Commented [AP2R1]:
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Hedonisme Remaja di Surabaya
BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA Diusulkan oleh: Dinda Salmahella Safira Nur Ainiyah Sofia Islamiyah Dindaielts Siswoyo
Ketua Anggota
131511133039 131811133010
2015 2015
Anggota
131811133129
2016
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN 1. Judul Kegiatan : Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Hedonisme Remaja di Surabaya 2. Bidang Kegiatan : PKM-PSH 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Dinda Salmahella b. NIM : 131511133039 c. Jurusan : S1 Pendidikan Ners d. Universitas : Airlangga e. Alamat Rumah dan Telp/HP : Jalan Imam Bonjol No 110 Desa Tembarak Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur f. Email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Abu Bakar, M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B. b. NIDN : 0027048002 c. Alamat Rumah/Telepon : Jalan Raya Kembangan Asri F4, Perumahan GKA, Gresik 6. Biaya Kegiatan Total a. Kemristekdikti b. Sumber lain 7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Rp. 7.175.000 :: 2 bulan Surabaya, 1 November 2017
Menyetujui Wakil Dekan I Fakultas ............... Universitas Airlangga
Commented [MTEP3]: TNR, 12; Min. 3 orang sampai maks. 5 orang
Commented [MTEP4]: Min. 3 bulan sampai maks. 5 bulan
Ketua Pelaksana Kegiatan Commented [MTEP5]: Tulis Fakultas asal ketua pelaksana
(Dr. Kusnanto, S.Kp., M. Kes.) NIP. 196808291989031002
(Dinda Salmahella) NIM. 131511133039
Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga
Dosen Pendamping
(Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., CN.) NIP. 197304062003121002
(Dr. Abu Bakar, M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B.) NIDN. 0027048002
ii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ii DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................1 1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................2 1.4 Luaran yang diharapkan .....................................................................3 1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................3 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4 2.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx....................................................................4 2.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx....................................................................5 2.3 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx....................................................................5 2.4dst ........................................................................................................5 BAB 3. METODE PENELITIAN..........................................................................6 3.1 Jenis Penelitian...................................................................................6 3.2 Lokasi dan waktu penelitian ..............................................................6 3.3 Sumber dan strategi pengumpulan data .............................................6 3.4 Penentuan Variabel atau definisi konsep ...........................................7 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................8 4.1 Anggaran Biaya .................................................................................8 4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................8 BAB 5. DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................9 BAB 6. LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 10 Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping yang ditandatangani...........................................................................10 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...................................................18 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ..........21 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Penelitian ............................................22
iii
Commented [LC6]: Masukkan sub point kepustakaan, dst; sesuai halaman; Commented [MTEP7]: Masukkan sub point kepustakaan, dst; sesuai halaman; Commented [MTEP8]: Masukkan sub point kepustakaan, dst; sesuai halaman;
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini seiring dengan perkembangan zaman terjadi perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya tv) adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Internet adalah jaringan computer dunia yang mengembangkan ARPANET, suatu sistem komunikasi yang terkait dengan pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Internet digunakan adalah untuk berkomunikasi antar pengguna internet, share foto-foto, dan melihat perkembangan dunia melalui internet dengan berbagai akses websit e dan situs yang tersedia. Dewasa ini banyak fasilitas internet yang dapat memudahkan manusia untuk melakukan komunikasi dan bertukar informasi. salah satunya adalah media sosial yang saat ini sedang booming dikalangan para pengguna internet dan gadget yaitu Instagram. Berdasarkan data survey mengenai ”Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia” yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 lalu, jenis konten yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia adalah Media Sosial. Media Sosial yang saat ini sangat digemari oleh berbagai kalangan dan tentunya dianggap cukup efektif dalam melakukan kegiatan Social Media Marketing adalah media sosial Instagram. Dari 129,2 Juta Pengguna aktif Media Sosial, Sebanyak 19,9 juta orang atau sekitar 15% menyatakan Instagram sebagai salah satu Media Sosial yang sering dikunjungi. