B.indo (kutipan, Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka).docx

  • Uploaded by: SofiaFaridatunNisa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View B.indo (kutipan, Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,101
  • Pages: 51
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait ini tersebut memegang peran penting dalam

menjaga

keutuhan

bahasa

indonesia

itu

sendiri.

Dalam

perkembangannya bahasa indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan katakata baru, dan sebagainya. Dalam hal ini kami berusaha membahas kembali beberapa unsur yang terkait seperti kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Pembahasan ini kami latar belakangi karena saat ini hampir sebagian besar penulis sebuah karya atau karangan ilmiah kurang memahami betul kaidahkaidah yang benar dalam penulisan ketiga unsur tersebut. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar. Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka secara lengkap dan jelas. Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1

1.2 Identifikasi masalah Penulisan catatan kaki, kutipan,dan daftar pustaka pada karya tulis haruslah sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka diperlukannya pengetahuan mengenai pemahaman kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang berdasarkan prinsip-prinsip kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka itu sendiri sehingga dapat menimbulkan kesadaran betapa pentingnya tata cara menulis kutipan,catatan kaki, dan daftar pustaka untuk diketahui. Oleh karena itu, kami mencoba untuk meneliti beberapa karangan ilmiah dalam hal tata cara kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar.

1.3 Pembatasan masalah Batasan masalah pada makalah ini adalah beberapa catatan kaki, kutipan,dan daftar pustaka dari beberapa karangan ilmiah yang ada dengan menyesuaikan beberapa kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka tersebut dengan prinsip penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang ada.

1.4 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil yakni : 1.

Apa pengertian dan fungsi dari kutipan?

2.

Bagaimana prinsip dalam menulis kutipan?

3.

Apakah penulisan kutipan pada skripsi yang ada telah sesuai dengan prinsip penulisan kutipan yang baik dan benar?

4.

Apa pengertian catatan kaki?

5.

Bagaimana prinsip dalam penulisan catatan kaki?

6.

Apa saja unsur yang ada didalam catatan kaki?

7.

Apakah penulisan catatan kaki pada skripsi yang ada telah sesuai dengan prinsip penulisan catatan kaki yang baik dan benar?

8.

Apa pengertian daftar pustaka?

9.

Apa saja unsur yang ada didalam daftar pustaka? 2

10. Apakah penulisan daftar pustaka pada sampel yang ada telah sesuai dengan penulisan daftar pustaka yang baik dan benar?

1.5 Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian pada makalah ini adalah : 1.

Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan.

2.

Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam menulis kutipan.

3.

Untuk mengetahui penulisan kutipan pada skripsi yang ada telah sesuai dengan prinsip penulisan kutipan yang baik dan benar.

4.

Untuk mengetahui pengertian dari catatan kaki.

5.

Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam penulisan catatan kaki.

6.

Untuk mengetahui unsur-unsur dalam penulisan catatan kaki.

7.

Untuk mengetahui penulisan catatan kaki pada skripsi yang ada telah sesuai dengan prinsip penulisan catatan kaki yang baik dan benar.

8.

Untuk mengetahui pengertian dari daftar pustaka.

9.

Untuk mengetahui unsur-unsur dalam penulisan daftar pustaka.

10. Untuk mengetahui penulisanj daftar pustaka pada sampel yang ada telah sesuai dengan prinsip penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.

3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kutipan A. Pengertian Kutipan Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan dari seseorang yang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan.

B. Prinsip Pengutipan Setiap karya tulis ilmiah, penguraian skripsi-nonskripsi membutuhkan adanya pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas tersebut dapat diambil atau dikutip dari berbagai sumber. Oleh karena itu, sumber-sumber yang dijadikan acuan (referensi) hendaknya benar-benar bisa terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat kebenaran dan atau mutu ilmiahnya. Ataupun kutipan dapat dilakukan dengan cara mengutip/memetik pendapat atau ide yang terdapat pada sumber itu, kemudian memasukkan ke dalam skripsi (kutipan langsung) (Anonim, 2015). Selain itu, kutipan dapat juga dilakukan dengan hanya menyebutkan sumbernya, sedangkan ide asli yang terdapat dalam sumber itu diolah sedemikian rupa, sehingga uraian yang dutarakan itu, merupakan milik sendiri (kutipan tidak langsung). Dalam menyebut sumber kutipan pada prinsipnya cukup hanya menyebut nama pengarang (yang sudah lazim dikenal), tahun penerbitan dan nomor halaman. - Mengutip sumber dari Wikipedia tidak disarankan, karena semua orang dapat menyunting tulisan di dalamnya. - Boleh mengutip dari blog yang relevan 4

(Anonim, 2015). Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu : A. Kutipan Langsung Sohibrama (2010) berpendapat bahwa “kutipan langsung adalah apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali.” Suyitno (2012:99) berpendapat bahwa “kutipan langsung adalah kutipan dari sumber pustaka tertentu diambil secara langsung sesuai dengan aslinya tanpa mengubah bahasa dan tulisan. Cara penulisan kutipan langsung terbagi menjadi dua, yaitu kutipan pendek dan kutipan panjang.” 1) Kutipan pendek (kurang dari 40 kata) Cara penulisan kutipan pendek adalah: - panjang kutipan kurang dari 40 kata atau kurang dari 5 baris, - ditulis di antara tanda kutip (“...”), - sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, - sumber kutipan dapat dituliskan di awal kutipan atau di akhir kutipan, - sumber kutipan yang dituliskan adalah nama pengarang (cukup nama paling belakang, jika namanya lebih satu kata), tahun terbit dari sumber kutipan, dan nomor halaman dari sumber kutipan (Suyitno, 2012:99). 2) Kutipan panjang (40 kata atau lebih) Cara penulisan kutipan panjang adalah: - kutipan yang berisi 40 kata atau lebih atau 5 baris atau lebih, - terpisah dari teks yang mendahului, - dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi sebelah kiri, - diketik dengan spasi tunggal, - dituliskan juga sumber kutipannya seperti pada kutipan pendek (Suyitno, 2012:100).

5

B. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang dituliskan secara tak langsung atau dikemukakan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri. Termasuk dalam kutipan tidak langsung tersebut kutipan terjemahan, kutipan saduran, kutipan ringkasan, dan kutipan prafrase. Cara penulisannya adalah sebagai berikut: - Tanda kutip tidak dituliskan, - Penulisannya terpadu dengan teks, - Nama pengarang dari sumber kutipan dapat ditulis di awal atau akhir kutipan, - Nomor halaman tidak disebutkan (Suyitno, 2012:100-101).

