3.1
Analisis Jaringan Prasarana 3. 2. 1
Jaringan Pergerakan
Sistem pergerakan di Kecamatan Kajen terbentuk akibat perkembangan aktivitas penduduk. Sistem transportasi yang ada di Kecamatan Kajen merupakan sistem transportasi darat. Jaringan jalan utama yang melewati Kecamatan Kota Kajen adalah jalan kolektor primer yaitu jalan yang melewati KecamatanWiradesalingkar barat Kajen-Banjarnegara, selain itu jal kolektor primer juga terdapat di lingkar utara kajen dan lingkar selatan kajen. Sistem jaringan jalan lain yang mendukung pergerakan di Kecamatan Kajen adalah jaringan jalan lokal yang menghubungkan pusat-pusat kecamatan sekitar seperti Kecamatan Kesesi, Karanganyar, Bojong, Paninggarang. Kecamatan Kajen juga dihubungkan dengan jalan lokal yang menghubungkan pusat – pusat pengembangan yang ada di dalam kawasan permukiman. 1. Analisis Jaringan Jalan Prasarana jalan merupakan prasarana yang mempengaruhi kehidupan suatu wilayah, dengan adanya jalan,
jarak antara tempat asal dan tujuan dapat
diperkecil. Jalan tanpa disadari juga akan membentuk struktur fisik kota/ wilayah. Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, sistem jaringan jalan secara garis besar terbagi atas sistem primer dan sistem sekunder. Pengertian masing-masing sistem jaringan jalan tersebut sebagai berikut: a.
Sistem jaringan jalan primer adalah sistem jaringan jalan yang disusun dengan mengikuti ketentuan pengaturan struktur ruang pengembangan wilayah yang menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi dalam struktur wilayah.
b.
Sistem jaringan jalan sekunder, yaitu sistem jaringan jalan yang disusun dengan mengikuti ketentuan pengaturan struktur ruang kota/kawasan yang menghubungkan kawasan-kawasan/ subkawasan yang mempunyai fungsi baik primer maupun sekunder. Selanjutnya masing-masing sistem jaringan jalan tersebut terbagi atas
klasifikasi fungsi jaringan jalan yaitu: Jalan kolektor, Jalan lokal, dan Jalan lingkungan. Untuk wilayah Kecamatan Kajen, jaringan jalan yang ada sebagai berikut:
a.
Jaringan Jalan Kolektor primer Jalan kolektor adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan Kolektor yang ada di Kecamatan Kajen berada jalan yang melewati Wiradesa-lingkar barat Kajen-Banjarnegara, selain itu kolektor primer juga terdapat di lingkar utara kajen dan lingkar selatan kajen. Kondisi jalan kolektor di Kecamatan Kajen sudah baik. sehingga pergerakan aktivitas di jalan tersebut tidak terganggu.
b.
Jaringan Jalan Lokal Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal di daerah Kecamatan Kajen yaitu melewati wilayah Gandarum-Tambakroto-Kajen-Kebonagung-Gejlig. Kondisi jalan lokal di Kecamatan Kajen cukup baik walaupun ada beberapa jalan yang tidak rata atau bergelombang. Hal ini dikarenakan faktor topografi perbukitan, sehingga diperlukan perkerasan jalan yang kuat.
c.
Jaringan Jalan Lingkungan Jalan Lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata – rata rendah. Jalan lingkungan di Kecamatan Kajen menjadi penghubung antar desa/kelurahan berupa jalan aspal, jalan tanah, jalan paving, dan jalan kerikil/berbatu. Keadaan jalan lingkungan di Kecamatan Kajen sudah cukup baik namun di beberapa desa maupun ruas jalan masih ada kerusakan seperti aspal yang tererosi. Sehingga diperlukan peningkatan kualitas jalan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat.
Adapun kriteria teknis dari pembangunan jalan, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.5 Standar Pelayanan Minimum Jalan Non Tol No
Sistem dan Fungsi Jalan
Kecepatan
Lebar Badan
Kendaraan
Jalan
Syarat Lalu lintas Tidak boleh terganggu oleh
1
Arteri Primer
Minimal 60 Km/h
Minimal 11 M
aktivitas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal Jalan masuk
2
Kolektor Primer
Minima 40 Km/h
Minimal 9 M
dibatasi agar lalulintas lancar
3
Lokal Primer
Minimal 20 Km/h
Minimal 7.5 M
4
Lingkungan Primer
Minumal 15 Km/h
Minimal 6.5 M
Pada arus lalu lintas cepat tidak
5
Arteri Sekunder
Minimal 30 Km/h
Minimal 11 M
boleh terganggu oleh arus lalu lintas lambat Pada arus lalu lintas cepat tidak
6
Kolektor Sekunder
Minimal 20 Km/h
Minimal 9 M
boleh terganggu oleh arus lalu lintas lambat
7
Lokal Sekunder
8
Lingkungan Sekunder
Minimal 10 Km/h
Minimal 7.5 M
-
Minimal 10 Km/h
Minimal 6.5 M
-
Sumber: Standar Pelayanan Minimal Jalan Non-Tol
Berikut ini merupakan panjang ruas jalan dan kondisi Tabel 3.6 Data jalan Kecamatan Kajen
Sumber: DPU Kabupaten Pekalongan
Dapat disimpulkan bahwa jalan kolektor primer di Kecamatan Kajen sudah memenuhi kriteria persyaratan jalan yaitu dapat dilihat dari lebar jalan. Sedangkan jalan lokal tidak ada yang memenuhi standar pelayanan minimum. Dan jalan lingkunagan sebagian sudah memenuhi standar minimum, sedangkan untuk yang lainnya, kelebaran jalan masih kurang dari standar pelayanan minimum non tol. Untuk kondisi jalan di Kecamatan Kajen sebagian sudah baik. Hanya ada beberapa titik yang mengalami jalan rusak, diantaranya dijalan gejlig, kebonagung, dan gandarum.