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial. Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Instagram juga digunakan untuk sarana berbisnis online yang paling mudah, sehubungan dengan hal itu promosi bisnis online ini memanfaatkan pemilik akun Instagram dengan followers jumlah besar dan memiliki feed menarik yang disebut dengan Selebgram singkatan dari Selebriti Instagram, untuk mempromosikan produknya istilahnya disebut “Endorse” yang artinya adalah sebuah tindakan mendukung (support). Selebgram akan memposting foto endorse dengan background dan outfit menarik. Hal ini menjadi kiblat para remaja dalam kehidupannya, para remaja para remaja zaman sekarang berlomba mengunggah foto sedemikian rupa agar mendapatkan banyak like dan account miliknya tersebut menjadi popular. Para remaja ini menghabiskan waktunya berjam-jam untuk mengecek account instagramnya, melihat-lihat fashion tren terkini, tempat nongkrong favorit terkini,
2
dan lain sebagainya. Remaja tersebut tenggelam di dalam dunia maya, sehingga tidak menyadari dampak negative yang ditimbulkan bagi pergaulan dan kehidupan sosialnya. Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi pasti menimbulkan dampak negative, terlebih instagram yang banyak digemari remaja pada era ini. Dampak negatif yang dapat terjadi bagi remaja ini sebagai pengguna Instagram yaitu krisis percaya diri, persaingan kehidupan mewah, dan tidak mau menatap realita dan kehidupan nyata. Dalam hal ini remaja selalu mengikuti tren yang sedang berlangsung di dunia dan di kalangan mereka. Seperti kasus remaja yang rela menghabiskan uang mereka untuk membeli pakaian yang sedang tren digunakan pada saat itu. Karena mereka tidak mau dibilang ketinggalan zaman oleh teman-temannya dan dianggap populer jika mengikuti zaman. Semakin high class foto yang mereka unggah maka disitulah tingkat kepopuleran mereka diukur. Dengan adanya fenomena ini sehingga timbul gaya hidup konsumtif dan hedonisme pada remaja. Pada penelitian yang kami susun ini, kami akan mengkaji dari beberapa responden pengguna media social instagram tentang pengaruh dari penggunaan Instagram itu sendiri, serta mengkaji dari kalangan remaja di Surabaya tentang dampak yang muncul tentang timbunya gaya hidup hedonisme diantara pengguna media sosial Instagram terhadap remaja setempat. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana penggunaan media sosial Instagram dalam masyarakat? b. Bagaimana media sosial Instagram dapat mempengaruhi tingkat gaya hidup yang hedonisme terhadap remaja di Surabaya? c. Bagaimana manfaat yang dirasakan bagi peneliti dan masyarakat tentang penelitian ini? 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk mendeskripsikan penggunaan media sosial Instagram dalam masyarakat. b. Untuk mengetahui seberapa besar media sosial Instagram mempengaruhi gaya hidup hedonisme remaja di Surabaya. 1.4 Luaran Penelitian Adapun luaran yang diharapkan dari Program kegiatan Mahasiswa di bidang Penelitian ini adalah masyarakat dapat memanfaatkan penggunaan media social Instagram dengan baik, khususnya para remaja dapat menyaring hal positif yang dapat diterapkan, serta meminimalisir dampak negative yang merugikan seperti gaya hidup konsumtif dan sikap hedonisme untuk mengikuti perkembangan tren yang tak ada habisnya yang ditayangkan pada media sosial Instagram. 1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
3
kondisi media sosial “instagram” di internet dan gadget dan pengaruhnya terhadap gaya hidup dan perilaku remaja. Serta dapat menjadi salah satu referensi guna menambah pengetahuan bagi yang membacanya. b. Manfaat Praktis Hasil dari pemelitian ini secara Praktis diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih luas lagi kepada masyarakat mengenai pengaruh media sosial instagram terhadap remaja. c. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai aplikasi dan situs-situs yang ada diinternet berserta manfaat dan pengaruhnya terhadap gaya hidup dan perilaku remaja. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap dampaknya bagi pengguna media social
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Dasar Teori Media sosial instagram menimbulkan fenomena tersendiri dikalangan penggunanya, para remaja followers menentukan sendiri siapa yang menjadi role model mereka berdasarkan dari apa yang baik dan menyenangkan dimata mereka. Fenomena ini juga membentuk persepsi dari berbagai kalangan dalam menilai bagaimana gaya hidup remaja di Indonesia pada era dewasa ini. Oleh karena itu instagram sangat berpengaruh terhadap gaya hidup. Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya (Susanto,2006). Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu, terutama bagaiamana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan pula dengan status sosial yang disandangnya. (Widiastuti,2009). Dalam setiap kehidupan kita mungkin sudah mengenal apa yang dinamakan gaya hidup, dia adalah sesuatu yang selalu ada dan dipraktekan oleh manusia disekelilingnya. Gaya hidup juga sudah menjadi panutan bagi orang-orang yang mengenalnya, karena dengan seperti itu akan nampak cara hidup yang mereka inginkan, sesuai kebutuhan mereka tanpa harus memikirkan orang lain, asiknya gaya hidup juga bisa dirasakan oleh beberapa kaum remaja yang masih melihat trend-trend gaya hidup sekarang ataupun masa depan, yang lebih dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian. Chaney (dalam Masmuadi, 2007:72) mengatakan bahwa gaya hidup merupakan ciri sebuah dunia modern, gaya hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. Media sosial instagram juga melahirkan istilah Selebgram, yaitu role model atau public figure yang namanya dikenal masyarakat luas karena jumlah pengikutnya di media sosial Instagram. Selebgram akan memposting foto dengan background dan outfit menarik. Dalam postingannya selebgram akan mengunggah foto menggunakan produk brand online shop untuk dipromosikan atau dikenal dengan istilah “endorse”. Serta dengan latar tempat yang mendukung seperti di caffe, mall, taman kota, di mobil, rumah mewah bahkan tempat hiburan diluar negeri. Melihat gaya hidup yang ditampilkan oleh selebgram melalui akun instagram yang selalu memposting semua barang-barang branded yang dimilikinya memberikan kesan hidup hedonis. Hal ini menjadi kiblat para remaja dalam kehidupannya, dimana para remaja berada dalam usia mencari jati diri dan sangat mudah terpengaruh oleh sesuatu disekitarnya yang menurutnya adalah hal yang menarik untuk ditiru. para remaja zaman sekarang berlomba mengunggah foto sedemikian rupa agar
5
mendapatkan banyak like dan account miliknya tersebut menjadi popular agar dirinya dikenal banyak orang dengan istilah yang disebut “hits”. Dampak negative yang ditimbulkan dalam fenomena ini tentu saja gaya hidup yang konsumtif dan perilaku hedonism, untuk memenuhi tuntutan gaya hidup yang mewah seperti yang ditampilkan selebgram melalui akun Instagramnya, para remaja akan membeli produk dan mendatangi tempat-tempat yang sama seperti yang ditampilkan selebgram tersebut, dengan hal ini akan muncul rasa dalam diri remaja ingin terlihat hits dan menjadi sorotan orang-orang disekitarnya. Remaja akan menghabiskan uangnya untuk membeli produk-produk seperti tas, baju, sepatu agar tidak tertinggal oleh orang-orang yang terlihat menarik dan fashionable dimatanya serta mendatangi caffe untuk mengambil foto atau istilahnya “nongkrong cantik” dalam hal ini remaja juga akan menghabiskan uang untuk membeli makanan dengan harga yang tidak murah dengan menu makanan & minuman barat seperti beefgrill, fetuccini, matcha latte hanya untuk diposting atau memenuhi keinginannya untuk update di media sosial. hal inilah yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian khususnya dikalangan para di kota besar seperti Surabaya, maka dari itu jika para remaja tidak memiliki kekuatan cukup untuk mengontrol diri, tentu akan terpengaruh dengan apa yang dilihat dalam postingan Selebgram tersebut, sehingga jika hal itu terjadi akan menimbulkan gaya hidup hedonisme yang tentu saja tidak bermanfaat dan cenderung merugikan. Remaja dalam rentang usia masih produktif untuk menempuh pendidikan tentu saja mayoritas belum bekerja atau menghasilkan uang sendiri, hal ini sangat tidak baik apabila remaja tersebut sudah memiliki gaya hidup yang konsumtif, adanya pemborosan karena tidak memanajemen uang dengan baik untuk dihabiskan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Dampak negatif lainnya yang dapat terjadi bagi remaja ini sebagai pengaruh dari Instagram yaitu krisis percaya diri, persaingan kehidupan mewah, dan tidak mau menatap realita dan kehidupan nyata, dalam hal ini akan timbul sikap menuntut orang tua untuk memenuhi apa yang diinginkannya serta bersikap tidak apa adanya atau bergaya tidak sesuai kemampuan untuk menutupi gengsi agar terlihat “wah” sama dengan orang-orang yang dilihatnya menarik di media soial instagram. dikhawatirkan akan muncul sikap untuk menghalalkan segala cara guna memenuhi tuntutan gaya hidupnya. Apabila tidak dikendalikan akan menjurus ke hal-hal yang negative untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Di Surabaya sendiri banyak pengguna Instagram pada kalangan remaja dengan jumlah followers banyak “Selebgram” serta tempat-tempat yang mendukung remaja untuk bergaya hidup konsumtif, seperti Caffe Historica, Domicille Kitchen and Lounge, Botanica Caffe dan banyak tempat perbelanjaan dari menengah bawah hingga menengah atas yang menawarkan brand International yang banyak diminati para remaja seperti brand Stradivarius, Zara, Pull and Bear, Bershka dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini merupakan sasaran empuk bagi remaja untuk bersikap hedonisme dimana apabila tidak dikendalikan akan berdampak buruk. 2.2 Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
6
