ALWAYS TOGETHER Author : nade E-mail :
[email protected] Genre : PG (sorry, not my mood to make NC or something else heheehe) Pairing : sakutsu (love this pair ^0^ ) Author’s note : pertama-tama mau ngucapin makasih buat tyko yang udah ngasih hint-hint tentang sakutsu hehehehe...you helped me a lot!!. Lalu makasih buat tanyus yang udah nemenin nade untuk menyayangi sakutsu uhuhuhu...love you,LarcHunter!!. ---------------------------------------
KRIEEETTTT...... Pintu usang dan berwarna kusam terbuka secara perlahan, suaranya cukup memekakkan telinga tetapi pintu itu sedikit demi sedikit tetap terbuka. Saat pintu telah memberikan jalannya, tetsu melangkah perlahan memasuki ruangan yang ada di balik pintu itu. Kakinya melangkah diantara kotornya lantai dan juga dinding yang sebagian telah berlumut. Walau hanya ada sedikit saja sinar mentari yang masuk kedalam ruangan kecil itu, tetsu terus melangkah tanpa masalah. Ia bagaikan telah mengerti setiap sudut dan sisi ruangan berbau apek itu. Untuk sekian detik tetsu mengeluarkan senyum kecilnya, jemarinya sesekali menyentuh lembut sisi dinding yang berwarna kuning kusam. Saat kakinya tepat melangkah disisi pintu balkon yang hampir roboh, tetsu berhenti dan menatap kearah luar. Senyumnya masih menghias dibibirnya yang merah muda. “belum berubah.....masih sama....” ucap tetsu lirih -------------------------“SAKURAAAA!!!!!” teriak tetsu kesal diantara ramainya dengungan suara mobil dan juga hentakan kaki para pejalan kaki. Mata tetsu menatap kesal kearah sakura yang berdiri sekitar 5 langkah dari dirinya. Sakura membuka matanya dengan sayu dan menatap “leader” yang memasang wajah kecut kearahnya. “dari tadi kau terus berteriak, tetsu!! Apa salahku?” ucap sakura tidak bersemangat “salahmu adalah kau membuatku terlambat sekarang!!! Apa kau tidak bisa cepat sedikit? Kenchan dan hyde pasti sudah menunggu kita di studio!” seru tetsu masih dengan nada kesal “aku sudah cepat!! Buktinya aku bisa berjalan mengiringi larimu yang seperti kereta api itu.” “jangan berjalan!! Lari,sakura!!! Cepat!!” ucap tetsu sambil membalikkan badannya dan siap melangkah cepat.
Tetapi baru berjalan beberapa langkah, tetsu kembali berbalik dan menatap makin tajam dan marah kearah sakura. “SAKURAAAA!!!” pekik tetsu melengking tinggi “iya iya iya!!! Aku jalan nih!!!” ucap sakura dengan enteng “KAU SAMA SEKALI TIDAK BERGERAK, SAKURA!!!” seru tetsu kesal melihat sakura yang masih berdiri ditempat yang sama. Masih dengan wajah cemberut, tetsu mendekati sakura dan menarik tangan sakura sehingga mereka berdua akhirnya berjalan menelusuri trotoar jalan. sakura yang masih terlihat tidak bersemangat dan sering menutup matanya akhirnya bergerak kearah punggung tetsu dan menjatuhkan badannya dipunggung tetsu. “sa-sakura...kau itu berat tahu!!” ucap tetsu yang berusaha menahan berat tubuh sakura yang menimpa punggungnya. “aku masih ngantuk, tetsu!!...kita pulang yuk!!” ucap sakura pelan “tidak!! Kita sudah janji latihan hari ini!! Pokoknya kita harus sampai di studio – tidak ada alasan apapun!!” “ya sudah!! Aku tidur dulu ya!!..kalau sudah sampai – bangunkan aku!!” ucap sakura yang mulai memejamkan matanya dan tertidur “sakura!! Tidak ada yang tidur saat begini!! Hoi, sakura!! Sakura!!” pekik tetsu yang tidak disambut suara apapun dari sakura “sialan!! Bagaimana mungkin aku dulu memilihmu sebagai drummer bandku?” ucap tetsu yang kemudian melangkah dengan susah payah. “karena aku tampan, gagah, mempesona, lucu, penuh pengertian, dan yang pasti menarik bagimu khan?” ucap sakura “tidur sana, sakura!!” “OK!!” ucap sakura yang kembali merebahkan kembali dipunggung tetsu. tetsu harus setengah memanggul tubuh sakura yang ada di punggungnya. Sesekali mulut tetsu berkomat-kamit sebagai tanda dia sudah mengumpulkan semua kata makian untuk sakura. Sesaat sampai di dalam stasiun kereta subway, tetsu tetap membawa tubuh sakura yang berat. Bahkan hingga memasuki kereta , sakura masih belum membuka matanya dan masih bersandar dengan cueknya di punggung tetsu. Tetsu yang kelelahan tidak dapat menemukan tempat untuknya dan sakura duduk. Kereta pagi itu sangat penuh , bahkan tetsu juga sakura hanya berdiri berdesakan tepat di depan pintu. Kedua tangan tetsu memegang jendela pintu kereta yang tertutup rapat sambil menghela nafas yang panjang. Sesekali matanya melirik kearah sakura yang masih tidur nyenyak di punggung dan bahunya.
“aduuuhh... dia berat sekali!! Sudah begini, keretanya sesak lagi!!..aku rasanya sulit bernafas dan mau pingsan.” Ucap tetsu dalam hatinya Tiba-tiba otak tetsu mengeluarkan sebuah ide yang dapat menyelamatkan dirinya. “sakura, ada cewek berbikini !!” pekik tetsu “hah?? Mana-mana-mana?” ucap sakura yang langsung membuka matanya lebar-lebar dan memutar kepalanya – mencari sosok cewek yang disebut oleh tetsu Tetsu tersenyum penuh kemenangan dan merasa beban dipunggungnya sudah menghilang. “mana ceweknya?” ucap sakura “ cewek berbikini? Ya di pantai donk!! Masa’ di kereta?? Nanti malah dikira cewek gila khan hehehehe...” ucap tetsu sambil tertawa kecil Tawa tetsu membuat sakura menjadi cemberut, dan kecemberutan sakura membuat tetsu makin memperlebar tawanya. “ya sudah...kalau begitu, tidur lagi ah!” ucap sakura yang kembali menyandarkan tubuhnya di punggung tetsu “tu-tunggu,sakura!! Kau khan sudah bangun!!” ucap tetsu yang kembali merasakan beratnya tubuh sakura “karena ceweknya tidak ada...aku ngantuk lagi!!” “sakuraa!!! Ayolah...kau ini berat, kok tega sih bersandar pada orang yang tubuhnya lebih kurus dan kecil dari kamu?” “disini yang aku kenal Cuma kamu, tetsu!! Masak aku bersandar ke nyonya tua itu?” ucap sakura sambil menunjuk kearak seorang wanita tua dengan dandanan mencolok yang tidak jauh dari mereka berdua. Aksi menunjuk sakura ternyata diketahui oleh wanita tersebut dan langsung disambut dengan kerlingan mata penuh menggoda. Sakura dan tetsu yang melihat kerlingan maut itu langsung bergidik. Sakura langsung memalingkan wajahnya kearah sisi lainnya sambil memasang wajah jijik. Tetapi saat melihat kearah sisi lain, sakura menatap seorang pria berpakaian necis yang matanya terus menatap kearah tetsu. Tiba-tiba muncul rasa marah dalam diri sakura – saat melihat mata pria necis berwajah gentong itu tidak pernah melepas sosok tetsu. Sakura menatap tajam dan dingin kearah pria tersebut dan ternyata tatapan penuh kebencian itu dirasakan oleh pria itu. Mereka berdua saling bertatapan dan pria tersebut langsung gugup dan ketakutan saat sakura semakin menunjukkan rasa tidak sukanya dengan apa yang pria itu lakukan. Tak butuh waktu lama, pria tersebut menundukkan kepalanya dan berusaha memutar tubuhnya ke sudut lainnya. “sakura, wanita tua itu menginginkanmu!” ucap tetsu
“jangan ingatkan aku!! Jangan dihiraukan!!” ucap sakura Tiba-tiba kereta memberikan hentakan yang membuat semua penumpang terdorong kesamping. Hentakan kereta membuat tubuh sakura terdorong oleh penumpang yang ada dibelakangnya, dan ini mengakibatkan tubuhnya menabrak punggung tetsu yang ada didepannya. “akhh!! Sakura!! Sempit nih!!” pekik tetsu yang terdempet antara dada sakura dan pintu kaca kereta. “tetsu, aku tidak bisa melawan dorongan penumpang lainnya.” Ucap sakura yang berusaha mendorong tubuhnya kebelakang agar dapat memberikan ruang untuk tetsu tetapi tubuh penumpang lainya yang saling berdesakan membuat sakura kesulitan. “aku makin benci kereta!!” desis tetsu “well, kau harus menahannya selama kita belum punya uang untuk membeli mobil baru.” Ucap sakura “yah, semuanya karena kamu,sakura!” “aku? Kenapa aku?” “kau yang membuat mobillarc menjadi rusak!!” “tidak!!” “kau pikir siapa yang menyetir mobillarc hingga mesinnya hancur lebur hah?” “.....kenchan?” “itukau sakura!! Kau yang melakukannya!!” “tidak!!” “ya!!” “tidak!!” “ya!!” “tidak!!” “ya!!” “ya!!” seru sakura cepat “tidak!!” seru tetsu yang kemudian membuatnya membelalakkan matanya dan menatap sakura yang mulai tertawa karena tetsu masuk dalam permainan “kata” nya “sakura!! Aku akan membalas...HUWAAA!!!”
