[BMBT] siBibi Januari 15th, 2007 Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS. Az Zumar, 39 : 7) sudah hampir 1 bulan ini, di rumahku ada siBibi, yang membantu istriku dalam membereskan rumah dan mengerjakan ini-itu termasuk pekerjaan rumah seperti mencuci dan memasak. siBibi berasal dari golongan kurang mampu, tinggal di dan mengontrak 1 kamar ukuran 3×3m. siBibi tinggal bersama ketiga anaknya, sedangkan suami siBibi sudah meninggal sekitar 10thn lalu. Anak yang paling kecil SD dan anak yang kedua SMP, anak pertama di STM. Alhamdulillah setelah siBibi ngurus ke RT-RW dan lembaga yang terkait akhirnya anak kedua dan ketiga mendapatkan bebas biaya sekolah. Kadangkala (atau seringkali?) anak2 siBibi memilih untuk berjalan kaki menuju sekolah agar bisa mengirit pengeluaran atau memang karena tidak punya uang, padahal jarak rumah sampai ke sekolahan cukup jauh. siBibi datang ke rumahku dari jam 7 pagi dengan berjalan kaki dari rumahnya, sekitar setengah jam. siBibi pulang setelah kerjaan nya dirumahku selesai, biasanya sampai jam 2an. Dan biasanya istriku membekali siBibi dengan makanan seadanya, senang sekali hati kami ketika siBibi tersenyum senang ketika menerima bekal yang istriku berikan. Pernah kami datang ke rumah kontrakannya untuk melihat langsung kondisi siBibi dengan anak2nya. Yah ternyata kondisi siBibi memang seperti yang siBibi ceritakan, bahkan kami ditawarkan untuk makan bekal yang kami berikan pada hari itu.. yah mungkin memang karena tidak ada makanan yang lain yang bisa siBibi tawarkan. Beberapa hari setelah itu, istriku bertanya ke siBibi, biasanya siBibi+anak2nya makan sama apa, ternyata hanya dengan garam. Kalo dibawain bekal dari istriku, ya saat itulah mereka makan dengan lauk. siBibi cerita bahwa siBibi pernah didatangi oleh seorang pastur yang menawarkan uang 2juta dan komputer untuk anaknya dengan syarat siBibi dan anak2nya mau pindah ke agama si pastur… ternyata siBibi menolak tawaran si pastur itu, ckckckc.. itu adalah sesuatu yang mengagumkan untuk orang dengan kondisi seperti siBibi yang bisa menolak tawaran yang cukup menggiurkan seperti itu. Sejak awal Januari ini, ibunya siBibi masuk rumah sakit, rumah sakit immanuel, ibunya siBibi mesti dirawat di rumah sakit dikarenakan ada masalah dengan ginjalnya, dan kemarin siBibi bilang kepada kami untuk meminjam sejumlah uang untuk digunakan untuk pembayaran rumah sakit dan siBibi bilang akan bekerja di rumah kami tanpa dibayar, siBibi memperlihatkan photocopy-an struk dari rumah sakit dimana biaya rumah sakit memerlukan dana 7,5juta… dengan berbekal photocopy-an struk dari rumah sakit itu juga, siBibi mendatangi jamaah shalat jum’at mengharapkan bantuan dari mereka… informasi terakhir, siBibi cerita kalo dokter rumah sakit menawarkan kepada siBibi untuk tidak membayar biaya rumah sakit alias gratis tidak perlu membayar biaya 7,5juta tersebut dengan syarat siBibi mau di baptis… dan ternyata diluar perkiraan, siBibi dengan tegas menolak tawaran pihak rumah sakit tersebut, siBibi bilang “ngga..ngga.. ngga mau saya.. saya akan berusaha melunasi biaya rumah sakit!!…” Aku dan istriku hanya bisa memberikan sejumlah uang walaupun tadinya uang itu aku alokasikan untuk membantu adikku yang akan menikah, belum lagi tabungan ku yang tak
seberapa tidak cukup untuk persiapan kepindahanku ke Jakarta. Dengan bekal sejumlah uang dari kami dan tambahan uang yang siBibi peroleh dari meminta sumbangan dan kumpul2 dari sumber lainnya yang kami yakin tidak sampai 7,5juta, siBibi akan mencoba agar pihak rumah sakit mau menerima uang seadanya untuk membayar semua biaya rumah sakit tersebut. Sampai saat ini siBibi masih terus berusaha untuk mendapatkan tambahan bantuan, segala cara siBibi lakukan kecuali sampai pindah agama.. teman-teman.. kami hanya mengharapkan minimal do’a dari teman-teman untuk siBibi, semoga siBibi dapat terus istiqamah dalam iman nya kepada Allah swt. Dan semoga siBibi diberikan kemudahan dalam menghadapi berbagai kesulitan yang siBibi dan anak2nya hadapi… ada satu pernyataan siBibi yang mungkin akan selslu terngiang dibenak kami, siBibi bilang, “yah ngga apa2 Bibi mah susah hidup di dunia, asal ngga susah di akhirat”… Links: [mewaspadai kristenisasi dan fitnah terhadap umat islam] http://swaramuslim.net/more.php?id=1710_0_1_0_m [kristenisasi & pemurtadan] http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6713 [giat menghalau kristenisasi] http://www.mualaf.com/modules.php?name=News&file=article&sid=358 [peringatan dari bahaya gerakan kristenisasi dan wasilah-wasilahnya] http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1256&bagian=0 [warga miskin depok jadi sasaran kristenisasi] http://www.eramuslim.com/news/nas/459b520e.htm [aksi kristenisasi terhadap warga minang kian terorganisasi] http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1&Itemid=65 [bagaimana hukumnya bekerja di perguruan kristen bagi seorang muslimah???] http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/7251 [kristenisasi dan kejahatan-kejahatannya] http://www.perpustakaan-islam.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=79 [bantuan dari pendeta/gereja untuk pembangunan mesjid ?] http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/7209 [beasiswa dari non-islam?] http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/2242 [kristenisasi menyerbu kampus] http://www.pks-jaktim.or.id/sejahtera/article.php?sid=317 [bolehkan saya mengajar biologi di sekolah kristen] http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/1875 -perbanyakamalmenujusurga-
http://swaramuslim.net/more.php?id=1710_0_1_0_m MEWASPADAI KRISTENISASI DAN FITNAH TERHADAP UMAT ISLAM Kritik & Investigasi Oleh : Redaksi 08 Oct 2005 - 9:50 pm Beberapa minggu yang lalu media massa ramai memberitakan aksi 'penutupan' sebuah 'tempat ibadah' di bilangan Kampung Sukabirus, Dayeuh Kolot, Bandung oleh beberapa ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Anti-Pemurtadan (AGAP) dan Barisan Anti-Pemurtadan (BAP).
Aksi serupa konon terjadi juga di Tangerang Banten. Warga RW 11 Kelurahan Larangan Utara ramai-ramai mendatangi sebuah fasilitas umum (fasum) yang difungsikan sebagai tempat ibadah umat Kristiani. Dengan cepat kabar ini tersebar luas, bukan hanya menjadi bahan pemberitaan media nasional, tetapi juga media internasional. Berita yang muncul ke permukaan: umat Muslim merusak tempat ibadah umat Kristen dengan kekerasan. Namun, pemberitaan tersebut ternyata bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan. Pihak AGAP menegaskan, tidak ada kekerasan maupun intimidasi sedikit pun dalam aksi tersebut. Aksi juga telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Sebelum aksi, AGAP telah melakukan koordinasi dengan tokoh setempat, RT, RW, dan unsur muspika lainnya. "Makanya saat penertiban pun muspika dan kepolisian ikut," kata Muhammad Mu'min, Koordinator AGAP. Aksi berlangsung dengan damai dan saling terbuka melalui pertemuan antara warga, AGAP, dan pengelola gereja. Semua berjalan melalui proses kesepakatan yang tidak diwarnai dengan perdebatan panas. Setelah berdiskusi, pengelola gereja pun bersedia untuk menandatangani surat perjanjian penutupan gereja itu. Bahkan, di akhir diskusi, semua pihak saling berjabat tangan tanda tidak ada permasalahan lagi. Aksi penutupan rumah ibadah umat Kristen dengan kekerasan juga dibantah oleh Kapolri. Menurut Kapolri, sebagaimana juga diberitakan sejumlah media, yang ada adalah penutupan rumah-rumah warga yang dijadikan sebagai rumah ibadah (baca: gereja). Dari fakta tersebut, tampak bahwa ada upaya untuk melemparkan tuduhan negatif terhadap umat Islam. Kejadian ini bukan hanya terjadi pada masa sekarang saja. Umat Islam diopinikan seolah-olah sebagai pihak yang mempunyai sifat barbar dan keras, tidak adil, selalu main hakim sendiri, dan bertindak brutal. Tampak bahwa pihak-pihak yang tidak suka pada Islam, khususnya dari kalangan Kristiani, berkeinginan untuk mencitrakan Islam seburuk-buruknya dan 'membunuh' karakter mulia Islam sebagai ideologi rahmatan lil 'âlamîn. Mahabenar Allah SWT yang berfirman: Orang-orang Yahudi dan Nasrani (Kristiani) tidak akan pernah ridha kepadamu (Muhammad) hingga kamu mengikuti jalan hidup mereka. (QS al-Baqarah [2]: 120). Kristenisasi Terselubung Sejak awal, umat Kristen sesungguhnya menolak Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteriMenteri Agama dan Menteri Dalam Negeri-bernomor 01/BER/MDN-MAG/1969 tetang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-Pemeluknya. Alasan yang sering dipakai adalah bahwa SKB tersebut bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), meskipun alasan sebenarnya tentu karena SKB tersebut telah membatasi ruang gerak kristenisasi. Karena itulah, demi tetap memuluskan agenda kristenisasi, mereka terus-menerus berusaha mendirikan gereja-gereja liar tanpa izin atau mengalihfungsikan rumah-rumah warga menjadi gereja di tengah-tengah lingkungan masyarakat Muslim. Sebetulnya, pendirian gereja-gereja liar hanyalah salah satu modus kristenisasi. Beberapa modus lain telah lama digunakan kalangan Kristiani untuk melakukan kristenisasi atas umat Islam, di antaranya: 1. Pendidikan. Bagi para misionaris, pendidikan merupakan jalan terbaik untuk mempengaruhi masyarakat. John Moot, misionaris Amerika, pernah mengatakan, "Kami harus mengajarkan ajaran agama
kepada anak-anak. Sebelum dewasa, anak-anak itu harus kami tarik ke agama Kristen." Karena itu, mereka mendirikan lembaga pendidikan Kristen dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, tentu saja dengan kualitas pendidikan dan fasilitas yang canggih. 2. Kesehatan dan Pengobatan. Di beberapa rumah sakit Kristen, pasien Muslim biasa mendapat brosur tentang penghiburan dan penyembuhan Yesus Kristus; mereka juga ada yang diajak berdoa bersama oleh rohaniwan rumah sakit dengan tatacara peribadatan Kristen. Tahun 2003 lalu diselenggarakan Bandung Festival 2003 di GOR Saparua, Bandung. Dalam poster dan selebaran tertera bahwa di sana akan ada pengobatan gratis oleh Peter Youngren. Dari susunan acara yang mencantumkan doa bersama, dari sosok Peter Youngren yang mejeng di poster, dan dari penyelenggara acara itu, mudah ditebak bahwa itu adalah ajang pemurtadan di tengah kota. 3. Perkawinan/Pemerkosaan. Beberapa waktu lalu, kita dihebohkan oleh berita tentang Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, yang diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen. Ia diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tak berdaya, ia dibaptis. Linda, siswi SPK Aisyah Padang, diculik, disekap, dan diteror secara kejiwaan supaya murtad ke Kristen dan menyembah Yesus Kristus. Di Bekasi, seorang pemuda Kristen pura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis Muslimah shalihah. Setelah menikah, mereka melakukan hubungan suami-istri. Adegan ranjang yang telah direncanakan itu difoto oleh kawan pemuda Kristen itu. Setelah dicetak, foto itu ditunjukkan kepada sang Muslimah dibarengi pertanyaan, "Tetap Islam atau pindah ke Kristen?" Jika tidak pindah agama, foto-foto telanjang Muslimah itu akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, akhirnya sang Muslimah terpaksa dibaptis demi menghindari aib. 4. Narkoba. Beberapa tahun lalu, di Desa Langensari, Lembang, Bandung, Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos menyebarkan Kristen dengan cara merusak moral calon korbannya terlebih dulu. Di sana, para pemuda berusia 15 tahunan dicekoki minuman keras dan obat-obatan terlarang sampai kecanduan berat. Setelah kecanduan, para pemuda itu dimasukkan ke panti rehabilitasi Doulos untuk disembuhkan sambil dicekoki injil. 5. Penerbitan Buku. Buku yang diterbitkan ada yang berwajah Islam dan ada yang langsung menghujat Islam. Contoh yang berwajah Islam adalah Ayat-ayat al-Quran karya Drs. A. Poernarna Winangun, sementara Islamic Invasion: Confronting the World's Fastest Growing Religion oleh Robert Morey adalah contoh yang menghujat. Masih banyak lagi buku-buku sejenis. Ada dua target yang ingin dicapai dengan menerbitkan buku-buku berwajah Islam. Pertama, target ke dalam, yaitu memantapkan ajaran Kristen, seolah-olah ajaran Kristenlah yang benar. Kedua, target ke luar, yakni mengelabui umat Islam yang masih dangkal pemahaman agamanya, agar mau membaca lalu meyakini doktrin Kristen.
