368440012-makalah-konsep-pemasaran.doc

  • Uploaded by: Desy Ratnasari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 368440012-makalah-konsep-pemasaran.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 3,767
  • Pages: 16
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi (marketing mix). Secara umum peningkatan volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal perusahaan (hal-hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya mutu produk, kemasan, harga, dan lain-lain) dan faktor eksternal perusahaan (hal-hal yang berada diluar jangkauan perusahaan, misalnya globalisasi, teknologi, deregulasi, selera, situasi politik, dan lain-lain). Inti utama dari kegiatan pemasaran yang dikenal luas adalah bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Keempat variable tersebut merupakan kombinasi yang mempunyai peran yang sama dan merupakan satu kesatuan guna menunjang sukses perusahaan. Karena itu product, price, place dan promotion dapat digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk menyusun strategi dasar perusahaan yang dapat menjadi acuan bagi penyusunan strategi pemasaran yang efektif. Pada pelaksanaannya alat pemasaran (markrting mix) tersebut di lakukan secara berbeda-beda dan unik, tetapi tujuan akhir dari marketing mix tersebut adalah 3 meningkatkan penjualan dari produk yang dihasilkan oleh 1

perusahaan tersebut dan menghasilkan laba. Walaupun laba bukan satu-satunya tujuan perusahaan didirikan, tetapi ia tidak boleh diabaikan begitu saja, sebab kelangsungan hidup perusahaan ditentukan seberapa besar sumbangan yang mampu diberikan dalam bentuk laba atas investasi-investasi yang di lakukan, pada suatu kegiatan usaha tertentu. Oleh karena itu pengelolaan yang baik terhadap semua aktivitas perusahaan terutama yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran. Jenis atau industri yang cukup menarik untuk dianalisis adalah perusahaan pertambangan dimana kegiatan operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar 1.2 RUMUSAN MASALAH  Apa yang dimaksud dengan Pengertian Pemasaran, Konsep Pemasaran ?  Apa yang dimaksud dengan Pengertian Manajemen Pemasaran ?  Apa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemasaran ?  Apa yang dimaksud dengan Riset Pemasaran ?  Apa yang dimaksud dengan Bauran Pemasaran atau Marketing Mix ?  Apa yang dimaksud dengan Konsep Manajemen Pemasaran ? 1.3 TUJUAN  Mengetahui Pengertian Pemasaran, Konsep Pemasaran  Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran  Mengetahui Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemasaran  Mengetahui Riset Pemasaran  Mengetahui Bauran Pemasaran atau Marketing Mix  Mengetahui Konsep Manajemen Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai bagi orang lain. Banyak yang menganggap bidang ini identik atau sama dengan bidang penjualan. Sesungguhnya 2

pemasaran memiliki arti yang luas daripada penjualan. Bidang penjualan merupakan bagian dari bidang pemasaran, sekaligus merupakan bagian terpenting dari bidang pemasaran itu sendiri. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jika perusahaan menaruh perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan mengalami kesulitan untuk mengenali peluangpeluangnya. Karena para konsumen selalu mencari yang terbaik untuk kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang terjangkau dan dengan kualitas yang baik pula, hal itulah yang memicu adanya persaingan yang semakin tajam yang menyebabkan para penjual merasa semakin lama semakin sulit menjual produknya di pasar. Sebaliknya, pihak pembeli merasa sangat diuntungkan karena mereka bebas memilih dari pihak manapun dengan kualitas dan mutu produk yang baik. Hal inilah yang mendorong para pakar bisnis untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Fenomena masa lalu dipelajari dan dibandingkan dengan apa yang menggejala saat ini, kiat-kiat bisnis dalam memproduksi barang, menetapkan harga, mempromosikan serta mendistribusikan dinalisis dengan baik agar sesuai dengan tuntunan pasar.

Teori pemasaran yang amat sederhana pun selalu

menekankan bahwa dalam kegiatan pemasaran harus jelas siapa yang menjual apa, dimana, bagaimana, bilamana, dalam jumlah berapa dan kepada siapa. Adanya strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran secara keseluruhan. 2.2 Pengertian Konsep Pemasaran Menurut Basu Swastha Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini diawali dengan mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar utama yaitu : 1. Pasar sasaran tidak ada perusahan yang dapat beroperasi disemua pasar dan memuaskan semua kebutuhan dan juga tidak ada yang dapat beroperasi dengan baik dalam pasar yang luas, sehingga jika suatu perusahaan itu ingin berhasil maka ia harus dapat mendefinisikan pasar sasaran meraka dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran.

