Bab 12 KEPEMIMPINAN & BUDAYA
John Kotter, seorang ahli yang dikenal dalam bidang kepemimpinan, Ia mengatakan bahwa pimpinan merupakan perkembangan dari peranan pimpinan didalam organisasi, Ia membedakan pengertian antara manajemen dan pimpinan : Manajemen adalah tentang bagaimana menangani halhal yang kompleks. Pelaksanaan dan prosedur terutama untuk menanggapi munculnya organisasi – organisasi besar yang berkembang sangat pesat di abad 20. Tanpa manajemen yang baik perusahaan besar akan menjadi kacau, hal ini merupakan ancaman terhadap berlangsungnya hidup perusahaanperusahaan tersebut. Kepemimpinan adalah bagaimana menangani perubahan ,salah satu alasan mengapa kepemimpinan menjadi sangat penting ,karena pada tahun-tahun terakhir ini dunia bisnis telah menjadi sangat kompetitif dan lebih cepat berubah .
Visi Pimpinan
Artikulasi dari Kriteria atau ciri sederhana yang dilihat oleh Pimpinan yang seharusnya dipenuhi/dipertahankan agar dapat membangun dan mempertahankan kepemimpinan Global.
Performance
Strategi yang jelas harus ditujukan untuk menjamin keberlangsungan Perusahaan , baik Pada saat perusahaan tsb sedang mewujukan visinya maupun pada saat perusahaan tersebut telah mencapai Visinya .
Permasalahan yang harus dapat dijawab oleh seorang pemimpin, ketika mereka mencoba untuk membangun atau membangun kembali organisasi mereka
Memastikan suatu pemahaman yang umum tentang prioritas yang organisatoris Menjelaskan tanggung-jawab antar manajers dan kesatuan organisasi Pemberian kuasa lebih baru manajers dan mendorong otoritas menurunkan di organisasi Membongkar dan memperbaiki permasalahan didalam koordinasi dan komunikasi ke seberang organisasi dan ke seberang batasan-batasan di dalam dan di luar itu organisasi Memperoleh komitmen yang pribadi persis sama benar berbagi visi dari para manajer sepanjang; seluruh organisatoris Pemeliharaan lekat menghubungkan berlangsung dengan apa yang di dalam dan di luar itu organisasi dan dengan nya costomers
Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang Pemimpin :
a. b. c. d. e. f. g.
Membangun confidance Membangun Semangat Bekerja sama Menyampaikan hasil Membentuk jaringan Mempengaruhi orang yang lain Menggunakan informasi
kemampuan yang diperlukan oleh para pemimpin tentang bisnis, antara lain : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Literatur bisnis Kreativitas Crosscek - efektivitas yang budaya Empathy Flexibility Proactivity Pemecahan masalah Hubungan membangun Teamwork Visi
SUMBER KEKUATAN DAN PENGARUH MANAJER : a. KEKUATAN POSISI (JABATAN), SECARA FORMAL DIDIRIKAN BERDASARKAN PADA POSISI MANAJER DALAM ORGANISASI b. KEKUATAN PENGHARGAAN, TERSEDIA KETIKA MANAJER MEMBERIKAN PENGHARGAAN SEBAGAI IMBALAN UNTUK KEINGINAN BERTINDAK DAN HASILNYA c. KEKUATAN INFORMASI, DAPAT MENJADI SANGAT EFEKTIF DAN DAPAT DIPEROLEH DARI AKSESAKSES SEORANG MANAJER UNTUK DAN MENGONTROL MELALUI PENYEBARAN INFORMASI YANG PENTING KEPADA BAWAHAN YANG TIDAKLAH MUDAH TERSEDIA DALAM ORGANISASI
SUMBER KEKUATAN DAN PENGARUH MANAJER : (LANJUTAN) •
• •
•
KEKUATAN MENGHUKUM, KEKUATAN MENGGUNAKAN PAKSAAN ATAU KEKUATAN DARI HUKUMAN UNTUK KESALAHAN ATAU TINDAKAN YANG TIDAK DIINGINKAN OLEH MANAJER. PENGARUH AHLI (EXPERT), BERASAL DARI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN PEMIMPIN PADA AREA ATAU SITUASI KHUSUS. PENGARUH REFERENSI, DATANG DARI ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEINGINAN UNTUK DIIDENTIFIKASI SEBAGAI PEMIMPIN. PENGARUH PANUTAN, DAPAT MENJADI
KULTUR ORGANISASI KULTUR (BUDAYA) ORGANISASI ADALAH SEKUMPULAN ASUMSI PENTING (SERINGKALI TIDAK DIUNGKAPKAN) YANG DIANUT OLEH SEMUA ANGGOTA SUATU ORGANISASI. ASUMSI, MENJADI ASUMSI BERSAMA MELALUI INTERNALISASI DIKALANGAN ANGGOTA-ANGGOTA ORGANISASI.
