An Sistem Pembelajaran Jarak Jauh

  • Uploaded by: Anonymous Dr2mxAA
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View An Sistem Pembelajaran Jarak Jauh as PDF for free.

More details

  • Words: 2,935
  • Pages: 17
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) BERBASIS WEB UNTUK SEKOLAH YAPI AL-HUSAENI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Ilmu Komputer

Disusun oleh: Hasbi Al-Mauritsa Husein (0608750) Pendidikan Ilmu Komputer A

Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Abstraksi

Sekarang, kita berada dalam era digital. Teknologi telah mengubah segalanya, sekarang ini mengubah pembelajaran.

Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web ini mengacu pada penggunaan media Teknologi internet untuk mendapatkan cara yang lebih luas dalam mempertinggi kualitas pengetahuan dan performansinya. Perkembangan komputer dan media komunikasi elektronis telah menghapus batasan ruang dan waktu. Kita dapat memperoleh pengetahuan kapanpun dan dimanapun. Apalagi pemerintah sudah menggalakkan program internet masuk desa, ini merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan gaya pembelajaran konvensional dengan pembelajaran modern baik itu untuk Sekolah Menengah Pertama, ataupun Sekolah Menengah Atas.

Sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web ini memberikan beberapa keuntungan dibandingkan model kelas (konvensonal). Sistem ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dan sistem Computer Based Training (CBT) yang mempunyai kemampuan akses kapanpun dan dimanapun. Di bawah ini beberapa keuntungan yang diberikan : + kemampuan akses ke sumber informasi berbasis web (internet) + Media penyimpanan dan pengelolaan yang terpusat + Mekanisme kerjasama

Sebelum membangun sistem, pertama kali kita harus menganalisa sistem dan kebutuhannya. Kemudian setelah itu kita lakukan pengkodean dan pengetesan. Hal ini untuk mendapatkan QosS Quality of Services) yang tinggi. Analisa yang baik, akan mempermudah dalam proses pembangunan sistem. Kita menggunakan mekanisme perancangan perangkat lunak seperti analisa-desain-coding-test-re analisa.

1

Sistem pembelajaran jarak jauh akan sangat komplek ketika kita memutuskan untuk menerapkan secara total menggunakan Web dakan kualitas yang tinggi. Ini akan membutuhkan strategi yang luas dan analisa yang lebih dalam.

Untuk langkah yang lebih baik dan kesuksesan di masa yang akan datang perlu sebuah pengembangan dan pemeliharaan. Dengan dimikian, siapapun dan dimanapun dapat belajar apapun dan kapanpun.

Dengan dibuatnya media pembelajaran seperti ini diharapkan proses pembelajaran di Sekolah YAPI AL-HUSAENI akan menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Education merupakan perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (McLeod, 1989 dalam Syah, 2000). Proses belajar seyogyanya berlangsung sejak dari lahir sampai akhir hayat, atau lebih sering dikenal dengan life long learner (Jones, 2004). Selain belajar sepanjang hayat, proses belajar orang dewasa juga menekankan kemandirian dan keaktifan untuk selalu mencari pengetahuan. Informasi merupakan suatu hal yang mutlak dan perlu didapatkan dalam mengarungi perjalanan hidup sehari-hari. Dimasa sekarang kecanggihan teknologi membuat akses yang tidak terbatas apalagi dalam hal mendapatkan informasi. Metode distance learning merupakan salah satu metode belajar secara mandiri dan terus menerus. Metode distance learning bukan merupakan fenomena baru karena kita telah mengenal Universitas terbuka. Universitas terbuka (UT) merupakan salah satu metode distance learning yang pada masa lalu banyak UT yang memberikan modul pembelajaran dan peserta didik secara mandiri belajar dan meningkatkan pengetahuan. Saat ini seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka metode distance learning diarahkan pada e-learning/ electronic-learning. Mengimplementasikan pembelajaran berbasis internet bukan berarti sekedar meletakkan materi ajar pada web. Selain materi ajar, skenario pembelajaran perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka. Penelitian ini dilakukan dengan berbasis web (Distance Learning)

membuat

untuk

model

meningkatkan

pembelajaran kualitas

jarak jauh

pembelajaran

SMAN 1 Pagaden yang dapat digunakan sebagai sarana yang menunjang proses belajar mengajar serta tidak hanya mengimplementasikan materi ajar pada web, tetapi juga

