BAHAN REMBUG PENDIDIKAN NASIONAL 08 – 11 APRIL 2007
BADAN AKREDITASI NASIONAL – PERGURUAN TINGGI ( BAN-PT ) 1. Mandat/TUGAS BAN PT (Permendiknas 28/2005): a. merumuskan kebijakan operasional b. melakukan sosialisasi kebijakan, c. melaksanakan akreditasi perguruan tinggi Inti mandat BAN-PT adalah wajib melaksanakan akreditasi secara credible, akuntabel dan bertanggungjawab. Sampai dengan November 2007, sudah terakreditasi 7000 PS; Pada tahun 2007 target minimal akan diakreditasi sebanyak 1600 PS mengingat anggarannya terbatas. Namun demikian akan diupayakan mencapai 3000 PS (termasuk profesi). Ada banyak hal-hal yg mendasar di BAN-PT yg harus diperbaiki. Sehingga, dengan constraint aanggaran yang ada, diperlukan pemikiran dan penyiasatan kondisi manajemen yg lebih rumit untuk menjadikan sistem manajemen mutu (QMS) BANPT andal. Selain itu, diharapkan agar sebagai ”organisasi penjaminan mutu eksternal PT” (External Quality Assurance Agency-EQAA), BAN-PT dapat menjadi organisasi pelayanan (services organization) yg memiliki sistem respon-cepat (responsif), credible, akuntabel dan bertanggungjawab). 2. Selama tahun 2007 anggaran yg diterima BAN-PT sudah ”given”, sehingga sukar dilakukan perencanaan yg sesuai visi baru, tujuan dan target yg dicita-citakan. 3. Falsafah dasar yg digunakan dalam mengelola BAN PT 2007-2011, diperoleh selama menapaki masa orientasi BAN-PT, --yaitu 3 bulan pertama kepengurusan Desember 2006-Februari 2007--, mewajibkan perlunya perubahan yang signifikan di BAN-PT. Inspirasi falsafah dasar tersebut adalah: a. Pesan Pelantikan dari Mendiknas 9 November 2006: i. Bekerja di BAN-PT dalam rangka “beribadah” ii. Semoga berakhir dengan “khusnul khotimah” b. Best Practices EQAA Internasional: i. Lesson learned & rekam kinerja pra-2007 ii. Konsekuensi, Ekstrak esensi & Pengalaman dalam keanggotaan APQN iii. Konsekuensi, Ekstrak esensi & Pengalaman Keanggotaan BANPT dalam INQAAHE iv. Filosofi & Good Practices “CQI” dan “QMS” 4. Idealnya anggaran BAN-PT dibuat sesuai dengan kaidah perencanaan yg baik, a.l: disesuaikan dengan mandat utama (“main/stakeholders’ focus”), “proses pembelajaran organisasi” (Organizational learning), dan manajemen keuangannya harus mampu mendukung seluruh resource deployment/mobilization secara efektif dan efisien. 5. Dari pelajaran implementasi pengelolaan BAN-PT kwartal pertama perencanaan tahun 2007, telah diperoleh hasil proses pembelajaran organisasi yang sangat bermanfaat. Agar seluruh mandat BAN-PT terlaksana dengan baik maka BAN-PT harus mengubah orientasi dan rencana strategis secara significant yaitu:
6. BAN-PT akan berjalan sesuai dengan rencana strategis baru yang berisi cita-cita baru, visi baru, misi baru, tujuan baru, strategi-strategi manajemen baru, serta dimuati dengan nilai, norma dan etika yg diperbaiki. Sehingga ini mengharuskan BAN-PT untuk menghasilkan renstra 2007-2011, dengan inti sebagai berikut: 7. Revitalisasi menghasilkan Visi baru BAN -T 2011, yaitu :
