All About Rohis

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View All About Rohis as PDF for free.

More details

  • Words: 2,299
  • Pages: 10
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Rohis As-Shiddiq sebagai sebuah organisasi Rohani Islam yang medidik ilmu syar’i bagi umat terutama bagi siswa/siswi dikalangan pelajar SMA Negeri 4 Tambun Selatan yang sudah berjalan kurang lebih 2 Tahun lamanya semenjak masa perintisannya. Seiring dengan kebutuhan suatu wadah dakwah untuk pembinaan yang berkesinambungan dan mengimbangi roda zaman yang semakin berputar, dengan berputarnya sang surya. Bersama itu pula harokah Isalamiyyah juga terus berkembang, seiring perkembangan nilai dan pemikiran manusia modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih, bersamaan dengan itu pula Rohis As-Shiddiq muncul sebagai organisasi Rohani Islam di SMA Negeri 4 Tambun Selatan pada tanggal 06 Mei 2007. Sebagai angkatan pertama selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa/siswi dalam menguasai dasar-dasar kaidah Islam. Kemudian mulailah perjalanan Rohis As-Shiddiq sebagai organisasi pendidik akidah Islam. Diharapkan dengan berdirinya Rohis ini regernerasi dakwah di sekolah terutama di SMA Negeri 4 Tambun Selatan akan terorganisir dan menetralisir budaya-budaya dari luar Islam yang masuk kelingkungan sekolah dan harus dilakukan setiap tahun sehingga satiap siswa akan dihasilkan pemahaman Islam yang universal. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

I. PENDAHULUAN Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu, sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat. (QS: An-Nissa/4:58)

Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar”! dan mereka itulah orang-orang yang beruntung(QS: Ali Imran/3:104)

Rohis ash-Shiddiq adalah salah satu organisasi pelajar yang bergerak dibidang dakwah sokolah, sebagai organisasi pelajar islam yang memiliki kepribadian sendiri, karena itu perlu menghadirkan program kerja yang berorientasi pada nilai-nilai islam dan kegiatan-kegiatan sekolah. Dan merupakan salah satu upaya organisasi yang peduli dengan umat islam dilingkungan sekolah SMA Negeri 4 Tambun Selatan. Maka dari itu perlu disusun program kerja yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggota dalam mendakwahkan islam, menambah kemakmuran sekolah serta bermanfaat bagi siswa-siswi dan umat islam pada umumnya selain itu, diharapkan mampu meningkatkan keimanan, keilmuan dan ketarampilan siswa-siswi muslim dilingkungan sekolah SMA Negeri 4 Tambun Selatan guna mencapai tujuan organisasi ROHIS yaitu Islamisasi diri, yang mampu menanggapi perubahan jaman dan menjadikan pola pemahaman yang berorientasi pada jiwa keislaman serta meningkatkan life skill dibidang keagamaan dan dapat menjadikan siswa/siswi yang sesuai dengan pemahaman islam yang kafah dan mampu mengembangkan dakwah dimasyarakat luas.

II. JOB PROGRESS (Program Kerja) Adapun program kerja ROHIS Ash-Shiddiq SMA Negeri 4 Tambun Selatan pada masa amanah periode 2006 – 2009 adalah sebagai berikut.

DIVISI 1 Pendidikan, dakwan dan syi’ar islam · Memperingati hari besar islam · Dakwah dan syi’ar islam · Mengadakan latihan-latihan yang bersifat keagamaan · Mengadakan “PAMER” (Paket Amalan Memaknai Ramadhan) DIVISI II Humas, Kaderisasi dan SDM · Menyiapkan kader-kader ROHIS · Meningkatkan SDM · Menjalin hubungan baik dengan ekskul lain di SMA Negeri 4 Tambun Selatan DIVISI III Kesekretariatan, Media Komunikasi dan Informasi · Memberikan informasi tentang kegiatan organisasi kepada semua siswa/siswi SMA Negeri 4 Tambun Selatan. · Mendokumentasikan kegiatan ROHIS · Memimpin rapat bidang informasi DIVISI IV Pemberdayaan Keputrian

· Memberikan laporan kegiatan kewanitaan kepada ketua umum · Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan keimanan, keilmuan dan keterampilan khusus anggota keputrian III. STRUKTUR ORGANISAS, DAN JOB DESCRIPTION Untuk meningkatkan efektifitas kerja pengurus ROHIS Ash-Shiddiq SMA Negeri 4 Tambun Selatan perlu disusun sturktur organisasi dan bagan oraganisasi sesuai dengan pembidangan kerja yang telah ditetapkan. Demikian pula guna memberikan panduan kerja masingmasing personil pengurus perlu dibuat penjabaran program kerja (job description progress) dengan jelas. Adapun struktur organisasi dan bagan organisasi maupun penjabaran program kerja adalah sebagai berikut :

