Cbr-profesi-kependidikan Puspa.docx

  • Uploaded by: Juju Manullang
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr-profesi-kependidikan Puspa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,944
  • Pages: 14
CRITICAL BOOK REVIEW PROFESI KEPENDIDIKAN

Disusun Oleh NAMA

: PUSPA RIA .N. LUBIS

NIM

: 5182121007

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019 i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Profesi Kependidikan dengan tepat waktu yang berjudul “CRITICAL BOOK REPORT”. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak “Drs. Hidir Efendi, M.Pd” selaku dosen mata kuliah Profesi Kependidikan , yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan Critical Book Report ini. Saya sebagai penulis menyadari bahwa isi dan juga penyampaian dalam ”CRITICAL BOOK REPORT” ini masih kurang sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga critical book report ini memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan,12 Maret 2019

Puspa Lubis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4 1.2 Tujuan ............................................................................................... 4 BAB II Identitas buku ..................................................................................... 5 2.1 Identitas buku.................................................................................... 6 2.2 Ringkasan buku ................................................................................ 6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kelebihan dan Kelemahan kedua buku .......................................... 11 BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 13 4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 13 4.2 Saran ................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bimbingan konseling disekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak boleh lepas dari perhatian administrator, manajer dan guru disekolah. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan program bimbingan konseling merupakan salah satu tuntutan bagi seorang kepala sekolah sebagai manajer dan guru sebagai pembimbing. Penyelenggaraan program bimbingan konseling disekolah berada dibawah tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer sekolah. Kepala sekolah harus mengelola program bimbingan konseling disekolah dengan memberdayakan seluruh sumberdaya manusia yang dimiliki sekolah dibidang konseling baik konselor, guru pembimbing, guru bidang studi, maupun staf lain yang memilki kompetensi bidang konseling. Sementara bagi guru bidang studi, program layanan bidang konseling merupakan salah satu kemampuan yang melekat pada dirinyanya untuk berpartisipasi penuh dengan mendampingi peserta didik dan guru pembimbing lainnya dalam memberikan pelayanan bagi peserta didik sebagai konseling. Secara historis Bimbingan dan Konseling (BK) di Indonesia masuk dan berkembang melalui dunia pendidikan, yang agak berbada dengan asalnya BK di Amerika yang mulai di masyarakatt oleh F. Parsondi kota Boston. Kebutuhan BK mulai dari masyarakat karena adanya kebutuhan dan masalah pekerjaan disana saat itu dan baru kemudian dirasakan kepentingannya untuk diberikan duidunia pendidikan atau sekolah.

1.2 TUJUAN Adapun tujuan critical books report ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana perbandingan kelemahan dan kelebihan Buku Profesi Kependidikan karangan Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil, karangan Deliati S.Ag. M.Ag ; ElfriantoNasution, M.Pd dan Muhhamad Arifin, S.Pd, M.Pd dengan Buku untuk Perguruan Tinggi karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd pada materi Bimbingan Konseling dan Peran Guru.

4

BAB II RINGKASAN BUKU A. IDENTITAS BUKU PERTAMA Judul Buku : Profesi Kependidikan (Edisi Revisi) Judul Materi : Bimbingan Konseling dan Peran Guru Nomor ISBN : 978-602-7938-05-2 Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd Penerbit : UNIMED PRESS, Gedung Lembaga Penelitian Lantai 1 Jl. Williem Iskandar Psr V, Medan Tahun Terbit : Cetakan pertama : Januari 2013 Cetakan Kedua : Januari 2014 Cetakan Ketiga : Januari 2015 Cetakan keempat : Januari 2016 Cetakan keempat : Januari 2017 Banyak Halaman : 353 halaman Ukuran Buku : 16 x 24 cm

B. IDENTITAS BUKU KEDUA Judul Buku : Profesi Kependidikan Judul Materi : Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling Nomor ISBN : 978-602-8800-44-0 Pengarang : Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairik Penerbit : ALFABETA, cv Jl. Gegerkalong Hilir no.84 Bandung Tahun terbit