Peta 3.1 Jaringan Pergerakan
3. 2. 2
Jaringan Energi Kelistrikan
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk di kawasan perkotaan untuk menunjang aktivitas masyarakat dan perkembangan kota. Kebutuhan listrik masyarakat Kecamatan Kajen seluruhnya sudah terpenuhi. Pemenuhan energi listrik tersebut, dipenuhi seluruhnya oleh PLN. Pengembangan jaringan energi listrik disesuaikan dengan kriteria jalan. Jaringan listrik tegangan menengah akan ditempatkan pada jalan-jalan utama, sedangkan jaringan listrik tegangan rendah (jaringan distribusi) akan dikembangkan di setiap ruas jalan. Pengembangan dititik beratkan pada peningkatan daya terpasang dengan meningkatkan kapasitas gardu yang ada. Jaringan listrik berasal dari gardu induk, untuk selanjutnya disalurkan ke gardu listrik dengan menggunakan saluran listrik tegangan tinggi (250 KV) mengikuti jaringan jalan yang ada. Dari gardu listrik, tegangan diturunkan menjadi 250 V dan disalurkan ke rumah-rumah. Gardu distribusi yang berfungsi menurunkan tegangan listrik dari tegangan menengah ketegangan rendah direncanakan untuk ditempatkan pada setiap percabangan menuju jaringan tegangan rendah. Lokasi penempatan gardu distribusi diupayakan tidak terletak di depan kapling bangunan, namun pada lokasi-lokasi berikut: a.
Pada lokasi fasilitas umum
b.
Pada taman, makam
c.
Di depan kapling bangunan yang merupakan bangunan pojok
Kecamatan Kajen memiliki kebutuhan listrik sebagai berikut:
Tabel 3.7 Proyeksi Jaringan Listrik
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2019
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2019 Gandarum
4991
2245914
561479
224591
561479
1010662
Pekiringan Alit
3236
1456310
364078
145631
364078
655340
Kutorejo
2129
957969
239492
95797
239492
431086
Kajen
4540
2042886
510722
204289
510722
919299
Nyamok
3162
1422998
355749
142300
355749
640349
Tanjung Sari
3079
1385633
346408
138563
346408
623535
Gejlig
5347
2406176
601544
240618
601544
1082779
Kebonagung
4031
1813748
453437
181375
453437
816187
Tambakroto
1921
864333
216083
86433
216083
388950
Kutorojo
1363
613136
153284
61314
153284
275911
Linggoasri
1697
763494
190873
76349
190873
343572
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2019
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2019 Brengkolang
715
321874
80468
32187
80468
144843
Pringsurat
1523
685164
171291
68516
171291
308324
Sokoyoso
1096
493390
123347
49339
123347
222025
Sin.Prendeng
2083
937261
234315
93726
234315
421767
Kajongan
1486
668507
167127
66851
167127
300828
Pek. Ageng
1410
634294
158573
63429
158573
285432
Sabarwangi
1198
539307
134827
53931
134827
242688
Kalijoyo
2158
971024
242756
97102
242756
436961
Wonorejo
1594
717126
179281
71713
179281
322707
Tanjung Kulon
1821
819315
204829
81932
204829
368692
Sangkanjoyo
1565
704071
176018
70407
176018
316832
Salit
1952
878288
219572
87829
219572
395230
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2019
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2019 Sambiroto
2458
1106076
Rowolaku
1967
885041
276519
110608
276519
497734
221260
88504
221260
398268
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2024
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2024 Gandarum
4993
2246779
561695
224678
561695
1011051
Pekiringan Alit
3237
1456650
364163
145665
364163
655493
Kutorejo
2130
958338
239584
95834
239584
431252
Kajen
4541
2043673
510918
204367
510918
919653
Nyamok
3136
1411395
352849
141140
352849
635128
Tanjung Sari
3080
1386167
346542
138617
346542
623775
Gejlig
5349
2407102
601776
240710
601776
1083196
Kebonagung
4032
1814446
453612
181445
453612
816501
Tambakroto
1921
864666
216166
86467
216166
389099
Kutorojo
1363
613372
153343
61337
153343
276017
Linggoasri
1697
763788
190947
76379
190947
343704
Brengkolang
716
321998
80499
32200
80499
144899
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2024
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2024 Pringsurat
1523
685427
171357
68543
171357
308442
Sokoyoso
1097
493580
123395
49358
123395
222111
Sin.Prendeng
2084
937621
234405
93762
234405
421930
Kajongan
1486
668765
167191
66876
167191
300944
Pek. Ageng
1410
634538
158635
63454
158635
285542
Sabarwangi
1199
539515
134879
53952
134879
242782
Kalijoyo
2159
971397
242849
97140
242849
437129
Wonorejo
1594
717402
179351
71740
179351
322831
Tanjung Kulon
1821
819631
204908
81963
204908
368834
Sangkanjoyo
1565
704342
176086
70434
176086
316954
Salit
1953
878626
219657
87863
219657
395382
Sambiroto
2459
1106501
276625
110650
276625
497926
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2024
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2024 Rowolaku
1968
885381
221345
88538
221345
398422
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2029
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2029 Gandarum
4995
2247644
561911
224764
561911
1011440
Pekiringan Alit
3239
1457432
364358
145743
364358
655844
Kutorejo
2130
958707
239677
95871
239677
431418
Kajen
4543
2044459
511115
204446
511115
920007
Nyamok
3165
1424093
356023
142409
356023
640842
Tanjung Sari
3082
1386700
346675
138670
346675
624015
Gejlig
5351
2408029
602007
240803
602007
1083613
Kebonagung
4034
1815145
453786
181514
453786
816815
Tambakroto
1922
864998
216250
86500
216250
389249
Kutorojo
1364
613608
153402
61361
153402
276124
Linggoasri
1698
764082
191021
76408
191021
343837
Brengkolang
716
322122
80530
32212
80530
144955
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2029
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2029 Pringsurat
1524
685692
171423
68569
171423
308561
Sokoyoso
1097
493770
123442
49377
123442
222196
Sin.Prendeng
2084
937983
234496
93798
234496
422092
Kajongan
1487
669022
167256
66902
167256
301060
Pek. Ageng
1411
634783
158696
63478
158696
285652
Sabarwangi
1199
539723
134931
53972
134931
242875
Kalijoyo
2159
971771
242943
97177
242943
437297
Wonorejo
1595
717678
179420
71768
179420
322955
Tanjung Kulon
1822
819946
204987
81995
204987
368976
Sangkanjoyo
1566
704613
176153
70461
176153
317076
Salit
1953
878964
219741
87896
219741
395534
Sambiroto