C. Variasi kutipan didalam teks a. Sumber yang ditulis oleh satu pengarang Masukkan nama belakang pengarang dan tahun publikasi ke dalam teks pada posisi yang tepat Pengarang di dalam tanda kurung lengkung ( ) (Sukandar, 2015:7). Contoh : (Horowitz, 1986) b. Sumber yang ditulis oleh banyak pengarang -

Dua pengarang Ketika suatu sumber ditulis oleh dua pengarang maka kutip kedua nama tersebut setiap kali sumber tersebut muncul di dalam teks. Gunakan “dan” untuk dua pengarang yang merupakan bagian dari kalimat. Gunakan “&” bila nama-nama pengarang ditulis dalam tanda kurung. Contoh : (Elwood & Martin, 2000) Elwood dan Martin (2000)

-

Tiga atau empat atau lima pengarang: kutipan di dalam teks

6

Ketika suatu tulisan ditulis oleh tiga, empat, atau lima pengarang, kutip semua nama pengarang tersebut ketika pertama kali kutipan tersebut muncul dengan tahun publikasi; pada kutipan berikutnya, hanya menyertakan nama belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” Dan tahun publikasi. Pengarang sebagai bagian dari kalimat. Contoh : Kutipan pertama: (Mazurana, McKay, Carlson, & Kasper, 2002) Gunakan (Mazurana et al., 2002) pada kutipan selanjutnya. -

Tiga atau empat atau lima pengarang: kutipan di dalam teks Ketika suatu tulisan ditulis oleh tiga, empat, atau lima pengarang, kutip semua nama pengarang tersebut ketika pertama kali kutipan tersebut muncul dengan tahun publikasi; pada kutipan berikutnya, hanya menyertakan nama belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” Dan tahun publikasi. Pengarang sebagai bagian dari kalimat. Contoh : Pengarang sebagai bagian dari kalimat Contoh: a. Kutipan pertama di dalam teks dari sebuah sumber di dalam dokumen. Negy, Shreve, Jensen, dan Uddin (2003) menyatakan bahwa. . . b. Kutipan berikutnya dari sumber yang sama di dalam paragraf baru berikutnya setelah kutipan pertama di dalam dokumen. Negy et al. (2003) selanjutnya menyatakan bahwa. . . Pengarang di dalam tanda kurung lengkung ( ) Contoh: a. Kutipan pertama di dalam teks dari sebuah sumber di dalam dokumen Menurut penelitian. . . (Negy, Shreve, Jensen, & Uddin, 2003)

7

b. Kutipan berikutnya dari sumber yang sama di dalam paragraf baru berikutnya setelah kutipan pertama di dalam dokumen. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa. . . (Negy et al., 2003) -

Enam pengarang atau lebih Ketika suatu tulisan ditulis oleh enam atau lebih pengarang maka hanya perlu mengutip nama belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” dan tahun publikasi (Sukandar, 2015:7-8). Contoh : (Kernis et al., 1993)

c. Kelompok/organisasi sebagai pengarang Kelompok atau organisasi yang merupakan pengarang biasanya ditulis secara lengkap setiap kali mereka muncul di dalam sebuah kutipan di dalam teks. Beberapa ditulis secara penuh pada kutipan pertama kali di dalam teks dan kemudian dipersingkat pada kutipan berikutnya. Jika mempersingkat beberapa nama maka tulis nama secara lengkap ketika pertama kali nama tersebut muncul dan tempatkan singkatannya di dalam tanda kurung persegi di sampingnya. Pada kutipan berikutnya, anda bisa menggunakan singkatannya saja. Kelompok pengarang sebagai bagian dari kalimat (Sukandar, 2015:8-9). Contoh : Pertama kali muncul pada kutipan di dalam teks: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO, 2005) menyatakan bahwa . . .

Kutipan di dalam teks berikutnya: UNESCO (2005) melaporkan bahwa. . . (United nations, 2005) d. Karya tulis tanpa nama pengarang

8

Ketika suatu karya tulis tidak mencantumkan nama pengarangnya, maka kutip di dalam teks beberapa kata pertama dari Referensi (biasanya judul) dan tahun. -

Merujuk kepada judul dari buku dan artikel di dalam teks Ketika merujuk kepada judul dari sumber di dalam bagian dokumen anda, maka jadikan setiap huruf pertama menjadi huruf besar di dalam judul. Gunakan cetak miring untuk judul buku, laporan, brosur, jurnal, majalah, film, video, tayangan TV, dan publikasi microfilm, jangan menggunakan cetak miring untuk judul artikel atau bab dalam buku Judul buku, brosur, laporan, atau majalah: di dalam narasi Jadikan semua huruf pertama menjadi huruf besar dan tercetak miring (4 huruf atau lebih) di dalam judul-judul buku yang anda gunakan di dalam bagian dokumen anda. Contoh : … tentang sifat-sifat Arjuna (Fragment Stories of Mahabharata, 2005). Publikasi dari Word of Mouth (2010) menyimpulkan bahwa. . . .

-

Judul dari sebuah artikel atau bab: di dalam kutipan Tempatkan artikel atau judul bab di dalam tanda petik dua, huruf kapital tapi tidak dibuat miring. Jika di dalam tanda kurung, hanya dibuat untuk kata pertama dan kata yang sesuai (Sukandar, 2015:9). Contoh : Menurut

artikel

“Pengangguran

Biang

Frustrasi”

(2006),

pengangguran telah menjadi sumber rasa frustrasi di antara penduduk propinsi tersebut. Atau Pengangguran telah menjadi sumber rasa frustrasi di antara penduduk propinsi tersebut (“Pengangguran Biang Frustrasi,” 2006). e. Pengarang dengan nama belakang yang sama

9

Jika di dalam Referensi terdapat publikasi oleh dua atau lebih pengarang dengan nama belakang yang sama maka harap sertakan inisial nama pengarang pertama pada semua kutipan di dalam teks, bahkan jika tahun publikasinya berbeda (Sukandar, 2015:9-10). Contoh : Y. Suharto (2002) dan M. Suharto (2003) setuju bahwa . . . f. Dua atau lebih karya tulis dikutip di dalam tanda kurung yang sama  Beberapa karya tulis oleh pengarang yang sama dikutip di dalam tanda kurung yang sama. Urutkan kutipan dari dua atau lebih karya tulis oleh pengarang yang sama di dalam urutan yang sama di mana mereka muncul di dalam Referensi yaitu dengan tahun publikasi dan menyediakan nama belakang pengarang sekali saja (Sukandar, 2015:10). Contoh : Beberapa penelitian sebelumnya (Wicaksono & Kirby, 2007, 2009) menemukan bahwa. . .  Beberapa tulisan dari pengarang yang sama dan tanggal publikasi yang sama dikutip di dalam tanda kurung lengkung yang sama. Identifikasikan

karya-karya

dari

pengarang

atau

beberapa

pengarang yang sama dengan tanggal publikasi yang sama dengan menggunakan tanda awalan a, b, c, dan selanjutnya setelah tahun; mengulang tahun di dalam setiap kasus. Tanda awalan ini harus muncul di dalam Referensi berdasarkan urutan abjad dari judul referensi tersebut (Sukandar, 2015:10). Contoh : Beberapa penelitian (Parker, 2009a, 2009b, 2009c) menyebutkan bahwa. . .  Dua atau lebih tulisan dari pengarang yang berbeda namun dikutip di dalam tanda kurung lengkung yang sama. Tampilkan kutipan berdasarkan urutan abjad dari nama belakang pengarang pertama.