6. Mistik. Para misionaris kini kerap menggunakan jurus-jurus alam gaib untuk memurtadkan orang Islam. Majalah Sabili (Edisi 12/Desember/2003) dan Gatra (Edisi 51, 31/Oktober/2003), misalnya, pernah menurunkan laporan mengenai maraknya aksi pemurtadan lewat jin, sihir, dan hipnotis di Sumatra Barat. Banyak Muslimah di sana yang dibuat kesurupan lantas diajak masuk Kristen. Beberapa modus kristenisasi di atas disinyalir masih tetap dilakukan kalangan Kristiani terhadap umat Islam . Perhatian Pemerintah Selama ini kristenisasi telah sering meresahkan umat Islam. Sayangnya, keresahan dan protes umat Islam selama ini tidak serta-merta ditanggapi secara serius oleh Pemerintah. Padahal, tidak jarang, kasus-kasus kristenisasi terselubung itulah yang justru sering memicu konflik antar umat beragama (Muslim-Kristen). Berbagai konflik tersebut sebenarnya tidak selayaknya terjadi jika unsur-unsur yang mempunyai tanggung jawab, dalam hal ini Pemerintah, cepat tanggap. Pemerintah seharusnya mengayomi dan menjaga akidah setiap individu masyarakat. Pemerintah juga harus menjaga kehidupan yang harmonis antar umat beragama. Islam Memperlakukan Non-Muslim dengan Adil Islam adalah agama yang adil, termasuk terhadap non-Muslim. Tidak sebagaimana Kristen yang sering menggunakan cara-cara 'kasar' sebagaimana dalam kasus-kasus kristenisasi di atas, Islam tidak pernah memaksa umat non-Muslim masuk Islam. Islam juga tidak membenarkan pengrusakan rumah-rumah ibadah non-Muslim. Akan tetapi, Islam pun jelas tidak akan mentoleransi upaya-upaya non-Muslim untuk melakukan pemurtadan terhadap kaum Muslim. Islam membiarkan non-Muslim untuk hidup berdampingan dengan kaum Muslim selama mereka tidak memusuhi dan memerangi kaum Muslim. Lebih dari itu, dalam Daulah Khilafah Islamiyah, Muslim maupun non-Muslim akan mendapatkan perlakuan sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat. Orang-orang non-Muslim yang hidup dalam Daulah Khilafah Islamiyah, atau disebut dengan kafir dzimmi, juga mendapatkan perlakuan dan hak yang sama dengan kaum Muslim. Harta dan darah mereka terjaga sebagaimana terjaganya darah dan harta kaum Muslim. Bahkan Rasulullah saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis hasan, sebagaimana dituturkan al-Khathib dari Ibnu Mas'ud: Siapa saja menyakiti kafir dzimmi, maka aku berperkara dengannya. Siapa saja yang berperkara denganku, maka aku akan memperkarakannya pada Hari Kiamat. (As-Suyuthi, AlJâmi' ash-Shaghîr). Kafir dzimmi tidak akan pernah dipaksa meninggalkan agama mereka, tetapi mereka diwajibkan sekadar membayar jizyah saja. Mereka tidak dipungut biaya-biaya lain, kecuali jika hal itu merupakan syarat yang disebut dalam perjanjian. (An-Nabhani, Asy-Syakshiyyah alIslâmiyyah, II/237). Urwah bin Zubair berkata, bahwa Rasulullah saw. pernah menulis surat kepada penduduk Yaman (yang artinya): Siapa saja yang tetap memeluk agama Nasrani dan Yahudi, mereka tidak akan dipaksa untuk keluar dari agamanya; mereka hanya wajib membayar jizyah. (HR Ibnu Ubaid). Khatimah Kita sepakat bahwa kita harus membangun Indonesia agar lebih baik dari sekarang. Kita pun tidak menginginkan terjadinya perselisihan bahkan pertengkaran yang menjurus pada
bentrokan fisik antar umat beragama. Kita pun berkeinginan hidup rukun. Persoalannya, pertengkaran dan konflik antar pemeluk agama (khususnya antara Muslim dan Kristen), yang bahkan menjurus pada bentrok fisik selama ini, sebetulnya bukan disebabkan oleh umat Islam yang selama ini dikenal toleran; tetapi justru lebih banyak dipicu oleh orang-orang Kristen. Bukankah munculnya berbagai konflik sejak 1997 yang melibatkan pemeluk Islam dan Kristen di Kalbar, Timtim, NTT, Ambon, Irian, Poso, dan Maluku, sebenarnya tidak lain adalah buah dari aktivitas kristenisasi yang tak kunjung padam dan dipadamkan? Karena itu, untuk menghindari konflik antar pemeluk agama dan agar tercipta kerukunan antar umat beragama, tidak ada jalan lain kecuali dengan menerapkan syariat Islam dalam wadah Daulah Khilafah Islamiyah. Sejarah telah membuktikan, bahwa selama berabad-abad, hanya dalam sistem Islamlah, yakni dalam Daulah Khilafah Islamiyah, kerukunan antar umat beragama bisa terwujud dan konflik antar pemeluk agama bisa dihindarkan. Wallâhu a'lam bi ash-shawâb. [HT] Buletin al-Islam Edisi 272
http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6713 Konsultasi : Aqidah Kristenisasi & Pemurtadan Pertanyaan: Ustads, saya mau tanya apakah benar berita2 di e-amil yang saya terima katanya hati2 dengan kristenisasi dan pemurtadan. ada proyek yusuf-04, jerincho dll. katanya ada sasaran2 daerah yang akan dikristenkan seperti sukabumi, padang, betawi dll. apa benar sich? gimana ya bapak2 pejabat, dep. agama, mui, alim ulama dll. apa nggak protes kalau benar? Trus gimana mengatasinya? soalnya mereka gencar kasih makanan, kesehatan gratis, makanan dll. sedangkan dari islam sendiri masing2 aja, malahan di politik berantem terus mau menang sendiri saja, nggak nyatu aja. Gimana ustadz...apa yang harus diperbuat? terima kasih & wasalam, Ratih. Ratih Hidayat Jawaban: Assalamu `alaikum Wr. Wb. Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d
Anda tidak perlu terlalu memusingkan benar tidaknya informasi itu. Sebab sebenarnya sederhana saja pembuktiannya, yaitu semakin melorotnya kuantitas umat Islam dari tahun ke tahun. Sebab proyek sejenis itu sebenarnya sudah berjalan jauh sebelum bangsa ini merdeka, yaitu ketika Portugis datang ke tanah Jawa yang Islam ini. Jawa di masa itu maksudnya bukan hanya pulau Jawa saja, melainkan meliputi seluruh wilayah nusantara termasuk semenanjung malaya. Kalau portugis masuk ke �Jawa� sejak abad 16, berarti proses Kristenisasi telah berjalan selama 5 abad hingga abad 21 ini. Anda bisa bayangkan betapa para misionaris itu tidak pernah berhenti bekerja siang malam untuk menginjilkan bangsa-bangsa Islam.
Kalau Anda punya teman yang beragama nasrani, ketahuilah bahwa dulunya dia berasal dari keluarga muslim. Entah pada kakek yang keberapa, mereka berhasil dimurtadkan. Apalagi bila teman Anda itu orang jawa (suku jawa) asli tetapi beragama kristen. Ini sungguh sebuah pemurtadan yang sistematis. Sebab karakter paling asli dari orang jawa itu adalah sangat patuh dan mengabdi kepada rajanya. Semua raja jawa itu beragama Islam, baik dari keraton Yogya atau Solo, semua bernasab kepada kerajaan Pajang dan sebelumnya berasal dari Kesultanan Demak yang merupakan daulah Islamiyah. Maka teramat mustahil bila ada seorang jawa sampai bisa berbeda agama dengan rajanya. Kecuali bila mereka terkena proses pemurtadan yang berlangsung berabad-abad lamanya oleh karena pengaruh kekuasaan penjajah dan para misionaris. Maha benar Allah SWT ketika berfirman Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. Ali Imran : 100). Namun karena bangsa ini punya kekuatan tersendiri dan tentunya yang paling utama adalah pertolongan dari Allah SWT, nasibnya tidak se-tragis tetangganya, Pilipina. Negeri itu kini sudah luluh lantak di bawah kekuasaan Salib dan penduduk muslimnya menjadi hewan buruan yang bisa dibunuh kapan saja siang dan malam. Juga tidak seperti Singapura yang dipimpin oleh penguasa rasialis anti Islam. Para penjajah itu telah masuk ke negeri Islam dan bukan hanya merusak secara pisik, bahkan menjadikan bangsa-bangsa muslim itu kehilangan izzahnya sehingga mereka hidup dalam kehinaan. Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.(QS. An-Naml : 34) Maka apakah mau namanya proyek Yusuf atau proyek Fir�aun, intinya tetap sama saja, yaitu memurtadkan umat Islam dari jalan Allah SWT. Ini adalah karakteristik yahudi dan nasrani yang telah 14 abad yang lalu Allah SWT telah sampaikan kepada kita. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk ". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(QS. Al-Baqarah : 120) Maka haram bagi umat Islam untuk menjadi korban berikutnya dan sudah waktunya umat Islam tidak lagi menyekolahkan anak ke sekolah dan kampus milik kristen. Begitu juga haram menerima sumbangan, bantuan dan pertolongan apapun yang intinya dijadikan umpan dalam rangka pemurtadan. Sebab sekolah, kampus, rumah sakit, panti asuhan dan semua proyek itu memang didirikan dalam rangka memurtadkan umat Islam. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
http://www.mualaf.com/modules.php?name=News&file=article&sid=358 Yusuf al-Islami : Giat Menghalau Kristenisasi Posted by admin on Tuesday, September 05 @ 08:40:48 WIT Contributed by admin Yusuf al-Islami adalah sosok ustadz yang disegani di Lampung. Meski usianya terbilang masih relatif muda, namun pria keturunan Tionghoa dengan nama lahir Yusuf Hadi Pranata ini dikenal giat berdakwah. Sehari-hari, ia aktif mengisi pengajian ibu-ibu dan remaja. Dengan metode penyampaian yang tegas, mudah dan gamblang, banyak umat Islam mendatangi tabligh-tabligh yang disampaikannya. Selain gamblang, isi ceramah-ceramahnya pun sangat lugas dan enak didengar sehingga mudah dicerna masyarakat. Laki-laki yang terlibat dalam sejumlah organisasi ini juga dikenal aktif merajut ukhuwah Islamiyah antar-ormas Islam. Dalam setiap ceramahnya, Yusuf tak pernah bosan mengingatkan umat agar bersatu dan bersama-sama membangun ukhuwah. Yusuf pun sering mengingatkan bahwa maju-mundurnya Islam bergantung dari sikap umat Islam sendiri. Jika umat Islam bersatu, maka kemenangan akan segera datang. Namun jika sebaliknya, umat Islam akan selalu berada pada posisi sulit dan terpuruk. Dakwah tampaknya sudah mendarah daging di tubuh Yusuf. Bersama teman-temannya di Gerakan Mubaligh Islam (GMI) Lampung, ia giat membina akidah umat dari serangan gerakan kristenisasi yang makin gencar mengepung Lampung. Untuk membentengi umat dari serangan kaum kuffar itu, Yusuf menerbitkan buku-buku kristologi, antara lain: “Apa Kata al-Kitab Tentang Agama Kristen” dan “Mengungkap Fakta Penyimpangan Agama Kristen”. Isi kedua buku itu mudah dipahami dan kini menjadi referensi yang efektif untuk menangkis gerakan Kristenisasi diLampung. Rencananya tak lama lagi, Yusuf pun akan merampungkan sebuah buku yang masih terkait dengan Islam dan Kristen. “Ke depan, insya Allah saya akan mendirikan Lembaga Dakwah Kristologi di Lampung,” katanya. Yusuf lahir di Gedungtataan, Kabupaten Lampung Selatan, 15 Desember 1972. Anak pasangan Tan Sin Nio dan Lie Cun Bi ini mulai mengenal Islam sejak kecil. Tepatnya tahun 1979, ketika Yusuf pertama kali ikut pamannya yang sudah lebih dulu masuk Islam. “Alhamdulilah paman saya sudah lebih dulu masuk Islam,” katanya. Karena itulah, Ke-Islamannya sudah dimulai sejak berada di rumah pamannya. Di Teluk Betung, tempat tinggal pamannya, Yusuf ‘kecil’ sering mengikuti ibadah ritual sang paman, seperti shalat, puasa dan ibadah lainnya. Ia juga sering merayakan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha bersama keluarga pamannya. Kendati secara resmi saat itu belum masuk Islam, namun pada identitasnya tercantum agama Islam. Saat menulis biodata di rapor, pamannya mencantumkan Islam dalam kolom agama rapor Yusuf. Walau demikian, waktu itu Yusuf masih mengikuti kebaktian agama Kristen di gereja. Secara resmi, Yusuf memeluk Islam saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Tak beberapa lama setelah itu, Yusuf dikhitan. Suami Sumiati (alm) yang menikah tahun 1999 ini, baru tergerak hatinya dan mantap mendalami Islam saat duduk di kelas satu SMA. Awalnya, Yusuf mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. Dalam mimpinya, Rasulullah saw memberitahukan kepada Yusuf bahwa Islam adalah agama yang benar dan harus jadi pegangan seluruh umat manusia di dunia. Hal serupa dialami Yusuf ketika mimpi bertemu Nabi Isa as. Dalam mimpinya Nabi Isa menyatakan kepada Yusuf, bahwa setelah kedatangannya sebagai utusan Allah SWT, akan ada lagi nabi terakhir yang akan menyempurnakan ajaran yang dibawa nabi-nabi sebelumnya.