IV. STRUKTUR ORGANISASI 1. KS : Kepala Sekolah 2. PB : Pembina 3. KU : Ketua Umum 4. WK 1 : Wakil Ketua 1 5. WK 2 : Wakil Ketua 2 6. SKR : Sekretaris 7. BD : Bendahara 8. KDPDSI : Ketua Divisi Pendidikan, Dakwah dan Syi’ar Islam

9. KDHKSDM : Ketua Divisi Humas, Kaderisasi dan SDM 10. KDKMI : Ketua Divisi Kesekretarian, Media Komunikasi dan Informasi 11. KDPK : Ketua Divisi Pemberdayaan Keputrian

V. JOB DESCROTION PROGRESS (Penjabaran Program Kerja) 1. Ketua Umum (KU) •

• • • •

Mengemban amanah organisasi yang dipilih pada waktu musyawarah anggota yang bertanggung jawab atas terlaksananya amanah organisasi yang dibebankan dalam program kerja maupun peraturan organisasi yang dibebankan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain : Melakukan koordiansi kegiatan seluruh divisi Menerapkan kebijakan tertib organisasi Menignkatkan kulitas anggota ROHIS SMA Negeri 4 Tambun Selatan Memimpin organisasi untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan pedoman organisasi (AD/ART) dan visi misi.

2. Wakil Ketua I •



• •

Membantu langsung Ketua Umum yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja divisi-divisi melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi antara lain : Membantu Katua Umum (KU) yang bertanggung jawab terhadap divisi-divisi guna mencapai keberhasilan programnya dengan tetap memperhatikan AD/ART Mencanangkan program kerja secara rinci (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang) Berkoordinasi dengan ketua umum dan pengurus lainnya serta memberikan saran atau usul konstruktif bagi organisasi ROHIS

3. Wakil Ketua II •

Membantu langsung Ketua Umum (KU) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program kerja divisi keputrian antara lain :

• •

Memberikan laporan tentang kegiatan divisi keputrian kepada ketua umum Mewakili ketua umum apabila berhalangan hadir berdasarkan atas asas pendelegasian

4. Sekretaris •





Membantu langsung ketua umum yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja administrasi dan kesekretariatan melaksanakan kegitan organisasi antara lain : Memimpin kegiatan kesekretariatan dengan tetap memperhatikan pedoman organisasi AD/ART serta bertanggung jawab penuh terhadap system administrasi, dokumentasi dan menyiapkan laporan organisasi Menerima dan mendistribusikan berbagai informasi yang relevan untuk pengurus maupun anggota.

5. Bendahara •

• • •

Membantu langsung ketua umum yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja pengrlolaan keuangan dan melaksanakan kegiatan program kerja antra lain : Mengelola keuangan organisasi Menarik uang infaq dan uang iuran anggota Memberikan laporan keuangan kepada ketua umum

6. DIVISI I (Pendidikan, Dakwan dan Syi’ar Islam) 7. DIVISI II (Kaderisasi, Humas dan SDM) 8. DIVISI III (Kesekretariatan, Media Komunikasi dan Informasi) 9. DIVISI IV (Pemberdayaan Keputrian) VII. PENUTUP Program kerja rohis Ash-Shiddiq SMA Negeri 4 Tambun Selatan pada dasarnya merupakan amanah organisasi yang harus dilaksanakan oleh perngurus sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang

ada. Dan anggota harus turut berpartisipasi guna menyukseskannya. Karena itu dinamika kegiatan rohis Ash-Shiddiq SMA Negeri 4 Tambun Selatan sangat dipengaruhi oleh pengurus dan anggota dalam menjalankan dan merealisasikannya. Dengan usaha yang terencana dan penuh kebijaksanaan serta dengan mengharapkan pertolongan-Nya. Insya Allah apa yang telah diprogramkan dapat terlaksana dengan baik. wassalamu’alaikum Warahmatullahir Wabarakaatuh