2460
1106928
276732
110693
276732
498117
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2029
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2029 Rowolaku
1968
885722
221431
88572
221431
398575
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2034
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2034 Gandarum
4997
2248510
562127
224851
562127
1011829
Pekiringan Alit
3240
1457993
364498
145799
364498
656097
Kutorejo
2131
959076
239769
95908
239769
431584
Kajen
4545
2045247
511312
204525
511312
920361
Nyamok
3166
1424642
356160
142464
356160
641089
Tanjung Sari
3083
1387234
346809
138723
346809
624255
Gejlig
5353
2408956
602239
240896
602239
1084030
Kebonagung
4035
1815844
453961
181584
453961
817130
Tambakroto
1923
865332
216333
86533
216333
389399
Kutorojo
1364
613845
153461
61384
153461
276230
Linggoasri
1699
764376
191094
76438
191094
343969
Brengkolang
716
322246
80561
32225
80561
145011
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2034
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2034 Pringsurat
1524
685955
171489
68596
171489
308680
Sokoyoso
1098
493960
123490
49396
123490
222282
Sin.Prendeng
2085
938344
234586
93834
234586
422255
Kajongan
1847
831280
207820
83128
207820
374076
Pek. Ageng
1411
635027
158757
63503
158757
285762
Sabarwangi
1200
539931
134983
53993
134983
242969
Kalijoyo
2160
972146
243036
97215
243036
437466
Wonorejo
1595
717955
179489
71795
179489
323080
Tanjung Kulon
1823
820262
205065
82026
205065
369118
Sangkanjoyo
1566
704885
176221
70488
176221
317198
Salit
1954
879303
219826
87930
219826
395686
Sambiroto
2461
1107354
276838
110735
276838
498309
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2034
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2034 Rowolaku
1969
886063
221516
88606
221516
398728
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2039
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2039 Gandarum
4998
2249202
562301
224920
562301
1012141
Pekiringan Alit
3241
1458554
364639
145855
364639
656349
Kutorejo
2132
959445
239861
95945
239861
431750
Kajen
4547
2046034
511508
204603
511508
920715
Nyamok
3167
1425191
356298
142519
356298
641336
Tanjung Sari
3084
1387769
346942
138777
346942
624496
Gejlig
5355
2409884
602471
240988
602471
1084448
Kebonagung
4037
1816543
454136
181654
454136
817444
Tambakroto
1924
865665
216416
86566
216416
389549
Kutorojo
1365
614081
153520
61408
153520
276336
Linggoasri
1699
764670
191168
76467
191168
344102
Brengkolang
716
322370
80592
32237
80592
145066
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2039
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2039 Pringsurat
1525
686219
171555
68622
171555
308799
Sokoyoso
1098
494150
123537
49415
123537
222367
Sin.Prendeng
2086
938705
234676
93870
234676
422417
Kajongan
1488
669537
167384
66954
167384
301292
Pek. Ageng
1412
635271
158818
63527
158818
285872
Sabarwangi
1200
540139
135035
54014
135035
243062
Kalijoyo
2161
972520
243130
97252
243130
437634
Wonorejo
1596
718231
179558
71823
179558
323204
Tanjung Kulon
1824
820578
205144
82058
205144
369260
Sangkanjoyo
1567
705156
176289
70516
176289
317320
Salit
1955
879642
219910
87964
219910
395839
Sambiroto
2462
1107780
276945
110778
276945
498501
Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk Tahun 2039
Domestik
Non Dosmetik
Total kebutuhan (KVA)
Jumlah penduduk ×
Industri (25%) ×
Cadangan (10%) ×
(900) (KVA)
domestik (KVA)
domestik (KVA)
Fasilitas (25%) ×
Penerangan Jalan
domestik
(45%)x domestik
(KVA)
(KVA)
Proyeksi Tahun 2039 Rowolaku
1970
886405
221601 Sumber : Analisis Kelompok, 2018
88640
221601
398882
Pada proyeksi penduduk di Kecamatan Pekalongan pada tahun 2024 kebutuhan listrik terbanyak di Desa Gejlig dengan 2.246.779 KVA dengan proyeksi penduduk sebanyak 5349 jiwa, dan kebutuhan listrik paling sedikit terdapat di Desa Brengkolang dengan kebutuhan listik hanya 321.998 KVA dengan jumlah proyeksi penduduk sebanyak 716 jiwa. Pada proyeksi tahun 2029 kebutuhan listrik di Desa Gejlig juga paling banyak yaitu 2.408.029 KVA dengan proyeksi penduduk sebanyak 5351 jiwa. Kebutuhan listrik paling sedikit berada di Desa Brengkolang dengan 322.122 KVA dengan proyeksi hanyak 716 jiwa. Pada tahung 2034 kebutuhan listrik terbanyak masih berada pada Desa Gejlig dengan kebutuhan mencapai 2.408.956 KVA dengan proyeksi penduduk mencapai 5353 jiwa, sedangankan paling sedikit kebutuhan listriknya berada di Desa Brengkolang dengan hanya membutuhkan listrik 322.246 KVA dengan proyeksi penduduknya mencapai 716 jiwa. Tahun 2039 kebutuhan listrik terbanyak juga masih berada di Desa Gejlig dengan jumlah kebutuhan mencapai 2.409.884 KVA dengan jumlah proyeksi penduduk 5355. Kebutuhan listrik paling kecil berada di Desa Brengkolang dengan hanyak membutuhkan pasokan listrik sebesar 322.370 KVA dengan proyeksi penduduk sebanyak 716. 3. 2. 3
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telepon merupakan infrastruktur yang sangat penting bagi kelancaran informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, keberadaan jaringan telepon di kawasan perencanaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas masyarakat. Pada saat ini jaringan nirkabel sering digunakan termasuk juga di Kecamatan Kajen karena efektif. Namun jaringan kabel juga masih digunakan dibeberapa rumah, instansi, sekolah, maupun dalam perniagaann. Untuk jaringan nirkabel pengadaan BTS sebagai penguat signal sangat dibutuhkan. Permasalahan yang lain adalah dibeberapa tempat terdapat daerah yang tidak dijangkau oleh layanan sinyal seluler, sehingga mengalami blank spot. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlunya persebaran BTS sebagai pemancar sinyal yang merata di Kecamata Kajen. Penataan pembangunan menara dalam hal ini menara telekomunikasi (BTS) diarahkan sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor:18 Tahun 2009, Nomor:07/PRT/M/2009, Nomor: 19/PER/M.KOMINFO/03/2009, Nomor: 3 /P/2009 tentang Pedoman
Pembangunan Dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi. Arahan kriteria pendirian menara BTS sebagai berikut: a.
