Generic Capacity Building Kota Parepare –
KATA PENGANTAR Konsultan
individu
bidang
Refomasi
Pengembangan
Kapasitas
Kelembagaan telah berusaha secara continue untuk melaksanakan pendampingan program Urban Institutional Development Program (UIDP) di kota Parepare dengan segala keterbatasan yang ada sesuai dengan kerangka acuan kerja Urban Sector Development Reform Project berusaha memberikan penyajian laporan sesuai dengan SOP yang diberikan oleh pihak CPMU-USDRP. Laporan yang berkaitan dengan data sekunder akan mudah jika di instansi terkait tersedia data sesuai dengan format yang diperlukan. Dalam kenyataan dilapangan, data sering tidak tersedia dan tidak lengkap
itupun
formatnya
sering
tidak
sesuai
dengan
yang
diperlukan untuk perencanaan pembangunan di segala bidang. Selain itu data (variable) yang sama antar instansi yang berbveda seringkali tidak konsisten. Dalam keadaan demikian reliabilitas dan validitas data merupakan permasalahan yang lebih rumit lagi dan menjadi factor pembatas penting terhadap kualitas laporan yang diharapkan. Dengan tidak mengurangi kualitas laporan, konsultan individu bidang
pengembangan
kapasitas
kelembagaan
akan
bekerja
maksimal dan berusaha untuk menjadikan kendala tersebut sebagai suatu spirit dan menampung semua yang dipandang sebagai masukan positif untuk melaksanakan pendampingan program Urban Institutional
Development
Program
(UIDP)
untuk
mencapai
perubahan di lingkungan pemerintahan kota Parepare. Sebagai
sebuah
program
rencana
pengembangan
kapasitas
kelembagaan pemerintahan kota Parepare untuk setiap SKPD, laporan ini diharapkan dapat mensinergikan dan mengintegrasikan
Generic Capacity Building Kota Parepare –
pergeseran prilaku dan system pemerintahan yang transparan dan akuntabilitas dalam pengembangan pembangunan berbagai sector dan
menjadi
sesuai
dengan
kebijaksanaan
serta
kebutuhan
pembangunan secara umum dengan kemampuan Sumber Daya Manusia
yang
ada
di
daerah
tersebut,
sehingga
mampu
menghasilkan produk pemerintahan yang berkualitas. Dengan selesainya laporan bulan Nopember ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang ingin mewujudakan reformasi utamnya pada lingkungan pemerintahan kota Parepare untuk menghargai arti penting dari reformasi pengembangan kapasitas kelembagaan. Dan yang lebihpenting lagi semoga laporan ini sebagai awal yang baik untuk mewujudkan iklim transparansi serta akuntabilitas dalam penyelenggaraan
pemerintahan
khususnya
pada
aspek
pengembangan kapasitas kelembagaan. Parepare, 27 April 2009 Hormat Kami,
Andi Fajar Asmari Konsultan GCB
Generic Capacity Building Kota Parepare –
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
1-2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
4
1.1.Latar Belakang
4
1.2.Tujuan dan Sasaran
5
1.3.Lingkup Pekerjaan
6
1.4.Stakehiolder yang dilibatkan
6-7
1.5.Struktur laporan
7-8
1.6. Profil dan Status Sub Proyek
8 - 15
1.7. Baseline Agenda Reformasi
16 -
24 BAB II STATUS DAN PROGRES 2.1. Rencana Tindak Reformasi 28
25 25 -
Generic Capacity Building Kota Parepare –
2.2. Status dan Progress Rencana
28
BAB III MASALAH, TINDAK LANJUT DAN REKOMENDASI 3.1. Permasalahan
28 28 -
29 3.2. Tindak Lanjut
30
3.3. Rekomendasi
31
LAMPIRAN 4.1.Lembar Waktu Kerja dan Prestasi
31 -
33 4.2.Foto Dokumentasi Kegiatan
34 -
36 4.3.Foto Copy Data Pendukung
Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang Urban Sector Development Reform Project (USDRP) adalah program yang
disiapkan Pemerintah Indonesia bekerja sama
dengan Bank Dunia (The World Bank) dalam rangka mewujudkan kemandirian kawasan
daerah
perkotaan
berbudaya,
produktif
dalam yang dan
penyelenggaraan layak
huni,
pembangunan
berkeadilan
berkelanjutan
serta
sosial, saling
memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan wilayah.
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Untuk
mewujudkan
kemandirian
daerah
adalah
dalam
menyelenggarakan pembangunan kawasan perkotaan seperti yang dicita-citakan, USDRP mengadopsi pendekatan holistik yang melibatkan 3 (tiga) strategi pembangunan dengan fokus pada strategi
pengentasan
kemiskinan,
strategi
pengembangan
ekonomi lokal, dan strategi peningkatan pelayanan publik. Kegiatan tersebut meliputi dua (2) komponen utama yaitu : Komponen A : Perubahan
tata
Pemerintahan
dasar,
Perubahan
Tata
Pemerintahan Dasar meliputi 4 (empat) bidang : a. Bidang Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA) b.
Bidang Penguatan Kapasitas Kelembagaan
c. Bidang Pengelolaan Keuangan atau Reformasi Pengelolaan Keuangan d. Bidang Penguatan Kapasitas Kelembagaan Komponen B : Investasi Infrastruktur Perkotaan, komponen ini digunakan untuk membiayai investasi pemerintah
pembangunan perkotaan yang diusulkan
kota/kabupaten
peserta
USDRP
dalam
rangka
memperbaiki/meningkatkan pelayanan perkotaan. Konsultan individual bidang Penguatan Kapasitas Kelembagaan telah melaksanakan perjanjian kontrak dengan pihak CPMU pada program
Pembangunan
Kelembagaan
Perkotaan
(UIDP).
Pelaksanaan kegiatan lapangan dilaksanakan terhitung tanggal 3 November 2008 dengan nomor kontrak PHRD TF 053555, seiring dengan pelaksanaan proyek Urban Sector Development Reform Project (USDRP) yang dimulai sejak tanggal 18 Januari 2006 di beberapa kabupaten/kota seluruh Indonesia. Salah satu aktivitas yang akan dilaksanakan oleh konsultan individual bidang penguatan kapasitas kelembagaan (GCB) untuk mencapai tujuan pengelolaan asset daerah yang professional oleh pemerintahan Kota Parepare diantaranya yaitu memperkuat kapasitas kelembagaan pengelola asset pemerintah kota Parepare dalam merumuskan
Generic Capacity Building Kota Parepare –
rencana dan strategi jangka panjang pengelolaan asset perkotaan, termasuk
strategi
kemiskinan
di
pembangunan
daerah
ekonomi
perkotaan,
dan
pengentasan
membangun
kapasitas
kelembagaan pemerintah kota dan meningkatkan profesionalisme para pimpinan di jajaran pemerintah kota, memperbaiki tata kelola pemerintah kota melalui: (i) meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengambilan
pemerintah
keputusan
penting
yang
dilakukan
oleh
kota dan memantau/mengawasi pelaksanaan dari
keputusan yang telah diambil tersebut; (ii) menerapkan kebijakan pengungkapan informasi publik secara luas; dan (iii) melakukan pembaharuan
terhadap
pengelolaan
keuangan.
Hal
tersebut
merupakan langkah awal dari pencapaian tujuan penguatan kapasitas pengelola asset guna menuju terwujudnya pelayanan maksimal kepada masyarakat.
2. Tujuan dan Sasaran - Tujuan a.
Meningkatnya
pemahaman
profesionalisme
pengelolaan
asset kota kepada pengambil keputusan (Walikota) karena hal ini akan terkait dengan kebijakan yang akan diambil setelah kegiatan ini dilakukan. b.
