BECAUSE OF LOVE “Hmmm.... gimana ya sekolah baruku, apa seperti sekolahku yang dulu.” “Arhh... pasti enakan sekolahku yang dulu.” “Uhh... ini semua gara-gara papah dipindah kerja disini, harus perkenalan lagi, adaptasi lagi.” Sebenernya
memang
sudah
sering
sih
aku
mengalami hal ini sejak aku duduk di bangku kelas IX SMP dan sekarang aku sudah hampir mau lulus SMA. Tapi terkadang aku sebel sama papa, abis udah bisa adaptasi, nyaman sama temen baru... ehhhhh tiba-tiba pindah. Ya,
itulah resiko kalau jadi anaknya orang
penting hee..... Setelah menulis diary aku bergegas tidur karena sudah larut malam. “Non Fe.... bangun non ini sudah pagi, non kan harus sekolah disekolah baru,” teriak Bi Inah. Mendengar teriakan dari Bi Inah aku langsung bergegas bangun dan mempersiapkan segalanya untuk sekolah. Sesaat kemudian aku bergegas turun untuk Because of LOVE ~~ 1
sarapan bareng keluarga, tapi sayang papa, mamaku sudah berangkat kerja. “Non Fe, nanti diantar sama pak Tejo saja ya, Tuan dan Nyonya sudah berangkat duluan” kata Bi Inah. Aku hanya mengangguk tak mengucapkan sepatah katapun dari mulutku, aku sangat bosan karena sering kali papa mama lebih mementingkan kerjaan mereka daripada anaknya sendiri. Setengah tujuh aku berangkat dengan diantar pak Tejo supir pribadi keluargaku. Sampai di sekolah baru aku langsung keruang Kepala Sekolah untuk menanyakan akan ditempatkan dikelas mana aku. Oleh Kepala Sekolah aku diantar menuju keruang kelas baruku, ternyata aku ditempatkan dikelas Fisika 1. “Selamat pagi... perkenalkan namaku Fehira, aku pindahan dari SMA Negeri 24 Jakarta...” ucapku saat perkenalan. “Baiklah nak Fehira silahkan duduk dibangku yang kosong itu sebelah Arkiya ya,” perintah Bu Sugi. Because of LOVE ~~ 2
“Baik bu, terima kasih ...” ucapku. Bel istirahat telah berbunyi tandanya siswa-siswi boleh istirahat sejenak untuk sekedar makan dikantin, baca-baca diperpustakaan sekolah, bercanda dengan teman-teman, dan kegiatan lain. Aku hanya terdiam dibangku yang kududuki sekarang. “Kamu nggak jajan? “tanya Arkiya. “Oh tidak, aku masih mau disini” jawabku. “Ayolah temani aku ke kantin sebentar aku laper nih .... kan nanti kamu bisa lihat-lihat lingkungan sekolah ini,“ bujuk Arkiya. Aku menyanggupinya, di kantin Arkiya memesan 2 bakso dan 2 es teh manis, ternyata
Arkiya
mentraktirku.
Sesaat
setelah
memesan makanan, makanan kami datang, kami pun makan dengan santai karena suasana kantin yang bersih dan nyaman. “Hai Arkiya boleh gabung gak nih aku sama Damta...” ucap Izham tiba-tiba. “Oh boleh-boleh, kebetulan nih ada temen baru dari SMA Negeri 24 Jakarta...” ucap Arkiya. “Wah, boleh kenalan dong ...” ucap Izham. Because of LOVE ~~ 3
“Tentu... nih Zham namanya Fehira, Fehira ini Izham
anak kelas Kimia,” ucap Arkiya.
menjulurkan
tangannya untuk
(Fehira
bersalaman dengan
Izham) “Oh ya Fe, ini Dhamta temen sekelas kita,” ucap Arkiya lagi. (Fehira kembali menjulurkan tangannya untuk
bersalaman
memperkenalkan
diri
dengan
Damta
masing-masing.