“Sejak mimpi bertemu Nabi Muhammad dan Nabi Isa, saya mulai mantap meyakini kebenaran Islam,” tegasnya. Di SMA, Yusuf terlibat aktif di organisasi Kerohanian Islam (Rohis). Rohis ini menjadi organisasi Islam pertama yang dia ikuti. Bersama teman-teman Rohis, Yusuf giat mengadakan berbagai kegiatan ke-Islaman, termasuk program yang disebut Studi Islam Berkala (SIB). Untuk menambah pengalaman organisasi, Yusuf aktif pula di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), baik di kota Bandar Lampung maupun di tingkat wilayah. Jabatan terakhir Yusuf di PII adalah sebagai Koordinator Brigade Kota Bandar Lampung. Atas usulan teman-temannya, ke-Islaman Yusuf ‘dilegalkan’ di Kantor Urusan Agama (KUA), pada 18 November 1994. Saat itu juga ayah dari M Habiburrahman al-Islami ini kembali mengucapkan dua kalimat syahadat yang merupakan syarat utama masuk Islam. Seperti dialami para mualaf umumnya, ke-Islaman Yusuf pun tak berjalan mulus. Reaksi keluarga besarnya saat tahu dia memeluk Islam, terbelah. Pihak keluarga besar ibu sangat mendukung ke-Islaman Yusuf, sebab sebagian besar keluarga besar dari pihak Ibunya memang sudah banyak yang masuk Islam. Tantangan sangat keras datang dari pihak keluarga besar ayah. Mereka menentang keras, karena berpendapat semua agama, baik Islam, Kristen, Budha, Hindu dan lainnya adalah sama. Sama-sama menyembah Tuhan yang menciptakan manusia. Saat ini komunikasi dan silaturahim dengan keluarga besar memang belum bisa berjalan secara teratur karena kesibukan masing-masing keluarga. Apalagi kebanyakan tempat tinggal mereka di luar Lampung. Namun Yusuf masih terus berhubungan, minimal melalui telepon atau surat. “Silaturahim masih terus dijalankan, minimal bertelepon dan berkirim surat,” katanya. Pengalaman berorganisasi di SMA tampaknya menjadi bekal penting Yusuf di kemudian hari. Kini selain aktif di organisasi ke-Islaman, seperti di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Lampung, ia juga terlibat di Gerakan Mubaligh Islam (GMI) Lampung. Kedua organisasi ini termasuk yang paling kencang menghadang gerakan kristenisasi di Lampung. Di Lampung, jika dulu kristenisasi banyak menyerang masyarakat pedesaan, terutama desadesa terisolir, kini sudah masuk ke wilayah perkotaan. Bahkan kristenisasi juga menyerang kampus-kampus yang mayoritas mahasiswa, dosen dan karyawannya Islam, seperti di Universitas Lampung (UNILA). Cara pemurtadan yang dilakukan pun beraneka ragam. Di samping merancukan akidah Islam, seperti mengatakan bahwa semua agama adalah sama, juga menggunakan black magic, hipnotis dan penyerangan dengan meminta bantuan jin. Bersama teman-teman di GMI, Yusuf membuat program pembinaan masyarakat hingga ke pelosok desa. Program ini bertujuan untuk menangkis gerakan pemurtadan yang belakangan kian gencar di Lampung. Sama halnya saat memutuskan diri memeluk Islam, kegetolan Yusuf berorganisasi pun tak luput dari sorotan keluarga besarnya. Sebagian besar keluarga Yusuf menentang kiprahnya di organisasi Islam karena berpendapat Islam cukup dengan shalat, puasa, membayar zakat dan naik haji. “Meski perlu cukup lama untuk menjelaskan ini semua kepada keluarga, namun alhamdulillah akhirnya mereka dapat menerima dan memahami betapa pentingnya ikut berbagai organisasi, di samping menambah pergaulan dan teman, juga dapat mendatangkan kebaikan,” katanya. Itulah sekilas profil singkat dai muda asal Lampung ini. Di usianya yang relatif masih muda, Yusuf sudah berbuat untuk umat, di antaranya usaha kerasnya menghadang gerakan kristenisasi
di Lampung. (Sabili) Rivai Hutapea Laporan: Feri Wahyudi dan swaramuslim.net
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1256&bagian=0 Penjelasan Penting Tentang : Peringatan Dari Bahaya Gerakan Kristenisasi Dan WasilahWasilahnya Jumat, 24 Desember 2004 07:04:01 WIB Kategori : Propaganda Sesat PENJELASAN PENTING TENTANG : PERINGATAN DARI BAHAYA GERAKAN KRISTENISASI DAN WASILAH-WASILAHNYA. Oleh Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Ilmiah Wal Ifta Segala puji hanyalah milik Allah Rabb semesta alam, Shalawat dan salam semoga tercurah atas nabi kita yang telah diutus sebagai rahmat bagi sekalian manusia, sebagai penutup para nabi dan rasul, nabi dan rasul kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, atas segenap keluarga dan para sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti beliau dengan kebaikan sampai hari kemudian. Amma ba'du. Tentunya tidak samar lagi bagi setiap kaum muslimin yang Allah terangi mata hatinya dengan pengetahuan tentang permusuhan kaum Yahudi dan Nasrani yang amat sangat terhadap kaum muslimin. Mereka bersatu padu menggalang kekuatan dalam menghadapi kaum muslimin demi mengobok-obok dan mengacaukan keimanan kaum musilmin terhadap Islam, agama yang Allah turunkan kepada penutup para nabi dan rasul, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk disampaikan kepada umat manusia. Dalam usaha orang-orang kafir melawan kaum muslimin dan menyesatkan, menguasai dan menjajah akal mereka, serta membuat makar busuk terhadap mereka dengan berbagai cara. Dakwah orang-orang kafir, yayasan-yayasan serta pengiriman da'i-da'i mereka kian menggeliat. Sehingga fitnah pada zaman sekarang ini bertambah besar. Diantara cara-cara kotor mereka yang menyesatkan adalah ; menyebarkan selebaran dengan nama : 'Ma'had Ahli Kitab untuk negara-negara Afrika Selatan'. Yang juga dikirimkan melalui kotak-kotak pos kepada individu, yayasan atau organisasi di Jazirah Arab, tanah air Islam dan bentengnya yang terakhir. Selebaran itu berisi program-program pelajaran kitab Taurat, Zabur dan Injil melalui surat serta kartu anggota gratis. Di sampul surat selebaran itu terpampang gambar ketiga kitab suci tersebut. Dan merupakan kabar gembira yang disegerakan bagi kaum muslimin adalah hendaknya mereka segera mengingkari ekspansi yang terorganisir tersebut serta berhati-hati terhadap seluruh cara-cara terselubung orang kafir. Diantara sikap kaum muslimin yang menggembirakan adalah sampainya beberapa kitab dan kaset dialog kepada Lajnah Daimah Lil Buhuts Ilmiah wal Ifta'. Mereka meminta supaya Lajnah menjelaskan apa sikap yang diambil terhadap selebaranselebaran seperti itu serta berharap supaya memperingatkan kaum musilimin dari bahaya propaganda kufur ini. Maka kami katakan 'wabillahi taufiq'. Semenjak cahaya Islam memancar di atas muka bumi maka musuh-musuh Islamsiang dan malam tiada henti-hentinya membuat makar busuk terhadap pemeluk. Berusaha mengganggu keimanan para pemeluknya setiap kali terbuka kesempatan. Dengan tujuan mengeluarkan kaum muslimin dari cahaya kepada kegelapan serta mengobok-obok negeri-negeri Islam dan
melemahkan kekuatannya terhadap jiwa manusia. Bukti kebenaran pernyataan di atas terdapat dalam Kitabullah, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Rabbmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendakinya untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian) dan Allah mempunyai karunia yang besar" [Al-Baqarah : 105] Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran" [Al-Baqarah : 109] Dalam ayat lain pula Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Ahli Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman" [Ali-Imran : 100] Diantara musuh-musuh Islam yang paling menonjol adalah kaum Nasrani yang dengki. Mereka tiada henti-hentinya mengerahkan segala kemampuan mereka untuk melawan dan menghadapi kaum muslimin di seluruh belahan dunia. Bahkan mereka tiada segan-segan menyerbu kaum muslimin ke jantung pertahanan mereka, ke negeri-negeri kaum muslimin. Apalagi pada saat kondisi lemah seperti yang melanda dunia Islam pada hari ini. Sebagaimana dimaklumi bahwa tujuan gerakan mereka itu adalah menggoyahkan aqidah kaum muslimin dan membuat mereka ragu terhadap Islam, sebagai prolog mengeluarkan mereka dari Islam dan menjerat mereka ke dalam agama Nasrani, gerakan ini dikenal dengan sebutan 'kristenisasi'. Yang tidak lain adalah seruan kepada paganisme Nasrani yang sesat, yang tidak ada keterangannya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nabi Allah Isa 'Alaihis Salam berlepas diri darinya. Nasrani telah mengeluarkan dana yang sangat banyak dan mengerahkan potensi yang besar demi mewujudkan cita-cita mereka, yaitu mengkristenkan seluruh manusia, khususnya kaum muslimin. Namun kondisi mereka persis seperti yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam naar Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan" [Al-Anfal : 36] Demi kelancaran misi tersebut telah diselenggarakan seminar-seminar di berbagai belahan dunia dari dahulu sampai sekarang. Dihadiri oleh para missionaris yang bertugas berbagai daerah untuk saling bertukar pikiran diantara mereka serta mengajukan gagasan masing-masing untuk mencari cara yang paling ampuh dan efisien. Merekapun menelurkan beberapa program dan langkah-langkah, diantaranya adalah : [*]. Mengirim para misionaris ke negeri-negeri kaum muslimin dan dakwah kepada agama Nasrani melalui buku-buku, selebaran-selebaran, terjemahan-terjemahan Injil dan buletinbuletin untuk merancukan kebenaran Islam, menyerang serta menyebarkan kesan negatif tentang Islam kepada orang lain. [*]. Mereka juga menyeru kepada Nasrani secara diam-diam dan terselubung serta dengan cara yang tidak langsung. Yang paling berbahaya diantaranya adalah :