Tercapainya
persamaan
persepsi
mengenai
kegiatan
mekanisme kinerja pengelolaan asset di lingkungan Pemkot Parepare. c.
Meningkatnya pemahaman mengenai konsep pengelolaan asset yang lebih profesional kepada staf lembaga pengelola asset kota, sehingga mereka diharapkan dapat melaksanakan pengelolaan
asset
kota
sesuai
dengan
peraturan
perundangan yang berlaku. d.
Teridentifikasinya baseline Pemda dalam pengelolaan asset kota.
Sebagian
besar
Pemda
telah
melakukan
agenda
perbaikan pengelolaan, tetapi hal ini belum terinformasikan secara luas kepada kelompok penyusun kebijakan, pengguna, dan kelompok pemantau.
Generic Capacity Building Kota Parepare –
e.
Terdapatnya kebijakan, rekomendasi dan atau rencana tindak reformasi
dalam
enam
(6)
bulan
mendatang,
dengan
dilandasi kesepakatan dan koordinasi dari berbagai pihak yang terkait dalam penyusun kebijakan, pelaksanaan proses, audit dan pemantau. f.
Untuk mendapatkan pengalaman (best practices) dari Pemda lainnya yang sudah melaksanakan reformasi pengelolaan asset.
g.
Meningkatnya wawasan pelaku usaha, kelompok masyarakat dan wakil pengamat masyarakat terhadap kegiatan reformasi pengelolaan
asset
kota,
sehingga
kelompok
ini
dapat
berperan dalam memberikan umpan balik kepada Pemda secara tepat. h.
Terdapatnya agenda rencana tindak pelaksanaan Penguatan Kapasitas Kelembagaan untuk (6) bulan kedepan
yang
dilengkapi dengan penanggung jawab dari masing-masing kegiatan, cara memonitor indikator dan cara mencapai outcome -
Sasaran
Sasaran
yang
diharapkan
pada
program
keberadaan konsultan individu bidang
UIDP
dengan
Penguatan Kapasitas
Kelembagaan, yaitu membangun kapasitas dan kinerja pengelola asset kota demi mewujudkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Selain sasaran tersebut diatas, program ini akan ditujukan pada pemerintah, khususnya yang berhubungan erat dengan pengambilan kebijakan pengelolaan asset kota. Sistim Pengelolaan Asset di Kota Parepare memerlukan adanya regulasi atau payung hukum yang menjamin profesionalisme pengelolaannya (SK
Bupati atau PERDA) yang dapat dijadikan
pedoman pada pengambil kebijakan, agar jangan hanya berlaku
Generic Capacity Building Kota Parepare –
pada saat adanya pertemuan pembahasan, artinya hanya berlaku pada saat program UIDP berjalan, tapi setelah program ini ditinggalkan mungkin hanya meninggalkan kenangan saja 3. Lingkup Pekerjaan Mengkoordinasikan dan membantu
Pemkot dalam melakukan
review dan pemutakhiran rencana tindak reformasi Pengelolaan Asset Kota, melakukan review
atas kemajuan yang dicapai
hingga saat ini guna mengidentifikasi hambatan-hambatan dan strategi untuk lebih mempercepat laju pelaksanaan agenda reformasi
Pengelolaan
Asset
Kota.
Langkah-langkah
yang
diterapkan antara lain : a. Membantu
dan
memfasilitasi
pemda dan pemkot dalam
pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) peranan
dari unit tersebut
memimpin
dan
akan
hal
mana
diperluas
untuk
mengkoordinasikan upaya-upaya reformasi
pengelolaan asset kota. b. Membantu dan memfasilitasi peraturan daerah yang
pemkot dalam mereformasi
terkait
dengan
kota dan pelayanan umum serta ada
peraturan
daerah
yang
pengelolaan asset
memastikan bahwa bertentangan
tidak
dengan
peraturan pemerintah pusat dalam hal pelayanan publik. c. Membantu dan memfasilitasi pemkot dalam meningkatkan system
informasi pelayanan publik termasuk menyerap
aspirasi masyarakat tentang kualitas pelayanan publik serta penilaian terhadap kinerja lembaga pengelola asset kota. d. Membantu dan memfasilitasi Badan Layanan Umum (BLU) untuk meningkatkan sistem pengendalian audit, umpan balik pada tingkat kabupaten antara lain membantu pelaksanaan survey tingkat kepuasan pelayanan publik. e.
Meningkatkan memastikan
bahwa
kapasitas pengelolaan asset kota dan petugas
yang
terlibat
langsung
Generic Capacity Building Kota Parepare –
dalam lembaga pengelola asset kota telah terlatih dengan baik serta memahami tugas pokok dan fungsinya. 4. Stakeholder Yang Dilibatkan Walikota
dan
Kepala Bapeda
Wakil walikota,
Sekda dan asisten Sekda,
dan Kepala SKPD (Dinas PU/Kimprasda/DTK,
Dinas Pendapatan Daerah,
Dinas Kesehatan,
Dinas
Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan dan Ketertiban serta Dinas Pasar), Bawasda, Wakil Pengamat Masyarakat (WPM), Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat. 5. Struktur Laporan Bab I Pendahuluan Tentang Pendahuluan berisikan dengan USDRP temasuk program,
lingkup
hal-hal umum yang berkaitan
didalamnya
pekerjaan,
berbagai
tujuan
dan sasaran
stakeholders
yang
terlibat didalamnya dan struktur penulisan laporan. Bab II Status dan Progres Rencana kerja Kondultan Individu per 6 bulan begitupun rencana tindak reformasi yang disepakati pembaruan kelembagaan, pembaruan regulasi, peningkatan sistem informasi pelayanan, perbaikan
sistem pengendalian, audit, dan
sistem umpan balik serta pengembangan kapasitas jajaran staf yang terlibat dalam Lembaga Pengelola Asset Kota. Bab III Aktivitas dan Koordinasi Menguraikan tentang kegiatan
konsultan dalam mengawasi,
memonitor, dan memberikan laporan mengenai identifikasi asset-asset kota yang potensial untuk dikembangkan serta melakukan monitoring efektifitas pelayanan yang diberikan demi
Generic Capacity Building Kota Parepare –
menjaga kepuasan publik pengguna. Menciptakan mekanisme yang jelas dan kuat untuk mencatat dan menangani keluhan pengguna. Bab IV Masalah, Tindak Lanjut dan Rekomendasi Pemantauan aspek pembaruan kelembagaan penunjukan Badan Layanan Umum (BLU) dan Revisi perda, pembaruan regulasi penerbitan SK/peraturan Walikota/Bupati, peningkatan system informasi pelayanan, perbaikan system pengendalian , audit dan system
umpan
balik
secara
tepat,
serta
pengembangan
kapasitas jajaran staf yang terlibat dalam Lembaga Pengelola Asset Kota. Lampiran 1.6. Profil dan status Sub Proyek Program USDRP Kota Parepare yaitu Pembangunan baru Pasar Sentral Lakessi 1 Unit lokasinya sangat strategis masih dapat ditempuh dari segalah arah dari Kota Parepare dan
sangat
membantu dalam pertumbuhan perekonomian Kota Parepare. Agar program investasi berkelanjutan (sustainability), harus juga didukung dengan tata kelola pemerintahan didaerah ini sendiri dengan
baik melalui partisipasi public yang lebih luas serta
akuntabilitas yang memadai. Melalui program USDRP, tata kelola pemerintahan akan menjadi pusat perhatian di dalam reformasi pemerintah daerah melalui 4 pilar yaitu; reformasi pengembangan kapasitas kelembagaan, transparansi dan akuntabilitas, Penguatan Kapasitas Kelembagaan serta reformasi sektor keuangan daerah. Program USDRP menyediakan bantuan untuk membiayai investasi pembangunan infrastruktur perkotaan
yang diusulkan
oleh pemerintah Kota Parepare dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan pelayanan umum perkotaan.
