AUDITING 2 PENGAUDITAN SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN
KELOMPOK 6 ZULKFILI FADHILAH (C1C016055) ALDI DAWA MUZZIKRI (C1C016058) Dosen : RENI YUSTIEN, SE. Ak. M.Si KELAS E AKUNTANSI 2016
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGAUDITAN SIKLUS PERSEDIAAN DAN PENGGUDANGAN”. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah AUDITING II yaitu Ibu Reni Yustien, SE. Ak. M.Si Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan penulis. Terima kasih.
Jambi, 03 September 2018
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. I DAFTAR ISI........................................................................................................... II BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG .........................................................................1
1.2
RUMUSAN MASALAH .....................................................................2
1.3
TUJUAN ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA ... 3 CATATAN YANG BERSANGKUTAN
2.2 BAGIAN-BAGIAN DALAM PENGAUDITAN PERSEDIAAN ........5 2.3 PENGAUDITAN AKUNTANSI BIAYA ..............................................7 2.4 PROSEDUR ANALITIS .......................................................................8 2.5 OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN .....................................................8 2.6 PERSYARATAN OBSERVASI PERSEDIAAN ............................................ 9 2.7 AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI ...........................13 2.8 PENGINTEGRASIAN PENGUJIAN ...................................................17 BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan ............................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21
ii
BAB l PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yangerat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasukisiklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi danpembayaran, sementara tenaga kerjalangsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan. Persediaan bagi perusahaan manufaktur merupakan hal yang sangat material karena sebagianmodal kerjanya digunakan untuk menghasilkan persediaan. Biaya persediaan mencakup bahan baku,tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Karena persediaan bersifatmaterial bagi kebanyakan perusahaan manufaktur,maka meminjam sejumlah uang dengan menggunakan persediaan sebagai jaminannya sudah menjadi lazim. Bagi perusahaan yang memiliki gudang persediaan diberbagai tempat dan memiliki persediaan yang merupakan barang konsinyasi dalam guudang penyimpanannya. Selain itudengan tersebarnya persediaan pada berbagai tempat,memungkinkan terjadinya penggelapan persediaan jika pengendalian intern yang dimiliki perrusahaan tidak dicegah. Mengingat besarnya risiko yang dapat muncul dalam sistem persediaan maka perusahaan berusaha merancang pengendalian intern yang efektif di setiap sistem persediaannya.pengendalian intern yang tercpta sangat penting bagi perusahaan yang laporan keuangannyaharus diaudit oleh akuntan publik. Pengendalian intern ini selain mempengaruhi keandalaniinformasi juga akan mempengaruhi luasnya lingkup pengujian yang dilakukan oleh akuntan publik khususnya pengujian substantif yang tergantung pada pengendalian internyang didesain dan diterapkan oleh klien. Selain itu struktur pengendalian intern yang efektif akansangat mempengaruhi risiko pengendalian yang harus diterapkan oleh auditor dalammengaudit laporan keuangan kliennya dan banyak bukti yang harus dikumpulkan serta prosedur pengujian substantif atas saldo perusahaan
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen serta catatan yang bersangkutan? 2. Apa saja bagian-bagian dalam pengauditan persediaan? 3. Apa yang dimaksud dengan pengauditan akuntansi biaya? 4. Apa saja prosedur analitis yang ada dalam pengauditan siklus persediaan dan penggudangan? 5. Apa yang di maksud dengan observasi fisik persediaan? 6. Apa saja persyaratan observasi persediaan? 7. Apa yang dimaksud dengan audit penetapan harga dan kompilasi? 8. Apa yang dimaksud pengintegrasian pengujian?
1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahuai fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen serta catatan yang bersangkutan 2. Untuk mengetahui bagian dalam pengauditan persediaan 3. Untuk mengetaahui apa yang dimaksud dengan pengauditan akuntansi biaya 4. Untuk mengetahui prosedur analitis yang ada dalam pengauditan siklus persediaan dan
penggudangan 5. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan observasi fisik persediaan 6. Untuk mengetahui persyaratan observasi persediaan 7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan audit penetapan harga dan kompilasi 8. Unntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengintegrasian pengujian
2
BAB ll PEMBAHASAN 2.1 Fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen serta catatan yang bersangkutan Persediaan memiliki berbagai macam bentuk, tergantung sifat entitasnya. Untuk perusahaan dagang pengecer dan pedagang besar, akun terbesaar dalam neraca sering berupa persediaan barang dagangan yang tersedia untuk di jual. Untuk mempelajari siklus persediaan dan penggudangan, kita akan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai contoh, yang persediaan bisa meliputi bahan baku, perlengkapan (supplies) dan suku cadang. Untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses yang masih akan diolah lebih lanjut, dan barang jadi yang siap untuk di jual. Gambar 2.1 melukiskan aliran fisik barang dan aliran biaya dalam siklus persediaan dan penggudangan untuk sebuah perusahaan manufaktur. Perhatikanlah perbedaan atas akun t pesediaan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, untuk melihat bagaimana siklus persediaan dan penggudangan berkaitan dengan siklus peembelian dan pembayaran, dan siklus penggajian dan personalia. Keterkaitan langsung dengan siklus penjualan dan penerimaan piutang terjadi pada saat barang berkurang (dikredit) dan pembebanan (pemdebetan) kea kun harga pokok penjualan.
