AUDITING
CRAZY EDDIE, INC.
Disusun oleh:
Supardi Sahabu 12.06.00186
Program Magister Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN YOGYAKARTA 2008
Case Audit:
CRAZY EDDIE, INC.
A Latar Belakang Masalah Eddie Antar dari lahir hingga besar, tinggal bersama keluarga Syrian ada tahun 1947. Setelah keluar dari SMU pada umur 16 tahun, Antar memulai menjajakan pesawat televisi di lingkungan Brooklyn. Dalam beberapa tahun, Antar dan salah satu sepupunya bekerja bersama-sama dan menghasilkan cukup uang untuk membuka toko elektronik di dekat Pulai Coney. Ini merupakan toko kecil yang Antar beri nama “Crazy Eddie.” Ketika pelanggan mencoba untuk meninggalkan toko dengan tangan kosong, Antar akan menghalangi jalan keluar, terkadang mengunci pintu hingga individu tersebut setuju untuk membeli sesuatu-apapun. Untuk memikat pelanggan yang segan untuk melakukan pembalian, Antar pertama-tama menanyakan produk mana yang sedang dipertimbangkan oleh pelanggan dan kemudian menurunkan harga hingga pelanggan tersebut akhirnya menyerah. Pada awal tahun 1980, penjualan pada industri elektronik konsumen meledak, menjadi 2 kali lipat pada 4 periode tahun dari 1981 sampai 1984 sendiri. Karena permintaan masyarakat untuk produk elektronik tumbuh senantiasa meningkat, Antar mengubah toko Crazy Eddie menjadi sepermarket elektronik konsumen. Antar menyimpan rak-rak dari outlet ritel Crazy Eddie dengan setiap alat elektronik dia bisa mendapatkan dan bisa mendapatkan berbagai macam merek dari produk-produk tersebut sebanyak mungkin. Pada 1987, perusahaan mengutamakan 7 lini produk. Berikut adalah lini produk itu dan persentase dari penjualan yang mereka hitung pada laporan laba rugi perusahaan tahun 1987. Televisi
53%
Audio dan sistem audio
15%
Portable dan personal elektronik
10%
Car stereos
5%
Asesoris dan tape
4%
Komputer dan games
3%
Berbagai macam barang – termasuk microwave, AC, dan alat2 rumah tangga kecil Total
10% 100%
2
Karena perusahaannya tumbuh dengan cepat selama akhir tahun 1970an dan awal 1980an, Antar mulai menggali kelonggaran harga yang besar dari supliernya. Kemampuannya untuk membeli produk elektronik dalam kuantitas besar dan memotong tingkat harga memungkinkan dia untuk menjadi “transhipper”, atau suplier tambahan, dari barang-barang ini menjadi retailer elektronik konsumen yang lebih kecil di area New York City. Meskipun pabrik tidak menyukai pada prakteknya dan sering mengancam untuk menghentikan penjualan kepadanya, Antar secara berkelanjutan meningkatkan skala operasi transhippingnya Kebijakan diskon Crazy Eddie disajikan sebagai tema pusat dari kampanye periklanan perusahaan. Perusahaan berjanji untuk mengembalikan perbedaan antara harga jual produk dan harga terendah lainnya untuk item yang sama yang customer temukan selama 30 hari dari tanggal pembelian. Meskipun serangan periklanan diharapkan untuk menyakinkan publik bahwa Crazy Eddie telah memberikan diskon yang paling murah, harga perusahaan pada banyak produk berada garis dengan kompetitor utamanya. Staff penjualan perusahaan secara rutin mengalihkan perhatian konsumen kepada outlet-outlet Crazy Eddie dengan ”diiklankan khusus” ke kualitas produk yang paling bagus