FITOTERAPI DASAR Fitoterapi Penyakit dan Gangguan Fungsi pada Sistem Pernafasan Dwi Hartanti Fakultas Farmasi UMP
Rasionalisasi dan Orientasi Fitoterapi Sistem Pernafasan • Dalam kepercayaan tradisional Tiongkok, paru-paru merupakan organ yang paling banyak kontak dengan dunia luar: rentan serangan patogen dari luar. • Strategi tradisional untuk pengobatan penyakit sistem pernafasan: menguatkan dan mendukung sistem pertahanan tubuh.
• Panduan terapi untuk pengobatan penyakit sistem pernafasan melibatkan: – Modifikasi makanan – Perubahan suhu lingkungan – Perubahan kelembaban udara
• Fungsi pernafasan berhubungan dengan fungsi pencernaan: saraf vagal – – – –
Mengatur detak jantung Gerak peristaltik gastrointestinal Berkeringat Pergerakan otot di mulut, termasuk yang bertanggungjawab dalam proses bicara
Highlight Fitoterapi Penyakit dan Gangguan Fungsi pada Sistem Pernafasan Pengobatan • Kondisi inflamasi katarhal pada mukosa saluran pernafasan bagian atas. • Infeksi trakhea dan bronkhia akut. • Rinitis alergi. • Batuk yang berhubungan dengan syaraf.
Perawatan • Penyakit paru obstruktif kronis. • Asma. • Trakheitis kronis. • Batuk karena keberadaan iritan lokal yang persisten.
Perhatian khusus untuk pasien yang diketahui memiliki reaksi alergi terhadap salah satu komponen metabolit sekunder dalam tumbuhan
Pengolongan Aksi Fitoterapi pada Sistem Pernafasan 1. Ekspektoran 2. Demulsen pernafasan 3. Spasmolitik pernafasan 4. Antikatarhal 5. Antitusif
1. Ekspektoran Banyak gangguan pernafasan yang dikarakterisasi dengan keberadaan mukus abnormal yang menyempitkan jalan nafas Ekspektoran mengencerkan mukus sehingga lebih mudah dikeluarkan, saluran nafas lebih lega Keberadaan dahak bisa mengiritasi saluran pernafasan dan memicu rangsang batuk Dahak dikeluarkan, batuk juga berkurang 1. Ekspektoran topikal 2. Ekspektoran stimulan refleks 3. Ekspektoran penghangat dan mukolitik
1. a. Ekspektoran Topikal Aplikasi di Tenggorokan • Permukaan belakang rongga mulut dan tenggorokan merupakan lokasi kontak pertama tubuh dengan patogen dan iritan. • Obat kumur, tablet hisap, dan sirup obat batuk untuk mobilisasi pertahanan lokal. – Demulsen: akar manis dan marshmallow (Althea officinalis). – Astringen: Blackberry (Rubus ideaus) dan witchhazel (Hamamelis virginiana).
• Dimanfaatkan untuk memperbaiki ketahanan dan mempercepat penyembuhan rinitis, sinusitis, otitis dan inflamasi lokal lainnya.
1. a. Ekspektoran Topikal: Aplikasi di Tenggorokan • Di daerah tersebut juga terdapat banyak jaringan massa limfatik yang bisa diaktifkan untuk respon sistemik oleh resin dan minyak atsiri dari: – – – – – – –
Calendula Myrrh Sage (Salvia officinalis) Timi (Thymus vulgaris) Balm of Gilead (Commiphora gileadensis) Propolis Balsam Tolu (Myroxylon toluiferum)
• Dimanfaatkan untuk: rinitis, sinusitis, otitis dan inflamasi lokal.
