4.1 Metoda Kantor Lurah Jawi-jawi Ii.pdf

  • Uploaded by: Lusi Saputri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4.1 Metoda Kantor Lurah Jawi-jawi Ii.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 4,686
  • Pages: 15
METODE PELAKSANAAN I. PENDAHULUAN 1.1. Umum Setelah mengikuti aanwijzing kantor dan lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan berita acara aanwijzing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Yang kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang. merupakan urutan atau tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar – gambar kerja. Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu : 1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait. 1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal. Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada kami ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan didalam dokumen kontrak dapat dipertanggungjawabkan dengan : a. Tepat waktu b. Tepat biaya c. Tepat mutu 1.2. Tujuan Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis. 1.3. Bentuk dan isi 1.3.1 Untuk memudahkan pembacaan dibuat dalam bentuk diagram atau grafis (time schedule, network planning, schedule bahan, schedule tenaga, schedule alat dan diagram pengendali cuaca). 1.3.2 Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang : 1.3.2.1 Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan. 1.3.2.2 Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya. 1.3.2.3 Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya. II. FUNGSI KEGUNAAN 2.1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik. 2.2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya. 2.3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya. 2.4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya. 2.5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan effektif. 2.6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan effektif. 2.7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga mempermudah pembuktian guna meminta perpanjangan waktu.

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN 3.1 Informasi pekerjaan KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI T.ANGGARAN

: : : :

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEMBANGUNAN KANTOR LURAH JAWI-JAWI II KOTA PARIAMAN 2015

3.2 Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan : I II III IV V VI VII VIII IX X

PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN

PERSIAPAN PONDASI STRUKTUR DINDING BATA ATAP PINTU JENDELA DAN VENTILASI PLAFOND LANTAI ELEKTRIKAL DAN PLUMBING KELENGKAPAN

IV. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 4.4.1 PEKERJAAN PERSIAPAN Pertama kami akan melakukan kooerdinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek ini, seperti pengelola proyek, konsultan perencana dan konsultan pengawas, untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Time Shedule Pelaksanaan Pekerjaan serta Network Diagram Pelaksanaan Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan syarat-syarat administrasi dan teknis pekerjaan. Teknis pelaksanaan, mengamankan area pekerjaan, membuat papan nama proyek, meyiapkan tempat penumpukan/ penyimpanan material dengan persetujuan Direksi/ Pengawas. Untuk tenaga kerja dan bahan serta peralatan yang diperlukan, seperti : a. -

Tenaga Manager proyek Pelakasana Administrasi Logistik Kepala kerja Tukang-tukang dan Pekerja dll

b. -

Bahan Semen Besi-besi Triplek/ Kayu-kayu Dan bahan yang ada dalam bestek lainnya.

c. Peralatan - Mobil Pick Up

-

Dump Truck Mesin Molen Vibrator Scafolding Gerobak dan alat bantu lainnya

Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan kebutuhannya masingmasing. 

Pemasangan Bowplank 1. Peralatan : Gergaji, martil, water pass, alat ukur, rambu ukur, dll 2. Material : Kayu Papan 3/20, Kayu 5/7, Paku ( 2"-5") 3. Tenaga : pekerja, mandor

Metode : Pekerjaan pengukuran dilaksanakan pada saat menentukan tapak bangunan dan pembuatan bouwplank. Pemasangan bouwplank dilaksanakan dengan menggunakan bahan papan dan tiang pancang dari kayu bekisting. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank dimaksudkan untuk mendapatkan data/titik yang akurat sebagai pedoman pelaksanaan baik pekerjaan struktur maupun arsitektur. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 4.4.2 

PEKERJAAN PONDASI Pekerjaan Galian Tanah 1. Peralatan : cangkul, sekop, gerobak, alat ukur, meteran, dan peralatan pendukung lainnya 2. Tenaga : pekerja, mandor 3. Bahan : 4. Metode : Pekerjan galian tanah ini dilakukan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum pada Bestek atau sesuai petunjuk dari Direksi pekerjaan. Pekerjaan ini dapat dilaksankan dengan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu. Dan setelah selesai galian ini, sekaligus merapikan semua galian dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan, maka pekerjan boleh dilanjutkan. 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Tenaga Manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi. 5. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi. 6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 7. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.