Melalui jasa pengobatan, memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk. Diantara faktor yang mendukung program tersebut adalah : orang-orang yang membutuhkan pengobatan, banyaknya tersebar wabah-wabah penyakit di daerah kaum muslimin khususnya, langkanya dokter-dokter muslim di beberapa negeri kaum muslimin atau bahkan kadang kala tidak ada sama sekali Diantaranya juga adalah : Kristenisasi melalui jasa pendidikan. Yaitu dengan mendirikan sekolah-sekolah dan universitas-universitas Kristen atau lembaga-lembaga pendidikan yang secara lahiriyah adalah pendidikan murni namun membawa misi Nasrani secara terselubung. Akibatnya banyak diantara kaum muslimin menyerahkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan tersebut hanya dengan harapan anaknya dapat mempelajari bahasa asing atau mata pelajaran tertentu. Maka jangan tanya seberapa besar kesempatan yang diberikan kaum muslimin kepada umat Nasrani tatkala mereka telah menyerahkan buah hati mereka yang masih kanak-kanak atau mendekati usia baligh, masa yang ketika itu akal mereka masih kosong dan siap menerima apa saja ! Ya, apa saja!. Dianataranya juga adalah kristenisasi melalui media-media informasi, yaitu melalui siaransiaran radio dan televisi yang diarahkan ke negeri-negeri Islam. Disamping siaran-siaran langsung melalui satelit akhir-akhir ini, ditambah lagi majalah-majalah, surat kabar, selebaranselebaran yang dicetak dalam jumlah yang sangat banyak. Media-media informasi ini, mulai dari audio, visual dan tulisan, seluruhnya merupakan katalis penyebaran kristenisasi melalui cara-cara berikut : [a] Seruan kepada agama Nasrani dengan menonjolkan keutamaannya, kasih sayang dan kesantunannya yang semu kepada seluruh umat manusia. [b] Melemparkan syubhat ke dalam aqidah dan syiar kaum muslimin serta syubhat tentang hubungan kaum muslimin terhadap mereka. [c] Menyebarkan pornogarafi dan barang-barang pembangkit syahwat dengan tujuan merusak orang-orang yang melihatnya, merobohkan pilar akhlak mereka dan mengotori kehormatan diri mereka serta menghilangkan rasa malu dari diri mereka. Pada akhirnya menggiring mereka kepada penghambaan diri mereka kepada syahwat dan kenikmatan sesaat yang rendah. Melalui cara tersebut mereka dengan mudah dapat melancarkan dakwah kepada apa saja ! Hingga kepada kemurtadan dan kekufuran kepada Allah sekalipun ! Wal iyadzubillah! Yaitu setelah tercabut akar keimanan dari hati dan hilangnya fanatisme kepada Islam di dalam jiwa! [*]. Masih banyak cara lain lagi yang dapat diketahui oleh setiap orang yang sering memperhatikan kondisi negeri-negeri Islam. Kami akan sebutkan secara ringkas saja karena tujuan di sini adalah memberi peringatan bukan membahasnya panjang lebar, karena Allah Subhanahu wa ta'ala juga telah menyatakan. "Artinya : Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu dya itu. Dan Allah sebaikbaik Pembalas tipu daya" [Al-Anfal : 30] Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci" [AshShaf : 8] Itulah makar orang-orang Nasrani untuk menyesatkan kaum muslimin, lalu apakah kewajiban kaum muslimin dalam menghadapinya !? Bagaimanakah caranya menghadapi serangan yang
ditujukan secara membabi buta terhadap Islam dan kaum muslimin !? Tentu saja tanggung jawab besar ada di pundak kaum muslimin, baik secara individu maupun kelompok, rakyat maupun pemerintah dalam menghadapi arus kristenisasi yang memangsa setiap individu umat ini, yang besar maupun kecil, lelaki maupun wanita ! 'Hasbunallah wa ni'mal wakil!'. Boleh kita katakan bahwa kewajiban itu berlaku secara menyeluruh meskipun harus kita akui bahwa ada solusi dan pemecahan syar'i secara khusus bagi setiap kondisi dan peristiwa, berikut perinciannya. [1]. Menancapkan kembali dasar-dasar aqidah Islamiyah di hati kaum muslimin. Melalui kurikulum-kurikulum pendidikan dan tarbiyah dalam skala umum. Dan lebih memusatkan penanaman dasar-dasar aqidah ini bagi generasi muda, khususnya anak-anak, di lembagalembaga pendidikan formal maupun non formal, negeri maupun swasta. [2]. Membangkitkan fanatisme beragama yang positif di segala lapisan umat dan menumbuhkan keasadaran membela kesucian dan kehormatan Islam. [3]. Menutup seluruh saluran masuknya produk-produk kristenisasi, seperti film, selebaran, majalah dan lainnya. Yaitu dengan tidak memberi izin masuk dan menetapkan hukuman keras bagi yang melanggarnya. [4]. Memberikan penyuluhan kepada kaum muslimin tentang bahaya-bahaya kristenisasi serta wasilah-wasilahnya, menjauhkan kaum muslimin darinya serta mencegah mereka agar tidak terjerat jaring-jaringnya. [5]. Memperhatikan seluruh bidang yang menjadi kebutuhan primer kaum muslimin, diantaranya adalah pelayanan kesehatan dan pendidikan secara khusus. Berdasarkan realita yang ada dua perkara tersebut merupakan sarana yang vital bagi kaum Nasrani untuk mengambil simpati kaum muslimin dan menguasai akal pikiran mereka. [6]. Hendaknya setiap muslim dimana saja ia berada berpegang teguh kepada agama dan aqidah Islam walau bagaimanapun kondisi dan kesulitan yang dihadapi. Hendaklah mereka memegang teguh syiar-syiar Islam dalam diri mereka dan orang-orang yang berada di bawah penguasaannya sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing, dan hendaknya setiap keluarga muslim memiliki benteng yang kokoh dalam menghadapi setiap usaha yang ingin merusak aqidah dan akhlak mereka. [7]. Hendaknya setiap pribadi maupun keluarga muslim tidak melakukan perjalanan ke negerinegeri kafir kecuali untuk kepentingan yang sangat darurat, seperti untuk berobat atau menuntut ilmu yang sangat vital yang tidak dapat dipelajari di negeri-negeri Islam dibekali dengan kesiapan dalam menghadapi berbagai syubhat dan fitnah yang dibidikkan kepada kaum muslimin. [8]. Menggugah kesadaran sosial diantara kaum muslimin dan semangat tolong menolong diantara mereka. Orang-orang berada hendaknya memperhatikan kaum fuqara', mengulurkan tangan kedermawanan mereka dalam hal-hal kebaikan dan program-program yang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan kaum muslimin. Sehingga tangan-tangan kotor Nasrani tidak terulur kepada mereka dan memanfaatkan kemiskinan dan kefakiran untuk memurtadkan mereka!. Akhirnya, kami memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dengan asma-Nya yang husna dan sifatNya yang 'Ula agar menyatukan barisan kaum muslimin, menautkan hari mereka, mendamaikan diantara mereka, menunjuki mereka jalan-jalan kebaikan, melindungi mereka dari makar dan kejahatan musuh-musuh mereka serta menjauhkan mereka dari kekejian dan fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi, sesunguhnya Dia Maha Pengasih.
Ya Allah, siapa saja yang menginginkan kejahatan terhadap Islam dan kaum muslimin maka sibukanlah ia dengan urusan dirinya sendiri, dan tolaklah makar dan rencana busuknya itu serta timpakanlah keburukan atas dirinya, sesunguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Rabbmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. [Fatwa Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta tentang Peringatan dari Bahaya Gerakan Kristenisasi dan Wasilah-Wasilahnya, No. 20096 Tanggal 22/12/1418H]
Lajnah Daimah Lil Buhuts Ilmiah wal Ifta' Ketua. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Wakil Ketua. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Ali Syaikh Anggota Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Ghudayyan Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan [Disalin dari kitab Al-Ibthalu Linazhariyyatil Khalthi Baina Diinil Islaami Wa Ghairihii Minal Adyan, edisi Indonesia Propaganda Sesat Penyatuan Agama, Oleh Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid, Terbitan Darul Haq]
http://www.eramuslim.com/news/nas/459b520e.htm Warga Miskin Depok Jadi Sasaran Kristenisasi Rabu, 3 Jan 07 15:10 WIB
Dengan berkedok rumah singgah, beasiswa dan pendidikan anak, beberapa orang Kristen, membaptis 72 orang anak-anak Muslim SD-SMP di Gereja Bethel, kampung Lio-Depok. Akibat kasus ini, kampung Lio-Depok geger. Hal itu disampaikan Humas Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), N.Hidayat di Jakarta, Rabu (3/1). Ia menjelaskan, menjelang Idul Adha 1427 seorang laki-laki, bernama Sugito, yang selama ini dipercaya warga setempat, membawa 72 anak-anak Muslim ke Gereja Bethel, Depok. Sekitar pukul 15.00, anak-anak SD dan SMP kumpul di Rumah Singgah “Bina Tulus Hati”, RT3/RW19, Kampung Lio, Depok. Mereka dibawa jalan-jalan oleh Pak Sugito dan temantemannya, tapi tidak tahu persis mau dibawa ke mana. Anak-anak yang jumlahnya 72 orang itu, berangkat dengan Metro Mini. Setelah berputar-putar, sekitar jam 16.30 mereka sampai di sebuah gereja Depok. “Namanya gereja Bethel,” ujar Iis kelas 2 SMP, yang ikut dalam rombongan itu. Sesampai di gereja itu puluhan anak-anak itu disuruh duduk di dalam gereja. Di ruangan gereja itu, sudah ada puluhan anak-anak lain, entah dari mana. Selain itu, di depan anak-anak berdiri laki-laki dan perempuan dewasa yang jumlahnya sekitar 10 orang. “Kita disuruh menyanyi puji Yesus,” terang gadis kecil Muslimah itu di depan aktivis ormasormas Islam di Masjid Baiturahman, Kampung Lio, Depok, Minggu lalu (31/12/2006). Bagaimana nyanyiannya? “Di antaranya: Dia lahir untuk kami, dia raja di atas raja, “ sambungnya.
