Bab Iii Hal 11 - 25

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Hal 11 - 25 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,244
  • Pages: 15
Type jaringan berdasarkan pada pengoperasian suatu jaringan, dibagi menjadi 2 macam yaitu : 1. Type Client-Server Pada type jaringan ini, semua komputer yang terhubung dalam jaringan dikontrol oleh komputer server. Server berfungsi memberikan layanan yang diperlukan oleh client, sedangkan client hanya berfungsi menerima layanan dari server. Semua data terpusat hanya pada server. 2. Type Peer to Peer Type ini tidak memerlukan server khusus yang bertugas untuk mengontrol komputer, karena setiap komputer dapat berfungsi sebagai server maupun client. Pada type ini setiap komputer bisa memberikan dan menerima layanan.

3.1.2

Komponen-Komponen Jaringan Untuk membangun sebuah jaringan, ada 2 hal yang harus tersedia yaitu : a. Komponen Hardware jaringan. Ada 3 kategori Hardware untuk membangun sebuah jaringan, yaitu : 1) Server atau Host : Komputer induk yang bertugas mengontrol jaringan, melayani protocol dan menyediakan data untuk diproses dari workstation.

11

2) Workstation/Client adalah Komputer yang terhubung dalam jaringan yang tugasnya memproses data yang berada pada server dan juga dapat menggunakan aplikasi yang berada pada server. 3) Media Komunikasi Jaringan yaitu : 1. Kabel Jaringan. Ada 3 macam kabel jaringan, yaitu : a. Kabel UTP (Unshield Twisted Pair). b. Kabel Coaxial. c. Kabel Fiber Optic. 2. Konektor, yaitu alat penghubung kabel ke LAN Card. a. Kabel UTP menggunakan konektor RJ-45. b. Kabel Coaxial menggunakan konektor BNC. c. Kabel Fiber Optic menggunakan konektor ST/SC. 3. NIC (Network Interface Card) yaitu kartu jaringan (LAN Card) yang dipasang pada slot ekspansi pada motherboard sebuah komputer. 4. HUB/SWITCH, yaitu alat yang

berfungsi sebagai

penghubung komputer. 5. Repaeter, yaitu alat berfungsi menguatkan sinyal. 6. Bridge, yaitu penghubung antara jaringan yang sama. 7. Rauter, yaitu alat yang berfungsi menjadwal data antara LAN yang berbeda dan sebagai pengendali jalur jaringan.

12

8. Modem,

yaitu

alat

yang

digunakan

untuk

menghubungkan LAN ke Internet. 9. Saluran Telepon, sama seperti modem digunakan untuk menghubungkan jaringan ke internet. b. Komponen Software jaringan. Ada 2 komponen software yang diperlukan untuk membangun sebuah jaringan, yaitu : 1) Sistem Operasi. Sistem operasi adalah yang mengatur seluruh perangkat komputer agar bekerja dengan baik sesuai dengan keinginan pengguna. Contoh : LINUX, Windows 98, Windows 2000 Server, dan sebagainya. 2) Protokol Jaringan Protokol jaringan adalah software yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke dalam jaringan. c. Software jaringa internet Linux Mikrotik Router OS System operasi adalah aplikasi dasar yang dibutuhkan seperangkat atau kumpulan perangkat komputer untuk dapat menjalankan fungsi fungsi dasarnya, setiap system operasi memiliki kelebihan dan fungsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan penggunaanya, setelah system operasi terpasang pada perangkat komputer selanjutnya akan di tambahkan aplikasi aplikasi yang berfungsi mengatur kinerja tertentu dari system yang telah berjalan. Dalam wacana kali ini akan disampaikan mengenai administrasi jaringan dengan basis system operasi

13

Mikrotik Router OS, system operasi ini adalah system turunan dari Linux yang di kembangkan lebih lanjut sehingga menjadi system operasi yang cukup handal untuk fungsi administrasi ( pengaturan ) jaringan computer. System operasi Mikrotik merupakan system operasi komersial, hal ini sebanding dengan kemudahan yang diberikan dalam penerapannya dibandingkan dengan system operasi berbasis Linux yang lain. Untuk melakukan pengaturan terhadap fungsi jaringan Mikrotik memberikan beberapa pilihan akses, antara lain; melalui Command Line Interface ( CLI ), melalui Winbox sebagai aplikasi control melalui system operasi Windows, dan Web Inerface yang dapat di akses melalui web browser. Tampilan control memalui Winbox : Langkah awal untuk melakukan konfigurasi melalui winbox, adalah melakukan download program winbox yang dapat diambil dengan melakukan download ke alamat IP address router, dengan format : http://ip-router-mikrotik/winbox/winbox.exe 1.