gambar 2.1 Bahan baku Pers. Awal
Pemakaian bahan baku
Pembelian Pers. Akhir
Tenaga kerja langsung Biaya sesungguhnya
Dibebankan
Barang dalam proses
Barang jadi Pers. awal
Pers. awal
HPP
BPP Pers. akhir
HPP
Pers. akhir
Overhead pabrik Biaya sesungguhnya
Dibebankan
Keterangan BPP : biaya pokok produksi HPP : harga pokok penjualan
3
Siklus persediaan dan penggudangan dapat dipandang sebagai dua system terpisah tetapi berkaitan erat, yang satu menyangkut aliran fisik barang dan yang lainnya adalah aliran biaya yang bersangkutan. Ada enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan penggudangan yang akan di bahas di bawah ini. 1. Pembuatan order pembelian Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta agar bagian pembelian memesan persediaan. Permintaan ini bisa diinisiasi oleh pegawai gudang ketika bahan baku di butuhkan, atau oleh perangkat lunak computer yang secara otomatis akan memesan barang ketika persediaan mencapai tingkat tertentu, dipesan ketika ada permintaan untuk kebutuhan produksi, atau dipesan secara rutin setelah dilakukan perhitungan persediaaan periodic. 2. Peneriman bahan baku Penerimaan bahaan baku, yang juga merupakan bagian dari siklus pembelian dan pembayaran, meliputi inspeksi atas barang yang diterima untuk memeriksa kebenaran jumlah maupun kualitasnya. bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang yang akan menjadi salah satu dokumen yang diperlukan sebelum pembayaran bisa dilakukan. setelah diperiksa bahan baku dikirim ke gudang dan copy dari laporan penerimaan barang, atau electronic notification berkeneaan dengan penerimaan barang, biasanya dikirim juga ke bagian pembelian, bagian gudang, dan bagian utang usaha. pengawasan dan pertanggung jawaban diperlukan pada setiap pengiriman/ perpindahan barang. 3. Penggudangan bahan baku Segera setelah diterima, bahan baku biasanya disimpan dalam gudang, apabila bagian lain memerlukan bahan baku untuk produksi, pengawal dari bagian produksi mengirimkan permintaan bahan baku yang telah mendapat otorisasi dari kepala bagian produksi, perintah kerja, atau dokumen serupa itu, yang meyebutkan jenis dan jumlah material yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memutahirkan master file persediaan perpetual dan mencatat pengiriman dari bahan baku kea kun persediaan barang dalam proses. Pada entitas yang memiliki manajemen persediaan terintegrasi dan menggunakan system akuntansi berkomputer, pemutahiran ini berlangsung secara otomatis. 4. Pengolahan barang Proses pengolahan barang sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Perusahaan menentukan barang yang akan diproduksi berdasarkan pesanan tertentu dari konsumen, ramalan penjualan, tingkat persediaan yang ditetapkan di muka, atau atas dasar lain. Biasanya perusahaan memiliki bgian khusus yang bertanggung jawab untuk menentukan jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi. 5. Penyimpanan barang jadi Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan digudang, menunggu pengiriman ke konsumen. Dalam peerusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, persediaan barang jadi berada dalam pengawasan fisik di lokasi yang terpisah , di area yang hanya bisa dimasuki oleh petugas
4
tertentu. Pengendalian atas barang jadi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang. 6. Pengiriman barang jadi Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang. Pengiriman barang ke konsumen dalam pertukaran dengan kas atau asset lainnya, seperti misalnya piutang usaha, menciptakan pertukaran asset yang diperlukan untuk memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Pada kebanyakan transaksi penjualan, pengiriman sesungguhnya menjadi penyebab terjadinya pengakuan piutang usaha dan penjualan dalam system akuntansi. Oleh karena itu, pengiriman barang jadi harus diotorisasi dengan menggunakan dokumen pengiriman barang yang tepat. Master files peersediaan perpetual Master files peersediaan perpetual adalah suatu catatan yang biasanya secara khusus digunakan untuk bahan baku dan barang jadi. Kebanyakan perusahaan tidak menyelenggarakan catatan perpetual untuk barang dalam proses. Master files persediaan perpetual biasanya berisi informasi tentang jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan sisa dalam persediaan. Dalam system berkomputer yang dirancang dengan baik, catatan ini jug meliputi harga pokok per unit. 2.2 Bagian-bagian dalam pengauditan persediaan Audit atas siklus persediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas dalam siklus sebagai berikut : 1. Pembelian dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead Bagian audit ini meliputi pembuatan order pembelian , penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal ketiga fungsi ini dan kemudian melakukan pengujian pengendalian serta pengujian substantis golongan transaksi pada kedua siklus, yaitu siklus pembelian dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia. 2. Transfer asset dan biaya internal Klien mencatat aktivitas ini dalam catatan akuntansi biaya yang independen terhadap siklus lain dan di uji sebagai bagian dari audit atas siklus persediaan dan penggudangan. 3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya karena ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan pengumpulan piutang, auditor memperoleh pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari pengauditan atas siklus tersebut, termasuk prosedur-prosedur untuk memeriksa ketelitian pengkreditan atas catatan persediaan dalam master file persediaan penjualan. 4. Observasi penghitungan fisik persediaan
5
Auditor harus mengobservasi (mengamati) perhitungan fisik persediaan yang di lakukan klien untuk memastikan bahwa persediaan terbukukan sungguh-sungguh pada tanggal neraca dan telah dihitung dengan benar oleh klien. 5. Penetapan harga dan kompilasi persediaan biaya perolehan yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentukan apakah klien telah menetapkan metoe persediaan sesuai dengan standar akuntansi dan konsisten dengan tahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan untuk memeriksa biaya perolehan ini disebut pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus melakuka pengujian kompilasi persediaan yaitu pengujian yang dilakukan untuk memeriksa apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, jumlah dan harga telah dikalikan dengan benar, dan hasil perkalian tersebut telah dijumlahkan vertical untuk kemudian dicocokan dengan saldo di buku besar. Gambar 2.2 meringkas lima bagian dari siklus pengaiditan atas persediaan dan penggudangan. Karena adanya saling keterkaitan antara siklus persediaan dan penggudangan dengan siklus lainnya, beberapa bagian dari audit atas persediaan akan lebih efisien apabila diuji dengan pengujian audit atas siklus lainnya. Gambar 2.2 Bagian dari audit Pembelian dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Transfer asset dan biaya internal Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya
