan bidang keperawatan
d.
Meningkatkan kerjasama dengan seluruh tim kesehatan dan bagian terkait lainnya secara efektif.
e.
Tercapainya target-target kegiatan keperawatan rumah sakit
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN Adapun ruang lingkup pelayanan di Instalasi Gawat Darurat adalah Penanganan pasien emergensi dengan respon time yang minimal dan promosi kesehatan serta pemeliharaan kesehatan baik untuk pasien rawat jalan atau pasien yang akan di rawat. D. DASAR LAPORAN Adapun yang menjadi dasar dalam penyusunan Laporan Instalasi Gawat Darurat adalah buku register Igd serta buku laporan insiden.
BAB II MATERI LAPORAN A. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 1.
Pasien yang masuk ke igd akan di lakukan Triage oleh dokter jaga.Pasien kemudian di anamnesa, dilanjutkan dengan pemerikasan vital sign dan keadaan umum lainnya,kemudian pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang di lakukan. Pasien/keluarga akan di beri inform consent untuk tindakan yang akan dilakukan.Selanjutnya pasien akan di perbolehkan pulang bila kondisi pasien sudah membaik atau pasien akan di lakukan rawat inap apabila setelah di lakukan observasi kondisi paisen belum membaik.kemudian pasien akan di aprahkan diet ke bagian dapur sesuai dengan SPO pengamprahan diet.
2.
Setiap hari dilakukan kontrol oleh perawat jaga mengenai kesiapan alat-alat medis yang ada igd,serta operan pasien dengan menggunakan Rekam Medis apabila pada akhir shift masih ada pasien yang belum selesai di lakukan tindakan.
3.
Setiap hari dalam 24 jam selalu ada dokter jaga 1 orang dan perawat jaga 2 orang serta ada dokter intrenshif 1 orang untuk membantu pelayanan IGD.
Metode penugasan keperawatan di RS Bhakti Rahayu adalah Metode Tim.Instalasi gawat darurat memberlakukan 3 kali shif jaga dimana pelaksanaannya dibawah tanggung jawab Kepala ruangan. setiap tim jaga dipimpin oleh Kepala jaga yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan perawatan selama 24 jam. Shift jaga dibagi menjadi tiga shift antara lain : 1. Shift pagi
: 08.00 wita - 14.00 wita
2. Shift sore
: 14.00 wita - 20.00 wita
3. Shift malam
: 20.00 wita - 08.00 wita
B. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN Instalasi Gawat Darurat Bhakti Rahayu melayani semua kasus penyakit yang mampu di layani oleh staff rumha sakit,namun apabila ada pasien yang datng ke Rumah sakit bhakti rahayu yang karena kebutuhan untuk pemerikasaan penunjang dan lainnya tidak mampu di lakukan maka akan dilakukan perujukan ke rumah sakit yang di anggap lebih mampu dan akan di antar dengan menggunakan ambulance rumah sakit.