10

Gunakan tanda titik koma (;) untuk memisahkan setiap kutipan (Sukandar, 2015:10). Contoh : Beberapa studi sebelumnya (Diggory et al., 2005; Potter & Wesley, 2009; Granger, 2010) menyebutkan bahwa. . . g. Sumber-sumber Sekunder Jika memungkinkan, hindari penggunaan sumber-sumber sekunder. Pengutipan sumber sekunder bisa dilakukan hanya apabila karya aslinya tidak tersedia. Sumber-sumber sekunder tidak ditampilkan di dalam Referensi, hanya sumber-sumber primer yang ditampilkan (Sukandar, 2015:11). Contoh : Williams (dikutip dalam Newman, 2000) lebih lanjut menyatakan bahwa… h. Tidak tercantum tanggal publikasi Ketika suatu karya tulis tidak memiliki tanggal publikasi, kutip nama pengarang di dalam teks diikuti oleh tanda koma dan “n.d” untuk mengindikasikan bahwa sumber tersebut tidak memiliki tanggal publikasi (Sukandar, 2015:11). Contoh : Strategi-strategi tersebut telah berhasil digunakan. . . (Browning, n.d.). i. Mengutip bagian tertentu dari sebuah sumber (bab, halaman, paragraf, dll.) Jika diperlukan, bagian tertentu dari sebuah sumber, mengindikasikan halaman, bab, figur, tabel, atau persamaan pada posisi yang tepat di dalam teks dapat dikutip (Sukandar, 2015:11). Nomor halaman Contoh: Ini menunjukkan bahwa. . . (Davies & Johnson, 1999, p. 312). Menurut Gibbs (2009, pp. 34-35) . . . Bab Contoh:

11

Salah satu masalah. . . (Jamieson, 2000, Bab 2). Catatan: Untuk sumber-sumber elektronik yang tidak menyediakan nomor halaman, gunakan nomor paragraf dan, jika tersedia, didahului dengan singkatan ‘para’ (atau simbol dari paragraph ‘¶‘). Jika paragraph atau nomor halaman tidak terlihat, kutip judul bagian dan jumlah paragraph yang mengikuti untuk mengarahkan pembaca kepada materi. Namun, dalam beberapa kasus, judul bagian tanpa nomor paragraf sudah cukup. Contoh: Ini menunjukkan bahwa. . . (Agustiana, 2001, para. 2) Atau, Ini menunjukkan bahwa. . . (Agustiana, 2001, ¶ 2) Bagian dan paragraf Contoh: Para peneliti telah sepakat bahwa. . . (Rhodes, 2002, bagian Pendahuluan, para. 4). Penelitian ini menunjukkan bahwa. . . (Earlene, 2010, bagian Hasil-hasil). j. Komunikasi Pribadi Komunikasi

pribadi

dapat

berupa

surat,

memo,

wawancara,

percakapan telepon, materi pengajaran, atau beberapa komunikasi elektronik (misalkan surat elektronik atau pesan dari diskusi kelompok yang tidak diarsipkan atau papan buletin elektronik). Mengingat komunikasi pribadi ini tidak dapat diulang kembali, mereka tidak diikutsertakan dalam Referensi dan hanya dikutip di dalam teks. (Sukandar, 2015:12). Contoh: N. Wattimena (komunikasi pribadi, December 5, 2013) menyatakan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menegakkan etika di antara para praktisi humas. Atau

12

Tantangan terbesar saat ini adalah menegakkan etika di antara para praktisi humas (N. Wattimena, komunikasi pribadi, December 5, 2011). 2.2 Catatan Kaki A. Pengertian Catatan Kaki Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan (Keraf, 2004: 218).

B. Prinsip Catatan Kaki 1. Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman 2. Antara baris terakhir teks dengan nomor catatan kaki diberi garis sepanjang 20 ketukan sebagai pembatas. Antara baris terakhir teks dengan garis pembatas itu berjarak dua spasi, sedang jarak antara garis pembatas itu dengan teks catatan kaki berjarak dua spasi juga. 3. Penggunakan nomor urut penunjukkan yang sama, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas 4. Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh tulisan, tidak per halaman ataupun per bab 5. Beri nomor penunjukkan di bawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan 6. Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan 7. Jika lebih dari satu baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama 8. Jarak spasi dalam satu catatan kaki adalah satu spasi, sedangkan jarak spasi antar catatan kaki adalah dua spasi kalau ada dalam halaman yang sama 9. Nama pengarang dalam catatan kaki tetap seperti tercantum dalam karyanya. Tak ada “pembalikan” nama seperti dalam Daftar Pustaka 10. Pada catatan kaki harus disebutkan halaman buku yang dikutip dengan menggunakan singkatan h. atau hlm. baik untuk satu halaman atau pun lebih 13

C. Variasi Catatan kaki 1. Buku a. Nama pengarang, diikuti tanda koma(,) b. Judul buku, ditulis dengan huruf italic atau underline c. Data publikasi (dimasukkan ke dalam tanda kurung) - Kota terbit, diikuti tanda titik dua(:) - Nama penerbit, diikuti tanda koma(,) - Tahun terbit, diikuti tanda koma(,) setelah tanda tutup kurung d. Nomor jilid jika ada, diikuti tanda koma(,) e. Halaman, diikuti tanda titik(.) Contoh: 1

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam

Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3.

2. Buku dengan Dua Pengarang a. Nama pengarang 1 dan nama pengarang 2, b. Judul Buku, ditulis dengan huruf italic atau underline c. Data publikasi (dimasukkan ke dalam tanda kurung) - Kota terbit, diikuti tanda titik dua(:) - Nama penerbit, diikuti tanda koma(,) - Tahun terbit, diikuti tanda koma(,) setelah tanda tutup kurung d. Nomor jilid jika ada, diikuti tanda koma(,) e. Halaman, diikuti tanda titik(.) Contoh: 2

Hugiono dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah

(Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 56-58.

3. Artikel dalam Majalah a. Nama pengarang, diikuti tanda koma(,) b. Judul artikel di antara tanda kutip (“...”), diikuti tanda koma(,)

14

c. Nama majalah, huruf italic, diikuti tanda koma(,) d. Nomor majalah jika ada, diikuti tanda koma(,) e. Tanggal terbit, diikuti tanda koma(,) f. Halaman, diikuti tanda titik(.) Contohnya: 3

Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai

Kesenjangan”, Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 6.

4. Entri dan Ensiklopedia a. Nama penulis entri, b. Judul entri di antara tanda kutip (“...”), c. Nama editor ensiklopedia (jika ada), d. Nama ensiklopedia (huruf italic), e. Jilid, f. Data penerbitan, g. Halaman. Contoh: 4

Beatrice Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.),

Encyclopedia of Religion and Ethics, jilid 3 (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), h. 769.

5. Kutipan dari Undang-Undang dan Penerbitan Resmi Pemerintah a. Nama instansi yang berwenang, b. Judul naskah (huruf italic). Contoh: 5

Republik Indonesia, Undang‐undang Dasar 1945, Bab I,

pasal 1.

6. Mengutip dari Buku yang Diterjemahkan a. Nama pengarang asli,

15

b. Judul (huruf italic, jika diketahui), diikuti dengan kalimat: diterjemahkan oleh, diikuti nama penerjemah, c. Judul buku terjemahan (huruf italic), d. Data penerbitan, e. Nomor jilid, f. Halaman. Contoh: 6

Wahbah

al‐Zuhayliy,

al‐Qur’an

al‐Karim,

Bunyatuh

al‐Tasyri’iyyah wa Khasa’isuh al Hadariyyah, diterjemahkan oleh Mohammad Luqman Hakiem dan Mohammad Fuad Hariri dengan judul al‐Qur’an: Paradigma Hukum dan Peradaban (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h. 141. Seandainya dalam contoh di atas, judul aslinya tidak diketahui, maka kalimat teks footnote ini adalah sebagai berikut: 6

Wahbah al‐Zuhayliy, Al‐Qur’an: Paradigma Hukum dan

Peradaban, diterjemahkan oleh Mohammad Luqman Hakiem dan Mohammad Fuad Hariri (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h. 141.

