Askeb Dengan Abortus Inkomplitus

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askeb Dengan Abortus Inkomplitus as PDF for free.

More details

  • Words: 3,383
  • Pages: 20
AKBID BM PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berjuta – juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa kehamilan berakhir dengan

kelahiran, tetapi beberapa

diantaranya diakhiri dengan aborsi. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram , sedangkan menurut WHO batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu. Diperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10 – 15%. Namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan, kecuali bila telah terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak dating ke dokter atau rumah sakit. Profil pelaku aborsi di Indonesia tidak samapersis dengan di Amerika. Akan tetapi, gambaran di bawah ini memberikan kita bahan untuk dipertimbangkan. Seperti tertulis dalam buku “ Facts of Life “ oleh Brian Clowes, Phd. Para pelaku aborsi adalah 8, wanita muda lebih dari separuh atau 57% wanita pelaku aborsi, adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Bahkan 24% dari mereka adalah wanita remaja berusia di bawah 19 tahun.

USIA

JUMLAH

%

Dibawah 15 tahun

14.200

0,9%

15 – 17 tahun

154.500

9,9%

18 – 19 tahun

224.000

14,4%

20 – 24 tahun

527.700

33,9%

25 – 29 tahun

334.900

21,5%

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 1

AKBID BM PALEMBANG

30 – 34 tahun

188.500

12,1%

35 – 39 tahun

90.400

5,8%

40 tahun ke atas

23.800

1,5%

Belum menikah, bila terjadi kehamilan di luar nikah. 82% wanita di Amerika akan melakukan aborsi. Jadi, para wanita muda yang hamil di luar nikah cenderung dengan mudah akan memilih membunuh anaknya sendiri. Untuk di Indonesia jumlah ini tentunya lebih besar, karena di dalam adat timur kehamilan di luar nikah adalah merupakan aib dan merupakan sutu tragedi yang sangat tidak bisa diterima masyarakat maupun lingkungan keluarga.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 2

AKBID BM PALEMBANG

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Definisi Abortus Inkomplit Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Abortus inkomplit ( keguguran tidak lengkap ) sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tetapi sebagian ( biasanya jaringan plasenta ) masih tertinggal di dalam rahim. Abortus inkomplit adalah jika sebagian telur telah lahir tetapi sebagian tertinggal ( biasanya jaringanplasenta ). Anak baru mungkin hidup didunia luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gram atau umur kehamilan 28 minggu. 2.2. Macam – Macam Abortus Inkomplit Abortus dapat dibagi sebagai berikut, yaitu : 1. Abortus spontan Terjadi dengan sendiri / keguguran, merupakan ± 20% dari semua abortus. 2. Abortus Provacatus Terjadi disengaja / digugurkan, merupakan ± 80% dari semua abortus. Dibagi lagi menjadi 2, yaitu : a. Abortus provacatus artificialis atau abortus therapeutiony b. Abortus provacatus Criminalis

2.3. Etiologi Ada beberapa factor penyebab terjadinya abortus, yaitu : 1. Faktor Genetik Sekitar 5% abortus terjadi karena factor genetic. Paling sering ditemukannya kromosom trisomi dengan trisomi 16. 2. Faktor Anatomi Faktor anatomi congenital dan didapat pernah dilaporkan timbul pada 10 – 15% wanita dengan abortus spontan yang rekuren. Lesi anatomi kongenital ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 3

AKBID BM PALEMBANG

yaitu kelainan duktus mullerian (uterus bersepta). Duktus Mullerian biasanya ditemukan pada kegugran trimester ke dua. Kelainan congenital arteri uterine yang membahayakan aliran darah endometrium. Kelainan yang didapat misalnya adhesi intrauterine (synechia), leimioma dan endometriosis. 3. Faktor Endokrin Faktor endokrin berpotensial menyebabkan aborsi pada sekitar 10 – 20 % kasus. Insufisiensi fase luctal (fungsi corpus luteum yang abnormal dengan tidak cukupnya produksi progesteron), hipotiroidisme, hipoprolaktinemia, diabetes dan sindrom polikstik ovarium merupakan factor kontribusi pada keguguran. 4. Faktor Infeksi Infeksi termasuk infeksi yang diakibatkan oleh TORC (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus) dan malaria. 5. Faktor Imunologi Terdapat anti bodi kardiolipid yang mengakibatkan pembekuan darah di belakang ari – ari sehingga mengakibatkan kematian

janin karena

kurangnya aliran darah dari ari – ari tersebut.

