Anggit.doc

  • Uploaded by: Anggit Swarna Bumi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anggit.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,896
  • Pages: 8
Sahabat Almarhum Istriku Dibuat oleh : Anggit Swarna Bumi ADEGAN 1 Setelah sepeninggalan Carolyne, istri Rich rumah Carolyne seperti tak ada kehidupan lagi. Dulu ketika Carolyne pulang bekerja dari rumah sakit sebagai perawat, ia langsung menemani Roy dan Jane untuk bermain di halaman belakang, akan tetapi hal itu kini tinggl menjadi kenangan saja. Rumah Carolyne pun sepi. Jeni

: yah aku kangen banget sama mama..( dengan nada sedih)

Rich

: (hanya terdiam)

Roy

: iya pa, Roy juga kangen sama mama.

Rich

: mama sekarang sudah berada disurga nak, mama telah hidup bahagia disana (sambil mengelus-elus kepala Jane dan Roy).

Jane

: tapi aku pengen ketemu pa, pokoknya aku kangen mama, iya mama yang dulu selalu temani aku bermain pak,tapi apa pa sekarang udah ga ada lagi (sambil menaggis)

Rich

: iya papa reti, sekarang Jane sama Roy mainnya sama papa aja ya?( seketika Rich juga teringat pada istrinya)

Roy

: pokoknya kalo ga sama mama gamau pa.

Rich

: iya anakku, ngga Cuma kalian yang kangen papa juga( dengan nada sedih,sambil menanggis)

ADEGAN 2 Di ruang tengah, terdapat foto Carolyne, dengan senyum ceriannya terpampang nyata. Seketika Rich teringat masa-masa hidup bahagia bersama Carolyne. Tanggis Rich pun tak terbendung. Ia hanya bisa meratapi kesedihan atas meninggalnya istrinya itu. Rich

: (sambil menatap dan mengelus foto Carolyne) ma kenapa mama tinggalin papa sama anak-anak? Kenapa? Kenapa harus engkau duluan yang meninggal kenapa ga aku saja? Aku sangat sayang padamu tapi,

kenapa engkau tinggalkan kita disimi? Ngga Cuma aku ma anak-anak kita juga kangen sama kamu ma. Kini aku gatau lagi harus gimana.. Tiba-tiba Jualiana sahabat Carolyne datang. Karena pintu terbuka Juliana langsung memasuki rumah Carolyne. Juliana kaget ketika mendengar suara lirih tanggisan. Dengan berhati-hati ia berusaha meneukan dari mana sumber suara tanggisan itu, di ruang tengah lah Julianan menemukan suara lirih tanggisan itu, yap itu adalah Roy. Juliana lalu menghampiri Roy. Juliana

: ah pintunya terbuka, pasti Rich dan anak-anak berada dirumah( berbicara sendiri). Roy-roy aku dateng bawa kue nih buat anak-anak. Roy roy................................. ah sepertinya aku mendengar tanggisan kira-kira siapa ya( bicara dalam hati). Coba ah, aku tenggok ruang tengah dulu ah... Ya apun ini kan Roy. Sudahlah Roy, Carolyne pasti udah tenang di sana, sama tuhan ( dengan nada membujuk)

Rich

: ga bisa Jul, aku ini sangat sayang pada istriku itu, belum lagi anakanak yang juga sangat sayang padanya.

Julianan

: iya Roy aku sangat paham keadaanya, bukan hanya kamu dan anakanakmu aku pun juga kangen dia.

Rich

: (diam dan terus menatapai foto Carolyne)

Juliana

: Roy kamu harusnya bisa bangkit, jangan sedih berkelanjutan 1 gitu,kasihan istrimu, nanti dia juga ga bisa tenang.

Rich

: (memikirkan kata Juliana) iya bener juga ya katamu.

Jualiana

: makanya kamu harus bangkit Roy, jangan sedih terus.