Sigap Memenuhi Panggilan Dakwah dan Jihad Tsaqafah Islamiyah 15/1/2007 | 25 Dhul-Hijjah 1427 H | 6,860 views Oleh: Ibnu Hasan “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. 8:4) Dakwah dan jihad adalah dua kata yang selamanya harus ada dan terpatri dalam diri seorang muslim yang menghendaki al-manzilah al-‘ulya (kedudukan tinggi) di sisi Allah swt. Setiap mukmin yang memahami dan menghayati hakikat kehidupan, pasti akan menempuh jalan kebahagiaan abadi di sisi Allah. Ia akan mendekat, berlari, dan terbang menuju keridhaanNya. ‫ففروا إلى الله‬ Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah… (QS. 51:50) Dan setiap muslim yang di dalam relung hatinya terhunjam keyakinan bahwa kematian itu hanyalah kepastian yang cuma terjadi sekali, maka ia akan memilih seni kematian yang paling mulia di sisi Allah. Imam Syahid Hasan Al-Banna rahimahullah mengungkapkan bahwa ummat yang dapat memilih seni kematian dan memahami bagaimana mencapai kematian yang mulia, maka Allah pasti memberikan kepada mereka kemuliaan hidup di dunia dan kenikmatan abadi di akhirat (Risalah Jihad-Majmu’ah Rasail Al-Banna).

Saudaraku, adakah jalan yang lebih mulia dan dapat membawa kita menuju puncak kebahagiaan selain jalan dakwah yang telah ditempuh oleh Rasulullah saw dan yang beliau nyatakan menjadi jalan pengikutnya?! ‫…قل هذه سبيلي أدعو إلى الله على بصيرة أنا ومن اتبعني‬ Katakanlah, “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah dengan hujjah yang nyata…” (QS. 12:108). ‫ومن أحسن قول ممن دعا إلى الله وعمل صالحا وقال إنني من المسلمين‬ Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. 41:30). Dan adakah kematian yang lebih terpuji di sisi-Nya yang selalu didambakan oleh hambahamba yang beriman sejak dulu hingga hari Kiamat selain mati dalam Jihad fii sabiililllah?! Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS: 9:20). Saudaraku, tidak ada yang telah membuat usia para shahabat dan para ulama sekaliber Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad rahimahumullah seolah terus memanjang hingga akhir zaman kecuali dakwah yang mereka lakukan. Tidak ada sesuatu yang telah membuat lisan orang-orang mukmin menyebut dan mendoakan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, dan Khalid bin Walid ra atau tokoh-tokoh seperti Shalahuddin Al-Ayyubi, Thariq bin Ziyad, dan Al-Muzhaffar Quthuz selain Jihad Fii Sabilillah. Kehidupan mereka menjadi amat berarti dan berharga karena mereka sigap menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya. Namun saudaraku, kesigapan itu bukanlah hal yang muncul begitu saja, ia adalah buah dari keimanan kepada Allah sebagai Pemberi dan Pencipta kehidupan, buah dari keimanan kokoh kepada hari akhir di mana kehidupan dan kebahagiaan hakiki berada. Kesigapan itu lahir dari hati yang tidak lalai dari hakikat ini berkat taufiq dan ri’ayah rabbaniyah (penjagaan Allah). Oleh sebab itu, Allah swt berfirman, “…dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan (di mahsyar). Maka kita patut bertanya dan mengevaluasi diri: seberapa kuatkah hakikat kehidupan abadi di akhirat telah tertanam dalam hati, sehingga kita berhak mendapatkan ri’ayah rabbaniyyah tersebut sehingga ruhul istijabah (jiwa responsif) terhadap seruan Allah menjadi karakter inheren diri kita? Seberapa kuat hakikat ini menshibghah (mewarnai) diri dan perilaku kita sehingga segala resiko duniawi dalam dakwah dan jihad fi sabililillah menjadi kecil di mata kita? Kekuatan inilah yang menyebabkan Anas bin An-Nadhr ra (paman Anas bin Malik ra) membuktikan respon spontan kepada Sa’ad bin Mu’adz ra tatkala pasukan mukmin terdesak oleh musyrikin di perang Uhud dengan ucapannya: ‫ إني لجد ريحها من دون أحد‬..‫ الجنة‬،‫يا سعد‬

