Sumber : Panduan Praktis Kebidanan dan Neonatal BPJS Kesehatan
Cara Menggunakan BPJS Kesehatan untuk Pemeriksaan Kehamilan dan Persalinan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
KLINIK MITRA SEHAT
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Ingin Memeriksakan Kehamilan dan Persalinan Menggunakan BPJS Kesehatan Seperti produk asuransi kesehatan dari perusahaan swasta seperti Prudential atau Allianz, Pemeriksaan kehamilan dan melahirkan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan BPJS Kesehatan yang dapat digunakan secara gratis asalkan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Sering terjadinya masalah karena tidak semua masyarakat mengetahui dengan jelas dan tepat semua ketentuan yang diterapkan dalam BPJS Kesehatan, khususnya masalah kehamilan dan persalinan. Berikut poin-poin informasi terkait dengan layanan kehamilan dan persalinan yang ditanggung BPJS Kesehatan. Semoga booklet ini dapat membantu Anda agar lebih memahami layanan BPJS.
1. c 2. Pemeriksaan dan Persalinan Dijamin BPJS Kesehatan
Kehamilan
BPJS memberi jaminan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) dan Pemeriksaan Pasca Melahirkan (PNC). Pada masa kehamilan, peserta wajib melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) pada Fasilitas Kesehatan Pertama (Faskes I) yang tercantum pada kartu peserta yang bersangkutan.
Ilustrasi Pemeriksaan via shutterstock.com
Kehamilan
BPJS Kesehatan memberikan jaminan pertanggungan kepada peserta yang membutuhkan layanan saat masa kehamilan hingga persalinan tanpa dibatasi status kepesertaan.
Jika ternyata peserta tidak pernah melakukan pemeriksaan pada Faskes I, peserta tidak bisa melahirkan dengan jaminan BPJS Kesehatan. Untuk itu, sangat penting bagi peserta ibu hamil untuk mencermati ketentuan ini sejak awal. 3. Pentingnya Opsi Rujukan bagi Ibu Hamil
dengan surat rujukan Faskes I, hal tersebut bisa saja dilakukan. Asalkan, ibu atau kandungannya memiliki masalah medis yang tidak bisa ditangani Faskes I.
Jenjang Rujukan via dokter.legawa.com
BPJS
Kesehatan
Jika layanan pemeriksaan kehamilan tidak tersedia, peserta bisa meminta rujukan ke Faskes I lainnya yang memiliki layanan tersebut. Tindakan ini disebut dengan sistem rujukan horizontal. Artinya, pasien tetap dirujuk ke Faskes I lainnya yang memiliki layanan lebih lengkap. Seandainya ingin melakukan pemeriksaan kehamilan di rumah sakit atau dokter spesialis,
3. Peserta Bisa Langsung ke Rumah Sakit Bila Kondisinya Darurat
Ilustrasi UGD via shutterstock.com
Dalam kondisi darurat, peserta membutuhkan surat rujukan dari Faskes I.
kehamilan, dan memudahkan administrasi klaim kepada BPJS Kesehatan tidak
Peserta dapat langsung mendatangi rumah sakit terdekat. Yang termasuk ke dalam kriteria kondisi darurat, di antaranya terjadinya perdarahan, kejang pada kehamilan, ketuban pecah dini, gawat janin, serta kondisi lain yang mengancam jiwa ibu dan bayinya.
5. Persalinan dan Pemeriksaan USG Dijamin BPJS dengan Syarat Tertentu
4. Pergantian Faskes I Tidak Bisa Dilakukan
Walaupun alasannya terkait pemeriksaan kehamilan dan melahirkan, peserta tidak dapat mengganti Faskes I. Sebab pemeriksaan harus dilakukan di tempat yang sama, kecuali dalam kondisi darurat. Aturan ini memiliki tujuan, yaitu untuk keteraturan pencatatan partograf, monitoring perkembangan Ilustrasi USG via shutterstock.com
Besaran dana persalinan normal di Faskes I yang ditanggung BPJS adalah Rp600.000. Jika biaya persalinan normal lebih dari itu, kelebihan itu akan ditanggung pasien. Jika kondisi medis mengharuskan adanya tindakan operasi caesar, BPJS akan menjamin biayanya. Tapi, apabila operasi caesar dilakukan atas keinginan peserta sendiri (bukan kondisi medis), BPJS tidak akan menjaminnya.
aturannya harus diajukan Faskes pada BPJS Kesehatan. Inilah sebabnya mengapa Faskes tidak diperkenankan menarik biaya dari pasien peserta BPJS Kesehatan.
7. Bayi dalam Kandungan Bisa Menjadi Peserta BPJS
Jika tindakan USG dilakukan atas indikasi medis yang jelas dari dokter, biayanya akan ditanggung BPJS Kesehatan. USG yang dilakukan atas permintaan sendiri, biayanya tidak ditanggung BPJS. Ilustrasi Mengandung via shutterstock.com 6. Klaim Biaya Melahirkan di Luar Faskes BPJS Bukan Urusan Peserta
BPJS Kesehatan tidak menerima klaim perorangan dari peserta seperti asuransi. Klaim menurut
Sekalipun belum dilahirkan dan memiliki nama, bayi dalam kandungan dapat menjadi peserta BPJS. Orang tua yang sudah menjadi peserta terlebih dahulu dapat mendaftarkan janin dalam kandungan
untuk menjadi peserta BPJS. Nantinya sewaktu bayi lahir dan terjadi hal yang tidak diinginkan, bisa langsung mendapatkan perawatan dan jaminan dari BPJS.
ditanggung BPJS selama hal tersebut sesuai indikasi medis.
Pahami Aturannya Sejak Awal 8. Imunisasi Dasar, KB, dan Penyakit Bawaan Lahir Dijamin BPJS
BPJS memberikan layanan imunisasi dasar, meliputi Bacille Calmette Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus(DPT), Hepatitis B (DOT-HB), Polio, dan Campak. Sementara layanan Keluarga Berencana (KB) yang dijamin BPJS, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi, dan tubektomi. Di samping itu, penyakit bawaan lahir juga Catatan Penting:
Terkait dengan berbagai aturan yang diterapkan BPJS Kesehatan, termasuk layanan kehamilan/melahirkan, akan sangat tepat kalau peserta yang sedang hamil memahaminya sejak awal. Dengan begitu, peserta tidak akan mengalami kesulitan saat membutuhkan layanan kesehatan.
1. Rujukan tanpa surat pengantar Faskes Jejaring tidak dilayani 2. Khusus kasus kegawatan, langsung ke IGD tanpa rujukan
ALGORITMA RUJUKAN untuk Pemeriksaan Kehamilan dan Melahirkan Peserta BPJS KLINIK MITRA SEHAT
Peserta datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin di Faskes Tingkat Pertama Jejaring dengan Klinik Mitra Sehat yaitu Puskesmas II Baturaden
Bila ditemukan kendala dalam kehamilan yang tidak bisa ditangani oleh Faskes Tingkat Pertama dan/atau perlu pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis kandungan, pasien dibuatkan surat pengantar ke Klinik Mitra Sehat
Pembuatan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat II oleh Klinik Mitra Sehat berdasarkan SURAT PENGANTAR dari Faskes Jejaring tersebut (karena memiliki fasilitas pemeriksaan kehamilan-persalinan)
Peserta memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat II sesuai dengan yang tersedia dalam program rujukan online