7. Internet a. Nama penulis, b. Judul tulisan di antara tanda kutip (“...”), c. diakses dari (Url atau alamat web), d. pada tanggal (waktu mengakses) e. pukul (waktu mengakses) Contoh: 7

Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, diakses

dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-PiracyCrisis-in Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47

D. Catatan Kaki Singkat

16

1. Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman. 2. op.cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman. 3. loc.cit. (singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman)

2.3 Daftar Pustaka A. Pengertian Daftar pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.Sumber-sumber tersebut dapat berupa buku,majalah,surat kabar,jurnal,kertas kerja,esiklopedi,dan bahan penerbitan lai sebagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dikerjakan. B. Unsur-Unsur Daftar Pustaka 1) Penulis. Mencakup penulis utama, pendamping (bila ada) dan editor (bila ada). Nama penulis umumnya terdiri dari 3 bagian : nama sendiri (given name), nama tengah (middle name), nama keluarga (family name). Cara penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu. 2) Judul. Ditulis secara lengkap, dengan nomor edisi bila ada 3) Fakta-fakta penerbitan. Mencakup kota tempat penerbitan buku itu, nama enerbit dan tahun penerbitan

C. Teknik Penulisan Daftar Pustaka 1) Gelar kebangsawanan atau gelar akademik tidak perlu ditulis.

17

2) Jika tidak ada nama pengarang, judul karya dituliskan terlebih dahulu. 3) Daftar ditulis dengan spasi 1. 4) Baris kedua tiap sumber ditulis dengan jarak 1 cm dari margin kiri baris pertama. 5) Daftar diurutkan berdasarkan abjad entri utama (yang tertulis pertama kali pada daftar referensi setiap karya). 6) Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal. Diikuti dengan nama depan dan tengah (jika ada).

D. Variasi Daftar Pustaka. 1) Sumber Diambil Dari Buku Untuk daftar pustaka yang sumbernya diambil dari buku, maka semua unsur di atas wajib dimasukkan dengan urutan: nama belakang penulis, nama depan (boleh disingkat), tahun penerbitan, judul buku, kota asal, dan penerbit. a. Buku yang ditulis oleh satu pengarang. Contoh : Badudu, J.S. 1985. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. b. Buku yang ditulis oleh dua pengarang. Maka semua namanya harus ditulis. Penulis pertama ditulis sebagaimana ketentuan, sedangkan nama penulis kedua ditulis dengan urutan biasa. Di antara kedua nama tersebut disisipkan kata “and” atau “dan”. Contoh : Chambers, J.K. and Peter Trudgill. 1980. Dialectology. New York: Cambridge University Press. c. Buku yang ditulis oleh lebih dari dua orang. Maka penulis pertama ditulis sebagaimana ketentuan kemudian ditambahkan singkatan “dkk.” atau “et al.” di belakangnya.

18

Contoh: Gilman, Sander, et al. 1993. Hysteria Beyond Freud. Berkeley: U of California. d. Buku yang ditulis ditulis oleh seorang penulis yang sama Maka nama penulis cukup ditulis satu kali pada buku pertama, sedangkan untuk buku berikutnya cukup dibuat garis sepanjang 7 ketukan dan diakhiri dengan titik. Judul buku diurutkan berdasarkan tahun terbitnya. Contoh: Djajasudarma, T. Fatimah. 1993.Semantik I: Pengantar ke Arah

Ilmu

Makna.

Bandung:

Eresco.

——-. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Eresco. e. Buku yang tahun diterbitkannya sama. Maka harus dibubuhkan huruf a,b, dan seterusnya di belakang tahunnya. Contoh: Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a.Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco. ——- 1993b. Semantik I: Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Eresco. f. Buku yang merupakan hasil terjemahan. Maka setelah penulisan judul bukunya harus ditambah kata “Trans.” dan juga nama penerjemahnya. Contoh: 19

Homer. 1996. The Odyssey. Trans. Robert Fagles. New York: Viking. g. Buku yang merupakan hasil suntingan. Maka dibelakang nama penyunting atau editor harus ditambah kata”Ed.” dalam tanda kurung. Contoh: Philip, H.W.S. and Simpson, G.L. (Ed.). 1976. Australia in the World of Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National Commission. h. Buku

yang

merupakan

edisi

lanjutan

dari

edisi-edisi

sebelumnya. Maka edisinya tersebut harus dituliskan. Contoh: Gabriel, J. 1970. Children Growing Up: Development of Children’ Personality(third ed.). London: University of London Press. 2) Sumber Diambil Dari Artikel Jika kita mengambil sumber dari artikel yang terdapat pada buku kumpulan artikel, maka kita harus mencantumkan judul artikel tersebut disertai dengan judul dan pengarang bukunya. Contoh: Russel, T. 1998. “An Alternative Conception: Representation”.

Dalam

P.J.

Black

&

Representing A.

Lucas

(Eds.), Children’s Informal Ideas in Science (hlm. 62-84). London: Routledge.

20

3) Sumber Diambil Dari Internet. Saat ini internet juga menjadi salah satu referensi pembuatan tulisan yang cukup banyak digunakan. Hingga saat ini format penulisan daftar pustaka dari internet masih banyak diperdebatkan mengingat terlalu banyaknya variasi tulisan yang ada di internet. Namun secara umum, penulisan daftar pustaka yang bersumber dari internet harus mencantumkan nama penulis, tahun, judul, alamat situs tempat tulisan tersebut dipublikasi, dan tanggal tulisan tersebut diakses. a. Tulisan perorangan: Thomson, A. 1998. The Adult and the Curriculum, (Online), (http:/

/www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-

Yearbook/1998/thompson.homl. diakses 30 Maret 2000). b. Apabila artikel tersebut diambil dari jurnal online, maka kita juga harus mencantumkan edisi atau volume dari jurnal tersebut. Contoh: Supriadi, D. 1999. Restructuring the Schoolbook Provision System in Indonesia: Some Recent Initiativesdalam Educational Policy Analysis Archives, (Online), vol 7, (http:/ /epaa.asu.edu /epaa/v7n7. Html, diakses 17 Maret 2000). c. Apabila sumber tulisan tersebut diambil dari forum diskusi online, maka kita harus mencantumkan tanggal tulisan tersebut dibuat serta alamat forum onlinenya. Contoh: Wilson, D. 20 November 1995.Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN

Discussion

21

List,

(Online),

([email protected], diakses 22 Februari 2010). d. Email juga dapat dijadikan referensi sebuah tulisan. Format penulisan daftar pustakanya harus menyertakan pengirim serta penerima email tersebut. Contoh: Naga, D.S. ([email protected]). 1 Oktober 2009. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah ([email protected]). 4) Sumber Diambil Dari Majalah Dan Koran. a. Majalah dan koran alias surat kabar juga menjadi sumber rujukan favorit untuk jenis tulisan tertentu. Jika kita mengambil rujukan dari artikel yang terdapat pada sebuah majalah, maka kita juga harus mencantumkan nama majalah, edisi penerbitan, serta halaman dari artikel tersebut. Contoh: Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam Memenuhi Kebutuhan Dunia Industri. Transpor, XX (4): 57-61. b. Format serupa juga berlaku jika kita mengambil referensi dari koran, di mana kita harus mencantumkan nama koran, tanggal penerbitan, dan juga halaman dari artikel tersebut. Contoh: Cipto, B. 2000, 27 April. Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat, halaman 8.

22

c. Sedangkan apabila kita mengambil artikel atau berita dari koran yang tidak ada nama penulisnya, maka cukup untuk menulis nama koran tersebut di awalnya. Contoh: Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, halaman 3. 5) Sumber Diambil Dari Undang-Undang Dan Dokumen Resmi. Penulisan daftar pustaka yang diambil dari undang-undang dan dokumen resmi tidak jauh berbeda dengan yang lainnya. a.