Jalankan aplikasi winbox pada PC windows yang terhubung ke jaringan Router Mikrotik. Berikan informasi ; IP address, User Name dan Password, sesuai dengan hak akses yang dimiliki.

2.

Hak akses user pada Mikrotik secara garis besar terbagi dalam tiga group, antara lain ; Read untuk user yang hanya dapat melakukan akses dan melihat konfigurasi yang telah ada, Write untuk user yang dapat melakukan konfigurasi dengan batasan fungsi tertentu dan hasil konfigurasi tidak bersifat permanen, Full untuk user yang memiliki hak akses dan konfigurasi penuh terhadap system secara keseluruhan.

Berikut ini adalah proses administrasi Router Mikrotik :

14

1. Fungsi pengaturan hak akses. Pilih tombol “User”, menu yang tersedia : + = Menambah hak user akses - = Menghapus hak user akses X = Menonaktifkan hak user akses √ = Mengaktifkan hak user akses Contoh : Menambahkan user dengan nama : Operator dengan hak Full dan password 1234. a. Pilih menu + b. Pada kolom “Username” diisi Operator. c. Pada kolom “Password” diisi 1234 d. Pada menu “Group” diisi Full e. Kemudian “Ok” 2. Fungsi pengaturan perangkat Ethernet Card / Lan Card Pilih tombol “Interface”, kemudian pilih “Ethernet” a. Perhatikan status setiap Ethernet card, pastikan dalam kondisi “enable” b.

Mac Address adalah alamat hardware yang unik dari setiap

perangkat

dalam

bentuk

format

8

digit

Hexadecimal dipisahkan oleh tanda “:”,Mac Address penting untuk diperhatikan mengingat beberapa Internet Service Provider / Network Access Provider menerapkan system keamanan tambahan dengan melakukan “Lock” IP dibandingkan dengan “Mac Address”, sehingga apabila ditemukan adanya koneksi dengan parameter yang

15

berbeda dengan informasi yang dimiliki secara otomatis tidak akan dapat tersambung ke dalam network. c. Secara default setiap perangkat Ethernet Card akan diberi nama dengan format “ether(no-urut)” contoh : ether1, ether2, ether3 dst, nama perangkat dapat dirubah dengan memilih interface yang akan dirubah dan tekan tombol enter, sehingga ditampilkan informasi Ethernet Card, rubah nama sesuai dengan yang diinginkan, kemudian pilih tombol “Apply” kemudian “OK” 3. Fungsi pengaturan IP Address router. Pilih tombol “IP”, kemudian pilih “Address”, menu yang tersedia + = Menambahkan IP - = Menghapus IP X = Menonaktifkan IP √ = Mengaktifkan IP Contoh : Menambahkan IP : 192.168.0.12 dengan netmask : 255.255.255.0 pada interface Ethernet Card “ether1” a. Pilih menu + b. Pada kolom “IP Address” diisi 192.168.0.12 c. Pada kolom “Netmask” diisi 255.255.255.0 d. Pada kolom “Interface” pilih ether1 e. Pilih “Apply” f. Kemudian “Ok” 4. Fungsi pengaturan DNS Address.

16

Pilih tombol “IP”, kemudian pilih “DNS”, pilih “Setting” Pada kolom “Primary DNS” diisi dengan DNS Address yang diberikan oleh ISP / NAP, begitu juga dengan “Secondary Address”. Untuk memberikan penamaan pada alokasi IP yang kita miliki atau menambahkan DNS untuk dipergunakan dalam

lingkup

internal

dipergunakan

“DNS

Static”.

Penambahan “DNS static” dapat dilakukan dengan cara berikut : a. Pilih Sub menu “Static” dari menu “IP DNS” b. Pilih tombol + c. Pada kolom “Name” isikan nama domain yang diinginkan, sebagai contoh; pc-admin.routertest.com d. Pada kolom “Address” isikan IP yang ingin ditranslasikan ke nama domain “pc-admin.routertest.com” e. Pilih “Apply” f. Pilih “Ok” Untuk

aktifitas

check,

dapat

dilakukan

dengan

menjalankan aplikasi “ping” melalui DOS command prompt Windows, dengan format : ping address/domaintujuanI contohnya dapat dilihat sebagai berikut IP 192.168.1.2 yang telah di atur “IP DNS Static” menggunakan nama domain : pc-admin.routertest.com. C:\>ping pc-admin.routertest.com Pinging pc-admin.routertest.com [192.168.1.2] with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128