dan
saling
Mataku
tak
berkedip saat memandang Damta, tubuhku serasa kaku saat bersalaman dengannya. Perasaan apakah ini?) Sudah dua bulan aku sekolah disini, aku sudah mulai beradaptasi dengan teman-teman baruku. Tapi hanya satu orang yang aku belum bisa pahami karakternya yaitu Damta. Entah bagaimana kalau melihat wajahnya, pasti mataku langsung menatapnya dengan lekat seperti tak mau kehilangan pesona wajah yang luar biasa indahnya. Postur tubuhnya yang mewakilkan kriteria cowok cool, smart, berwibawa, dan lain-lain. Kata Arkiya, Damta memang anak yang rajin, pandai, taat beribadah, bijaksana. Pantas kalau Damta dijadikan murid teladan disekolah, dan pantas juga Because of LOVE ~~ 4
kalau Damta jadi idola para cewek yang ada disekolah. Walaupun Damta jadi idola para cewek, tapi Damta masih jomblo karena kejombloannya inilah para cewek mengejar cinta Damta. Selain Arkiya, aku juga punya teman dekat namanya Almay. Almay ini temen deket Arkiya juga, Almay juga manis, pintar, baik hati. Almay sering berlomba mendapatkan juara kelas dengan Damta. Namun karena Damta belajar dengan keras, Damtalah yang selalu menjadi juara kelas. Walaupun Damta yang sering juara kelas, Almay tetap berteman baik dengan Damta. Mereka sering mengajak aku dan Arkiya belajar bersama dirumah Almay. Saat belajar bersama Izham juga sering gabung soalnya Izham temen deket Damta. Meskipun nama kelas berbeda tetapi kita semua sama dalam bidang studinya yaitu IPA, jadi Izham sering gabung belajar bersama. Waktu
belajar
rumah
Almay
aku
sering
memergoki Damta sedang menatapku dengan tanpa berkedip. Ketika kami saling pandang, aku selalu mengalihkan pandanganku menjauh darinya. Sepertinya Izham dan Arkiya mulai menaruh curiga atas gelagat Because of LOVE ~~ 5
antara aku dan Damta karena otakku terus memikirkan Damta menjadi idola para cewek, akhirnya aku hanya bisa diam tak memunculkan reaksi apapun jika Damta menyapaku. Aku tak mengerti apa yang dipikirkan Damta, aku merasa ada yang aneh pada dirinya. Pada saat hari minggu tiba, aku senang karena mama papaku ada dirumah. Mama mengajakku untuk jalan-jalan sekedar untuk refreshing. Pada saat dijalan aku melihat Damta sedang bersama cewek, cewek itu kelihatan akrab sekali dengan Damta. Melihat kejadian itu aku selalu menghindar jika berhadapan dengan Damta. “Fe, apa kabar, kok kelihatannya murung?” sapa Damta. Aku hanya melihat tubuh Damta sekilas llau pergi meninggalkannya. Aku berharap Damta memanggilku lagi tapi ternyata tidak. Kurang satu minggu lagi umurku genap 17 tahun, mama papaku ingin ulang tahunku kali ini dirayakan bersama
teman-temanku
disebuah
Cafe.
Semua
persiapan pesta mama papaku yang menyiapkan, aku Because of LOVE ~~ 6
tinggal membagi undangan ke temen-temenku yang ingin aku undang. Sebenarnya aku nggak terlalu suka dengan pesta ulang tahun, tapi ini semua keinginan mama papku jadi apaboleh buat. Hari ulang tahunku semakin hari semakin dekat undangan sudah kusebar tapi tinggal satu lagi yang belum yakni buat Damta. Aku sebenarnya ingin sekali Damta datang ke pesta ulang tahunku tapi aku malu kalau aku mengudangnya soalnya aku sering cuek padanya. Akhirnya undangan buat Damta aku titipin pada Almay. Pesta
sweet
seventeen
sedang
berlangsung
meriah di Cafe ternama di daerah Kemayoran. Aku tak henti-hentinya memandang keluar Cafe, menunggu seseorang yang aku tunggu belum juga datang. Aku sudah muali resah kalau-kalau Damta nggaj jadi datang ke pesta ulang tahunku karena dia marah sama ku. Aku jadi merasa bersalah sama Damta, aku selalu cuekin dia belakangan ini, aku pengen minta maaf sama dia. Keadaan pesta yang meriah membuatku merasa sepi karena Damta belum juga datang. “Fe, senyum dong ini kan pesta ulang tahunmu ....” kata Arkiya pada Fehira. Because of LOVE ~~ 7
“Iya dong Fe, masa yang lagi ulang tahun, cemberut mulu mukanya... jelek tau” sahut Almay “May, sebenernya undangan buat Damta udah kamu kasih belum sih?” tanya Fehira pada Almay. “Udah koh, beneran deh...” sahut Almay. “Kok dia belum juga dateng ya??? Apa janganjangan dia marah sama ku???” ucap Fehira dengan nada risau. “Eitttt.... tunggu-tunggu, Fe kenapa kamu ngrasa gitu??? Emang apa yang udah kamu buat, kok kamu mikir Damta marah sama kamu???” tanya Arkiya pad Fehira. “Mmmm... nanti deh aku ceritain, klaian pada nginep dirumahku kan???” tanya Fehira. “Oke sih... tapi...” jawab Arkiya. “Jangan tapi-tapian dong, aku mau curhat nih...” timpal Fehira. Malam semakin larut, saatnya untuk ketiga sahabat karib bercerita tentang Damta di kamar Fehira yang luas. “Fe, sebenernya kenapa sih kamu??” tanya Arkiya dengan penasarn. Because of LOVE ~~ 8
“Gini
loh....