“tetsu!!” seru sakura BRUGGSSS!!! Tanpa mereka berdua sadari, pintu kaca kereta terbuka lebar. Tetsu yang tidak siap dengan terbukanya pintu kereta, membuat tubuhnya yang ia sandarkan dipintu pun limbung kedepan dan siap jatuh mencium lantai stasiun. Sedangkan sakura yang melihat tubuh tetsu yang limbung kedepan hendak menghentikan jatuhnya tetsu, tetapi karena sangat mendadak , sakura pun ikut limbung dan mereka pun dengan sukses mencium lantai stasiun. “acchh!!aacchhh!!aacccchhh!!” ucap tetsu yang terduduk dan mengusap hidungnya yang terlebih dahulu menikmati kerasnya lantai stasiun. Semua penumpang yang ada didalam kereta bergerak turun dari dalam kereta – hanya melihat sekilas kearah tetsu dan sakura yang terduduk di lantai dengan wajah penuh kesakitan dan kemudian melangkah pergi bagaikan tidak pernah terjadi apa-apa. “heeee....ini karma kalau orang tidur diganggu!!” ucap sakura yang mengusap keningnya yang memerah – terbentur lantai “ini semua salahmu,sakura!! Jika kau bisa bangun lebih cepat!! Jika saja kau tidak merusak mobillarc...kita tidak akan susah payah naik kereta – berdesakan – bahkan jatuh memalukan seperti ini.” Ucap tetsu sambil memukulkan tas ranselnya kearah lengan sakura “kau saja yang terlalu ingin menjadi manusia tepat waktu. Sesekali terlambat khan tidak masalah..ato libur satu hari juga mereka tidak akan marah, kamu khan leader – gak akan ada yang berani melawanmu,tetsu!” “karena aku leader – aku tidak akan mengajari anak buahku bolos atau terlambat latihan, tidak sekarang !! tidak kapanpun!! Tahu?!?!” seru tetsu kesal “hei-hei-hei!! Ada apa ini?” tiba-tiba seorang petugas datang menghampiri tetsu dan sakura yang masih terduduk dilantai stasiun. “ee..tidak apa-apa, pak!!” ucap sakura cepat “kalau tidak apa-apa...kenapa kalian bertengkar sambil masih duduk dilantai hah? Kalian menghalangi keluar masuknya penumpang.” Ucap petugas itu dengan tegas “i-iya..maaf!!” ucap tetsu sambil berdiri – diikuti oleh sakura “anak-anak jaman sekarang...mudah sekali bertengkar!! Kalian ini kalau ada masalah cinta – apa tidak bisa diselesaikan dengan damai?” ucap petugas itu membuat tetsu dan sakura tercengang “hah?” seru tetsu bingung “kamu juga anak muda!!” seru si petugas sambil menunjuk kearah sakura “punya cewek cantik seperti ini kok disia-siakan!! Seharusnya disayang – bukan diperlakukan kasar dan dibentak-bentak.” Ucap si petugas makin membuat mulut tetsu terbuka lebar.
Sakura menatap kearah tetsu yang masih melong0, menatap dari bawah keatas , dari pakaiannya yang memang seperti laki-laki, tapi karena posturnya yang kecil ramping dan rambutnya yang berwarna merah panjang setengah punggung, memang tetsu jadi terlihat seperti perempuan. Tapi....... “plek!!” Mata tetsu makin terbelalak lebar saat kedua jemari sakura memegang kedua belah dada tetsu. Sang petugas pun ikut terkejut. “tapi pak, dia ini laki-laki!! Lihat khan? Dadanya rata!” ucap sakura “SAKURAAA!!!’ pekik tetsu sambil memukulkan ranselnya kearah wajah sakura “acchhh!! Tetsu, kenapa memukul wajahku?” ucap sakura yang memegang setengah wajahnya yang menjadi sasaran pemukulan ransel tetsu “kau bisa menjelaskannya tanpa memegang dadaku,bodoh!!” seru tetsu marah Tanpa perduli sakura, tetsu berjalan cepat meninggalkan sakura yang masih kesakitan. Sebelum sakura melangkah mengikuti tetsu, matanya masih sempat melirik kearah petugas stasiun yang telah berubah menjadi batu. -------------------------------“CKLEKK!!!” pintu studio terbuka dengan cepat , hyde dan ken langsung memutar kursinya dan menatap penuh senyum kearah tetsu yang muncul dari balik pintu. “waaa..leader terlambat nih!!” sindir ken Tetsu hanya menyambut sindiran ken dengan secepat kilat menatap tajam dan dingin kearah ken. “dan.....setelah kuamati, sebenarnya kau sama sekali tidak terlambat, tetsu!! Karena...jam ku saja ...yang kecepatan.” Ucap ken yang bergetar takut melihat tatapan tajam tetsu. Tetsu terus melangkah kearah sofa disisi ruangan,duduk dan mengeluarkan kertas-kertas berwarna putih kusam. Hyde dan ken hanya menatap diam satu sama lainnya. Mereka tidak tahu kenapa tetsu begitu suntuknya hingga tidak mau mengucapkan satu patah katapun. “ohayouuuuuu!!!!” ucap sakura merusak keheningan studio, wajah sakura muncul dari balik pintu studio sambil tersenyum lebar “ohayou, sakura!!” ucap hyde dengan nada manja Ken berdiri dari duduknya dan segera mendekati sakura. Ia menarik lengan sakura sehingga wajah mereka saling berdekatan. “apa yang kau lakukan terhadap tetsu?” tanya ken dengan suara selirih mungkin “memangnya apa yang kulakukan? Aku tidak melakukan apapun!” ucap sakura
“lalu kenapa wajahnya bisa seseram itu?” tanya ken “bangun di sisi yang salah kali?” seru sakura cuek “....kenapa kau terlambat, sakura?” tanya hyde yang sudah berdiri disisi sakura lainnya sehingga tubuh sakura dihimpit oleh ken dan hyde. “aku ngantuk!! Aku tidak ingin bangun hari ini, tetapi...tentu saja tetsu tidak akan membiarkan itu terjadi.” Ucap sakura “jadi tetsu terlambat karena kamu ya? Sekarang aku tahu kenapa dia ngambek!! Dia khan manusia yang selalu tepat waktu.” Ucap hyde “sial sekali dia harus tinggal satu apartemen denganmu,sakura!!” ucap ken “maksudmu apa, ken?” ucap sakura “jika kalian ada waktu bergosip, maka kalian pasti ada waktu untuk membicarakan tentang band kita khan?” seru tetsu begitu dalam membuat ketiga anak buahnya langsung berdiri kaku dan mengangguk dengan cepat. Ken, hyde, dan juga sakura langsung duduk di kursi yang ada di hadapan tetsu. Sedangkan tetsu membuka agenda nya yang sudah penuh dengan tulisan dan coretan. “semenjak 1 bulan kita tinggal di tokyo, cukup banyak pengeluaran daripada pemasukan. Mungkin kita harus lebih berhemat lagi.” Ucap tetsu “aku sudah melakukannya,tetsu!! Aku hanya tinggal di kost paling murah di tokyo, makan hanya mie instan – itupun Cuma 1 kali 1 hari.” Ucap ken “aku juga sama dengan kenchan!! Lihatlah..badanku sampai sekurus ini...mungkin sebentar lagi mereka akan memanggilku mayat hidup kota tokyo.” Ucap hyde sambil menunjukkan kedua lengannya yang kecil dan tipis. “tetsu juga sudah tinggal di apartemenku, jadinya uang untuk tempat tinggal tetsu masih sisa khan? Kita masih bisa memakai uang itu.” Ucap sakura “kita sudah memakainya!! Jangan lupa semua flyer2 yang kita buat dan juga demo tape, tidak ketinggalan menyewa studio..semuanya itu khan dananya besar.” “lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?? Kerja sambilan?” tanya ken “aku melakukan yang perlu kulakukan.” Ucap hyde dengan nada bangga “apa yang kau lakukan?” tanya tetsu “aku akan....menjual sesuatu!! Hasil dari penjualan itu akan.....” ucap hyde “kita gunakan untuk menambah equipment kita?” ujar ken cepat “tidak!! Untuk merubah gaya rambutku!! Kau pikir aku kelihatan lebih manis kalau keriting? Aku berencana mengubah rambutku seperti morrie-san hehehe..” ujar hyde hanya disambut dengan desahan kesal ketiga temannya
“lalu apa yang akan kau jual? Seingatku kau sudah menjual semua barangmu untuk membayar kost-kostan khan?!” ucap sakura “pasti ada yang bisa kujual!! Sesuatu yang sangat menarik dan membuat orang – orang mau membelinya dengan harga tinggi!!” ucap hyde “koleksi cd album ku?” ujar tetsu “ koleksi film pornoku?” ujar ken “...tubuhku?” ujar hyde lirih “menjual tetsu?” ujar sakura Tetsu langsung membelalakkan matanya lebar dan menatap kearah sakura yang tersenyum lebar. Ken untuk sesaat tertawa tetapi kemudian dia langsung membatalkan niatnya untuk tertawa keras saat tetsu sudah memandangnya dengan tatapan iblisnya. “kita serius disini!!” seru tetsu kesal “aku serius , tetsu!!” ucap sakura “memangnya siapa yang mau membeli tetsu? Hehehehe..” ujar ken “aku!!” ucap sakura cepat membuat ken, tetsu dan hyde menatap tak percaya kearah sakura. Sedangkan sakura terus menatap penuh rasa percaya diri tinggi kearah tetsu yang tepat duduk didepannya. “apa yang kau katakan,sakura?” tanya hyde “aku bilang aku akan membeli tetsu jika memang dia dijual!” ucap sakura tegas “.....kau pasti masih setengah sadar, sakura.” Ucap tetsu “tidak!! Aku benar benar sadar!!” “untuk apa kau membeliku?” ucap tetsu cepat – sebelum rona merah mulai mewarnai kedua pipinya. “......kamu itu sangat bagus dalam.........” ucap sakura terputus – membuat ketiga temannya menelan ludah – menunggu jawaban dari mulut sakura “......dalam bersih bersih rumah!!” “hah?” pekik hyde,ken, dan tetsu bersamaan “kamu tahu,ken? Semenjak tetsu tinggal di apartemenku, semua sudut ruangan sangat bersih dan mengkilat. Selain itu kamar mandi selalu tampak bersih, lemari pakaian menjadi sangat rapi, bahkan rak bukuku menjadi rak katalog perpustakaan.” Ucap sakura “kau pikir aku pembantu?!?!” sungut tetsu sambil melempar tas ranselnya yang kosong kearah sakura. Sambil tertawa lepas, sakura menangkap tas ransel tetsu dan kembali