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja pada hakikatnya sedang berjuang untuk menemukan dirinya sendiri, jika dihadapkan pada keadaan luar atau lingkungan yang kurang serasi penuh kontradiksi dan labil, maka akan mudahlah mereka jatuh kepada kesengsaraan batin, hidup penuh kecemasan, ketidakpastian dan kebimbangan. Hal seperti ini telah menyebabkan remaja-remaja Indonesia jatuh pada kelainankelainan kelakuan yang membawa bahaya terhadap dirinya sendiri baik sekarang, maupun di kemudian hari. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Kategori umur menurut Depkes RI (2009): a. Masa remaja awal: 12 - 16 tahun b. Masa remaja akhir: 17 - 25 tahun 2.3 Definisi Modelling Menurut teori belajar sosial, orang belajar dari orang lain melalui observasi, peniruan, dan pemodelan. Inti dari teori ini adalah pemodelan (modelling), dan pemodelan inilah yang merupakan salah satu langkah penting dari pembelajaran terpadu. Pertama-tama seseorang akan melakukan pengamatan akan sikap, perilaku, dan hasil dari perilaku orang lain tersebut yang kemudian akan ia tiru (imitasi) sehingga orang tersebut akan dijadikan role model bagi dirinya. Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan, yang pertama pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain, contohnya seorang pelajar melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya karena perbuatannya, maka ia kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya. Kejadian ini merupakan contoh dari penguatan melalui pujian yang dialami orang lain. Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. Model tidak harus diperagakan oleh seseorang secara langsung, tetapi kita dapat juga menggunakan seseorang pemeran atau visualisasi tiruan sebagai model (Albert Bandura ,2006). Sekitar tahun 1959-1963 Albert Bandura dan Richard Walters, telah melakukan eksperimen pada anak-anak yang juga berkenaan dengan peniruan. Hasil eksperimen mereka mendapati, bahwa peniruan dapat berlaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model (orang yang ditiru) meskipun pengamatan itu tidak dilakukan terus menerus. Proses belajar semacam ini disebut “observational learning” atau pembelajaran melalui pengamatan. Kemudian menyarankan agar teori pembelajaran sosial diperbaiki memandang teori pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa mempertimbangan aspek mental
7
seseorang (Albert Bandura, 2006). Ada beberapa tahap (memperhatikan perilaku, mengidentifikasi-diri, terasa fungsional, untuk merespon situasi, merasa puas dan pengukuhan) seseorang membentuk perilaku sebagai pengaruh dari pesan-pesan tayangan media. Bila teori modeling ini diaplikasikan kedalam bentuk pengaruh penampilan akibat terpaan media massa/media sosial, maka secara esensial berproses: (1) Individu yang menonton penampilan orang (model) memperhatikan bentuk perilaku tertentu dari model tersebut. (2) Pemirsa lalu mengidentifikasikan diri dengan model tersebut. Jika dia berpenampilan seperti model tersebut maka dia akan merasa tampak menarik dan baik. (3) Pemirsa baik secara sadar atau tidak ketika berpenampilan seperti model yang ditiru merasa memperoleh sesuatu yang fungsional seperti diharapkan, ketika digunakan atau ditampilkan dalam situasi tertentu. (4) Apa yang diperoleh pemirsa dengan mengidentifikasi dari model yang ditiru dapat digunakan sebagai media dalam merespons situasi yang relevan. (5) Tindakan yang dihasilkan dari mengidentifikasi-diri dengan model dirasakan dapat menimbulkan kepuasan, ganjaran, sehingga tindakan meniru tersebut semakin dikukuhkan. Tindakan pengukuhan tersebut lalu akan selalu diulang dalam merespons setiap situasi yang dihadapi (Hamidi, 2007). Kaitan antara Teori Modeling dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah salah satu efek dari media massa atau media sosial adalah terjadinya pengimitasian yang dilakukan pengguna media sosial yang didasarkan pada apa yang ia lihat di media massa atau media sosial. Dalam hal ini, efek dari media sosial instagram yang berhubungan dengan gaya hidup hedonis dari akun instagram selebgram menarik perhatian dari para followersnya pada kalangan remaja sehingga terjadilah pengimitasian. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka teori modeling dapat menjelaskan bagaimana pengaruh gaya hidup hedonis ke dalam gaya hidup mereka sehari-hari. 2.2 Media Sosial Media Sosial Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (dalam Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein, 2010) mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran usergenerated content”. Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas 2.3 Instagram Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya
8
lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram (id.wikipedia.org). Instagram berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, nc. merupakan sebuah teknologi starup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Fitur Sosial Instagram Instagram sebagai media sosial berbagi foto memiliki dasar-dasar dalam penggunaanya menurut Landsverk (2014) penggunaan instagram meliputi : a. Feed Pada fitur ini pengguna dapat melihat postingan yang diunggah teman yang sudah diikuti. b. Populer “tab” Populer “tab”, digunakan untuk pengguna melihat foto yang diunggah lain dan pada fitur ini pengguna akan melihat foto yang paling banyak disukai setiap waktunya. Jika ingin melihat suatu hal yang lebih spesifik tulisan pada kolom username dan hastaghs. c. News and updates Dengan instagram ini suatu waktu berinteraksi dengan teman yang diikuti melalui foto yang diunggah dengan like, atau comment dan memunculkan notifikasi pada instagram kita yang menimbulkan informasi pengguna instagram. d. Like and comment Like atau comment pada instagram adalah sebuah apresiasi dan penghargaan tersendiri bagi pengguna instagram. Jika pengguna tertarik pada suatu foto maka kita bisa memberikan like pada foto tersebut dengan memberikan double tab dan dapat memberikan comment jika ingin berinteraksi dengan pengguna lainnya. e. Your Profile Profile dapat dilihat pada square icon, pada profile tersimpan arsipasip foto yang pernah pengguna unggah. f. Posting adalah bahasa ketika akan mengunggah foto. Foto yang akan diunggah dapat diberi layer agar terlihat menarik menggunakan fitur yang disediakan instagram. Saat ini banyak sekali orang yang menggunakan media sosial instagram. Pada awalnya instagram bekembang dari aplikasi iphone untuk berbagi foto sehingga sekarang menjadi sebuah perusahaan sosial internet yang berkembang. Iphone merupakan telepon genggam pintar (smartphone)yang dikeluarkan oleh apple inc. Instagram juga