dan profit margin produk yang paling tinggi. Pada 1983, Antar memutuskan untuk menjual saham di Crazy Eddie untuk meningkatkan modal untuk membiayai program perluasan agresifnya. Perusahaan penjamin yang disewa oleh Antar menunda initial public offering Crazy Eddie untuk lebih dari 1 tahun setelah menemukan bahwa catatan keuangan perusahaan adalah dalam kekacauan. Di antara masalah lain yang belum ditangani oleh penjamin adalah secara luas berhubungan dengan transaksi kelompok, pinjaman bebas bunga untuk karyawan, dan investasi spekulatif yang tidak berhubungan dengan lini bisnis utama perusahaan. Perusahaan penjamin juga terganggu untuk mengetahui bahwa hampir semua eksekutif utama perusahaan adalah anggota dari keluarga Antar. Individuindividu tertentu, termasuk istri dan ibu Antar, menerima gaji mendekati $100,000 untuk sedikit pekerjaan atau tidak bekerja. Untuk menyiapkan initial public offering, penjamin memastikan Antar, dewan komisaris dan presiden Crazy Eddie, untuk membersihkan catatan akuntansi perusahaan dan masalah keuangan. Penjamin juga meminta Antar untuk menyewa seorang chief financial officer (CFO) yang telah berpengalaman dengan perusahaan publik dan yang bukan merupakan anggota dari keluarga Antar. Penjamin memperingatkan Antar bahwa investor akan menanyakan kemampuan eksekutif Crazy Eddie yang adalah keluarganya. 3
Walaupun penjamin memperingatkan, Antar mempekerjakan adiknya, Sam E. Antar – yang menjadi terkenal di dalam perusahaan sebagai “Sam seorang CPA (akuntan)” untuk membedakannya dari ayahnya dengan nama yang sama – untuk bekerja sebagai CFO Crazy Eddie. Perubahan Ketidakberesan Akuntansi Penyelidikan yg luas tentang catatan keuangan Crazy Eddie oleh pemilik yang baru dan otoritas pengatur memuncak pada tuduhan kecurangan yang diajukan terhadap Eddie Antar dan rekanan terdahulunya. SEC menuduh bahwa setelah Crazy Eddie go publik pada tahun 1984, Antar menjadi asyik dengan harga saham perusahaannya. Antar menyadari bahwa Crazy Eddie harus membuat catatan posting hasil kegiatan operasi yang mengesankan untuk memelihara kecenderungan harga saham yg naik. Suatu penyelidikan SEC mengungkapkan bahwa dalam enam bulan yang pertama setelah perusahaan go publik, Antar memerintah seorang bawahan untuk mencatat persediaan lebih tinggi dari $ 2 juta, menghasilkan laba bruto perusahaan yang overstate dalam jumlah yang sama. Pada tahun berikutnya Antar meminta persediaan akhir tahun untuk dicatat overstate sebesar $ 9 juta, dan hutang dagang dikecilkan sebesar $ 3 juta. Pengadilan mencatat bahwa karyawan Crazy Eddie mencatat persediaan akhir tahun lebih tinggi dengan menyiapkan count sheet persediaan untuk item yg tidak ada. Untuk mencacat hutang dagang yang lebih tinggi, karyawan menyiapkan memo debet palsu dan memasukkan ke dalam catatan akuntansi perusahaan. Kebanyakan kritik yg ada saat ini dipicu oleh skandal crazy eddie yg disebabkan oleh Main Hurdman dan Suksesornya Peat Marwick. Laporan yang terbit saat ini menyarankan untuk Main Hurman harus mengenakan Crazy Eddie Fee/biaya untuk audit perusahaan tahunan. Dalam satu tahun, KAP hanya mengenakan Crazy Eddie biaya sebesar 85.000 dollar untuk audit