Rich

: iya Jul kamu bantu aku ya(merengkek)

Juliana

: Buat suami sahabatku, apa sih yang engga Rich ( memeluk Rich). Rich tapi aku tahu kamu ga bakalan semudah itu melupakan dia, tetapi aku akan terus mencoba membantumu Rich.

Rich

: pokoknya aku minta kamu bantu aku agar aku bisa bangkit lagi, dan megurusi anak-anakku.

Juliana

: Iya pastinya, aku tahu banget kok posisimu sekarang gimana. Dulu sewaktu suamiku meninggal aku juga Cuma kayak kamu gini Roy ga ada semangat hidup blas, tapi berkat Carolyne aku bisa bangit dan semangat lagi. Dia dulu tiap pagi jenggukin aku kasih aku semangat

dan motivasi-motivasi gitu Roy. Ya meskipun sampai saat ini pun aku sebenarnya juga kangen banget sama dia,dia adalah suami sempurna bagiku Rich, gimana engga dia sayang banget sama keluarga, sama aku, dan pastinya anak-anak. Sampai saat ini pun anak-anak masih bertanya “ayah dimana ma?” ya pantas mereka tanya begitu, soalnya suamiku meninggalnya kan pas bereka baru bayi.(berusaha menyemangati Roy) Rich

: emang suamimu dulu kenapa Jul?

Juliana

: jadi dulu tu ceritanya dia mau pulang dari Hongkong, tempat kerja dia. Saat itu ga tau kenapa pesawat tiba-tiba hilang contact gitu Rich. Emang sih dia sampe dirumah, tapi keadaannya sudah jadi jenazah, betapa terpukulnya aku Rich (menanggis karena teringgat suaminya).

Rich

: kamu hebat ya, masih setegar itu ( memeluk Juliana)

Jualiana

: ya berkat istrimu itu Rich, dia istri yang hebat.

Rich

: yuk kita bareng-bareng bangkit ya, maaf udah bikin kamu keinget almarhum suamimu. Jul mulai besuk kamu bantu urus anak-anak ya? (memohon)

Juliana

: iya Rich iya, tadi kan udah bilang. Ini kan udah sore aku pamitan pulang dulu ya, jangan lupa anak-anak suruh mandi tu.

Rich

: Sampe ketemu besuk ya.

ADEGAN 3 Setelah Juliana pulang meninggalkan rumah Carolyn, Rich menghampiri anakanaknya dihalaman belakang untuk mandi sore. Dalam perbincanga itu Rich mengenalkan siapa itu Juliana kepada mereka. Rich

: Roy..Jane.. kalian dimana papa nyariin ni(sambil berjalan ke halaman belakang)

Roy,Jane

: kita disini yah (mereka secara bersamaan manjawab)

Rich

: sudah papa duga pasti kalian disini. Kalian mandi dulu sana, nanti keburu malem dingin lo nak ( membujuk Rich,dan Jane).

Roy

: ntar pa ini juga masih jam 5 kan?

Jane

: (memutus perkataan Rich) yahh perempuan yang tadi itu siapa?

Rich

: dia Julianan nak, sahabat ibuk

Roy

: bukan itu tiri kan yah? ( sambil manyun)

Jane

: iya kan pa bukan ibu tiri? ( ikut manyun)

Rich

: bukanlah nak, dia mulai besuk yang akan bantu papa, ngurusin kalian. Kalian kan tahu papa ga bisa dirumah terus, papa juga harus bekerja untuk hidup kita. Sudah sana kalian mandi.

ADEGAN 4 Keesokan harinya tepat pukul 6 pagi, Juliana datang ke rumah Carolyne dengan membawa kedua anaknya Dimas dan Anggara. Karena namanya juga anak kecil, maka Jane Roy,Dimas,Anggara dengan mudah akrab. Juliana

: (mengetuk pintu rumah) pagi Rich,pagi anak-anak.

