Sl
i
.2 e d
Ceramah Kh.Fahmi Basya di PT. DANAREKSA , Medan Merdeka Selatan Jakarta 14 October 2003 jam 12 siang Selasa, 18 Sya’ban 1424 Dalam acara Peringatan Isra’ Mi’raj dan Menyambut bulan Ramadhan.
Untuk menjawab pertanyaan itu Kita perlu memperhatikan perbandingan Matahari dan Bumi
Diameter Bumi
:
12.756 km
dibulatkan
:
12.000 km
Diameter Matahari : 1.392.000 km dibulatkan : 1.200.000 km D-Bumi : D-Matahari = 1 : 1000 Kalau d-Bumi 1 cm, d-Matahari 1000 cm = 10 meter
Bumi kita hanya sebesar ini:
Ini adalah nyalaan api di permukaan matahari yang difoto ketika gerhana
Pada Al-Qur’an dikatakan ada jalan dari bulan ke matahari.
Dan dikumpulkan matahari dan bulan (Al-Quran, surat Al-Qiyaamah, ke 75 ayat 9)
Dan keluar dari aqthor langit akan ada semprotan api.
Akan dikirim atas kamu nyalaan biru dari api dari leburan kuningan, maka tidak akan dapat kamu menyelamatkan diri. (Al-Quran, surat Ar-Rahman, ke 55 ayat 35)
Maksudnya, PINTU langit itu di Api itu
Kesimpulannya: ” keluar dari tatasurya harus meliwati pintu yang ada di matahari” Matahari BUMI
Ayat Al-Qur’an tadi mengatakan:”kamu tidak bisa meliwati, karena akan ada semburan api”
Itu sebab Nabi diperjalankan dari Ka’bah ke negeri Syam
Karena perjalanan Nabi itu gambaran Kecil dari perjalanan selanjutnya. Ka’bah
Syam = Matahari
Negeri Syam
Demikian perjalanan Kalau inijuga Langit ke II, kita keluar dari galaksi langit bisa memperkirakan
ke 7 GALAKSI Tatasurya
30.000 TC
Jadi perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi SAW, memberi gambaran tentang Luas dan Besarnya langit itu sendiri kepada manusia
Yaitu dengan pola LETER EL
Itu ALASAN, mengapa Isra’ jadi penting dalam peristiwa Mi’raj
Akibatnya KITA MENEMUKAN BENTUK TANGGA
Galaksi Matahari Masjidil haram
Masjidil Aqsho
Itu yang disebut Al-MA’ARIJ
Dari Allah Yang mempunyai tangga-tangga naik
(Al-Quran, surat Al-Ma’arij, ke 70 ayat 3)
Ayat MUHKAM dari kata TANGGA itu disebut di sini:
Dan kalau tidak manusia akan jadi satu ummat saja, sungguh kami jadikan untuk orang-orang yang kufur kepada Ar-Rahman itu bumbung rumahnya dari perak, demikian juga tangga-tangga yang mereka naik atasnya.
(Al-Quran, surat Az-Zukhruf, ke 43 ayat 33)
Dengan demikian Alam Semesta ini seperti guciguci di dalam guci. Kemudian guci-guci itu di dalam guci lagi. Demikian seterusnya yang kita sebut “Teori Guci Alam Semesta”
Tatasur ya
Pluto
Uranus Neptunu s
Jupiter
.. ......