Daya dukung lahan untuk pendirian menara di atas lahan (green field)
b.
KDH minimal pendirian menara adalah 30 (tiga puluh) persen
c.
Kaveling menara yang berlokasi pada sisi jaringan jalan harus berada di luar ruwasja
d.
Ketentuan jarak bebas bangunan menara terhadap jaringan jalan menggunakan kriteria jarak terjauh yang diukur berdasarkan ketentuan: 1) GSB yang berlaku; dan 2) Tinggi menara, yaitu: a.
Tinggi menara di atas 60 meter, maka jarak bebas bangunan menara terhadap jaringan jalan adalah selebar kaki menara atau pondasi; dan
b.
Tinggi menara di bawah 60 meter, maka jarak bebas bangunan menara terhadap jaringan jalan adalah selebar setengah kaki menara atau pondasi
c.
Ketentuan jarak bebas menara terhadap bangunan terdekat diukur berdasarkan ketentuan:
3) KDB dalam rencana tata ruang; dan 4) Jenis dan tinggi menara: 1.
Menara mandiri: a.
Tinggi menara di atas 60 meter, maka jarak bebas bangunan menara terhadap bangunan terdekat di sekitarnya adalah 2 (dua) kali lebar kaki menara atau pondasi; dan
b.
Tinggi menara di bawah 60 meter, maka jarak bebas bangunan menara terhadap bangunan terdekat di sekitarnya adalah selebar kaki menara atau pondasi.
c.
Untuk menara teregang, jarak bebas minimal dari ujung angkur kawat terhadap pagar keliling adalah 2,5 m.
d.
Untuk menara tunggal dengan ketinggian di atas 50 meter, maka jarak bangunan menara terhadap bangunan terdekat di sekitarnya adalah 5 meter.
Dalam SNI 03-1733-2004 disebutkan beberapa kriteria dalam merencanakan sebuah sarana telepon umum. Dalam penyediaan sambungan telepon dituliskan beberapa kriteria yaitu 1.
Dibutuhkan sekurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap 250 jiwa penduduk (unit RT).
2.
Ketersediaan sambungan telepon umum harus memiliki jarak radius bagi pejalan kaki yaitu 200-400 meter, penempatan telepon umum di tempatkan diarea-area publik.
3.
Penempatan telepon terlindungi dari cuaca.
Untuk penyediaan jaringan telepon bertuliskan kriteria yaitu : 1.
Tiap lingkungan rumah perlu dilayani jaringan telepon lingkungan dan jaringan telepon kehunian
2.
Jaringan telepon dapat diintegrasikan dengan jaringan jalan.
Berikut merupakan persebaran BTS di Kecamatan Kajen meliputi :
Tabel 3.8 Persebaran BTS di Kecamatan Kajen PEMILIK MENARA
PT. XL
PT. INDOSAT
PT. INDOSAT
ALAMAT Jl. Raya Madurejo Kajen Kecamatan Kajen Kab. Pekalongan Dukuh Karagan Selatan Rt.01 Rw.11 Desa Gandarum Kec. Kajen Kabupaten Pekalongan Ds. Tambor, Miyamah Rt 13/06 Jl.Tambar Raya Kajen
TINGGI MENARA 71
32
70
PT. INDOSAT
PT. INDOSAT
PT. TELKOMSEL
Yosorejo Rt/Rw 02/03 Kel. Linggoasri Kec. KajenPekalongan Jl Ki Ageng Giring Rt 6 Rw 3 Dukuh Piyudan Ds Wonorejo Kec Kajen Kab Pekalongan Dukuh Sibedug Rt 02 Rw 04 Ds Kebon Agung Kec. Kajen Kab. Pekalongan
72
52
72
PT. TELKOMSEL
Ds Wonorejo Rt 05 Rw 02 Kec. Kajen Kab. Pekalongan
72
PT. TELKOMSEL
Ds Yosorejo Rt 03 Rw 02 Kec. Kajen Kab. Pekalongan
72
PT. PROTELINDO
Kelurahan Kajen, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan
72
PT. PROTELINDO
Kelurahan Kajen Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan
54
PT. PROTELINDO
Desa Nyamok, Kec. Kajen, Kab. Pekalongan
62
TBG
Desa Gejlig Kecamatan Kajen Kab. Pekalongan
52
PT. PROTELINDO
Desa Pekiringan Alit Rt. 01 Rw. 01 Kec. Kajen
40
PT. ERA BANGUN
Dusun Kemandoran RT. 03 RW. 004 Kelurahan Kalijoyo
TOWERINDO
Kecamatan Kajen Kab, Pekalongan
42
Sumber: Kominfo Kecamatan Kajen, 2018
Dari data diatas maka dapat diperoleh peta persebaran BTS di Kecamatan Kajen, yaitu sebagai berikut:
Peta 3.3 Persebaran BTS
3. 2. 4
Jaringan Air Bersih
Air merupakan sumberdaya alam yang selalu terbarukan yang diperlukan untuk kebutuhan pokok makhluk hidup. Sebagai akibat dari adanya fenomena alam dan perilaku manusia, keberadaannya makin lama makin sulit diperoleh baik secara kualitas maupun kuantitas, air yang semula merupakan benda sosial berubah menjadi benda ekonomi yang mempunyai nilai tinggi. Air juga mempunyai nilai strategis karena diperlukan untuk memenuhi berbagai keperluan seperti pertanian, perumahan dan permukiman, industri, pariwisata, dan lain sebagainya. Pengelolaan sumberdaya air pada dasarnya berupa pemanfaatan, perlindungan, pengembangan, pengawasan, pengendalian dan pengaturan yang bersifat spesifik dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh (hulu-hilir), kualitas, berkelanjutan (antar generasi), berwawasan lingkungan dengan wilayah sungai (satu wilayah hidrologis). Sumberdaya air terdiri dari air tanah dan air permukaan Sistem penyediaan air minum secara umum dibagi menjadi 2 sistem, yaitu sistem perpipaan dan sistem non perpipaan. Pelayanan air minum dengan sistem non perpipaan adalah sistem pemenuhan kebutuhan air yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sedangkan sistem perpipaan yaitu penyediaan air bersih yang dikelola oleh PDAM dengan pelayanannya melalui distribusi perpipaan. Dalam perhitungan kebutuhan air bersih ada beberapa asumsi perhitungan yaitu: 1.