Melihat acara di dalam gereja seperti itu, beberapa anak Muslim kaget, lau melarikan diri ke luar ruangan gereja. Anak-anak Muslim yang lain, karena takut, tetap duduk mengikuti acara yang dipimpin seorang ibu itu. Mereka, katanya, kemudian disuruh berdoa dan seorang ibu kemudian mendatangi masingmasing anak itu dan memegang kepalanya. “Bunyinya kira-kira: Semoga Tuhan memberkati dan roh Kudus membimbingmu. Tuhan Kami nggak ingin kamu kalah.kalau kamu ikut Tuhan Kamu kamu kalah, kalau kamu ikut Tuhan Kami kamu menang,” kisahnya. Setelah acara itu, mereka pulang. Sebelum balik ke rumah naik bis yang sama, mereka diberi bingkisan. “Kita semua diberi bingkisan yang isinya pakaian,” ungkap Sita, 12 tahun, siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah yang juga ikut dalam rombongan itu. Penjelasan Sita ini dibenarkan oleh Indah (13 th) dan Lusi (12 tahun). Acara di gereja yang berlangsung dari sore sampai malam itu, membuat anak-anak yang Muslim tidak dapat melaksanakan shalat Maghrib. Melihat kejadian di gereja yang tidak wajar itu, anak-anak laki-laki dan perempuan itu mengadu ke orangtuanya. Dan menjadi ramailah kampung itu. Mereka kemudian bermusyawarah, dan segera membentuk tim untuk mengusut tuntas kasus “kristenisasi” ini. Mereka kemudian melaporkan Sugito ke kepolisian Pancoran Mas, Depok. Sugito ditahan. Tapi ketika warga Muslim setempat memproses pengaduan untuk Sugito ini, tiba-tiba Sugito sudah bebas dan kabarnya, terbang ke Yogya. Entah siapa yang membebaskan. Kampung Lio, memang bukan kampung berkecukupan. Banyak masyarakat dhuafa di situ. Di wilayah itu terdapat puluhan keluarga pemulung, anak jalanan dan lain-lain. Di situlah sekitar tahun 2004, Sugito dan kawan-kawannya bergerak membuat Rumah Singgah Bina Tulus Hati. Sekitar 119 anak-anak laki dan perempuan, kelas setingkat SD-SMP dibina di situ. Mereka diajari baca Al-Qur’an (Iqra’) dan pelajaran-pelajaran umum. Sebagian pengajarnya ada mahasiswamahasiswa Kristen dari Universitas Indonesia. “Yang non Muslim itu ngajar pelajaran-pelajaran umum,” jelas Iis. Karena anak-anak dididik baca Al-Qur’an dan sekaligus les pelajaran umum, maka warga Lio percaya. Apalagi sebagian mereka juga diberi beasiswa. Maka mereka percaya saja. Tapi ternyata amanah orang-orang tua Muslim itu dikhianati oleh Sugito dan teman-temannya yang Kristen, maka marahlah warga. Kini Rumah Singgah itu ditutup. Dan warga mengambil alternatif melanjutkan kegiatan anak-anak itu, di Masjid Baiturrahman, Kampung Lio, yang kini masih dalam tahap pembangunan. Dalam silaturahmi Dewan Dakwah Islamiyah (DDI) Depok dengan Tim Independen kasus itu, FPI Depok dan pengurus masjid Baiturrahman disepakati untuk melanjutkan bantuan beasiswa ke anak-anak dhuafa itu. “Puluhan anak-anak itu perlu diberi bantuan agar mereka tetap dapat melanjutkan sekolahnya,” saran Insan Mokoginta, Ketua Umum DDI Depok. (dina)
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1&Itemid=65 Aksi Kristenisasi terhadap Warga Minang Kian Terorganisasi Jumat, 27 September 2002
Aksi misionaris dengan tujuan utama mengkristenkan di Minang semakin terorganisasi dan nekat Padang-RoL--Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, H Masfar Rasyid SH, mengungkapkan dugaan aksi misionaris dengan tujuan utama mengkristenkan warga Minang di berbagai daerah kini sudah semakin terorganisasi. "Organisasi misionaris ini semakin terorganisir dan sasaran mereka adalah mengkristenkan warga Minang di seluruh Indonesia dan Malaysia," katanya kepada wartawan pada pertemuan Evaluasi Program Gerakan Kembali ke Surau, di Padang, Kamis. Disebutkan, pekan lalu pihaknya menerima laporan dari M Cholil Bari Djambek, salah seorang perantauan Minang di Jakarta, bahwa aksi misionaris dengan tujuan mengkristenkan warga Minang yang nota bene beragama Islam sudah semakin menjadi-jadi. Menurut laporan itu, sebuah kelompok yang berdiri pada 1997 telah berhasil mengkristenkan seribu warga Minang di seluruh Indonesia dan Malaysia. Kelompok misionaris yang juga memiliki majalah, stasiun televisi dan radio, serta Alquran berbahasa Minang itu, menurut Masfar Rasyid, dilaporkan berkedudukan di Philipina dengan jaringan yang tersebar di Indonesia dan Malaysia. "Kelompok misionaris ini menilai program mereka berjalan lamban karena hanya mampu mengkristenkan seribu orang dalam lima tahun. Karenanya, menurut informasi yang kita terima, mereka pun kini bahkan sudah masuk ke Sumbar agar program kristenisasi itu bisa berjalan lebih cepat," ujarnya. Masfar sendiri mengaku telah menyebarluaskan informasi tersebut kepada sejumlah organisasi Islam di daerah itu dan mengingatkan agar kewaspadaan terus ditingkatkan. Tentang keberadaan kelompok itu di Sumbar, Masfar mengatakan bisa merasakannya. Namun demikian, ia mengaku sulit menyimpulkan atau membuktikan keberadaannya. "Kita telah mencoba menelusuri ke berbagai pihak di sini. Kristen itu sendiri memiliki banyak sekte, di mana setiap kita tanya mereka selalu mengelak dan satu sekte akan menunjuk sekte lain sebagai kelompok misionaris itu, dan bukan mereka," jelasnya. Tentang upaya-upaya yang akan dilakukan guna menghambat kegiatan kristenisasi tersebut, Masfar mengatakan, pihaknya terus menggalang kekuatan dan kebersamaan dengan organisasiorganisasi Islam yang ada. "Tujuan utama kita adalah untuk bersama-sama mengingatkan umat bahwa saat ini tengah berkeliaran kelompok-kelompok misionaris, yang dengan iming-iming materi akan membujuk dan merayu umat agar mengikuti ajaran mereka," katanya. Menurut dia, jurus yang paling jitu untuk menghambat aksi misionaris hanya dengan membentengi umat dengan akidah yang terus diperkuat. "Jika akidah dan keimanan kuat, insya'Allah mereka tidak akan berhasil membujuk umat agar berpindah agama," kata Masfar Rasyid. (Antara/pra) Sumber: Republika (Kamis, 26/9/02)
http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/7251 Konsultasi : Aqidah
Bagaimana Hukumnya Bekerja Di Perguruan Kristen Bagi Seorang Muslimah??? Pertanyaan: Assalamu'alaikum wr.wb. Pak Ustadz, saya mau nanya pendapat Bapak mengenai satu hal yang sedang mengganggu pikiran saya. Kalau menurut Bapak, apakah boleh seorang muslim / muslimah bekerja di lembaga nasrani?(dalam hal ini universitas katolik). Dulu saya memandang bahwa hal ini tidak jadi masalah selama tidak mengganggu akidah, lagipula gaji yang didapat diperoleh dari hasil keringat kita, bukan pemberian cuma-cuma. Tapi, akhir-akhir ini saya agak ragu, karena jasa kita akan "mencerdaskan" murid2 nasrani, yang notabene adalah "musuh" kita. Sepanjang yang saya ketahui, Rasulullah melakukan muamalah dengan Yahudi atau nasrani sesuai syariat islam, tapi saya belum menemukan contoh kasus bekerja dalam pengajaran nasrani. Harap Bapak memaklumi keawaman saya, dan mohon pencerahan dari Ustadz agar saya lebih mantap dalam memutuskan perkara ini. Terima kasih. Linda Amru Jawaban: Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,
Sekolah kristen sebagaimana kita ketahui dari sejarah adalah berasal dari warisan penjajah Belanda. Dan sebagaimana umumnya penjajahan bangsa Eropa ke dunia Islam, maka salah satu inti tujuannya adalah misi kristenisasi, selain mencari kekayaan dan daerah kekuasaan. Kita hafal ungkapannya yaitu Gold, Gospel and Glory. Sepeninggal Belanda, gerakan kristenisasi dengan semua medianya termasuk sekolah, kampus, rumah sakit, panti asuhan, bea siswa dan sebagainya masih menjadi media yang sangat efektif dalam rangka mengkristenkan suatu negeri. Di hampir semua negeri Islam, gerakan kristenisasi ini ada dan terus melancarkan misinya. Tentunya dengan bantuan teman-teman mereka di Eropa, Australia atau Amerika. Indonesia : Target Nomor Satu Kristenisasi Indonesia sebagai negeri terbesar jumlah musliminnya merupakan negara yang paling diprioritaskan dalam rangka kristenisasi dan termasuk negara dengan program kristenisasi yang paling berhasil di dunia. Bahkan sebuah berita menyebutkan bahwa salah satu target mereka adalah mengkristenkan Indonesia menjadi 50 % beragama kristen. Lewat Jalur Politik dan Hukum Apalagi bila kita melihat kegigihan mereka dalam menolak RUU pendidikan yang lalu, nampak nyata sekali mereka telah melakukan usaha kristenisasi melalui jalur-jalur sekolah kristen. Sehingga sangat sulit untuk memungkiri bahwa keberadaan sekolah kristen itu bukan untuk mengkristenkan muslimin di Indonesia.
Lewat Lembaga Pendidikan Sehingga idealnya, kita sebagai muslim harus waspada dan tidak menyerahkan diri untuk dikristenkan dan dimurtadkan. Caranya tentu saja dengan tidak menyekolahkan anak di sekolah kristen dan termasuk tidak ikut menjadi guru, pegawai dan pekerjaan apapun, karena telah terbukti jelas sekali apa tujuan sekolah seperti itu. Meski pihak mereka seribu kali mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud mengkristenkan, tetapi angka dan data tidak bisa diingkari. Sebaiknya Tidak Ikut Membesarkan / Berjasa Pada Lembaga Itu Karena itu kami menyarankan anda untuk tidak mengajar di sekolah kristen agar tidak menjadi salah satu saham dalam rangka menegakkan program semacam itu. Kecuali bila dengan pertimbangan khusus seperti mengajarkan pelajaran agama Islam bagi murid-murid Islam yang kini UU-nya sudah disyahkan. Bila untuk kepentingan itu, maka yang anda lakukan adalah menyelamatkan aqidah muridmurid Islam. Sedangkan bila anda mengajarkan biologi atau ilmu yang lainnya, maka yang jadi pertanyaan adalah apa peran dan sejauh mana pengaruh �dakwah` anda dengan mengajar biologi disitu ?. Katakanlah anda berencana untuk `mengislamisasikan` sekolah kristen itu dengan taktik bahwa meski lembaga itu milik kristen, tetapi guru dan muridnya sebisa mungkin adalah muslimin, sehingga bisa melakukan �istifadah� (mengambil faidah) dari fasilitas mereka. Tapi harus dipertimbangkan sejauh mana kemungkinan isitfadah itu bisa dilakukan, apakah bukan malah sebaliknya, anda-lah yang di-�istifadah�-i oleh mereka ? Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
http://www.perpustakaan-islam.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=79 Kristenisasi dan Kejahatan-Kejahatannya Posted by admin 15/06/2002 11789 clicks Orang-orang Kristen telah lama melancarkan program Kristenisasi, mereka melakukan dengan berbagai cara. Kristenisasi, Orientalisme, dan Penjajahan adalah tiga serangkai untuk menghancurkan umat Islam. Artikel ini diambil dari buletin Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) yang berupaya mengemukakan fakta yang ada. Apa upaya kita dalam menghadapi kejahatan kristenisasi? Kristenisasi dan Kejahatan-Kejahatannya Kategori : Radd Diakses : 10378 -------------------------------------------------------------------------------Ketika Orde Baru jaya, banyak para pejabat yang tidak percaya adanya kristenisasi besarbesaran yang telah terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku Fakta dan Data tentang kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, semua pihak terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus.