9
dapat digunakan pada ipad, ipod, Touch dan Android yang banyak beredar dipasaran, sehingga sangat mudah para pengguna smartphone selain iphone menggunakan media instagram ini. 2.4 Gaya Hidup Secara sederhana gaya hidup didefinisikan sebagai bagaimana seseorang hidup (how one lives), termasuk bagaimana seseorang menggunakan uangnya, bagaimana ia mengalokasikan waktunya, dan sebagainya (Prasetijo & Ihalauw, 2005). Begitu pula dengan Kotler (2006) yang mendefinisikan gaya hidup sebagai pola hidup seseorang yang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam aktivitas, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu yang mereka miliki. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi dalam berinteraksi dengan lingkungan serta kebiasaan yang dilakukan seseorang. Setiap individu tentu memiliki perbedaan pandangan, kegemaran, ataupun kebiasaan yang dijalani dalam kesehariannya. Oleh sebab itu, dari perbedaan-perbedaan tersebut melatar belakangi terbentuknya pengelompokkan atau klasifikasi gaya hidup. 2.4.1 Klasifikasi Gaya Hidup David Chaney (2007) dalam Amalia (2010) mengklasifikasikan gaya hidup, yang dilihat dari kebutuhan seseorang dalam memenuhi keinginan dan rutinitas yang selalu dilakukan sehingga rutinitas tersebut menjadi pilihan gaya hidup yang diikuti, yaitu: 1. Industri Gaya Hidup Pada abad lalu, gaya hidup sebagai penunjuk penampilan diri mengalami estetisisasi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tubuh atau diri (body/self) pun mengalami estetisisasi tubuh. Tubuh atau diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. ‘Kamu bergaya maka kamu ada!’ adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan ketergantungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan. 2. Iklan Gaya Hidup Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (corporation), para politisi, serta individu-individu semuanya terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk gaya hidup adalah budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa. Kedua budaya tersebut merupakan gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang mempesona dan memabukkan. Iklan mempresentasikan gaya hidup dengan menanamkan secara halus arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga perlahan namun pasti akan mempengaruhi pilihan cita rasa yang akan dipilih. 3. Public Relation dan Jurnalisme Gaya Hidup Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan identitas dari para konsumen secara kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran ‘aksesori fashion’. Wajah generasi baru yang dikenal sebagai anakanak E Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk
10
melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrityinspired identity) mengenai cara mereka berselancar di dunia maya (internet), cara mereka mengganti busana untuk jalan-jalan. Ini menunjukkan bahwa peristiwa demi peristiwa dari selebriti serta citra mereka digunakan untuk membantu konsumen dalam parade identitas. 4. Gaya Hidup Mandiri Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang lain. Untuk itu, diperlukan kemampun untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Bertanggung jawab maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami bentuk setiap resiko yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan terbentuk gaya hidup mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut. 5. Gaya Hidup Hedonis Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya hanya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa bentuk ataupun jenis gaya hidup terbentuk atas pola perilaku dan kebiasaan yang dilakukan oleh individu. Salah satu jenis gaya hidup yang telah dipaparkan yaitu gaya hidup hedonis. Gaya Hidup Hedonis Hedonis berasal dari bahasa Yunani ‘Hedone’ yang berarti kesenangan, kenikmatan, bersenang-senang (O’Shaughnessy, 2002). Gaya hidup hedonis menurut Solomon (2009) merupakan perilaku atau kebiasaan seorang individu untuk menghabiskan waktunya hanya demi bersenang-senang bersama teman sepermainan dan ingin menjadi pusat perhatian di lingkungannya. Atribut kecenderungan gaya hidup hedonis meliputi lebih senang mengisi waktu luang di mall, kafe, dan restoran makanan siap saji, serta memiliki sejumlah barang dengan merek prestisius (Susanto, 2001). Segmentasi yang mengikuti gaya hidup hedonis salah satunya ialah pada diri anak muda atau remaja. Karaketeristik anak muda yang termasuk dalam kategori experiences yang dicirikan sebagai individu yang antusias, impulsif, dan pemberontak. Mereka mencari kegembiraan, mencoba hal-hal baru, dan berani mengambil resiko. Mereka menghabiskan uangnya untuk pakaian, fast food, musik, film, dan kesenangan anak muda lainnya. Gaya hidup hedonis merupakan salah satu jenis dari gaya hidup yang dapat diukur melalui dimensi gaya hidup yang terdiri dari (Stanford Research Institute (SRI) dalam Hawkins, Best, & Coney, 2001) : 1. Dimensi Pengukuran Gaya Hidup Hedonis Pada dasarnya gaya hidup merupakan pola perilaku, di mana pola perilaku tersebut tercermin dari consumers’ AIOs yaitu Activities, Interest, dan Opinion. Penelitian menggunakan konsep AIO memaparkan perbedaan pembelian yang dilakukan oleh konsumen atas suatu produk berdasarkan gaya hidup dan kegiatan