Siklus yang diuji Pembelian dan pembayaran Serta Penggajian dan personalia
Persediaan dan penggudangan
Penjualan dan pengumpulan piutang
Observasi penghitungan fisik persediaan
Persediaan dan penggudangan
Penetapan harga dan kompilasi persediaan
Persediaan dan penggudangan
6
2.3 Pengauditan akuntansi biaya System dan pengendalian akutansi biaya berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Perbedaan ini sangat bervariasi dan lebih banyak di banding dengan bidang audit lainnya karena keanekaragaman unsur persediaan dan tingkat kecanggihan yang diinginkan manajemen. 2.3.1 Pengendalian Akuntansi Biaya Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan jejak biaya sejak bahan baku diminta hingga selesainya hasil produksi dan memindahkannya ke gudang. Pengendalian ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama sebagai berikut : 1. Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. 2. Oengendalian atas biaya yang bersangkutan. 2.3.2 Pengujian Akuntansi Biaya Konsep pengauditan akuntansi biaya persediaan tidak berbeda dengan apa yang telah kita bahas untuk siklus-siklus transaksi lainnya, yaitu: memahami pengendalian internal dalam system akuntansi biaya, menilai resiko pengendalian direncanakan, menentukan luasnya pengujian pengendalian, dan merancang pengujian pengendalian dan menguji substantif golongan transaksi untuk memenuhi tujuan audit transaksi. Auditor biasanya menekankan pada empat aspek akuntansi biaya sebagai berikut : 1. Pengendalian fisik atas perseddiaan Pengujian atas pengendalian fisik bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang dilakukan auditor biasanya dibatasi pada observasi dan meminta keterangan. 2. Dokumentasi dan catatan untuk perpindahan persediaan Pusat perhatian auditor dalam memeriksa perpindahan (transfer) persediaan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya adalah pada ada tidaknya pencatatan atas perpindahan barang , apakah semua perpindahan dicatat, dan apakah kunantitas, deskripsi, serta tanggal dari semua catatan dilakukan dengan kaurat. 3. Master files persediaan perpetual Keandalan master file persediaan perpetual memengaruhi saat dan luasnya pemeriksaan fisik persediaan yang akan dilakukan auditor. Apabila master file persediaan perpetual akurat, auditor dapat menguji perhitunga fisik persediaan sebelum tanggal neraca. Auditor menguji master file persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam mater file. 4. Catatan harga pokok perunit Data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead yang akurat sangat penting untuk menetapkan wajar persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan brang jadi. Untuk menyelenggarakan data biaya yang akurat, klien harus mengintegrasikan catatan akuntansi biaya dengan catatan produksi dan catatan lainnya. Pada waktu melakukan pengujian atas catatan persediaan, auditor pertama-tama harus mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal dalam system akuntansi biaya. 7
Pemahaman ini bisa memakan banyak waktu karena aliran biaya diintegrasikan dalam catatan akuntansi dalam tiga siklus lainnya, yaitu: pembelian dan pembayaran, penggajian dan personalia, dan penjualan dan pengumpulan piutang. 2.4 Prosedur analitis Prosedur analitis sangat penting dalam pengauditan persediaan dan penggudangan, sebagaimana juga dalam siklus-siklus lainnya. Table di bawah ini melukiskan beberapa prosedur analitis yang sering digunakan serta kemungkinan kesalahan penyajian yang bisa terindikasi apabila terjadi fluktuasi. Tabel 2.1 Prosedur Analitis Membandingkan Persentase Laba Kotor Dengan Tahun Lalu Membandingkan Kecepatan Perputaran Pesediaan (Harga Pokok Penjualan Dibagi Dengan Rata-Rata Persediaan) Dengan Tahun Lalu Membandingkan Harga Pokok Perunit Dengan Tahun Lalu
Kemungkinan Kesalahan Penyajian Lebih Saji Atau Kurang Saji Persediaan Dan Harga Pokok Penjualan Keusangan Persediaan Yang Mempengaruhi Persediaan Dan Harga Pokok Penjualan. Lebih Saji Atau Kurang Saji Persediaan Lebih Saji Atau Kurang Saji Harga Pokok Perunit Yang Mempengaruhi Persediaan Dan Harga Pokok Penjualan Membandingkan Biaya Produksi Tahun Ini Dengan Kesalahan Penyajian Harga Pokok Perunit Tahun Lalu(Biaya Variabel Disesuaikan Utuk Persediaan, Terutama Biaya Tenaga Kerja Perubahan Dalam Volume) Langsung Dan Overhead Pabrik, Yang Mempengaruhi Persediaan Dan Harga Pokok Penjualan. Selain melakukan prosedur analitis yang memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun-akun laporan keuangan lainnya, auditor sering menggunakan informasi nonkeuangan untuk menilai kewajaran saldo persediaan yang bersangkutan. Sebagai contoh, auditor mungkin membutuhkan pengetahuan tentang ukuran dan berat produk, metode penyimpanan, serta kapasitas fasilitas gudang untuk menentukan apakah persediaan terbukukan konsisten dengan ketersediaan fasilitas gudang. Setelah melaksanakan pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor memiliki basis untuk merancang dan melaksanakan pengujian rinci atas saldo akhir persediaan. 2.5 Observasi fisik persediaan Karena persediaan sangat berbeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya, maka pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien menjadi lebih penting baik untuk observasi fisik persediaan maupun untuk area-area audit yang lain. Contoh pertimbangan kunci yang harus dilakukan auditor meliputi metoda penilaian persediaan yang harus dipilih oleh manajemen, potensi terjadinya keusangan persediaan , resiko bahwa persediaan barang konsinyasi bercampur-baur dengan persediaan milik perusahaan sendiri. Auditor seringkali baru mengenal persediaan yang terdapat pada perusahaan klien, setelah melakukan inspeksi langsung dengan meninjau(tour) ke fasilitas-fasilitas persediaan klien, seperti misalnya tempat penerimaan bahan baku yang di beli, pemyimpanan di gudang, area produksi, 8