3

2. Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang sederhana dikarenakan beberapa pelanggan itu memiliki kebutuhan sendiri yang tidak mereka sadari atau mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhan-kebutuhan ini. 3. Pemasaran terpadu, jika semua departemen bekerja sama melayani kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu : a. Tahap Pertama : beragam fungsi pemasaran, tenaga penjualan periklanan, manajemen produk, riset pemasaran dan lainnya harus b.

bekerja sama. Tahap Kedua : pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik pada

c.

bagian lain perusahaan. Profitabilitas, tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka.

2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah

suatu

usaha

untuk

merencanakan,

mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

GAMBAR 1. FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN 2.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemasaran Perencanaan dan pelaksanaan program, keputusan dan strategi pemasaran tidak ditentukan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan atau bahkan oleh pemasar yang sudah 4

memiliki pengalaman. Perencanaan dan pelaksanaan program, keputusan dan strategi pemasaran itu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang berada di luar lingkungan perusahaan. Setiap program pemasaran perlu dikaitkan dengan faktor–faktor luar yang mempengaruhi perusahaan, seperti politik-hukum, sosial–budaya, teknologi, ekonomi dan persaingan. 1. Kondisi Politik dan Hukum Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politis yang terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok berpengaruh. Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara lebih intensif. 2. Kondisi Sosial Budaya Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan dari sebagian masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi program pemasaran. Perubahan kondisi sosial budaya yang terjadi, antara lain semakin banyaknya wanita pekerja, meningkatnya jumlah keluarga dengan orang tua tunggal, meningkatnya perhatian terhadap gaya hidup sehat dengan pola makan dan aktivitas fisik tertentu yang menunjang, dan berkembangnya gaya hidup sebagai akibat pergeseran nilai budaya. Berbagai fenomena tersebut perlu dicermati karena dapat membuat nilai, kepercayaan, dan ide-ide yang membentuk lingkungan industri saat ini berubah dan berimbas pada pengembangan program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour. Dalam merespon nilai-nilai sosial yang berkembang di masyarakat, pemasar perlu membuat penyegaran baru terhadap program pemasarannya, misal dengan mengembangkan dan mempromosikan produk-produk baru baik untuk konsumen maupun kalangan industri. 3. Kondisi Teknologi Perkembangan teknologi telah mempengaruhi pemasaran dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya perkembangan teknologi dihasilkan beragam produk baru (seperti piringan satelit) dan jasa-jasa baru (belanja melalui televisi). Dengan munculnya produk-produk baru membuat beberapa produk yang sudah ada menjadi usang/tua. Misal, produk compact discs mengganti tape, ponsel mengganti pager, kamera digital (kamera tanpa film) mengganti kamera nondigital (kamera 5

dengan film). Perkembangan teknologi pun membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pasar. Perubahan gaya hidup dapat terjadi dengan munculnya produk dan jasa dengan berbagai fitur baru. Misal munculnya produk ponsel dengan beragam fitur entertainment dan multimedia, tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi alternatif sarana hiburan konsumen di saat senggang. Adanya dukungan perkembangan teknologi informasi dan adanya gaya hidup yang menuntut kepraktisan juga menuntut pemasar untuk lebih menawarkan program pemasaran terutama kebijakan pendistribusian produknya melalui fasilitas internet atau electronic marketing, seperti internet based stores, electronic catalog, video marketing, mail marketing atau cybermalls. 4. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi mempengaruhi pola belanja yang dilakukan para konsumen, pebisnis, dan kalangan pemerintah. Hal itu mempengaruhi pemasar dalam pengembangan program pemasaran yang tepat bak dalam hal penawaran produk, penentuan harga strategi promosi dan promosi. Di antara variabel ekonomi yang penting, kalangan pemasar sangat mempertimbangkan tingkat inflasi, tingkat suku bunga, resesi dan pertumbuhan yang terjadi. Dengan kata lain, pemasar perlu mengawasi/memonitor siklus bisnis secara umum (pola transisi antara periode kemakmuran, resesi dan perbaikan/kembali ke periode kemakmuran). Pada umumnya tingkat belanja konsumen mengalami kenaikan pada kondisi ekonomi periode