independen secara penuh-audit dari perusahaan yang memiliki pendapatan ratusan juta dollar. Kritik utama dari kebanyakan KAP menuduh Main Hurdman memiliki ‘lowballed” untuk memperoleh kredit dari Crazy Eddie, melihat bahwa hal tersebut dapat memperbaiki pendapatan audit yang hilang dengan menjual jasa konsutasi perusahaan. Dalam satu tahun, Main Hrdman hanya mengenakan Crazy Eddie biaya sebesar 85.000 dollar untuk mengaudit secara penuh perusahaan Crazy Eddie-bisnis yang bernilai ratusan juta dollar dalam laporan keuangannya, Lusinan toko retail dan 2 gedung besar. Dalam waktu yang sama Main 4
Hurdman telah mengenakan penawaran harga dasar sebesar 85.000 dollar untuk melaksanakan audit.dan Divisi konsultannya juga telah mengenakan crazy eddi biaya sebesar jutaan dollar untuk mengkomputerisasi sistem persediaan crazy eddie. Kebanyakan dari kritik ditujukan pada auditornya Crazy Eddie yang berasal dari kegagalan mereka untuk membongkar inventori yang dilaporkan terlalu tinggidan hutang yang dilaporkan terlalu rendah. Pihak ketiga yang menyimpan file yang menuduh auditor " membantu dan bersekongkol" dalam kecurangan (fround) dimana banyak kecurigaan yang ditemukan oleh pihak ketiga tsb. Sebagai tambahan, terdapat beberapa kejadian dimana auditor meminta dokumen klien, hanya untuk menceritakan bahwa dokumen itu telah hilang atau dengan tidak sengaja rusak. Dalam pembelaan Peat Marwick dan Main Hurdman’s, Antar dan rekan sejawatnya sedang mengusahakan suatu rencana berskala besar untuk membohongi auditor. Sebagai contoh, setelah mengetahui dimana tempat persediaan yang akan dikunjungi oleh auditor pada akhir tahun, Antar mengirimkan persediaan yang cukup untuk toko-toko dan gudang untuk menyembunyikan kekurangannya. Demikian juga, personil Crazy Eddie secara sistematis memusnahkan dokumen-dokumen yang dapat membuktikan kejahatan untuk menyembunyikan kekurangan persediaan dari auditor. Antar juga memerintahkan karyawannya untuk mengesampingkan orang-orang yang pintar, sistem persediaan berbasis komputer yang didesain oleh Main Hurdman dan kembali pada sistem persediaan manual yang ketinggalan jaman yang dulu digunakan oleh perusahaan. Ketiadaan atas sistem persediaan berbasis komputer ini akan membuat kesulitan untuk auditor untuk memeriksa secara tepat bagaimana persediaan perusahaan memiliki hal pada saat itu. Suatu keterangan-keterangan yang mengganggu terhadap skandal Crazy Eddie menyangkut keterlibatan atas beberapa karyawan kunci bagian akuntansi di dalam berbagai macam tindakan kecurangan. Kelompok ini termasuk direktur dari staf audit internal , pengawas tindakan, dan direktur utang dagang. Kegagalan audit yang lalu menunjukkan bahwa suatu kecurangan melibatkan banyak kolusi dari eksekutif klien, keterangan-keterangan personil kunci bagian akuntansi sangat sulit sekali ditemukan oleh auditor.
5
B. Pertanyaan Soal 1 Hitung rasio-rasio dan pengukuran keuangan lainnya untuk Crazy Eddie, Inc. selama periode 1984-1987. Identifikasi dan berikan penjelasan dengan singkat tentang red flag pada laporan keuangan crazy eddie yang diusulkan perusahaan yang ditempatkan pada tingkat resiko audit yang lebih tinggi dari pada normal.