Pembiayaan kegiatan
USDRP yang utama bersumber dari Pinjaman Bank Dunia dan hibah Pemerintah Jepang–Policy and Human Resources Development
Generic Capacity Building Kota Parepare –
(PHRD) Fund. mendorong
Namun dalam pelaksanaanya program USDRP
pemerintah
daerah
dan
pemerintah
pusat
untuk
bersama-sama menyediakan dana pendamping guna mencapai hasil pelaksanaan yang lebih optimal. Status sub proyek di Kota Parepare adalah : Pembangunan Pasar Sentral Lakessi Paket
pembangunan
pasar
sentral
Lakessi
memerlukan
kelengkapan atau persiapan sebelum proyek dikerjakan diantaranya FS, DED, LARAP, UKL/UPL, AMNDAL. Status kegiatan tersebut yaitu : Status Pelaksanaan FS, selesai tahun 2004, Status Pembuatan DED, selesai tahun 2005/2006,
Status Persiapan LARAP, selesai tahun
2005/2006, Status Studi UKL/UPL selesai tahun 2004) dan AMNDAL selesai tahun 2006, Status Pembuatan Dokumen Lelang selesai tahun 2006/2007 dan pembuatan RAB rampung tahun 2006/2007. dan pelaksanaannya dimulai pada 22 pebruari 2008 oleh PT. Hutama Karya dengan No kontrak: 11/PPK-USDRP/KONTRAK/II/2008
biaya fisik Rp. 36.562.136.236,45
dan pengawasannya oleh PT.Pradipta Raya Sejahtera No Kontrak 10.A/PPK-USDRP/II/2008 dengan nilai Rp. 1.151.707.291,45 Pembangunan Pasar Sentral Lakessi seluas 7.000 M² diatas lahan seluas 1,8 hektar. Yang akan menampung 52 unit Ruko , 100 los, 100 kios dan 200 lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Dilengkapi dengan fasilitas bangunan kantor pengelola pasar, tempat parkir, jalan, MCK, Tempat
Pembuangan sampah sementara (TPS) dan
saluran drainase. Dasar hukum pembangunan pasar sentral Lakessi yaitu, 1. Surat Walikota Kesediaan Pemerintah Kota Parepare mengenai keikutsertaan dalam USDRP. 2. Persetujuan DPRD untuk mendapatkan pinjaman dana IBRD Loan No.4786-IND
Generic Capacity Building Kota Parepare –
3. SK Walikota Parepare tentang pembentukan TIM KOORDINASIUSDRP Kota Parepare 4. SK Walikota Parepare tentang pembentukan PMU-USDRP 5. SK Walikota Parepare tentang Pembentukan PAU-USDRP 6. SK Walikota Parepare tentang Pembentukan Panitia Pelelangan USDRP 7. SK
Walikota
Parepare
tentang
Rencana
3
Agenda
Tindak
Reformasi 8. Perda Pemerintah Kota Parepare tentang RRPJMD masih dalam bentuk Renstra Kota Parepare Kondisi Pedagang Pasar Jumlah keseluruhan penjual yang ada di Pasar Lakessi adalah 1.676 kios/lods/pelataran, yang terdiri dari 1.115 kios/lods dan 561 pelataran. Sejumlah pedagang ini direlokasi ke pasar sementara yang terletak di sebelah barat dan sebelah utara dari pasar lama. Lokasi pertama berada di lahan pinjaman milik PT. Pelindo, sedangkan lokasi ke-dua berada di lahan milik Pemda Parepare, yang merupakan hasil reklamasi pantai. Sesuai
hasil
kesepakatan
dengan
para
pedagang,
di
pasar
sementara ini, mereka yang memiliki lebih dari satu kios/lods maka akan mendapatkan 50% dari kios/lods yang dimiliki di pasar lama. Sehingga jumlah yang harus disediakan adalah sebanyak 915 kios/lods, dengan perincian 459 kios/lods di lokasi lahan PT. Pelindo, 161 kios/lods di lokasi lahan reklamasi pantai, dan 295 kios/lods merupakan kios/lods lama yang kondisi fisiknya masih layak, akan dipindahkan ke lahan reklamasi. Pasar sementara di lokasi pertama, akan ditempati oleh pedagang jenis sandal/sepatu, pakaian jadi/kain, pecah belah, kosmetik dan obat-obatan, mainan anak-anak, dan yang sejenisnya. Sedangkan
Generic Capacity Building Kota Parepare –
pada lokasi ke-dua, akan diperuntukkan bagi pedagang ayam, sembako dan campuran. Sedangkan untuk pembongkaran, pengangkutan dan pemasangan kembali kios/lods lama yang dipindahkan ke lahan reklamasi dilaksanakan oleh Dinas Perindag dan PMD Kota Parepare melalui anggaran
Pemerintah
Daerah
Kota
Parepare
sebesar
Rp
97.000.000,Berdasarkan Berita Acara pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2007 telah
dilaksanakan
pengundian
Lods/tempat
sementara
penjual/pedagang pasar Lakessi yang dihadiri oleh ; - Walikota Parepare - Anggota DPRD Kota Parepare - Unsur Muspida Kota Parepare - Kepala Unit Kerja terkait - Tim Terpadu Relokasi Sementara penjual pasar Lakessi - Tim Penggerak PKK Kota Parepare - Unsur Pers - Aparat Keamanan dari Polresta dan Pol. Pamong Praja - Unsur Penjual/Pedagang pasar Lakessi - Dan saksi-saksi. Dari serangkaian aktivitas yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa proses pemindahan penjual/pedagang secara keseluruhan berjalan cukup lancar dan aman. 1. ALOKASI TEMPAT DI PASAR DARURAT DIBAGI ATAS 3 (TIGA) TEMPAT/ PERUNTUKAN, YAITU : A. LODS KERING (PELINDO), terdiri dari ; 1). Sandal/Sepatu
= 54 petak
2). Pecah Belah
= 76 petak
3). Pakaian Jadi
= 273 petak
4). Mainan Anak-anak
= 14 petak
5). Aksesories
= 12 petak
6). Kosmetik
=
8 petak
Generic Capacity Building Kota Parepare –
7). Alat besi
=
7 petak
8). Tikar Rotan
=
3 petak
9). Penjual Tas
=
3 petak
10). Toko Obat
=
4 petak
11). Tukang Jahit
=
5 petak
JUMLAH
= 459 Petak
B. LODS BASAH (EX TERMINAL BONGKARAN), terdiri dari ; 1). Ikan
= 95 Petak
2). Warung 3). Koperasi
= 12 Petak =
4). Campuran JUMLAH
1 Petak = 53 Petak
= 161 Petak
C. LOS CAMPURAN (REKLAMASI PANTAI) ; 1). Pedagang Campuran
= 312 petak
( 192 petak bangunan, 120 petak tanpa Bangunan ) Adapun pengundian tempat bagi para penjual/pedagang ini dapat dirinci sebagai berikut : NO 1.
KEGIATAN USAHA PAKAIAN JADI
JUMLAH 271
2.
CAMPURAN
186
3.
PECAH BELAH
76
4.
SANDAL SEPATU
54
5.
IKAN
95
6.
AYAM
27
7.
MAINAN
14
8.
ACCESSORIES
12
9.