menatap kearah wajah tetsu yang masih tersisa rona merah. Tetsu....terlihat manis, pikir sakura dalam hatinya yang terdalam. Pikiran itu membuat sakura makin mengembangkan senyumnya. “sakura, aku tadi berniat menjual tubuhku dan kau lebih tertarik membeli tetsu daripada tubuhku?” tanya hyde “tubuhmu tidak berguna untuk kebersihan apartemenku khan,hyde? Apalagi, kita semua sudah sering melihat tubuhmu – jadi...bukan hal yang menarik lagi.” Ucap sakura “apaaa??” pekik hyde kesal dan hanya disambut tawa dari ketiga teman-temannya. “kalian semua setuju dengan kata2 sakura?” seru hyde “sudah,hyde!! Sudahlah!! Pembicaraan ini tidak akan kemana-mana kalau kita tetap bercanda seperti ini. Begini....aku sudah mengumpulkan uang semenjak aku kerja sambilan di osaka dan hasilnya lumayan. Sebagian akan kita gunakan untuk menyewa studio dan juga membuat flyer. “ ucap tetsu “kenapa hanya sebagian? Sisanya mau diapakan?” tanya ken membuat tetsu tiba-tiba termenung dan menatap sakura. Sakura yang menerima pandangan tetsu secara mendadak hanya bisa terhenyak sesaat dan heran. “.....untuk urusan lain. ...OK!! Sekarang kita latihan sebelum waktu yang disediakan studio ini habis.” Ucap tetsu yang langsung berdiri dan melangkah pergi. Ken dan sakura hanya saling berpandangan. Ken mengangkat bahunya sebagai tanda ia tidak tahu menahu dan langsung berdiri mengikuti tetsu. Sakura yang masih tidak memahami tatapan tetsu tadi hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang-panjang dan ikut berdiri dari duduknya. “apa tubuhku tidak menarik?” tanya hyde lirih “oh Tuhan, hentikan memikirkan itu ,hyde!!” seru sakura yang langsung melangkah meninggalkan hyde yang masih dalam renungannya sendiri. ----------------------------------“OK latihan selesai!! Jangan lupa show kita 5 hari lagi!” ucap tetsu sambil menaruh bass di kotaknya yang berwarna hitam. “huaaaa....leganya!! aku ingin cepat pulang – mandi – dan tidur sepuasnya!” ucap ken sambil menggeliatkan badannya yang terasa lelah “sakura, kau ingin makan apa malam ini? Hari ini khan giliranku membeli makanan.” Ucap tetsu sambil menatap sakura yang duduk santai sambil membaca majalah dewasa “pass!! Malam ini aku akan ke konser dead end!!” ucap sakura “kau pasti bercanda? Darimana kau dapat tiketnya? Bukankah sudah habis?” tanya hyde “huhuhu...jangan meremehkan sakurazawa!!, aku berhasil mendapat tiketnya dan akan menonton sepuasnya !!” ucap sakura
“baguslah kalau begitu!! Tidak ada yang menggangguku membuat konsep lagu baru.” Ucap tetsu “mungkin aku bisa ke backstage – bertemu mereka.” Ucap sakura “aku akan membersihkan ruang keluarga yang penuh dengan sampahmu.” Ucap tetsu “meminta tanda tangan dan juga foto-foto dengan mereka.” Ucap sakura “mungkin aku juga harus menelpon rumahku – menanyakan kabar orang tuaku.” Ucap tetsu “begadang sampai pagi dengan mereka.” Ucap sakura “atau membuat lay out flyer yang baru.” Ucap tetsu Sakura memperlihatkan 2 lembar tiket tepat didepan hidung tetsu. Mata tetsu menatap tajam kearah tiket konser tersebut, sedangkan sakura melihat air muka tetsu dengan senyum. “kau mengajakku?” tanya tetsu cepat “itupun jika kau masih ada waktu diantara pekerjaan bersih2 dan menelpon keluarga.” Ucap sakura sambil tertawa kecil Jemari tetsu langsung mengambil tiket tersebut dari tangan sakura , senyum menghiasi bibir tetsu dengan lebarnya, dan mata tetsu berbinar-binar bagaikan anak kecil. “terima kasih,sakura!!! Ayo kita berangkat!!! Kami duluan ya..jaa...!!!” pekik tetsu yang langsung berlari keluar dari studio. “sampai ketemu!!” ucap sakura yang ikut berdiri dari duduknya dan menghilang dibalik pintu studio, meninggalkan ken dan hyde yang dari tadi terdiam melihat kelakuan kedua temannya. “apa mereka menganggap kita ada??” tanya ken lirih “yang paling buruk,kenchan!! Mereka tidak tertarik dengan tubuhku!!” ucap hyde “kau masih membicarakan hal itu?” tanya ken tidak percaya “ini pelecehan!! Bagaimana mungkin aku tidak menarik lagi dimata mereka?” “yang disebut pelecehan itu sebaliknya,hyde!!” “kenchan, akan kuperlihatkan kepada mereka!! Aku memang menarik – aku dapat membuat semua cewek – bahkan cowok didunia ini histeris melihatku – mereka semua akan bertekuk lutut padaku – memohon untuk dapat menyentuhku.” “itu yang kau sebut tujuan hidup?” “lebih baik daripada mengoleksi video porno dan melakukan solo sex setiap malamnya.” Ucap hyde sambil melangkah pergi dengan santai – meninggalkan ken yang terhenyak dan siap melontarkan kata-kata balasan.
“kau...kau...” ucap ken yang terputus karena hyde telah keluar dari dalam studio “dasar hermaprodite!” ucap ken kesal. ------------------------------------Hari pun semakin malam. Langit menjadi sangat gelap dan kelam, udara yang dingin dan menusuk membuat susana kota menjadi lebih sepi dari biasanya. Jalanan sudah mulai sepi dari keramaian, para pejalan kaki pun sudah jarang terlihat berlalu lalang. Tetsu dan sakura dengan santai berjalan menelusuri alur jalanan yang panjang. Mereka memutuskan untuk melalui taman kota karena jaraknya lebih pendek dan dekat dengan tujuan mereka – apartemen sakura. “morrie san tetap tidak tertandingi!! Suara nya sangat dalam dan juga membuat ku tidak bisa berhenti menganga.” Ujat tetsu penuh semangat “jangan bicara seperti itu didepan hyde!! Kau bisa berubah menjadi kue doraemon.” Ucap sakura sambil tersenyum “hehehe..aku tahu itu! Ah, joe san juga sangat bagus!! Dia memang bassist nomor satu di jepang!!” “aku rasa biasa.” “biasa?? Sakura, apa kau tidak melihat permainan nya tadi? Itu tidak biasa!!” “aku mengenal seorang bassist yang lebih keren dan juga cara bermainnya mampu mencengangkan semua orang.” “kau pasti bercanda!! Tidak ada yang bisa lebih mengagumkan dari joe-san!” “ada,tetsu!! Masalah permainan hmm..ok, aku anggap mereka berdua bermain sama bagusnya! Tetapi masalah tampil keren dan juga memukau...dia setingkat diatas joe-san.” “oh ya, siapa dia? Jika dia memang lebih bagus dari joe-san, kenapa aku tidak pernah mendengar permainannya?” “kau pernah mendengar permainannya hanya saja kau terlalu terpukau dengan kilau joe-san sehingga kau tidak perduli dengan orang ini.” “kalau begitu katakan siapa dia, sakura!!” pekik tetsu tidak sabar sakura menghentikan jalannya dan memutar tubuhnya sehingga mereka berdua berdiri saling berhadapan. Tetsu yang terkejut ikut menghentikan langkahnya dan menatap heran kearah sakura yang sudah berdiri didepannya sambil menebar senyum machonya. “namanya tetsu.” Ucap sakura sambil tersenyum lembut “....hah?” ucap tetsu yang masih belum memahami apa maksud sakura
“aku bilang...bassist yang lebih memukau daripada joe-san bernama tetsu. Dia bassist dari sebuah band yang memiliki nama paling aneh dan paling susah diucapkan dimuka bumi ini – tetapi dia tetap ingin memakai nama itu karena terdengar keren walau dia sendiri juga masih kesusahan menyebut nama bandnya.” “hei, L’arc en Ciel bukan nama yang sulit dan aneh!!” seru tetsu kesal membuat sakura langsung tertawa lebar “apa yang kau tertawakan?” seru tetsu yang makin kesal “kau itu ya....aku sedang memuji dirimu tetapi kau malah lebih mementingkan untuk membela nama bandmu.” Ucap sakura sambil kembali membalikkan badannya dan melangkah “karena aku susah payah mencari nama bandku, jadi jangan meremehkan usahaku!!” ucap tetsu yang berjalan sedikit cepat untuk mengimbangi langkah lebar sakura “okey, leader!! Nama bandnya sangat keren dan kau sangat pintar menemukan nama seindah itu.” Ucap sakura membuat tetsu kembali tersenyum ceria mereka berdua kembali berjalan menelusuri taman kota. Tak beberapa lama kemudian, tetsu melihat beberapa pemuda yang saling melempar candanya satu sama lain – berjalan menuju kearah mereka berdua. Saat mereka saling berpapasan, tetsu dapat melihat mata para pemuda itu menatapnya , bahkan ada yang siap bersiul dan tertawa penuh menggoda. Tetsu yang melihat itu hanya memalingkan wajahnya dan terus berjalan mengikuti kemana sakura melangkah. Saat tetsu kembali menatap kearah kumpulan pemuda yang tadi terlewati, tetsu dapat melihat pemuda tersebut masih berdiri di sisi jalan taman dan masih menatapnya. Salah satu pemuda melemparkan salam kearah tetsu. “Ada apa?” tanya sakura membuat tetsu segera memalingkan wajahnya dan menatap sakura yang sudah menatapnya dengan serius “ah..tidak..tidak apa-apa.” Ucap tetsu sakura yang diam langsung memutar kepalanya kearah belakangnya dan melihat kumpulan pemuda yang sudah jauh dari keberadaan mereka berdua. “ne sakura...” ujar tetsu membuat sakura kembali melihat kearah tetsu. Sedangkan tetsu hanya menatap lurus kedepan dan tidak menghentikan langkahnya “apa aku seperti perempuan?” tanya tetsu sakura untuk sesaat terdiam saat mendnegar tetsu tiba-tiba bertanya seperti itu. “hyde yang seperti perempuan.” Ucap sakura “aku tidak bertanya tentang hyde. Aku bertanya apa aku seperti perempuan?” “tapi kau laki-laki, tetsu!” ‘aku tahu itu,sakura!! Tapi..tapi apa saat ini aku tampak seperti perempuan?” tanya tetsu sambil menatap tajam kearah sakura yang berjalan disisinya
“bagiku...tetsu adalah tetsu!! Aku tidak pernah memperdulikan apa pendapat orang.” “apa..ini karena rambutku yang panjang?....mungkin aku perlu memotongnya.” Ucap tetsu lirih membuat sakura menghentikan langkahnya dan menghadap kearah tetsu “kau menyukai rambut panjangmu, tetsu!!” “ya, aku memang menyukainya tetapi..jika ini penyebab orang2 memandangku seperti wanita, aku akan memotongnya.” “tapi tetsu...” “masih ada hyde dengan rambut panjangnya!!..aku bisa mengagumi rambut hyde.” “...kalau kau memotong rambutmu - aku akan memanjangkan rambutku!” ucap sakura tegas “untuk apa kau lakukan itu?” tanya tetsu “agar kau tidak perlu susah-susah mencari hyde untuk mengagumi rambut panjangnya. Kau sudah bisa menemukan di teman satu apartemenmu ini.” Ucap sakura yang membuattetsu membelalakkan matanya dan terdiam kaku. Sakura kembali melihat tatapan yang sama seperti yang ia lihat saat di studio, tatapan yang sedih dan keinginan untuk mengatakan sesuatu tetapi semua itu hanya tersimpan sangat dalam. “tetsu, ada apa?” tanya sakura “......sakura, aku....aku....” ucap tetsu yang gugup “GREESEK!!GRESEEKK!!” suara gemerisik dari dalam semak belukar membuat sakura dan tetsu langsung berhenti berbicara dan menatap kearah asal suara dengan tegang. Suara gemerisik itu terus mengeluarkan suara dan membuat mereka berdua menjadi penasaran. “sakura..apa itu..ular?” bisik tetsu “tidak ada ular di kota!! Mungkin .... pencuri celana dalam.” Ucap sakura sakura dan tetsu terus melangkah perlahan mendekati tanaman yang tumbuh bergerombol sehingga menghalangi pandangan untuk melihat ruang yang ada disisi dalamnya. Sesampainya disisi semak, sakura mengibas semak tersebut menjadi 2 bagian dengan kedua tangannya sehingga mereka dapat melihat apa yang menimbulkan bunyi tadi. Saat itulah terlihat pemandangan yang tidak terduga, yang dapat membuat mata tetsu dan sakura langsung melebar. Diantara semak dan juga sedikit biasan cahaya dari lampu kuning taman, terlihat 2 insan yang saling bercumbu dengan mesranya,. Cumbuan itu pun telah menarik kedua makhluk itu menuju puncak kenikmatan. “PLEKK!!”