entahlah
kenapa
setiap
kali
berhadapan dengan Damta itu aku langsung kaku nggak bisa ngomong... apa jangan-jangan aku ...”sahut Fehira. “Hah, kamu jatuh cinta sama Damta” timpal Almay. “Nggak tau juga sih... soalnya aku akhir-akhir ini sering ngejauh dari dia, aku nggak suka aja kalau Damta deket-deket sama cewek lain,” kata Fehira. “Yah Fe, kamu kaya gak tau aja Damta itu kaya apa... dia kan cowok idola pada cewek disekolah kita” kata Arkiya. “Ya iya sih memang, tapi entah kenapa aku nggak suka banget kalau Damta deket sama Imna anak kimia itu....” sahut Fehira. “Memangnya kenapa?” tanya Almay. “Waktu itu aku pernah liat Damta sama Imna dipinggir jalan mereka berdua kaya gembira banget bisa jalan berduaan. Nah selepas dari lihat kejadian itu aku langsung ngejauh deh dari Damta habis aku sebel sama dia, dia masa jalan sama Imna.” (sambil mengusap air mata yang mulai merembes dipipi Fehira menjelaskan)
Because of LOVE ~~ 9
“Owhh... jadi kamu suka sama Damta?” tanya Arkiya. Aku hanya terdiam dan menangis dipelukan Almay. Tangan lembut membelai rambutku yang tergurai
sepinggang
untuk
menenangkan
suasana
hatiku yang sedang kalut oleh rasa yang tak bisa diungkapkan.
Malam
semakin
larut,
jarum
jam
menunjuk angka 01.00 akhirnya kami bertiga tidur untuk sejenak melupakan hasrat yang entah kapan dapat terwujud. Karena hari ini minggu, Almay dan Arkiya sepakat mengajakku jalan-jalan ke Mall untuk refreshing. Aku tak menyangka aku menjumpai Damta bersama Imna sedang duduk berdua menikmati makan siang di Cafe dalam Mall. Aku merasa terhenyak, aku gugup, air mataku hampir menetes, aku merasa tak sanggup untuk melihat kejadian seperti ini untuk kedua kalinya. Aku memilih pergi dari tempat itu dan langsung mencegat taksi dan menuju rumah. Arkiya sebenernya pengen mengejar Fehira, namun ditahan oleh Almay.
Because of LOVE ~~ 10
“Jangan diganggu dulu, dia butuh waktu buat sendiri Ki...” ucap Almay. Aku sebenernya penasaran sekali, siapakah Imna itu? Apakah pacarnya Damta? Apakah Imna temen deket Damta? Apakah Imna juga suka sama Damta? Apakah
Damta
juga
suka
sama
Imna?