WARUNG
12
10.
KOSMETIK
8
11.
ALAT BESI
7
12.
TUKANG JAHIT
5
13.
TOKO OBAT
4
14.
TIKAR ROTAN
3
Generic Capacity Building Kota Parepare – 15.
TAS
3
16.
TUKANG CUKUR
2
17.
KOPERASI
2 781 123
JUMLAH 18.
CAMPURAN
19.
KUE
6
20.
WARUNG
1
21.
PAKAIAN
1 131 912
JUMLAH TOTAL
Denah, Desain Bangunan Dan Rencana Pemindahan Untuk menggambarkan posisi awal penjual/pedagang di pasar lama, terlampir
(gambar
Denah
pasar
Lakessi
sebelum
dilakukan
pemindahan dan pembongkaran. Adapun luas areal pasar lama yaitu ; 19.600 m2, dan pada saat pelaksanaan pembangunan pasar yang baru,luas bertambah menjadi kurang lebih 20.000 m2. setelah selesai pembangunan fisik
akan dilakukan penempatan kembali
berdasarkan zoning sesuai jenis kategori barang dagangan. Desain bangunan sesuai dengan gambar terlampir (gambar 2). Desain bangunan pasar semi modern tersebut dirancang berlantai 3 m², dengan jumlah petak kios/lods sebanyak 2.233 unit, namun berhubung jumlah dana yang disetujui oleh bank dunia hanya sebesar Rp. 41 Milyard dari rencana semula sebesar Rp.47 Milyard sehingga sebahagian rencana bangunan fisik terpaksa di cancel dan akhirnya jumlah unit yang dapat dikerjakan hanya sebanyak 1.880 unit. Pedoman Dan Prosedur Pemindahan Penjual Oleh Pemkot Parepare Untuk
kelancaran
pemindahan
dan
penempatan
kembali
penjual/pedagang dari pasar sementara ke pasar baru setelah selesai pembangunan tentunya diperlukan suatu Pedoman dan prosedur yang dapat dijadikan acuan bagi pelaksana dalam hal ini Panitia/Tim Operasionalisasi Pemindahan Penjual/pedagang ke pasar
Generic Capacity Building Kota Parepare –
baru. Berdasarkan hasil kerja Panitia/Tim Persiapan telah ditetapkan beberapa Kriteria Umum maupun Kriteria Khusus yang menjadi Ketentuan yang harus dipenuhi, disamping itu mekanisme yang ditetapkan sebagai prosedur yang harus ditempuh dalam rangka memperoleh tempat di pasar semi modern, sebagai berikut : 1. Kriteria Umum : 1). Berminat dan bersedia serta mampu memenuhi Ketentuan yang dipersyaratkan; 2).
Dalam
penentuan
tempat,
semua
peminat/penjual
mempunyai peluang yang sama; (hak-hak mengenai tempat/posisi eksisting dinyatakan gugur dengan Keputusan Walikota Parepare); 3). Pemohon adalah warga/masyarakat Kota Parepare dibuktikan dengan KTP. 2. Kriteria Khusus : 1).
Diutamakan
Penjual/Pedagang
yang
telah
memiliki
Kartu/SIPT/SIPP yang sah berdasarkan Ketentuan yang berlaku; 2).
Tidak memiliki hutang/tunggakan dan atau kewajiban
lainnya sebagai warga penjual di pasar Lakessi; 3).
Bagi Pedagang yang diketahui telah memiliki tempat/kios
lebih dari 1 (satu) tidak diizinkan untuk melkukan penambahan; 4). Mengajukan permohonan resmi untuk memperoleh tempat; 3. Prosedur Permohonan 1). Pemohon, mengajukan permohonan tertulis kepada Walikota Parepare Up. Kepala Dinas
Perindagkop dan Pertambangan
Kota Parepare dengan mengisi aplikasi (Form 1), dengan melampirkan bukti-bukti sebagai penjual yang sah di pasar Lakessi (Registrasi ulang) ;
Generic Capacity Building Kota Parepare –
2).
Membuat/menandatangani
Surat
Pernyataan
bersedia
mematuhi Ketentuan dan Tata Tertib yang ditetapkan oleh Panitia/Pengelola Pasar; 3).
Membayar
uang
muka
(DP),
dan
menandatangani
dokumen akad kredit sebagai ikatan dan persetujuan atas nilai angsuran atas perolehan tempat; 4). Pengundian tempat sesuai dengan type/kelas bangunan, yang dilakukan
dihadapan
anggota
Muspida
dan
pejabat
pemerintah terkait serta warga penjual; 5). Penyerahan secara simbolis kepada pemilik/pemegang hak pakai yang dilakukan serangkaian dengan grand opening atau soft opening penggunaan pasar Lakessi. Dengan memperhatikan data exsisting serta data up-dating penjual dimana jumlah tempat yang tersedia di pasar yang baru, melebihi jumlah pedagang yang riil, yaitu sebanyak 1.880 unit, sehingga diperkirakan tidak akan ada permasalahan menyangkut penjual yang tidak kebagian tempat, kemudian terkait dengan pilihan tempat yang dinilai strategis dsb. Tentunya nanti akan diperhitungkan tersendiri.
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Status sub proyek USDRP dapat dilihat pada tabel berikut Status Pembiayaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Pasar Sentral Lakessi 2008 Paket Pekerjaan
Pemb. Pasar Sentral Lakessi
Pengawasan
Nomor Kontrak 11/PPKUSDRP/Kontrak/ II/2008 22 Pebruari 2008 10.A/PPKUSDRP/Kontrak/ II/2008 22 Pebruari 2008
Nilai Kontrak Kontraktor ( Rp )
Nilai Kontrak Konsultan ( Rp )
36.540.924.54 5,45
Kontrak Konstrusi Mulai
Selesa i
22 – 208
22-0210
907.850.00 0,00
Kontrak Konsultan Mulai
22 – 208
Status Progress
Selesa i
22-0210
Renca na (%)
Realis asi (%)
50 %
25,425
50 %
Perusahaan (Kontraktor )
Konsultan Supervisi
PT. Hutama Karya
25,425
Sumb er Dana
IBRD
PT. Pradipta Raya Sejahtera
IBRD & APBD
Status Tindak Lanjut Misi Supervisi 6 No . 1 2
3
Aspek aspek tindak lanjut Melakukan sosialisasi dan desiminasi secara berkelanjutan di tiap SKPD dan stakeholder lainnya yang sehubungan dengan USDRP yang terkait dengan pengembangan kapasitas kelembagaan. Melakukan upaya peningkatan kapasitas SDM pada jajaran pengelola asset daerah pada umumnya dan pada pengelolaan terminal dan pasar pada khususnya. Memfasilitasi dan mengawal perumusan dan penetapan kebijakan yang dapat menunjang dan mendorong optimalisasi pengelolaan asset serta peningkatan pendapatan.
Penanggungjawa b Setiap SKPD terkait
Status Sementara dalam proses persiapan pelaksanaan
Kepala Dinas Belum terlaksana Koperindag dan Kepala Dinas Perhubungan Walikota Parepare, Belum terlaksana DPRD, PMU, SKPD terkait Laporan Bulan April 2009
18
Generic Capacity Building Kota Parepare –
4 5
Memfasilitasi dilakukannya evaluasi regulasi yang mengatur pengelolaan sumber pendapatan daerah yang dikelola oleh dua pihak instansi yang dapat menimbulkan masalah antar instansi. Perlu ada peningkatan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan oleh petugas lapangan agar dapat meminimalisir kebocoran dan tindakan yang kontraproduktif.