2.4. Gejala dan Tanda Gejala – gejalanya sebagai berikut : 1. Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan pendarahan berlangsung terus 2. Sering servix tetap terbuka, karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap corp[us allienum. Maka uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi. Tetapi kalau keadaan ini dibiarkan lama servix akan menutup kembali. Tanda – tandanya sebagai berikut, dapat berupa amenorea, sakit perut dan mulas – mulas. Perdarahan bias sedikit atau banyak dan biasanya berupa stolsel ( darah beku ), sudah ada keluar fetus atau jaringan, pada abortus yang sudah lama terjadi atau pada abortus provokartus yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 4

AKBID BM PALEMBANG

Sering terjadi infeksi, tanda – tanda infeksi alat genital berupa demam, nadi cepat, perdarahan, berbau, uterus membesar dan lembek, nyeri tekan, leukositosis. Pada pemeriksaan dalam untuk abortus yag baru saja terjadi didapati serviks terbuka. Kadang – kadang dapat diraba sisa – sisa jaringan dalam kanalis servikalis atau kavum uteril serta uterus berukuran kecil dari seharusnya.

Patogenesa Fetus dan plasenta keluar bersama pada saat aborsi yang terjadi sebelum minggu ke sepuluh,

tetapi terpisah. Kemudian ketika plasenta, seluruh atau

sebagian tertinggal di dalam uterus, perdarahan

terjadi dengan cepat atau

kemudian pada permulaan terjadi perdarahan dalam desidua basalis diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas karena dianggap benda asing. Maka uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan di bawah 8 minggu hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya karena vili kanalis belum menembus desidua terlalu dalam, sedangkan pada kehamilan 8 – 14 minggu telah masuk agak dalam sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal. Hilangnya kontraksi yang dihasilkan dari aktifitas kontraksi dan retraksi miometrium menyebabkan banyak terjadi pendarahan.

Teknik tradisional yang biasa digunakan pada abortus provokatus kriminalis adalah sebagai berikut : 1. Masase yang lama dan kuat pada uterus hamil 2. Insersi kateter, batu - batu, kawat - kawat tajam ke dalam vagina dan serviks 3. Minum jamu - jamuan, substansi yang kaustik 4. Daun-daun, akar -akar, kayu - kayuan dan pewarna 5. Makan obat - obat kontrasepsi dalam jumlah yang banyak sekaligus 6. Ada juga dilaporkan jatuh dari tempat yang tinggi, berdansa, melakukan hubungan seksual dengan keras dan dalam waktu yang lama.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 5

AKBID BM PALEMBANG

2.6. Diagnosis Diagnosis abortus inkomplit ditegakkan berdasarkan : 1. Anamnesis a. Adanya amenore pada masa reproduksi b. Perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi c. Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis 2. Pemeriksaan Fisis a. Abdomen biasanya lembek dan tidak nyeri tekan b. Pada pemeriksaan pelvis, sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam uterus dapat juga menonjol keluar, atau didapatkan di liang vagina c. Serviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol d. Pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan lunak. 3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin, leukosit, waktu bekuan, waktu perdarahan, trombosit., dan GDS. b. Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil konsepsi.