Untuk tulisan yang diambil dari sebuah dokumen resmi, maka kita harus mencantumkan instansi yang mengeluarkan dokumen tersebut. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978.Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Depdikbud.

b.

Sedangkan untuk undang-undang, peraturan pemerintah, keppres, dan berbagai dokumen lain yang berkaitan dengan negara, maka cara menulis daftar pustaka nya seperti ini: Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115. Sekretariat Negara. Jakarta.

6) Sumber Diambil Dari Video,Film, atau Wawancara. Video dan film sering dijadikan sebagai rujukan untuk tulisan di bidang tertentu.

23

a.

Untuk rujukan yang bersumber dari video, maka kita harus mencantumkan pembuat video tersebut beserta dengan durasi videonya. Contoh: Burke, J. 2009. Distant Voices, BBC Videocasette, London, UK. 45 mins.

b.

Jika sumber yang kita ambil merupakan sebuah film, maka kita harus mencantumkan produser dari film tersebut beserta dengan durasinya. Contoh: Oldfield, B. (Producer) 1977. On the Edge of the Forest. Tasmanian Film Corporation. Hobart, Austraalia, 30 mins.

c.

Sedangkan untuk sumber dari sebuah wawancara, maka kita harus menuliskan

orang

yang

diwawancarai,

topik

wawancara,

pewawancara, dan juga waktu publikasinya. Contoh: Indrayana, Deny. 2010. Kasus Gayus Tambunan. Wawancara oleh Global TV dan ditayangkan 27 Maret, pukul 19.15.

24

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

3.1 Hasil Penelitian A. Kutipan 1. ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP STUDI KASUS MOCCA ADVERTISING Oleh

: Ermillia Susana (J1A109027)

Program Studi : Matematika Tahun

: 2014

Halaman 1 Penjadwalan job-shop merupakan permasalahan penjadwalan dari sejumlah n pekerjaan pada sejumlah m mesin. Menurut Liang Sung dan kawan-kawan (2010) terdapat dua jenis dua jenis metode untuk menyelesaikan masalah penjadwalan job shop. Metode eksak seperti branch and bound dan dynamic programming dapat digunakan untuk ukuran masalah berskala kecil. Metode heuristic seperti algoritma tabu search, simulated annealing, algoritma genetika, particle swarm optimization, artificial immune system dan lain-lain untuk ukuran masalah berskala besar Daftar Pustaka : Sun, Liang, Xiaochun Cheng & Yanchun Liang. Solving Job Shop Scheduling Problem Using Genetic Algorithm with Penalty Function.

International

Journal

of

Intellegent

Information

Processing. Vol. 1 No. 2

2. ANALISIS

KONSENTRASI

MELAMIN

TERMIGRASI

DARI

KEMASAN PANGAN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Oleh

: Gia Anggita Dewanti (J0B112220)

Program Studi : Analisis Farmasi dan Makanan 25

Tahun

: 2015

Halaman 3 Bahan yang digunakan untuk mewadahi atau membungkus pangan baik yang kontak langsung dengan pangan maupun tidak disebut sebagai kemasan pangan. Beragam bahan kemasan pangan yang terdapat dipasaran antara lain: plastic, keramik, gelas, karet, elastomer, kertas, karton, selofan, dan plastic daur ulang (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik

Indonesia,

2011).

Sedangkan

yang

dimaksud

dengan

pengemasan yaitu adalah pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Pengemasan dimaksudkan sebagai cara pengawetan bahan pangan, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan. Selain itu juga dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakankerusakan pada bahan yang dikemas (Julianti & Nurminah, 2006) Julianti & Nurminah (2006) telah mengklasifikasikan kemasan pangan berdasarkan beberapa cara, yaitu : a. Berdasarkan frekuensi pemakaian Klasifikasi berdasarkan frekuensi pemakaian dibagi menjadi tiga, yaitu (1) kemasan sekali pakai, (2) kemasan yang dapat dipakai berulang kali, dan (3) kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen. Daftar Pustaka : Julianti, E. & M. Nurminah. 2006. Buku Ajar Teknologi Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan.

3. SISTEM

PENDUKUNG

KEPUTUSAN

UNTUK

OPTIMASI

PRODUKSI ROTI DENGAN METODE LINIER PROGRAMMING (STUDI KASUS : TOKO ROTI PERMATA BANJARBARU). Oleh

: Desi Rahma Aryani (J1F109013)

Program Studi : Ilmu Komputer Tahun

: 2013 26

Halaman 7 : Secara umum Linier Programming ialah salah satu teknik dari Riset Operasi untuk memecahkan persoalan optimasi dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linier dalam rangka untuk mencari pemecahan

yang

optimum

dengan

memperhatikan

pembatasan-

pembatasan yang ada. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimumdengan perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output berupa produksi barang atau jasa yang optimum. Salah satu metode analisis dalam teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber terbatas adalah menggunakan metoda program linier. Linier programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang optimum. Memilih keputusan berarti memilih alternatif, tapi yang terpenting adalah pengambilan alternatif terbaik (te best alternative), Johannes Suprapto (1987). Menurut Hari Purnomo (2004) Pokok pikiran utama dalam menggunakan program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan

sejumlah

informasi

yang

tersedia,

kemudian

menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Halaman 8 : Batasan model juga merupakan hubungan linier dari variabelvariabel

keputusan.

Batasan-batasan

menunjukkan

keterbatasan

perusahaan karena lingkungan operasi perusahaan. Batasan-batasan dapat juga keterbatasan sumber daya atau pedoman. Sebagai contoh, jenis kelamin dan usia atlet akan tingkat kebutuhan gizi. Nilai numerik yang aktual dalam fungsi tujuandan batasan, seperti usia dan jenis kelamin atlet disebut parameter (Taylor III Bernard W, 2001). Daftar Pustaka : Taylor, Bernard W. III. 2009. Managemen Sains. Jakarta: Salemba Empat.

27

4. OPTIMASI RUTE KENDARAAN PENGIRIM BARANG DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING. Oleh

: Muhammad Ilhsan Abdillah (J1F111004).

Program Studi : Ilmu Komputer Tahun

: 2015

Halaman 9 : Terdapat beberapa jenis persoalan jalur terpendek, antara lain (Alamsyah, 2010) : 1) Jalur terpendek antara dua buah simpul tertentu. 2) Jalur terpendek antara semua pasang simpul. 3) Jalur terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain. Jalur terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu. Daftar Pustaka : Alamsyah, 2010, Pemanfaatan Metode Heuristik pada Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritm. Jurnal SMARTek, Vol. 8 NO. 4. November 2010: 307-316.

5. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAUAN

EPIMIDIOLOGI

BERBASIS WEB UNTUK PENYAKIT

ENDEMIK

DI

PROPINSI KALIMANTAN SELATAN. Oleh

: Rudy Herteno (J1F107201).

Program Studi : Ilmu Komputer Tahun

: 2011

Halaman : 14 Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan memiliki nilai tambah bagi pemakaianya. Dari segi kualitas informasi harus dapat memenuhi syarat-syarat yaitu informasi harus lengkap, akurat, relevan, dan tepat waktu (Jogianto, 2003).