Walikota DPRD
Parepare, Belum terlaksana
Kepala UPTD dan Terminal
Pasar Belum terlaksana
Laporan Bulan April 2009
19
Generic Capacity Building Kota Parepare –
1.7. Baseline Agenda Reformasi Reformasi tata pemerintahan dasar dimaksudkan untuk mendorong peningkatan efektifitas dan efesiensi tata pemerintahan di
Kota
Parepare
selaku
pembangunan perkotaan
peserta
USDRP
mencapai
dan penyelenggaraan pelayanan umum
dalam upaya pengentasan kemiskinan ekonomi lokal.
guna
melalui pengembangan
Inisiatif reformasi dalam USDRP
mencakup
transparansi dan partisipasi dalam pembangunan perkotaan dan penyelenggaraan pelayanan public, pengelolaan keuangan daerah serta pengembangan kapasitas kelembagaan. Sesuai amanat UU no 32 tahun 2004, Pemerintah Daerah harus mampu
menyediakan
berkelanjutan
pelayanan
umum
yang
prima
dan
dengan mengacu pada standar pelayanan minimal
secara adil bagi semua golongan.
Komitmen Pemerintah Kota
Parepare untuk menlaksanakan reformasi patut menjadi contoh bagi daerah lainnya. Kajian secara ringkas terhadap pencapaian agenda reformasi di bidang pengembangan kapasitas kelembagaan , disajikan pada tabel berikut :
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Aspek Pembaharuan kelembagaan • Peningkatan Profesionalisme pengelola asset daerah.
•
•
Penyusunan dan penetapan Perda tentang tentang Pengelolaan Asset Daerah,
SK Walikota tentang Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah
Pembaharuan Regulasi • Penerbitan SK/Peraturan Walikota/Bupati tentang Sistem
Permasalahan
Tindak Lanjut
Pelayanan umum pada Pasar Lakessi belum memenuhi tuntutan masyarakat khususnya terkait pelayanan ketertiban perparkiran, kebersihan serta penataan area pedagang.
Agenda reformasi pelayanan akan didasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak pengguna layanan, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antar stakeholder dalam hal perumusan masalah dan program kerja reformasi pengelolaan pasar Lakessi .
Belum ada peraturan daerah yang mengatur mekanisme dan prosedur pengelolaan asset daerah yang professional berbasis pelayanan terbaik kepada masyarakat
Pelaksanaan evaluasi sehubungan diterbitkannya regulasi yang mengatur tentang pengelolaan asset pemda.
Belum terbentuk Tim Tekhnis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah
Penetapan SK Walikota tentang Pembentukan Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah
Telah ada procedure dan system Pengelolaan Asset Daerah yang
Telah ada procedure dan system Pengelolaan Asset
Laporan Bulan April 2009
21
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Aspek dan Prosedur Pengelolaan Asset Daerah.
Peningkatan sistem informasi pengelolaan asset pemda • Publikasi Buletin Pengembangan kapasitas pengelolaan asset pemda Perbaikan sistem pengendalian, audit dan sistem umpan balik (feed-back system) • Memanfaatkan media sosialisasi dan pertemuan forum warga untuk menghimpun aspirasi dan masukan dari warga terkait pengelolaan asset daerah •
Pelaksanaan audit untuk pemantauan pengelolaan keuangan
Permasalahan termuat dalam Peraturan Walikota No. 8 tahun 2008 namun masih perlu penjabaran yang sifatnya lebih teknis lagi sehingga ada indicator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pengelolaan asset pemda.
Tindak Lanjut Daerah yang termuat dalam Peraturan Walikota No. 8 tahun 2008 namun masih perlu penjabaran yang sifatnya lebih teknis lagi sehingga ada indicator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pengelolaan asset pemda.
Sudah ada hanya belum sepenuhnya Dimamfatkan begitupun website belum sampai keunit kerja
Saat ini sudah ada rancangan perda pengelolaan asset yang didalamnya memuat publikasi pengelolaan asset pemda
Mekanisme pelibatan stakeholder dalam penentuan kebijakan pengelolaan asset pemda masih sebatas wacana.
Pelaksanaan pertemuan forum stakeholder pemanfaat asset daerah
Masih sebatas pelaksanaan audit secara structural oleh Bawasda
Audit pemantauan pengelolaan keuangan oleh Tim Teknis atau pihak lain yang berkompeten
Laporan Bulan April 2009
22
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Aspek
•
Pemberlakuan system reward and punishment terhadap staf pengelola asset pemda.
Pengembangan kapasitas tim teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Pemda • Mengkaji kebutuhan pelatihan bagi staf pengelola asset pemda yang terlibat dalam pengambilan keputusan, pelayanan umum, marketing dan pengelolaan keuangan
Permasalahan Pemberlakuan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola dan pemberian penghargaan terhadap pencapaian prestasi kerja sementara dalam proses perumusan draft kebijakan.
Sementara dalai proses, dan sudah direncankan penganggarannya pada perubahan anggaran tahun 2009
Tindak Lanjut melibatkan stakeholder secara partisipatif Pelaksanaan pengawasan internal dan eksternal pengelolaan asset pemda dilakukan dengan mengacu pada penentuan indikator standar pengelolaan asset
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPKAD) akan melaksanakan pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan yang bersertifikat nasional dan akan disampaikan tim teknis dan lembaga pengelola asset
Laporan Bulan April 2009
23
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Aspek
Permasalahan
Tindak Lanjut pemda yang bersangkutan
Action Plan Reformasi Pengembangan kapasitas kelembagaan No
Lingkup Pekerjaan
1 a.
Studi kondisi dan potensi program pemda
b.
komponen2 pendapatan retribusi
Partner Kerja Pemda BappedaDinas terkait
Kondisi Saat ini Telah ada studi kondisi dan potensi program pemda Management belum profesional, sarana dan
Kondisi yang diharapkan
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Telah ada studi Potensi program2 pemda yang menjadi acuan pelaksanaan pengelolaan/management potensi program dan asset. Profesionalisme management namun tetap
Laporan Bulan April 2009
24
Generic Capacity Building Kota Parepare –
prasarana masih perlu ditingkatkan serta perlunya penyesuaian menyangkut regulasi yang ada. 2. a.
Mengembangkan program perbaikan penerimaan
b.
alat2 produksi dan pemasaran
3. a.
Uji coba atas program perbaikan penerimaan
b.
Pengembngan Uji coba point 2
4. a.
Mengkaji managemen asset yang sudah ada
b.
Pembentukan kelembagaan – analisa atas organisasi kerja
BappedaDinas terkait
Dinas terkait pasar & terminal
Telah ada aplikasi kebijakan menyangkut Sintap (Sistem Terpadu Pelayanan Satu Atap) Masih dibutuhkan adanya Peningkatan kelengkapan alat2 produksi dan Peningkatan upaya pemasaran. Sudah pada tahap implementasi dan menjadi percontohan bagi daerah lain Pengembangan dan inovasi Sintap telah dilaksanakan diversifikasi.
Sekdako
Sementara dalam proses pembahasan Ranperda Management Asset Belum terealisasi
memperhitungkan aspek pelayanan sosial, sarana dan prasarana memadai serta regulasi yang ada telah disempurnakan sesuai perkembangan dan kebutuhan. Terlaksananya program perbaikan penerimaan sesuai rumusan yang telah ditetapkan Adanya alat2 produksi yang lebih memadai yang ditunjang dengan profesionalisme sistem pemasaran. Terlaksananya uji coba atas program perbaikan penerimaan dalam rangka Peningkatan layanan publik dan pendapatan daerah Terlaksananya pengembangan atas program perbaikan penerimaan dalam rangka Peningkatan layanan publik dan pendapatan daerah Adanya acuan stándar managemen asset. Terbentuknya kelembagaan – analisasi atas organisasi kerja
Laporan Bulan April 2009
25
Generic Capacity Building Kota Parepare –
5. a.
b.