Soal 2 Identifikasikan prosedur audit khusus yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi kepastian adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang dilakukan oleh personil di Crazy Eddie: a). pemalsuan penghitungan sheet/lembar persediaan, b). memo debit palsu untuk utang dagang, c). mencatat transaksi transshipping sebagai sales retail (penjualan eceran), dan d). memasukkan penerimaan barang dagangan pada akhir tahun persediaan. Soal 3 Retail konsumen industry elektronik sedang mengalami perubahan yang dramatis dan cepat sepanjang tahun 1980. Diskusikanlah bagaimana perubahan dalam audit industry klien akan mempengaruhi keputusan perencanaan audit. Hubungkan diskusi ini dengan Crazy Eddie. Soal 4 Jelaskan apa yang tersirat pada istilah lowballing pada konteks audit. Bagaimana bisa praktik ini berpotensi mempengaruhi kualitas dari jasa audit independen? Soal 5 Asumsikan bahwa anda adalah anggota dari tim audit Crazy Eddie pada tahun 1986. Anda telah ditugaskan untuk menguji prosedur cut-off persediaan klien pada akhir tahun. Anda memilih 30 invoice yang dimasukkan pada catatan akuntansi yang paling dekat dengan akhir tahun: 15 pada beberapa hari sebelum akhir tahun fiskal klien dan 15 pada beberapa hari pertama di awal tahun. Asumsikan bahwa personel klien tidak dapat untuk menempatkan 10 dari invoice tersebut. Tugas apa yang harus dilakukan yang nantinya paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini dan mengapa? Soal 6 Haruskah perusahaan diijinkan untuk memperkerjakan individu yang secara formal disediakan oleh auditor independen mereka? Diskusikan pro dan kontra dari praktik ini.
6
C. Jawaban Case Audit: 1. Rasio keuangan untuk Crazy Eddie, Inc. Laporan Keuangan periode 1984-1987 Rasio 1. Current Ratio 2. Quick Ratio 3. Acid Ratio 4. Inventory Turnover 5. Total Assets Turnover 6. Debt Ratio 7. Profit Margin 8. Return on Assets (ROA) 9. Return on Equity (ROE) 10.Earnings per Share (EPS)
1984 0,93 X 0,15 X 0,15 X 5,88 X 3,75 X 82,98% 2,75% 10,32% 60,62% $ 0.18
1985 1,56 X 0,77 X 0,77 X 5.14 X 2,08 X 63,59% 4,28% 8,90% 24,43% $ 0.24
1986 1,40 X 0,60 X 0,24 X 4,38 X 2, 07 X 66,43% 5,05% 10,43% 31,07% $ 0.48
1987 2,41 X 1,40 X 0,28 X 3,23 X 1,20 X 68,37% 3,01% 3,59% 11,36% $ 0.34
Rasio keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus oleh auditor berkenaan dengan perencanaan audit dengan penetapan tingkat risiko audit yang tinggi, adalah: Rekening Persediaan (Inventory) yang cukup tinggi terjadi pada tahun 1986 dan terus naik sampai tahun 1987, yang memang menaikkan tingkat rasio current (likuiditas) perusahaan akan tetapi kenaikan ini hanya berasal dari adanya kenaikan jumlah persediaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang sebenarnya merupakan penipuan (fraud) yang dilakukan oleh Eddie Antar dan rekan. Efek dari kesalahan ini berakibat pada tidak akuratnya perhitungan rasio lancar (current ratio) dan perbandingan utang pada modal (debt to equity ratio). Perusahaan mengalami kekurangan jumlah uang tunai kas yang tersedia, dimana tidak terdapat jumlah yang cukup. Sebagian besar aktiva terserap pada piutang, investasi, dan persediaan yang besar, sehingga perusahaan mengalami kesulitan keuangan dalam membayar utang perusahaan. Perusahaan sedang mengalami masalah likuiditas yang sangat parah (ilikuid). Perputaran persediaan (Inventory turnover) mengalami penurunan terus-menerus sejak tahun 1984-1987. Menandakan bahwa perusahaan mengalami penurunan penjualan persediaan (alat-alat elektronik). Perbedaan saldo rekening yang cukup besar antara data keuangan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya yang digunakan dalam perbandingan merupakan suatu gejala fluktuasi yang tidak biasa, sehingga apabila terdapat fluktuasi yang tidak biasa dengan jumlah besar dari hasil pembandingan maka audit harus
7
menemukan alasan apakah hal itu terjadi karena kekeliruan/kelainan atau karena indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen Crazy Eddie, Inc. Saya berpendapat bahwa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Crazy Eddie mengandung salah saji yang material. Untuk itu, auditor harus melaporkan hal ini kepada komite audit untuk mendiskusikan hal ini. SPAP SA Seksi 512 p. 04 menyatakan: Laporan keuangan mengandung salah saji material apabila laporan keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan, cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan atau kecurangan.