KANDUNGAN KULTUR : a. PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS PADA UMUMNYA DAN INDUSTRI KHUSUSNYA MERUPAKAN FAKTOR PENENTU PENTING DARI ASUMSI BERSAMA b. PENDIRI, PEMIMPIN DAN KARYAWAN MEMBAWA POLA ASUMSI MEREKA SENDIRI KETIKA MEREKA BERGABUNG DENGAN PERUSAHAAN c. ASUMSI BERSAMA DIBENTUK OLEH PENGALAMAN AKTUAL YANG DIJUMPAI KARYAWAN DIPERUSAHAAN KETIKA MEREKA MENCARI PEMECAHAN ATAS MASALAH YANG DIHADAPI.
MEMANAJEMENI HUBUNGAN STRATEGI - KULTUR MANAJER SUKAR MEMBAYANGKAN HUBUNGAN ANTARA KULTUR PERUSAHAAN DAN FAKTOR-FAKTOR KRITIS YANG MENENTUKAN STRATEGI. TETAPI MANAJER MENYADARI BAHWA KOMPONEN-KOMPONEN KUNCI PERUSAHAAN : STRUKTUR, STAF, SISTEM, MANUSIA DAN GAYA, MEMPENGARUHI CARA PELAKSANA AN TUGAS-TUGAS MANAJERIAL PENTING DAN BAGAIMANA TATA HUBUNGAN MANAJEMEN TERBENTUK.
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA KEPEMIMPINAN ORGANISASIONAL ADALAH SUATU PROSES DAN PRAKTEK DARI PELAKSANA KUNCI UNTUK MEMBIMBING DAN MENGARAHKAN ANGGOTA ORGANISASI KEARAH PENCAPAIAN VISI SEIRING DENGAN BERJALANNYA WAKTU SERTA MEMBENTUK PIMPINAN ORGANISASI UNTUK MASA YANG AKAN DATANG DAN MEMBINA BUDAYA ORGANISASI
KEPEMIMPINAN ORGANISASI MELIBATKAN KEGIATAN PADA DUA SEKTOR :
• YANG PERTAMA, ADALAH MEMBIMBING ORGANISASI UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN PERUBAHAN YANG TERUS MENERUS. • KEDUA, YAITU MENYIAPKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMIMPIN UNTUK MENGATASI BERAGAM PERUBAHAN YANG TERUS MENERUS
STRATEGI KEPEMIMPINAN : MENGAKOMODIR PERUBAHAN
PARA PEMIMPIN MENGGEMBLENG TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMASUKKAN PERUBAHAN MELALUI 3 AKTIVITAS YANG SALING BERHUBUNGAN : • MENJELASKAN TUJUAN YANG STRATEGIS • BANGUNAN SUATU ORGANISASI • MEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI
MENJELASKAN TUJUAN YANG STRATEGIS
• PARA PEMIMPIN MEMBANTU PERUSAHAAN MEMBUAT CAKUPAN PERUBAHAN, MENGATUR TUJUAN STRATEGI MEREKA SELANJUTNYA, PENGERTIAN YANG JELAS TENTANG ARAH PEMBINAAN PERUSAHAAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN. • PARA PEMIMPIN MELAKUKAN HAL TERSEBUT DIATAS, DENGAN MENGHIMPUN SECARA BERSAMA DAN DENGAN SANGAT JELAS TERHADAP DUA ISU (PERSOALAN) YANG SANGAT BERBEDA, YAITU : VISI DAN PELAKSANAAN (PERFORMANCE)
VISI VISI KEPEMIMPINAN ADALAH SUATU ARTIKULASI DARI KRITERIA ATAU CIRI SEDERHANA DARI APA YANG DILIHAT PIMPINAN, PERUSAHAAN HARUS MEMBENTUK DAN MENJADI PENOPANG KEPEMIMPINAN GLOBAL
PELAKSANAAN (PERFORMANCE) STRATEGI YANG JELAS HARUS DITUJUKAN UNTUK MENJAMIN KELANGSUNGAN PERUSAHAAN, BAIK PADA SAAT PERUSAHAAN SEDANG MEWJUDKAN VISINYA MAUPUN PADA SAAT PERUSAHAAN TERSEBUT TELAH MENCAPAI VISINYA.
BANGUNAN SUATU ORGANISASI PERMASALAHAN YANG HARUS DAPAT DIJAWAB OLEH SEORANG PEMIMPIN KETIKA MEREKA MENCOBA UNTUK MEMBANGUN ATAU MEMBANGUN KEMBALI ORGANISASI MEREKA ADALAH : • MEMASTIKAN SUATU PEMAHAMAN YANG UMUM TENTANG YANG DIPERIORITASKAN ORGANISASI • MENJELASKAN TANGGUNG JAWAB ANTAR MANAJER DAN KESATUAN ORGANISASI • PEMBERIAN KUASA (MEMBERDAYAKAN) MANAJER-MANAJER BARU DAN MENDORONG OTORITAS DALAM ORGANISASI • MEMBONGKAR DAN MEMPERBAIKI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM KOORDINASI DAN KOMUNIKASI SILANG ORGANISASI DAN SILANG BATASAN-BATASAN DIDALAM DAN DILUAR ORGANISASI • MEMPEROLEH KOMITMEN PERSONAL YANG SAMA BENAR UNTUK BERBAGI (SHARING) VISI DARI PARA MANAJER ORGANISASI • MENJAGA HUBUNGAN MELEKAT, BERLANGSUNG DENGAN APA YANG DIDALAM DAN DILUAR ORGANISASI DAN DENGAN CUSTOMER.