28

Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada di atasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi tindakan selanjutnya (Aziz, 2006). Menurut Richthhoffen, Geographic adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensi, atau studi mengenai area-area yang berbeda di permukaan bumi. Sedangkan menurut Vidal De La Blache, Geographic adalah

ilmu

mengenai

tempat-tempat

(places)

yang

sangat

mengkonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas dan potensi-potensi suatu Negara. Daftar Pustaka : Aziz, Muh. 2006. Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Penerbit Gaya Media, Yogyakarta. Jogianto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.

B. Catatan Kaki 1. PERATURAN MENTERI SEBAGAI SUMBER HUKUM FORMAL DALAM TATANAN HUKUM INDONESIA Oleh

: Hendra Novryandie (B2A109030)

Program Studi

: Magister Ilmu Hukum

Tahun

: 2013

Peraturan Pemerintah yang dimaksud untuk melaksanakan Peraturan Presiden yang berbeda dari pengertian Peraturan Pemerintah yang dimaksud oleh pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945. Bentuk peraturan pemerintah ini kemudian ditiadakan karena agak janggal6. Catatan Kaki: 6

Soehino. 1996. Hukum Tata Negara: Teknik Perundang-

undangan. Yogyakarta: Liberti. hlm 4.

29

2. HAK MENGUASAI TANAH OLEH NEGARA TERHADAP HAK ULAYAT Oleh

: Raymond Marcellino Masenim (B2A10658)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2013

Penguasaan hak Menguasai Negara dapat kita konstruksikan dalam pengertian politis yaitu:44 Catatan Kaki: 44

Iman Soetiknjo, 1988. Materi Pokok Hukum Dan Politik

Agrarian, Jakarta: Universitas Terbuka, hlm. 18.

3. IMPLIKASI HUKUM PENGALIHAN FUNGSI TANAH PERTANIAN MENJADI KAWASAN PERUMAHAN Oleh

: I Komang Darman (B2A11045)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2014

Oleh karenanya Budiharjo menggungkat hal-hal pokok yang perlu menjadi

perhatian

dengan

pembangunan

perumahan,

serta

mengembangkan Bill Of Right atau hak asasi pemukiman.12 Catatan Kaki: 12

Budiharjo, Eko 1997, Arsitektur dan Kota Di Indonesia,

Bandung, Alumni. Hal 67

4.

JAMINAN KEBENDAAN DALAM HUKUM PERDATA BARAT DAN ISLAM Oleh

: Anas Rudiansyah (B2A111011)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2014

30

Rahn adalah menahan sesuatu disebabkan adanya hak yang memungkinkan hak itu bisa dipenuhi dari sesuatu tersebut. Maksudnya menjadikan al ‘ain (barang, harta yang berwujud konkrit) yang memiliki nilai menurut pandangan syara’, sebagai wtsiiqah (jaminan) utang, yang memungkinkan barang itu digunakan membayar seluruh atau sebagian utang.22 Catatan Kaki: 22

Wahbah Az Zuhaili; 2011, Fiqih Islam Wa Adillatuhu;

diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani dkk.; Jakarta: Gema Insani; Jilid 6, hal. 106

C. Daftar Pustaka 1. JAMINAN KEBENDAAN DALAM HUKUM PERDATA BARAT DAN ISLAM Oleh

: Anas Rudiansyah (B2A111011)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2014

Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema Insani. Dewi, Gemala, 2006, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Jakarta, Kencana Fuady, Munir, 2005, Perbandingan Hukum Perdata, Bandung, Citra Aditya Bakti.

2. HAK MENGUASAI TANAH OLEH NEGARA TERHADAP HAK ULAYAT Oleh

: Raymond Marcellino Masenim (B2A10658) 31

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2013

Asshiddiqie, Prof. Dr. Jimly. 2007. Pokok-pokok Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. Asshiddiqie, Prof. Dr. Jimly. Perihal Undang-Undang. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.

3. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI. Oleh

: Nuryadin, S.Ag.,SH.,M.Ag Dra.Hj.Rafi’ah Gazali,M.Ag

Penerbit

: Aswaja Pressindo

Tahun

: 2016

Idris, Manan, et. al. 2006. Reorientasi Pendidikan Islam. Surabaya: Hilal Pustaka

3.2 Pembahasan Penelitian A. Kutipan 1.

ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP STUDI KASUS MOCCA ADVERTISING Oleh

: Ermillia Susana (J1A109027)

Program Studi : Matematika Tahun

: 2014 Dapat dilihat bahwa kutipan yang ada merupakan kutipan tidak

langsung. Tetapi terdapat kesalahan dalam penulisan kutipan. Ketika suatu tulisan ditulis oleh tiga, empat, atau lima pengarang, kutip semua nama pengarang tersebut ketika pertama kali kutipan tersebut muncul dengan tahun publikasi; pada kutipan berikutnya, hanya menyertakan nama

32

belakang dari pengarang pertama diikuti dengan “et al.” Dan tahun publikasi. Pengarang sebagai bagian dari kalimat. Sehingga seharusnya menjadi Halaman 1 Penjadwalan job-shop merupakan permasalahan penjadwalan dari sejumlah n pekerjaan pada sejumlah m mesin. Menurut Liang, Xiaochun dan Yanchun (2010) terdapat dua jenis dua jenis metode untuk menyelesaikan masalah penjadwalan job shop. Metode eksak seperti branch and bound dan dynamic programming dapat digunakan untuk ukuran masalah berskala kecil. Metode heuristic seperti algoritma tabu search, simulated annealing, algoritma genetika, particle swarm optimization, artificial immune system dan lain-lain untuk ukuran masalah berskala besar.

2.

ANALISIS

KONSENTRASI

MELAMIN

TERMIGRASI

DARI

KEMASAN PANGAN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Oleh

: Gia Anggita Dewanti (J0B112220)

Program Studi : Analisis Farmasi dan Makanan Tahun

: 2015 Dapat dilihat pada paragraf pertama merupakan kutipan yang

sumbernya ditulis diawal kalimat. Terdapat dua kutipan di paragraf ini. Pada kutipan pertama dikutip bersumber dari kelompok pengarang dan kutipan kedua dari sumber dua orang. Kedua sumber kutipan tersebut termasuk pada kutipan tidak langsung. Dan sesuai dengan dengan prinsip pengutipan. Namun pada paragraf kedua, kutipan tersebut termasuk kutipan tidak langsung dan bersumber dari dua orang. Apabila kutipan bersumber dari dua orang dan merupakan bagian dari kalimat maka menggunakan

33

“dan”. Gunakan “&” bila nama-nama pengarang ditulis dalam tanda kurung. Sehingga menjadi Julianti dan Nurminah (2006) telah mengklasifikasikan kemasan pangan berdasarkan beberapa cara, yaitu : a) Berdasarkan frekuensi pemakaian Klasifikasi berdasarkan frekuensi pemakaian dibagi menjadi tiga, yaitu (1) kemasan sekali pakai,(2) kemasan yang dapat dipakai berulang kali, dan (3) kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen.

3.

