Arifkah Zaenal Maarif

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Arifkah Zaenal Maarif as PDF for free.

More details

  • Words: 1,118
  • Pages: 4
kamis, 02 agustus 2007 16:29 wib home berita aceh medan sumut luar negeri nusantara ekonomi berita tinjauan ekonomi olahraga lokal nasional luar negeri opini artikel kolom rosihan anwar surat pembaca tajuk rencana serba serbi teknologi hiburan kesehatan pendidikan wanita kreasi mimbar jumat artikel manajemen qolbu seni & budaya budaya serba waspada

stikp laz peduli umat berita sore <javascript:popupwindow('http://www.beritasore.com/',0,0,'yes','yes','yes','yes', 'yes')>

selasa, 31 juli 2007 22:08 wib arifkah zaenal a'arif cetak e-mail *waspada online.* oleh *djoko sugiarno* agak terkejut juga penulis mendapati berita tentang /manuver/ zaenal ma'arif (zm) dalam menyikapi persetujuan presiden atas pergantian antar waktu terhadap dirinya. jauh dari dugaan bahwa zm kemudian menaikkan kembali isu sensitif mengenai sby yang diberitakan sudah menikah dan memiliki dua orang anak, sebelum masuk akabri tahun 70-an. isu yang pernah menghangat menjelang pemilu 2004 itu, dijadikan mainstream issue oleh zm berkaitan dengan tergusurnya dirinya dari kursi dpr. keberanian zm dalam mengusung isu usang ini menuai kekecewaan dari berbagai kalangan seraya menilai miring manuver hitam ini. /*black maneuver*/ isu paw bagi zm memang sudah bergulir agak lama dan mengendon beberapa saat di meja ketua dpr. penghambatan paw khusus bagi zm ini berkaitan dengan kemungkinan kocok ulang pimpinan dpr yang akan mengiringi kekosongan jabatan yang ditinggalkan zm. kengototan pimpinan dpp pbr untuk menarik zm dari posisi wakil ketua dpr maupun sebagai anggota dpr. bermula dari kegagalan zm memenangkan kursi ketua dpp dalam kongres ishlah pbr di bali 2005 yang mengakibatkan zm tidak lagi bisa mengontrol segala kebijakan pbr. kenyataannya, ishlah dalam kongres tidak berarti ishlah dalam praktiknya. perbedaan pandangan antara zm dengan kubu bursah tetap menganga, sehingga zm dinilai tidak lagi loyal kepada partai. ketika upaya awal untuk melengserkan zm dari kursi wakil ketua (masih tetap anggota dpr) ditolaknya dengan penentangan yang keras, dpp pbr kemudian meningkatkan tekanannya dengan penalti paw. sangat boleh jadi, zm lupa bahwa dalam politik, tidak ada teman abadi, yang ada adalah kepentingan. zm lupa bahwa kedudukannya di dpr baik sebagai anggota maupun wakil ketua, adalah sebagai representasi dari pbr, yang karenanya, dalam kalkulasi politik, zm harus tunduk kepada kebijakan dan keputusan partai (berselaras dengan kubu bursah). barangkali karena merasa sebagai wakil ketua dpr, maka zm merasa tidak perlu berselarasan dengan kebijakan dan dinamika partainya. zm lupa bahwa partainya memiliki kewenangan menentukan paw dengan bermacam alasan. zm lupa bahwa segala fasilitas yang didapatnya di dpr adalah karena partainya. pendek kata, segala latar belakang yang menyokongnya untuk bisa duduk di dpr adalah karena partainya. apa yang didapatnya