Pada Orde Reformasi mereka semakin berani melakukan kristenisasi secara terbuka bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan diputarbalikkan untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan untuk mengelabui umat Islam. Gerakan kristenisasi bergerilya dengan kedok dakwah ukhuwwah dan shirathal mustaqim secara gencar dan tersembunyi, gerakan itu dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr. Suadi Ben Abraham, Kholil Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos. Mereka telah mengeluarkan beberapa buku diantaranya: 1. Upacara Jama`ah Haji 2. Ayat-ayat yang menyelamatkan 3. Isa `alaihis salam dalam pandangan Islam 4. Riwayat singkat pusaka peninggalan Nabi Muhammad saw 5. Membina kerukunan umat beragama 6. Rahasia jalan ke surga 7. Siapakah yang bernama Allah itu? Isi buku-buku dan brosur tersebut di atas diantaranya: · Upacara Ibadah Haji adalah penyembahan berhala tertutup · Islam agama khusus untuk orang Arab, Al-Qur`an kitab suci orang Arab dan Nabi Muhammad saw adalah nabi untuk orang Arab yang mengajarkan penyembahan berhala dan tidak akan selamat di akhirat · Tuhan orang Islam adalah batu hitam (hajar aswad) · Waktu sholat sangat kacau dan Al-Qur`an tidak relevan · Nabi Muhammad saw memperkosa gadis dibawah umur · Al-Qur`an untuk Iblis, Injil petunjuk bagi umat Islam yang taqwa · Bapaknya Yesus adalah Allah subhanahu wa ta`ala · Semua umat masuk Neraka kecuali umat Kristen · Nabi Muhammad saw wafat mewariskan kitab Injil · Khadijah, istri Nabi Muhammad saw beragama kristen Sanggahan terhadap tuduhan-tuduhan keji tersebut: · Ibadah Haji dituduh sebagai penyembahan berhala tertutup, itu tuduhan keji. Tidak bolehnya orang non muslim ke Mekkah bukan untuk menutupi upacara ibadah haji. Dan ibadah haji itu tidak ada penyembahan berhala seperti dituduhkan H. Amos orang Kristen. Namun itu perintah langsung dari Allah swt yang artinya:Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini.(Q.S. AtTaubah: 28). Tuduhan itu juga bertentangan dengan kenyataan, karena upacara ibadah haji ditayangkan pula ke berbagai negara di dunia lewat televisi. Terbukti tak ada penyembahan berhala dalam upacara ibadah haji dan tidak tertutup. · Nabi Muhammad saw dituduh hanya rasul untuk bangsa Arab, dan tidak akan selamat di akhirat. Tuduhan itu sangat jahat, karena Allah swt telah menegaskan dalam Al-Qur`an yang artinya: Dan Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya:107). Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk seluruh manusia sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S.Saba`:28). Al-Qur`an adalah suatu peringatan untuk semesta alam. (Q.S. At-Takwir 27 dan Al-Qalam 52). Dan Kami turunkan Al-Qur`an kepadamu (Muhammad) supaya engkau jelaskan umat manusia, apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir. (Q.S. An-Nahl 44). Muhammad bukanlah bapak salah seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabinabi, dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzab 40) · Tuduhan tentang Nabi Muhammad saw tidak selamat di akhirat, maka harus dibacakan sholawat, itu tuduhan keji pula. Bisa diperbandingkan dengan keadaan bahwa bayi yang meninggal dunia pasti selamat akan masuk surga. Namun bayi yang meninggal itu tetap
disholati dan didoakan. Orang yang mensholati, mendoakan dan menguburkan mayit bayi ini akan mendapat pahala. Terhadap bayi yang belum berjasa saja harus didoakan, apalagi terhadap seorang Nabi saw, yang telah sangat berjasa bagi umat manusia. Ini sudah pas dari segi ajaran agama maupun akal yang mau menerimanya. · Tuduhan bahwa Islam mengajarkan penyembahan berhala batu hitam bernama Hajar Aswad, itu tuduhan yang amat keji dan licik. H. Amos memutarbalikkan fakta, Hajar Aswad dianggap sebagai berhala yang disisakan setelah 359 berhala dihancurkan, dengan mengutip hadits Bukhori tanpa disertai teksnya. Ternyata H. Amos sebagai orang Kristen bohong, karena Hajar Aswad bukan termasuk berhala. Teksnya Hadits Bukhari nomor 832, terjemahnya: Dari Ibnu `Abbas ra katanya: Ketika Rasulullah saw mula-mula tiba di Makkah, beliau enggan hendak masuk Ka`bah karena di dalamnya banyak patung. Beliau memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu, maka dikeluarkan mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Isma`il yang sedang memegang Azlam (alat untuk mengundi). Melihat itu Rasulullah saw bersabda: Terkutuklah orang yang membuat patung itu!, Demi Allah sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan undian dengan Azlam, sekali-kali tidak. Kemudian beliau masuk ke dalam Ka`bah, lalu takbir di setiap pojok dan beliau saw sholat di dalamnya. (Shahih Bukhari No. 832) · Tuduhan tentang waktu sholat sangat kacau, itu tuduhan yang sangat mengada-ada. Penuduh membentrokkan ayat-ayat dengan hadits Bukhari tanpa mau memahami Q.S. Al-Isra 78 dan Q.S. Hud 114, dibentrokkan dengan hadits Bukhari nomor 211, lalu dikomentari bahwa yang dipakai hadits, bukan Al-Qur`an. Maka dituduh kacau. Padahal kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits tersebut semuanya bermakna bahwa sholat wajib adalah 5 waktu sehari semalam, yaitu Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan `Isya. · Nabi Muhammad saw dituduh memperkosa gadis dibawah umur, itu tuduhan yang sangat menghina. Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat sangat, dan tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang menikahi gadis dalam batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti `Aisyah yang mulai diajak berumah tangga oleh Nabi saw setelah dinikahi pada umur 6 tahun, itu tidak ada larangan. Sedangkan gadis-gadis Arab-pun dalam usia 9 tahu sudah mungkin sekali haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu hanyalah kebencian yang membabi buta. Tuduhan-tuduhan lain yang mereka lontarkan terhadap Islam sifatnya sama; hanyalah kebencian dan kebohongan belaka. Orang-orang yang mau berpikir pasti paham bahwa tuduhan-tuduhan mereka itu menunjukkan betapa rendahnya moral mereka. Tiga Serangkai Musuh Islam Kristenisasi, Orientalisme dan Penjajahan menjadi tiga serangkai, yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk menghancurkan umat Islam. Kristenisasi bertugas untuk merusak aqidah; orientalisme memporak-porandakan pemikiran Islam; dan penjajahan melumpuhkan fisik. Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orangorang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah 32) Tujuan utama missionaris Zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan upaya bagaimana cara mengaburkan pengertian Islam bagi kaum muslimin. Misionaris bertindak sebagai antek-antek dan mata-mata penjajah Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh Pendeta Simon, bahwa misionaris adalah faktor penting sebagai penghancur kekuatan persatuan umat Islam.
Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi adalah Belanda, yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk gereja dan sekolahan. Kemudian langkah tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya. Memperkosa dan Memurtadkan Kejahatan kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di Jl. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen. Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999). Dengan aneka kelicikan, kebrutalan dan bahkan pemerkosaan seperti tersebut di atas, jumlah orang Kristen di Indonesia makin menanjak secara drastic. Dari hanya 2,8% pada tahun 1931 menjadi 7,4% pada 1971 dan hampir 10% pada 1990. Kebrutalan dan kebiadaban mereka itu menimbulakan aneka konflik pula secara bertubitubi. Diantaranya kerusuhan antara Muslimin dan Nasrani di Dili Timor Timur (1994), Maumere NTT (1995), Surabaya dan Situbondo Jatim (1996), Tasikmalaya (1997), Ketapang dan Kupang, serta Ambon dan Sambas (1999). (Ibid. hal 4) Pertemuan 300 pimpinan gereja dari 50 negara di Singapura, Januari 1989, kemudian pada 6 Januari 1991 dilancarkan apa yang disebut Dekade Evangelisasi, yakni Manifestasi Kristus kepada gentiles (non Kristen). Berdasarkan interpelasi angka Gereja dari 5.100.000.000 penduduk dunia dewasa ini, orang Kristen berjumlah 1.665.000.000. Berarti ada sekitar 3.435.000.000 penduduk dunia yang harus dikristenkan, menurut mereka. (Media Dakwah, Agustus 1999, hal. 16) Dari memperkosa muslimah lalu memurtadkan, sampai mengamen di bus-bus kota dengan lagu Gerejani telah mereka gencarkan. Maka benar dan terbuktilah firman Allah swt: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (Q.S. Al-Baqarah 120). Apa upaya kita dalam menghadapi kejahatan kristenisasi? Jakarta, 10 Rabiuts Tsani 1420 H (23 Juli 1999 M) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGKAJIAN ISLAM (LPPI) Masjid Al-Ihsan Lt. III Proyek Pasar Rumput Jakarta 12970 Telp./Fax. (021) 8281606 Rujukan: 1. Muallaf Meluruskan Pendeta, H. Insan L.s. Mokoginta, Yayasan Muhtadin, Jakarta, 1998 2. Muallaf Membimbing Pendeta ke Surga, H. Insan L.S. Mokoginta, Yayasan Muhtadin, Jakarta, 1998 3. Pendeta menghujat, Muallaf meralat, H. Insan L.s. Mokoginta, FAKTA, Jakarta, 1999 4. Islam dan Kristen di Indonesia, M. Natsir, Media Dakwah [Kontributor : Muslim, 15 Juni 2002 ]
http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/7209 Konsultasi : Masalah Umum
Bantuan Dari Pendeta/Gereja Untuk Pembangunan Mesjid ? Pertanyaan: Assalamu'alaikum wr.wb Pengasuh pusat konsultasi syariah yang insya' allah dirahmati Allah. Bolehkah kita menerima bantuan dari pihak pendeta/gereja untuk pembangunan mesjid ? Bagaimana pandangan dalam syariah islam mengenai hal ini ? Terima Kasih Wassalamu'alaikum wr.wb Abdillah Dilah Jawaban: Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,
Sebenarnya bermuamalah dan melaukan aktifitas tolong menolong dengan sesama penganut agama yang berbeda itu dibenarkan, bahkan dianjurkan. Kita bisa lihat bagaimana Rasulullah SAW selalu tidak pernah melupakan untuk membagi makanannya kepada tetangganya yang berbeda agama. Juga kita bisa pahami bagaimana syariat Islam memberikan hak perlindungan kepada pemeluk agama lain yang terikat perjanjian (mu�ahadah) atau yang juga dikenal dengan kafir zimmi. Namun slain hakikat dasar dari hukum antar sesama pemeluk agama yang berbeda, kita juga perlu mengetahui waqi� atau realitas lapangan. Sebagai negeri yang menjadi sasaran kristenisasi sejak awal mula masuknya Portugis ke nusantara, kita telah mengalami pemurtadan yang tidak pernah berhenti. Upaya menggerogoti iman umat Islam selalu menjadi titik pangkal perselisihan. Sebab kalangan nasrani telah menghalalkan segala cara untuk melakukan misnya, dari yang kelihatan paling mulia yaitu bagi-bagi sembako sampai menembaki dan membunuhi umat Islam di Ambon. Maka sulit untuk bisa dengan mudah percaya atas segala macam bantuan yang diberikan. Sebab tidak mungkin bantuan itu diberikan dengan cuma-cuma, logika dan nalar manusia sebodoh apapun pasti akan bertanya, ada apa gerangan hingga tiba-tiba ada niat untuk membantu masjid. Tidakkah ada upaya politis yang ingin dicapai ? Adakah udang di balik batu ? Bukankah bila ada sebuah masjid menerima bantuan dari kalangan nasrani lalu diekspose media massa, maka yang terjadi justru pembunuhan karakter ? Ingatkan siaran TV nakal yang menayangkan sebuah gereja mengadakan peribadatan yang dihadiri oleh jamat yang berkostum sarung, baju muslim, kpiah dan wanitanya memakai kerudung ? Ini sebuah upaya untuk mempolitisir keadaan, sehingga harus hati-hati dan cermat sekali dalam