menciptakan

skenario pembelajaran

dengan matang untuk mengundang

keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka

3

1.2 PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang dapat menarik siswanya secara aktif dalam belajar? 2. Adakah media pembelajaran yang dijadikan alternative apabila terjadi hambatan dalam proses penyampaian materi secara tatap muka dikelas? 3. Apakah dengan media pembelajaran yang dibuat dapat mengembangkan kualitas belajar siswa? 1.3 BATASAN MASALAH Berhubung keterbatasan pengetahuan dan waktu sehingga penulis membatasi masalah dengan membahas masalah seputar pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang cenderung pada perakitan sistem. 1.4 TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan ini adalah menciptakan suatu sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning) berbasis web, yang diharapkan menjadi media alat bantu bagi peserta didik serta media pelengkap pembelajaran di sekolah. 1.5 METODE PENULISAN Dalam melakukan penyusunan tulisan ini penulis melakukan langkah-langkah dalam menyelesaikannya. Berikut beerapa metode yang penulis gunakan dalam penysunan tulisan ini: 1. Studi Pustaka Salah satu yang penulis lakukan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan melakukan studi pustaka yakni suatu cara yang dilakukan dengan mencari data dari buku-buku media lain yang menjadi sumber untuk mendapatkan teori dan konsep yang berhubungan dengan pokok bahasan. 2. Observasi lapangan Tambahan lain yang dilakukan penulis dalam penusunan makalah ini yaitu melalui observasi lapangan yakni suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari ahlinya sebagai dasar dan pertimbangan dalam penyusunan.

4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 PERANAN MEDIA AJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefiniskan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar ini mecakup beberapa tahapan, seperti : 1. Strategi

perumusan

sasaran

proses

belajar

mengajar

(PBM),

yang

berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM. 2. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langlahlangkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan. 3. Strategi

pelaksanaan

proses

balajar

mengajar,

berhubungan

dengan

pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan materi ajar. Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137). Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis : a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti taperecorder. b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual. c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. 5

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis a.

audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.

b. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD. Sementara itu, selain media-media tersebut di atas, di lembaga pendidikan kehadiran perangkat komputer telah merupakan suatu hal yang harus dikondisikan dan disosialisasikan untuk menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain sangat

banyak

pengguna

jasa

dibidang

komputer

yang

mengharapkan dapat membantu mereka baik sebagai tutor, tutee maupun tools yang belum mampu dipenuhi oleh tenaga yang profesional dibidangnya yang dihasilkan melalui lembaga pendidikan yang ada. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengajar terhadap kemampuan untuk memahami,

mengimplementasikan,

serta

mengaplikasikan pengajaran sejalan dengan tuntutan kurikulum karena keterbatas informasi dan pelatihan yang mereka peroleh. 2.2 TINJAUAN PEMIKIRAN BELAJAR 2.2.1 Proses Belajar 

Belajar tidak sekedar menghafal tetapi harus mengkonstruksikan pengetahuan



Belajar dari mengalami, dan bermakna bukan sekedar diberi oleh guru



Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan (subyect matter)



Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan



Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam mensikapi situasi baru



Dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna, dan bergelut dengan ide-ide



Proses belajar dapat mengubah struktur otak yang berpengaruh pada perilaku

2.2.2 Transfer Belajar 

Belajar dari “mengalami”, bukan dari ‘pemberian’ 6



Ketrampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sempit), sedikit demi sedikit



Tahu untuk apa ia belajar, dan bagaimana menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu

2.2.3 Siswa sebagai Pembelajar 

Ada kecenderungan untuk belajar hal baru dengan cepat



Hal-hal yang sulit perlu strategi belajar



Peran guru membantu menghubungkan antar “yang baru” dan yang sudah diketahui



Tugas

guru

sebagai

fasilitator

agar

informasi

baru

bermakna, siswa

menemukan dan menerapkan idenya sendiri 2.2.4 Pentingnya Lingkungan Belajar 

Belajar berpusat pada siswa



Strategi belajar lebih dipentingkan dibanding hasilnya



Proses penilaian (assessment) yang benar, sebagai umpan balik



Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok

2.3 Internet sebagai Media Pembelajaran Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan komputer yang saling berhubungan dengan menggunakan protokol yang sama untuk berbagi informasi secara bersama. (Supriyanto, 2005). Menurut Brace ( 1997), internet adalah jaringan global yg menghubungkan berjuta jaringan komputer (LAN) dan komputer pribadi, yang memungkinkan setiap komputer terhubung shg bisa melakukan komunikasi satu sama lain. 2.4 Definisi Media Dalam Proses Pendidikan Menurut Haryoso (2002), media adalah segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. Segala jenis dan bentuk sumber/ bahan yang digunakan dalam bidang pendidikan untuk membantu dalam variasi proses pendidikan. Media dalam proses pendidikan adalah media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran (Ikhsan, 2007). Internet sebagai media dalam proses pendidikan merupakan salah satu kemudahan modern yang disediakan oleh media pendidikan, karena memiliki layanan yang tepat untuk menunjang proses pendidikan. 2.5 PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) 7