BANPT = B (I1 + 11Hr)A BAN-PT menjadi lembaga akreditas perguruan tinggi (single accountable unit) yang paling andal, dan pada tahun 2011 dihormati dan dijadikan rujukan bagi kalangan pendidikan & EQAA-internasional atas ridlo Tuhan YME. 8. Misi a. Melaksanakan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia secara andal (credible*), akuntabel dan bertanggungjawab. b. Mensukseskan keterlaksanaan Renstra Depdiknas yg terkait dengan penjaminan mutu eksternal perguruan tinggi *) CATATAN: i. Unsur kredibilitas terpenting adalah integritas, Ingenuity dan kompetensi dalam pelaksanaan tugas ii. Melekat pada Akuntabilitas adalah transparansi & tanggungjawab publik 9. Tujuan Jangka 5 tahun (redefinisi pelaksanaan fungsi BAN-PT menurut Permendiknas 28/2005): a. Mendapatkan rumusan kebijakan dan menetapkan akreditasi perguruan tinggi sejalan dg renstra Diknas; b. Mendapatkan rumusan kriteria dan perangkat akreditasi perguruan tinggi untuk diusulkan kepada Menteri; c. Difahaminya kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi perguruan tinggi oleh stakeholders; d. Akreditasi Perguruan Tinggi terlaksanan secara ”credible, akuntabel dan bertanggungjawab”, e. BAN-PT dihormati dan menjadi rujukan lembaga penjaminan mutu eksternal dikalangan pendidikan tinggi dan EQAA-internasional. 10. Tujuan 2007: (dicanangkan sebagai awal internasionalisasi BAN-PT) a. Meningkanya kemampuan akreditasi secara andal, akuntabel dan bertanggungjawab dan lengkapnya siklus akreditasi. b. Terjalinnya kemitraan&aliansi strategis BAN-PT dengan lembaga penjaminan mutu eksternal ingkat nasional (Profesi, Institusi, EQAA, LSP, BAN/KAN, dll), regional (APQN, Asia, dan ASEAN), serta internasional (INQAAHE, dll) international recognition, recpects and reference. c. Sistem Manajemen Mutu BAN-PT sesuai taraf internasional (GCG, Prime services, dan responsive)
d. Ekivalensi kriteria dan perangkat akreditasi dengan kriteria dan perangkat akreditasi lembaga penjaminan mutu eksternal bertaraf internasional (APQN dan INQAAHE, dll) viabilitas BAN-PT. 11. Indikator kinerja BAN-PT a. Diakreditasinya minimal 1600 program studi baru secara andal, akuntabel dan bertanggungjawab (rekam-jejak pengalaman akreditasi 1996-2006 dg total 8122 PS telah terakreditasi, menunjukkan kinerja rata-rata 812 PS/tahun, ini terjadi karena terjadi fluktuasi yg random; Diidealkan, hasil kinerja BAN-PT pada tahun 2007 dapat diakreditasi sekitar 3000PS) b. Lengkapnya siklus akreditasi, dg terbangunnya sistem audit surveillance yg baik. c. Sistem umpan balik yang efektif untuk perbaikan manajemen BAN-PT . d. Terjalinnya aliansi strategis dengan mitra internal Depdiknas dan eksternal lembaga akreditasi, profesi, dan stakeholders lainnya. e. Terjadinya ”organizational learning” dari hasil aliansi strategis dengan lembaga EQAA Internasional (APQN, INQAAHEE, dan EQAA di lima negara maju Asia, Asean, Eropa, Amerika dan Australia/New Zealand) f. BAN-PT mendapatkan sertifikasi ISO-9001 g. Ekivalensi kriteria dan panduan akreditasi dengan ”criteria and guidelines EQAA” tingkat internasional h. Terjadi pemahaman yg baik oleh stakeholders atas panduan, kriteria dan perangkat akreditasi BAN-PT. 12. Strategic issues internasional/Fokus lain terkait renstra Diknas: a. GATS/WTO searah dg kecenderungan meningkatnya intensitas implementasi UNESCO cross-border education protocol. 