6. a.
b. 7. a.
b.
8. a.
Membantu pemkot menetapkan skema pengelolaan yang terbaik Kajian dari 5 skema PMM-pilih yang terbaik
Dinas terkait pasar & terminal
Membantu pemkot membentuk skema yang terpilih
Dinas terkait pasar & terminal
Penyusunan struktur organisasi –training pengelola-studi banding
Sementara dalam proses koordinasi dengan SKPD dan stakeholders terkait Pengelolaan asset menerapkan skema A1
Sosialisasi dan koordinasi awal ke SKPD terkait.
Sementara dalam proses
Membantu pemkot mendesain dan melaksanakan sistem pengendalian dan prosedur yang terbaik Menyusun organisasi & tupoksi pengelolapotensi pendapatansatuan pengawasan internal
Sekdako
Mendesain sistem prosedur untuk
Bappeda, Sekdako &
Sementara dalam proses
Telah ada Peraturan Wali Kota No.8 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja, yang terkait tupoksi pengelola potensi pendapatan dan satuan pengawasan internal Sementara dalam proses
Ditetapkannya skema pengelolaan terbaik oleh pemkot Adanya studi dan penyepakatan menyangkut pemilihan skema terbaik dari ke lima skema yang ditawarkan. Adanya kajian yang melibatkan SKPD dan stakeholders terkait dalam suatu fórum yang menghasilkan keputusan pemilihan skema terbaik. Tersusunnya struktur organisasi –terlaksananya training pengelola- serta studi banding Adanya kajian yang menghasilkan desain yang mendasari terlaksananya sistem pengendalian dan prosedur yang terbaik Adanya kajian yang menghasilkan susunan organisasi & tupoksi pengelola-potensi pendapatan-satuan pengawasan internal Adanya regulasi/kebijakan sistem tata pemerintahan
Laporan Bulan April 2009
26
Generic Capacity Building Kota Parepare –
menjamin pemberian pelayanan yang baik dan berkelanjutan atas asset USDRP b.
Dinas terkait
Perda-SK dan komitmen pemkot dalam pengelolaan pasar
Telah ada Perda-SK pengelolaan pasar oleh UPTD yang berada dibawah Dinas Koperindag
dan prosedur untuk menjamin pemberian pelayanan yang baik dan berkelanjutan atas asset USDRP Pengelolaan pasar oleh UPTD dapat menjadi sarana optimalisasi pelayanan publik dan pendapatan daerah.
Keterangan : : Rencana : Realisasi
Laporan Bulan April 2009
27
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Program tindak lanjut agenda reformasi bidang Pengembangan kapasitas kelembagaan sampai saat ini sudah mulai berjalan, namun belum optimal ke unit kerja dan perlu tindak lanjut penangnan yang serius dan pendampingan kepada setiap SKPD yang berkompeten didalamnya. Sejak digulirkannya program Urban Sector Development Reform Project (USDRP) sejak tahun 2004 di Kota Parepare, saat
ini
agenda
kelembagaan
masih
reformasi
bidang
memerlukan
Pengembangan
kerja
keras
dalam
hingga
kapasitas mencapai
tujuannya, indikator keberhasilannya antara lain : -
Agenda reformasi pelayanan didasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak pengguna layanan, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antar stakeholder dalam hal perumusan masalah dan program kerja reformasi pengelolaan pasar Lakessi .
-
Untuk buletin pengadaan secara triwulan bisa di tampilkan pada bulan desember 2008, begitupun yang lainnya akan berjalan sesuai rencana reformasi pengembangan kapasitas kelembagaan
-
Ditetapkannya SK Walikota tentang Pembentukan Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah
-
Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah didampingi oleh konsultan USDRP telah merumuskan rancangan system dan procedure pengelolaan asset daerah yang akan menjadi draft Perda/SK Walikota yang akan disahkan oleh DPRD Kota Parepare.
-
Dilaksanakannya pertemuan secara berkala forum stakeholder pemanfaat asset daerah
-
Dilaksanakannya audit pemantauan pengelolaan keuangan oleh Tim Teknis atau pihak lain yang berkompeten
-
Terlaksananya pengawasan internal dan eksternal pengelolaan asset pemda
-
Sekretariat monitor telah bekerja memantau kinerja Bawasda
Laporan Bulan April 2009
28
Generic Capacity Building Kota Parepare –
-
Pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan yang bersertifikat nasional dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas tim teknis dan lembaga pengelola asset pemda. Dasar hukum dalam pencapaian agenda reformasi bidang
Pengembangan
kapasitas
kelembagaan,
Undang-Undang Republik Indonesia
yaitu
mengacu
kepada
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik, SK Walikota Parepare tentang Rencana 3 Agenda Tindak Reformasi, SK Walikota Parepare tentang Pembentukan Tim Fasilitas dan Koordinasi Pelaksanaan Rencana Tindak Anti Korupsi (ACAP), SK Walikota Parepare Kesediaan Pemerintah Kota Parepare mengenai keikutsertaan dalam USDRP. Media informasi yang digunakan Pemerintah kota Parepare guna menyebarluaskan jenis informasi dan dokumen publik kepada publik selama proses agenda reformasi digulirkan yaitu diantaranya : a. website : www.parepare.go.id hasil
pembangunan
dikembangkan di
yang
Website ini berisi data tentang hasiltelah
dicapai
kantor Bupati, Bappeda
dan
telah
dicoba
Pelaksana kegiatan
adalah POKJA IT dengan anggota masing-masing SKPD. b. Buletin dan c. Radio local d. Koran nasional dan lokal Penanganan dan tindak lanjut usulan, keluhan dan pengaduan masyarakat, belum berjalan optimal, dan perlu peningkatan dan pendekatan konsultan individu kepada setiap SKPD yang berwenang untuk penanganan tersebut. Penanganan, penggalian aspirasi sudah dilakukan melalui DPRD dalam bentuk reses dan usulan pembangunan di respon bersama Pemda melalui Musrenbang, namun mekanisme identifikasi aspirasi dan publikasi masih akan ditingkatkan lagi
Laporan Bulan April 2009
29
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Pada prinsipnya pemerintah Kota Parepare sudah sejak lama melibatkan
masyarakat/publik
dalam
penentuan
program
pembangunan mulai dari perencanaan secara partisipatif sampai pada tahap implementasi melalui musbangdes tingkat desa/kelurahan dan musrembang tingkat kabupaten dengan model “Bottom up dan top down program”, artinya setiap program harus dipadukan dengan usulan masyarakat dengan program prioritas pemerintah. Biasanya sistim atau metode yang digunakan dalam penentuan program ditingkat desa dan kelurahan adalah sistim Focus Group Discussion (FGD). Peningkatan kualitas penyelenggaraan layanan public sementara dalam proses, namun system pelayanan dan standar hukum belum terumuskan secara tegas termasuk insentif dan disintensif bagi aparatur yang berprestasi maupun yang melanggar. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik dimaksud yaitu diantaranya : - Peningkatan kualitas mekanisme hubungan ke pemerintahan - Meningkatkan budaya gotong royong - Menerapkan secara tegas system punishment dan reward. - Meningkatkan citra aparatur sebagai panutan masyarakat Forum masyarakat/stakeholders kota Pareprare telah terbentuk, namun belum secara formal, dan sekaligus penempatan sekretariat sebagai pusat (central) imformasi masyarakat. Peningkatan kapasitas stakeholders/masyarakat untuk partisipasi efektif dalam monitoring dan pengawasan pembangunan daerah sudah dilaksanakan dan pelibatan masyarakat dalam proses tender proyek namun belum optimal.