Distance learning mempunyai beberapa definisi antara lain yang dikemukakan oleh Keegan, D.1995,”distance education & training result from the technological separation of teacher & learner which frees the student from the necessity of traveling to “a fixed place, at a fixed time, to meet a fixed person, in order to be trained” . Sedangkan e-learning mempunyai difinisi: the systematic use of networked multimedia computer technologies to empower learners, improve learning, connect learners to people and resources supportive to their needs, and to integrate learning with performance and individual with organizational goals (Goodyear, 2000 dalam Suradjijono 2005). Konsep dari pembelajaran jarak jauh yang lebih dikenal dengan istilah distance learning atau distance education, yaitu suatu sistem pendidikan dimana terdapat pemisahan antara pengajar dan siswa baik secara ruang dan/atau waktu. Recce dan Walker (2000) menyarankan untuk mengadakan identifikasi kebutuhan belajar, gaya belajar, dan infrastruktur sebelum memulai distance learning. Meskipun masih menjadi fenomena baru, sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web ini mempunyai keuntungan yang berbeda dengan sistem konvensional dan computer based training (CBT). Keuntungan yang diperoleh dari sistem pembelajran jarak jauh berbasis web ini antara lain : 1. Menghemat biaya 2. Memperbaiki Sistem Pengajaran 3. Lebih nyaman 4. Kebebasan siswa dan Universalitas 5. Kemudahan Pengajar 6. Materi kuliah yang lebih dinamis 7. Skalabilitas yang lebih luas 8. Membentuk sebuah komunitas Teknologi sangat memperngaruhi orang dalam memperoleh informasi dan data dalam berbagai jenis. Terkadang hal ini menjadi kendala teknis yang utama. Dalam perkulaihan jarak jauh hal ini akan membatasi proses pembelajaran siswa. Kecepatan koneksi akan mempengaruhi dalam proses transfer data. Hal ini akan terasa ketika berupa paket audio maupun video conference. Pertama kali kita harus memilih teknologi yang digunakan dan hanya diperlukan dalam perkuliahan. Hal ini akan mempermudah siswa dalam menggunkan tools yang 8

dibutuhkanya. Kemudian kita integrasikan tool-tools yang ada dalam sebuah halaman Web. Dengan demikian user interface akan terasa lebih simple dalam penggunaannya. Namun hal ini mempunyai kekurangan yaitu akan mengurangi beberapa kemampuan atau fasilitas program. Proses pembelajaran dengan distance learning berbasis teknologi berlangsung sebagai berikut: Guru, material, tugas, evaluasi, forum, diskusi, dll.

Learning Management System (LMS) merupakan lingkungan pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dan peserta didik. Tempat pelaksanaannya pada Learning Support Center (LSS). Dengan adanya LMS ini pengajar dapat memasukkan materi pembelajaran baik, tugas, forum diskusi, dan evaluasi, sedangkan peserta didik dapat men-down load materi, berdiskusi dengan pengajar dan teman. Dengan sistem ini sharing informasi dan sharing pengetahuan tidak bersifat hanya vertikal artinya tidak hanya dari pengajar tetapi juga dari peserta didik. Idealnya Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Web Harus Memiliki Unsur-Unsur Sebagai Berikut: 

Pusat kegiatan siswa; Sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya



Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya. 9



Sistem administrasi mahasiswa; Dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.



Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.



Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.



Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya lewat web.

Gambar 2.1. Jaringan internet yang dapat diakses untuk pembelajaran

10

BAB III PERANCANGAN MEDIA 3.1 Pendahuluan Langkah Awal dari pembuatan sebuah media adalah perancangan. Perancangan merupakan langkah yang paling utama dalam merealisasikan suatu alat/madia yang akan dibuat. Perancangan media ini dimulai dengan mengumpulakan bahan-bahan yang akan dibutuhakan seperti bahan ajar dan software yang mendukung pembuatan media ini. Unjuk kerja apilkasi web akan menentukan quality of service (QoS) yang diberikan kepada konsumen. Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah situs web, yaitu : a. Mudah digunakan, pengguna tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti prosedure yang harus dilakukan dalam pengoperasian sistem b. Cepat, aplikasi harus cepat melakukan proses data dan memberi respon balik kepada pengguna c. Stabil, aplikasi tidak memiliki kelemahan-kelemahan yang suatu waktu dapat mengakibatkan aplikasi tidak berfungsi. 3.2 Metode umum perancangan sistem yang dibangun 

Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah, diamana proses analisis ini dapat dibagi dalam lima tahapan, yaitu (1) identifikasi masalah; (2) evaluasi dan sintesa; (3) pemodelan; (4) spesifikasi; dan (5) review Pada tahap pengenalan masalah, analis mengidentifikasikan semua elemen dasar permasalahan. Pada tahapan evaluasi dan sintesa, analis harus dapat mendefinisikan semua fungsi software; memahami perilaku software; menetapkan karakteristik interface sistem; dan membuat pembatasan perancangan. Semua proses ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi masalah, sehingga solusi yang menyeluruh dapat disintesa. Setelah melakukan evaluasi masalah dengan informasikan input dan output yang diharapkan, analis mulai mensintesa satu atau lebih solusi. Data, fungsi proses, dan perlaku sistem didefinisikan secara detail.