kemakmuran,

serta

mengalami

penurunan

pada

saat

periode

resesi/pertumbuhan menurun terutama di saat tingkat pengangguran bertambah. Tentu saja, kalangan pemasaran perlu memikirkan sebuah variasi variabel ekonomi yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pemasaran dalam dan luar negeri. Misal dengan memperhatikan hal-hal, seperti distribusi pendapatan, tabungan, utang atau ketersediaan kredit. Pemasar juga perlu memperhatikan kecenderungan-kecenderungan utama dalam pendapatan dan pola pengeluaran rumah tangga yang dipengaruhi oleh faktor tingkat harga dan inflasi. Misal, di saat tingkat inflasi tinggi yang ditandai oleh adanya peningkatan harga barang-barang di pasaran maka tingkat konsumsi masyarakat cenderung menurun dan tingkat minat untuk menabung menjadi tinggi. 5. Kondisi Persaingan Dalam sebuah kondisi persaingan yang ketat, pemasar perlu meyakinkan konsumen untuk membeli produk mereka dibandingkan produk yang dijual produsen lain. Oleh karena baik konsumen dan pembeli komersil memiliki sumber 6

terbatas, setiap rupiah yang dikeluarkan untuk sebuah produk tidak berlaku lagi untuk pembelian produk lain. Oleh karena itu, setiap program pemasaran berlomba untuk membuat produk mereka sangat menarik. Secara teori, sebuah program gagal akan kehilangan uang pembeli selamanya atau setidaknya sampai pada pembelian berikutnya. 2.5 Riset Pemasaran Penelitian tentang identifikasi kebutuhan konsumen dan cara pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut menjadi hal yang krusial dilakukan oleh perusahaan pada saat ini. Riset pemasaran dalam proses pemasaran secara keseluruhan terlihat pada Gambar 2, di mana dijelaskan, untuk menambah nilai kompetitifnya, perusahaan perlu memahami hubungan antara stakeholder/pihak-pihak yang terkait, variabel pemasaran, faktor lingkungan, dan keputusan pemasaran yang diambil.

Gambar 6.1. Riset Pasar dan Proses Pemasaran Riset pemasaran menggunakan berbagai metode untuk memperoleh informasi yang diperoleh tentang konsumen, menerjemahkan hasil riset dan menggunakan informasi tersebut. Informasi-informasi tersebut sangat diperlukan untuk menentukan strategi pemasaran, tujuan dan seleksi target pemasaran. Pada suatu ketika, melalui riset pemasaran, perusahaan ingin mengetahui bagaimana konsumen memberikan tanggapan terhadap perubahan kebijakan dalam bauran pemasaran. Misal, produsen cat berharap dapat mempelajari tanggapan konsumen terhadap penawaran formula cat yang baru. Contoh lain, sebuah departement store melakukan riset untuk mempelajari tanggapan konsumen terhadap pengurangan harga/diskon untuk kalkulator. Melalui riset pemasaran, pemasar juga dapat mempelajari apakah konsumen memiliki preferensi/lebih suka untuk membeli produk di toko tertentu atau melalui internet. Lebih 7

jauh lagi, adanya fenomena semakin pentingnya menjual produk di pasar internasional saat ini, telah memperluas peran riset pemasaran pada area yang baru. Sebagai contoh, ketika perusahaan memutuskan untuk menjual barang atau jasanya di negara lain, mereka perlu memutuskan apakah akan menjual produk yang standar ataukah membuat inovasi lain dalam menyesuaikan dengan kebutuhan pasar mereka yang baru. 2.5.1 Proses Penelitian Riset pemasaran dapat terjadi di seluruh aspek sebuah produk. Pada umumnya, riset pemasaran dilaksanakan pada saat pengembangan produk baru. Berikut 5 langkah dasar dalam melakukan penelitian pemasaran sebagai berikut. a. Mempelajari situasi saat ini, yaitu apa yang diperlukan dan apa yang telah dilakukan saat ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Studi ini seharusnya mengindikasikan seberapa baik sebuah perusahaan memenuhi kebutuhan yang telah teridentifikasi. b. Memilih metode riset. Banyak metode yang tersedia untuk melakukan riset pemasaran.