Semua
pertanyaan yang berhubungan dengan mereka berdua sedang bersarang didalam benakku. Aku ingin segera mencari jawaban, tapi aku tak mungkin tanya langsung sama Damta. Rasa malu yang aku punya untuk bertanya pada Damta ternyata menang dari rasa beraniku. Aku akhirnya mencari tahun lewat akun-akun Damta yang ada disosial media. Mulai dari facebook, twitter, bbm, line, wechat, instagram, path, weibo aku check satu persatu, mungkin bisa dapat jawaban dari akun sosial media tersebut. Karena dari awal aku pengen tahu jawaban dari semua pertanyaan dalam benakku aku mulai sering melihat akun sosial medianya, hampir setiap hari aku ngecheck. Sebenernya lebih baik bicara langsung sama Damta daripada nguntit seperti ini, tapi mau bagaimana rasa itu muncul dan menang. Because of LOVE ~~ 11
“Damta, tunggu ....” teriak Imna memanggil Damta dari belakang. “Iya ada apa Im ?” “Mau nggak belajar bareng lagi?? Nanti aku traktir makan deh...” bujuk Imna pada Damta. “Mmm... sebenernya aku ada urusan lain sih....” sahut Damta. “Yah Damta, masa kamu mau nilai aku jeblok di ulangan Matematika besok...” ucap Imna dengan nada manja. “Ya nggak gitu sih... cuma...” “Cuma apa?? Kamu bener nih pingin nilai aku jeblok lagi??” kata Imna. “Ya sudah, kapan kita belajar bareng ?” tanya Damta. “Sekarang
aja
yah,
biar
bisa
lebih
lama
belajarnya,” ucap Imna. Almay melihat kedekatan Imna dengan Damta, Almay mulai mengikuti kemana mereka berdua pergi. Setelah
mengetahui
semua
terjadi
Almay
mulai
mendekati Damta selepas Damta dan Imna selesai belajar. Because of LOVE ~~ 12
“Hai Ta, habis ngapain kamu disini?” tanya Almay. “Ini nih ngajarin Imna belajar...” jawab Damta. “Hmmt... hmm... belajar apa belajar...” sindir Almay. “Apaan sih kamu May?” “Eh kamu tau nggak sih Ta, kalau Fehira tuh beda dari yang dulu...” kata Almay. “Beda apanya?” tanya Damta. “Ya beda gitu, dia jadi pendiam gitu, kamu ngrasa nggak sih”. “Ngerasain sih, tapi aku kira dia ada masalah keluarga atau masalah lain mungkin,” sahut Damta. “Bukan, dia itu ada masalah hati. Dia itu suka sama kamu Damta?” ucap dengan nada yang cepat. “Hah, apa?? Yang bener kamu?? Apa aku yang salah denger nih??” kata Damta. Almay mulai menutup mulutnya dengan tangan supaya tidak keceplosan lagi. Damta hanya memandang Almay dengan tersenyum kecil dibibirnya, Damta mendapatkan ide ... Saking asyiknya didepan laptop, Fehira hingga lupa waktu kalau hari telah sore. Fehira sering Because of LOVE ~~ 13
menghabiskan waktu seharian hanya untuk mengintip akun Damta didunia maya. Nilainya menurun karena keseringan mengintip akun Damta ketimbang belajar. Namun papa Fehira tak menghiraukan hal itu karena mereka berdua lebih mementingkan kerjaan dibanding memantau anaknya sendiri. Damta memang aktif dalam kegiatan disekolah juga dunia maya tak heran jika dia lebih sering update status, ngetweet dan upload foto. Hal ini yang menjadikan para cewek mengidolakan Damta. Damta sedang mengecheck akun facebooknya, ternyata ada 78 pemberitauan yang isinya hanya Fehira menlike status dari Damta. Damta tersenyum sendiri melihat hal itu,” ternyata apa yang dikatakan Almay” kata Damta dalam hati. Kemudian Damta mengupdate status “Hmm... ada yang lagi kepo ini....”. Fehira terkaget saat melihat status yang barusan Damta update. Fehira merasa tersipu malu, pipi merah merona dan bibir tersenyum dengan manisnya. Disekolah Fehira tak berani menyapa Damta duluan, dan Damtapun tak amu menyapa Fehira duluan karena
Damta
sudah
mempunyai
rencana
untuk
mengerjai Fehira. Pada suatu kesempatan pelajaran Because of LOVE ~~ 14