Salah
satu
lembaga
yang
telah
terbentuk
di
tingkat
masyarakat Dewan Adat. Keterlibatan forum masyarakat/stakeholders dimaksud dalam pembangunan daerah sekaligus pengawasan adalah
Laporan Bulan April 2009
30
Generic Capacity Building Kota Parepare –
bersifat sukarela dan tidak mengharapkan imbalan atau gaji (sosial kontrol). 1.
Anti korupsi
2.
Publikasi berbagai informasi
3.
Pemantauan
masyarakat
dalam
pelelangan
dan
pengawasan 4.
Publikasi harga satuan
5.
Mekanisme penanganan dan pengaduan keluhan
6.
Mekanisme sangksi terhadap individu (staf pemerintah) yang KKN
7.
Komitmen anti korupsi dalam jangka panjang
8.
Kesimpulan dan saran serta rencana kerja konsultan
9.
Rekomendasi pembaruan
untuk
perbaikan
pengembangan
pencapaian
kapasitas
agenda
kelembagaan
(ditungkan dalam bentuk rencana kerja)
Bab II Status dan Progres Laporan Bulan April 2009
31
Generic Capacity Building Kota Parepare –
2.1 Rencana Tindak Reformasi Reformasi
adalah
proses menuju kemandirian daerah yang
dijalani agar tatanan pemerintahan dan masyarakat dapat menjadi lebih baik serta saling memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan
wilayah
rencana
tindak
reformasi
Penguatan
Kapasitas Kelembagaan dalam tabel berikut :
NO
1.
2.
RENCANA TINDAK REFORMASI
Tahap Persiapan 1. Sosialisasi Program 1. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
KONDISI SAAT INI
Sementara dilaksanakan
KONDISI YANG DIINGINKAN
Stakeholder memahami maksud dan tujuan pengembangan kapasitas kelembagaan oleh USDRP,sehingga akan timbul sinergi antara semua pelaku
Pelaksanaan studi mengenai program dan asset
Laporan Bulan April 2009
32
Generic Capacity Building Kota Parepare – NO
3.
RENCANA TINDAK REFORMASI
KONDISI SAAT INI
2. 1.
Studi mengenai Pengelolaan program/aset yang dapat memberikan pendapatan bagi pemda
Telah ada studi kondisi dan potensi program pemda
2. 2.
Studi pemetaan aset/program menyangkut riwayat dan potensi pendapatan, biaya, dan kontribusi bagi Pendapatan Pemda.
Sementara dalam proses pelaksanaan
2. 3.
Rekomendasi cara pengelolaan aset/program
Sementara dalam proses koordinasi dengan SKPD dan stakeholders lainnya
KONDISI YANG DIINGINKAN
Pemda mampu menganalisa apakah asset yang bersangkutan telah digunakan secara optimal dan dikelola secara professional
Pengembangan program dan rencana tindak peningkatan pendapatan dari pengelolaan asset
Laporan Bulan April 2009
33
Generic Capacity Building Kota Parepare – NO
RENCANA TINDAK REFORMASI
3. 1.
3. 2.
Perumusan langkahlangkah, tahapan pencapaian, dan kerangka waktu untuk optimalisasi pengelolaan aset/program.
KONDISI SAAT INI
Telah dilaksanakan serangkaian tahapan sehubungan dengan penerbitan Perda terkait pengelolaan asset daerah, pengesahan struktur organisasi UPTD sebagai pengelola asset serta penetapan rencana dan realisasi penerimaan PAD sebagai hasil pengelolaan asset Peraturan Daerah atau Telah terbit Surat Keputusan Wali Peraturan Kota tentang optimalisasi Walikota asset pemda. Parepare No. 8 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Kota Parepare. UPTD yang ditetapkan sejumlah 15 unit yang terkait pengelolaan
KONDISI YANG DIINGINKAN
Diterbitkan dan diimplementasikan nya regulasi menyangkut pengelolaan asset pemda
Laporan Bulan April 2009
34
Generic Capacity Building Kota Parepare – NO
4.
5.
RENCANA TINDAK REFORMASI
Pelaksanaan Proyek Perintis (Pilot Project) 4. Bantuan tekhnis 1. pelaksanaan proyek perintis untuk mengoptimalisasi pendapatan pemda Penentuan skema pengelolaan aset USDRP 5 Studi pengelolaan pasar .1. lama Lakessi prarehabilitas dalam rangka perumusan konsep perbaikan pengelolaan pasca rehabilitasi. 5 .2.
5.3
6.
Penyusunan rancangan struktur organisasi, pengelolaan sumber daya manusia, insentif dan disinsentif, pengelolaan keuangan dan profitabilitas keuangan dalam hal pengelolaan asset yang didanai USDRP. Memfasilitasi lahirnya Keputusan Bupati/Walikota mengenai skema pengelolaan aset pemda.
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIINGINKAN
Belum ada
Pemda menjadikan hal tersebut sebagai ajang optimalisasi peningkatan pendapatan
Telah ada studi dan kajian tentang kondisi existing dan rencana awal pengelolaan pasar Lakessi pasca rehabilitasi oleh sebuah Tim Terpadu.
Studi prarehabilitasi memberikan pembelajaran berharga kepada pemda untuk pelaksanaan agenda pembaruan pengelolaan asset pemda.
Telah ada skema pengelolaan asset pemda oleh UPTD yang terkait semua SKPD dalam pemkot Parepare sesuai Peraturan Walikota No. 8 tahun 2008
Pembentukan lembaga pengelola aset pemda Laporan Bulan April 2009
35
Generic Capacity Building Kota Parepare – NO
6 .1.
7.
KONDISI SAAT INI
RENCANA TINDAK REFORMASI
Memfasilitasi Pembentukan dan keberfungsian lembaga terpilih untuk mengelola aset yang didanai dari USDRP
Telah terbentuk UPTD Pasar Lakessi dan UPTD Terminal Induk Parepare sesuai Peraturan Walikota No. 8 Tahun 2008
Perancangan dan Pelaksanaan operasional, akuntansi, serta sistem dan prosedur kendali internal 7 Memfasilitasi rancangan Belum ada .1. sistem informasi akuntansi/manajemen manual maupun berbasis komputer pada unit penglola aset USDRP.
7 .2.
Memfasilitasi lokakarya Belum ada mengenai sistem informasi akuntansi/manajemen untuk karyawan pengelola aset.
7 .3.
Memfasilitasi Belum ada pelaksanaan sistem informasi akuntansi dan manajemen.