dengan spontan kedua jemari tetsu langsung bergerak ke arah kedua belah mata sakura dan menutup kedua mata sakura rapat-rapat. Sedangkan kedua jemari sakura pun ikut bergerak kearah kedua belah mata tetsu dan menutupnya rapat-rapat. 3 detik kemudian.... sakura dan tetsu saling melepas jemari yang menutup kedua belah mata mereka dan saling berpandangan dengan sebal. “kenapa kau menutup mataku, tetsu?” “kau juga kenapa menutup mataku?” “karena kau masih anak kecil dan tidak boleh melihat seperti itu.” “aku spontan melakukannya!! ....SIAPA YANG ANAK KECIL HAH??” seru tetsu “HEI, SIAPA ITU?!?!” seru salah satu insan yang bercumbu seruan marah itu membuat tetsu dan sakura memutuskan untuk mengambil langkah seribu. Mereka berdua langsung berlari – menjauh secepatnya dari kemarahan insan yang sedang jatuh cinta dan menyalurkan kecintaannya tersebut. Saat mereka merasa telah sangat jauh dari area tersebut. Sakura dan tetsu menghentikan larinya dan mengatur nafas mereka yang tersengal-sengal. Sesekali mereka melihat kearah jalan dibelakang mereka – jalanan yang sepi dan juga remang. “kenapa kau pake teriak sih? Kita jadi ketahuan khan?” ucap sakura “itu bukan salahku!! Kau yang tiba-tiba mengataiku anak kecil!!” seru tetsu “kau memang masih kecil!! Masih awam untuk melihat begituan.” “umurku sudah 20 an dan bahkan jika perlu kuingatkan...kau satu bulan dibawahku,sakura!!” “hanya karena kau lahir duluan – belum tentu membuatmu menjadi lebih jantan daripadaku.” Sindir sakura makin membuat tetsu menjadi kesal. “ sudahlah!! Terserah kau, sakura!!” teriak tetsu yang kemudian melangkah cepat meninggalkan sakura “tetsu, kau mau kemana?” “pulang,bodoh!!” “apa kau tahu jalannya? Ini pertama kalinya kau melewati taman ini khan?” “aku tidak bodoh dan aku pasti tahu jalannya!! Tidak seperti seseorang yang kukenal – orang yang tidak pernah hafal jalan dan selalu tersesat hingga membuat mobillarc hancur.” “tapi ini sangat gelap, kau bisa jatuh tersandung atau bahkan diculik orang.” Ucap sakura “yeah!! Seperti aku akan percaya kata-katamu!!” seru tetsu marah
“DAG!! GRUSSYAAKK!!” “TETSU!!!” seru sakura yang terkejut melihat tetsu tiba-tiba limbung dan jatuh di kerumunan tanaman disisi jalan taman. Sakura segera berlari mendekati tetsu. Ia dapat melihat tetsu yang jatuh terduduk diantara tanaman, rambutnya penuh dengan daun kering dan air mukanya terlihat merah padam. Sakura jongkok didepan tetsu sambil tertawa cekikikan. Ia tidak tahan melihat wajah tetsu yang cemberut dan kesal. “khan sudah kubilang...” ucap sakura yang masih tertawa “diam,sakura!!” pekik tetsu yang kelihatan sudah hampir menangis malu “hihihi...okey, sini kubantu!!” ucap sakura sambil membersihkan rambut tetsu yang penuh tempelan daun-daun kering. “aku tidak perlu bantuanmu.” Ucap tetsu sambil menampik tangan sakura “ayolah tetsu, jika kau memang tidak ingin disebut anak kecil, maka bersikaplah dewasa!” “aku bersikap dewasa!! Kau yang selalu suka menggodaku dan membuatku malu – kau pikir itu sikap dewasa??” seru tetsu marah sakura menghela nafasnya dalam dan panjang. “okey, aku juga tidak dewasa, maafkan aku, tetsu!! Jadi sekarang, apa aku boleh membantumu?” ucap sakura tetsu diam membisu sambil jemarinya membersihkan rambut dan pakaiannya. “tetsu...ayolah!!...aku janji tidak akan menggodamu lagi.” Ucap sakura lirih tetsu menatap kearah sakura yang langsung mengangkat jemarinya dan membuat tanda janji pramuka. Kemudian, tetsu mengangkat tangannya dan langsung disambut oleh sakura. Secara perlahan sakura mengangkat tetsu berdiri dari semak-semak, tetapi baru sesaat tetsu berdiri, tiba-tiba tetsu memekik kesakitan pada pergelangan kakinya. “Ada apa,tetsu? Kau terkilir?” tanya sakura yang kembali jongkok dan memeriksa pergelangan kaki kanan tetsu. Saat jemari sakura menyentuhnya, tetsu meringis kesakitan dan jemarinya memeras erat jaket sakura. “apa kau bisa berjalan?” tanya sakura “tidak terlalu sakit, aku rasa masih bisa!” ucap tetsu sakura menatap kearah tetsu yang masih membekas air muka kesakitan. Lalu sakura memutar tubuhnya dengan masih dalam keadaan jongkok. “naiklah!” ucap sakura
“apa maksudmu, sakura?” “aku akan menggendongmu sampai apartemen.” “aku tidak mau!! Itu memalukan..selain itu aku masih bisa jalan!” “tetsu!! Apa kau mau membuat kakimu makin parah? Lupakan rasa malumu itu jika kau ingin manggung beberapa hari lagi.” Ucap sakura tegas tetsu yang tidak berani membantah sakura kalau sudah berkata sangat tegas, perlahan merebahkan dadanya di punggung sakura. Kedua lengan tetsu melingkar di leher sakura, dan kedua tangan sakura memegang betis tetsu sehingga tetsu tidak akan jatuh dari punggungnya. Sakura pun berjalan sambil menggendong tetsu di punggungnya. Untuk beberapa waktu lamanya, mereka berdua terdiam dan tidak saling bicara satu sama lainnya. “...ini benar-benar memalukan.” Ucap tetsu lirih – sambil menyembunyikan rona merah yang keluar dikedua pipinya “memangnya siapa yang akan melihatmu digendong? Hantu? Kau melihat ada orang disekitar kita?” ucap sakura dengan tenang “....... maafkan aku,sakura! Aku selalu menyusahkanmu ya? “ ucap tetsu “kau memang menyusahkan, tetsu!!” ucap sakura cepat membuat tetsu siap melontarkan kekesalannya “tapi itulah yang kusuka darimu.” Ucap sakura menghentikan keinginan tetsu untuk marah. Tetsu kembali terdiam – matanya menatap kearah wujud sakura dari arah belakang – arah dimana saat ini ia berada. “jika kau memanjangkan rambutmu...aku yakin hasilnya sangat bagus!! Rambutmu itu indah,sakura!” ucap tetsu lembut. Bibir tetsu menyentuh lembut helaian rambut sakura yang berwarna hitam pekat – tetsu dapat mencium bau harum shampoo dari rambut sakura. “lebih bagus dari hyde?” tanya sakura “...lebih bagus dari hyde....lebih bagus dari siapapun.” Ucap tetsu “kalau begitu...aku akan memanjangkan rambutku.” Ucap sakura tersenyum lembut. Tetsupun ikut tersenyum dan merebahkan kepalanya di pundak sakura yang tegap. Sakura yang merasakan tetsu yang merebah dipundaknya semakin memperlebar senyumnya. sakura terus melangkah diantara kegelapan malam – dan ia berpikir bahwa dinginnya malam ternyata tidak terasa sama sekali. Dan akhirnya sakura tahu, bahwa dia merasakan kehangatan yang dipancarkan tetsu kepada dirinya, dan sakura tidak ingin melepaskan kehangatan itu. ------------------------------Tetsu menyandarkan punggungnya didinding pembatas kamar tidurnya. Secara perlahan , tubuhnya merosot hingga terduduk dilantai kamarnya. Matanya menatap keluar jendela
kamarnya – menatap bulan yang hanya menampakkan wajahnya sebagian diantara hitamnya langit dan awan. Beberapa kali tetsu menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan sangat panjang. Kedua belah bola matanya terlihat sangat sayu dan kebingungan. “DUK-DUK!!” Suara ketukan didinding kamar membuat tetsu terkejut dan menoleh kearah dindingnya yang putih. Tetapi ia tidak melihat apapun – ia tidak mendengar apapun. “DUK-DUK!!” Suara ketukan itu membuat tetsu menggeser duduknya dan melihat tajam kearah dindingnya. “tetsu...kau sudah tidur?” “....sakura?” “maaf, apa aku membangunkanmu?” ucap sakura dari balik dinding “tidak!!...tidak....!! aku...tidak bisa tidur.” Ucap tetsu yang kembali tenang “aku juga tidak bisa tidur!!..mungkin karena aku terlalu senang tadi di konser – jadinya semua rasa kantuk jadi menghilang.” Ucap sakura disambut dengan senyum dari bibir tetsu. “ne tetsu.....hari ini...menyenangkan khan?” usap sakura lirih “ya...sangat menyenangkan!!... terima kasih,sakura.” “untuk apa?” “...untuk membiarkanku terus menyusahkanmu!! Mungkin...kau lebih terbiasa untuk tenang saat dirumah, tidur tanpa diganggu oleh suara dengkuran orang lain.” Ucap tetsu , terdengar ketawa kecil dari balik dinding – tanpa melihat tetsu tahu bahwa saat ini sakura sedang tertawa “tidak ada yang pernah merasa terbiasa hidup sendirian, tetsu.” Ucap sakura membuat tetsu terdiam – menunggu apa yang akan dikatakan sakura selanjutnya “awalnya aku mengira begitu....hidup mandiri – hidup dalam rumah sendirian. Semua orang akan mengira kita bahagia saat diluar – tetapi kau tahu, tetsu? Sesampainya kita dirumah, kita disambut semua kesepian – disambut bayangan kita sendiri didalam cermin. Semuanya...sangat sunyi.” Ucap sakura “saat kalian pindah ke Tokyo, saat itu pula aku merasa punya harapan...mungkin...ya mungkin saja aku tidak akan merasakan saat itu lagi – saat kau pulang dan tidak ada siapapun dirumah.” Ucap sakura sambil tersenyum Untuk beberapa saat keheningan pun tercipta, sakura tidak mendengar satu patah katapun dari tetsu, dan ini membuat sakura menjadi penasaraan.