Bahasa Indonesia Arkiya, Almay, Fehira dan Damta jadi satu kelompok diskusi. Saat diskusi Almay dan Arkiya sering mengganggu Fehira dan Damta, akhirnya Fehira
memberanikan
diri
untuk
membuka
pembicaraan dengan Damta. “Ta, kok kamu kemarin-kemarin nggak dateng dipesta ulang tahunku sih?” tanya Fehira malu-malu. “Bukanya aku nggak mau dateng Fe, tapi aku ada janji mengajari Imna belajar,” jelas Damta. “Oh gitu... Imna itu pacar kamu ya??” tanya Fehira tanpa basa-basi. “Mmm...kelihatannya gimana?” sambung Damta. “Kelihatannya sih kamu akrab banget sama Imna,” jelas fehira. “Mmm.. tu kamu tau..” kata Damta sambil senyumsenyum. Arkiya dan Almay juga ikut senyum-senyum mendengar percakapan antara Fehira dan Damta. “Fe, kamu lagi kepo banget apa gimana Fe...” sindir Almay. “Apaan sih May, kok gitu ?” jawab Fehira. “Hmm... ngaku aja deh Fe, kan nanti jadi jelas,” tukas Arkiya. Because of LOVE ~~ 15
“Kiya diem dong,” ucap Fehira. (Damta yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum) Lambat laun Fehira dan Damta mulai akrab kembali, mereka sering ngobrol bareng, bercanda bareng, ke kantin bareng dan kemana-mana bareng. Fehira mulai merasa nyaman sekali dekat-dekat dengan Damta. Fehira sudah mulai terbuka dengan Damta, Damtapun sebaliknya. Mereka berdua makin akrab. Hingga pada suatu hari Imna mulai deketrdeket lagi sama Damta, Imna minta tolong inilah itulah, karena mimik wajah Imna yang memelas manja akhirnya Damta tak bisa menolak. Fehira mulai risau kalau-kalau Damta direbut sama Imna. Damta lebih sering berdekatan dengan Imna akhir-akhir ini. Setiap hari Imna lebih dulu mendekati Damta. Padahal Imna bukan siapa-siapanya Damta, tapi malah
deket
memperhatikan
banget. Fehira,
Damta perubahan
sudah
mulai
Fehira,
sikap
Fehira, reaksi Fehira saat melihat Imna mendekatiku, ternyata Fehira menyukaiku, benar apa yang dikatakan Almay, gumamnya dalam hati. Because of LOVE ~~ 16
Pada suatu sore Damta mengajak Fehira untuk jalan-jalan keluar. Niat Damta ingin mengajak dinner direstoran favorit keluarga Damta. Fe menyanggupi ajakan Damta, Fehira menyiapkan segala sesuatunya dengan teliti, Fehira tidak mau kalau-kalau Damta merasa malu kalau jalan bersamanya. “Tiiin... tinnn! Suara klakson motor Damta sudah memanggil-manggil Fehira.” Fehira keluar dari rumah mengenakan baju yang casual namun terlihat cantik dan tidak memalukan. “Fe kamu cantik deh hari ini...” ucap Damta tibatiba. “Yee biasanya juga cantik kali...”sanggah Fehira, sebenarnya Fehira senang sekali dibilang cantik sama Damta tapi Fehira hanya bisa menahan rasa senangnya karena Fehira takut kalau Damta tau dirinya menyukai Damta. “Udah ah... ayo jalan nanti keburu malem nih...” ucap Fehira.
Because of LOVE ~~ 17
Restoran yang dituju adalah restoran Jepang, aku lumayan nggak suka makanan mentah sebenernya, tapi demi Damta aku rela lakuin apa aja asal Damta seneng. “Fe, kamu suka nggak makanan Jepang?” tanya Damta pada Fehira. “He... suka kok...suka..” jawab Fehira dengan senyum. “Bener ??” tanya Damta lagi. “Ya nggak semua makanan Jepang aku suka sih, hanya tertentu saja” jawab Fehira. “Ooo... yaudah kita mau duduk dimana ?” “Mmmm... disitu aja, kan kosong” jawab Fehira. “Baiklah....” Damta mulai memesan makanan, tapi Fehira hanya pesan minuman. Suasana restoran yang ramai pengunjung membuat Fehira dan Damta tak betah lama-lama disana. Selesai makan Damta mengajak Fehira kesuatu tempat dimana Fehira akan merasa nyaman kalau ada disana. “Ta, kita mau kemana lagi nih...?” tanya Fehira.