SPAP SA Seksi 512 p. 05 menyatakan: Dalam perencanaan audit, auditor berkepentingan dengan masalah-masalah yang mungkin material terhadap laporan keuangan. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa salah saji, yang disebabkan karena kekeliruan atau kecurangan, tidak material terhadap laporan keuangan.
2. Prosedur audit khusus yang dapat dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi dan memastikan adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang dilakukan oleh personil dalam Crazy Eddie, Inc. dalam kondisi berikut: a) Pemalsuan sheet perhitungan persediaan •
Menghitung jumlah fisik persediaan yang ada di perusahaan dan tokotoko yang dimiliki dan gudangnya dan juga jumlah uang kas yang tersedia.
•
Melakukan perhitungan analitis untuk mengetahui adanya kesalahan (error) atas penyajian saldo rekening yang berlebihan (overstated) persediaan pada laporan keuangan perusahaan.
•
Menginspeksi seluruh kegiatan operasi perusahaan secara teliti dan mendalam atas dokumen, catatan, dan mengevaluasi seluruh dokumen khususnya yang berkaitan dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
•
Menelusur aliran kegiatan transaksi dan arus barang dari penerimaan sampai dengan penjualan dan kartu persediaan ( yang menggunakan sistem perpetual).
b) Memo debit palsu untuk utang dagang 8
•
Menelusur memo debit ke buku pembantu utang dagang.
•
Mengkonfirmasi saldo utang dagang tersebut kepada setiap supplier perusahaan untuk mencocokkan dengan jumlah saldo utang yang ada di perusahaan.
•
Mengecek
jurnal
pengeluaran
kas
yang
berhubungan
dengan
penghapusan saldo rekening utang dagang pada setiap transaksi. •
Mewawancarai personil yang bertugas di bagian kredit (utang) dengan bagian otorisasi persetujuan kredit.
c) Pencatatan transaksi transhipping sebagai penjualan eceran (sales retail). •
Pengajuan pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi transhipping tersebut dengan tugas-tugas personil perusahaan.
•
Observasi kegiatan perusahaan dalam transhipping dan toko-tokonya.
•
Menginspeksi
atas
dokumen
dan
laporan
yang
menunjukkan
pelaksanaan transaksi tersebut. •
Mereview ulang kontrak kerjasama antara perusahaan dengan para supplier utama perusahaan dan pabriknya.
d) Memasukkan penerimaan barang dagangan pada akhir tahun. Tindakan ini tentu saja untuk menutupi adanya kekurangan persediaan yang terjadi, sehingga untuk menipu para auditor agar tidak dapat menemukan salah saji yang terjadi. Untuk mencegah hal tersebut, auditor dapat melakukan prosedur sebagai berikut: •
Verifikasi departemen pembelian mengenai kesesuaian antara jumlah fisik persediaan dengan catatan kartu persediaan mengenai kuantitas, keterangan, dan harga barang.
•
Menelusur data transaksi dari bukti transaksi dan jurnal ke pendebetan dan pengkreditan dalam rekening-rekening persediaan untuk kelompokkelompok transaksi yang berkaitan.
•
Melakukan kunjungan ke gudang perusahaan dan melakukan pengecekan langsung mengenai jumlah fisik persediaan, dan
•
Menguji kembali catatan dan hasil penghitungan akhir jumlah persediaan menurut catatan perusahaan dengan hasil penghitungan auditor untuk menemukan dugaan salah saji material terhadap persediaan.
9
SPAP SA seksi 317 p.11 menjelaskan: Prosedur audit tambahan yang dipandang perlu antara lain: a. Memeriksa dokumen-dokumen pendukung, seperti faktur, cek/giro dan surat perjanjian yang dibatalkan, dan membandingkannya dengan catatan akuntansi. b. Mengkonfirmasi informasi signifikan yang berkaitan dengan unsur pelanggaran kepada pihak luar atau pihak perantara seperti bank dan penasihat hukum. c. Menentukan apakah otorisasi semestinya telah diperoleh atas transaksi yang berkaitan dengan unsur tindakan pelanggaran hukum. d. Mempertimbangkan apakah transaksi atau kejadian lain serupa mungkin juga telah terjadi, dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasinya.