perencanaan, dan pencatatan pembukuan. Peninjauan sebaiknya di pandu oleh mandor (supervisor) yang dapat menjawab pertanyaan tentang produksi, terutama tentang setiap perubahan dalam pengendalian internal dan proses lainnya sejak tahun yang lalu. 2.6 Persyaratan observasi persediaan Di amerika serikat, auditor diwajibkan untuk melakukan observasi atas penghitungan fisik persediaan sejak terjadinya kecurangan mengemparkan berupa pencatatan persediaan yang senyatanya tidak ada oleeh mckensson & robbins company pada tahun 1938. Kecurangan tersebut tidak terdeteksi karena auditor tidak mengobservasi perhitungan fisik persediaan yang ada waktu itu memang tidak merupakan persyaratan yang harus di lakukan auditor. Standar audit(SA501.4) berisi ketentuan berikut: Jika persediaan berjumlah material dalam laporan keuangan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan dengan : (a) Menghadiri perhitungan fisik persediaan, kecuali jika tidak praktis, untuk: I. Mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan mengendalikan hasil perhitungan persediaan fisik II. Mengobservasi pelaksanaan prosedur penghitungan yang dibuat oleh manajemen III. Menginspeksi persediaan IV. Menguji perhitungan fisik (b) Melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan apakah catatan tersebut mencerminkan hasil perhitungan fisik actual. hal penting dalam standar audit di atas adalah pemisahan antara “siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan penghitungan fisik” dan “siapa yang melakukan observasi atas penghitungan fisik tersebut”. Mengevaluasi instruksi dan prosedur yang dibuat manajemen Metoda apa pun yang digunakan dalam pembukuan persediaan, klien harus melakukan perhitungan fisik persediaan, tetapi tidak selalu harus dilakukan pada akhir tahun. Perhitungan fisik bisa dilakukan pada tanggal neraca atau mendekati tanggal neraca, pada tanggal interim, atau berdasarkan siklus yang terjadi sepanjang tahun.dua cara terahir hanya tepat dilakukan apabila terdapat pengendalian yang memadai atas master file persediaan perpetual. Pengendalian yang memadai atas perhitungan persediaan, antara lain meliputi adanya instruksi dan prosedur yang dibuat manajemen tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan perhitungan fisik tersebut. Sebelum perhitungan fisik dilakukan klien ,auditor harus mengevaluasi apakah instruksi dan prosedur tersebut cukup memadai sehingga dari padanya dapat diharapkan hasil perhitungan fisik yang akurat. Hal-hal yang relevan bagi auditor dalam mengevaluasi instruksi dan prosedur tersebut antara lain meliputi:
Penerapan aktivitas pengendalian yang tepat dalam perhitungan fisik. Sebagai contoh: bagaimana pengawasan atas formulir pencaatan hasil perhitungan (count sheet)atau label barang(tag),baik yang 9
sudah digunakan maupun yang belum/tidak digunakan.apakah dilakukan perhitungan kedua oleh tim yang berbeda. Identifikasi yang tepat atas persediaan yang ada,sebagai contoh: tingkat penyelesaian barang yang masih dalam proses, perediaan lambat penggunaany, barang yang kadaluwarsa atau rusak, atau barang milik pihak ketiga (misalnya barang konsinyasi) Prosedur yang digunakan untuk mengestimasi kuantitas fisik suatu timbunan batu bara, atau cairan yang disimpan dalam tengki. sebagai contoh:perusahaan
Mengoservasi pelaksanaan prosedur perhitungan Hal terpenting dalam mengobservasi persediaan adalah menentukan apakah perhitungan fisik dilakukan sesuai intruksi yang telah ditetapkan klien. Untuk mencapai hal tersebut,a uditor wajib hadir pada saat perhitungan fisik berlangsung.apabila personil klien tidak mengikuti instruksi, auditor harus nenberitahu pengawas (supervisor) untuk memecahkan masalah atau modifikasi prosedur observasi fisik.
Keputusan auditor
Keputusan auditor dalam observasi fisik persediaan adalah serupa dengan keputusan yang dilakuna auditor dalam bidang audit yang lain. Keputusan tentang saat prosedur akan dilakukan, penentuan ukuran sampel, dan pemilihan unsur- unsur yang akan. Tiga hal terahir akan dijelaskan dibawah ini, sedangkan pembahasan tentang prosedur akan dijelaskan kemudian.
Saat perhitungan fisik
Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun terutama berdasarkan ketelitian dalam master file persediaan prepetual. Apabila klien melakukan perhitungan fisik interim, yang akan disetujui auditor hanya apabila pengendalian internal efektif, auditor melakukan observasi perhitungan fisik hingga akhir tahun. Apabila catatan preptual diselengarakan dengan teliti dan pengendalian yang bersangkutan berjalan efektif,maka klien tidak perlu menghitung seluruh persediaan pada akhir tahun. Auditor cukup melakukan pembandingan antara catatan preptual dengan persediaan yang sesungguhnya ada berdasarkan sampel pada saat-saat tertentu sepanjang tahun, asalkan penambahan dan pengurangan atas catatan perpetual diuji dan terbukti berjalan dengan efektif. Apabila klien tidak menyelenggarkan catatan perpetual, dan persediaan berjumlah material, klien harus melakukan perhitungan fisik scara lengkap menjelang akhir tahun buku.
Ukuran sampel
Jumlah unsur persediaan yang harus dihitung auditor sulit untuk ditentukan karena auditor berkonsentrasi pada observasi atas prosedur klien, bukan pada pemilihan unsur yang akan diuji. Untuk mudahnya ukuran sampel dalam observasi fisik lebih ditentukan oleh beberapa jam waktu yang disediakan dari pada jumlah unsur persediaan yang akan dihitung faktor yang menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah: kecukupan pengendalian internal atas perhitungan fisik, ketelitiian master file persediaan perpeptual,jumlah rupiah dan tipe persediaan yang sifatnya signifikan sifat dan luasnya kesalahan penyajian yang ditemukan pada tahun lalu, dan data inheren lain. 10
Pemilihan unsur Ketika auditor mengobservasi perhitungan persediaan yang dilakukan klien,auditor harus cermat
untuk: Mengobservasi perhitungan atas unsur yang paling signifikansi dan sampel yang reprensentatif dari unsur-unsur yang tipikal. Meminta keterangan tentang unsur-unsur yang mungkin usang atau rusak Membahas dengan manajemen,alasan tidak mengikutsertakan unsur yang material. Pengujian observasi fisik table 2.2 menunjukan berbagai prosedur audit untuk pengujian rinci sald atas observasi persediaan fisik. Tujuan memeriksa kecockan saldo tidak dimasukan dalam tujian audit saldo ini, karena akan dibahas dalam kompilasi persediaan disini kita berasumsi bahwa klien melakukan penghitungan fisik persedian pada tanggal neraca dan mencatat hasil perhitungan dala label bernomor catak (prenumbered tag). Apabila mereka mencatat hasil perhitungan persediaan dengan cara lain, audit prosedurnya perlu diubah selain prosedur rinci seperti dilukiskan di tabel dibawah, auditor harus menginpeksi semua area fisik dimana persediaan di simpan untuk memastikan bahwa semua persediaan telah dihitung Tabel 2.2 audit saldo dan pengujian rinci saldo untuk observasi fisik persediaan Tujuan audit saldo
Prosedur observasi persediaan
Komentar
Persediaan sebagaimana tercantum dalam label sungguh ada (keberadaan )
Pilih satu sampel scara acak dari nomor label dan identifikasi label dengan nomor tersebut yang dilekatkan pada persediaan. Amati apakah ada pergerakan persediaan selama perhitungan berlangsung Memeriksa persediaan untuk memastikan bahwa persediaan diberi label. Mengamati apakah ada pergerakan persediaan selama perhitungan berlangsung. Meminta keterangan apakah persediaan yang disimpan ditempat lain Periksa semua label yang telah digunakan untuk memastikan tidak ada yang hilang atau sengaja dihilangkan. Catat nomor-nomor label yang telah digunakan dan tidak digunakan untuk tindak lanjut berikutnya.