Kebutuhan air bersih 1 orang adalah 120 lt/jiwa/hari dalam wilayah perkotaan (perman PU 41tahun 2007).
2.
Kebutuhan industri adalah 10% kebutuhan rumah tangga.
3.
Kebutuhan air bersih fasilitas sosial dan fasilitas umum adalah 10% kebutuhan rumah tangga.
4.
Semua satuan dalam liter. Kecamatan Kajen memiliki beberapa titik mata air yang tersebar dibeberapa
kelurahan ataupun desa. Berikut merupakan data mata air dan debit sumber mata air.
Tabel 3.9 Sumber Mata Air di Kecamatan Kajen Kapasitas Produksi No.
SPAM
Cangkupan layanan
Terpasang
Produksi
Jam operasi
Jumlah
(lt/d)
(lt/d)
(jam)
desa/kelurahan
30
30
24
25
5
4
21
Desa terlayani
MA Umbul 1.
mubal-
16
Kajen Sumur Dalam 2.
(Artetis) : SB
Di daerah sebagian Kecamatan Kajen
Kutorejo Kajen Sumber: PDAM Kecamatan Kajen, 2018
Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, Kecamatan Kajen menggunakan mata air Umbul Mubal yang berada di Kecamatan Kajen dengan cangkupah sekitar 80% desa yang sudah terlayani. Sedangkan sebagian desa yang belum menggunakan air PDAM ini, masyarakat menggunakan sumur dalam (artetis) yang tersebar sekitar 10%. Sisanya masyarakat menggunakan surur galian. Berikut merupakan kebutuhan air bersih di Kecamatan Kajen:
Tabel 3.10 Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Kajen JUMLAH Desa/Kelurahan
PENDUDUK THN
DOMESTIK
PERDAGANGAN
2019
KEBUTUHAN AIR FASOS
HIDRO
TINGKAT KEBOCORAN
Proyeksi Tahun 2019 Gandarum
4991
2495
Pekiringan Alit
3236
1618
Kutorejo
2129
1064
Kajen
4540
2270
Nyamok
3162
1581
Tanjung Sari
3079
1540
Gejlig
5347
2674
Kebonagung
4031
2015
Tambakroto
1921
960
Kutorojo
1363
681
Linggoasri
1697
848
59891
59891
29946
119782
38835
38835
19417
77670
25546
25546
12773
51092
54477
54477
27238
108954
37947
37947
18973
75893
36950
36950
18475
73900
64165
64165
32082
128329
48367
48367
24183
96733
23049
23049
11524
46098
16350
16350
8175
32701
20360
20360
10180
40720
Brengkolang
715
358
Pringsurat
1523
761
Sokoyoso
1096
548
Sin.Prendeng
2083
1041
Kajongan
1486
743
Pek. Ageng
1410
705
Sabarwangi
1198
599
Kalijoyo
2158
1079
Wonorejo
1594
797
Tanjung Kulon
1821
910
Sangkanjoyo
1565
782
Salit
1952
976
Sambiroto
2458
1229
Rowolaku
1967
983
8583
8583
4292
17167
18271
18271
9136
36542
13157
13157
6579
26314
24994
24994
12497
49987
17827
17827
8913
35654
16915
16915
8457
33829
14382
14382
7191
28763
25894
25894
12947
51788
19123
19123
9562
38247
21848
21848
10924
43697
18775
18775
9388
37550
23421
23421
11711
46842
29495
29495
14748
58991
23601
23601
11801
47202 1404444
Jumlah
58519
7022222
702222
702222
351111
JUMLAH Desa/Kelurahan
PENDUDUK THN
DOMESTIK
PERDAGANGAN
2024
KEBUTUHAN AIR FASOS
HIDRAN
TINGKAT KEBOCORAN
Proyeksi Tahun 2024 Gandarum
4993
599141
59914
59914
29957
119828
Pekiringan Alit
3237
388440
38844
38844
19422
77688
Kutorejo
2130
255557
25556
25556
12778
51111
Kajen
4541
544979
54498
54498
27249
108996
Nyamok
3136
376372
37637
37637
18819
75274
Tanjung Sari
3080
369645
36964
36964
18482
73929
Gejlig
5349
641894
64189
64189
32095
128379
Kebonagung
4032
483852
48385
48385
24193
96770
Tambakroto
1921
230577
23058
23058
11529
46115
Kutorojo
1363
163566
16357
16357
8178
32713
Linggoasri
1697
203677
20368
20368
10184
40735
716
85866
8587
8587
4293
17173
1523
182781
18278
18278
9139
36556
Brengkolang Pringsurat
Sokoyoso
1097
131621
13162
13162
6581
26324
Sin.Prendeng
2084
250032
25003
25003
12502
50006
Kajongan
1486
178337
17834
17834
8917
35667
Pek. Ageng
1410
169210
16921
16921
8461
33842
Sabarwangi
1199
143871
14387
14387
7194
28774
Kalijoyo
2159
259039
25904
25904
12952
51808
Wonorejo
1594
191307
19131
19131
9565
38261
Tanjung Kulon
1821
218568
21857
21857
10928
43714
Sangkanjoyo
1565
187825
18782
18782
9391
37565
Salit
1953
234300
23430
23430
11715
46860
Sambiroto
2459
295067
29507
29507
14753
59013
Rowolaku
1968
236102
23610
23610
11805
47220
58514
7021627
702163
702163
351081
1404325
Jumlah
JUMLAH Desa/Kelurahan
PENDUDUK THN
DOMESTIK
2029 Proyeksi Tahun 2029
KEBUTUHAN AIR
KEBUTUHAN
FASOS
AIR FASEK
Gandarum
4995
599372
59937
59937
29969
119874
Pekiringan Alit
3239
388649
38865
38865
19432
77730
Kutorejo
2130
255655
25566
25566
12783
51131
Kajen
4543
545189
54519
54519
27259
109038
Nyamok
3165
379758
37976
37976
18988
75952
Tanjung Sari
3082
369787
36979
36979
18489
73957
Gejlig
5351
642141
64214
64214
32107
128428
Kebonagung
4034
484039
48404
48404
24202
96808
Tambakroto
1922
230666
23067
23067
11533
46133
Kutorojo
1364
163629
16363
16363
8181
32726
Linggoasri
1698
203755
20376
20376
10188
40751