sekarang ini (paw) adalah buah dari segala manuvernya dalam menyikapi bermacam krisis yang dihadapinya. finalisasi proses paw atas dirinya itulah yang kini memerahbirukan aura politik nasional. sungguh sangat disayangkan jika kemudian zm mengarahkan amunisinya ke sasaran yang sama sekali salah total, sby. apa yang dilakukannya dengan merilis isu usang itu langsung disikapi dan ditengarai sebagai black campaign atau barangkali lebih tepat disebut black maneuver, karena sby tidak memiliki andil apa pun atas 'musibah' paw ini, seperti juga dengan paw yang menimpa fraksi lain. *limbung* ketangguhan intelektualitas zm sama sekali tidak muncul dalam sikap politiknya. kearifannya sebagai seorang da'i juga seperti sirna bahkan pengalamannya sebagai anggota dprd sama sekali tidak berbekas. sang pendekar dari kalitan itu seolah limbung dihantam jurus paw. bak jurus dewa mabok, zm memukul ke segala arah dan sembarang sasaran. kebetulan yang terkena sasaran saat ini adalah orang pertama di negeri ini, sementara isu yang diungkapnya adalah isu usang. kalaupun isu itu benar adanya, tetap saja zm salah menembak sasaran. mengapa bukan ketua umum dpp pbr yang diarahnya, atau paling tidak, ketua dpr. mengapa kok ke sby yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan proses paw yang menimpanya. wajar saja jika sby baik sebagai individu maupun sebagai presiden meradang menerima pukulan tak terduga itu. kendatipun seandainya yang melontarkan fitnah itu adalah rakyat biasa, siapa pun wajar bereaksi serupa. apalagi, ini yang melakukannya adalah (mantan) wakil ketua dpr. serangan limbung zm seperti aksi iseng mencolek macan yang tertidur kelaparan. bangunnya adalah serangan besar yang merontokkan 'kedigdayaan zm yang memang belum teruji benar. langkah apa pun yang ditempuh sby terhadap itu, dipastikan tidak akan memberi ampun bagi karir politik zm yang masih balita. walau dengan sedikit aroma berbeda, akhirnya sejarah karir politik zm harus tutup buku seperti pendahulunya, kh zainuddin mz. sebuah akhir politik yang su'ul khotimah. *seandainya.* keterpurukan zm sebenarnya sudah tergambar dari kelunakan dan sikap tolerannya terhadap musuh politiknya dalam tubuh pbr./ peak power/ zm terjadi saat posisi wakil ketua dpr disandangnya. saat itulah sebenarnya dia memiliki segalanya untuk mengambil alih posisi ketua dpp pbr. bahkan pada kongres ishlah di bali itu, posisinya masih di atas angin. lembaga survey indonesia yang melakukan sigi, menempatkannya pada posisi kemenangan dengan dukungan 58 persen. sayangnya, zm terlalu berbaik sangka, sehingga manuver cerdik bursah zarnubi berhasil menyisihkannya. kekalahan awalnya adalah ketika menerima usulan sistem voting yang menekankan cara/ one man one vote/. singkat kata, zm kalah telak dan kehilangan satu-satunya kesempatan untuk menjadi ketua umum dpp pbr. selanjutnya, zm sebenarnya masih memiliki kans untuk tetap bertahan baik dari posisi wakil ketua maupun anggota dpr biasa. sayangnya, keyakinannya akan kekokohan posisi wakil ketua dpr itu menyebabkan lahirnya jurus-jurus konyol, seperti gertakan akan membuat pengurus pbr tandingan, dan langkah 'konyol lainnya yakni berpoligami. dari sisi agama dan hukum, sama sekali tak ada yang salah dengan poligami. tetapi aspek sosiopolitiknya bisa sangat sensitif. zm sama sekali tidak belajar dari poligami-nya aa gym dan yusril yang memupus habis popularitasnya. dari pintu poligami inilah kemudian dpp meningkatkan status recallnya dari sekadar menarik posisi wakil ketua menjadi menarik total dari keanggotaan dpr. terakhir, sebenarnya zm masih memiliki kans untuk mendapatkan sekadar

simpati dari masyarakat politik, seandainya dia tidak gegabah menyerang privasi sby dengan kasus usang. menuver terakhir inilah yang total menghabisi karir politiknya. kini, setelah kehilangan posisi sebagai wakil ketua dpr, kehilangan keanggotaan dpr, tersisih dari kepengurusan parpol, kehilangan simpati dari masyarakat politik nasional, kini dia juga bersiap menghadapi tuntutan hukum dari sby. lebih dari itu, zm juga akan menjadi keset politik bagi sby untuk sekadar bebersih dari segala kritikan yang selama ini menderanya. ternyata untuk menjadi arif termasuk dalam berpolitik tak cukup hanya dengan mengandalkan nama arif. dalam kasus ini, kearifan zaenal ma'arif harus belajar dari nol lagi. apa boleh buat, itulah politik. *(penulis adalah ketua divisi education watch ipbi dan wakil sekjen pin waja [email protected] <mailto:[email protected]>alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan javascript untuk melihatnya ) * (wns) < sebelumnya berikutnya > [ kembali ] <javascript:history.go(-1)> copyright � 1997-2006 waspada online hak cipta dilindungi undang-undang republik indonesia. tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian tampilan dan/atau isinya dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari waspada online.

Related Documents

Arifkah Zaenal Maarif
November 2019 21
Sby Zaenal
November 2019 18
Presiden Zaenal
November 2019 25
Tokoh Jil - Syafii Maarif
October 2019 20
Maarif Ad-din 7
April 2020 12
Maarif Ad-din 6
April 2020 7