Tujuannya adalah untuk menemukan pencamtuman persediaan yang sebenarnya tidak ada.
Persediaan yang ada dihitung dan dicatumkan dalam label, label yang dipertanggung jawabakan untuk memastikan tidak ada yang hilang (kelengkapan)
Perhatian utama harus ditunjukan pada penghilangan sekelompok besar persediaan
Pengujian ini harus dilakukan pada tahap akhir perhitungan fisik Pengujian ini harus dilakukan pada tahap akhir perhitungan fisik. 11
Persediaan dihitung dengan akurat (ketelitian )
Hitung ulang hasil perhitungan klien untuk memastikan bahwa hasil perhitungan yang tercantum dalam label adalah akurat (periksa juga deskripsi dan unit yang digunakan seperti lusin atau gros) Bandingkan hasil perhitungan fisik dengan master file persediaan prepetual Catat hasil perhitungan klien untuk pengujian berikutnya
Pencatatan hasil perhitungan klien dalam kertas kerja audit tentang daftar perhitungan persediaan dilakukan dengan dua alasan untuk mendapatkan dokumentasi bahwa pemeriksaan fisik yang memadai telah telah dilakukan dan untuk menguji kemungkinan klien mengubah catatan hasil perhitungan setelah auditor meninngalkan area audit.
Persediaan digolongkan dengan benar dalam label(penggolongan )
Periksa deskripsi persediaan tercantum pada label dan bandingkan dengan persediaan apakah termasuk bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi. Evaluasi apakah persantase tingkat penyelesaian yang tercantum pada label untuk barang dalam proses masuk akal
Pengujian ini akan dilakukan sebagai bagian dari prosedur pertama dalam tujuan ketelitian
Informasi diperoleh untuk memastikan bahwa penjualan dan pembelian persediaan telah dicatat pada periode yang tepat (pisah batas)
Catat dalam file audit untuk tindak lanjut berikutnya nomor dokumen pengiriman terakhir digunakan pada akhir tahun. Yakin bahwa persediaan diata tidak turut dihitung. Review area pengiriman untuk persediaan yang sedang dipersiapkan untuk dikirim tetapi tidak turut dihitung Catatan dalam file audit untuk tindak lanjut berikutnya nomor laporan penerimaan barang yang terakhir digunakan pada akhir tahun. Yakin bahwa penerimaan barang diatas telah dimasukan dalam persediaan. Review area penerimaan barang untuk persediaan yang harus dimasukkan dalam perhitungan persediaan. Ujilah ada tidaknya barang usang dengan meminta
Mendapatkan informasi pisah batas yang tepat untuk penjualan dan pembelian merupakan bagian yang penting dalam observasi persediaan Pengujian yang tepat telah dibahas pada bab 13 (untuk penjualan ) dan penjualan bab 15 (untuk pembelian )
Persediaan yang usang atau yang tidak bisa digunakan
12
dikeluarkan atau diberi tanda (nilai bisa direalisasi)
Klien memiliki hak atas persediaan yang tercatat dalam label (hak )
keterangan dari pegawai pabrik dan manajemen dan waspadai ada tidaknya barang rusak, atau penuh tertutup debu, atau berada ditempat yang tidak selayaknya. Minta keterangan tentang barang kongsinyasi atau apakah ada barang milik konsumen yang dihitung sebagai persediaan. Perhatikan apakah ada barang yang bukan milik perusahaan” atau “barang titipan”
2.7 Audit penetapan harga dan kompilasi Auditor harus memeriksa bahwa perhitungan fisik atau catatan kuantitas perpeptual telah ditentukan harganya dan dikompilasi persediaan meliputi pengujian atas pengikhtisaran perhitungan fisik persediaan yang dibuat klien,perhitungan ulang harga dikalikan kuantitas,penjumlahan vertikal ikhtisar persediaan, dan menelusur totalnya ke buku besar. Pengendalian penetapan harga dan kompilasi Pengandilan internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi dengan catatan produksi dan akuntansi lainya memberikan asurans bahwa klien menggunakan biaya perolehan (harga pokok) yang benar untuk persediaan akhir. Catatan biaya standar yang menunjukan selisih (variances) biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik bermanfaat untuk menilai kewajaran catatan produksi apabila manajemen memiliki seorang yang independen dari bagian atau dapertemen yang bertanggung jawab dalam penentuan review biaya untuk menentukan kewajarannya. Untuk mencegah dicantumkannya (yang membuat menjadi lebih saji) nilai persediaan yang sudah usang (daluwarsa), klien harus memiliki review formal dan pelaporan tentang barang usang, lambat perputarannya,rusak, dan barang dinilai terlalu ditinggi. Review harus dilakukan oleh pegawai yang memiliki pengetahuan yang bertugas mereview master file persediaan perpeptual untuk menilai kecepatan perputaran (turnover) dan mendiskusikannya dengan personel enginerring dan produksi. Klien perlu memiliki pengendalian internal untuk kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa hasil perhitungan fisik diperhitungkan fisik diikhtisirkan dengan tepat, diberi harga sesuai dengan harga yang tercantum dalam catatan, dilakukan dan dijumlahkan dengan benar, dan dimasukan ke dalam master file persediaan preptual serta akun buku besar persediaan dengan jumlah yang tepat. Pengendalian internal terpenting untuk ketepatan harga pokok per unit,perkalian, dan penjumlahaan,adalah verifikasi internal oleh pegawai yang kompeten dan independen yang mengaandalkan pada dokumen dan catatan yang memadai yang digunakan untuk perhitungan fisik persediaan. Apabila perhitungan fisik persediaan dicatat klien dengan menggunakan label bernomor urut tercetak dan dirivew dengan cermat sebelum personel yang bertugas melakukan penghitungan persediaan meninggalkan pemeriksaan persediaan, maka kecil kemungkinan terjadi kesalahan penyajian dalam pengikhtisaran label perhitungan persediaan. 13
Prosedur penetapan harga dan kompilasi table dibawah ini memperlihatkan tujuan audit dan pengujian yang bersangkutan dengan penetapan harga persediaan dan kompilasi (kecuali untuk tujuan pisah batas). Observasi fisik adalah adalah sumber utama informasi untuk pisah batas penjualan dan pembelian. Pengujian atas catatan akuntasi untuk pisah batas dilakukan sebagai bagian dari penjualan (siklus penjualan dan penerimaan piutang) dan pembelian(siklus pembelian dan pembayaran). auditor bisa menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka acuan, termasuk deskripsi untuk setiap jenis persediaan, kuantitas, harga pokok perunit, dan nilai persdiaan (kuantitas dikalikan harga), kita berasumsi bahwa informasi yang tercermin dalam catatan persediaan perpetual dicatat urutan : bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi secara terpisah. Total dari daftar tersbut harus sama dengan saldo di buku besar. Table 2.3 tujuan audit saldo dan pengujianrinci saldo untuk penetapan harga persediaan dan kompilasi Tujuan audit saldo
Prosedur observasi persediaan
Komentar
Persediaan sebgaimana tercantum dalam daftar persediaan cocok dengan hasil penghitungan fisik, perkaliannya benar, demikian juga penjumlahannya dan cocok juga dengan saldo di buku besar (kecocokan saldo)
Lakukan pengujian kompilasi (lihat tujuan keberadaan, kelengkapan, dan keteletian.) Jumlah kan daftar persediaan untuk bahan baku, barang dalam proses dan brang jadi Telusur totalnya ke buku besar Kalikan kuantitas dengan harga atas unsure-unsur terpilih.
