Budidaya Jamur Tiram

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Budidaya Jamur Tiram as PDF for free.

More details

  • Words: 896
  • Pages: 3
SOFT NEWS : Budi Daya Jamur Tiram Putih MODAL RINGAN HASIL BESAR http://www.sragen.go.id/berita/berita.php?id=6601 SRAGEN - Banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya dengan budidaya jamur tiram. Jamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Disamping rasanya yang lezat - bahkan mirip dengan daging ayam juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makanan yang layak dikonsumsi. Hal tersebut menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya. Hanya bermodalkan sekitar tujuh jutaan, seorang dapat memperoleh keuntungan bersih hingga delapan jutaan dalam waktu 6 bulan. Berarti ini pendapatan bersih per bulannya sekitar satu juta lebih. Bukankah ini peluang yang menggiurkan?. Tavip (42), salah satu warga dukuh Karangasem desa Banaran kec. Sambungmacan, Kabupaten Sragen, sudah sekitar 4 tahun lalu mengembangkanbudidaya jamur tiram putih ini. Ia menceritakan tentang bagaimana mudahnya membudidayakan jamur tiram putih ini. Berikut ini tips-tips untuk membudidayakan jamur tiram putih untuk mendapatkan jamur yang besar dan putih bersih. Tidak susah untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Yang pertama adalah serbuk kayu. Kayu yang diperlukan adalah : tidak yang mengandung minyak atau bahan kimia, tidak bergetah, kering dan tidak busuk. Bahan yang kedua yakni bekatul yang baru dan tidak berbau apek. Bekatul ini berfungsi sebagai bahan nutrisi dan sumber karbohidrat. Bahan selanjutnya adalah kapur kawur, yang berfungsi untuk menjaga keasaman media dan sumber mineral. Sedang bahan yang keempat adalah Gips, yang digunakan untuk memperkokoh media tanam dalam polibag sehingga tidak mudah hancur atau rusak disamping sebagai sumber mineral. Dan yang tak kalah pentingnya adalah pupuk TSP, digunakan untuk mempercepat pertumbuhan miselium dan tumbuh buah jamur. Selain bahan utama diatas, bahan-bahan penunjang lainnya yakni kantong plastik ukuran 20 x 35 cm, paralon, kapas alat pemadat bisa botol atau pengepres dan aluminium foil. Setelah bahan – bahan tersebut tersedia, serbuk kayu diayak dan dicampur dengan bahan-bahan lain, yakni bekatul, kapur kawur, gips, dan pupuk TSP. Beri campuran air secukupnya sampai merata agar tidak terlalu kering dan namun jangan terlalu becek. Masukkan campuran tersebut kedalam kantong palstik, kemudian ditekan dengan botol atau alat pengepres, lalu diberi ring / cincin paralon kemudian tutup dengan kapas. Lapisi dengan aluminium foil atau plastik ikat atau karet. Sterilkan bag log ke dalam autoklap dengan suhu 120 derajad Celcius selama 15 menit atau ke dalam drum yang panasi dalam suhu 90 – 110 Celcius selama 4 – 8 jam. Dinginkan baag log pada suhu kamar selama 24 jam.

Langkah selanjutnya adalah ”Inokulasi”. Yakni penularan atau penanaman bibit ke media tanam bibit yang digunakan bukan hasil biakan murni bias F3 atau F4. Langkah ini perlu kehati-hatian sedikit dan kecermatan. Siapkan alat seperti pinset, api spiritus dan alkohol 70%. Siapkan pula bibit F3 atau F4. Sebelum melakukan, tangan harus bersih sebaiknya dibasuh dengan alkohol. Pakaian juga harus bersih, kalau perlu kenakan pakaian laboratorium. Bila sudah siap, buka bag log dari tutupnya. Ambil pinset celupkan ke dalam alkohol lewatkan diatas api spiritus. Dinginkan beberapa detik. Ambil bibit, masukkan lewat cincin atau paralon, goyangkan agar bibit merata dipermukaan kemudian tutup kembali dengan kapas. Setelah bag log diisi bibit, inkubasikan dalam ruang khusus dengan suhu antara 22 – 26 derajad celcius sampai miselium tampak berwarna putih dengan kelembaban 90 – 100 derajat celcius. Jangan lupa, setelah semua langkah diatas, perlu pemeliharaan yang cermat namun cukup mudah. Lakukan penyiraman 2 sampai 3 kali sehari setelah bag log di masukkan ke rumah jamur. Setelah dilakukan penyobekan bag log dengan cutter secara menyilang di bagian depan sebanyak 3 tempat dan di bagian belakang 2 tempat tergantung selera, maka jamur akan tumbuh dari lubang sobekan tersebut. Di musim hujan penyiraman cukup dilakukan 1 atau 2 kali saja dalam satu hari. Gunakan sprayer sehing siramannyaa bisa merata. Jaga suhu ruangan antara 20 – 22 celcius dengan kelembaban 95 – 100%. Sebaiknya juga gunakan higrometer dan termometer untuk mengetahui kelembaban dan suhu ruangan (bisa dibeli di apotek atau toko bahan kimia). Umur bag log sekitar 4 – 6 bulan dengan jumlah bag log 3000 buah akan didapatkan 1.920 kg jamur tiram putih. Jumlah ini sudh dikurangi rata-rata tingkat kegagalan. Sehingga rata-rata setiap bag log menghasilkan 0,64 kg.Harga jamur tiram putih saat ini ditingkat petani per kilonya sekitar Rp. 7.000,-. Sehingga dengan modal Rp. 7.211.00 akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 8.141.500,Dalam satu bulan bapak beranak 2 ini, bisa memproduksi 5.000 sampai 7.000 log bibit. Selain dibudidayakan sendiri, Tavip juga menjual bibit yang ia buat. Bibitnya sangat khas berbeda dengan buatan yang lain. Ia menjual per log bibit seharga Rp. 1.600,-. Selain dari daerah Sragen sendiri, bibit yang ia hasilkan banyak dibeli petani pengembang jamur tiram dari daerah Purwodadi, Madiun, Blora dan Surabaya.

Meski masih termasuk skala usaha home industri, ia sudah mampu mempekerjakan 4 orang tenaga kerja. Tiap hari para pekerja harus menyemprotkan air ke media bakal bibit tersebut, karena menjaga kelembaban ruangan adalah hal sangat penting. Sementara menurut Triatmono, Kepala UPTD BIPP Dinas Pertanian Sragen prospek budidaya jamur tiram putih di wilayah Kabupaten Sragen masih sangat bagus, bukan usaha musiman. Meski cuaca di Kabupaten Sragen cenderung agak panas, tetapi dengan perlakuan khusus pembudidayaan jamur tiram di Sragen lebih baik dari daerah lain. “Jamur yang di budidayakan di Kabupaten Sragen bentuknya lebih besar di bandingkan dengan daerah sekitarnya, kami mempunyai kiat-kiat khusus dalam memperlakukan budidaya jamur tiram ini “ kata Triatmono.

Related Documents

Budidaya Jamur Tiram
June 2020 2
Jamur Tiram
June 2020 9
Jamur Tiram Coklat
June 2020 2
Jamur
June 2020 24
Jamur
May 2020 15
Jamur
June 2020 17