BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ilmu obstetric adalah bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala hal yang berkaitan dengan kebidanan. Objek keilmuan ini ialah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
Dengan demikian
dibentuklah pelayanan kebidanan yang dinamakan “maternity care” yang bertujuan untuk menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat menjaga kesehatannya tanpa mengalami penyulit apapun (Prawirohardjo, 2014:3). Setiap tahunnya sekitar 160 juta perempuan di dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman dan merupakan proses alamiah, akan tetapi hal ini dapat menjadi patologi/abnormal. Preeklamsia/eklamsi, perdarahan, infeksi, sepsis, emboli, dan abortus merupakan salah satu penyebab kematian pada maternal. Sedangkan BBLR, asfiksia, Tetanus neonatorum, kelainan kongenital dan trauma lahir merupakan
penyebab
kematian
pada
neonatus.
Komplikasi
ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu dan bayi setiap tahunnya di dunia (Prawihardjo, 2014:53). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 terjadi penurunan AKI menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI di Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 yaitu 89,6 per 100.000 kelahiran hidup, meningkat menjadi 91,00 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2016 (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Berdasarkan data Dinas Kabupaten Bondowoso menunjukkan bahwa jumlah AKI dan AKB mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, pada tahun 2016 tercatat AKI sebanyak 20 kasus dan AKB sebanyak 178 kasus, sedangkan pada tahun 2017 hingga bulan Agustus jumlah AKI tercatat 13 kasus, dan AKB 118 kasus. Untuk Kecamatan Curahdami pada tahun 2016 ditemukan 1 kasus pada kematian ibu, dan 20 kasus pada kematian bayi, sedangkan pada tahun
1
2
2017 mengalami penurunan, yaitu tidak ada kematian ibu, dan AKB menurun menjadi 90 kasus. Penyebab tingginya AKI di sebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, sedangkan penyebab tingginya AKB dikarenakan Asfiksia, BBLR, kelainan bawaan, dan penyebab lainlain. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target global MDGS (Millenium Development Goals) ke 5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, sedang AKB 23 per 1.000 kelahiran hidup. Seiring dengan berjalannya waktu karena MDGs tidak berhasil dalam menurunkan AKI dan AKB, maka diganti dengan SDGs (Sustainable Developments Goals). Target global SDGS adalah menurunkan angka kematian bayi 24 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu 306 per 100.000 kelahiran hidup. Upaya yang dilakukan oleh provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan pemberdayaan keluarga dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) serta program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta penyediaan fasilitas Pelayanan Obsterti Emergensi Dasar (PONED) di puskesmas dan fasilitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit, Gerakan Bersama Amankan Kehamilan (GEBRAK), serta penempatan bidan pada daerah atau wilayah pelosok (Kementerian RI, 2015). Pelayanan ANC merupakan cara paling penting untuk memonitor kesehatan ibu serta mendeteksi secara dini tentang adanya komplikasi sehingga dapat menurunkan AKB dan AKI di Indonesia, dengan pemeriksaan secara komprehensif dan sesuai standar serta menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) diharapkan bisa menurunkan AKI di Indonesia. Continuity of care (COC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan, yang
3
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi, agar proses kehamilan sampai dengan persalinan, nifas dan KB, ibu dapat terpantau dengan baik oleh tenaga kesehatan (Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013). Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membuat laporan tugas akhir yang berisi Asuhan Kebidanan secara COC pada ibu saat hamil, persalinan, BBL, nifas, neonatus, dan KB di BPM Ny, “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso. 1.2 Batasan Masalah Dalam menulis laporan ini, penulis membahas tentang asuhan yang diberikan kepada Ny. “X” saat proses kehamilan, proses persalinan, bayi baru lahir, nifas serta pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi selanjutnya di BPM Ny. “E” kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso secara Komprehensif yang berbasis COC. 1.2 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Mampu mendokumentasikan dan menganalisis asuhan secara COC pada Ny. “X” sejak proses kehamilan, proses persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai pengunaan Alat kontrasepsi di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” G P UK minggu Janin T/H/I dengan kehamilan normal di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso 2. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” G P UK minggu janin T/H/I/A dengan persalinan normal di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso 3. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” P dengan nifas normal di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso 4. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada bayi Ny. “X” P dengan bayi baru lahir normal di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso
4
5. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. “X” P
dengan
keluarga berencana di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso 6. Melakukan analisis asuhan kebidanan pada Ny. “ X ” di BPM Ny. “E” Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso 1.3
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis Menambah ilmu pengetahuan khususnya dibidang kesehatan dan sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan Kebidanan yang berbasis COC serta sebagai referensi dalam memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara COC mulai dari pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan KB. 1.4.2 Manfaat praktis 1. Bagi Tempat Penelitian Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam memberikan Asuhan Kebidanan secara COC selama ibu masa hamil, masa nifas sampai penggunaan Alat kontrasepsi. Hal ini juga dapat digunakan sebagai sumber pustaka dan informasi dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan Ibu dan Anak, serta dapat digunakan sebagai peningkatan taraf pelayanan guna mencapai keberhasilan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara COC pada ibu hamil, bersalin, nifas, Bbl dan KB. 3. Bagi Masyarakat Mengupayakan agar masyarakat mendapatkan Asuhan Kebidanan secara COC yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
5