Adversity Quotient Presentation

  • Uploaded by: Yedida Christian Panuluh
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Adversity Quotient Presentation as PDF for free.

More details

  • Words: 1,206
  • Pages: 30
ADVERSITY QUOTIENT Destroying Your Barriers to Success

Discussions & Sharing 1. Hal-hal apa saja yang menghalangi seseorang untuk berhasil? 2. Sebutkan hal-hal yang selama ini menghalangi cabang/departemen Anda untuk mencapai hasil yang lebih tinggi

Karakteristik Orang yang Gagal • Belajar membiarkan diri tidak berdaya • Salah dalam menjelaskan atau merespons kesulitan

Belajar membiarkan diri tidak berdaya • “Apapun yang saya lakukan tidak pernah membawa hasil yang lebih baik. Karena itu, tidak ada gunanya bekerja keras.” • Saya sudah berusaha menambah merchant, kejar sales dsb, tapi gagal karena…………………………………. Maka percuma saja saya kerja keras. • Warning! Hati-hati bagaimana merespons tantangan/kesulitan yang muncul berulang-lang

Salah dalam menjelaskan atau merespons kesulitan Tipe

Respon thp kesulitan

Dampak

Pesimis •Permanen •Meluas •Pribadi

Menderita di semua bidang kehidupan

Optimis •Sementara •Terbatas •Eksternal

Menikmati banyak manfaat, mulai dari pekerjaan sampai kesehatan

Salah dalam menjelaskan atau merespons kesulitan • “Kesulitan ini tidak akan pernah berakhir” • “Ini akan menghancurkan segalanya” • “Ini semua kesalahan saya. Saya memang tidak pernah berhasil”

3 Jenis Orang • Berdasarkan respon seseorang atas kesulitan/tantangan yang ia hadapi, ada 3 tipe orang: 1. Quitters 2. Campers 3. Climber

Quitter • Bekerja sekedar cukup untuk hidup • Memilih untuk menghindari tantangan dan resiko • Lebih memilih menunggu daripada memulai inisiatif

Camper • Bekerja keras hanya untuk merasa aman • Hanya mau melakukan perubahan kecil dan resiko minimal • Cukup mengerjakan hal-hal yang rutin dan sesuai prosedur

Climber • Bekerja untuk menghasilkan perubahan dan inovasi terus menerus • Tidak takut untuk mengambil resiko yang besar • Mencari hal-hal yang baru dan menantang

Teladan Climber Sejati: Reinhold Messner • Reinhold Messner, pendaki gunung terhebat di dunia merupakan orang pertama yang mendaki semua empat belas gunung berketinggian 8000 meter di dunia serta memelopori rute-rute pendakian baru di puncak-puncak menantang lainnya. • Di dalam setiap pendakiannya, ia tidak pernah menggunakan banyak perlengkapan, termasuk fixed ropes, pengangkut barang, kemah dan bahkan oksigen.

Teladan Climber Sejati: Reinhold Messner • Sekembalinya dari puncak Nanga Parmat, Himalaya pada tahun 1970, para dokter mengamputasi tujuh dari jari-jari kaki Messner yang beku. Setelah itu ia terus mendaki belasan gunung lainnya. • “Jika orang bilang, mereka menemui klimaksnya di Everest, mereka bohong,” kata Messner. “Itu tempat yang tidak enak.” Lalu kenapa mengambil resiko ke sana? “Tanpa resiko kehilangan nyawa,” katanya, “tak mungkin ada petualangan.”

Teladan Climber Sejati: Reinhold Messner • Setelah kehilangan adiknya, Gunther, yang meninggal saat menuruni gunung, pendekatan Messner menjadi lebih profesional terhadak pendakiannya. “Aku benar-benar sadar bahwa hidupku terbatas, dan aku harus melakukannya,” katanya. “Itulah saat terpenting dalam hidupku.”

Teladan Climber Sejati: Reinhold Messner • “Aku yakin, kunci untuk memahami kembali pendakian adalah berhasil kembali,” kata Reinhold kepadaku. “Artinya jika Anda berada pada wilayah sulit dan berbahaya, jika Anda kehabisan oksigen, tapi Anda berhasil kembali dengan selamat, Anda akan merasa seperti mendapat kesempatan untuk hidup kembali. Terlahir kembali. Hanya pada saat inilah Anda memahami, hidup adalah karunia terbesar yang kita miliki.”

Teladan Climber Sejati: Reinhold Messner • “Saat usai mendaki seluruh puncak 8000 meter, aku sadar, kini aku hanya bisa mengulangnya. Yang aku lakukan sekarang membosankan. Aku suka pergi ke suatu tempat di mana semuanya baru, memulai hal baru.” Dikutip dari National Geographic Indonesia, November 2006

Memahami AQ Anda • Berapa skor Anda? • Rentang skor Anda tergolong bagaimana? • Dimensi apa yang skornya paling tinggi? • Dimensi apa yang skornya paling rendah?