“tetsu, apa kau ketiduran mendengar ceritaku?” ucap sakura “sakura....ada yang ingin kukatakan.” Ucap tetsu “apa itu?” “........sakura..........” tetsu berhenti dan kembali terdiam “kelihatannya bukan berita bagus ya? Melihat caramu mengucapkannya.....” “.......aku...aku menemukan...apartemen yang cocok untukku.” Ucap tetsu Sakura terdiam – ia tiba-tiba merasa tidak punya keinginan mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh tetsu. “oh..begitu!” “apartemennya tidak jauh dari sini, harganya juga lumayan murah.” “bukankah uang itu bisa kau gunakan untuk hal lain saja, tetsu?” “aku masih ada uang yang cukup untuk menyewa apartemen murah.” “apa kau tidak suka tinggal disini,tetsu?” “Sakura, bukan seperti itu!! Aku sungguh suka!! Aku sungguh-sungguh suka tinggal denganmu!!” “lalu kenapa kau ingin keluar dari sini?” “....aku sudah janji pada diriku sendiri ,sakura!! Aku berjanji bahwa sampai di Tokyo – aku tidak akan menggantungkan diriku kepada orang lain.” “AKU BUKAN ORANG LAIN!!” “sakura, kau bukan orang lain!! Maksudku aku ingin mandiri – aku ingin bisa hidup dengan kekuatanku.” “kau bisa membuktikannya tanpa pindah ketempat lain khan?” “sakura, jangan begini!! Ayolah, ..begini, mungkin kenchan atau hyde mau pindah kesini, mereka pasti dengan senang hati melakukannya.” “aku tidak perlu ken atau hyde menjadi baby sitter untukku!!” “mereka bisa menemanimu, sakura! Tidak akan berbeda dengan saat aku disini – bahkan akan lebih meriah daripada denganku.” “ini berbeda!!” “apa yang berbeda?” “KARENA MEREKA BUKAN KAMU,TETSU!!” seru sakura dengan nada tinggi
Tetsu pun menjadi terdiam membisu. Sedangkan sakura hanya dapat menundukkan kepalanya diantara kedua lututnya. Rambutnya yang berwarna hitam dan panjang sebahu pun jatuh hingga menutupi semua wujud air muka sakura saat itu. Sakura secara perlahan mengangkat wajahnya dan menyandarkannya di dinding yang ada disisi lain dengan dinding tetsu. “karena mereka bukan orang yang menyusahkan dan menyebalkan seperti kamu, bukan orang yang sangat perfeksionis sekaligus naif seperti mu, ...bukan orang yang egois dan juga keras kepala sepertimu.” Ucap sakura “.....dan bukan orang yang bisa memberikan senyuman sehangat dirimu, tetsu.” Ucap sakura lirih tapi membuat tetsu mengangkat wajahnya dan menatap nanar kedepan. Bagi tetsu, ini pertama kalinya tetsu mendengar sakura mengatakan hal seperti itu. Bahkan ia tidak menyangka sakura berpikir seperti itu tentang dirinya. “tckk!!..... sekarang aku yang membuatmu susah ya?? Hmm....maafkan aku ya, tetsu!” ucap sakura sambil berusaha tersenyum walaupun terasa pahit baginya. “sakura....kau tidak marah khan?” ucap tetsu lirih “tidak!! Aku tidak akan marah padamu!!...aneh sekali!! Bagaimana mungkin aku bersikap sepertinya kita berdua tidak akan pernah bertemu lagi? Padahal...walaupun kau dan aku tidak satu tempat tinggal lagi,kita masih sering bertemu di studio dan panggung khan?” “..ya,kau benar!! Kita semua masih berkumpul – bermain musik bersama-sama.” Ucap tetsu “hmmm...” ujar sakura sambil menganggukkan kepalanya yang terasa berat “mungkin..kita suatu hari nanti akan bernyanyi bersama-sama juga.” Ujar tetsu yang disambut dengan senyum lebar dari sakura “yap!! Bahkan lebih hebat dari morrie-san dan hyde!!” ujar sakura sambil tertawa kecil. Tetsu pun ikut tertawa mendengar ucapan sakura “bagaimana kalau kita mencobanya sekarang?” ucap sakura membuat tetsu terkejut “kau pasti bercanda , sakura!!” “memangnya kenapa? Kita pasti akan jadi pasangan duet emas.” “hohoho...tidak malam ini!! Aku tidak siap bernyanyi.” “kau selalu siap bernyanyi!! Bahkan tiap malam kau selalu bernyanyi dalam dengkuran gigimu itu.” “sakura!!!” pekik tetsu “hehehehe...bagaimana kalau....lagu favorit kita berdua?? Lagu nya andy william!!” “ooo tidak-tidak!! Kita hanya membuat lagu bintang setenar andy william menjadi lagu yang dinyanyikan kumpulan orang mabuk.”
You're just too good to be true. Can't take my eyes off you. You'd be like Heaven to touch. I wanna hold you so much. At long last love has arrived And I thank God I'm alive. You're just too good to be true. Can't take my eyes off you. Sakura telah mengeluarkan suara beratnya untuk memulai menyanyikan bait- demi bait lagu. Tetsu hanya tertawa lebar mendengar suara sakura yang sangat berat – sangat berbeda dengan suara penyanyi aslinya. “ayo tetsu, lanjutkan!!” “sakura!!” “ayolaaaahhh....ini terakhir kalinya sebelum kau pindah ke apartemen Pleaaseeee!!!” ujar sakura sambil membuat suaranya tampak sangat memelas
barumu.
Tetsu merasa kebingungan, ia tidak ingin menyanyikannya , ia terlalu malu menyanyikannya – terutama apabila dia menyanyikannya saat sakura mendengarnya dengan penuh harap. Tapi akhirnya...tetsu pun menyerah. Pardon the way that I stare. There's nothing else to compare. The sight of you leaves me weak. There are no words left to speak, But if you feel like I feel, Please let me know that it's real. You're just too good to be true. Can't take my eyes off you. Suara bening dan nyaring tetsu pun mengucapkan semua bait lagu yang ia ingat. Sakura mendengar satu demi satu lirik yang keluar dari mulut tetsu – menghayatinya dan menjadikannya bagian dalam kenangan termanisnya. Saat tetsu sampai pada bait terakhir, sakura pun memutuskan untuk bergabung dan ikut bernyanyi bersama –sama dengan tetsu. I love you, baby, And if it's quite alright, I need you, baby, To warm a lonely night. I love you, baby. Trust in me when I say: Oh, pretty baby, Don't bring me down, I pray. Oh, pretty baby, now that I found you, stay And let me love you, baby. Let me love you.