mensikapinya. Jangan hanya karena uang bantuan yang tidak seberapa, lalu nama baik akan tercoreng. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/2242 Konsultasi : Masalah Umum Beasiswa Dari Non-islam? Pertanyaan: assalamualaikum.wr.wb ustazd saya mau menanyakan boleh tidaknya kita menerima beasiswa dari yayasan non-islam (kristen) dengan atau tanpa syarat2 khusus. terimakasih atas jawabannya. wassalamualaikum.wr.wb Arresa Jawaban: Assalamu `alaikum Wr. Wb. Bismillahirrahmanirrahiem. Alhamdulillahi Rabbil `Alamin. Wash-shalatu Was-Salamu `alaa Sayyidil Mursalin. Wa ba`d, Pada dasarnya bermuamalah dengan non muslim itu diboehkan dalam Islam, bahkan dalam kondisi terntentu memang dianjurkan. Karena meski berbeda agama, namun kita sebagai umat Islam diharuskan untuk berlaku adil, rukun, damai dan terbuka meski kepada mereka yang tidak beragama Islam. Tentu saja ketentuan ini hanya berlaku bagi orang kafir yang tidak memusuhi kita atau dikenal secara umum dengan kafir zimmi. Sedangkan orang kafir yang memerangi umat Islam baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam, tidak berhak mendapatkan kedamaian dari kita. Justru kita harus bersikap yang tegas dan jelas kepada mereka yang memang cari garagara agar Islam tidak dijadikan pecundang. Khusus dalam masalah beasiswa dari lembaga kristen, terutama di negeri-negeri Islam, kita perlu sedikit lebih cermat dalam melihatnya. Karena kita tahu semua bahwa keberadaan kristen di negeri-negeri Islam itu salah satunya adalah untuk menyebarkan agama nasrani. Dahulu mereka membonceng para penjajah masuk ke negeri kita, lalu mereka mendirikan berbagai lembaga dan pelayanan sosial, baik sekolah, rumah sakit, panti yatim, rumah jompo dan termasuk pemberian beasiswa kepada masyarakat muslim. Strategi ini sangat jitu dan terbukti ampuh untuk misi mereka. Terbukti bahwa program kristenisasi di Indonesia telah berhasil dan mencapai hasil yang luar biasa. Bahkan pemberian beasiswa itu menjadi salah satu ujung tombak keberhasilan program kristeniasasi. Bila fakta itu kita renungkan, maka tidak ada istilah �dengan atau tanpa konsekuensi� dalam
menerima beasiswa. Semua pasti menuntut konsekuensi. Persis seperti pemeo �Tidak ada makan siang yang gratis selamanya� . Hari ini mungkin bisa gratis, tapi besok akan ditagih. Jadi sebaiknya kita tidak terlalu mudah tergiur dengan tawaran seperti itu, baik dalam kondisi yang membutuhkan atau tidak. Dengan konsekuensi atau tidak. Jangan sampai kita jatuh dalam �hutang budi� dari orang lain yang suatu saat kita akan tidak tega untuk menolak permohonannya. Wallahu A`lam Bish-Showab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
http://pk-sejahtera.org/2006/index.php Kristenisasi Menyerbu Kampus Oleh: Herry Nurdi pk sejahtera - JAKTIM - Kristenisasi di berbagai kampus perguruan tinggi muncul menyeruak. Tapi seperti gunung es, kasus yang nampak sesungguhnya lebih kecil dari apa yang terjadi. Sebut saja namanya Adam. Ia mahasiswa cerdas asal Sumatera Barat yang lulus ujian saringan masuk ke Institut Pertanian Bogor. Ia berasal dari sebuah keluarga yang sederhana. Untuk membiayai sekolahnya saja, ada banyak hal yang harus dikorbankan keluarga Adam di kampung halaman. Di kampusnya, Adam terbilang mahasiswa yang cukup berprestasi. Sampai suatu ketika, ia terjebak dalam sebuah situasi yang membuatnya benar-benar tak berdaya. Adam terbelit urusan dengan jaringan NII yang memang diketahui banyak bermasalah. Seperti kasus-kasus yang lain, NII meminta Adam memberikan infaq dengan jumlah yang terbilang besar untuk ukurannya. Menghadapi situasi seperti ini, meminta bantuan pada orangtua di kampung halaman jelas bukan sebuah pilihan. Alhasil, Adam hanya bisa melamun dan kebingungan. Pada kondisi seperti itu, tiba-tiba ada seorang mahasiswi Kristen yang menawarkan bantuan kepada Adam dengan segala keramahannya. Tentu saja ia menjelma bak dewa penolong di mata Adam. Tapi ujung dari pertolongan itu membuat Adam seperti terlepas dari mulut harimau, jatuh ke moncong srigala. Ia terjebak dan terkepung dalam usaha Kristenisasi yang mengincar mahasiswa di berbagai kampus. Awalnya, sang mahasiswi Kristen tampil dengan performance penuh kasih dan penolong. Penampilan seperti itu membuat Adam sedikit demi sedikit bergeser dari simpati menjadi akrab dan tak berjarak. Singkat cerita, Adam pun pindah tempat kos ke lingkungan mahasiswa Kristen di dekat kampus IPB Darmaga, Bogor. Merasa mangsa sudah masuk dalam jebakan, usaha pun kian digalakkan. Tak hanya berpindah tempat kos, Adam bahkan sempat disekap selama lebih dari tiga bulan. Dalam penyekapan ini, otak Adam benar-benar dicuci. Doktrin-doktrin Kristus dan Injil menjadi santapan sehari-hari. Sedangkan akidah dan ajaran Islam di benak Adam, hilang entah ke mana. Tak hanya didoktrin dan dicuci otaknya, dalam penyekapan ini pun Adam mendapat perlakuan tak senonoh dari orang-orang yang menyebut dirinya “penyelamat domba-domba”. Adam disodomi, entah berapa kali. Selepas dari penyekapan, Adam benar-benar menjadi “manusia baru”. Ia tak hanya berpindah
agama, tapi sudah menjadi penginjil yang militan. Sebagai penginjil baru, beberapa kampus sempat menjadi ladang misinya. Ia sempat menjalankan tugas di Universitas Diponegoro, Universitas Jenderal Sudirman, Surabaya, Malang dan beberapa universitas lain di Pulau Jawa. Tapi alhamdulillah, kini Adam telah insaf. Ia mendapat hidayah Allah dan kembali pada jalan yang benar. Kini ia kembali dan menetap di kampung halaman, Sumatera Barat. Lain Adam, lain lagi yang dialami Rahmi, juga bukan nama sebenarnya. Rahmi adalah mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi yang terkenal dengan pendidikan ilmu komputernya di daerah Depok. Suatu ketika, Rahmi diajak mojok oleh seorang mahasiswa Kristen yang ia kenal. Mahasiswa tersebut ngobrol dan menyediakan diri sebagai tempat curhat dan bercerita tentang masalah dan problem yang dihadapi Rahmi. Tapi lama-lama, acara curhat jadi sebuah diskusi tentang agama dan ketuhanan. “Saya lama-lama seperti dihipnotis oleh mahasiswa Kristen itu,” ujar Rahmi pada SABILI. Pertemuan pertama dilanjut dengan beberapa pertemuan lainnya. Dan akhirnya, dibaptislah Rahmi. Proses pembaptisan itu sendiri dilakukan oleh seorang mahasiswa yang diawasi oleh seorang seniornya. Menurut Rahmi, senior tersebut bertugas memastikan sang junior tak mengalami masalah. Setelah dianggap telah menjadi seorang Kristiani, Rahmi beberapa kali diajak untuk mengikuti kebaktian dan pembekalan. Mendengarkan ceramah dan kaset-kaset berisi lagu rohani menjadi program dari pemantapan iman yang dijalani Rahmi. Sejak itu, Rahmi menjadi asing dengan teman-temannya yang Muslim, bahkan dengan orangtuanya sendiri. Masih menurut Rahmi, selain dirinya ada lima teman sekampus yang ia kenal telah berpindah agama. “Lima orang tersebut, termasuk saya, dibaptis oleh satu orang. Jika satu orang mampu membaptis lima orang, saya tidak bisa membayangkan berapa yang sudah mereka baptis jika mempunyai tenaga lebih dari 50 orang,” ujar Rahmi ngeri. Seperti Adam, Rahmi telah diselamatkan Allah dan kembali memeluk Islam. Tapi sayang, tidak dengan empat orang lainnya. Menurut Rahmi, sebenarnya tidak empat orang yang ia kenal. Ia bercerita, dirinya sempat memergoki daftar nama mahasiswa Muslim yang telah menjadi target dan incaran mereka. Rahmi tak bisa menyebutkan jumlahnya. “Yang jelas banyak banget,” katanya. Yang membuat Rahmi gerah, para pelaku pemurtadan itu seolah punya keberanian lebih yang luar biasa. “Orang yang membaptis saya hingga saat ini masih berkeliaran di kampus dengan bebasnya. Mereka berlindung di dalam organisasi keagamaan yang ada di kampus,” terang Rahmi. Masih di Jakarta. Sebuah kampus di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, konon disebut-sebut sebagai sasaran besar yang mahasiswanya menjadi incaran pemurtadan. Sama dengan dua nama sebelumnya, korban pemurtadan di kampus swasta yang terbilang favorit meminta SABILI untuk merahasiakan identitasnya. Sebut saja wanita berumur 26 tahun dengan nama Wati. Kisah Wati berawal dari masalah keluarga yang ia hadapi. Saat ia menghadapi masalah di dalam keluarganya, ia membutuhkan teman untuk berbagi cerita. Seorang teman pria Wati yang dikenal sebagai seorang Katolik taat, menjadi tempat untuk bercerita. Berawal dari curhatcurhatan, lama-lama hubungan keduanya bertambah akrab. Keakraban ini membuat Wati memilih tinggal di sebuah tempat kos dekat sang pria dan tidak lagi tinggal di rumah orangtuanya. Beberapa bulan tinggal berdekatan, pria Katolik tersebut banyak mengenalkan Wati dengan teman-temannya. Mereka berdiskusi tentang agama, tentang tuhan, dan tentang doktrin-