NO 1 2
3
4
5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
INDIKATOR JUMLAH KUNJUNGAN IGD TOTAL KUNJUNGAN IGD Merah ( Gawat Darurat) Kuning (Gawat Tidak Darurat) Hijau (Tidak Gawat Tidak Darurat) Hitam ( Meninggal ) Tindak Lanjut Pasien IGD R. INAP R. JALAN RUJUK DOA (Death Of Arrival) DOE (Death Of Emergency) Pemeriksaan Penunjang LABORATORIUM RONTGEN EKG CT. SCAN KASUS MEDIKO LEGAL (Visum Et Repertum) Angka Kecelakaan KECELAKAAN KERJA KECELAKAAN LALU LINTAS KASUS PENYAKIT DALAM KASUS BEDAH KASUS PENYAKIT ANAK KASUS PENYAKIT JANTUNG KASUS PENYAKIT SYARAF KASUS PENYAKIT THT KASUS UROLOGI KASUS ORTHOPEDI KASUS OBSTETRI & GINECOLOGI KASUS MATA
UMUM
JKN/BPJS
IKS
Grafik Kunjugan Pasien Berdasarkan Triase 250 200 150 100 50 0
UMUM BPJS/JKN
Lebih dari 70% Kunjungan IGD dengan Label Hijau ( Tidak gawat Tidak Darurat) Grafik kunjungan Pasien Berdasarkan Jenis Kasus. 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
UMUM BPJS/JKN
Jumlah Kunjungan terbanyak adalah kasus penyakit dalam yaitu sebanyak 156 pasien BPJS dan 20 Pasien Umum. Laporan Kematian
1. Death Of Arrival (DOA) Pada Bulan Februari Tidak ada Pasien dengan Status DOA 2. Deat Of Emergency (DOE) Pada Bulan Februari kasus pasien dengan Status DOE adalah 1 orang Ny. S 60 tahun dengan Penurunan Kesadaran ec Susp.SH, SNH + HT. Kesimpulan & EVALUASI Dapat di tarik kesimpulan bahwa SDM di ruang UGD Dengan Jumlah 2 perawat /shift dan total kunjungan sebanyak 360 pasien dengan kondisi yang tidak dapat di prediksi, Serta tingkat kemampuan perawat dalam penanganan kegawat daruratan belum maksimal, maka tenaga perawat di ruang IGD kurang. Monitoring Alat serta Operan alat terus di lakukan tiap pagi secara berkeninambungan. Rencana tindak Lanjut 1. Koordinator Ruangan untuk Membuat permohonan penambahan Jumlah SDM perawat Sebanyak 4 orang agar tiap Shift dapat di jadualkan 3 perawat/shift. 2. Memberikan latihan-latihan tindakan Keperawatan kegawat daruratan kepada perawat IGD dan memberikan jadual-jadual pelatihan BTCLS, PPGD dll agar perawat dapat menyesuaikan jadual jika ingin mengikuti Pelatihan kegawat daruratan. 3. Koordinator Ruangan IGD melakukan monitoring Buku Operan setiap Hari danmemfasilitasi untuk mengajukan pengadaan alat yang di butuhkan di ruang IGD RSBR.
LAPORAN INSIDEN PASIEN SAFET
Ada beberapa insiden yang terjadi pada bulan sebagai bahan laporan ke Sasaran Keselamatan Pasien (SKP RS) Laporan Insiden Pasien Safety No
Tgl
Jenis Insiden
Grading
Solusi dan Tindak Lanjut
1
-
C. HAMBATAN Hambatan yang sering terjadi adalah masalah transfortasi, untuk kasus kasus yang memerlukan mobil/ambulance segera misalnya pasien harus segera ke ICU karena penurunan kesadaran atau pasien memerlukan observasi yang intensif
sedangkan
ambulance oleh karena sesuatu hal tidak bisa segera datang serta terpisah dengan unit2 penunjang, beberapa kali terjadi insiden yang membuat ketidak nyamanan pasien karena terlalu lama nunggu mobil/ambulan. D. HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN Hal hal yang perlu dilaporkan adalah: 1. Jumlah pasien yang dirawat berdasarkan kasus 2. Ketersediaannya alat alat kesehatan/keperawatan 3. Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi 4. Komplain Pasien/keluarga pasien terkait pelayanan 5. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pelayanan medis,keperawatan dan penunjang.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Laporan bulanan ini dibuat dan dikirimkan ke Kepala Pelayanan Medis melalui Ka.Sub.Sie Keperawatan sebagai data pelayanan di rawat inap. B. SARAN Untuk memaksimalkan pelayanan keperawatan di rawat inap mohon ada kalibrasi alat yang kontiyu. penyedianan alat syring pump yang sangat diperlukan, karena setiap tindakan post operasi selalu menggunakan syring pump untuk analgetik dripnya. Kritik dan saran untuk kemajuan rawat inap sangat kami harapkan.