11
mereka (Berkman dan Gilson, 1974). Berikut ini menjelaskan dimensi gaya hidup yang terdiri dari Activities (aktivitas), Interest (Minat), dan Opinion (Opini). a. Activities (Aktivitas) Aktivitas mewakili salah satu bagian perilaku dari gaya hidup, dimana berkaitan dengan penggunaan waktu yang dimiliki oleh setiap individu (Gonzalez dan Bello, 2006). Pernyataan mengenai aktivitas dari konsumen dapat diukur melalui indikator-indikator yang berhubungan dengan pekerjaan, hobi, kegiatan sosial, liburan, hiburan, keanggotaan klub, komunitas, belanja, dan olahraga. Pada remaja yang menjalankan gaya hidup hedonis, aktivitas berkaitan dengan kegiatan yang menjadi rutinitas sehari-hari serta kegiatan yang dilakukan di waktu luang yang mereka miliki. Umumnya, remaja menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk menjalankan aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan. Berbeda halnya dengan kalangan dewasa yang hampir sebagian waktunya tersita untuk pekerjaan, kalangan remaja memiliki proporsi waktu yang seimbang untuk melaksanakan rutinitas sehari-hari dan tetap memiliki waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi, menikmati hiburan, berbelanja, dan lainnya. Berikut ini penjelasan mengenai indikator dari aktivitas yang meliputi hobi, hiburan, dan berbelanja (Ahmad, Omar, & Ramayah, 2011) : 1. Hobi Hobi mengacu pada aktivitas yang dilakukan individu yang didasarkan pada kegemaran dan kesenangan pribadi. Hobi cenderung dilakukan secara rutin oleh individu ketika mereka memiliki waktu luang, dan individu akan mengalokasikan sejumlah uang serta waktu yang dimiliki untuk menjalankan hobi yang sesuai dengan kesenangan mereka. 2. Hiburan Aktivitas yang menjadi pilihan individu untuk menghilangkan kejenuhan ditengah rutinitas sehari-hari. Karakteristik remaja yang lebih berorientasi pada teman-teman kelompoknya (Jauzi, 2011) maka akan membuat para remaja memilih untuk menikmati hiburan bersama temantemannya dibandingkan dengan keluarga. Hiburan yang dipilih oleh seseorang, khususnya remaja dengan gaya hidup hedonis, selain untuk menghilangkan kejenuhan juga bertujuan untuk menunjukkan status sosial mereka sehingga dapat diterima di lingkungannya. Aktivitas hiburan yang dapat dilakukan antara lain adalah mengunjungi pusat perbelanjaan, restoran ataupun cafe yang sedang populer dibicarakan banyak orang, menonton live music ataupun pertandingan olahraga. b. Interest (Minat) Minat mengacu pada tingkat kegairahan yang disertai perhatian khusus maupun terus menerus terhadap suatu objek, peristiwa, ataupun topik tertentu (Engel, Blackwell, & Miniard,1994). Pada remaja, minat berkaitan dengan ketertarikan yang disertai dengan perhatian terhadap objek tertentu yang berada di sekitar
12
lingkungannya. Pengukuran mengenai minat remaja dengan gaya hidup hedonis dapat diketahui diantaranya dengan hal-hal yang menjadi prioritas terhadap kegiatan yang dilakukan seperti minat akan fashion, makanan, dan media. Ketertarikan remaja pada fashion tentunya tidak terlepas dari salah satu faktor penunjang gaya hidup hedonis serta sebagai penunjuk status sosial mereka terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, karakter remaja yang selalu ingin tahu terhadap hal-hal baru juga mendorong salah satunya untuk mengikuti perkembangan dunia fashion dan tempat-tempat makan yang sedang tren saat ini. Untuk mengetahui perkembangan hal-hal baru yang terjadi di sekitar mereka, tentu remaja memerlukan media sebagai akses pemberi informasi. Berikut ini penjelasan mengenai indikator dari interests atau minat antara lain, yaitu fashion, makanan, dan media (Easey, 2009) : 1. Fashion Fashion meliputi perubahan-perubahan, didefinisikan sebagai sebuah suksesi dari tren atau mode jangka pendek. Dari pemahaman ini, maka fashion ada hampir di setiap kegiatan yang dijalankan oleh individu. Minat remaja hedonis terhadap fashion dapat dilihat dari ketertarikan mereka terhadap sesuatu yang sedang tren, seperti pada bidang pakaian, musik, tas, aksesoris, sepatu, kosmetik, dan lainnya. 2. Makanan Minat seseorang terhadap makanan dapat terlihat dari ketertarikannya untuk mengunjungi dan mencoba makanan di tempat-tempat makan yang sedang populer dan banyak dibicarakan oleh masyarakat umum. Para remaja akan mengunjungi tempat-tempat makan yang sedang populer saat ini untuk menunjang gaya hidup hedonis mereka yang cenderung menyukai untuk menghabiskan waktu di luar rumah. Dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut membuat para remaja merasa bahwa mereka adalah individu gaul yang mengikuti berkembangnya zaman. 3. Media Ketertarikan para remaja terhadap perkembangan fashion dan tempat makan yang sedang populer saat ini, tentu tidak terlepas dari peran media sebagai alat untuk mendapatkan informasi serta menunjang gaya hidup yang mereka jalankan. Ketertarikan terhadap perkembangan media yang diikuti oleh seseorang akan memberikan nilai tambah dengan kehebatan teknologi yang diberikan untuk memudahkan semua aktivitas yang dilakukan (Engel, Blackwell, & Miniard, 1994). c. Opinions (Opini) Opini terkait dengan pendapat dari setiap individu yang berasal dari pribadi mereka. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi, seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa di masa yang akan datang, dan pertimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif (Engel, Blackwell, & Miniard, 1994). Opini sendiri dapat diukur melalui opini mengenai diri sendiri, isu-isu sosial, politik, bisnis, ekonomi,