17

Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Ping statistics for 192.168.1.2: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms 5. Fungsi pengaturan Firewall Mengingat

pentingnya

pengaturan

firewall

untuk

integritas jaringan maka perlu diperhatikan dengan seksama aliran data dan aksi yang akan diterapkan dalam jaringan agar tidak terjadi kebocoran maupun sebaliknya hilangnya layanan interkoneksi dalam jaringan. Informasi yang diperlukan mengenai aliran packet data yang digunakan.: INPUT

: packet data yang masuk melalui interface jaringan

FORWARD : packet data yang diteruskan melalui interface jaringan OUTPUT

: packet data yang keluar melalui interface jaringan.Informasi yang

diperlukan mengenai aksi yang diterapkan, pada umumnya yang sering dipergunakan adalah : ACCEPT

: menerima packet data untuk diproses lebih lanjut.

DROP

: packet data tidak diproses lebih lanjut untuk selanjutnya dibuang.

REJECT

: packet data di kembalikan ke pengirim dengan pesan penolakan.

18

Untuk masuk ke opsi firewall, pilih tombol “IP” kemudian pilih menu “Firewall”. Berikut ini beberapa contoh penerapan Firewall : Blocking akses browsing dari ip 192.168.1.12 dengan tujuan akses ke www.playboy.com. a. Pergunakan menu “IP” kemudian pilih menu “Firewall” selanjutnya pilih “Filter” b. Verifikasi ip dari www.playboy.com dengan melakukan ping ke domain tersebut. c. Pilih menu + d. Pilih Rule “Output” e. Pada opsi “src-address” diisi dengan 192.168.1.12 f. Pada opsi “dst-address” diisi dengan IP www.playboy.com g. Pada opsi Action pilih “drop” h. Kemudian “Ok” 6. Fungsi pengaturan akses browsing. Fungsi ini umumnya dibutuhkan ketika kita ingin melakukan pembatasan pada user untuk tidak dapat mengakses web site dengan kategori atau konten tertentu, misalkan web site yang berisi pornografi. Untuk masuk ke fungsi ini, pilih tombol “IP” kemudian pilih menu “Web Proxy”, menu yang tersedia : + = Menambahkan filter akses web - = Menghapus filter akses web X = Menonaktifkan filter akses web √ = Mengaktifkan filter akses web

19

Sebagai contoh kita akan melakukan blocking dengan tujuan akses web ke www.playboy.com : a. Pergunakan menu “IP”, pilih sub menu “Web Proxy” b. Pilih menu + c. Pada opsi “src-address” diisi 0.0.0.0/0 d. Pada opsi “dst-address” diisi 0.0.0.0/0 e. Opsi “URL” diisi www.playboy.com f. Pilihan “Method” di set ke “any” g. Aturan pada “Action” di set ke “deny” h. Kemudian “Ok” 7. Fungsi pengaturan bandwith per - IP Address. Fungsi ini penting untuk diketahui mengingat harus adanya proses pembagian bandwith yang akan diatur oleh administrator jaringan. Untuk masuk ke fungsi ini, pilih tombol “Queues” kemudian pilih menu “Simple Queues”, menu yang tersedia : + = Menambahkan aturan pemakaian bandwith - = Menghapus aturan pemakaian bandwith X = Menonaktifkan aturan pemakaian bandwith √ = Mengaktifkan aturan pemakaian bandwith Sebagai contoh ; membatasi pemakaian bandwith user dengan IP address : 192.168.2.51 dengan batasan pemakaian bandwith 12 kbps untuk upload dan 12 kbps untuk download. a. Pilih menu “Queues” kemudian pilih sub menu “Simple Queues”

20

b.

Pilih tombol +

c. Pada opsi “Name” isi dengan nama aturan, misalkan ; test d. Pada opsi “Target Address” di isi dengan IP Address user “192.168.2.51” e. Opsi “Target Upload” diisi dengan “12k” “Target Download” diisi dengan “12k” f. Kemudian “Ok” 8. Fungsi pengaturan user untuk servis hotspot. Servis hotspot adalah salah satu bentuk penyampaian sambungan

internet

yang

cukup

flexible

namun

membutuhkan pengaturan yang relatif rumit dan detail, salah satu pembatasan akses yang diterapkan untuk mengatur akses layanan oleh user pada servis hotspot adalah dengan mengatur ; Username, Password dan bila diperlukan disertakan juga MAC-Address yang merupakan identitas unik dari setiap perangkat yang terkoneksi dengan server hotspot. Untuk melakukan setting pada account user servis hotspot, langkah langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pilihan menu yang tersedia ; + = Menambahkan user hotspot - = Menghapus user hotspot X = Menonaktifkan user hotspot √ = Mengaktifkan user hotspot

Berikut ini contoh menambahkan user dengan nama : user dan password : password ; a. Pilih menu “IP” kemudian sub menu “Hotspot” b.