8. 9. 10. 11.

Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan dan Kurva “S“. Dasar pembayaran pekerjaan Galian tanah diukur M3 (meter kubik).

Alat Bantu yang dibutuhkan : cangkul, sekop, gerobak, alat ukur, meteran, dan peralatan pendukung lainnya Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 

Pasangan Aanstampang Batu Kali a. Sebelum pelaksanaan pasangan Aanstampang batu kali dimulai dilakukan pemasangan bowplank dan profil yang dipasang pada 2 bagian ujung pasangan batu atau jarak ± 3 m untuk menjamin dimensi pasangan batu sesuai dengan Gambar Rencana. b. Material batu kali dipersiapkan dan dibersihkan c. Pemasangan batu didirikan agar kekuatana batu lebih baik. d. Kemudian sela-sela batu diisi dengan pasir e. Pasir dipadatkan dengan menyirami dengan air

Pekerjaan Pondasi batu kali a. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. b. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir. c. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut. d. Susun batu-batu di atas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar-batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air e. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata. f. Sediakan tempat untuk lubang-lubang stek kolom dan keperluan-keperluan lain. g. Cor stek-stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya. h. Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir/sisi pondasi diurug kembali. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 

4.4.3

PEKERJAAN STRUKTUR Adapun item pekerjaan beton pertulang :  Pekerjaan Pondasi Plat beton  Pekerjaan Kolom Pondasi 35/25  Pekerjaan Beton Sloof 20/25 dan 15/20  Pekerjaan Beton Kolom 25/35 dan 25/25  Pekerjaan Beton Kolom Praktis 15/15  Pekerjaan Beton Balok 20/25 dan 25/60  Pekerjaan Balok Latey 15/12  Pekerjaan Beton Ring Balok 15/20  Pekerjaan Plat Talang Vertikal dan Horizontal  Pekerjaan Plat Dak Beton  Pekerjaan Sirip Gonjong Kolom Sirip 10/10 dan 10/20  Pekerjaan Plat Sirip Gonjong Depan, Tengah dan Belakang



Pekerjaan Ring Balok Plat 15/10

1) Pekerjaan Beton Bertulang Metoda Pekerjaan Beton a. Peralatan : Molen, Vibrator, Dump Truck, Pemotong besi, pembengkok besi, pemotong kawat, cangkul, sekop, sendok spesi, bak spesi, concrete mixer, waterpass, meteran, ruskam dan peralatan pendukung lainnya b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang kayu, tukang batu, kepala tukang c. Bahan : Semen, Pasir Pasang, Kerikil Beton d. Metode : Persiapan :  Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix).

Contoh Gambar Molen     

Alat pencampur (Molen) Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor. Tenaga siap sesuai kebutuhan. Cek ulang kekuatan begesting, kebocoran dan pembesian. Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material lepas lainnya.

Pengecoran :  Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.  Bahan/material komponen beton dicampur dengan Molen  Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk dan gerobak dorong. Talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.  Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab dengan cara :  Ditutup dengan karung basah  Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari atau sesuai petunjuk Direksi.  Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7 hari atau sesuai petunjuk Direksi.

Metoda Pekerjaan Pembesian a. Peralatan : Gergaji besi, pahat besi, martil, alat ukur, pembengkok besi, kuku kambing, dll b. Tenaga : pekerja, tukang, mandor c. Bahan : besi beton, kawat bendrat d. Metode      

 

 

Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan baja tulangan disiapkan oleh Penyedia Jasa dan dimintakan persetujuan kepada Direksi. Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter, mutu sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknik serta standar nasional Indonesia NI-2. Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan / penyimpanan, besi ditumpuk / disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak kontak langsung dengan tanah untuk menjaga perubahan bentuk (karat). Dalam pengiriman besi beton disertakan sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan pengujiannya untuk diserahkan kepada Direksi. Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan spesifikasi yang disetujui Direksi. Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang sudah siap dipasang, dipasang tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan agar besi tidak berubah kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran beton harus diikat kawat bendrat, diganjal besi / cakar ayam diantara besi tulangan serta diberi beton deking agar besi terselimuti beton dengan sempurna ( beton deking dibuat sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan selimut beton rencana ). Sebelum dimulai pengecoran, dilakukan pemeriksaan penempatan bajabaja tulangan. Dasar pembayaran pekerjaan Tulangan besi diukur Kg (kilogram)

