CAPEX TRACKING PT. TELKOM TBK 2019
2018
2017
2016
2015
Telkom berencana melakukan investasi pada 2019 sebesar Rp 44,4 Triliun pda induk dan anak usaha rencana investasi tumbuh sebesar 30% difokuskan pada pembangunan infrastruktur digital meliputi jaringan, platform, aplikasi , untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital Indonesia. Pendapatan Telkom 2019 naik menjadi Rp 144,74 Triliun dengan laba bersih sebesar Rp. 23,6 Triliun. Telkom anggarkan Capex pada tahun ini sebesar 25% dari pendapatan 2017 atau setara dengan Rp 30 Triliun . sekitar 50% anggaran Capex digunakan untuk bisnis mobile sisanya sekitar 30% digunakan untuk anggaran fixed broadband IndiHome dan 20% digunakan untuk pengembangan bisnis lainnya. Pada 2018 Telkom memiliki pendapatan Rp 132,98 Triliun dan laba bersih Rp. 20,78 Triliun Pada 2017 Telkom menyiapkan anggaran Capex sebesar 23%-25% dari pendapatan atau sebesar Rp 30 Triliun dan sebagian besar modal digunakan untuk membangun BTS 3G/4G guna memperkuat bisnis seluler, jaringan backbone dan akes fiber optic serta satelit untuk memperkuas bisnis broadband dan layanan digital. Disisi infrastruktur untuk melengkapi sistem jaringan kabel laut Indonesia Timur TengahEropa Barat (SEA-ME-WE5), Telkom juga membangun kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan SEA-ME-WE5 dan SEA-US. Infrastruktur tersebut akan bisa digunakan dipertengahan 2018. Telkom memperoleh pendapatan sebesar Rp 128,3 Triliun Jumlah tersebut naik 10,2% dari tahun sebelumnya. Pada 2016 Telkom menghabiskan modal belanja Capex sebesar Rp 29,1 Triliun dalam membangun infrastruktur. Salah satunya membangun jaringan backbone serat optic sepanjang 24.700 km, baik terestrial maupun kabel laut. Telkom juga melakukan pembangunan data center 95 ribu meter persegi termasuk data center Telin-3 yang memilliki kapasitas 20 ribu meter persegi di Singapura. Dari belanja yang dikeluarkan Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 54,45 Triliun dari bisnis Voice dan SMS. Lalu bisnis data, internet & IT service sebesar Rp 43,26 Triliun , fixed line Rp 7,54 Triliun, interkoneksi Rp 4,15 Triliun serta network dan pendapatan lainnya sebesar Rp 6,93 Triliun. Sehingga total pendapatan perusahaan sebesar Rp 116,33 Triluin, naik 13,52% disbanding tahun sebelumnya Rp 102,47 Triliun. Pertumbuhan tersebut membuat laba bersih perusahaan naik 24,94% menjadi Rp 19,35 Triliun dari tahun sebelumnya Rp 15,48 Triliun. Sepanjang 2015 Telkom menbelanjakan Capex sebesar Rp 26,4 Triliun atau sekitar 26% dari pendapatan dan digunakan untuk infrastruktur dengan fokus mendukung layanan data. Pendapatan Telkom di 2015 sebesar Rp 102,47 Triliun naik 14,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 89,69 Triliun
CAPEX TRACKING PT.INDOSAT 2019-2020
2018
2017
2016
Indosat anggarkan Capex pada 2 tahun ini sebesar Rp 30 Triliun. Hal yang akan dilakukan yakni pengembangan SDM di internal perusahaan, melakukan strategi bisnis secara signifikan dengan mitra perusahaan secara signifikan. Dan pada tahun pertama indosat menggangarkan sebanyak Rp 10 Triliun Pendanaan capex berasal dari eksternal maupun kas Internal Perusahaan. Pendanaan eskternal tersebut salah satunya dari surat utang yakni sebesar Rp 2 Triliun. Dan 80% Dari total Capex akan digunakan untuk BTS 4G diseluruh Indonesia. Dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur jaringan akses , jaringan code dan gateway, serta infrastruktur IT lainnya. Hingga kini indosat memiliki 67 ribu BTS yang terdiri dari 22.000 BTS jaringan 2G, 33.000 untuk jaringan 3G, dan sekitar 11.000 jaringan 4G yang tersebar di 276 kota. Pada 2018 indosat menganggrakan Capex sebesar Rp 8 Triliun untuk digunakan perusahaan dalam meningkatkan kualitas jaringan terutama diluar jawa. Dan jumlah pendapatan pada tahun 2018 turun menjadi Rp 23,14 Triliun . dan anjloknya pendapatan ini terjadi karena penurunan pelanggan prabayar sebanyak 25%. Hingga akhir 2017 indosat telah membangun 4.874 BTS baru , dimana 51%nya adalah BTS 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi. Total BTS indosat pada akhir 2017 adalah 61.357. Pada 2017 pendapatan indosat sebesar Rp 29,93 Triliun pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,13 Triliun naik sebesar 2,8% Indosat siapkan Capex sebesar Rp 7 Triliun sebanyak 70% capex akan digunakan untuk pengembangan jarigan telekomunikasi, utamanya layanan data. Pendanaan capex berasal dari kas Internal.
CAPEX TRACKING PT. XL AXIATA TBK 2019
2018
2017
2016 2015
PT. XL Axiata tbk menambah modal Capex menjadi sekitar Rp 10 Triliun dari sebelumnya Rp 7-8 Triliun. Ada empat langkah yang akan dilakukan untuk mengembangkan kinerja perusahaan. Yang pertama adalah mendorong perkembangan dan pertumbuhan bisnis layanan data. Dengan cara memperluas pembangunan infrastruktur bisnis layanan data di berbagai wilayah Indonesia. Yang kedua, meningkatkan kemitraan dengan beberapa mitra penyedia handphone untuk mendorong percepatan penggunaan layanan 4G di masyarakat. Yang ketiga , terus fokus untuk menyasar pasar melalui pendekatan dualbrand strategi yaitu XL dan Axis untuk target segmen yang berbedabeda dengan value proposition yang menarik. Lalu yang keempat, XL Axiata juga akan mulai mempersiapkan dan merintis bisnis internet cepat untuk perumahan (Home Fiber) XL Home. PT. XL Axiata tbk menggangarkan Capex sebesar Rp 7 Triliun . sebagian besar akan digunakan untuk membangun jaringan data besarbesaran. Pengembangan jaringan di area luar Jawa akan dilakukan perluasan jaringan 4G LTE dengan menambah base transceiver station (BTS baru). Dan pembangunan jaringan diarea Jawa hanya dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan. Pada tahun 2017 PT XL Axiata tbk menggagarkan Capex sebesar Rp 7 Triliun akan digunakan untuk perluasan layanan 4G LTE yang akan diarahkan pada kota-kota menengah termasuk juga provinsi di Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun 2017 PT XL Axiata menganggarkan Rp 7 Triliun dan akan dialokasikan untuk pengembangan LTE dan IT. Capex yang dianggarkan adalah sebanyak Rp 7 Triliun dan hanya digunakan sebanyak Rp 4,1 triliun yang digunakan untuk memprbaiki produk portofolio perusahaan .