Analisis Intrinsik

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Intrinsik as PDF for free.

More details

  • Words: 466
  • Pages: 2
Analisis Intrinsik a. Tokoh dan Penokohan • • • • • • • •

Baginda Diatas; seorang kepala kampung/bangsawan yang kaya raya dan disegani serta dihormati. Aminuddin; anak Baginda Diatas. Dia adalah pemuda baik-baik, taat beragama, dan patuh kepada orang tuanya. Mariamin; anak Sutan Baringin, seorang gadis berhati mulia, taat beragama, dan patuh kepada orang tuanya. Nuria; wanita baik-baik yang menjadi istri Sutan Baringin, ibu kandung Mariamin. Kasibun; laki-laki hidung belang yang bertingkah laku buruk dan kasar terhadap istrinya. Dia adalah suami Mariamin. Ibu Aminuddin; seorang ibu yang baik hati dan selalu taat kepada suaminya. Sutan Baringin; seorang bangsawan yang kaya raya yang kemudian jatuh miskin karena selalu menghambur-hamburkan hartanya (ayahnya Mariamin/suaminya Nuria). Marah Sait; teman berjudi Sutan Baringin.

b. Tema Kesengsaraan dua anak manusia karena kasih tak sampai dan kawin paksa.

c. Amanat • • • • • •

Seberat apapun derita yang menimpa, kita harus selalu sabar, tegar, selalu berdoa, husnudzon kepada Sang Pencipta, dan tidak patah semangat. Selayaknya sebagai orang tua tidak memaksakan kehendak kepada anaknya. Syukuri dan manfaatkan sebaik mungkin harta/rizki yang Allah berikan kepada kita, niscaya Dia akan menambahkannya. Janganlah memandang orang dari segi fisik/kekayaannya, tetapi pandanglah dari segi ketaqwaannya. Menolong sesama adalah kewajiban setiap insan. Setiap kebaikan ataupun keburukan yang kita perbuat, pasti akan mendapat balasan yang setimpal.

d. Latar Terjadi dalam masyarakat Minangkabau dengan segenap adat-istiadat yang melingkupinya. Tempat ceritanya di daerah Siparok, Padang dan Medan.

e. Alur Pengarang menggunakan alur campuran (maju – mundur - maju). Awal ceritanya menceritakan persahabatan dan kisah-kasih Aminuddin dan Mariamin, kemudian mundur pada cerita kehidupan kecil Sutan Baringin (ayah Mariamin). Setelah itu menceritakan kehidupan ayah dan ibu Aminuddin sebelum mempunyai anak sampai mempunyai anak

laki-laki yang bernama Aminuddin. Kemudian menceritakan Aminuddin yang pergi mencari pekerjaan agar dapat melamar Mariamin, kisah perjodohan Aminuddin dengan wanita lain, perjodohan Mariamin dengan lelaki lain, kehidupan rumah tangga Mariamin yang jauh dari bahagia setelah menikah, hingga berujung pada kematian Mariamin.

F. Sudut Pandang Orang ketiga, yaitu pengarang menggunakan kata dia, ia, dan mereka.

G. Gaya Penulisan Romantisme (terlihat pada kata-kata/bahasa yang digunakan dalam menceritakan kisahkasih Aminuddin dengan Mariamin); religius (terlihat pada keyakinan akan kebesaran Allah yang banyak dituangkan dalam ceritanya); melankolis (terlihat pada ceritanya yang penuh kesedihan dan air mata).

Kaitan Tema dengan Zaman dan Estetika Novel yang berjudul “Azab dan Sengsara” ini cukup sesuai dengan keadaan jaman (tahun 1920-an), yaitu ketika banyaknya kejadian kawin paksa/perjodohan atas kehendak orang tua bukan atas dasar cinta. Dilihat dari segi estetika (keindahan), tema cerita ini cukup mengandung unsur-unsur keindahan. Ceritanya diungkapkan dengan gaya yang sangat menarik. mengungkapkan kisah-kasih dua anak manusia yang yang sangat memilukan, karena keadaan tidak menghendaki mereka bersatu dan hidup bahagia, sehingga kesengsaraan-kesengsaraanlah yang kerap kali mereka terima. Novel ini pun mengandung unsur-unsur kebaikan, yaitu adanya kepatuhan kepada kedua orang tua, ketaatan kepada Allah, kesabaran, dan perjuangan hidup.

Related Documents