716
85899
8590
8590
4295
17180
Pringsurat
1524
182851
18285
18285
9143
36570
Sokoyoso
1097
131672
13167
13167
6584
26334
Sin.Prendeng
2084
250129
25013
25013
12506
50026
Kajongan
1487
178406
17841
17841
8920
35681
Brengkolang
Pek. Ageng
1411
169275
16928
16928
8464
33855
Sabarwangi
1199
143926
14393
14393
7196
28785
Kalijoyo
2159
259139
25914
25914
12957
51828
Wonorejo
1595
191381
19138
19138
9569
38276
Tanjung Kulon
1822
218652
21865
21865
10933
43730
Sangkanjoyo
1566
187897
18790
18790
9395
37579
Salit
1953
234390
23439
23439
11720
46878
Sambiroto
2460
295181
29518
29518
14759
59036
Rowolaku
1968
236193
23619
23619
11810
47239
58564
7027631
702763
702763
351382
1405526
Jumlah
JUMLAH Desa/Kelurahan
PENDUDUK THN
DOMESTIK
PERDAGANGAN
2034
KEBUTUHAN AIR FASOS
HIDRAN
TINGKAT KEBOCORAN
Proyeksi Tahun 2034 Gandarum
4997
599603
59960
59960
29980
119921
Pekiringan Alit
3240
388798
38880
38880
19440
77760
Kutorejo
2131
255753
25575
25575
12788
51151
Kajen
4545
545399
54540
54540
27270
109080
Nyamok
3166
379905
37990
37990
18995
75981
Tanjung Sari
3083
369929
36993
36993
18496
73986
Gejlig
5353
642388
64239
64239
32119
128478
Kebonagung
4035
484225
48422
48422
24211
96845
Tambakroto
1923
230755
23076
23076
11538
46151
Kutorojo
1364
163692
16369
16369
8185
32738
Linggoasri
1699
203834
20383
20383
10192
40767
716
85932
8593
8593
4297
17186
Pringsurat
1524
182921
18292
18292
9146
36584
Sokoyoso
1098
131723
13172
13172
6586
26345
Sin.Prendeng
2085
250225
25022
25022
12511
50045
Kajongan
1847
221675
22167
22167
11084
44335
Pek. Ageng
1411
169341
16934
16934
8467
33868
Sabarwangi
1200
143982
14398
14398
7199
28796
Kalijoyo
2160
259239
25924
25924
12962
51848
Brengkolang
Wonorejo
1595
191455
19145
19145
9573
38291
Tanjung Kulon
1823
218736
21874
21874
10937
43747
Sangkanjoyo
1566
187969
18797
18797
9398
37594
Salit
1954
234481
23448
23448
11724
46896
Sambiroto
2461
295294
29529
29529
14765
59059
Rowolaku
1969
236283
23628
23628
11814
47257
58946
7073536
707354
707354
353677
1414707
Jumlah
JUMLAH Desa/Kelurahan
PENDUDUK THN
DOMESTIK
PERDAGANGAN
2039
KEBUTUHAN AIR FASOS
HIDRAN
TINGKAT KEBOCORAN
Proyeksi Tahun 2039 Gandarum
4998
599787
59979
59979
29989
119957
Pekiringan Alit
3241
388948
38895
38895
19447
77790
Kutorejo
2132
255852
25585
25585
12793
51170
Kajen
4547
545609
54561
54561
27280
109122
Nyamok
3167
380051
38005
38005
19003
76010
Tanjung Sari
3084
370072
37007
37007
18504
74014
Gejlig
5355
642636
64264
64264
32132
128527
Kebonagung
4037
484411
48441
48441
24221
96882
Tambakroto
1924
230844
23084
23084
11542
46169
Kutorojo
1365
163755
16375
16375
8188
32751
Linggoasri
1699
203912
20391
20391
10196
40782
716
85965
8597
8597
4298
17193
Pringsurat
1525
182992
18299
18299
9150
36598
Sokoyoso
1098
131773
13177
13177
6589
26355
Sin.Prendeng
2086
250321
25032
25032
12516
50064
Kajongan
1488
178543
17854
17854
8927
35709
Pek. Ageng
1412
169406
16941
16941
8470
33881
Sabarwangi
1200
144037
14404
14404
7202
28807
Kalijoyo
2161
259339
25934
25934
12967
51868
Wonorejo
1596
191528
19153
19153
9576
38306
Tanjung Kulon
1824
218821
21882
21882
10941
43764
Sangkanjoyo
1567
188042
18804
18804
9402
37608
Brengkolang
Salit
1955
234571
23457
23457
11729
46914
Sambiroto
2462
295408
29541
29541
14770
59082
Rowolaku
1970
236375
23637
23637
11819
47275
58608
7032997
703300
703300
351650
1406599
Jumlah
Sumber: Analisis Kelompok, 2018
Analisis Kebutuhan Air Kecamatan Tirto tahun 2039
Kebutuhan air bersih untuk penduduk perkotaan: 58.608 X 120 Lt/hari = 7.032.997Lt/hari
Kebutuhan air bersih untuk penduduk perdesaan: 58.608 X 60 Lt/hari = 3.516.498 Lt/hari.
Kebutuhan air bersih untuk perdagangan: 10 % X 3.516.498 Lt/hari = 351.650 Lt/hari
Kebutuhan air bersih untuk fasilitas sosial: 10 % X 3.516.498 Lt/hari = 351.650 Lt/hari Total kebutuhan domestik
= 7.032.997 + 3.516.498+ 351.650 +351.650 = 11.252.795 Lt/hari
Hidran: 5 % X 3.516.498 Lt/hari = 175.825 Lt/hari
Tingkat kebocoran: 20 % X 11.252.795 Lt/hari = 2.250.559Lt/hari Jadi total kebutuhan air bersih
= 11.252.795+ 175.825 + 2.250.559 = 13.679.179 Lt/hari
Sehingga kebutuhan air bersih di Kecamatan Pekalongan tahun 2039 adalah: = 13.679.179 X 365 = 4.992.900.316 Lt/tahun Dilihat dari kebutuhan air di Kecamatan Kajen tahun 2039 dengan tersedianya air saat ini yaitu : Kekurangan = 7.896.269 lt/hari - 13.679.179 Lt/hari = -5.782.910 Lt/hari
3. 2. 5
Jaringan Drainase
Drainase merupakan aliran dari permukaan atau dari bawah permukaan dari suatu tempat. Fungsi drainase adalah:
a.
