DICKY JANUARIZKY SILITONGA 0405020235 REKAYASA KENDARAAN
Anti-lock Braking System (ABS) ABS merupakan sistem pengereman yang didesain untuk menghindari terjadinya selip (skidding) karena roda terkunci (locked) pada saat pengereman yang mana hal ini akan dapat menimbulkan bahaya karena roda yang selip akan menyebabkan kendaraan tidak dapat dikendalikan. Roda yang selip juga akan dapat memperpanjang jarak pengereman, karena koefisien gesek ban yang selip lebih kecil daripada ban yang menggelinding. Tujuan serta kelebihan dari sistem ABS adalah antara lain: memaksimalkan daya pengereman; menjaga agar kendaraan dapat tetap terkontrol dengan mencegah roda terkunci atau selip; mamperpendek jarak pengereman pada kebanyakan kondisi.
Gambar 1: Anti-lock Braking System (2carpros.com)
1
Komponen Utama Sistem ABS merupakan kombinasi dari sistem elektronik dan hidrolik untuk mengatur pengereman masing-masing roda agar menghindari roda terkunci. Komponen utama ABS secara umum adalah: 1. Speed sensor Speed sensor berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kecepatan masing-masing roda, informasi ini diperlukan agar sistem dapat mengetahui roda mana yang sedang akan terkunci. Speed sensor ini dapat terpasang terpasang pada setiap roda, atau ada juga yang dipasang pada diferensial.
Gambar 2 : Speed Sensor (aa1car.com)
2. Valves Terdapat sebuah valve pada openmasing-masing rem yang dikontrol oleh ABS, valve ini memiliki tiga posisi: 1. Valve terbuka (open), tekanan dari master cylinder diteruskan langsung ke rem. 2. Valve menutup jalur dan mengisolasi rem roda yang bersangkutan sehingga mencegah tekanan terus meningkat pada saat rem ditekan lebih kuat. 3. Valve melepaskan (release) tekanan pada rem. 3. Pump Valve melepaskan tekanan pada rem, oleh karena itu maka harus ada alat yang mengembalikan tekanan pada rem, dan inilah fungsi dari pompa tersebut.
2
Gambar 3 : ABS Hydraulic Modulator assembly (valves, pump) (aa1car.com)
4. ABS Controller / Computer Perangkat ini berfungsi untuk memantau informasi kecepatan yang diperoleh speed sensor dan mengatur masing-masing valve.
Prinsip Kerja ABS Salah satu algoritma cara kerja dari sistem ABS secara sederhana adalah dengan memonitor speed sensor pada roda sepanjang waktu untuk mencari terjadinya perlambatan (deceleration) yang tidak wajar. Tepat sebelum terkunci, roda akan mengalami perlambatan yang sangat cepat. Apabila dibiarkan, roda akan berhenti jauh lebih cepat dari mobil, misalnya mobil yang bergerak dengan kecepatan 60 mil per jam akan berhenti dalam 5 detik, namun roda yang terkunci akan berhenti berputar dalam waktu kurang dari 1 detik. ABS Controller kemudian membaca perubahan yang “tidak mungkin” ini dan mengurangi tekanan (release) pada rem tersebut sampai kembali terjadi akselerasi dan kemudian meningkatkan tekanan (pumping) lagi sehingga menimbulkan deselerasi lagi. Sistem ABS dapat bekerja dengan sangat cepat dalam melakukan siklus tersebut, sebelum roda mengalami perubahan kecepatan yang signifikan. Hal ini menyebabkan roda melambat dengan perlambatan yang sama dengan mobil, dengan rem menjaga roda sangat dekat dengan titik dimana roda akan mulai terkunci (lock up). Kondisi ini menghasilkan daya pengereman yang maksimum pada sistem, begitu juga hal ini dapat menjaga roda terus berputar sehingga tetap dapat dikendalikan. 3
Kesimpulannya, prinsip utama dari sistem ABS adalah mengontrol kecepatan putaran roda dengan cara mengontrol tekanan pada jalur sistem pengereman. Dengan demikian dicapai kondisi dimana roda sedang tepat sebelum terkunci, yang mana akan menghasilkan pengereman yang paling efektif.
Gambar 4 : Prinsip kerja ABS (www.ambulancedriving.com)
Tipe-tipe ABS ABS menggunakan beberapa macam skema, yang dapat dibedakan menurut jumlah channel (berapa banyak valve yang dikontrol secara individual) dan jumlah dari speed sensor. 1. 4-channel, 4-sensor ABS Terdapat satu buah speed sensor pada masing-masing keempat roda dan sebuah valve terpisah untuk masing-masing keempat roda. Controller memonitor tiap-tiap roda untuk memastikan roda tersebut memperoleh gaya pengereman yang maksimum. 2. 3-channel, 3-sensor ABS Pada skema ini, masing masing roda depan memiliki sebuah sensor dan valve, namun hanya satu valve dan satu sensor untuk kedua roda belakang. Sistem ini memberikan kontrol secara mandiri pada tiap-tiap roda depan namun tidak pada roda belakang. Pada sistem ini roda belakang harus mulai terkunci lebih dulu baru ABS bekerja, sehingga masih dapat memungkinkan salah satu roda belakang mengalami selip pada saat pengereman. 3. 1-channel , 1-sensor ABS
4
Pada sistem ini, hanya ada 1 valve yang mengontrol kedua roda belakang dan 1 sonsor kecepatan pada poros belakang.
Referensi www.howstuffworks.com www.aa1car.com www.ambulancedriving.com www.pipstore.com
5