Penatalaksanaan Abortus inkomplit harus dibersihkan debgan curettage atau secara digital selama, selama masih ada sisa – sisa plasenta akan terus terjadi perdarahan.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 6

AKBID BM PALEMBANG

1. Memperbaiki keadaan umum. Bila perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan cairan yang cukup. 2. Pemberian antibiotika yang cukup tepat a. Suntikan penisilin 1 juta satuan tiap 6 jam b. Suntikan streptomisin 500 mg setiap 12 jam c. atau antibiotika spektrum luas lainnya 3. 24 sampai 48 jam setelah dilindungi dengan antibiotika atau lebih cepat bila terjadi perdarahan yang banyak, lakukan dilatasi dan kuretase untuk mengeluarkan hasil konsepsi. 4. Pemberian infus dan antibiotika diteruskan menurut kebutuhan dan kemajuan penderita.

Semua pasien abortus disuntik vaksin serap tetanus 0,5 cc IM. Umumnya setelah tindakan kuretase pasien abortus dapat segera pulang ke rumah. Kecuali bila ada komplikasi seperti perdarahan banyak yang menyebabkan anemia berat atau infeksi. Pasien dianjurkan istirahat selama 1 sampai 2 hari. Pasien dianjurkan kembali ke dokter bila pasien mengalami kram demam yang memburuk atau nyeri setelah perdarahan baru yang ringan atau gejala yang lebih berat. Tujuan perawatan untuk mengatasi anemia dan infeksi. Sebelum dilakukan kuretase keluarga terdekat pasien menandatangani surat persetujuan tindakan.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 7

AKBID BM PALEMBANG

2.8.

Komplikasi

1. Perdarahan Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya. 2. Perforasi Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Terjadi robekan pada rahim, misalnya abortus provokatus kriminalis. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukan alat-alat lain. 3. Syok Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena infeksi berat. 4. Infeksi Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang merupakan flora normal. Khususnya pada genitalia eksterna yaitu staphylococci, streptococci, Gram negatif enteric bacilli, Mycoplasma, Treponema (selain T. paliidum), Leptospira, jamur, Trichomonas vaginalis, sedangkan pada vagina ada lactobacili,streptococci, staphylococci, Gram negatif enteric bacilli, Clostridium sp., Bacteroides sp, Listeria dan jamur. Umumnya pada abortus infeksiosa, infeksi terbatas padsa desidua. Pada abortus septik virulensi bakteri tinggi dan infeksi menyebar ke perimetrium, tuba, parametrium, dan peritonium. Organisme-organisme yang paling sering bertanggung jawab terhadap infeksi paska abortus adalah E.coli, Streptococcus non hemolitikus, Streptococci anaerob, Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitikus, dan Clostridium perfringens. Bakteri lain yang kadang dijumpai adalah Neisseria gonorrhoeae, Pneumococcus dan Clostridium tetani. Streptococcus pyogenes potensial berbahaya oleh karena dapat membentuk gas.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 8

AKBID BM PALEMBANG

2.9. Prognosis Prognosis keberhasilan kehamilan tergantung dari etiologi aborsi spontan sebelumnya. 1. Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan abotus yang rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar >90 % 2. Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui, kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar 40-80 % 3. Sekitar 77 % angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktivitas jantung janin pada kehamilan 5 sampai 6 minggu pada wanita dengan 2 atau lebih aborsi spontan yang tidak jelas.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 9

AKBID BM PALEMBANG

BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS Tanggal Pengkajian

: 17 Maret 2009

Pukul

: 10.00 WIB

A. DATA SUBJEKTIF a. Biodata Nama Pasien : Ny. Vera Delly R. Nama Suami

: Tn. F. Aldiansyah

Umur

: 26 tahun

Umur

: 28 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Jl. Selat Mekar

Alamat

:

Jl. Selat Mekar

No. 448 Rt.19/Rw.03

No. 44 Rt.19/Rw.03

Kel. Sako Kec. Sako

Kel. Sako Kec. Sako

Palembang

Palembang

b. Keluhan Utama : Ibu datang ke BPS pada tanggal 17 maret 2009 pukul 10.00 WIB ibu datang ke BPS ingin memeriksakan jehamilannya mengaku hamil 3 bulan anak ke – 2 dengan mengeluh nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah dari kemaluannya

c. Data Kebidanan 1. Haid Menarche

: 13 th

Teratur/tidak : Teratur

Siklus

: 25 hari

Sifat darah

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS 10

: Encer

Page 10

AKBID BM PALEMBANG

Lamanya

: 6 hari

Disminorhoe : Tidak ada

Banyaknya

: 2 x ganti pembalut

2. Status Perkawinan Kawin

: Ya, 1 x dengan suami sekarang

Usia kawin pertama

: 22 tahun

Lamanya perkawinan

: 4 tahun

3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu No

1

Tgl

Tempat

Umur

Jenis

Partus

Partus

Kehamilan

Persalinan

08-08-07

BPS

Aterm

Spontan

Penolong

Bidan

Penyulit

Tidak

Keadaan

Keterangan

Nifas

Anak

Baik

Baik

Sehat

ada 2

Ini

4. Riwayat Kehamilan Sekarang GPA

: G2P1A0

HPHT

: 22 Desember 2008

TP

: 29 September 2009

ANC

: ± 2 kali

Imunisasi

: Belum pernah

Keluhan

: - Keluar darah dari kemaluan - Nyeri perut bagian bawah

5. Riwayat KB Pernah mendengar tentang KB

: Pernah

Pernah Menjadi askeptor KB

: Pernah

Jenis Kontrasepsi yang digunakan

: KB suntik

Alasan berhenti menjadi akseptor KB

: Ingin punya anak

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 11

AKBID BM PALEMBANG

d. Data Kesehatan 1. Pribadi Penyakit / Kelainan yang pernah dialami : Tidak ada Operasi yang pernah dialami

: Tidak ada

2. Keluarga Penyakit / kelainan dalam keluarga

: Tidak ada

Keturunan kembar

: Tidak ada

e. Data Kebiasaan Sehari – Hari 1. Nutrisi Makan

: ± 3 kali sehari

Jumlah / porsi

: Sedang ( 1 piring nasi, sayur, lauk pauk, buah – buahan, susu )

Pantangan

: Tidak ada

Keluhan

: Tidak ada

2. Eliminasi Pola BAK

: 6 x sehari

Pola BAB

: 2 x sehari

Keluhan

: Tidak ada

3. Olahraga yang sering dilakukan : Jalan pagi 4. Istirahat / Rekreasi Tidur siang

: ± 2 jam

Tidur malam

: ± 8 jam

Keluhan

: Tidak ada

5. Personal Hygiene Mandi

: ± 2 x sehari

Sikat gigi

: Setiap kali mandi dan setelah makan

Ganti pakaian

: Saat terasa lembab dan sehabis mandi

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 12

AKBID BM PALEMBANG

f. Data Psikososial 1. Pribadi Alasan datang ke petugas kesehatan

: Ingin memeriksakan kehamilan

Harapan terhadap persalinan

: Normal dan lancar

Rencana tempat melahirkan

: Bidan

Persiapan yang telah dilakukan

: Tidak ada

Rencana menyusui

: Sendiri

Rencana perawatan anak

: Sendiri

Alat kontrasepsi yang digunakan

: KB Suntik

Rencana jumlah anak

: ± 2 orang

2. Keluarga Tanggapan suami / keluarga terhadap kehamilan : Sangat diharapkan Dorongan yang diberikan suami / keluarga

: Moriil, materiil,

3. Budaya Adat / kebiasaan yang sering dijalankan saat kehamilan : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF a. Pemeriksaan Fisik KU