Batasilah Pengujian Kebenaran Perkalian Dan Penambahan, Kecuali Bila Pengendalian Internal Lemah(Biasanya Dilakukan Dengan Bantuan Computer)
Unsure-unsur persediaan sebagaimana terccantum dalam daftar persediaan sungguh-sungguh ada (keberadaan)
Telusur persediaan yang tercantum dalam daftar ke label persediaan dan catatan penghitungan auditor untuk memeriksa keberadaan dan deskripsi Periksa no label yang belum digunakan yang tercantum dalam dokumentasi auditor untuk memastikan tidak ada label yang ditambahkan Telusur dari label persediaan ke daftar persediaan ke daftar persediaan untuk memastikan persediaan yang tercantum dalam label telah dimasukkan ke dalam daftar. Periksa nomor-nomor label untuk memastikan tidak ada yang dibatalkan
Lima Tujuan Berikutnya Dipengaruhi Oleh Hasil Observasi Fisik Pemeriksaan Nomor Tag Dan Penghitungan Yang Dilakukan Sebagai Bagian Dari Observasi Penghitungan Fisik Ditelusur Kedaftar Persediaan Sebagai Bagian Dari Pengukian Ini
Unsure-unsur persediaan yang ada telah tercantum dalam daftar persediaan(kelengkapan)
14
Unsure-unsur persediaan yang tercantum dalam daftar persediaan telah akurat(ketelitian)
Unsure-unsur persediaan yang tercantum dalam daftar persediaan telah digolongkan dengan benar(penggolongan)
Unsure-unsur persediaan yang tercantum dengan daftar ditetapkan harganya sebesar nilai yang bisa direalisasi Klien mempunyai hak atas persediaan yang tercantum dalam daftar persediaan (hak)
Telusur persediaan yang tercantum dalam daftar ke label persediaan dan catatan perhitungan persediaan auditor untuk memeriksa kebenaran kebenaran kuantitas dan deskripsinnya Lakukan pengujian harga persediaan Periksa kebenaran penggolongan menjadi bahan baku,barang dalam proses, dan barang jadi dengan membandingkan deskripsi dalam label persediaan dan catatan pengujiaan perhitungan auditor dengan daftar persediaan Lakukan pengujian harga bisa direalisasi harga jual dan keusangan Telusur label persediaan yang bertulisan “bukan milik perusahaan” ke daftar persediaan untuk memastikan bahwa barang tersebut tidak dimasukkan ke dalam daftar Review kontrak-kontrak dengan konsumen dan pemasok dan mintalah keterangan dari manajemen untuk memeriksa kemungkinan dimasukkannya barang konsinyasi dan barang bukan milik perusahaan, atau tidak dimasukkannya barang milik perusahaan ke dalam daftar
Penilaian persediaan Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (sering disebut juga pengujian harga), auditor berhadapan dengan tiga persoalan.pertama, metoda harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Kedua, penerapan metoda harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, harus mempertimbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar (biaya pengganti atau nilai bersih bisa direalisasi). Karena metoda untuk memeriksa penentuan harga persediaan tergantung pada apakah persediaan tersebut dibeli atau diproduksi, maka kedua kategori ini akan kita bahas scara terpisah. Penetapan harga persediaan yang dibeli
15
Tipe utama persediaan yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya bahan baku, suku cadang, dan perlengkapan (supplies). Tahap pertama dalam memeriksa penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus memastikan apakah klien metoda mpkp (masuk pertama keluar pertama),rata-rata tertimbang atau metoda lainya. Auditor juga harus menentukan biaya yang harus dimasukan dalam penilaian suatu unsur dan persediaan. Dalam memilih unsur persediaan yang akan ditetapkan harganya auditor harus fokus pada persediaan dengan saldo rupiah yang besar dan pada produk yang diketahui memiliki fluktuasi harga yang tinggi. Auditor juga harus menguji suatu sampel yang representatif dari semua jenis persediaan dan bagian. Sampling unit moneter biasa digunakan dalam pengujian ini. Auditor harus mendaftar jenis-jenis persediaan yang akan diperiksa penetapan harganya dan minta klien menyiapkan faktur dari penjualan yang bersangkutan. Auditor harus memeriksa faktur secukupnya yang merupakan bukti pendukung keseluruhan persediaan yang di uji, terutama apabila klien menggunakan metoda mpkp. Apabila klien mempunyai master file persediaan prepeptual yang mencatat biaya perolehan perunit dari setiap pembelian, maka pemeriksaan akan bisa dilakukan dengan lebih cepat dengan cara menelusur penjual. Biasanya apabila digunakan catatan persediaan prepeptual untuk memeriksa biaya perolehan yang tercantum dalam catatan perpetual dengan mencocokanya ke faktur penjual sebagai bagian dari pengujian transaksi-transaksi siklus pembelian dan pembayaran. Penetapan harga persediaan yang diproduksi Dalam menetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku ,tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Kebutuhan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut lebih kompleks dibandingkan mengaudit barang yang dibeli. dalam menetapkan harga bahan baku dalam barang yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya perolehan perunit bahan baku maupun jumlah unit yang diminta untuk menghasilkan satu unit output. Biaya perolehan perunit dapat diperiksa dengan cara yang sama seperti pada persediaan yang dibeli lainya, yaitu dengan memeriksa faktur dari penjual atau master file persediaan perpeptual.auditor harus memeriksa spesifikasi teknis,menginpeksi barang jadi,atau mencari metoda yang sama untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk menghasilkan produk dari spesifikasi teknis atau sumber lain semacam it. demikian pula, ketika memeriksa biaya tenaga kerja langsung auditor harus memeriksa biaya tenaga kerja langsung auditor harus memeriksa biaya tenaga kerja langsung per jam dan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk. Biaya tenaga kerja langsung per jam dapat diverifikasi dengan memeriksa daftar gaji atau upah dan kontrak kerja. Auditor dapat menentukan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk menghasilkan produk dari spesifikasi teknis atau sumber lain semacam itu. overhead pabrik dalam barang dalam proses dan barang jadi tergantung pada pendekatan yang digunakan klien untuk mengalokasikan overhead pabrik. Auditor harus mengavaluasi metoda yang digunakan scara konsisten dan kewajaranya, serta menghitung ulang untuk memastikan bahwa overhead pabrik telah dibebankan dengan tepat. 16