Mereka terus mengulang nya dan menyanyikannya dengan senyum menghias dibibir mereka. Walaupun tetsu dan sakura tidak dapat melihat satu sama lain saat itu, tapi mereka berdua mengetahui bahwa mereka menikmati kebersamaan mereka saat ini. Suara mereka makin lama semakin nyaring – bahkan ingin berkompetisi antara satu sama lainnya – mengeluarkan suara paling nyaring dan paling keras. Semakin keras mereka bernyanyi – semakin lebar pula senyum yang nampak dibibir mereka berdua. “HOII!! INI JAM 3, DEMI TUHAN!! TIDURLAH, DASAR MANUSIA KELELAWAR!!” teriak seseorang dari luar jendela. Teriakan itu membuat tetsu dan sakura berhenti menyanyi dan menatap diam keluar jendela. Lalu tiba-tiba tetsu dan sakura langsung tertawa terbahak-bahak – semuanya terasa begitu lepas dan bebas. “hahahahhaa....aku lupa kita tinggal satu gedung dengan orang lain.” Ucap sakura sambil tertawa “ahahahaha...mungkin...hahaha..mungkin sebentar lagi kau akan diusir sakura!!” “kalau itu terjadi...minimal aku bisa tinggal denganmu.” Ucap sakura tetsu mengangguk kecil sambil tertawa lebar. “....... ne, tetsu....” “..ya??” “....malam ini...tetap temani aku ya? “ ucap sakura Tetsu menjawab pertanyaan sakura dengan diam seribu bahasa. Kediaman itu membuat sakura merasa bahwa tetsu tidak suka dengan usulnya tersebut. Sakura pun siap menarik kembali ajakan itu. Tetapi tiba-tiba .... “tuk-tuk-tuk!!!” Sakura melihat sebuah tangan mengetuk jendelanya dengan pelan. Sakura langsung membuka lebar kaca jendelanya dan melihat sebuah tangan menjulur dari dalam jendela kamar tetsu. “aku akan menemanimu,sakura!!” ucap tetsu pelan Sakura yang terhenyak – tidak mampu bersuara apapun, tapi sebuah senyum bahagia kembali muncul dibibirnya. Jemarinya pun ikut keluar dari dalam jendela dan menggenggam erat jemari tangan tetsu yang juga masih menjulur diluar jendela. Genggaman erat sakura membuat tetsu ikut tersenyum, jemarinya pun ikut menggenggam jemari sakura. Mereka pun diam membisu, hanya sesekali pandangan mata mereka berdua menikmati bulan yang muncul malu-malu dari masing-masing jendela mereka berdua. Walaupun malam tersebut mereka terpisah oleh dinding kamar , tetapi hati mereka masih saling bersentuhan satu dengan yang lainnya. --------------------------------
Tetsu,sakura, ken, dan juga hyde berdiri tepat ditengah-tengah sebuah ruang keluarga yang kecil tetapi tampak bersih. Ruangan yang berdinding putih dengan sebuah balkon yang tepat menghadang dihadapan mereka. “kau memang pintar memilih apartemen,tetsu.” Ucap sakura “ya..bagus sekali!! Lihat, kita bisa melihat rumah-rumah hingga beberapa kilometer...walau tidak setinggi tokyo tower tetapi...tidak jelek.” Ucap hyde “harganya masih bisa dijangkau dan..dengan pemandangan yang lumayan, aku langsung mengambilnya hehehe.” Ucap tetsu “OK!! Cukup menghayati pemandangan!! Mari kita membantu tetsu mengangkat semua barangnya masuk kedalam!” ucap ken “YOSH!!” pekik mereka berempat Mereka melangkah keluar dari ruangan tersebut. Tak beberapa lama kemudian hyde masuk sambil membawa satu koper berisi peralatan masak dan makan. Lalu disusul tetsu yang masuk membawa tas ranselnya, koper berisi bassnya dan sebuah koper berisi pakaian. Sakura mengikuti dari belakang dengan membawa sebuah meja bundar berkaki pendek untuk ditaruh di ruang tengah. Ken pun menjadi yang terakhir masuk kedalam apartemen sambil membawa sebuah televisi kecil berukuran 14” . setelah barang ditaruh ditempat yang diinginkan oleh tetsu, lalu sakura, hyde, dan ken kembali melangkah keluar untuk mengangkut barang lainnya. Tetsu yang melihat ketiga temannya keluar ruangan hanya diam ditempat – tidak melangkah sama sekali untuk mengikuti kepergian teman-temannya. 1 menit kemudian, ketiga temannya kembali secara bersamaan – berdiri tepat didepan tetsu dengan memasang wajah keheranan. “kita sudah selesai?” tanya hyde “yap!” jawab tetsu “hanya itu?” tanya sakura “yap!” jawab tetsu “darimana kau pindah,tetsu? Bangladesh?” tanya ken “memang hanya ini barang2 ku!! Apa yang kalian harapkan?” tanya tetsu “minimal seperti orang pindahan lainnya!! Mana furniture lainnya? Atau mungkin hiasan dindingmu atau apa gitu.” Ucap hyde “aku belum memerlukan itu semua!! Apalagi...nanti aku akan memilikinya setelah kita punya uang lebih untuk itu. Saat ini aku cukup dengan ini saja. “ ucap tetsu ringan “well, kalau begitu..kita ke acara berikutnya saja.” Ucap sakura
“pesta!!!!!” pekik hyde dan ken bersamaan “ada yang bisa bantu aku menyiapkan makanan dan minuman di dapur?” ucap sakura sambil melangkah menuju dapur yang terpisah 3 langkah saja dari ruang tengah. “aku!!” seru hyde yang langsung berjalan mengikuti sakura “aku akan membantu!” ucap tetsu sambil jemarinya menarik ken untuk berdiri mendekatinya. Ken yang tertarik hanya memandang bingung kearah tetsu yang sudah memandangnya tajam. “kenchan, ada satu barang lagi di mobil pengangkut! Aku menaruhnya agak dalam dan kututupi dengan kain hitam. Isinya AC, cepat ambil dan jangan sampai sakura melihatnya.” Ucap tetsu tepat ditelinga ken “kenapa sakura tidak boleh tahu?” “karena itu milik sakura dan aku mengambilnya tanpa sepengetahuan dia!! Sekarang ambil dan segera taruh di kamarku.” Ucap tetsu “kau mengambil milik......” “kenchan!! Ambil saja!!” seru tetsu sambil mendorong ken kearah pintu apartemen. Ken hanya bisa mendesah panjang dan melangkah keluar ruangan untuk mengambil AC yang diambil oleh tetsu. ----------------------------Acara pesta pun dimulai, ken membawa beberapa kaleng bir dan menaruhnya diatas meja makan tetsu, sedangkan hyde dan sakura membawa makanan ringan yang mereka beli di supermarket. Tetsu sendiri terlebih dahulu membersihkan dapur mungilnya karena kotor oleh ulah hyde dan sakura yang membuka makanan seenaknya – sehingga beberapa kotoran rempah berjatuhan di meja dapur. Mereka berempat berkumpul – mengelilingi meja persegi tetsu yang tepat ditengah-tengah ruangan. Sambil meminum bir dan juga mengemil, ken dan sakura sering melempar candaan kotornya, hyde pun menimpalinya menjadi guyonan yang lebih parah , dan tetsu hanya kebagian menjadi umpan dan bahan guyonan mereka bertiga. Malam pun semakin larut, dan pesta pun semakin meriah. Ken yang sudah setengah mabuk mengajak sakura berkaraoke. Dengan suara lengkingan kudanya dan suara sakura yang seperti harimau menggeram membuat tetsu dan hyde menutup kedua telinga mereka. Tapi tidak sampai disitu saja, bahkan hyde pun membuat sebuah permainan tebak kata dan yang kalah harus melepas apapun yang dipakai satu demi satu. Tetsu yang tahu dia tidak akan bisa menang dalam permainan ini sudah siap mundur tetapi ketiga temannya sudah terlebih dahulu menarik tetsu masuk dalam kurungan mereka bertiga dan memaksa tetsu bermain bersama mereka. Tetsu beruntung permainan ini tidak sampai membuatnya telanjang bulat. Ditengah permainan, ken terlebih dahulu jatuh dan tertidur dilantai bertatami. Tak perlu waktu lama, ken langsung tertidur lelap karena mabuknya yang sangat parah. Lalu hyde pun menyusul dengan merebahkan kepalanya diatas meja dan mendengkur halus.
Tetsu memutuskan untuk membersihkan semua kotoran yang disebabkan oleh temantemannya. Kaleng bir yang telah kosong diangkatnya dan dimasukkan kedalam kotak sampah. Rempah-rempah camilan yang berserakan diatas meja makannya , tetsu kumpulkan dan dimasukkan dalam kotak sampah. Saat tetsu hendak membuang kotoran tersebut, ia melihat sakura yang sedang duduk dipojok ruangan. Sakura menghadap kearah kayu penyangga berwarna coklat muda yang ada di sudut ruangan. Karena penasaran, tetsu melangkah mendekati sakura dan melihat apa yang sebenarnya sakura lakukan disudut ruangan. “sakura, apa yang sedang kau lakukan?” tanya tetsu “hmm, memberimu sesuatu.” Ucap sakura pendek tetsu melihat jemari sakura bergerak menggesek-gesek kayu penyangga itu. Tapi diantara temaramnya lampu ruangan, akhirnya tetsu bisa melihat bahwa sakura memegang sebuah pisau lipat dan ujung pisau itu membuat sebuah tulisan dikayu itu. “sakura!! Apa yang kau lakukan?? Jangan merusak rumahku!!” ucap tetsu yang duduk disamping sakura dan menarik tangan sakura agar berhenti merusak kayu penyangganya “aku tidak merusak!! Tunggu sebentar!! Tinggal sedikit lagi...” ucap sakura yang kembali menggesekkan ujung pisaunya yang tajam kearah badan kayu. “jangan-jangan kau sudah terlalu mabuk ,sakura!! Sampai kau melakukan hal anarkis.” “apa maksudmu anarkis? Aku hanya mengukir.” “itu perusakan properti!! Padahal aku belum menghuni rumah ini satu hari, tetapi kau sudah membuat cinderamata di salah satu kayu ku.” Ucap tetsu sakura tidak memperdulikan omelan tetsu dan kembali melanjutkan kegiatan coretmencoretnya. Tetsu masih terus mengomel dan omelannya semakin tinggi saat melihat sakura yang tidak ambil perduli dengan kata-kata yang diucapkan tetsu. “ya!! Sudah selesai!!...bagaimana menurutmu,tetsu?” tanya sakura tetsu menatap dua buah baris ukiran dibadan kayu penyangga. Dua baris yang ditulis dalam keadaan vertikal. “al...alway..ss....toge...ther?..always together?” tanya tetsu “janjiku padamu!” ucap sakura membuat tetsu menatapnya dengan wajah penuh tanda tanya “aku berjanji akan selalu bersamamu....sampai kapanpun.” Ucap sakura membuat rona merah muncul dikedua belah pipi tetsu “aku tidak memintamu berjanji seperti itu.” Ucap tetsu gugup sambil menundukkan kepalanya dengan cepat “kau memang tidak perlu memintaku melakukan itu!!....semua karena diriku yang memang ingin selalu bersamamu,tetsu.” Ucap sakura
jemari sakura langsung menggenggam erat jemari tetsu. Mata tetsu langsung menatap pandangan sakura yang sangat serius dan begitu hangat. “kau.....sangat mabuk,sakura.” Ucap tetsu membuat sakura tertawa kecil – begitu pula tetsu “ya...sangat mabuk!! Tapi kali ini , aku sangat menyukai mabukku ini.” Ucap sakura yang masih menatap penuh kehangatan kearah tetsu. Pandangan tetsu kembali mengarah ke ukiran tulisan sakura yang ada di kayu penyangga. Lalu secara perlahan, tetsu merebahkan kepalanya di pundak sakura yang tegap. Kedua jemari mereka masih saling bertautan diantara tubuh mereka berdua. “berjanjilah sakura...apapun yang terjadi, kau pasti akan kembali – untuk menemaniku.” Ucap tetsu lirih “aku berjanji,tetsu!!... walau suatu hari nanti...mungkin ada hal yang membuat kita berpisah...aku yakin, aku pasti bisa kembali padamu – menemanimu lagi.” Ucap sakura mereka kemudian diam membisu, hanya diam menatap kearah dua baris kata yang terukir di kayu penyangga yang ada dihadapan mereka berdua. ---------------------------------------------------------“ternyata kau disini!!” tetsu langsung tersadar dari dunia lamunannya. Matanya kembali menatap sebuah sisi sudut ruangan yang lembab dan juga berlumut. Tetapi sedetik kemudian, kedua belah matanya berputar menatap sosok pria dewasa berambut panjang yang berdiri di depan pintu. Pria tersebut berdiri dengan tegaknya sambil tersenyum sangat lembut. “sakura....” “haaa...ternyata kamar ini masih ada ya?” ucap sakura sambil melangkah masuk – berjalan mendekati tetsu yang masih berdiri disalah satu sudut ruangan. “ya, walau sebentar lagi akan dihancurkan.” Ucap tetsu lirih “aku melihat pengumumannya dipagar depan. Mau dirubah menjadi supermarket khan? Sayang sekali, jika saja mereka tahu kalau bassist terkenal di seluruh jepang pernah tinggal disalah satu kamar apartemen ini..mereka mungkin akan membatalkan niat mereka untuk menghancurkan tempat ini.” ucap sakura yang sudah berdiri didekat tetsu. Tetsu hanya menyambut ucapan sakura dengan tawa kecilnya. Mata sakura langsung menabrak kayu penyangga yang telah lapuk didepannya. Sebuah senyum kembali mengembang dibibirnya. “aku hampir lupa pernah menulis kata-kata itu disana.” Ucap sakura lirih “aku juga...” ucap tetsu lirih sambil jemarinya meraba tulisan kecil yang terpatri dikayu penyangga tersebut.