Metoda Pekerjaan Begisting a. Peralatan : Gergaji kayu, pahat kayu, martil, alat ukur, kuku kambing, dll b. Tenaga : pekerja, tukang, mandor c. Bahan : Kayu Kelas III, Paku Biasa 5 cm - 12 cm, Minyak Bekisting, Balok Kayu Kelas II, Plywood Tebal 9 mm, Kayu Galam, dia. (8-10) cm d. Metode :  Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.  Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk dengan menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi.  Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan diberi lapisan minyak cetakan agar memudahkan proses pembongkaran. Pekerjaan beton bertulang ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir).

4.4.4 PEKERJAAN DINDING BATA  Pekerjaan Pasangan Bata a. Peralatan : Cangkul, Sekop, Keranjang, Gerobak Dorong, Alat Ukur, Water Pass, Ruskam, Sendok Semen, pahat Besi, Scafolding, dll b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang c. Bahan : semen, pasir, batu bata d. Metode : 1. Semua dinding batu bata dibuat dengan pasangan ½ bata 2. Pasangan dinding batu bata dengan adukan 1 : 2 dan 1 pc : 4 ps 3. Bata yang dipasang direndam terlebih dahulu agar tidak menyerap air semen. 4. Pemasangan batu bata dimulai dari membuat profil pasangan yang terdiri dari titik-titik yang dihubungkan dengan benang sebagai pedoman pemasangan arah vertikal maupun horizontal Pekerjaan Pasangan Bata ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 

Pekerjaan Plesteran a. Peralatan : Cangkul, Sekop, Keranjang, Gerobak Dorong, Alat Ukur, Water Pass, Raskam, Sendok Semen, pahat Besi, Scafolding, dll b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang c. Bahan : semen, pasir d. Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Permukaan yang akan di plester dibersihkan dan dibasahi dengan air. 5. Bahan-bahan diaduk menjadi mortar semen. 6. Mortar semen di ditempel ke tempat yang akan diplester diratakan dan dirapikan dengan alat bantu, ketebalan akhir plesteran adalah 1,5 cm atau sesuai Gambar Rencana. 7. Setelah plesteran cukup kering maka dilanjutkan dengan acian dari adukan air semen dilakukan dengan rapi dan halus. 8. Kelembaban plesteran dijaga dengan membasahi permukaan plesteran bila terlihat kering dan melindungi dari panas matahari langsung. 9. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 10. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 11. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 12. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 13. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Net Work Planning (Jaringan Kerja) dan Kurva “ S “. 14. Dasar pembayaran pekerjaan Plesteran diukur M2 (Meter persegi).

Pekerjaan plesteran ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir).

4.4.5

PEKERJAAN ATAP a. Peralatan : Alat Ukur, Bor listrik, alat patri, alat potong besi, gergaji, mesin gerinda, scafolding, pahat, dll. b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang, supervisor c. Metoda : 1. Kap / Rangka Atap a. Pemasangan kuda-kuda atau gording dengan bentuk dan penempatan harus sesuai dilapangan dangan gambar kerja. b. Sebelumnya kami telah menyiapkan Konstruksi Baja Ringan dan mengolahnya dibawah sebelum dinaikkan ke lantai atas. Dimana kuda-kuda Baja Ringan dipesan dan dirakit dibawah disesuaikan dengan ukuran dan dimensi kebutuhan gambar kerja dan bestek. c. Baru kemudian menaikkan yang telah dirakit dibawah dan dinaikkan satu persatu keatas tempat kuda-kuda yang akan dipasang, termasuk pemasangan gording serta rangka atap kuda-kuda dan kelengkapan lainnya. d. Kuda-kuda (kap) baru boleh dibebani (dipasang atap) apabila baja ringan telah terkunci dengan sempurna. e. Selanjutnya dipasang lisplank dan dilanjutkan dengan pasangan Atap dan pemasangan perabung dan perlengkapan lainnya. 2. Atap Genteng Metal a. Untuk penutup rangka atap pada bangunan ini dipakai atap Genteng Metal yang berkualitas baik dan tidak mudah berkarat. b. Untuk perabung atap dipakai seng plat Bjls 030 yang dipakai dengan kwalitas yang baik. c. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan atap harus dilakukan dengan dua gelombang dan saling bertindisan atau berhimpitan satu sama lainnya. Pemasangan perabung atap harus rapi dan tidak bergelombang Pekerjaan Atap ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 4.4.6