Biaya perolehan atau harga pasar Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya pokok pengganti (replacement cost ) atau nilai bersih bisa direalisasi (net realizable value ) lebih rendah dari pada biaya perolehan historis. Untuk barang jadi yang dibeli dan bahan baku, auditor dapat menguji bahan biaya pengganti dengan memeriksa faktur dan penjual pada periode berikutnya atau faktur terakhir apabila tidak ada pembelian yang terjadi setelah akhir tahun buku. Semua biaya produksi harus dipertimbangkan dalam menetapkan nilai yang bisa direalisasi untuk barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang dipr oduksi auditor harus mempertimbangkan harga jual persediaan dan kemungkinan dampak dari fluktuasi harga yang cepat untuk menetapkan nilai bersih bisa direalisasi. 2.8 Pengintegrasian pengujian Pengujian siklus pembelian dan pembayaran Apabila auditor memeriksa pembelian persediaan sebagai bahan baku yang dibeli dan semua biaya overhead pabrik,kecuali biaya tenaga kerja. Biaya perolehan pembelian ini bisa mengalir langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dalam persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Pengujian siklus penggajian dan personalia Ketika auditor memeriksa biaya tenaga kondisi yang sama diterapkan seperti halnya pada pembelian. Dalam banyak hal, catatan akuntansi biaya untuk tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat di uji sebagai bagian dari siklus penggajian dan personalia. Pengujian siklus penjualan dan pengumpulan piutang Hubungan antara siklus penjualan dan pengumpulan piutang dan siklus perdagangan tidak seerat dua siklus persediaan dan pergudangan tidak seerat dua siklus yang baru saja kita bicarakan. Namun demikian, kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi, dan pengiriman serta pencatatan penjualan dilakukan ketika siklus penjualan dan pengumpulan piutang terjadi. Apabila klien mengunkan catatan akuntansi biaya, auditor bisa menguji standar harga pokok penjualan pada waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan pengujian penjualan. Pengujian akuntansi biaya Pengujian atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang mempengaruhi persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian atas ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang dalam proses, pemindahan biaya produksi barang yang sudah selesai ke barang jadi, master file persediaan perpetual dan catatan biaya per unit. Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi Perhitungan fisik persediaan,penetapan harga, dan kompilasi ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya produksi barang yang sudah jadi, master file persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit. 17
Perhitungan fisik persediaan, penetapan harga dan kompilasi ketiganya sama pentingnya dalam pengauditan persediaan karena kesalahan penyajian dalam salah satu aktivitas tersebut akan menyebabkan kesalahan penyajian persediaan dan harga pokok penjualan. Dalam kebanyakan audit, harga pokok penjualan adalah residu dari persediaan awal persediaan ditambah pembeli bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik lainya dikurangi persediaan akhir. Karena harga pokok penjualan adalah residual dan sering merupakan salah satu akun terbesar dalam laporan laba-rugi, maka jelas betapa pentingnya arti pengauditan atas persediaan akhir. dalam menguji persediaan fisik, auditor bisa menitikberatkan pada master file persediaan perpetual jika master file tersebut sudah di uji sebagai bagian dari satu atau lebih siklus yang telah kita bahas di atas dan nampak bisa dipercaya. Jika demikian, auditor dapat mengobservasi dan menguji perhitungan fisik persediaan pada suatu waktu tertentu selain dari saat akhir tahun dan mengandalkan pada catatan perpetual yang telah mencatat scara memadai kuantitas persediaan. ketika menguji harga pokok per unit,sampai pada suatu batas tertentu, auditor juga bisa mengandalkan pada pengujian catatan biaya yang dilakukan selama pengujian substantif golongan transaksi. Catatan standar biaya juga berguna untuk pembandingan dengan harga pokok per unit yang sesungguhnya. Apabila biaya standar digunakan untuk mencerminkan biaya perolehan historis,harus di uji dahulu kendalanya. dan yang terakhir ketika auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif yang berkaitan dengan transaksi dan saldo persediaan,mereka juga mengintegrasikan pengujian yang berkaitan dengan tujuan audit saldo dengan pengujian yang dilakukan untuk memenuhi keempat tujuan penyajian dan pengungkapan. Standar akuntansi mensyaratkan untuk memenuhi ke empat tujuan penyajian dan pengungkapan metoda penilaian persediaan dan informasi persediaan lain yang relevan, misalnya informasi mpkp, dalam catatan kaki. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian klien mengenai pengungkapan persediaan dan melakukan pengujian atas pengendalian tersebut dan pengujian substantif lain untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk keempat tujuan penyajian dan pengungkapan
18