doktrin Katolik. Akhirnya, pendek kata, Wati jadi hidup serumah dengan sang pria. Layaknya suami-istri, itulah kehidupan baru yang dijalani Wati. Selama proses tersebut, tak sedikitpun Wati memberi kabar keberadaannya pada orangtua. Wati menjalani proses bina iman, yang disebut dengan Katekis di sebuah gereja di daerah Slipi. Akhir dari semua proses tersebut, 8 Maret 2002 silam, Wati menemui orangtuanya yang tinggal di bilangan Tebet, Jakarta Selatan untuk meminta izin nikah dan pindah agama. Sang ibu tentu saja shock berat mendengar itu semua dan tak menyetujui niat Wati. Akhir Oktober tahun lalu, Wati dibaptis dan dinikahkan dalam keadaan hamil di paroki tempatnya dibina. Bahkan menurut pengakuan Wati, kini ia menjalani proses menjadi penginjil untuk mencari domba-domba yang hilang. Selain kasus Wati, ada dua kasus lain di kampus yang sama yang terlacak oleh Tim SABILI. Keduanya menimpa dua orang Muslimah belia yang baru berusia 23 tahun. Satu di antaranya bahkan sempat hilang diculik dan dimurtadkan. Satu lagi kasus yang lebih mengerikan menimpa keluarga Dwi Suryo di Lampung. Yoppi Aryana, anak gadis yang sedang tumbuh dan berkembang, digarap oleh pelaku Kristenisasi dengan keji saat ia berkuliah di Universitas Lampung. Bak cerita dalam novel-novel detektif, sempat terjadi baku culik antara orangtua Yoppi dan pelaku Kristenisasi yang tampaknya telah mempunyai jaringan yang rapi. Kini Yoppi telah hilang, ditelan monster pemurtadan yang mengerikan. (baca: Hilang Dicaplok Monster) Mari kita beralih ke Bandung. Berbagai kampus yang tersebar di Kota Kembang ini disebut-sebut menjadi garapan serius para misionaris dan penginjil busuk. Satu di antara yang berhasil SABILI temukan adalah pemurtadan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI dulu IKIP, red). Kasus yang terjadi di UPI mencerminkan bahwa gerakan Kristenisasi yang menyerbu kampuskampus ini memang terorganisir dengan rapi. Cerita ini terkuak agak terlambat, karena beberapa mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Teknik dan Bahasa yang tadinya berjilbab dan menutup aurat tiba-tiba murtad. Beberapa waktu sebelum peristiwa itu terjadi, ada beberapa orang yang berpenampilan layaknya seorang Muslim bertandang ke kampus dan melakukan dialog. Yang pria mengenakan baju koko, bahkan yang perempuan mengenakan jilbab rapi menutupi auratnya. Salah satu di antara mereka mengaku telah bersyahadat dan disaksikan oleh KH. Miftah Faridl di Pusat Dakwah Indonesia. Ia mengaku mahasiswa lulusan Oxford, Harvard dan beberapa perguruan tinggi terkemuka bertaraf internasional. Menurut salah seorang sumber SABILI di UPI, orang-orang seperti mereka melaksanakan aksinya dengan mendekati mahasiswa-mahasiswi dan mengajak mereka berdiskusi. Dengan penampilan sebagai seorang Muslim yang mengaku muallaf dan bercerita tentang suka dukanya memeluk Islam, orang-orang seperti ini langsung mendapat simpati. Simpati yang mereka dapat lalu dimanfaatkan sebagai pintu masuk lebih jauh mendekati para mahasiswa. “Awalnya mereka mengajak diskusi tentang Ka’bah. Kenapa Ka’bah itu disembah? Bukankah sama dengan berhala kalau menyembah Ka’bah? Lalu diskusi pelan-pelan dialihkan menjadi pembahasan tentang Yesus dan sebagainya,” ujar sumber SABILI. Pelaku permutadan di UPI tersebut sebenarnya sempat ditangkap dan diinterograsi oleh para aktivis dakwah kampus. Tapi ia akhirnya berhasil meloloskan diri dan tak pernah nongol lagi. Beberapa aktivis sempat melacak orang yang mengaku bernama Daniele Andrian Pangestu alias Salman Al Farisi ini. Kabar terakhir yang didapat, ia telah mendekam di dalam sel kepolisian wilayah Cianjur. Konon ia tersangkut masalah penipuan dan menjadi polisi gadungan. Beberapa kampus lain di Bandung yang diindikasikan terjadi kasus pemurtadakan adalah ITB,
STPDN dan STT Telkom. Untuk mengantisipasi kegiatan pemurtadan yang sudah pada tingkat meresahkan di kalangan mahasiswa ini, beberapa aktivis dakwah kampus akhir Maret lalu membentuk sebuah organisasi. Organisasi tersebut bernama JAMAAT atau Jaringan Mahasiswa Anti Pemurtadan yang dideklarasikan di STPDN, 30 Maret 2003. Penelusuran yang dilakukan SABILI, selain gerakan yang bersifat perorangan ada dua organisasi yang berada di balik aksi pemurtadan di kampus. Organisasi pertama disebut PERKANTAS (Persekutuan Antar Universitas). Yang kedua, LPMI (Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia). PERKANTAS nyaris tak bisa terdeteksi, selain karena gerakan mereka bersifat di bawah tanah alamat yang digunakan pun hanya Po. Box belaka. Sementara itu, LPMI disebut-sebut bernaung di bawah nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Namun, Pdt. Natan Setiabudi, Ketua PGI menolak keras LPMI berada di bawah organisasinya. “Kami tidak mengenal LSM itu sama sekali,” terangnya pada SABILI. Ia juga menerangkan, tak bisa memberikan komentar tentang kasus Kristenisasi yang marak terjadi di kampus. “Bagi saya, informasi itu tidak jelas dan akan semakin menjauhkan kita dari fakta yang sebenarnya jika dibahas. Informasi itu kurang menarik,” ujarnya. Natan menambahkan, karena LPMI tak bersangkut-paut dengan lembaga yang dipimpinnya, maka PGI juga tidak bisa diminta pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan oleh LPMI. Jika Natan dalam jawabannya mengisyaratkan tak ada gerakan Kristenisasi di berbagai kampus, dan menganggap informasi tersebut tak menarik maka berbeda dengan yang diungkapkan Ustadz Abu Deedat. Kristolog yang aktif menangkal gerakan Kristenisasi ini mengatakan ada gerakan sistematis yang mengancam mahasiswa Muslim di kampus-kampus seluruh nusantara. “Dari kasus-kasus yang saya tangani, mencerminkan gerakan mereka terstruktur dan terorganisir dengan rapi. Hampir di seluruh universitas di Indonesia, baik swasta maupun negeri, terjadi aksi Kristenisasi,” ujar Abu Deedat. Kampus dengan kasus Kristenisasi yang saat ini sedang ditangani oleh Ustadz Abu Deedat adalah: Universitas Diponegoro di Semarang, Universitas Jenderal Sudirman di Purwokerto, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, ITB, STT Telkom dan STPDN di Bandung. Bahkan menurut Ust. Abud, demikian ia akrab dipanggil, STPDN tergolong sekolah tinggi dengan angka terbesar kasus Kristenisasi di kota Bandung. Selain universitas di Pulau Jawa, ia juga menangani kasus Kristenisasi di Universitas Andalas, Universitas Lampung dan masih banyak lagi. Menurut Taufiqurohman, salah seorang aktivis FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan) selama ini korban-korban pemurtadan banyak yang terjadi di kampus universitas-universitas swasta. “Di banding dengan perguruan tinggi dan universitas negeri, universitas swasta sepertinya lebih banyak menjadi sasaran aksi Kristenisasi,” terang Taufiqurohman. Taufiqurohman menambahkan, kasus-kasus yang saat ini muncul dan bisa dideteksi oleh publik sebenarnya adalah fenomena gunung es. “Kasus yang tidak diketahui, sebenarnya jauh lebih besar lagi. Belum lagi ditambah dengan jumlah orang-orang tidak merasa bahwa dirinya korban pemurtadan,” tuturnya. Yang dimaksud korban yang tak merasa jadi korban oleh Taufiqurohman adalah, mereka yang tak menganggap lunturnya akidah atau kawin beda agama sebagai hal yang berbahaya. Gerakan pemurtadan ini benar-benar tak pandang bulu. Tak hanya di sekolah dan perguruan tinggi umum yang menjadi incaran aksi Kristenisasi. Sekolah-sekolah tinggi Islam seperti IAIN dan Unisba di Bandung pun telah menjadi ladang yang mereka garap pula. Menanggapi hal ini, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, Ichwan Sam mengatakan, ada pihakpihak yang telah bermain kayu dan melanggar hukum yang berlaku. “Tapi mereka itu selalu
berkelit dan berlindung di bawah hukum internasional yang mengatakan menyebarkan agama dan berpindah agama adalah bagian dari hak asasi manusia,” tandas Ichwan. Lebih lanjut Ichwan Sam mengatakan, hal mendasar yang harus dilakukan oleh umat Islam adalah membentengi diri sekuat-kuatnya. “Keluarga harus menjadi gerbang pertama pertahanan akidah dan pemahaman Islam kita. Keluarga harus menjadi benteng utama mempertahankan akidah. Setiap anggota keluarga, wajib menjaga anggota keluarganya yang lain dari bahaya yang mengancam akidah,” ujar Ichwan geram. Ichwan Sam memperingatkan, gerakan-gerakan seperti ini akan terus ada dan selalu mengancam. “Karena itu, keluarga Muslim harus senantiasa waspada,” pesannya. Ya, aksi Kristenisasi dan gerakan pemurtadan akan selalu ada dan mengancam kita sepanjang zaman. Upaya-upaya menjauhkan Muslim dari ajaran Islam akan terus dilancarkan oleh musuhmusuh Allah. Dan untuk insan kampus, sebentar lagi tahun ajaran baru akan dimulai. Tahun ajaran baru berarti mahasiswa baru. Mahasiswa baru sama dengan mangsa baru untuk mereka. Waspadalah! (sabili)
http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/1875 Konsultasi : Masalah Umum Bolehkan Saya Mengajar Biologi Di Sekolah Kristen Pertanyaan: assalamualaikum,wr.wb. bagaimanakah hukumnya seorang muslimah jika mengajar di sekolah kristen, bidang studinya biologi. atas jawabannya terima kasih. wassalamualaikum.wr.wb. Hari Kartono Jawaban: Assalamu `alaikum Wr. Wb. Bismillahirrahmanirrahiem. Alhamdulillahi Rabbil `Alamin. Wash-shalatu Was-Salamu `alaa Sayyidil Mursalin. Wa ba`d, Sekolah kristen sebagaimana kita ketahui dari sejarah adalah berasal dari warisan penjajah belanda. Dan sebagaimana umumnya penjajahan bangsa eropa ke dunia Islam, maka salah satu inti tujuannya adalah misi kristenisasi, selain mencari kekayaan dan daerah kekuasaan. (Gold, Gospel and Glory). Sepeninggal Belanda, gerakan kristenisasi dengan semua medianya termasuk sekolah, kampus, rumah sakit, panti asuhan, bea siswa dan sebagainya masih menjadi media yang sangat efektif dalam rangka mengkristenkan suatu negeri. Di hampir semua negeri Islam, gerakan kristenisasi ini ada dan terus melancarkan misinya. Tentunya dengan bantuan teman-teman mereka di Eropa, Australia atau Amerika.
Indonesia sebagai negeri terbesar jumlah musliminnya merupakan negara yang paling diprioritaskan dalam rangka kristenisasi dan termasuk negara dengan program kristenisasi yang paling berhasil di dunia. Bahkan sebuah berita menyebutkan bahwa salah satu target mereka adalah mengkristenkan Indonesia menjadi 50 % beragama kristen. Apalagi bila kita melihat kegigihan mereka dalam menolak RUU pendidikan baru-baru ini, nampak nyata sekali mereka telah melakukan usaha kristenisasi melalui jalur-jalur sekolah kristen. Sehingga sangat sulit untuk memungkiri bahwa keberadaan sekolah kristen itu bukan untuk mengkristenkan muslimin di Indonesia. Sehingga idealnya, kita sebagai muslim harus waspada dan tidak menyerahkan diri untuk dikristenkan dan dimurtadkan. Caranya tentu saja dengan tidak menyekolahkan anak di sekolah kristen dan termasuk tidak ikut menjadi guru, pegawai dan pekerjaan apapun, karena telah terbukti jelas sekali apa tujuan sekolah seperti itu. Meski pihak mereka seribu kali mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud mengkristenkan, tetapi angka dan data tidak bisa diingkari. Karena itu kami menyarankan anda untuk tidak mengajar di sekolah kristen agar tidak menjadi salah satu saham dalam rangka menegakkan program semacam itu. Kecuali bila dengan pertimbangan khusus seperti mengajarkan pelajaran agama Islam bagi murid-murid Islam yang kini UU-nya sudah disyahkan. Bila untuk kepentingan itu, maka yang anda lakukan adalah menyelamatkan aqidah murid-murid Islam. Sedangkan bila anda mengajarkan biologi atau ilmu yang lainnya, maka yang jadi pertanyaan adalah apa peran dan sejauh mana pengaruh �dakwah` anda dengan mengajar biologi disitu ?. Katakanlah anda berencana untuk `mengislamisasikan` sekolah kristen itu dengan taktik bahwa meski lembaga itu milik kristen, tetapi guru dan muridnya sebisa mungkin adalah muslimin, sehingga bisa melakukan �istifadah� dari fasilitas mereka. Tapi harus dipertimbangkan sejauh mana kemungkina itu bisa dilakukan, apakah bukan malah sebaliknya, anda-lah yang di�istifadah� oleh mereka ? Wallahu A`lam Bish-Showab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.