Pekerjaan Kusen, Pintu & Jendela a. Peralatan : Alat Ukur, Alat potong besi, bor listrik, gergaji, pahat kayu, water pass, dll b. Tenaga : pekerja, mandor, tukang, kepala tukang c. Bahan : kusen kayu, kaca, alat penggantung/pengunci dan assesorices, paku, dll d. Metoda : 1) Sebelum memulai pekerjaan kami diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detaildetail sesuai dengan gambar. 2) Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan telindung dari kerusakan dan kelembaban. 3) Harus memperhatikan semua sambungan dan penguat lainnya yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan dan menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan. 4) Pintu dan rangka jendela kaca dibuat dari bahan yang berkualitas baik. 5) Untuk pembuatan pintu dan rangka jendela, rangka ventilasi dibuat eks pabrik (pabrikasi).

6)

Semua pengikat berupa paku, scrup, baut dan lain-lain harus digalvanisasi 7) Kami akan memasang alat-alat penggantung dan pengunci meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu, daun pintu besi, daun pintu fiberglass seperti yang ditunjukan / disyarat dalam gambar terlampir. 8) Semua hardward yang digunakan harus sesuai ketentuan yang tercamtum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, kami wajib melaporkan hal tersebut kepada direksi untuk mendapat persetujuan. 9) Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan nikel kesetiap anak kunci. 10) Perlengkapan pintu / jendela akan kami sesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan Untuk Pekerjaan Kozen / Pintu dan jendela ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 4.4.7 Pekerjaan Plafond 1. Pekerjaan Plafon a. Persyaratan : 1. Pemasangan plafon (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat penggantung dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan. 2. Jenis bahan rangka plafon kayu kelas kuat sama dengan kls I berdasarkan PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia) untuk plafond triplek. b. Pelaksanaan : 1. Penggantung plafon harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang plafon yang rata, datar dan tidak melengkung. 2. Bagian bawah dari rangka penggantung harus diserut rata. 3. Pemasangan papan harus rata. Naad-naad yang dibuat pada waktu pemasangan harus lurus, siku dan sama besar. 4. Kami bertanggung jawab atas segala akibat pada waktu pemasangan harus segera diganti:  Kemungkinan pemasangan pratisi, dimana ada bagian - bagian yang harus disangga oleh rangka plafond.  Kemungkinan dibuatnya lubang untuk pemeriksaan ( Main Hole ).  Kemungkinan - kemungkinan tidak sempurnanya alat - alat penggantung sehingga plafond menjadi bergelombang.  Kemungkinan - kemungkinan pemasangan alat - alat maintenance pada plafond emperan ( luifel) diluar bangunan.  Untuk itu harus ada koordinasi antara Kami dengan Konsultan Pengawas. 2. Pekerjaan Plafon Triplek a. Bahan :  Ukuran : 120 x 240, tebal 4 mm.  Produksi : Setara produksi dalam negeri kwalitas setara KR .  Kwalitas : Baik.  Persyaratan lain : Permukaan tidak retak / lengkungan, tidak cacat / pecah - pecah dan tidak susut. b. Pemasangan :  Pemasangan dengan rangka kayu dengan ukuran jarak as ke as = 60 cm x 60 cm.

