BAPAK, AKU MENYAYANGIMU By : Fifit Sari Nur Alam
Itulah kalimat yang ingin ku ucapkan kepadamu, tetapi selalu tak bisa bila dihadapanmu. Tapi ku ingin kau tahu bahwa ku menyayangimu, walaupun dirimu tak sesuai dengan yang kuharapkan…..kau tetap Bapakku yang kusayangi…… Aku mencoba tuk menuliskan perasaanku di sini, karena aku khawatir bila Allah memanggilku lebih dahulu ku ingin kau tahu perasaanku yang sebenarnya. Terima kasih engkau telah memberikan nama yang indah padaku… fifit sari nur alam….., mungkin kau ingin anakmu ini menerangi lingkungan sekitarnya dengan cahaya ilmu, bapak…doamu telah Allah kabulkan. Terima kasih kau telah menyayangiku sewaktu ku kecil, masih teringat jelas dalam memoriku kau selalu menggendongku kemanapun kau pergi, bahkan sampai ke tempat kerjamu. Terima kasih kau telah memberikan makanan yang terbaik sewaktu ku kecil. Terima kasih kau telah mengajariku bacaan shalat ku ingat jelas betapa ku sulit menghafal bacaan shalat…tapi …ketika kau yang mengajari semuanya menjadi mudah bagiku. Kau tak pernah marah bila daging ayam goreng kuhabiskan bersama Arief. Sepertinya tak bisa kusebutkan semuanya, semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak padaku. Maaf bila selama ini diriku menjadi pembangkang no 1 padamu, itu karena hatiku tak menerima bila kau mulai memarahi sosok wanita yang selama ini merawatku dengan kasih sayang yang luar biasa, dan definisi Ayah di pikiranku berbeda dengan kenyataan pada dirimu. Ku sadar bila nanti di padang masyar aku di hisab oleh Allah mungkin yang terbesar adalah dosaku padamu. Bila aku menghadapNya lebih dahulu, ku mohon maafkan aku semoga maafmu mempermudah perjalanan diriku padaNya. Dan bila kau yang lebih dahulu MenghadapNya, ku akan selalu mengirimkan doa untukmu karena bukankah doa anak sholeh akan sampai untuk menghadiahi orang tuanya. Sekali lagi ku mohon maaf dan aku menyayangimu.