C = Control • Control adalah tentang seberapa besar kendali yang Anda rasakan terhadap sebuah peristiwa yang menimbulkan kesulitan • Mereka yang skornya rendah pada dimensi C cenderung berpikir: – Ini di luar jangkauan saya! – Tidak ada yang bisa saya lakukan sama sekali

C = Control • Mereka yang skornya tinggi pada dimensi C cenderung berpikir: – Wow! Ini sulit! Tapi, saya pernah mengalami yang lebih sulit lagi – Pasti ada yang bisa saya lakukan. Saya tidak percaya saya tidak berdaya dalam situasi seperti ini – Pasti ada solusinya. Saya harus mencari cara lain

C = Control • “Sekalipun masalah dan tantangan yang saya hadapi begitu sulit, saya masih bisa melakukan sesuatu!” • “Tidak ada yang tidak mungkin!” • “Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya!”

O = Origin & Ownership • Origin = siapa atau apa yang menjadi asal usul kesulitan? Skor Origin Rendah Saya memang bodoh

Skor Origin Tinggi Waktunya memang tidak tepat

Saya sudah Ada sejumlah faktor mengacaukan semuanyayang berperan Saya memang orang gagal

Seluruh industri sedang menderita

O = Origin & Ownership • Ownership = sampai sejauh mana saya bertanggung jawab dan mengakui akibat-akibat kesulitan itu? Skor Ownership Rendah Kondisi ekonomi memang sedang buruk. Saya tidak bisa apa-apa lagi.

Skor Ownership Tinggi Perekonomian memang sedang terpuruk. Tapi saya bertanggung jawab atas kegagalan proyek tersebut.

Ini gara-gara departemen X. Departemen X memang Saya jadi gagal karena hal salah. Namun saya tidak itu. cukup berusaha meyakinkan mereka.

O = Origin & Ownership • “Tidak semua kegagalan adalah salah saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya!” • “Terkadang hal-hal buruk terjadi di luar kontrol saya, namun saya tidak boleh menyerah dengan keadaan!”

R = Reach • Reach adalah sejauh mana kesulitan akan menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan saya Skor R Rendah

Skor R Tinggi

Saya tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan merhant X. Saya pasti gagal bulan ini.

Saya gagal mencapai kesepatakan dengan merchant X, tapi saya masih bisa mendorong penjualan dari merchant lain!

Penjualan bulan ini rendah sekali. Cabang kami pasti gagal.

Penjualan bulan ini memang rendah, tapi tingkat collection masih cukup

R = Reach • “Saya terkadang gagal dalam hal tertentu, tapi bukan berarti gagal total! Saya masih bisa mengembangkan hal-hal lainnya!” • “Saya memang lemah dalam hal tertentu, tapi saya juga punya kelebihan lain! Saya pasti bisa mengatasinya!”

E = Endurance • Endurance / ketahanan adalah sejauh mana Anda menganggap kesulitan akan berlangsung. Skor E Rendah Skor E Tinggi Segala sesuatunya tidak akan pernah membaik

Cepat atau lambat, masalah ini akan terselesaikan

Saya tidak akan menjadi orang sukses

Suatu saat, saya pasti akan berhasil

Saya memang ditakdirkan Tidak lama lagi, saya yakin untuk miskin bisa hidup dengan lebih baik

E = Endurance • “Saya memang pernah gagal, tapi saya masih punya kesempatan untuk berhasil” • “Kesulitan ini pasti akan berlalu. Saya hanya perlu bertahan dan terus berjuang sampai berhasil!

Character cannot be developed in ease and quiet. Only through experiences of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired and success achieved. --Helen Keller--

Bagaimana Memperbaiki AQ Anda: METODE LEAD

• Listen  dengarkan respon Anda terhadap kesulitan – Apakah itu respon AQ yang rendah atau tinggi – Dimensi mana yang rendah dan tinggi?

• Explore  jajaki asal usul kesulitan dan bertanggungjawablah – Mana yang salah saya, mana yang bukan? – Bagaimana saya dapat bertanggung jawab?

Bagaimana Memperbaiki AQ Anda: METODE LEAD

• Analyze  analisa bukti-buktinya?

– Apa buktinya bahwa saya tidak memiliki kendali? – Apa buktinya bahwa kesulitan dan kegagalan akan menjangkau wilayah-wilayah lainnya? – Apa buktinya bahwa kesulitan akan berlangsung lebih lama dari semestinya?

• Do  lakukan sesuatu!

– Apa yang bisa saya lakukan untuk mengendalikan hal ini? – Apa yang bisa saya lakukan untuk membatasi jangkauan dan lamanya kesulitan ini?

What Next? “Mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang!” --Aa Gym-“Sow a thought, reap an action. Sow an action, reap a habit. Sow a habit, reap a character”

Related Documents


More Documents from ""

Christian Castro 1
May 2020 38
May 2020 22
December 2019 36
In My House
October 2019 49