13
pendidikan, produk, masa depan, serta budaya.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Eksploratif. Melalui penelitian eksploratif akan dihubungkan di antara gejala/fenomena sosial dan bagaimana bentuk hubungan itu (Yusuf, 2013:60-61). dimana penelitian ini akan mengkaji hubungan sebab akibat kemudian mendeskripsikan dan pengaruh media social instagram terhadap gaya hidup hedonisme di kalangan remaja di Surabaya. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Citraland, Surabaya. Pada tanggal 12 Januari-12 Februari 2019 3.3 Sumber dan Strategi Pengumpulan data Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-25 tahun pengguna instagram di daerah Citraland Surabaya. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan pembagian kuisioner sehingga sampel yang didapatkan berjumlah 100 responden. 3.4 Penentuan variable atau Definisi konsep Pada bagian ini akan diuraikan secara deskriptif mengenai penyebaran data latar belakang responden yang terdiri dari berbagai perbedaan karakteristik. Karakteristik responden yang dibahas oleh penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan masa kerja.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini dilakukan selama peneliti berada di lapangan dan setelah pencarian data di lapangan. Analisis yang dilakukan oleh peneliti di lapangan adalah sebagai berikut: a. Setelah dilakukan pengumpulan data, disusun dalam catatan lapangan. Semua catatan lapangan dibaca, dipahami, kemudian dibuat ringkasannya. b. Semua catatan lapangan yang dibuat selama pengumpulan data dianalisis lebih lanjut secara intensif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis data setelah peneliti mengadakan pencarian data dilapangan adalah sebagai berikut: a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
14
b. c. d. e.
Mengecek kelengkapan data Mengecek macam isian data Tabulasi data Penyimpulan data. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran 1 Peralatan penunjang Bahan habis pakai (note book, kuisioner, isi ulang internet, 2 flasdisk, kertas, tinta, fotocopy, pena) Perjalanan (Proses penelitian mulai dari pengumpulan data 3 hingga pemberian feedback) Lain-lain(pembuatan proposal, pembuatan laporan, dana lain4 lain) Jumlah 4.2 Jadwal Kegiatan Bulan ke-I Bulan ke-II No
Jenis Kegiatan
Minggu ke I
1
Persiapan (kuisioner, responden, ijin pelaksanaan, dll)
2.
Pengumpulan data (Pengisian kuisioner untuk masyarakat dan pengguna sosial media)
3.
Analisis data (Menilaihasil penelitian dengan literatur yang sesuai)
4.
Menyusun laporan (Menyusun presentasi dan simpulan penelitian)
5.
Evaluasi (Pemberian feedback kepada responden dan masyarakat tentang hasil penelitian)
II
III IV
Biaya (Rp) 2.975.000 2.000.000 2.200.000 7.175.000 Bulan ke-III
Minggu ke I
II
III IV
Minggu ke I
II
III IV
15
16
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA Rianton. 2012. Hubungan antara Konformitas Sekelompok Teman Sebaya dengan Gaya Hidup Hedonis Kab. Dhamasraya di Yogyakarta. Jurnal Psikologi Masmuadi, Andi. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja. Jurnal Hedonis. Sholihah & Kuswardani. 2009. Hubunan Antara Gaya Hidup Hedonis dan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Konsumtif terhadap Ponsep pada Remaja. Jurnal Konsumtif
17
LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing yang ditandatangani Lampiran Ketua A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Dinda Salmahella 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Ners 4 NIM 131511133039 5 Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 22 Juni 1997 6 E-mail
[email protected] 7 Nomer Telepon/HP 081334106279 B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SDN Kutorejo 1
SMP SMPN 1 Kertosono
2003-2009
2009-2012
SMA SMAN 1 Kertosono IPA 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah( Oral Presentation ) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
-
-
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
-
-
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah. Surabaya, 1 November 2017 Pengusul, (.......................................)
18
Lampiran Anggota A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomer Telepon/HP
Safira Nur Ainiyah Perempuan Pendidikan Ners 131811133010 Sidoarjo, 10 April 2000
[email protected] 0831165095544
B. Riwayat Pendidikan SD MI NU Berbek 2006-2012
Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SMP MTs NU Berbek 2012-2015
SMA SMA Islam Parlaungan MIA 2015-2018
C. Pemakalah Seminar Ilmiah( Oral Presentation ) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 2
-
-
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. 1
Jenis Penghargaan Bintang pelajar ke-2
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
SMA Islam Parlaungan
2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah. Surabaya, 1 November 2017 Pengusul, (.......................................)