13. Strategi: a. Membangun BAN-PT menjadi lembaga yg credible, akuntable, dan bertanggungjawab b. Mengembangkan system kordinasi, komunikasi dan integrasi berbagai sisi dan perangkat dg jajaran Depdiknas yg terkait c. Menumbuhkembangkan kemampuan BAN-PT mencapai kompetensi dan system pengelolaan mutu d. Membangun aliansi strategis dengan lembaga EQAA tingkat nasional, regional dan internasional 14. Program 2007 (dicanangkan sebagai tahun awal internasionalisasi BAN-PT): a. Fokus Inti stakeholders: i. Akreditasi 8600 PS dengan siklus akreditasi yg utuh (bulat). ii. Peningkatan Kapasitas dan Mutu PT dalam Akreditasi Institusi (dg Uji Coba: Piloting 20-50 PT: UI, ITB, IPB, UNAIR, UPI, USU,ITS, UMM, UBINUS/UBL, Petra,dll. Masih dalam proses appraisal) iii. Pembinaan/Peningkatan Kapasitas dan Mutu Evaluasi Diri & Portfolio Perguruan Tinggi iv. Peningkatan Pemahaman Masyarakat Terhadap Sistem QA BAN PT (Sosialisasi & penyebarluasan di tkt Nasional, Regional, Internasional)
v. Peningkatan Kapasitas dan Mutu Asesor Akreditasi PT, Asosiasi Profesi (KKI, IAI, PII dan, LPTK via PMPTK) vi. Pelibatan Mitra EQAA (Nasional, Regional, Internasional) dalam pemberdayaan QA Stakeholders lainnya vii. Upaya Internasionalisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu/QA-PT Indonesia (MRA, Notification, Award Competition, seperti NIST/MB) b. Penumbuhan kemampuan BAN-PT: i. Penguatan Leadership, Strategi dan Komitmen Institusi. ii. Perbaikan Organisasi, Sistem Tata kerja, Fungsi & Tanggungjawab iii. Penguatan Kebijakan Akreditasi, Informasi, dan Sistem Pengambilan Keputusan iv. Perbaikan Kefektifan Proses-proses dalam Organisasi & Sistem Manajemen Mutu yg obyektif, transparan, akuntable, adil v. Perbaikan Sistem Pengelolaan Asesmen dan Keputusan Akreditasi vi. Peningkatan Mutu Instrumen secara kontinyu (menuju standard International best practices) vii. Kebijakan Partisipasi Stakeholders (Pemberdayaan PT dan Asosiasi Profesi) viii. Kebijakan Kemitraan Internal Diknas (Dikti, BSNP, SPMPT) c. Strategic Alignment tingkat nasional, regional dan Internasional i. Eksternal (Dalam Negeri: LSP, BSN, KAN, BNSP, DepAg, Dept Lain; ii. Internasional: INQAAHE, APQN, NIST, CHEA, EFQM, dll) 15. Program 2008: a. Program Fokus Inti Stakeholders: i. Akhir 2008 telah terakreditasi minimal 10600 PS; akreditasi 100 Institusi (PT). ii. Memperbaiki mutu kemitraan strategis dg Lembaga/Asosiasi Profesi iii. Strategic alignment/kordinasi/sinkronisasi Internal Depdiknas b. Penumbuhan kemampuan BAN-PT: i. Perbaikan mutu kontinyu (CQI) sistem manajemen mutu BAN-PT: QA BAN-PT (Sistem, Proses & Operasi, dan Hasil QA): Objektif, Andal, Mumpuni, Transparan, Akuntabel, Adil & Bertanggungjawab, Berkesetaraan “Best-Practices” QA-Internasional. ii. Governance & Organisasi: Efektif, Mumpuni, Akuntabel, Transparan, Bertanggungjawab, Adil iii. Manajemen Keuangan: Akuntabel, Dpt Diaudit, Stabil, Transparan. iv. Manajemen SDM: Efektif, Transparan, Akuntabel, Adil. v. Manajemen MIS&TI: Legal, Terpercaya, Akuntable, Bertanggungjawab, Menerapkan praktek-praktek CQI yg baik vi. Manajemen FasPro: Legal, Akuntable, Dapat di Audit, Bertanggungjawab, menerapkan praktek GMP (Good Maintenance Practices) vii. Aspek Legal: Kokoh dan Mantap (Landasan UU, PP, KepMen, Permen) c. Memperbaiki mutu “Strategic Alignment” tingkat nasional, regional dan Internasional