Membebaskan suatu wilayah (terutama yang mempunyai kepadatan tinggi) dari genangan air, erosi dan banjir.
b.
Memperkecil resiko kesehatan lingkungan, bebas dari penyakit, seperti malaria, demam berdarah (jika aliran drainase dalam kondisi yang lancar).
c.
Dengan sistem yang baik, tata guna tanah dapat dioptimalkan dan juga memperkecil kerusakan-kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan lainnya Jaringan drainase Kecamatan Kajen sebagian besar merupakan drainase
terbuka. Hierarki yang ada yaitu saluran lingkungan yang berukuran 30-60cm kemudian ditampung kesaluran sekunder yang berukuran 80-100cm dan dibuang ke saluran primer (sungai). Adapun sistem drainase yang terdapat di Kecamatan Kajen yaitu sebagai berikut: a.
Drainase primer Saluran drainase primer menggunakan sungai di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Sungai yang digunakan sebagai saluran drainase primer yaitu sungaipengkol, sungai buaran, sungai kalisalam dan sungai kalibegal. Yang digunakan utuk mengalirkan air hujan dan air kotor.
b.
Drainase sekunder Saluran drainase sekunder berupa drainase yang berukuran 80-100cm yang terdapat disamping jalan kolektor maupun jalan lokal. Drainase ini dibuat untuk meminimalisir penyumbatan di drainase primer.
c.
Drainase tersier Saluran drainase tersier berupa saluran yang terdapat di jalan lingkungan, yang berukuran 30-60cm. Untuk kondisi drainase di Kecamatan Kajen kurang mendapatkan perawatan
secara rutin. Banyak sampah yang terdapat disaluran drainase entah itu sampah organik seperti daun kering maupun sampah anorganik seperti plastik. Pentingnya perawatan haruslah selalu dilakukan. Tidak memadainya daya tampung saluran dapat
mengakibatkan
air
mengakibatkan genangan.
buangan
meluber
kekanan
kiri
saluran
yang
Peta 3.5 Jaringan Drainase
3. 2. 6
Jaringan Air Limbah
Di wilayah Kecamatan Kajen sumber air limbah pada umumnya berasal dari rumah tangga dan beberapa industri kecil yang dibangun di Kecamatan Kajen. Limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga umumnya berupa air bekas dapur, kamar mandi, kamar cuci, WC dan lain-lain. Air bekas ini dapat menimbulkan bau busuk akibat penguraian benda organik dari buangan tersebut. Sistem jaringan sanitasi pada kawasan perencanaan Kecamatan Kajen secara makro masih bercampur menjadi satu dengan jaringan drainase, terutama pada pembuangan air limbah domestik (rumah tangga) dilakukan melalui saluran pembuangan ke jaringan tersier, kemudian ke jaringan sekunder dan jaringan primer yaitu sungai-sungai di Kecamatan Kajen. Sedangkan untuk pembuangan air limbah (tinja) secara umum penduduk menggunakan septic tank pada setiap rumah tangga. Arahan pengembangan jaringan sanitasi antara lain sistem jaringan sanitasi untuk industri dan kesehatan diarahkan menggunakan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Melalui upaya dan strategi tersebut diharapkan kondisi pengelolaan jaringan sanitasi dapat dipisahkan antara jaringan drainase air hujan, dengan limbah rumah tangga. Sehingga perwujudan lingkungan yang sehat dan berwawasan lingkungan dapat tercapai di Kecamatan Kajen. Rencana pengembangan jaringan air limbah di BWP Kajen terdiri atas: 1. Sistem pembuangan air limbah setempat (on site), berupa bak septik (septic tank) terdapat di kawasan perumahan kepadatan rendah-menengah; 2. Sistem pembuangan air limbah terpusat (off-site), meliputi: a. Seluruh saluran pembuangan air limbah terdapat di kawasan perumahan padat dan zona industri; dan b. Bangunan pengolah air limbah terdapat di kawasan perumahan padat dan zona industri. Ketentuan sistem pembuangan air limbah sebagai berikut : 1. Hasil pengolahan air limbah terpusat meliputi bentuk cairan dan padatan; 2. Kualitas hasil pengolahan air limbah yang berbentuk cairan wajib memperhatikan standar baku mutu air buangan dan baku mutu sumber air baku
yang mencakup syarat fisik, kimia, dan bakteriologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 3. Hasil pengolahan air limbah yang berbentuk padatan dan sudah tidak dapat dimanfaatkan kembali wajib diolah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungan; 4. Pemantauan kualitas dan kuantitas hasil pengolahan air limbah wajib dilakukan secara rutin dan berkala sesuai dengan standar yang ditetapkan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup.
Berdasarkan pertimbangan sebelumnya serta analisis permasalahan di Kecamatan Kajen, dirumuskan kebijakan pengembangan sanitasi sebagai berikut: 1. Sistem pembuangan komunal/terpusat (off site) a.
Pemantapan dan pengembangan instalasi pengolahan limbah terpadu di kawasan perkotaan
b.
Pengembangan pengelolaan limbah komunal (IPAL Komunal) rumah tangga, khususnya diperuntukkan bagi daerah perumahan baru yang dikembangkan oleh pengembang
c.
Pengembangan sistem pengolahan limbah biogas kotoran hewan dan limbah rumah tangga perdesaan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.
d.
Pemanfaatan hasil pengolahan limbah kotoran hewan bagi sumber energi alternatif dan pupuk organik
2. Sistem pembuangan setempat (on site) a.
Sistem ini diarahkan pada pengelolaan limbah rumah tangga secara individual dengan pengembangan bak septik tank. Usaha - usaha yang yang dilakukan terhadap penanganan air limbah yaitu: 1)
Air kotor dari kamar mandi, dapur dan cucian ditampung dan diendapkan ke dalam bak kontrol dan kemudian dibuang ke saluran terdekat.
2)
Air kotor dan WC ditampung dan diendapkan pada septictank yang kemudian dialirkan ke sumur peresapan. Jarak septictank dengan sumur minimal 10 meter.
3)
Air kotor dari limbah pasar, industri, bengkel dan lain-lain harus menggunakan treatment khusus untuk menghindari polusi air dari sistem pembuangan air kotor.
4)
Pembinaan teknik pengelolaan air limbah kepada masyarakat Sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM).