19
Lampiran Anggota A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Progr am Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomer Telepon/HP
Sofia Islamiyah Dindaielts Siswoyo Perempuan Pendidikan Ners 131811133129 Gresik, 03 November 2000
[email protected] 0895706284590
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD
SMP
SD Semen Gresik 2006-2012
SMP Negeri 1 Gresik 2012-2015
SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang IPA 2015-2018
C. Pemakalah Seminar Ilmiah( Oral Presentation ) No
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
-
-
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1
-
-
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah. Surabaya, 1 November 2017 Pengusul, (.......................................)
20
Lampiran Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Program Studi NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomer Telepon/HP
Abu Bakar, M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B Laki-laki Pendidikan Ners 0027048002 Trenggalek, 27 April 1980
[email protected] 08315913754
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan Tahun MasukLulus
S1 Universitas Airlangga Ilmu Keperawatan 2003-2006
Spesialis Universitas Indonesia Keperawatan Ilmu Medikal Keperawatan Bedah S2 Universitas Indonesia
2007-2009
2009-2010
S3 Universitas Airlangga Ilmu Kesehatan 2014-2017
C. Pemakalah Seminar Ilmiah( Oral Presentation ) No
1
2
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Islamic nursing process in The 1st International conference fulfilling STIKES Hang Tuah Surabaya immobilized “Complementary Nursing patients spiritual Issues and upadets in 2015” need (prayer) Correlations Between Nurse’s Knowledge And The 6th International Nursing Attitude With conference FKp Unair Nurse Behavior “emphasize the art of nursing in Completing on research education in to The Prayer clinical and community Needs For A practice” Patiet At
Waktu dan Tempat
06 Juni 2015 di Surabaya
16-17 November 2015 di Surabaya
21
The 8th International Nursing conference FKp Unair “education, practice and research development in nursing”
3
Petrokimia Hospital Gresik The relationship between nurse’s caring with clien’s comfort Islamic perspective
8-9 April 2017 di Surabaya
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Surabaya, 1 November 2017 Dosen Pembimbing,
(.......................................)
22
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Utama dan Penunjang Justifikasi Pemakaian
Material
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Peralatan Penunjang 1 SUB TOTAL (RP) 1.
Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Note book
Souvenir
10 pack
Kuisioner
Pengumpulan data
100
Internet (isi ulang modem)
Proses penelitian
3 kali
200.000
600.000
Flashdisk 8 Gb
Pengumpulan informasi lain-lain
2 buah
100.000
200.000
Kertas
Print Keperluan Penelitian
3 Rim
50.000
150.000
Tinta Print (isi ulang)
Print Keperluan Penelitian
5 set
75.000
375.000
Foto Copy
Kuisioner
-
-
350.000
Pena
Souvenir
5 kotak
100.000 1000
40.000
100.000
200.000
Perjalanan
Material Transportasi
Justifikasi Pemakaian Proses Pengumpulan data
Kuantitas 10 kali perjalanan
HargaSatuan (Rp) 200.000
Jumlah (Rp) 2.000.000 2.000.000
SUB TOTAL (RP) 3.
1.000.000
2.975.000
SUB TOTAL (RP) 2.
Jumlah (Rp)
Lain-lain
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
HargaSatuan (Rp)
Jumlah (Rp)
23
Pembuatan proposal Pembuatan Laporan
Pengajuan Usulan Penelitian Laporan
7 bendel
100.000
700.000
10 bendel
100.000
1.000.000
500.000
500.000
Hasil Penelitian Dana Cadangan
SUB TOTAL (RP) TOTAL KESELURUHAN
2.200.000 7.175.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No.
Nama / NIM
Program Studi
1.
Dinda Salmahella / 131511133039
S1 Pendidikan Ners
Keperawatan
2.
Safira Nur Ainiyah / 131811133010
S1 Pendidikan Ners
Keperawatan
3.
Sofia Islamiyah Dindaielts Siswoyo / 131811133129
S1 Pendidikan Ners
Keperawatan
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas Direktur Utama (Mengatur dan mengelola proses penelitian hingga selesai) Bag. Humas (Mengelola perijinan pelaksanaan penelitian kepada responden dan masyarakat terkait) Sekretaris (Mengelola segala macam kebutuhan surat menyurat, persiapan penelitian, kuisioner, serta penyusunan laporan)
24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Unair Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5929970, 5922267, Fax (031) 5911444 Website : http://www.km.unair.ac.id ; e-mail :
[email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dinda Salmahella NIM : 131511133039 Program Studi : S1 Pendidikan Ners Fakultas : Keperawatan Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM...saya dengan judul: XXXXX , yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Mengetahui, Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga
Surabaya, 1 November 2017 Yang menyatakan,
Materai Rp 6.000
TTD &Stempel ASLI Dr. M. HadiShubhan.,SH., MH., CN NIP 197304062003121002
Tanda tangan (nama lengkap) NIM.