11

Selama melakukan evaluasi dan sintesa, analis juga membuat model sistem sebagai usaha untuk lebih memahami data dan control flow, fungsi proses, perilaku sistem, dan isi informasi. Model yang dibuat analis ini menjadi pondasi dalam merancang software. Proses menentukan spesifikasi software adalah proses puncak dari keseluruhan proses analisis. Fungsi dan prformansi yang akan dialokasikan pada software disaring lagi dengan membuat deskripsi informasi lengkap, penjelasan fungsi dan perilaku detail sistem, kriteria validasi yang cocok, dan data yang berhubungan dengan requirement. Review terhadap spesifikasi kebutuhan software dilakukan oleh pengembang dan pelanggan. Pada proses ini, pengembang meyakinkan pelanggan, apakah semua system requirement sudah tercakup. 

Perancangan Perancangan adalah proses penggunaan berbagai teknik dan prinsip untuk tujuan mendefinisikan proses atau sistem secara detail. Tujuan utama desainer adalah menghasilkan model atau representasi sebuah entitas yang akan dibangun.



Implementasi dan Pengkodean Implementasi atau pengkodean adalah proses menterjemahkan dokumen hasil desain menjadi baris-baris perintah bahasa pemrograman komputer. Semakin baik hasil analisis dan disain yang dilakukan, maka proses pengkodean ini akan lebih mudah dilakukan.



Pengujian Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk memnjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean

Langkah yang dilakukan kemudian dalam menganalisis kebutuhan adalah mendefiniskan use case, yang mendeskripsikan apa yang sistem berikan dalam hal fungsionalitas. Aktor-aktor dalam sistem ini diindentifikasikan sebagai administrator, Guru,

12

siswa/peserta didik, Tata Usaha, dan pengunjung biasa (guest). Use case utama dalam sistem pembelejaran jarak jauh adalah : 

Memasukkan Mata Pelajaran, Guru, Siswa/Peserta didik



Memasukkan materi Pelajaran



Mengikuti Pelajaran



Melihat informasi umum

Sehingga dapat digambarkan dalam sebuah diagram use case sistem sebagai berikut :

Distance Learning

Insert info studi , Guru, dan Siswa

Lihat Info umum

Administrator/ Tata Usaha

Guest

Insert Mata Pelajaran, konektor1, & konektor2

Insert materi Pelajaran

Mengikuti Pelajaran

Siswa

Guru

Gb. 4.3 Use case sistem

Fase desain ini ditujukan untuk mengembangkan model yang didapat pada tahap analisis dengan memberikan detail-detail teknis dan menetapkan batasan yang berlaku pada sistem. Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat ditranslasi ke dalam kode program. Rancangan umum sistem dapat dibagi dalam tiga bagian : 

Desain data. Bagian ini berkaitan dengan struktur tabel yang akan diimplementasikan pada database



Desain arsitektur

13

Bagian ini berkaitan dengan aliran (flow) dari aplikasi yang akan diterapkan pada pemrogrman PHP nya. 

Desain tampilan antarmuka Bagian ini berkaitan dengan apa yang akan dilihat oleh pengguna sistem teresebut.

14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning) berbasis web, diharapkan dapat membantu para siswa Sekolah YAPI AL-HUSAENI dalam belajar. 2. Rancangan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web ini sekiranya dapat memberikan gambaran tentang pengembangan sistem dan metode mutakhir masa depan dalam dunia pendidikan. 3. Sistem ini akan memberikan kemudahan pada para pengajar / Guru Sekolah YAPI ALHUSAENI dalam memberikan materi Pelajaran dan penugasan. Saran 1. Dalam sistem pembelajaran ini diperlukan akses internet untuk memfasilitasi guru dan siswa 2. Para siswa harus aktif dalam mengikuti perkembangan yang ada di dalam sistem pembelajaran jarak jauh ini. 3. Agar terlaksananya sistem pembelajaran dengan e-learning ini, maka disetiap instansi pendidikan yang akan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dengan e-learning ini harus disiapkan sarana dan prasarananya separti komputer, akses internet dan pengelola e-learningnya itu sendiri yang mengerti tentang teknologi informasi.

15

DAFTAR PUSTAKA

Mahbub, M. 2009. Media Pembelajaran Dalam Konteks Pendidikan Internet Sebagai Media Pembelajaran. http://one.indoskripsi.com/node/9646. Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: Ikip Semarang Press Ruspidra, A. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Jarak Jauh. http://bung-hatta.info/tulisan_153.ubh.

16

Related Documents


More Documents from ""