 Rangka plafon dengan pola kayu terdapat dalam gambar, dengan membuat contoh terlebih dahulu.  Setelah dipasang permukaan harus benar - benar rata/ horizontal, tidak bergelombang.  Hasil pemasangan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 4.4.8  a. b. c. d.

Pekerjaan Lantai Pekerjaan Urugan Tanah Peralatan : alat bantu Tenaga : Mandor, pekerja Bahan : Tanah urug Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Material Tanah Urug diantar leveransir sampai ke lokasi pekerjaan, ditempatkan dititik - titik yang akan diberi urugan sesuai gambar kerja / petunjuk Direksi. 5. Hamparan dibasahi dengan air sebelum dipadatkan. 6. Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu. 7. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar Volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 8. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 9. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 10. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 11. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “. 12. Dasar pembayaran urugan Tanah Urug diukur M3 (meter kubik).

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir).  a. b. c. d.

Pek. Urugan Pasir Peralatan : alat bantu Tenaga : Mandor, pekerja Bahan : Pasir Urug Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar

Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. Material pasir urug diantar leveransir sampai ke lokasi pekerjaan, ditempatkan dititik - titik yang akan diberi urugan sesuai gambar kerja / petunjuk Direksi. 5. Hamparan agregat dibasahi dengan air sebelum dipadatkan. 6. Selama pemadatan sekelompok Pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu. 7. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 8. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 9. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 10. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 11. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “. 12. Dasar pembayaran Pekerjaan urugan pasir diukur M3 (meter kubik). 4.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir).  a. b. c.

Pek. Cor Beton Lantai Beton 1 : 3 : 5 Tenaga : pekerja, tukang, mandor, kepala tukang Bahan : air, semen, Pasir beton, Koral Beton Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Proses Pelaksanaan : Persiapan : Contoh bahan / material yang akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium yang ditunjuk / direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik sesuai spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix). Alat pencampur (Molen) Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor. Tenaga siap sesuai kebutuhan. Cek ulang kekuatan begesting, kebocoran dan pembesian. Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material lepas lainnya. Pengecoran : Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah. Bahan/material komponen beton dicampur dengan Molen Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi. Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari Molen, kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses pengerasan beton. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m untuk menjaga terjadinya segresi.

Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton frekwensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab dengan cara : Ditutup dengan karung basah Menggenangi dengan dengan air sampai selama waktu perawatan minimal 7 hari atau sesuai petunjuk Direksi. 5. Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 7 hari atau sesuai petunjuk Direksi. 6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 7. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 8. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 9. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 10. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Net Work Planning (Jaringan Kerja) dan Kurva “ S “. 11. Dasar pembayaran pekerjaan Lantai Beton Adukan ( 1:3:5) t = 5 cm diukur M3 (Meter kubik). -

Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 4.4.9 PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN PLUMBING  Pekerjaan Listrik Secara umum, urutan dari pekerjaan listrik dapat dipedomani dari metoda yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Pasang sebelum dinding diplester. Instalasi listrik sebaiknya dipasang sebelum 2.

3.

4.

5.

dinding diplester. Jadi begitu dinding bata terbentuk, instalasi listrik bisa langsung dipasang. Gunakan pipa paralon. Tujuannya sehingga bila diperlukan pengantian kabel, maka mudah melakukannya. Serta hindari sambungan kabel di dalam pipa. Bila ada sambungan usahakan di atas plafon. Gunakan konektor berkualitas dan bungkus dengan solatip listrik sehingga sambungan aman dari air dan serangga. Tentukan titik lampu. Sangat baik jika titik lampu telah ditentukan jauh-jauh hari. Sehingga pada saat pemasangan instalasi sudah ditentukan banyaknya kabel yang dibutuhkan serta proses penarikkan kabel juga sudah terpola dengan baik. Mengenai lampunya sendiri tentu tak harus dipasang saat itu juga. Bisa dilakukan nanti setelah pengecatan selesai agar lampu tak kotor. Tentukan titik stop kontak. Tentukan pula titik stop kontak. Bila daerah tersebut kawasan banjir, hindari memasang stop kontak di dinding bagian bawah. Sebaiknya stop kontak ditaruh di bagian atas. Ini juga untuk menghindari tersengatnya putra-putri kita saat bermain. Pilih kabel solid. Untuk pemilihan kabel dalam rumah sebaiknya kabel solid, bukan serabut. Kabel jenis ini mengalirkan listrik dengan baik dan meminimalisir kehilangan daya (losses). Ciri kabel ini agak kaku dan bila dibuka tembaganya berupa batang tembaga, bukan serabut tembaga yang dipilin menjadi satu.