KONDISI YANG DIINGINKAN
Lembaga pengelola asset terpilih dapat menerapkan kinerja pelaksanaan agenda reformasi semaksimal mungkin demi peningkatan PAD
Terciptanya profesionalisme pengelolaan asset pemda
2.2 Status dan Progress Rencana Progres rencana USDRP, khususnya program kerja konsultan individu bidang Penguatan Kapasitas Kelembagaan di Kota Parepare Laporan Bulan April 2009
36
Generic Capacity Building Kota Parepare –
pada intinya
berjalan sesuai dengan jadwal yang diinginkan, hanya
ada beberapa bagian proses awal kegiatan yang tidak berjalan secara maksimal, karena
situasi politik yang masih labil pasca pilkada ikut
mempengaruhi kinerja pemerintahan Kota Parepare. Pelaksanaan agenda reformasi membutuhkan pendekatan, kajian, informasi, data
yang lebih mendalam terutama dalam menjamin
kesiapan sumberdaya manusia sebagai pelaksana agenda reformasi. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang yang mengatur mekanisme pelaksanaannya dan dalam tahap ini sangat diperlukan
pemimpin
daerah yang reformis , karena tanpa komitmen tersebut maka agenda reformasi yang telah disusun menjadi kurang maksimal . Apapun kendalanya kami berharap apa yang diagendakan akan berjalan dengan baik dan bagian dari komitmen kita semua dalam mengawal agenda reformasi, yang sekaligus
menjadi komitmen
pemerintah kota Parepare
Bab III Masalah, Tindak lanjut, dan Rekomendasi 3.1
Permasalahan
Pelaksanaan tugas Konsultan di Kota Parepare, konsultan individu bidang Pengembangan Kapasitas Kelembagaan berbagai permasalahan yang dihadapi diantaranya : a. Masih minimnya Pemahaman terhadap Urban Sector Development Reform Project bagi masyarakat kota Parepare dan Stakeholders lainnya. b. Masih terdapat kendala dalam proses pengumpulan data yang dibutuhkan dari tiap instansi.
Laporan Bulan April 2009
37
Generic Capacity Building Kota Parepare –
c. Terbatasnya kemampuan SDM sehingga beberapa bagian dari pelaksana proyek tidak dapat melaksanakan tugas secara maksimal karena terbatasnya pengetahuan tentang USDRP. d. Terbatasnya
Upaya
Pengelolaan
yang
Optimal
dalam
hal
peningkatan Pengelolaan Asset akibat karna Regulasi dan kebijakan pemkot masih kurang menunjang. e. Terdapat regulasi yang kontradiktif antara pihak pengelola pasar dengan pihak dinas perhubungan terkait pengelolaan perparkiran. f. Terdapat
beberapa
praktek
kontraproduktif
di
lapangan
oleh
petugas lapangan, baik dalam bentuk kebocoran retribusi maupun dalam bentuk sikap pelayanan. 3.2 Tindak lanjut Dalam rangka untuk mengantisipasi kendala yang teridentifikasi sehubungan pengembangan kapasitas kelembagaan. a. Melakukan sosialisasi dan desiminasi secara berkelanjutan di tiap SKPD dan stakeholder lainnya yang sehubungan dengan USDRP yang terkait dengan pengembangan kapasitas kelembagaan. b. Melakukan pendekatan dan koordinasi yang lebih intens dengan pihak SKPD maupun dengan pihak terkait lainnya agar dalam proses pengumpulan data dapat berjalan dengan baik. c. Melakukan
upaya
peningkatan
kapasitas
SDM
pada
jajaran
pengelola asset daerah pada umumnya dan pada pengelolaan terminal dan pasar pada khususnya. d. Memfasilitasi dan mengawal perumusan dan penetapan kebijakan yang dapat menunjang dan mendorong optimalisasi pengelolaan asset serta peningkatan pendapatan. e. Memfasilitasi
dilakukannya
evaluasi
regulasi
yang
mengatur
pengelolaan sumber pendapatan daerah yang dikelola oleh dua pihak instansi yang dapat menimbulkan masalah antar instansi.
Laporan Bulan April 2009
38
Generic Capacity Building Kota Parepare –
f. Perlu ada peningkatan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan oleh petugas lapangan agar dapat meminimalisir kebocoran dan tindakan yang kontraproduktif.
3.3 Rekomendasi a. Tiap SKPD yang terkait dalam pengelolaan asset daerah membuat kegiatan
sosialisasi
dan
desiminasi
secara
berkala
dan
berkelanjutan yang melibatkan seluruh stakeholders sehingga pemahaman USDRP dapat tercapai. b. Peningkatan, pendekatan dan koordinasi serta komunikasi dengan pihak SKPD terkait dengan data yang dibutuhkan. Dan bahkan kalau perlu diterbitkan rekomendasi penugasan konsultan oleh Walikota yang ditujukan kepada seluruh SKPD yang ada keterkaitannya dengan USDRP. c. Tiap SKPD yang terkait pengelolaan asset membuat training dan studi banding bagi penyelenggara pengelolaan asset dan membuat kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pengelola asset sebagai evaluasi kinerja untuk perbaikan kedepan. d. Membuat suatu regulasi yang menjadi dasar kebijakan yang dapat menunjang peningkatan pengelolaan dan pelayanan publik serta peningkatan pendapatan daerah. e. Menerbitkan perparkiran
SK
Walikota
yang
dikelola
tentang oleh
penegasan
satu
instansi
pengelolaan saja,
Dinas
Perhubungan atau UPTD Pasar. f. Dilaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemasukan pendapatan di lapangan secara rutin, agar kebocoran pendapatan dapat dikurangi.
Laporan Bulan April 2009
39
Generic Capacity Building Kota Parepare –
LEMBAR WAKTU KERJA DAN PRESTASI NAMA KONSULTAN : A. Fajar Asmari WILAYAH KERJA : Kota Parepare PERIODE PELAPORAN : Bulan April 2009 N
DAFTAR KEGIATAN
ALOKASI
o
KONSULTAN
WAKTU
1 2 3 4 5 6 7
Koordinasi dgn PMU Koordinasi dgn PAU Koordinasi dgn PIU Libur Libur Pembenahan administrasi kantor Menerima kunjungan dari KKP
Menerima kunjungan LSM local 9 Libur 10 Libur 8
1 April 2 April 3 April 4 April 5 April
KETERANGAN
Membahas agenda reformasi kegiatan Membahas agenda reformasi kegiatan Membahas agenda reformasi kegiatan Sabtu Minggu
6 April 7 April 8 April 9 April 10 April
Membahas perkembangan rencana persiapan relokasi pedagang pasar Lakessi Membahas partisipatif warga terkait kegiatan Program USDRP. Pemilu Legislatif Hari Wafat Yesus Kristus Laporan Bulan April 2009
40
Generic Capacity Building Kota Parepare –
11 Libur 12 Libur Kunjungan ke kantor 13 Deperindagkop dan pertambangan Kota Parepare Kunjungan ke kantor KKP 14 Pasar Lakessi 15 Pengolahan data di kantor Kunjungan ke kantor UPTD 16 Pasar Kunjungan ke Dinas 17 Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Parepare 18 Libur 19 Libur Pembenahan administrasi 20 kantor Kunjungan Lapangan 21
11 April 12 April
Sabtu Minggu
13 April
Pengambilan data
14 April
Pengambilan data SK Kepengurusan KKP
22 Kunjungan Lapangan 23 Kunjungan Lapangan Kunjungan Lapangan 24
22 April 23 April
25 Libur
25 April
Sabtu
26 Libur
26 April
Minggu
27 Penyusunan Laporan
27 April
28
Penyusunan Laporan
15 April 16 April
Pengambilan data
17 April
Pengambilan data
18 April 19 April
Sabtu Minggu
20 April 21 April
24 April
Kunjungan ke pasar Lakessi Kunjungan ke Kunjungan ke Kunjungan ke MinangaE
lokasi pembangunan lokasi pasar darurat lokasi pasar Labukkang lokasi pasar Sumpang
28 April
Finalisasi dan 29 Penandatanganan Laporan
29 April
30 Pengiriman Laporan
30 April
Laporan Bulan April 2009
41
Generic Capacity Building Kota Parepare –
Disampaikan oleh, tanggal 27 April 2009
(A.Fajar Asmari)
Diketahui dan disetujui oleh, tanggal 27 April 2009 Project Management Unit (PMU) Kota Parepare
(Amiruddin Idris, SH, MH) NIP : 580 021 395
Laporan Bulan April 2009
42