Pilih sub menu “Users”

21

c. Pilih + d. Pada opsi “Server” pilih “all” e. Pada opsi “Name” diisikan nama user “user” f. Pada opsi “Password” diisikan password user “password” g. Bila diperlukan dapat juga diisikan MAC Address perangkat user pada opsi “MAC Address” h. Pada opsi “Profile” pilih “default” i. Kemudian “Ok” Sebagai aturan tambahan dapat disertakan batasan waktu koneksi ke server hotspot, caranya : Contoh batas waktu koneksi 30 menit : a. Pilih dan buka nama user b. Pilih opsi “Limits” c. Pada opsi “Limit Uptime” terdapat format waktu 00:00:00 (jam:menit:detik) d. Isi “00:30:00” e. Kemudian “Ok” Detail informasi

informasi dasar

yang

yang

disampaikan

penting

untuk

diatas diketahui

adalah oleh

Administrator jaringan, yang mencakup pengetahuan untuk mengelola IP Address, DNS server, Hardware Eternet Router, Firewall, Bandwith Management dan Hotspot Management. Fungsi fungsi lain yang bersifat tambahan dan tidak terlalu dibutuhkan dapat dipelajari dengan memahami terlebih dahulu fungsi fungsi diatas.

22

3.2. Realisasi Pelaksanaan Jenis Kegiatan/Keterampilan/Keahlian 3.2.1

Jenis Kegiatan/Keahlian Pada bagian ini saya akan membahas tentang Pengkabelan. Yaitu Kabel UTP (Unshild Twisted Pair) dengan type Straigh. Yang akan digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Uraian cara pembuatannya adalah sebagai berikut: Jenis Kegiatan : Membuat kabel type straight Tujuan Kegiatan

: Agar Komputer dapat tersambung ke HUB dan

Alat Kegiatan

terhubung dengan jaringan

:

1. Satu buah tang crimping Bahan Kegiatan

:

1. Kabel UTP dengan ukuran sesuai kebutuhan 2. Konektor RJ-45 secukupnya Langkah-langkah Kerja

:

1. Mempersiapkan kabel yang akan dipakai a. Ambil kabel yang akan dipakai secukupnya, b. Kupas lapisan luar kabel yakni pada tiap-tiap ujung kabel, c. Rapikan dan luruskan kabel yang ada di dalamnya agar terlihat rapi. 2. Mengatur susunan tipe kabel ( straighover atau crossover ) a. Dalam praktek ini menggunakan kabel jenis straight dengan urutan sebagai berikut:

23

Orange-putih

Hijau-putih

Orange

Hijau

Hijau-putih

Orange-putih

Biru

Biru

Biru-putih

Biru-putih

Hijau

Orange

Coklat-putih

Coklat-putih

Coklat

Coklat

b. Setelah kabel diatur sesuai susunannya, rapikan dan luruskan kabel-kabel tersebut agar mudah dimasukan pada konektor RJ-45. 3. Masukan kabel yang sudah disusun tadi oada konektor RJ-45. 4. Setelah kabel dimasukkan kedalam konektor RJ-45, selanjutnya kunci atau kencangkan posisi kabel pada konektor RJ-45 dengan menggunakan tang crimping. 5. Pasang kabel tersebut pada port LAN 6. Pastikan jaringan terkoneksi dengan baik dengan menggunakan kabel tresebut.

3.2.2

Hasil yang diharapkan dari jenis Kegiatan/Keahlian a.

Agar PC dapat terhubung ke HUB/Switch.

b. Dan mengkoneksikan ke jaringan Domain (btu.com). 3.2.3

Jenis-jenis alat keselamatan kerja yang digunakan a. Kabel UTP (panjangnya sesuai kebutuhan).

24

b. UTP tester. c. Satu buah tang crimping. d. 2 konektor RJ-45.

3.3. Hambatan-hambatan yang dialami dan cara penyelesainnya 1. Hambatan : a. Terbatasnya kabel jaringan dan konektor RJ-45. b. Tang crimping yang sulit digunakan/rusak. 2. Penyelesaiannya : a. Mengambil stock kabel jaringan dan konektor RJ-45. b. Mengambil yang baru untuk menggantikan tang crimping yang rusak.

25

Related Documents

Bab Iii Hal 11 - 25
April 2020 8
Bab Iii Hal 10
April 2020 15
Bab Iv Hal 26
April 2020 30
Bab Iv Hal. 44
August 2019 44
Bab Ii Hal 4
April 2020 31
Hal Masing Masing Bab
June 2020 22