SISTEM

PENDUKUNG

KEPUTUSAN

UNTUK

OPTIMASI

PRODUKSI ROTI DENGAN METODE LINIER PROGRAMMING (STUDI KASUS : TOKO ROTI PERMATA BANJARBARU). Oleh

: Desi Rahma Aryani (J1F109013)

Program Studi : Ilmu Komputer Tahun

: 2013 Dapat dilihat di halaman 7 kutipan yang ada merupakan kutipan

tidak langsung. Pada paragraf pertama terdapat kesalahan pada penulisan kutipan, seharusnya nama pengarang hanya nama belakangnya saja dan termuat didalam kurung bersama tahun publikasinya. Pada paragraf kedua, kutipan tersebut juga merupakan kutipan tidak langsung. Terjadi kesalahan juga, seharusnya nama belakang yang digunakan. Pada halaman 8, kutipan tersebut merupakan kutipan tidak langsung namun dalam penulisan kutipan tersebut terdapat kekeliruan dalam penulisan kutipan. Seharusnya, penulisan nama sumber kutipan cukup dengan nama belakang saja. Pada skripsi ini hanya pada halaman 8 yang mencantumkan sumber pada daftar pustaka sehingga mengakibatkan kutipan pada halaman 7 diragukan kebenarannya. Sehingga menjadi Halaman 7 : 34

Secara umum Linier Programming ialah salah satu teknik dari Riset Operasi untuk memecahkan persoalan optimasi dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linier dalam rangka untuk mencari pemecahan

yang

optimum

dengan

memperhatikan

pembatasan-

pembatasan yang ada. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimumdengan perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output berupa produksi barang atau jasa yang optimum. Salah satu metode analisis dalam teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber terbatas adalah menggunakan metoda program linier. Linier programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang optimum. Memilih keputusan berarti memilih alternatif, tapi yang terpenting adalah pengambilan alternatif terbaik (te best alternative), (Suprapto, 1987). Menurut (Purnomo, 2004) Pokok pikiran utama dalam menggunakan program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia, kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Halaman 8 : Batasan model juga merupakan hubungan linier dari variabel-variabel keputusan. Batasan-batasan menunjukkan keterbatasan perusahaan karena lingkungan operasi perusahaan. Batasan-batasan dapat juga keterbatasan sumber daya atau pedoman. Sebagai contoh, jenis kelamin dan usia atlet akan tingkat kebutuhan gizi. Nilai numerik yang aktual dalam fungsi tujuandan batasan, seperti usia dan jenis kelamin atlet disebut parameter (Taylor, 2001)

35

4.

OPTIMASI RUTE KENDARAAN PENGIRIM BARANG DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING. Oleh

: Muhammad Ilhsan Abdillah (J1F111004).

Program Studi : Ilmu Komputer Tahun

: 2015 Kutipan yang ada kurang menyesuaikan dengan ketentuan prinsip

karena peletakan kutipan tersebut tidak berada di awal kalimat atau di akhir kalimat. Sehingga menjadi Halaman 9 : Menurut Alamsyah (2010) terdapat beberapa jenis persoalan jalur terpendek, antara lain: 1) Jalur terpendek antara dua buah simpul tertentu. 2) Jalur terpendek antara semua pasang simpul. 3) Jalur terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain. 4) Jalur terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu. ATAU Terdapat beberapa jenis persoalan jalur terpendek, antara lain: 1) Jalur terpendek antara dua buah simpul tertentu. 2) Jalur terpendek antara semua pasang simpul. 3) Jalur terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain. 4) Jalur terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu. (Alamsyah, 2010)

5.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAUAN

EPIMIDIOLOGI

BERBASIS WEB UNTUK PENYAKIT

PROPINSI KALIMANTAN SELATAN. Oleh

: Rudy Herteno (J1F107201).

Program Studi : Ilmu Komputer

36

ENDEMIK

DI

Tahun

: 2011 Dapat dilihat pada halaman 14 bahwa kutipan yang terdapat di

paragraf pertama merupakan kutipan panjang yang bersifat tidak langsung. Pada paragraf kedua, kutipan yang ada merupakan kutipan panjang. Namun berbeda dengan paragraf pertama kutipan kalimat yang terdapat di paragraf ini tergabung dengan kalimat lain di satu paragraf. Penulisan kutipan pada kedua paragraf ini sudah benar yaitu peletakan sumber kutipan diletakkan pada akhir kutipan dan dapat dibuktikan kebenarannya pada daftar pustaka. Kalimat yang terdapat setelah kutipan di paragraf kedua juga terlihat seperti kutipan yang mengacu dari salah satu sumber kutipan karena kalimat tersebut merupakan kalimat ucapan dari tokoh. Namun jika hal ini merupakan kutipan, maka seharusnya penulisan kutipan tersebut disertakan dengan tahun sumber kutipan. Serta nama kutipan yang tertera pada kalimat tersebut seharusnya di cantumkan pada daftar pustaka. Sehingga dapat dikatakan bahwa kalimat tersebut merupakan kutipan karena kalimat ini adalah kalimat pendapat dari suatu sumber dan penulisan kalimat ini harus didasarkan dengan prinsip penulisan kutipan yang ada. Sehingga menjadi Halaman : 14 Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan memiliki nilai tambah bagi pemakaianya. Dari segi kualitas informasi harus dapat memenuhi syarat-syarat yaitu informasi harus lengkap, akurat, relevan, dan tepat waktu (Jogianto, 2003). Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada di atasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi tindakan selanjutnya (Aziz, 2006). Menurut Richthhoffen (TAHUN), Geographic adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensi, atau studi mengenai area-area yang berbeda di permukaan bumi. Sedangkan menurut 37

Vidal De La

Blache, Geographic adalah ilmu mengenai tempat-tempat (places) yang sangat mengkonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas dan potensi-potensi suatu Negara.

B. Catatan Kaki 1. PERATURAN MENTERI SEBAIGAI SUMBER HUKUM FORMAL DALAM TATANAN HUKUM INDONESIA Oleh

: Hendra Novryandie (B2A109030)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2013

Dapat dilihat pada skripsi dengan judul “Peraturan Menteri Sebaigai Sumber Hukum Formal Dalam Tatanan Hukum Indonesia” pada catatan kaki skripsi tersebut terdapat kesalahan pada pengunaan unsur catatan kaki yaitu susunan unsur tersebut dan penggunaan tanda baca. Seharusnya susunannya berupa nama pengarang, judul buku (tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit), h./hlm. nomor halaman. Sehingga menjadi: Catatan Kaki: 6

Soehino, Hukum Tata Negara: Teknik Perundang- undangan

(Yogyakarta: Liberti, 1996), hlm. 4.

2. HAK MENGUASAI TANAH OLEH NEGARA TERHADAP HAK ULAYAT Oleh

: Raymond Marcellino Masenim (B2A10658)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2013

Dapat dilihat pada skripsi dengan judul “Hak Menguasai Tanah Oleh Negara Terhadap Hak Ulayat” pada skripsi tersebut pada catatan kaki

38

terdapat kesalahan pada penggunaan unsur catatan kaki yaitu pada susunan unsur tersebut dan penggunaan tanda baca Sehingga menjadi: Catatan Kaki: 44

Iman Soetiknjo, Materi Pokok Hukum Dan Politik Agrarian

(Jakarta: Universitas Terbuka, 1988), hlm. 18.