3. Tahapan yang sangat penting dalam setiap audit adalah perencanaan, karena perencanaan mengatur mengenai urutan setiap bagian atau tahapan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Standar pekerjaan lapangan pertama dalam standar auditing menyatakan bahwa: ”Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.” (Buku Auditing 1 , Al. Haryono Jusup) Auditor harus merencanakan audit dengan sikap skeptis profesional dengan berbaai hal seperti integritas manajemen, kekeliruan, dan ketidakberesan, dan tindakan yang melawan hukum. Dalam kasus skandal Eddie Antar ini, saya berpendapat bahwa auditor dalam menyusun program auditnya dalam perencanaan audit harus merevisi program audit yang dijalankannya untuk menemukan salah saji material dan tindakan kecurangan lainnya yang dilakukan oleh Eddie Antar dan rekan. Seperti nampak dalam standar audit berikut ini: Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas. (SA seksi 311 p. 03) Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dan materialitas baik dalam: (a) Merencanakan audit dan merancang prosedur audit, dan (b) Mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. (SA seksi 312 p. 12)
4. Auditor berada dalam bisnis dalam menyediakan jasa atestasi laporan keuangan kepada kliennya. Lowballing adalah praktek penetapan fee dibawah atau sama dengan biaya audit untuk mendapatkan klien baru, dapat melanggar pasal mengenai independensi dalam Kode Etik Profesional.
10
Dalam konteks audit, lowballing sangat tidak etis dan telah melanggar prinsip dan etika seoarang auditor. Efek yang dapat ditimbulkan adalah kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut sangat jelek dan tentu saja tidak independen karena mendapat pengaruh dari klien atau perusahaan. Sehingga akan merugikan pihak lain terutama para pengguna laporan keuangan yang diterbitkan karena mengandung salah saji material dan telah melakukan pembohongan publik. SA Seksi 150 seksi dalam standar umum kedua berbunyi: “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor“.
5. Auditor perlu melakukan pengujian substantif pada tanggal interim sebelum neraca sebelum untuk mengidentifikasi adanya kejadian atau peristiwa yang mencurigakan yang dilakukan oleh pihak klien. “Pengujian audit pada tanggal interim memungkinkan pertimbangan dini atas hal-hal signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan akhir tahun (sebagai contoh, transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, kondisi yang berubah, pernyataan standar akuntansi yang baru, dan pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian). Di samping itu, banyak bagian perencanaan audit, termasuk upaya memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, penentuan tingkat risiko pengendalian, dan penerapan pengujian substantif atas transaksi, dapat dilakukan sebelum tanggal neraca” (SPAP SA seksi 313 p. 02)
Pengujian subtantif atas transaksi: Prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau kelainan dalam jumlah/nilai uang yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo-saldo laporan keuangan. Tujuan menentukan apakah setiap transaksi akuntansi klien sudah diotorisasi dengan tepat, dicatat serta diikhtisarkan di dalam jurnal dengan benar, dan dibukukan di dalam buku besar tambahan dan buku besar umum dengan benar pula. Pengujian atas Rincian Saldo: Memusatkan pada saldo akhir buku besar untuk Neraca maupun Laba Rugi (umumnya menekankan Neraca). misal : untuk penjulan :
Pengujian dilakukan terhadap piutang usaha dan penjualan.
Prosedur audit : - konfirmasi piutang usaha , pengujian pisah batas (cut off).