Rich

: nah ini dia yang ditunggu-tunggu dateng juga, yuk masuk (dengan nada ramah)

Jualiana

: yuk nak masuk dulu ( mengajak kedua anaknya masuk)

Rich

: o ini to jagoanmu Jul siapa namanya( tanya pada anak-anak Juliana)

Dimas

: aku dimas om

Anggara

: kalo aku Anggara om

Rich

: wah kalian pinter-pinter ya(memuji Dimas dan Anggara)

Juliana

: Siapa dulu dong ibunya, Rich. Mana nih Roy sama Jane?

Rich

: itu mereka ada di halaman belakang, Dimas dan Anggara langsung nyusul kesana aja gih.

Juliana

: tapi kan Roy sama Jane belum kenal anakku Rich?

Rich

: ah santai aja,mereka pasti akan mudah akrab, secara mereka masih anak-anak gitu. Anak-anaku juga udah aku kasih tau kok kamu siapa, malah mereka mengira kamu mau aku jadikan ibu tiri.

Juliana

: ah mereka anak kecil, sukanya gitu.

Rich

: sampe lupa nih aku harus kerja,aku berangkat dulu ya Jul, maaf ya banyak ngerepoti (dengan senyum)

Juliana

: iya Rich kayak baru kenal aja , kmu tenang aja lah (dengan nada santai)

Setelah Rich pergi meninggalkan rumah untuk bekerja, Juliana memperkanalkan dirinya pada anak-anak Rich yaitu Jane sama Roy. Sama seperti apa kata Rich, anak Rich beneran langsung akrab pada siapapun. Sementara mereka asyik bermain, Juliana membuatkan mereka semua Dimas,Anggara,Jane,dan Roy makanan ringan dan mereka semua sangat menyukaiinya. Juliana

: Pagi anak-anak, udah tau tante siapa belum?

Jane

: Udah tante,tante kan sahabat deket mamaku.

Juliana

: Pinter, pasti papa kamu udah bilang ya? (mulai ngobrol dengan asik)

Roy

: iya tante (sahut Roy)

Juliana

: o iya kenalin ini anak tante, sini-sini, yang ini Dimas dan yang ini Anggara( sambil menunjuk kedua anaknya)

Roy

: iya tante,tadi udah kenalan juga, iya kan Dim,Ngga?

Dimas,Anggara: iya ma bener kata Roy Juliana

: kalian kan tadi belum makan, kalian mau tante bikinin apa nih?

Jane :

kita nurut aja asal enak tante,hehehe

ADEGAN 5 Kedekatan Juliana,Dimas,Anggara,Jane,dan Roy terus berlanjut sampai sore hari. Sekitar setengan lima Rich pulang bekerja. Dan Rich sudah melihat kedua anaknya sudah rapi. Rich pun mengajak mereka semua( Juliana,Roy,Jane,Dimas,Anggara) untuk keluar mencari makan bareng, tapi karena Dimas,dan Anggara keburu ingin pulang maka niat itu diurungkan. Rich

: wah anak papa udah rapi-rapi semua.

Roy

: iya ni pa,tante Juliana yang mandiin kita.

Rich

: sebagai tenda terimakasih untukmu, yuk kita makan keluar dulu bareng-bareng?

Juliana

: Gimana ya, ini Rich anak-anakku ingin segera pengen pulang soalnya,mungkin lain waktu aja ya?

Rich

: Apa mereka tidak betah disini? (sahut Rich)

Juliana

: Bukan begitu, mereka ingin keburu-buru ketemu kakek yang abis manen mangga Rich, mereka betah kok disini. Iya kan Dim,Ngga?

Dimas,Anggara: iya om, keburu pengen ketemu nenek aja. Rich

: yaudah lah, klo begitu, kalian pulangnya hati-hati ya,

Dimas

: Siap om.

ADEGAN 6 Rich menanyai kedua anaknya tentang kesehariannya bersama Julianan. Dan mereka sangat wellcome terhadap juliana. Rich

: nak gimana tadi seharian sama tante Juliana?

Jane

: Seneng pa, malah pake banget.

Rich

: kalo kamu gimana Roy?