6. Sesuaikan kabel. penggunaan kabel juga patut mempertimbangkan besaran 7.

kabel yang sesuai dengan daya yang diinginkan. Untuk hal ini, baiknya anda konsultasikan dengan pihak kontraktor listrik. Pilih pipa paralon tebal. Sebetulnya semua pipa memiliki kwalitas yang cukup baik. Tapi lebih baik pilih yang agak tebal biar tak mudah rusak.

Pemasangan Saklar dan Stop Kontak Perencanaan dan persiapan a. Menyiapkan material yang akan digunakan : saklar, stop kontak, grid switch. b. Cek dan persiapkan peralatan yaitu : bor tangan, tang, obeng, waterpass. Pelaksanaan 1. Marking jalur konduit pada dinding 2. Bobok dinding bata 3. Pasang konduit dan inbow dos. 4. Tunggu sampai dinding plester akhir 5. Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya. 6. Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata. Adapun item pekerjaan Elektrikal antara lain :  Pas. Instalasi Dalam  Pas. Stop Kontak  Pas. Saklar Tunggal  Pas. Saklar Ganda  Pas. Lampu XL 18 watt  Pas. Lampu XL 5 watt Untuk Pekerjaan Listrik ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan (terlampir). 

Pekerjaan Sanitasi Pekerjaan Sanitair yang akan dikerjakan : 1. Pas. Kloset Jongkok Porselen 2. Pas. Pipa Air Bersih PVC diameter 1/2“ 3. Pas. Pipa Air Kotor PVC diameter 3" dan 4” 4. Pas. Kran Air diameter ½” 5. Pas. Floor Drain

4.4.10

PEKERJAAN PERLENGKAPAN Pekerjaan perlengkapan yang akan dikerjakan adalah : 1. Pekerjaan Septictank kap. 15 orang 2. Pekerjaan Penyambungan Listrik PLN 1300 watt 3. Pekerjaan Pembuatan sumur bor 4. Pas. Pompa air 5. Pekerjaan Rumah Pompa 6. Pekerjaan Tiang Bendera dan pas. bendera

4.4.11 a. b. c.

Pekerjaan Pengecatan Peralatan : alat bantu Tenaga : pekerja, tukang, mandor, kepala tukang Bahan : Plamur (Dempul Tembok), Cat Dasar, Cat Tembok , cat minyak d. Metode : 1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi. 2. Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. 3. Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada. 4. Permukaan yang akan di cat dibersihkan dari semua kotoran yang menempel, permukaan dibuat sedemikian rupa sehingga halus dan rata. 5. Persyaratan cara dan jumlah lapisan pengecatan sesuai dengan persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya atau sesuai spesifikasi teknik. 6. Selesai pengecatan permukaan dijaga dari kotoran yang ada akibat pekerjaan lain. 7. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ). 8. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan. 9. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung. 10. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%. 11. Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Net Work Planning (Jaringan Kerja) dan Kurva “ S “. 12. Dasar pembayaran pekerjaan Pengecatan diukur M2 (Meter persegi).

Untuk Pekerjaan Pengecatan direncanakan (terlampir).

ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

Demikianlah Metoda Pelaksanaan ini kami buat untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis penawaran yang kami ajukan. Meskipun dalam Metoda Pelaksanaan ini tidak diuraikan secara rinci setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun kami akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar, sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek, gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

Pariaman, 5 Mei 2015 CV. YUNITA MANDIRI

TONI YUVITALI Direktur

Related Documents

Surat Lurah Weri.docx
June 2020 9
41
November 2019 58
41
November 2019 49
41
November 2019 62

More Documents from ""