“tempat ini.... memiliki banyak kenangan.” Ucap sakura sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan “dan semua itu akan terlupakan oleh perubahan jaman.” Ucap tetsu yang memandang sendu kearah sakura. Kesenduan yang ditangkap oleh sakura membuat sakura ikut merasakan kesedihan tersebut. “bernostalgianya cukup sampai disini!! Ayo kita berangkat ,sakura!! Aku tidak ingin terlambat.” Ucap tetsu yang langsung melangkah menuju pintu apartemen. Sakura ikut memutar tubuhnya dan siap melangkah mengikuti tetsu, tetapi baru selangkah, sakura berhenti dan kembali menatap kearah ukiran tulisannya yang ada di kayu. “sakura!!” seru tetsu dari arah luar kamar “ya, aku datang!!” seru sakura yang masih terus menatap tajam kearah tulisan tersebut. -------------------------------------------------------“aaaa.....melelahkan!!” seru sakura sambil menjatuhkan tubuhnya dikursi yang ada disisi tetsu. Sedangkan tetsu masih sibuk memasukkan semua barangnya didalam tasnya – tidak terlalu memperdulikan keluhan sakura. “akhirnya, pemotretan untuk majalah newsmaker selesai!! Hmm, jadwalku berikutnya apa ya?? Sial, agendaku tertinggal dimobil.” Ujar sakura jemari tetsu langsung mengeluarkan sebuah menunjukkannya tepat didepan hidung sakura.
agenda
dari
dalam
tas
nya
dan
“oh, agendaku.” Ucap sakura yang langsung mengambil buku kecil itu dari tangan tetsu “aku tahu kau pasti akan meninggalkannya di mobil.” Ucap tetsu “hehehe..shankyuu, tetsu!! Kau selalu menjadi malaikat penolongku.” Ucap sakura sambil tersenyum lebar “aku sudah terbiasa dengan kebiasaanmu itu,sakura! Aku pikir kau sudah berubah menjadi lebih teliti dan mungkin...lebih sopan.” “apa salahku sekarang?” tanya sakura “kau pantas sekali kelelahan karena daritadi kau menggoda semua pegawai wanita disana, berlari kesana kemari untuk bicara dengan mereka, bahkan aku melihat kau menyerahkan hadiah kepada para wanita itu.” Ucap tetsu datar “kau cemburu?” ucap sakura dengan cepat “siapa yang cemburu? Buat apa aku cemburu padamu?” jawab tetsu dengan cepat pula “aku memang tadi bicara dengan mereka, tetapi itu bukan berarti aku menyukai mereka khan?” “kau tidak perlu menjelaskannya padaku. Aku tidak perduli kau bergaul dengan siapa saja.”
“tapi aku suka melihatmu cemburu!! Kau terlihat imut sekali dengan bibir cemberut begitu hehehehe...” goda sakura “aku tidak cemberut.” Pekik tetsu kesal tetapi wajahnya telah merona merah “tuh khan manis banget?!..lebih manis dari anjing tadi.” “sial!! Jangan samakan aku dengan anjing!!” ucap tetsu yang memukul lengan sakura dengan keras, sakura hanya menerima pukulan itu sambil teratwa terbahak-bahak, sakura benar-benar puas melihat wajah cemberut tetsu, sakura benar-benar suka melihatnya karena tetsu sangat manis jika sedang kesal. “iya-iya, salahku deh!! Aku tidak akan menggodamu lagi. Janji pramuka.” Ucap sakura sambil masih tertawa “aku bukan anak kecil yang bisa kau tipu dengan janji pramukamu.” Ucap tetsu yang kembali sibuk memasukkan barangnya didalam tasnya. “dulu malah kau yang sering melakukan janji pramuka.” Ucap sakura sambil mengibaskan rambut panjangnya kebelakang . untuk sesaat tetsu menatap diam rambut panjang sakura yang hitam mengkilat. Kemudian sebuah senyum mengulum dibibirnya yang berwarna merah muda. “kamu..benar-benar memanjangkan rambutmu ya, sakura?” tanya tetsu lirih “ya..aku sudah berjanji khan?” ucap sakura sambil tersenyum lembut “ternyata memang bagus ya?” ucap tetsu sambil menyentuh beberapa helai rambut sakura yang panjang. Jemari tetsu menelusuri kelembutan helai rambut sakura . “jadi sekarang,kau bisa mengagumi rambutku ..apalagi hyde sekarang rambutnya tidak terlalu panjang lagi.” Ucap sakura disambut senyuman tetsu “nah, apa balasan yang akan kuterima?” “hah?” “setelah usahaku memanjangkan rambutku ini, apa aku tidak mendapatkan balasannya.” “tidak ada yang menyuruhmu memanjangkan rambut.” “secara tidak langsung kau sudah memintaku melakukannya,tetsu!! Aku menunggu balasan budimu padaku.” “sakura!!” “bagaimana kalau sebuah ciuman?” ucap sakura sambil nyengir seperti kuda lumping “aku menciummu? Kau tidak akan pernah mendapatkannya dariku!!” “ohya, kenapa bisa begitu? Apa aku kurang sempurna dimata seorang tetsu – bassist band yang memiliki nama aneh dan paling sulit diucapkan?”
“hei, sudah kubilang l’arc en ciel itu bukan nama yang aneh!!” sungut tetsu yang membuat sakura kembali tertawa cukup keras “sakura, kau selalu begini!! Bisakah kau berhenti menggodaku barang sedetik?” sungut tetsu “aku tidak menggodamu,tetsu!! Kau saja yang selalu menjawab secara gamblang dan kadang jawabanmu itu memang bikin orang ketawa.” Ucap sakura “aku menjawab apa adanya.” Ucap tetsu yang memasang wajah cemberut – wajah yang selalu disukai oleh sakura. “okey-okey, balik kemasalah awal. Kenapa aku tidak bisa mendapatkan ciuman darimu?” “karena aku bukan seperti wanita-wanita yang kau goda tadi – wanita murahan yang mau saja digoda olehmu.” Ucap tetsu sambil memutar kursinya sehingga sakura hanya dapat menatap pungung tetsu. “aku tidak meminta mereka menciumku!!...aku juga termasuk pemilih, tidak semua orang dapat menerima ciumanku.” Ucap sakura “aku juga pemilih.” “dan kau memilih untuk tidak menciumku?” “.........ya.....mungkin....” ucap tetsu ragu “tapi aku sangat ingin menciummu.” Ucap sakura dengan nada yang dalam dan sangat serius. Membuat tetsu diam sesaat, walau sakura hanya dapat melihat punggung tetsu saat ini, tetapi sakura tahu bahwa sat ini tetsu sedang menahan rona merah yang keluar dari kedua belah pipinya yang putih bersih. “jadi..... aku masih...tidak bisa menciummu,tetsu?” tanya sakura setelah membiarkan keadaan hening untuk sesaat. Tetsu memutar kembali kursinya sehingga akhirnya kedua pasang mata mereka saling bertatapan. Lalu tetsu menggelengkan kepalanya dengan tegas membuat air muka sakura langsung menunjukkan rasa kecewa. “....terserah kamu, tetsu!!” ucap sakura yang kembali merebahkan punggungnya disandaran kursinya dengan wajah lesu. “maafkan aku,sakura!! Aku..aku sudah berjanji pada diriku sendiri....bahwa yang bisa menciumku hanya satu orang saja.” Ucap tetsu lirih “.....aku boleh tahu siapa?” tanya sakura “......dia....dia adalah orang pernah bilang padaku akan membeliku jika aku memang akan dijual.” Ucap tetsu sakura terhenyak sesaat dan dengan cepat menatap tetsu yang ada dihadapannya, sedangkan secara perlahan , tetsu melirik kearah sakura sambil tersenyum kecil. Melihat itu, sakura langsung ikut tersenyum.