Ya Sa’ad ! Surga… aku mencium baunya di bawah bukit Uhud.. Kemudian beliau maju menjemput syahid sehingga jenazahnya tidak dapat dikenali kecuali oleh saudara perempuannya lewat jari tangannya (Muttafaq ‘alaih – Riyadhus shalihin, Kitab Al-Jihad, hadits no 1317). Hal itu pula yang menjadikan Hanzhalah yang dijuluki ‘Ghasiil Al-malaikah’ (yang dimandikan oleh malaikat) segera merespon panggilan jihad, meski ia baru menikmati malam pengantin dan tidak sempat mandi hadats besar. Perhatikan pula respon ‘Umair bin Al-Humam ra tatkala beliau mendengar sabda Rasulullah saw: ‫قوموا إلى جنة عرضها السموات والرض‬ Bangkitlah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi Beliau mengucapkan kata “bakh-bakh” (ungkapan takjub terhadap kebaikan dan pahala) semata-mata karena ingin menjadi penghuni surga, lalu segera membuang beberapa biji kurma yang sedang dikunyahnya sambil berkata: ‫لن أنا حييت حتى آكل تمراتي هذه إنها لحياة طويلة‬ Jika saya hidup sampai selesai memakan kurma ini, oh betapa lamanya (menanti surga). Lalu beliau maju hingga gugur di perang Badar. (HR. Muslim – Riyadhus shalihin, Kitab Al-Jihad, hadits no 1314). Atau seperti Imam Al-Banna yang berangkat menunaikan tugas dakwah meskipun anaknya terbaring sakit. Beliau meyakini bahwa setelah usahanya optimal untuk mengobati putranya, Allah yang ia harapkan dalam menunaikan tugas dakwahnya, tidak pernah akan mengecewakan dirinya. Saudaraku, ruhul istijabah juga muncul karena pemahaman kita tentang qadhaya ummah (problematika umat) dan ruhul mas’uliyah (tanggung jawab) kita untuk mencari solusinya. Orang yang tidak mengetahui bahaya yang mengancam dirinya, sangat sulit kita harapkan responnya untuk menghindari apalagi menghilangkan bahaya tersebut. Imam Syahid Hasan Al-Banna bahkan menghendaki agar setiap akh memiliki kepekaan perasaan (daqiiq asysyu’uur), bukan sekadar pengetahuan teoritis, tetapi harus menjadi perasaan yang membuatnya tersentuh bahagia dengan kebaikan, dan terluka karena keburukan dan kebatilan. Dan bukankah dakwah adalah upaya kita menegakkan al-haq dan menghancurkan kebatilan? Sifat ‘daqiiq asy-syu’uur’ dan ruuhul mas’uuliyyah berarti mengharuskan kita untuk selalu berinteraksi dengan qhadhaya ummah dan terus memahaminya tanpa menunggu orang lain memahamkannya untuk kita. Sifat ini juga seharusnya membuat respon kita menjadi spontan dan penuh energi, sehingga melahirkan kekuatan dahsyat betapapun lemahnya kondisi fisik. Lihatlah, bagaimana Al-Qur’an menceritakan kemampuan Maryam as, ibunda Isa as, menggoyang batang pohon kurma sehingga buahnya berjatuhan ketika beliau dalam keadaan lemah tak berdaya semata-mata karena memenuhi perintah Allah dan rasa tanggung jawabnya akan kelahiran dan keselamatan putranya yang akan mengemban risalah dakwah?

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (QS: 19:25) Saudaraku, beban kehidupan dunia yang kita hadapi, apapun bentuknya, jangan sampai membuat kita kehilangan kepekaan dan kesigapan memenuhi seruan dakwah dan jihad. Kita patut meneladani mujahidin Palestina yang tidak pernah mengendur semangat dan aktivitas jihadnya meskipun perjalanan panjang telah mereka lewati dan terus menanti mereka, dan meskipun kesulitan hidup bahkan tekanan bertubi-tubi terus menghantam. Dan yakinlah bahwa kebersamaan kita bersama Rasulullah saw, shiddiqin, syuhada, dan shalihin di surga – insya Allah – ditentukan oleh sejauh mana kita meneladani mereka dalam kesigapan memenuhi seruan dakwah dan jihad. Ingatlah selalu kecaman Allah dan Rasul-Nya terhadap orang-orang munafiq yang selalu mencari-cari alasan (tafannun fil ‘udzr) untuk menghindar dari kebutuhan berdakwah dan berjihad. Mereka (orang-orang munafiq) mengemukakan udzurnya kepadamu apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah, “Janganlah kamu mengemukakan udzur, kami tidak percaya lagi kepada kamu… (Q.S. 9:94). Tadabburi pula ayat lainnya di dalam surat At-Taubah (terutama ayat 41-47, ) yang mengungkapkan kemalasan dan keengganan mereka agar kita senantiasa terhindar dari sifatsifat mereka. Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diseru untuk menafkahkan (hartamu) [ada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri, dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orangorang yang membutuhkan(Nya). Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu. (QS. 47:38). Wallahu a’lam

Related Documents

All About Rohis
June 2020 2
Proposal Rohis
November 2019 5
All About Brands1
November 2019 32
All About Fractures
April 2020 21
All About Computers
June 2020 18