Because of LOVE ~~ 18
“Ah ikut saja nanti juga kamu tahu?” jawab Damta. (motor melaju kencang menembus dinginnya malam, sinar bulan purnama yang memancar seakan menjadi petunjuk digulitanya malam, Fehira yang sudah
mulai
kedinginan
mulai
berpegangan
erat
ketubuh Damta yang hangat. Tangan kiri Damta menyentuh kedua tangan Fehira dan menggenggamnya, Fehira tersenyum riang) Sampai ditempat yang dituju, Damta meminta mata Fehira ditutup supaya hal yang istimewa akan jadi kejutan bagi fehira. “Kamu tutup mata ya Fe...” bujuk Damta. “Kok tutup mata segala sih Ta?” tanya Fehira dengan penasaran. “Iya dong kan ada surprise buat kamu” jelas Damta. “Kejutan apaan sih Ta...?” tanya Fehira lagi. “Kalau dikasih tau sekarang, bukan kejutan dong namanya.”
Because of LOVE ~~ 19
“Ihh... Damta.... ya udah deh” Fehira sebenernya senang sekali hari ini, tak menyangka kalau hari ini ada kejutan dari cowok yang disukainya selama ini. “Nanti dalam hitungan ketiga kamu boleh buka mata ya,” ucap Damta pada Fehira. (Fehira hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju). “Satu, dua, tiga...” kata Damta. “Wah Damta, bagus banget....,” ucap Fehira yang akan menangis karena terharu melihat sesuatu yang diberikan oleh Damta. Taman kota yang dihias sedemikian rupa oleh Damta menjadikan suasana taman kota yang romantis dimalam hari. Banyak bunga bertebaran, lilin-lilin yang mungil membentuk pola hati. “Fe,
sebenernya
....”
ucap
Damta
memulai
pembicaraan. “Kenapa Damta ?” kata Fehira. “Fe, sebenernya aku suka sama kamu, mau nggak jadi pacar aku ?” (Tiba-tiba suasana hening, Fe tidak berani menatap Damta, sebenernya Fe ingin sekali menyatakan iya pada Damta tapi mulut Fehira serasa terkunci
dan
tubuhnya
seperti
kaku
tak
bisa
menganggukan kepalanya. Fehira mulai berpikir akan Because of LOVE ~~ 20
perasaan Damta pada Imna. Fehira memberanikan diri untuk bicara. “Bagaimana dengan Imna ?” tanya Fehira. “Imna? Kenapa dia?” tanya Damta tak mengerti. “Imna kan suka padamu,” jelas Fehira. “Tidak Fe, aku yakin itu,” kata Damta dengan tertawa. “Tapi kalian akrab sekali, aku sering lihat kalian berdua sedang berduaan...” kata Fehira. “Iya, tapi itu kan Imna yang memintaku untuk mengajarinya karena dia mau ulangan. Dia memang sering mentraktirku sebagai imbalannya. Sudahlah kamu tidak suka ya kalau aku dekat-dekat dengan Imna ?” “Mmm... ya bukan begitu ...” jawab Fehira gugup. Fehira senang atas jawaban yang tadi dilontarkan oleh Damta. Fehira serasa terbang. “Jadi gimana Fe.... jawabannya ?” “Mmm... aku harus jawab nih ...?” tanya Fehira dengan malu. Setelah malam itu, cinta mereka berdua telah resmi diungkapkan oleh keduanya. Because of LOVE ~~ 21
BIODATA PENULIS Penulis bernama Esti Asrifah, lahir di Banyumas 2 Mei 1997. Penulis menjejaki pendidikan dari TK di TK
Bustanul
Athfal
Aisyiyah
Karangpetir
lalu
melanjutkan di MI Islam Karangpetir dan melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Tambak dan sekarang menduduki bangku kelas XII di SMA Negeri Sumpiuh tepatnya kelas XII IPA 1. Penulis anak ke 5 dari 6 bersaudara.
Penulis
sekarang
tinggal
di
desa
Karangpetir RT 07 RW 02 Tambak, banyumas. Seilahkan yang mamu mampir .... Untuk kritik dan saran ditunggu ya .... @estiasrifah_
By : Esti Asrifah
XII. IPA 1