Artikel Kenakaan Remaja.docx

  • Uploaded by: Rachmad Risaldi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel Kenakaan Remaja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,445
  • Pages: 7
ARTIKEL TENTANG KENAKALAN REMAJA

Dosen Pengajar : Mutimmatul Faidah Spd, Mt Disusun Oleh : Rachmad Risaldi 18050754011

S1 TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

A. PENDAHULUAN Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani prosesproses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanakkanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflikkonflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Kenakalan remaja dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, memang sengaja dilakukan, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan, mungkin karena ingin diperhatikan, cari sensasi atau latar belakang masalah lainnya. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang. Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi)

B. KENAKALAN REMAJA SEBAGAI PERILAKU MENYIMPANG DARI REMAJA

Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai Dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Beberapa ahli mengatakan : a. Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat Sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah Masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan Disebut “kenakalan”. b. Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah Kelainan tingkah laku / tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama Serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

c. Singgih D. Gunarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan Dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : (1) kenakalan yang Bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau Sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum ; (2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum Dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan Perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.

Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ; 1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah Tanpa pamit 2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin 3. Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pergaulan Bebas, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam Penelitian.

Tentang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan Dalam pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 : 73). Dalam bukunya “ Rules of Sociological Method” bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu Dianggap melanggar fakta sosial yang normal dan dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal Karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh Perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam Batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan Keresahan pada masyarakat. Istilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu akan Kolektivitas, seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat

melaksanakan tugas-tugas Kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh setiap individu sebagai konsekuensi dari keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap efektif diantarannya jika suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya,

Menurut (Achlis, 1992) keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan Hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya.Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi resiprokal antara keluarga dengan anggotanya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah keluarga salah satunya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.

C. PENGERTIAN REMAJA Apa itu Remaja ? Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anakanak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. D. JENIS - JENIS KENAKALAN REMAJA 1. Penyalahgunaan narkoba 2. Penyimpangan Seks/ Seks Bebas 3. Pornografi/Pornoaksi 4. Tawuran 5. Kebut kebutan dijalan (Balapan Liar) D1. PENYALAHGUNAAN NARKOBA Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medis atau ilegal (melanggar hukum) terhadap barang haram yang dinamakan narkotika, psikotropika dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan manusia pemakainya. Penyalahgunaan Narkoba biasanya diawali dengan kebiasaan merokok. Diatur dalam : UU No. 35 Tahun 2009 ttg Narkotika UU No. 5 Tahun 1997 Psikotropika UU. No.36 Tahun 2009 Kesehatan D2. SEKS BEBAS Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya.

D3. PORNOGRAFI Pornografi adalah materi seksualitas yg dibuat manusia dalam bentuk gambar, foto, tulisan dll yang dpt membangkitkan hasrat seksual/melanggar nilai kesusilaan “97% remaja pernah menonton atau mengakses pornografi dan 93% pernah berciuman, sedangkan 62,7% pernah berhubungan badan serta 21% remaja telah melakukan aborsi” (Penelitian Komisi Perlindungan Anak kepada 4.500 remaja di 12 Kota Besar)

D4. TAWURAN Ada fenomena menarik di Indonesia. Bila sebelum 1998 yang tawuran adalah anakanak SMA, maka sejak 1998 hingga sekarang yang tawuran adalah para mahasiswa. Ketika anak-anak SMA tawuran dikatakan karena mereka belum dewasa, maka bila yang tawuran adalah mahasiswa tentulah karena sudah kehilangan kedewasaannya. CONTOH KASUS : BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota, Selasa (22/10/2013), menangkap dan menahan dua siswa SMK YKTB dan satu siswa SMK Yatek. Mereka terlibat dalam penganiayaan yang hampir menewaskan Hendro Pratama Putra (15), siswa SMK PGRI 2. Tiga tersangka yang ditahan itu adalah AS (18) dan ASR (17), siswa SMK YKTB Bogor, dan RSM (16), siswa SMK Yatek Bogor. Mereka dituduh menganiaya Hendro yang tidak bisa melarikan diri saat rombongan siswa YKTB dan Yatek tawuran dengan rombongan siswa PGRI 2 di Jalan Empang, Bogor Tengah, Kota Bogor. Tawuran bisa terjadi karena hal-hal remeh yang diperbesar oleh pihak lawan membalasnya entah itu memaki, menghina, memukul, dsb. Nah karena dilakukan banyak orang maka dinamai tawuran. Tawuran yang terjadi antar pelajar dikarenakan :  

Ingin menunjukkan jati diri mereka ingin lebih dikenal dengan sebutan berani, keren, dan solider.

Bagaimana mengatasi tawuran ?     

Kita harus memiliki kecakapan berpikir dulu. Belajar mengenali dan menemukan informasi, mengolahnya, dan mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara kreatif. Dibutuhkan kesabaran. Jangan terpancing emosi . Kabur aja n gak usah ikut-ikutan.

E. PENYEBAB KENAKALAN REMAJA 1. Faktor internal:  Pencarian Identitas Diri  Kontrol diri yang lemah / labil sehingga tidak bisa membedakan tingkah laku yang baik dan tidak baik untuk dapat diterima di masyarakat yang berakibat akan terseret pada perilaku 'nakal'. 2. Faktor eksternal:  Perceraian orang tua (keluarga yang tidak harmonis)  Pendidikan yang salah didalam keluarga (dimanjakan atau sebaliknya dengan kekerasan)  Tidak dibekali dengan pendidikan Agama.  Salah pergaulan (memilih teman)  Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.  Informasi Global/Media Massa (Internet, TV, Film, Video Games dll)

F. HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA  Orang tua harus dapat menjadi figur yang baik bagi anaknya  Seringnya komunikasi di dalam lingkungan keluarga  Penanaman ilmu agama yang kuat  Pilihlah teman yang baik  Perlunya motivasi dari keluarga, guru, Dosen, teman untuk melakukan hal – hal yang positif  Menyalurkan hobi yang positif agar terhindar dari perilaku yang menyimpang

Related Documents

Artikel
April 2020 61
Artikel
June 2020 55
Artikel
July 2020 41
Artikel
November 2019 56
Artikel
April 2020 44

More Documents from ""