TIGA CARA DIJALANKAN TENTANG BANGUNAN ORGANISASI, YAITU :
• PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN • PRINSIP-PRINSIP KEPAMIMPINAN • KETEKUNAN
MEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI • ELEMEN KEPEMIMPINAN YANG BAIK : VISI, PELAKSANAAN, PRINSIP-PRINSIP, KETEKUNAN, MERUPAKAN CARA PENTING SEBAGAI WADAH BAGI PIMPINAN MEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI. • PIMPINAN MEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI LEWAT KEINGINANNYA UNTUK MELAHIRKAN DAN SELEKSI ATAU MENGEMBANGKAN TALENTA-TALENTA MANAJER UNTUK PEMIMPIN YANG AKAN DATANG
KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAI OLEH SEORANG PEMIMPIN :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
MEMBANGUN CONFIDANCE MEMBANGUN SEMANGAT BEKERJA SAMA MENYAMPAIKAN HASIL MEMBENTUK JARINGAN MEMPENGARUHI (ORANG) YANG LAIN MENGGUNAKAN INFORMASI
KEMAMPUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PARA PEMIMPIN TENTANG BISNIS, ANTARA LAIN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
LITERATUR BISNIS KREATIVITAS CROSSCEK-EFEKTIVITAS BERBUDAYA EMPATHY FLEXIBILITY PROACTIVITY PEMECAHAN MASALAH HUBUNGAN MEMBANGUN TEAMWORK VISI
SUMBER KEKUATAN DAN PENGARUH YANG DIMILIKI MANAJER 1. KEKUATAN ORGANISASI (ORGANIZATIONAL POWER) : a. Position Power; secara formal didirikan berdasarkan pada posisi manajer dalam organisasi b. Reward Power; tersedia ketika manajer memberikan penghargaan sebagai imbalan untuk keinginan bertindak dan hasilnya c. Information Power; dapat menjadi sangat efektif dan dapat diperoleh dari aksesakses seorang manajer untuk dan mengontrol melalui penyebaran informasi yang penting ke bawahan d. Punitive Power; menggunakan paksaan atau ketakutan dari hukuman atas kesalahan atau tindakan yang tidak diinginkan 2. PENGARUH PERSONAL (PERSONAL INFLUENCE) : a. Expert Influence; berasal dari pengetahuan dan pengalaman pemimpin pada area atau situasi khusus b. Referent Influence; datang dari orang yang memiliki keinginan untuk diidentifikasi sebagai pemimpin, dengan memiliki pengaruh yang besar, atas dasar yang sederhana pada kharisma, kepribadian, empati, dan sifat personal lainnya c. Peer Influence; pengaruh panutan dapat menjadi jalan yang sangat efektif untuk pemimpin mempengaruhi kebiasaan orang lain
BUDAYA ORGANISASI • BUDAYA (KULTUR) ORGANISASI ADALAH SEKUMPULAN ASUMSI PENTING (SERING KALI TIDAK DIUNGKAPKAN) YANG DIANUT OLEH SEMUA ANGGOTA ORGANISASI. • ASUMSI, MENJADI ASUMSI BERSAMA MELALUI INTERNALISASI DIKALANGAN ANGGOTA ORGANISASI.
KANDUNGAN KULTUR • PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS PADA UMUMNYA DAN INDUSTRI KHUSUSNYA MERUPAKAN FAKTOR PENENTU PENTING DARI ASUMSI BERSAMA • PENDIRI, PEMIMPIN DAN KARYAWAN MEMBAWA POLA ASUMSI MEREKA MASING-MASING KETIKA BERGABUNG DENGAN PERUSAHAAN • ASUMSI BERSAMA DIBENTUK OLEH PENGALAMAN AKTUAL YANG DIJUMPAI KARYAWAN KETIKA MEREKA MENCARI PEMECAHAN ATAS MASALAH YANG DIHADAPI
MEMANAJEMENI HUBUNGAN STRATEGI BUDAYA 1. 2. 3. 4.
KAITAN DENGAN MISI MEMAKSIMALKAN SINERGI MEMANAJEMENI BERDASARKAN KULTUR REFORMULASI STRATEGI ATAU BUDAYA
EMPAT SITUASI DASAR YANG MUNGKIN DIHADAPI DALAM MEMANAJEMENI HUBUNGAN STRATEGI - KULTUR Banyak
Perubahan pada faktor-faktor Organisasi penting yang diperlukan untuk mengimplementasikan Strategi baru
Kaitkan perubahan dengan misi pokok dan norma norma organisasi yang fundamental
1 2 Sinergistik–Fokus pada meneguhkan kultur
Reformulasi strategi atau siapkan diri secara cermat menghadapi perubahan jangka panjang yg sukar 4 3
Sedikit Tinggi Kesesuaian potensial dari perubahan dengan kultur yang ada
Rendah