Meteor Saturnu s
mataha ri Ardh
Mars
Venus Mercuri
Radius Tatasurya Pluto
matahari
5.900.000.000 km
1 detik Cahaya : 300.000 km 1 Tahun Cahaya : =300.000 x 365 x24 x 60 x 60 km Hari
jam
menit
detik
=300.000 x 31.536.000 km =9.460.800.000.000 km dibulatkan =9.500.000.000.000 km 11
=95 x10
km
Jadi radius Tatasurya : 5.900.000.000 kmTahun 9.500.000.000.000 km Cahaya -5
= 62 x 10 tahun cahaya dibulatkan -5
= 50 x 10 tahun cahaya
Radius Tatasurya : -5
= 50 x 10 tahun cahaya Radius Galaksi : 3
= 50 x 10 tahun cahaya R-Tatasurya : RGalaksi =
8
1: 10
5.900.000.000 km 0,0005 tahun cahaya
Pluto
matahari
L1
Tatasurya
1 : 100.000.000 L2 50.000 tahun cahaya Berisi 100 milyar bintang
Galaksi kita
d-Tatasurya : d-Galaksi =1 : 100.000.000
Jika Diameter Tatasurya =1 cm Diameter Galaksi = 100.000.000 cm = 1000.000 m = 1000 km Jika diameter Tatasurya 1,2 cm Diameter Galaksi 1200 km
Jika Diameter Tatasurya 1,2 cm Kurang lebih sebesar kacang tanah:
1,2 cm
Maka Galaksi itu diameternya:1200 km
Kurang lebih Jarak antara Jakarta-Kualalumpur
Kualalumpur
1180 km
Jakarta
Berapa banyak kacang tanah ini dapat ditabur antara Jakarta dan Kualalumpur ?, 1,2 cm
Itu Gambaran Banyaknya bintang di dalam suatu Galaksi
Jika bilangan pengali 10 pangkat 8 kita pertahankan
Maka : 11 Radius Langit ke 3 = 50 x 10 TC Itu berarti:
Jika Galaksi sebesar kacang tanah, maka himpunan Galaksi sebesar bola yang radiusnya sejauh JakartaKualalumpur.
Secara cepat dapat kita ketahui: 3 R Galaksi = 50 x 10 TC = langit ke 2 11
R HG = 50 x 10
TC = Langit ke 3
19
R GG = 50 x 10
R HGG = 50 x 10 R Guci = 50 x 10
TC = Langit ke 4 27
TC = Langit ke 5
35 43
TC = Langit ke 6
R Univers = 50 x 10 TC = Langit ke 7
Kalau Langit 1 itu Galaksi 3 R Galaksi = 50 x 10 TC = langit ke 1 11
R HG = 50 x 10 TC = Langit ke 2 19 R GG = 50 x 10 TC = Langit ke 3 27 R HGG = 50 x 10 TC = Langit ke 4 35 R Guci = 50 x 10 TC = Langit ke 5 43 R HGuci = 50 x 10 TC = Langit ke 6 51 R Univers = 50 x 10 TC = Langit ke 7
Kalau Galaksi masih Langit dunia 3 R Galaksi = 50 x 10 TC = langit ke 0 11
R HG = 50 x 10 TC = Langit ke 1 19 R GG = 50 x 10 TC = Langit ke 2 27 R HGG = 50 x 10 TC = Langit ke 3 35 R Guci = 50 x 10 TC = Langit ke 4 43 R HGuci = 50 x 10 TC = Langit ke 5 51 R GGuci = 50 x 10 59TC = Langit ke 6 R Univers = 50 x 10 TC = Langit ke 7
Jika saya terbang dengan Pesawat Udara dari Jakarta ke Kualalumpur yang jaraknya 1180 km, maka semua perjalanan saya di dalam kota Jakarta untuk tiba di Bandara (Air Port), saya anggap NOL, karena kota Jakarta sudah dianggap sebuah titik. Maksudnya : Saya tidak perlu hitung jarak dari kamar rumah ke Garasi Mobil, dari Garasi Mobil ke Jalan keluar Perumahan, dari Perumahan ke Bandara ”
Demikian Juga dengan Isra’ Mi’raj Groups Guci
59
50x10 TC ALAM SEMESTA Semua gerakan di dalam Groups Guci dianggap NOL, karena groups guci sudah berupa sebuah titik.
Itulah Renungan Isra’ Mi’raj Groups Guci
59
mi’raj
50x10 TC ISRA’ ALAM SEMESTA Siang itu hanya ada di Atsmosfir bumi, keluar dari atsmosfir, semua sudah jadi gelap (Malam) Itulah Isra’ yang berarti perjalanan Malam.
Dan itu ditempuh dalam satu malam saja
Betapa dahsyadnya kecepatan itu ?
Itulah Makna kata SUBHAANA Yang berarti MAHA PENGGERAK
Berlanjut ke Slide.3
[email protected]
fahmi basya
www.fahmibasya.biznas.com www.12mb.com/fahmi www.flyingbook.net