“oh,begitu ya?....kalau begitu..aku akan mendahului orang itu untuk membelimu.” “apa kau mampu,sakura?...perlu kuingatkan kalau tetsu yang sekarang – memiliki harga jual yang berkali lipat lebih tinggi daripada tetsu yang dulu.” Ucap tetsu sambil terus tersenyum tangan kiri sakura bergerak dan menarik kursi tetsu sehingga kursi tetsu bergeser mendekati sakura. Saat kaki-kaki kursi tetsu dan sakura sudah saling bertabrakan, wajah sakura pun sudah berada tepat didepan wajah tetsu, hidung mereka berdua pun sudah saling bertautan , bibir mereka berdua hanya terpisahkan beberapa centi saja. “kau pikir selama ini aku bekerja keras seperti orang gila untuk apa?..tentu saja untuk...bisa mendapatkan seseorang yang memiliki senyuman terhangat didunia.” Ucap sakura “dan aku selama ini memang menunggu sosok yang penggila kerja.” Ucap tetsu yang kemudian diselingi tawa diantara mereka berdua “be my soul, tetsu.” “be my heart,sakura.” Kedua bibir mereka berdua pun akhirnya saling bertautan. Sebuah ciuman yang sangat lembut dan hangat, bukan hanya demi kepuasan seksualitas saja. Kecupan sederhana yang berhasil membuat jantung sakura berdetak sangat cepat. Kecupan lembut yang berhasil membuat tetsu memejamkan matanya begitu tenang dengan rona yang semakin memerah dikedua pipinya. “TOK-Tok-TOK!!!” suara ketukan dipintu ruangan membuat sakura dan tetsu melepas kecupannya. Dengan wajah gugup, mereka berdua sama-sama menggerakkan kursi mereka – menggesernya hingga mereka duduk saling berjauhan. “maaf, tetsu-san!! Saya tidak mengganggu khan?” ucap seorang wanita cantik yang tiba-tiba muncul dari balik pintu “tidak!! Masuk saja!!...ada apa?” tanya tetsu yang masih berusaha menenangkan degup jantungnya. “saya hanya ingin memberitahu bahwa kendaraan nya sudah disiapkan, jadi kapanpun tetsusan dapat berangkat ke acara berikutnya.” Ucap wanita itu “o, terima kasih!! Saya sebentar lagi akan kesana.” “lalu...untuk sakura-san. Silakan!” ucap wanita itu sambil menyerahkan sebuah kado berukuran kecil dengan hiasan pita yang indah. “aaa, terima kasih!!” ucap sakura sambil menerima bungkusan kado tersebut dengan wajah bahagia. Wanita tersebut membungkukkan badannya dan langsung melangkah keluar dari ruangan ganti itu.
Saat sakura hendak mengatakan sesuatu kearah tetsu, tiba-tiba tetsu berdiri dari duduknya sambil membawa tasnya. “cepat,sakura!! Jika tidak aku tinggal!!” ucap tetsu dengan nada dingin. Tetsu terus melangkah keluar dari ruangan tersebut – meninggalkan sakura yang kebingungan “tunggu,tetsu!! Barang-barangku!! Aku belum membereskan barangku!! Tetsu!!!” teriak sakura -------------------------------------------------sebuah mobil carnival berwarna perak tepat berhenti didepan sebuah rumah yang berukuran megah. Tetapi malam yang sudah bergelayut membuat rumah megah tersebut terlihat seram karena tidak satupun lampu yang menyala diluar maupun didalam rumah. “aku lupa meminta tetanggaku menyalakan lampu taman jika malam tiba!!” pekik tetsu sambil memandang dari balik jendela mobilnya. “ne tetsu, apa kau sungguh-sungguh meminjamkan mobilmu padaku hari ini?” tanya sakura “ya!! Bawa saja... tetapi besok pagi kau harus jemput aku!!” “okey,bos!!” “ya sudah!! Selamat malam, sakura!!” ujar tetsu sambil membuka pintu mobilnya dan siap keluar dari dalam mobil “tetsu, kau tidak mengundangku sebentar kedalam rumahmu?” tanya sakura “tidak!!, aku lelah dan aku ingin istirahat!! Kau juga, sakura!! Aku sempat melihat jadwalmu besok, kau akan sangat sibuk dari pagi sampai tengah malam, jadi lebih baik kau pulang dan istirahat sekarang juga!!” ucap tetsu “ayolah, bunda!! Aku ingin melanjutkan acara kita tadi di ruang ganti” ucap sakura dengan nada menggoda “aku sedang tidak mood!! Dan berhenti memanggilku bunda!! Aku bukan ibumu!!” ucap tetsu sambil memukul kepala sakura “tck!! Padahal pasti seru kalau kita lanjutkan.” Seru sakura sambil meraba kepalanya yang sakit “ohya, tetsu...ini untukmu!!” ucap sakura sambil mengambil bungkusan kado dari balik jaketnya “bukankah itu kado dari wanita tadi?” “eh, oh, dia hanya menyerahkan saja...ini untukmu.” “hadiah itu untukmu,sakura!! Aku tidak mau menerimanya!! Itu bukan untukku.” Seru tetsu “aduh,tetsu!! Kau salah paham!”
“Salah paham? Aku melihatnya sendiri!! Dia menyerahkannya padamu – dengan wajah malu-malu seperti itu.” Ujar tetsu kesal “tetsu, sebentar!!..ditahan dulu amarahnya!!...begini saja, kamu buka dulu kado ini, dan setelah kau buka dan melihat isinya...terserah kau mau marah atau mau ngapain.” Tetsu tetap menggelengkan kepalanya , dia benar-benar tidak akan melihat hadiah dari wanita itu. “tetsu!! Aku mohon padamu!! Buka dulu, okey?” ucap sakura dengan nada memohon “apa gunanya bagiku?” “kau akan tahu setelah membukanya.” Ucap sakura Dengan enggan tetsu menerima kado tersebut. Kedua jemarinya langsung membuka ikatan pita merah yang melingkar di kotak kecil itu. Saat pita telah terlepas dan jatuh dipangkuan tetsu, jemari tetsu membuka perlahan tutup kotak dan melihat isinya. “.....sakura...ini...” ucap tetsu dengan tatapan tidak percaya “hadiah untukmu tetsu...dariku.” ucap sakura dengan suara lembut Jemari tetsu mengambil sebuah kalung sederhana. Talinya terbuat dari kulit tipis, dan liontinnya hanyalah sebuah potongan kayu yang cukup halus. Tetapi yang membuat tetsu terkesan adalah tulisan dikayu tersebut. Tulisan yang sama – yang sakura tulis di kayu penyangga bekas kamar kost tetsu. “always together” “apa ini...yang ada di kamar itu?” tanya tetsu sambil menatap kearah sakura “saat kita akan meninggalkan gedung itu, aku sempat mengambilnya. aku pikir...jika aku bisa menyelamatkan salah satu kenangan indah di tempat itu, mungkin itu akan membuatmu bahagia.” Ucap sakura “lalu wanita itu?” “makanya aku dari tadi berkeliling dan berbicara dengan semua pegawai wanita di sana, aku tahu salah satu dari mereka pasti tahu tempat yang bisa membuat kayu ukiran ini menjadi kalung yang indah – kalung yang cocok menjadi milik tetsu.” Ucap sakura “sakura....” “aku harap kalung ini akan membuatmu..percaya padaku,tetsu!!..kalau aku tidak akan meninggalkanmu lagi..aku akan selalu bersamamu...selamanya.” ucap sakura Tetsu pun tersenyum lembut sambil jemarinya menyentuh dagu sakura sehingga kedua mata mereka langsung saling bertatapan – tak berkedip. “tanpa inipun aku sudah tahu, sakura!..kalau kau tidak akan pergi meninggalkanku.” Sakura pun ikut tersenyum dan siap mencium bibir tetsu yang terlihat menggoda. “karena aku memang terlalu menggoda untuk bisa kau lepaskan.” Ucap tetsu
“kau merusak moodku,tetsu.” “hihihihi...aku harus melakukannya sebelum kau akan memaksaku untuk menemanimu semalaman. Sekarang pulanglah!!” ucap tetsu sambil bergerak keluar dari mobilnya – meninggalkan sakura yang mendesah panjang dan kesal. “katakan sekali lagi, kenapa aku bisa menyukaimu,tetsu?” tanya sakura “karena aku bassist yang manis, imut, senyum terhangat didunia, dan terseksi ??” ucap tetsu sambil tertawa kecil “................... sial!! Semuanya benar!” ucap sakura sambil menyalakan mobil berwarna perak itu. Tetsu semakin mengembangkan tawanya melihat sakura yang makin kesal. “ne,sakura!!” “apa?” “terima kasih kalungnya!! Aku menyukainya.” Ucap tetsu lembut “ya, aku senang kau menyukainya.” Ucap sakura “kau tahu sesuatu,sakura?” “hah?” tanya sakura diantara deru suara mesin mobil “aku sangat menyukai kalung menunjukkannya padamu.”
ini,
sehingga
aku
ingin
sekali
memakainya dan
“kenapa kau tidak memakainya sekarang juga? Kau ingin aku memakaikannya dilehermu?” “aku tidak bisa memakainya sekarang – disini...karena....tidak akan cocok dengan pakaianku sekarang. Jadi..aku harus melepas pakaianku dulu....membiarkan kalung itu menghiasi leherku dan menyentuh kulit dadaku....tanpa dihalangi oleh apapun..” ucap tetsu dengan nada menggoda, membuat sakura menelan air ludahnya dengan susah payah. “bahkan...berharganya kalung ini membuatku...harus membersihkan badanku dulu..iya khan,sakura??......mungkin jika kau tidak keberatan, kau bisa membantuku memasangkan kalung ini.....setelah aku membersihkan diriku...” ucap tetsu yang masih dengan nada menggoda. Sakura melihat tetsu begerak mundur perlahan sambil terus tersenyum penuh daya sensualitas. Lalu tetsu memutar tubuhnya dan bergerak berjalan mendekati pintu rumahnya. Sakura dapat melihat tetsu berjalan dengan langkah yang seksi. Sakura langsung mematikan mesin mobil perak tersebut dan kembali menatap tetsu yang sudah berdiri disisi pintu rumahnya yang terbuka. “aku harus sering memberinya hadiah.” Ucap sakura yang langsung bergerak keluar dari mobil dan berjalan mendekati tetsu yang masih melempar senyum nakalnya. “apa kau yakin, sakura?? Jika kau melakukan ini, Kau tidak akan bisa bangun tepat waktu besok.” Ucap tetsu masih dengan senyumnya
“no problem!!...aku yakin kau pasti akan menarikku dari tempat tidur – memapahku hingga tujuan....tentu saja, kali ini kita tidak akan naik kereta – tetapi mobil.” Ucap sakura sambil tangannya menggenggam erat tangan tetsu dan mengajak tetsu masuk kedalam rumah. Tetsu kembali tertawa lebar – dan membiarkan tubuhnya mengikuti keinginan sakura. Tetsu ikut masuk kedalam rumah dan membiarkan pintu rumahnya yang megah tertutup secara perlahan dan rapat. ~~owari~~