: Lemah

Suhu

: 36oC

Kesadaran

: Composmentis

TB

: 156 cm

TD

: 110/70 mmHg

BB Saat hamil

: 50 Kg

Nadi

: 80 x/menit

Lila

: 23,5 cm

RR

: 20 x/menit

b. Pemeriksaan Obstetri 1. Inspeksi/palpasi Kepala Rambut

: Bersih, hitam, tidak ada ketombe

Muka

: Wajah tampak cemas, tidak ada Cloasma gravidarum

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 13

AKBID BM PALEMBANG

Mata

: Sklera putih, konjungtiva merah muda

Mulut

: Bibir tidak pucat, tidak ada caries dan tidak ada stomatitis

Leher Kelenjar Tirod

: Tidak ada pembesaran

Tumor

: Tidak ada

Payudara / mamae Pembesaran

: Simetris

Areola mammae

: Hyperpigmentasi

Puting susu

: Menonjol

Colostrum

: Belum keluar

Perut Pembesaran perut : Sesuai dengan usia kehamilan Linea alba / nigra

: Linea nigra

Striae albican / livide : Striae albican Kelainan

: Tidak ada

Genetalia Eksterna Labia mayora / minora : Simetris Kelenjar Bartholini

: Tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini

Pengeluaran vagina  Jenis secret : Tidak ada  Warna

: Tidak ada

 Bau

: Tidak ada

Ekstremitas Tungkai

: Simetris

Oedema

: Tidak ada

Varises

: Tidak ada

Kelainan

: Tidak ada

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 14

AKBID BM PALEMBANG

2. Palpasi Leopold I

: 2 jari di atas symphisis

Leopold II

: Belum teraba

Leopold III

: Belum teraba

Leopold IV

: Belum teraba

TBJ

: Tidak ada

3. Auskultasi Lokasi DJJ

: Tidak ada

Frekuensi DJJ

: Tidak ada

4. Perkusi Refleks Patella

: Kanan (+) / Kiri (+)

c. Ukuran Panggul Distansia spinarum

: 26 cm

Distansia cristarum

: 28 cm

Conjungata eksterna

: 19 cm

Lingkar panggul

: 80 cm

d. Pemeriksaan Laboratorium 1. Darah Hb

: 11 gr%

Gol. Darah

: B

2. Urine Protein

: Negatif

Glukosa

: Negatif

C. ANALISA DATA/ASSESMENT a. Diagnosa

: G2P1A0 hamil 12 minggu dengan abirtus inkomlplit

b. Masalah

: Cemas

c. Kebutuhan

: 1. Beri informasi tentang keadaan ibu dan janin 2. Beri informasi tentang fisiologi kehamilan

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 15

AKBID BM PALEMBANG

3. Beri informasi tentang tanda – tanda bahaya kehamilan 4. Informasi tentang penatalaksanaan abortus Inkomplit 5. Informasi tentang jadwal kunjungan ulang d. Diagnosa Potensial : Perdarahan pervaginam e. Tindakan segera

: 1. Kolaborasi dengan dokter obgin 2. Observasi TTV 3. Pasien dipuasakan

D. PLANNING 1. Beri informasi tentang keadaan ibu dan janin Memberikan informasi kepada ibu tentang keadaan dirinya dan janin bahwa dalam keadaan baik – baik saja, tapi ada sedikit masalah pada kehamilannya yaitu abortus inkomplit, dengan hasil pemeriksaan TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/m, Temp : 36oC, dan RR : 20 x/m dan gerakan janin belum dirasakan 2. Informasi tentang fisiologi kehamilan seperti payudara membesar, sering BAK, perut semakin besar sesuai dengan umur kehamilannya merupakan hal yang wajar pada kehamilannya Menjelaskan kepada ibu untuk tidak bekerja keras dan istirahat yang cukup, tidur siang ± 2 jam da tidur malam ± 8 jam, serta melaksanakan olahraga, misalnya jalan – jalan pagi. 3. Informasi tentang tanda – tanda bahaya kehamilan Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tanda – tanda bahaya mengenai kehamilan, seperti kejang – kejang, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur dll 4. Beri informasi tentang penatalaksanaan abortus inkomplit Memberikan informasi tentang penatalaksanaan abortus inkomplit seperti dianjurkan jangan hamil dulu selama 3 bulan kemudian memakai alat kontrasepsi seperti kondom atau pil