i. Nasional: LSP, BAN/KAN, EQAA lainnya ii. Regional: APQN, Asia dan ASEAN iii. Internasional: INQAAHE, lainnya 16. CORE VALUES, NORMS & ETHICS a. Mutu: Quality Commitment, Quality First, CQI b. Integritas: Kejujuran, keadilan,keobyektifan c. Innovation: Ingenuity,advocate creativity through innovative policies&process sebagai katalis d. Prime Services & Responsiveness e. Strategic Partnership & Collaborations f. Learning Organization 17. Dilengkapi dg core value TQM Internal BAN-PT No VALUES No AKSI 1 Customer-First Attitude 1.1 Hasil survey dan umpan balik dikomunikasikan kpd seluruh staf& pegawai 1.2 Penghargaan kepada staff yg berkinerja luar biasa 2 Teamwork dan kerjasama 2.1 Pendayagunaan tim mutu secara meluas 2.2 Beri penghargaan dlm event spesial 3 Dukungan ”customer” 3.1 Pendaygunaan mutu tingkat unit internal vital 3.2 Interaksi harmonis antar unit terus didorong 4 Kepuasan ”customers” 4.1 Komunikasikan hal ini secara JELAS. mendrive seluruh 4.2 Jadikan kepuasan “customer” sbg indicator indikator lainnya kinerja BAN-PT 5 Perbaikan Jangka 5.1 Latih tim utk mengikuti pemacahan masalah Panjang lebih baik dari berbasis fakta (fact-based problem solving). pada “quick fix” 5.2 Tolak ”quick fix” yg tidak berbasis data 6 Fakta dan data lebih baik 6.1 Latih tim utk mengikuti pemacahan masalah dari yg lain-lain berbasis fakta (fact-based problem solving). 6.2 Berikan dukungan diagnostik dan bantuan 7 Khawatirkan 7.1 Beri penghargaan kpd yg menemukan masalah penyelesaian masalah dan memperbaikinya (work to fit them) bukan menemukan masalah (worry about 7.2 Jangan “bunuh” pemberitahu informasi (Do not solution not about finding kill the messenger) out) 8 Keterlibatan total adalah 8.1 Monitor dari dekat jumlah orang kunci 8.2 Mudahkan gabung dalam upaya-upaya mutu 8.3 Hargai keterlibatan dalam proses appraisal 8.4 Persyaratkan keterlibatan manajemen
18. Core Values diatas dirajut dalam konsep-konsep yang saling terkait: a. Leadership yg visioner b. Perencanaan yg berbasis stakeholders c. Pembelajaran organisasi dan personal d. Memberi penghargaan kpd staff & mitra (valuing staff, and partners) e. Keresposifan dan keluwesan (agility) f. Fokus pada masa depan g. Mengelola untuk inovasi h. Manajemen berbasis fakta (management by fact) i. Tanggungjawab social (social responsibility) j. Fokus pada hasil dan menciptakan nilai (focus on results and creating value) k. Perspektif system- saling terkait Nilai-nilai yg terajut dalam konsep-konsep ini harus merupakan keyakinan dan perilaku yg melekat di BAN-PT sebagai lembaga layanan. Sebab, semua ini merupakan fondasi untuk mengintegrasikan “indicator kinerja kunci” dan persyaratan operasional didalam kerangka kerja yg berorientasi hasil (a resultsoriented framework) yang menciptakan landasan bagi kegiatan dan umpan balik. Intinya adalah agar semua pendekatan dan metode BAN-PT: i. Efektif ii. Systematik iii. Integrated iv. Addressing all Aspects v. Diterapkan secara konsisten vi. Prevention Based vii. Based on reliable information viii. Continually Evaluated and Improved ix. Diimplementasikan di semua area dan kelompok kerja x. Ingrained in Culture xi. Innovative xii. Mencakup semua Interaksi2 dan semua kelompok2 yg relevan xiii. Mencakup semua Fasilitas dan Aktivitas