1.a. Ekspektoran Topikal: Inhalasi
• Bentuk: – Merokok: kecubung untuk meringankan asma – Inhalasi uap dari infus: kamomil – Inhalasi minyak atsiri: mint, eukaliptus, camphor, kayu putih, tea tree (Melaluca alternifolia), dan pinus
• Efek: mengurangi atau menstimulasi cilia atau aktivitas sekeresi
1.b. Ekspektoran Stimulan Refleks
• Mekanisme: meningkatkan aktivitas mucociliary melalui stimulasi refleks pada dinding saluran pernafasan bagian atas. • Herbal: – Emetik: ipekak, squill, Lobelia – Non-emetik: Primula, Bellis, Saponaria, Polygala • Karakteristik: tinggi saponin • Efek: mengiritasi mukosa
1.b. Ekspektoran Stimulan Refleks • Indikasi: – Batuk yang berhubungan dengan sumbatan bronkhial – Bronkhitis, emphysema – Secara tradisional sebagai emetik • Kontraindikasi: – Kondisi paru-paru kering dan mudah iritasi – Asma – Anak-anak – Kondisi dispepsia
• Aplikasi: infus atau inktur, sebelum makan. Bisa digunakan dalam jangka panjang selama fungsi pencernaan normal
1.c. Ekspektoran Penghangat dan Mukolitik • Herbal: – Jahe, bawang putih, mustard, cayenne, cabe, dan horseradish, Angelica – Kayu manis, adas manis, adas, dan cengkih
• Karakteristik: senyawa pungent • Efek: meningkatkan aliran darah, mengiritasi mukosa, mengencerkan mukus melalui perubahan struktur mukopolisakarida (khusus bawang putih dan mustard)
1.c. Ekspektoran Penghangat dan Mukolitik • Indikasi: – Batuk basah pada cuaca dingin: bronkhitis, emphysema – Kondisi katarhal – Secara tradisional untuk gangguan pencernaan, juga kondisi inflamasi dan infeksi kongestif kronis
• Kontraindikasi: refluks gastroesofagal • Aplikasi: infusa panas, segera sebelum makan. Bisa digunakan dalam jangka panjang
2. Demulsen Pernafasan • Mengandung mucilago • Efek mendinginkan dan antiinflamasi • Herbal: – – – – – – – –
akar dan daun Marshmallow akar manis Ulmus Plantago Cetraria indica (Island Moss) Chondrus crispus (Irish Moss) Tussilago Symphytum
2. Demulsen Pernafasan • Indikasi: – – – –
Batuk kering Batuk pada anak Bersin dan dada sesak asmatik Secara tradisional untuk gangguan pencernan
• Kontraindikasi: batuk berdahak • Aplikasi: infus dingin, sebelum makan. Bisa digunakan dalam jangka panjang
3. Spasmolitik Pernafasan • Merelaksasi bronkheolus • Herbal: – – – – – –
Solanaceae yang kaya atropin (Kecubung, Atropa, dan Solanum) Ephedra sinica Hyssop Timi Horehound Grindella comporum
3. Spasmolitik Pernafasan • Indikasi: – Batuk kering – Bersin dan gejala asma – Secara tradisional sebagai relaksan, juga neuroaktif (Solanaceae)
• Kontraindikasi: – Solanaceae pada kondisi glaucoma, retensi urin, ileus paralisis, obstruksi dan atoni usus – Efedra pada gangguan nafsu makan, glaukoma, MAO inhibitor
• Aplikasi: kapan saja dibutuhkan. Bisa digunakan dalam jangka panjang, kecuali Solanaceae dan Efedra
4. Antikatarhal • Herbal: – – – – – – –
Euphrasia Plantago lanceolata Sambucus nigra Nepeta hederacea Solidago Verbascum thapsis Hydrastis canadensis
• Aplikasi: sebelum makan. Bisa digunakan dalam jangka panjang
• Indikasi: – Kondisi katarhal di saluran pernafasan atas – Sinusitis, otitis media – Rinitis alergi dan kondisi hipersensitif yang lain
• Tidak ada kontraindikasi
5. Antitusif • Herbal: – Prunus serotina – Lactuca
• Aplikasi: sebelum makan, tidak untuk penggunaan jangka panjang
• Indikasi: – Batuk kering – Batuk yang terkait dengan saraf – Batuk karena obstruksi atau iritasi internal, misalnya kanker
Fitoterapi untuk Gangguan Sistem Pernafasan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rinitis Alergi dan Non-alergi Batuk Pilek dan Influenza Sinusitis Kronis dan Akut Tonsilitis Kronis Bronkhitis Akut Asma
Tugas • Membuat makalah singkat dan materi presentasi tentang Fitoterapi Penyakit dan Gangguan Fungsi pada Sistem Pernafasan (slide sebelum ini). • Tugas kelompok. • Dikumpulkan dan siap dipresentasikan pada pertemuan minggu depan.
Sistematika Makalah 1. 2. 3. 4.
Definisi gangguan/penyakit Gejala Tujuan terapi Fitoterapi (dengan mengutamakan tumbuhan obat Indonesia): 1. 2. 3. 4.
kandungan aktif (bila sudah teridentifikasi), mekanisme aksi, regime terapi, efek samping, toksisitas, dan interaksi (bila ada).
5. Daftar pustaka
Selamat Belajar