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 16

AKBID BM PALEMBANG

5. Beri informasi tentang jadwal kunjungan ulang Memberikan informasi tentang jadwal kunjungan ulang bahwa ibu harus dating pada bulan selanjutnya dan apabila mengalami keluhan serta jika terdapat tanda – tanda bahaya kehamilan segera dating ke dokter atau bidan

E. EVALUASI Ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan oleh bidan

Mengetahui, Bidan Jaga,

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Mahasiswi

Page 17

AKBID BM PALEMBANG

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Data Subjektif dan Objektif Abortus Inkomplit Setelah mengikuti perkembangan kasus pada kehamilan dengan abortus inkomplit melalui pendekatan manajemen kebidanan dan pemahaman tinjauan teoritis. Maka dari data subjektif data Ny. Vera Delly Rizky hamil 3 bulan / 12 minggu, umur : 26 tahun, pekerjaan : ibu rumah tangga, pendidikan : SMA, alamat : Jalan Sehat Mekar no. 448 Rt. 19 / Rw. O3 Kel. Sako Palembang. Dari data objektif didapatkan pemeriksaan umum yaitu kesadaran : composmenthis, KU : lemah, TD : 110/70 mmHg, Temp : 36oC, nadi : 80 x/m, RR : 20 x/m, TB : 156 cm, BB : 50 kg. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan didapatkan hasil Leopold I : 2 jari di atas symphisis sementara leopold II, III, belum dilakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan penunjang laboratorium HB : 11 gr, glukosa negatif dan protein negatif. Dari data subjektif dan objektif maka ditegakkan diagnosa G2P1A0 hamil 12 minggu dengan abortus inkomplit. Menurut teori yang didapat menyebabkan ibu hamil mengalami abortus, persalinan prematur, mudah terjadi infeksi. Pada kasus Ny. Vera Delly Rizki ibu mengaku nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah dari kemaluannya maka dilakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus inkimplit pada Ny. Vera Delly Rizki sebagai berikut : 1. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi 2. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup 3. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual dulu 4. Informasi tentang jadwal kunjungan ulang

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 18

AKBID BM PALEMBANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilakukan pengkajian data, baik data sukbjektif yang didapat dapat melalui anamnesa secara lengkap dan menyeluruh maupun data objektif yang didapat

dengan melakukan pemeriksaan fisik,

pemeriksaan kebidanan dan

penunjang, maka didapat hasil dari pengkajian tersebut

diperoleh diagnosa Ny.

Vera Delly Rizki G2P1A0 hamil 12 minggu dengan abortus inkomplit. Pada kasus Ny. Vera Delly Rizki tersebut dilakukan : 1. Pengumpulan data secara subjektif dan objektif pada ibu hamil dengan abortus inkomplit . 2. Mengindentifikasi dan menginterprestasikan data yang didapat untuk menegakkan diagnosa, masalah dan kebutuhan pada ibu hamil abortus inkomplit. 3. Merencanakan, mengevaluasi rencana asuhanpada ibu dengan abortus inkomplit. 4. Evaluasi yang didapat dari asuhan kebidanan yang diberikan yaitu ibu dengan keluarga mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan serta mau melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh bidan.

Saran Saran yang dianjurkan pada ibu hamil dengan abortus inkomplit adalah : 1.

Menganjurkan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

2.

Menganjurkan pada ibu hamil untuk istirahat yang cukup dan jangan dulu melakukan pekerjaan yang berat – berat.

3.

Menganjurkan pada ibu untuk jangan dulu melakukan hubungan seksual denga suaminya.

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 19

AKBID BM PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA Hanifah, Laily ( 2007 ). Aborsi Ditinjau Dari Tiga Sudut Pandang. (http://www.google.com) Kodim, Nasrin. Efideiologi Abortus yang Tidak Aman. (http://www.google.com) Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Abortus dan kelainan Dalam Tua Kehamilan, EGC. Jakarta : Indonesia Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Perdarahan pada Kehamilan Muda. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Winkjosastro, HAnifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

ASKEB IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLITUS

Page 20

Related Documents