3. 2. 7
Prasarana Lainnya
1.2.7.1
Sarana Persampahan
Di Kecamatan Kajen terdapat tiga model pengelolaan sampah di Kecamatan Kajen terdiri dari: a.
Sistem tradisional Sistem tradisional pengelolaan sampah yaitu dengan sistem ditimbun atau dibakar. Sistem ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang masih memiliki lahan cukup luas di sekitar rumahnya.
b.
Sistem Modul Sistem
pengelolaan
sampah
secara
modul,
dilaksanakan
dengan
pembuangan berjenjang yaitu dari tong sampah, kemudian TPS dan terakhir dibawa ke TPA c.
Sistem campuran Sistem Campuran biasanya dilaksanakan oleh masyarakat di permukiman perkotaan serta kawasan-kawasan industri baik itu kecil maupun menengah.
Dengan asumsi bahwa 1 jiwa menimbulkan timbunan sampah 5 L setiap hari, maka jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kecamatan Kajen beserta kebutuhan sarana penunjangnya.
Tabel 3.11 Timbunan Kampah di Kecamatan Kajen
Jumlah Penduduk
No.
Nama Desa
1
Gandarum
4991
24955
2
Pekiringan Alit
3236
16181
3
Kutorejo
2129
10644
4
Kajen
4540
22699
5
Nyamok
3162
15811
(Jiwa)
Timbunan (Liter)
Pengolahan
Dibakar, dibuang ke sungai, 6
Tanjung Sari
3079
15396
7
Gejlig
5347
26735
8
Kebonagung
4031
20153
9
Tambakroto
1921
9604
10
Kutorojo
1363
6813
dibuang ke TPS
Kendala
Kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, kurangnya jumlah TPS di sebuah
Jumlah Penduduk
No.
Nama Desa
11
Linggoasri
1697
8483
12
Brengkolang
715
3576
13
Pringsurat
1523
7613
14
Sokoyoso
1096
5482
15
Sin.Prendeng
2083
10414
16
Kajongan
1486
7428
17
Pek. Ageng
1410
7048
18
Sabarwangi
1198
5992
19
Kalijoyo
2158
10789
20
Wonorejo
1594
7968
21
Tanjung Kulon
1821
9104
(Jiwa)
Timbunan (Liter)
Pengolahan
Kendala
Jumlah Penduduk
No.
Nama Desa
22
Sangkanjoyo
1565
7823
23
Salit
1952
9759
24
Sambiroto
2458
12290
25
Rowolaku
1967
9834
58519
292593
Jumlah
(Jiwa)
Timbunan (Liter)
Sumber: Analisis Kelompok, 2018
Pengolahan
Kendala
Pemrosesan sampah di Kecamatan Kajen: 1. Tahap Pengumpulan Pengumpulan sampah merupakan proses pengambilan sampah dari wadah sampah pada sumber sampah ke TPS/transfer depo. Penyapuan jalan dan selolan termasuk dalam sistem pengumpulan. Sistem pengumpulan sampah di kawasan perencanaan berdasarkan masingmasing lokasi peruntukan lahannya diarahkan sebagai berikut: a.
Daerah perumahan Untuk pemukiman yang teratur dapat diterapkan cara pengumpulan dengan pengumpulan individu maupun komunal. Pengelolaannya harus ada keterlibatan aktif masyarakat, pemerintah daerah dan swasta sebagai pengembang perumahan baru terutama dalam mengelola dan pengadaan sarana sampah di lingkungan perumahan.
b.
Sampah pasar Sampah pasar disapu dan dikumpulkan oleh dinas pasar. Penyapuan dilakukan secara rutin, kemudian diangkut menggunakan gerobak sampah dan dikumpulkan di TPS/TPST pasar.
c.
Sampah komersial Sampah di daerah komersial dikumpulkan pada tempat sampah yang disediakan dan kemudian akan di angkut ke TPS/TPST.
2. Tahapan Pengangkutan Pengangkutan sampah adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di TPS atau langsung dari tempat sumber sampah kemudian diangkut menggunakan dumptruck ke TPA. 3. Tahapan Pemrosesan Akhir Prinsip pengelolaan akhir adalah pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman bagi mausia dan lingkungan. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat adalah tahap pewadahan, pengumpulan. Untuk masyarakat yang tidak mempunyai akses pelayanan persampahan oleh pemerintah daerah, pada umumnya
membuang sampah dengan menimbun sampah pada lahan pekarangan dan juga ditemukan sampah yang dibakar. Di Kecamatan Kajen pemprosesan akhir sendiri di proses secara open dump yang diproses di TPA Linggoasri, Kecamatan Kajen.
Peta 3.7 Persebaran Mushola
Commented [U1]: Ganti persebaran tps
Peta 3.8 Persebaran Masjid
3.8.1 Sarana Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Perencanaan tata ruang wilayah kota harus memuat rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau yang luas minimalnya sebesar 30% dari luas wilayah kota. (Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang). Ruang terbuka hijau yang terdapat di Kecamatan Kajen yaitu Taman kota, hutan kota, lapangan, perkebunan, dan TPU. Berikut merupakan proyeksi kebutuhan ruang terbuka hijau di Kecamatan Kajen: Desa/Kelurahan
Gandarum Pekiringan Alit Kutorejo Kajen Nyamok Tanjung Sari Gejlig Kebonagung Tambakroto Kutorojo Linggoasri Brengkolang Pringsurat Sokoyoso Sin.Prendeng Kajongan Pek. Ageng Sabarwangi Kalijoyo Wonorejo Tanjung Kulon Sangkanjoyo Salit
Jumlah Penduduk Thn 2018 4991 3236
Kebutuhan Rth
Jumlah Penduduk Th. 2039
Kebutuhan Rth
1
4998
1
0
3241
0
2129
0
2132
0
4540
1
4547
1
3162
0
3167
0
3079
0
3084
0
5347
1
5355
1
4031
0
4037
0
1921
0
1924
0
1363
0
1365
0
1697
0
1699
0
715
0
716
0
1523
0
1525
0
1096
0
1098
0
2083
0
2086
0
1486
0
1488
0
1410
0
1412
0
1198
0
1200
0
2158
0
2161
0
1594
0
1596
0
1821
0
1824
0
1565
0
1567
0
1952
0
1955
0
Sambiroto Rowolaku
2458
0
2462
0
1967
0
1970
0
Sumber: Analisis Kelompok, 2018