3. IMPLIKASI HUKUM PENGALIHAN FUNGSI TANAH PERTANIAN MENJADI KAWASAN PERUMAHAN Oleh

: I Komang Darman (B2A11045)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2014

Dapat dilihat pada skripsi dengan judul “Implikasi Hukum Pengalihan Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan” pada catatan kaki skripsi tersebut terdapat kesalahan pada penggunaan unsur catatan kaki yaitu pada susunan unsur tersebut dan penggunaan tanda baca Sehingga menjadi: Catatan Kaki: 12

Eko Budiharjo, Arsitektur dan Kota Di Indonesia (Bandung:

Alumni, 1997), h. 67. 4. JAMINAN KEBENDAAN DALAM HUKUM PERDATA BARAT DAN ISLAM Oleh

: Anas Rudiansyah (B2A111011)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2014 Dapat dilihat pada skripsi dengan judul “Jaminan Kebendaan

Dalam Hukum Perdata Barat Dan Islam” pada catatan kaki skripsi tersebut terdapat kesalahan pada penggunaan unsur catatan kaki yaitu pada susunan unsur tersebut dan penggunaan tanda baca. Seharusnya susunannya berupa

39

nama pengarang asli, judul buku, diterjemahkan oleh nama penerjemah, judul buku terjemah, data penerbitan,nomor jilid, halaman. Sehingga menjadi: Catatan Kaki: 22

Wahbah

Az

Zuhaili,

Fiqih

Islam

Wa

Adillatuhu,

diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani dkk., (Jakarta: Gema Insani, 2011),jilid 6, hlm. 106

C. Daftar Pustaka 1. JAMINAN KEBENDAAN DALAM HUKUM PERDATA BARAT DAN ISLAM Oleh

: Anas Rudiansyah (B2A111011)

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2014 Dapat dilihat pada daftar pustaka tersebut terjadi kesalahan

penulisan daftar pustaka, yaitu nama, tahun, judul, dst dibatasi oleh tanda titik (.) kecuali setelah kota asal diberi tanda titik dua (:). Sehingga menjadi Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Dewi, Gemala. 2006. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana Fuady, Munir. 2005. Perbandingan Hukum Perdata. Bandung: Citra Aditya Bakti.

2. HAK MENGUASAI TANAH OLEH NEGARA TERHADAP HAK ULAYAT Oleh

: Raymond Marcellino Masenim (B2A10658)

40

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Tahun

: 2013

Dapat dilihat pada penulisan daftar pustaka tersebut terdapat kesalahan yaitu menyebutkan gelar, seharusnya tidak perlu. Dan karena buku yang ditulis oleh pengarang yang sama, maka nama penulis cukup ditulis satu kali pada buku pertama, sedangkan untuk buku berikutnya cukup dibuat garis sepanjang 7 ketukan dan diakhiri dengan titik. Judul buku diurutkan berdasarkan tahun terbitnya. Serta baris kedua tiap sumber ditulis dengan jarak 1 cm dari margin kiri baris pertama. Sehingga menjadi Asshiddiqie, Jimly. 2006. Perihal Undang-Undang. Jakarta: Konstitusi Press . 2007. Pokok-pokok Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer.

3. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI. Oleh

: Nuryadin, S.Ag.,SH.,M.Ag Dra.Hj.Rafi’ah Gazali,M.Ag

Penerbit

: Aswaja Pressindo

Tahun

: 2016

Dapat dilihat pada penulisan daftar pustaka tersebut terdapat kesalahan yaitu penulisan judul buku yang tidak digaris miring atau di garis bawah. Sehingga menjadi Idris, Manan, et. al. 2006. Reorientasi Pendidikan Islam. Surabaya: Hilal Pustaka 41

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat kami simpulkan : 1) Pengertian dari kutipan yaitu pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Adapun fungsi dari kutipan yaitu digunakan untuk mendukung argumentasi penulis. 2) Dalam menyebut sumber kutipan pada prinsipnya cukup hanya menyebut nama pengarang (yang sudah lazim dikenal), tahun penerbitan dan nomor halaman. 3) Penulisan kutipan pada skripsi yang diteliti sebagian besar telah sesuai dengan prinsip penulisan kutipan yang baik dan benar, meskipun masih ada beberapa kutipan yang penulisannya masih kurang tepat maupun sumber kutipannya diragukan karena tidak tercantum pada daftar pustaka. 4) Pengertian dari catatan kaki yaitu keterangan atas teks yang ditempatkan pada kaki halaman. 5) Prinsip catatan kaki berisikan tentang jarak spasi antara teks dengan garis pembatas jarak spasi antara catatan kaki dan penulisan nama pengarang pada catatan kaki berbeda dengan penulisan pada daftar pustaka. 6) Unsur catatan kaki berisikan nama pengarang,judul buku,daftar publikasi,dan halaman. 7) Penulisan catatan kaki pada tesis yang diteliti sebagian besar telah sesuai dengan prinsip penulisan catatan kaki yang baik dan benar, meskipun

42

masih ada beberapa catatan kaki yang penulisannya masih kurang tepat maupun sumber catatan kaki yang masih diragukan karena berasal dari blog. 8) Daftar pustaka yaitu daftar yang berisi sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. 9) Unsur daftar pustaka berisikan penulis,judul,dan fakta-fakta penerbitan. 10) Penulisan daftar pustaka pada sampel yang diteliti sebagian besar telah sesuai dengan prinsip penulisan daftar pustaka yang baik dan benar, meskipun masih ada beberapa daftar pustaka yang penulisannya masih kurang tepat.

4.2 Saran Pembuatan kutipan, catatan kaki

maupun daftar pustaka,

disarankan agar penulis memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal tersebut dianjurkan untuk mengurangi dan meminimalisir kekeliruan dalam penulisan karya-karya ilmiah. Tulisan atau buku yang menggunakan aturan penulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidahnya umumnya memiliki nilai lebih tinggi, baik dari segi penyampaian informasi maupun nilai yang terkandung di dalamnya, lebih dari itu untuk melestarikan nilai-nilai sebuah kesastraan dan menjaga keutuhan bahasa Indonesia.

43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Panduan Penulisan Skripsi dan Nonskripsi. Jakarta: London School of Public Relations. Kemendikbud. 2013. Materi Kuliah : Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud. Sohibrama. 2012. Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Tubuh, https://ramakertamukti.files.wordpress.com/2010/11/penulisan-kutipan.doc, Diakses pada 16 November 2016. Sophia, S. 2002. Petunjuk Sitasi Serta Cantuman Daftar Pustaka Online. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Bogor. Sukandar, Rudi, dkk .2015. Panduan Pengutipan. Jakarta: London School of Public Relations. Suyitno, Imam. 2012. Karya Tulis Ilmiah (KTI): Panduan, Teori, Pelatihan dan Contoh. Jakarta: Refika Aditama.

44

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. LAMPIRAN SAMPEL YANG DITELITI

Gambar 1. Skripsi dengan judul Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Job Shop Studi Kasus Mocca Advertising.

Gambar 2. Skripsi dengan judul Analisis Konsentrasi Melamin Termigrasi Dari Kemasan Pangan Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.

45

Gambar 3. Skripsi dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Optimasi Produksi Roti Dengan Metode Linier Programming (Studi Kasus : Toko Roti Permata Banjarbaru).

Gambar 4. Skripsi dengan judul Optimasi Rute Kendaraan Pengirim Barang Dengan Metode Simulated Annealing.

46

Gambar 5. Skripsi dengan judul Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemantauan Epimidiologi Penyakit Endemik Di Propinsi Kalimantan Selatan.

Gambar 6. Tesis dengan judul Peraturan Menteri Sebagai Sumber Hukum Formal Dalam Tatanan Hukum Indonesia.

47

Gambar 7. Tesis dengan judul Hak Menguasai Tanah Oleh Negara Terhadap Hak Ulayat.

48

Gambar 8. Tesis dengan judul Implikasi Hukum Pengalihan Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan.

49

Gambar 9. Tesis dengan judul Jaminan Kebendaan Dalam Hukum Perdata Barat Dan Islam.

Gambar 10. Buku dengan judul Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi.

50

B. LAMPIRAN PUSTAKA

51

Related Documents


More Documents from "Kim Kilio"