Roy

: Sama pa,seneng juga, habis tante Julianan baik banget.

Rich

: sykurlah (sambil mengelus dada)

Hari beranjak malam, dan kemudian pagi itu sama seperti pagi sebelumnya Juliana datang kerumah Rich untuk mengurusi anak-anak Rich. Hal tersebut terus berlanjut sampai 4 bulan, tanpa henti. Hingga pada akhirnya pada suatu hari, tepatnya sabtu malam Rich mengajak Juliana untuk keluar bareng, dalam rangka dinner tapi hanya berdua saja,disebuah kafe deket rumah Juliana.Dalam dinner tersebut Rich ingin membicarakan hal penting padanya. Rich

: Jul kamu malam ini beda ya, keliatanan cantik banget ( nada menggoda)

Juliana

: ah bisa aja rich kmu itu.(membalas dengan malu-malu)

Rich

: tapi ini beneran Jul, ga mungkin aku bohong sama cewek secantik kamu.

Juliana

: Rich,kmu ga lagi mabuk kan?

Rich

: ga dong, o iya kamu mau pesen apa?

Julianan

: aku sebenarnya tadi udah makan sama anak-anak, jadi aku pesen milkshake aja deh rich. Kalo kamu pesen apa Rich?sekalian aku tulisin ya (menawari rich)\

Rich

: kalo aku maunya kamu gmna?

Jualiana

: udah ah rich jangan ngaco to. Jadi pesen apa nih?

Rich

: kalo aku pesennya hatimu digabungin sama hatiku gimana Jul?

Juliana

: ah udah ah,kalo masih ngajo aku pulang aja ya (dengan sedikit jutek,tapi masih cantik).

Rich

: eitsss jangan marah neng( sambil pegang tangan Juliana) aku pesen steak sama milkshake juga ja deh.

Juliana

: Nah mbok yang jelas gitu. Ehh aku mau nanya ya, knpa ni tumben aja aku keluar dinner bareng berdua gini? Habis dapet bonus dari kantor ya Rich?

Rich

: iya aku ngajak kamu kesini karena hari ini istimewa buat kita?

Juliana

: Ha,kita?

Rich

: iya aku mau jujur sama kamu selama ini aku tak bisa melupakan istriku, tapi berkat kamu yang selalu support aku aku bisa bangkit dari keterpurukan ini. Anak-anak juga udah nyaman kan sama kamu,jadi mau kah kamu menjadi istriku? (Rich yang tadinya duduk,langsung jongkok sambil memegang tangan Juliana) would you marry me darling?

Juliana

: maaf aku ga bisa Rich.....(belum juga usai ngomong Rich sudah memutus perkataannya)

Rich

: kenapa ga bisa Jul, selama ini kamu juga ga punya suami, ga ada pacar, sama kan kayak aku? (dengan sedikit melas) dan selama ini pula anakanak kita juga udah nyaman kan sama kamu? Lalu kamu begitu perhatiannya sama anak-anakku karena apa? Karena kasihan sama aku? Ha jawab?

Julianna

: maksud aku tu aku ga bisa....?

Rich

: Ga bisa apa lagi sih?

Juliana

: iya aku juga ga bisa jauh-jauh dari kamu juga Rich aku merasa nyawan banget sama kamu dan anak-anakmu begitu juga anak-anakku.

Rich

: Jadi kita nikah? Jadi kita bisa panggil-panggilan sayang dong?

Juliana

: ga boleh sayanggg

Rich

: nah tu keceplosan

Juliana

: (hanya tersenyum malu)

Rich

: makasih ya udah mau terima aku sayang.

Juliana

: sayang?

Rich

: iya sayang banget sama kamu.

Juliana

: kamu tu ya bisa aja gombalnya

More Documents from "Anggit Swarna Bumi"

Sigl Nidvid.docx
May 2020 3
Tugas Gnss 1.docx
May 2020 4
Anggit.doc
May 2020 1
Rendemen.docx
June 2020 20