: Desember 2012

Cetakan

: kesatu

Banyak halaman

: 238 halaman

Ukuran Buku

: 16 x 24 cm

5

C. IDENTITAS BUKU KETIGA Judul Buku : Profesi Kependidikan Judul Materi : Keprofesian Bimbingan dan Konseling Nomor ISBN : 978-602-1317-81-5 Pengarang : Deliati, S.Ag, M.Ag, Elfrianto Nasution, M.Pd Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd Penerbit : Citapustaka Media Jl. Cijotang Indah II No.18-A, Bandung Tahun Terbit

: Maret 2015

D. RINGKASAN BUKU PERTAMA 1. Konsep Dasar Konseling Secara umum Konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam pengertian sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bentuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan tujuannya ( Rochman Natawijaya, 1981). Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah meliputi tiga bidang, yaitu bidang pengajaran, bidang administrasi dan kepemimpinan serta bidang pemberian bantuan. Secara khusus bidan pelayanan kepada siswa membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapinya atau melayani kebutuhannya. Para siswa sedang berada dalam perkembangan. Pendidikan menyediakan faslilitas agar para siswa berkembang seoptimal mungkin. Pengajaran menyediakan materi pelajaaran, pengetahuan , kecakapan, keterampilan dan sikap yang perlu dikuasai dan dikembangkan.

6

2. Pengertian Konseling Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor dengan konseli (face to face relationship) yang bermasalh, dimana pembimbing membantu konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku. Sasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkahlaku sesuai dengan definisi konseling yang dikemukakan oleh Carl R Rogers “ Counseling is a series of direct with the individual which ains to offer him assistance in changing his attitudes ang behavior”. Antar sikap dengan tingkahlaku terdapat hubungan yang sangat erat. Sesuatu sikap dimanifestasikan dalam tingkah laku tertentu.

3. Tujuan Konseling Tujuan ini dirumuskan berdasarkan kenyataan adanya perbedaan antar siswa sesamanya.Secara khusus pelayanan konseling disekolah bertujuan agar siswa dapat : a. Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berkenaan dengan bakat, kemampuan, minat sikap dan perasaannya. b. Memahami lingkungan dengan baik c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana

4. Fungsi Konseling Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah, dapat dikemukakan beberapa fungsi konseling, yaitu: a. Fungsi pemahaman adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonseling itu b. Fungsi pencegahan dapat berfunngsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. c. Fungsi Penyaluran artinya membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing d. Fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya.

7

E. RINGKASAN BUKU KEDUA 1. Urgensi Layanan Guru Bimbingan Konseling Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Bimbingan dan Konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik guru dalam memfasilitasi perserta didik untuk mengoptimasi pengembangan potensinya. Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah adalah perlunya memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal. Pengalaman menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah siswa, besarnya kebutuhan siswa akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan konselingan disekolah/madrasah. Menuurut Ahmad Sudrajat (2008) mengemukakan fungsi bimbingan dan konseling disekolah, seperti berikut ini: a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap diriya dan lingkungannya b. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadii dan berupaya untuk menvegahnya. c. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. d. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang ersifat kuratif. Fungsi ini erkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah. 2. Pelaksanaan Program a. Kegiatan supervisi BK meliputi pembinaan dan pemantauan pelaksanaan BK disekolah. b. Pelaksanaan penilaian pengawasan BK dimaksudkan untuk menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembiimbingan c. semua kegiatan tercatat rapi.

8

F. RINGKASAN BUKU KETIGA 1. Pengertian konseling Istilah konseling yang berasal dari bahasa inggris “conseling” didalam kamus memiliki beberapa arti, yaitu nasihat, anjuran dan pembicaraan. Sedangkan secara prakteknya, yaitu:

terminologis

konseling

dilihat

dalam

tatanan

a. proses pertemuan tatap muka atau hubungan atau relasi timbal balik antara pembimbing dengan klien b. prosese pertemuan atau hubungan timbal balik tersebut terjadi dialog atau pembicaraan yang diseut dengan wawncara konseling.

2. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan a. Faktor Perkembangan Pendidikan, Perluasan program pendidikan dimensi meninggi termanifestasi dalam bertambahnya kesempatan dan kemudahan bagi pesertadidik untuk mencapai tingkat pendidikan setinggi mungkin, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. b. Faktor Sosio Kultural Peserta didik harus dipersiapkan untuk mengatasi tantangan yang timbul dan masalah-maslah yang dihadapi yang sedang ditempuhnya. c. Faktor Psikologis Untuk mencapai perkembangan yang baik dan optimal harus ada asuhan yang terarah. Pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mencapai fase-fase perkembangan dengan berbagai perubahan menuju kematangan dalam berbagai aspek, seperti aspek biologis, intelektual, emosional, sikap, nilai dan lain sebagainya.

9

3. Tujuan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Tujuan bimbingan dan konseling ditinjau dari perilaku: a. Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang dikonseling b. Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien c. membantu mengembangkan perilakuu-periilaku yang lebih efektif pada diri individu terhadap lingkungannya

4. Fungsi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Menurut Akhmad Sudjarat (2008) Fungsi bimbingan dan konseling sebagai berikut: a. Pencegahan, untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa b. Pemahaman, untuk membantu konseli aagar memiliki pemahman terhadap dirinya. c. Pengembangan, sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainya.. konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan rlajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.

10

BAB III PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN BUKU PERTAMA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd 1. Penjabaran kalimat yang berulang-ulang. 2. Dalam buku pertama terdapat banyak sekali perbedaan isi dengan buku pembanding. Hal ini menunjukkan adanya variasi penulisan. Tidak merangkumnya dan menjelaskannya dengan gaya bahasa sendiri.

B. KELEMAHAN BUKU KEDUA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil : 1. Buku tersebut lebih dominan membahas konselor dibandingkan dengan klien (siswa). Materi tentang Tugas-tugas perkembangan remaja tidak dipaparkan dalam buku pertama, sebagaimana yang dapat kita temui pada buku pembanding atau buku kedua. Buku kedua hanya menjelaskan secara umum bagaimana perkembangan bahasa yang dimulai sejak bayi yang tertera pada halaman 186-210 pada baris kelim adan selanjutnya jelaskan pada paragraf kedua. 2. Tidak Terdapat materi yang menjelaskan tentang tugas dan fungsi bimbingan konseling. 3. Hanya sedikit menyinggung tentang klien(siswa).

C. KELEMAHAN BUKU KETIGA “PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Deliati S.Ag , Elfrianto Nasution, M.Pd dan Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd 1. penjabaran ltentang bimbingan konseling yang berulangulang. 2. menggunakan kata-kata yang sulit untuk pembaca kaum awam 3. Tidak mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku

11

D. KELEBIHAN BUKU PERTAMA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Dr,. Yasaratodo Wau, M.Pd 1. Aplikasi materi mudah dipahami karena diambil langsung dari kehidupan klien(siswa). 2. Tidak terdapat kesalahan pada penulisan dan penjelasan materi, hal tersebut tidak membuat kekeliruan pembaca untuk memahami makna yang disampaikan.. 3. Terdapat rangkuman pada akhir pembahasan materi. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mengingat kembali garis besar materi tersebut tanpa harus membaca ulang keseluruhan materi tersebut.

E. KELEBIHAN BUKU KEDUA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil 1.

penggunaan kata-kata yang mudah dipahami memudahkan pembaca untuk mengerti makna yang tersirat dari buku tersebut.

2. Pada buku kedua dipaparkan secara jelas bagaimana tugas-tugas kepala sekolah sebagai manajer dan guru sebagai konselor dalm bidang tugas bimbingan dan konnseling.

12

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa, baik secara perorangan maupun kelompok agaar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Perlunya usaha pelayanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu : faktor perkembangan pendidikan, faktor sosio-kultural dan faktor psiokologi. Dengan demikian perlunya adanya pelayanan bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan terutama dalam dunia pendidikan formal. B. SARAN Demikianlah hasil critical book yang dapat penulis paparkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

13

DAFTAR PUSTAKA Dr. Yasaratodo.2013.Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED PRESS Prof. Dr. Sudarwan Danim.2012.Profesi Kependidikan, Bandung ; ALFABETA,cv Deliati S.Ag, M.Ag, dkk.2015.PROFESI KEPENDIDIKAN, Bandung ; Citapustaka Media

14

More Documents from "Juju Manullang"