Prosedur-prosedur pengujian yang dapat dilakukan auditor adalah:
11
a. pencocokan ke dokumen pendukung atas setiap pengkreditan dengan pendebetan ke rekening saldo transaksi yang berkaitan dengan invoice tersebut. b. Menelusur data transaksi dari dokumen dasar. Bila memungkinkan, hal ini dilakukan dengan menelusur data ke jurnal penjualan dan selanjutnya menelusur posting dari jurnal penjualan ke rekening penjualan di buku besar. 6. Perusahaan dapat saja mempekerjakan auditor intern dalam membantu pelaksanaan tugas audit. Karena auditor tentu saja sangat membutuhkan peran auditor intern perusahaan untuk menjelaskan aktivitas audit yang telah dijalankan selama ini kepada perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa, selama auditor tersebut tetap dapat mempertahankan independensinya sebagai seorang auditor dan tidak terpengaruh dengan manajemen. Namun jika auditor merasa akan dirugikan dengan auditor
intern
tersebut,
maka
sebaiknya
dia
memutuskan
untuk
tidak
mempekerjakan auditor itu dalam pekerjaan auditnya karena akan mengganggu independensi dan kualitas audit. SA Seksi 322 p. 02 – 05, menyatakan: 02 Salah satu tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia adalah untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan entitas. Dalam memenuhi tanggung jawab ini, auditor mempertahankan independensinya dari entitas tersebut. 03 Auditor intern bertanggung jawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya. 04 Tanggung jawab penting fungsi audit intern adalah memantau kinerja pengendalian entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern,3 ia harus berusaha memahami fungsi audit intern yang cukup untuk mengidentifikasi aktivitas audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk memahaminya bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut. 05 Auditor biasanya harus meminta keterangan kepada manajemen yang bersangkutan dan staf audit intern mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan auditor intern berikut ini: 1. Status auditor intern dalam organisasi entitas. 2. Penerapan standar profesional 3. Perencanaan audit, termasuk sifat, saat, dan lingkup pekerjaan audit. 4. Akses ke catatan dan apakah terdapat pembatasan atas lingkup aktivitas mereka.
CONTOH KASUS YANG SAMA TERJADI DI INDONESIA:
12
KASUS PT. KIMIA FARMA Tbk., yakni berkaitan dengan penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Latar Belakang: -
Terjadi penggelembungan keuntungan (overstated) senilai Rp. 32,7 Miliar yang seharusnya Rp. 99,3 M ditulis menjadi Rp. 132 M.
-
Kesalahan penyajian pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2001 yang terjadi pada unit Industri Bahan Baku, Logistik Sentral, dan Unit Pedagang Besar Farmasi.
-
Terjadi masalah penipuan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap Kantor Akuntan Publik KAP) dan perusahaan-perusahaan yang Go Public.
Kesalahan yang terjadi: a. Terjadi kesalahan penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan tahun 2001. b. Tahun 2001 PT. Kalbe Farma go public dengan auditor → HTM, auditor in charge Ludovicus Sensi Wandabio (LSW) c. Laporan keuangan Audit KAEF per 31 Desember 2001 adalah UNQUALIFIED (Wajar Tanpa Pengecualian). d. Denda oleh Bapepam: Denda KAEF 500 juta. Sedangkan denda Direksi 1 Miliar karena sengaja melakukan penggelembungan laporan keuangan. e. Denda untuk LSW sebesar 100 juta karena tanggung jawab atas risiko audit. Kesalahan Direksi: a. Membuat 2 master prices berbeda yakni tanggal 1 dan 3 Februari 2002. b. Master prices per 3 Februari 2002 telah disesuaikan nilainya dan menjadi dasar penentuan nilai persediaan per 31 Desember 2001. c. Melakukan pencatatan ganda atas penjualan, yaitu unit yang tidak di-sampling oleh akuntan.
Image akuntan menjadi turun:
13
a. Auditor terlanjur menyatakan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh manajemen tidak ada kesalahan pencatatan. b. Auditor tidak lagi independen karena melakukan jasa konsultasi keuangan selain jasa audit. c. AE 300 mengenai tanggung jawab kepada klien, kesalahan ini menjadi risiko auditor karena tanggung jawab auditor adalah risiko audit karena tidak dapat mendeteksi salah saji yang material.
SEKIAN
14