BAB lll KESIMPULAN 3.1 KESIMPULAN dari pembahasan yang telah dilakukan di bab 2 diatas maka bisa kita dapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. ada enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan penggudangan yang akan di bahas di bawah ini a. pembuatan order pembelian b. peneriman bahan baku c. penggudangan bahan baku d. pengolahan barang e. penyimpanan barang jadi f. pengiriman barang jadi 2. pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan jejak biaya sejak bahan baku diminta hingga selesainya hasil produksi dan memindahkannya ke gudang 3. audit atas siklus persediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas dalam siklus sebagai berikut : 1) pembelian dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead 2) transfer asset dan biaya internal 3) pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya 4) observasi penghitungan fisik persediaan 5) penetapan harga dan kompilasi persediaan 4. prosedur analitis sangat penting dalam pengauditan persediaan dan penggudangan, sebagaimana juga dalam siklus-siklus lainnya. table di bawah ini melukiskan beberapa prosedur analitis yang sering digunakan serta kemungkinan kesalahan penyajian yang bisa terindikasi apabila terjadi fluktuasi. 5. karena persediaan sangat berbeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya, maka pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien menjadi lebih penting baik untuk observasi fisik persediaan maupun untuk area-area audit yang lain. auditor seringkali baru mengenal persediaan yang terdapat pada perusahaan klien, setelah melakukan inspeksi langsung dengan meninjau(tour) ke fasilitas-fasilitas persediaan klien, seperti misalnya tempat penerimaan bahan baku yang di beli, pemyimpanan di gudang, area produksi, perencanaan, dan pencatatan pembukuan. 6. standar audit(sa501.4) berisi ketentuan berikut: jika persediaan berjumlah material dalam laporan keuangan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan dengan : 19
1) menghadiri perhitungan fisik persediaan, kecuali jika tidak praktis, untuk: a. mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan mengendalikan hasil perhitungan persediaan fisik b. mengobservasi pelaksanaan prosedur penghitungan yang dibuat oleh manajemen c. menginspeksi persediaan d. menguji perhitungan fisik 2) melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan apakah catatan tersebut mencerminkan hasil perhitungan fisik actual. 7. auditor harus memeriksa bahwa perhitungan fisik atau catatan kuantitas perpeptual telah ditentukan harganya dan dikompilasi persediaan meliputi pengujian atas pengikhtisaran perhitungan fisik persediaan yang dibuat klien,perhitungan ulang harga dikalikan kuantitas,penjumlahan vertikal ikhtisar persediaan, dan menelusur totalnya ke buku besar. 8. pengintegrasian pengujian meliputi : a. pengujian siklus pembelian dan pembayaran b. pengujian siklus penggajian dan personalia c. pengujian siklus penjualan dan pengumpulan piutang d. pengujian akuntansi biaya e. persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi
20
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al Hayono. 2014. Auditing (Pengauditan berbasis ISA).Yogyakarta. salemba empat
21
Pertanyaan 1. silvia mengapa pengauditan persediaan dipandang sulit dan memakan waktu yang tidak sedikit? jawab terdapat factor-faktor yang menyebabkan audit atas persediaan dipandang sulit dan memakan waktu tidak sedikit antara lain sebagai berikut : 1) Persediaan seringkali merupakan akun dengan saldo terbesar dalam neraca 2) Persediaan seringkali berada pada lokasi yang berbeda (tersebar). Sehingga menyulitkan pengawasan dan perhitungannya 3) Persediaan barang tertentu seperti berlian, bahan kimia, dan sukucadang peralatan elektronik sering menyulitkan auditor untuk mengobservasi dan menilainya 4) Penilainan persediaan kadang-kadang juga sulit apabila diperlukan penaksiran atas barang yang sudah usang (kuno), dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan 5) Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang diakui oleh standar akuntansi keuangan dan sejumlah entitas menerapkan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai jenis persediaan 2. Rita safitri Jelaskan mengapa pisah batas pembelian dan penjualan sangat bergantung pada observasi fisik persediaan! Jawab Karena selama perhitungan fisik persediaan auditor harus memastikan bahwa pengendalian atas prosedur pemasukan dan pengeluaran barang/pengukuran intern barang selama perhitungan berlangsung telah diikuti sebagaimana mestinya, sehingga akan sangat membantu auditor dalam menilai kecermatan pisah batas yang telah dilakukan. 3. Alhafiz fitra auliyah Salah saji apa yang mungkin terjadi dalam siklus persediaan dan pengudangan? Jawab 1) Lebih saji atau kurang saji persediaan dan harga pokok perjualan 2) Keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan 3) Lebih saji atau kurang saji harga pokok perunit yang mempengaruhi perseddiaan dan harga pokok penjualan 4) Kesalahan penyajian harga pokok perunit persediaan, terutama biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan. 4. Anissa wulan dupa Bagaimana auditor mengefektifkan waktu yang lama dalam mengaudit persediaan? Jawab Auditor bisa mengefektifkan waktu yang lama dengan menggunakan : 1) Uji hitung : membandingkan perhitungan fisik klien terhadap jumlah persediaan 2) Unji penyalinan (kompilasi) : melakukan penyalina setelah perhitungan fisik 22
3) Uji harga : melakukan verifikasi harga yang menyesuaikan antara harga yang di tetapkan klien dengan harga yang tertera di persediaan 4) Uji jurnal : mengecek apakah klien telah menjurnal 5. Rima abapela suherman Sebutkan beberapa prosedur analitis penting untuk pengujian kewajaran kewajiban keseluruhan! Jawab 1) Membendingkan persentase laba kotor dengan tahun lalu 2) Membandingkan kecepatan perputaran persediaan (harga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan) dengan tahun lalu 3) Membandingkan harga pokok perunit dengan tahun lalu 4) Membandingkan biaya produksi tahun ini dengan tahun lalu (biaya variabel harus disesuaikan dengan perubahan dalam volume) 6. khairunnisa Jelaskan tentang pengujian kompilasi! Jawab Pengujian kompilasi persediaan adalah pengujian untuk melakukan verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dengan harga persediaan dijabarkan dengan benar, dan persediaan tersebut dijumlahkan dengan benar untuk menghitung saldo buku besar.
23