Dalam

menentukan

satu

metode,

mereka

harus

mempertimbangkan sisi efektivitas dan biaya-biaya yang diperlukan. c. Pengambilan data. Ada 2 tipe data dalam riset, yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder adalah data yang tersedia sebagai hasil riset sebelumnya. Penggunaan data sekunder dapat mengurangi penggunaan waktu, usaha dan biaya/uang. Misalnya, data-data kependudukan dari Biro Pusat Statistik. Sedangkan data primer merupakan data baru yang harus dikumpulkan oleh peneliti. d. Analisis Data. Data tidak berguna bila pengguna (kalangan pemasaran) tidak mengatur dan mengolahnya menjadi suatu informasi. e. Mempersiapkan sebuah laporan. Laporan ini harus merupakan gabungan dari metode riset dan penemuan data serta informasi yang telah diperoleh. Laporan ini sebaiknya memberikan alternatif solusi atau penyelesaian, dan jika sesuai dapat memberikan rekomendasi untuk mengambil tindakan yang terbaik. 2.5.2 Metode Riset Pemasaran Suksesnya sebuah penelitian pemasaran sering tergantung pada kelayakan metode riset yang digunakan. Empat metode dasar riset adalah observasi, survey, focus group, dan percobaan (experiments).

8

a. Observasi, merupakan bentuk tertua dari riset pemasaran. Observasi adalah mengamati dan mencatat perilaku konsumen. Misalnya, mengobservasi perilaku belanja pelanggan di supermarket. b. Survey (survei), yaitu teknik riset pemasaran dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan atau pernyataan) disebarkan pada setiap individu yang menjadi responden (pengisi kuesioner) atau digunakan sebagai bahan untuk melakukan wawancara. c. Focus Group (kelompok fokus), yaitu teknik riset pemasaran berupa sekelompok orang dikumpulkan, diberikan permasalahan, dan diminta untuk mendiskusikan secara mendalam. d. Experimentation (eksperimen), yaitu teknik riset pemasaran yang mencoba untuk membandingkan respons orang yang sama atau orangorang yang serupa (memiliki karakter yang mirip) dalam kondisi yang dibuat berbeda. 2.6 Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Definisi menurut Basu Swastha bahwa Marketing Mix adalah “kombinasi dari empat variabel atas kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi”. Ada empat komponen bauran pemasaran barang yang meliputi: produk, harga, saluran distribusi, promosi dimana penggunaan kombinasi dari keempat variabel tersebut bergantung pada pimpinan perusahaan ataupun seorang manajer, bagaimana mereka dapat menggunakan bauran pemasaran tersebut. 1. Produk Telah dijelaskan pemasaran dimulai ketika sebuah produk (barang, jasa atau sebuah ide) tercipta untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan perlu

terus-menerus

meningkatkan

kualitas

produk-produk

yang

ada

dan

mengembangkan produk baru untuk memuaskan keinginan para pelanggan yang selalu

mengalami

perubahan.

Untuk

itu,

kalangan

pemasaran

perlu

mempertimbangkan perubahan teknologi, keinginan dan kebutuhan konsumen serta kondisi perekonomian terkini. Dalam menghadapi persaingan, perusahaan perlu selalu memperhatikan posisi produk yang ditawarkannya. Produk yang ada harus diperbaiki mutunya, fungsinya dan modelnya agar sesuai dengan perkembangan preferensi konsumen. Perbaikan mutu atau modifikasi kualitas produk dapat meningkatkan kesetiaan konsumen terhadap produk dan membantu perusahaan bersaing dengan perusahaan lain. Modifikasi fungsi dilakukan dengan mengubah keanekagunaan produk, keefektifan, kenyamanan dan keamanan. 9

Misal, produsen es krim yang memproduksi es krim tanpa kolesterol bagi konsumen yang sadar kesehatan yang menginginkan es krim rendah lemak. Produsen pasta gigi pun dapat menerapkan modifikasi fungsi dengan menawarkan produk baru yang mempunyai tutup pop off dengan desain trendi dan mudah dibuka. Adapun modifikasi model biasanya dilakukan pabrik pakaian untuk memotivasi konsumen supaya mengganti produk sebelum pakaian menjadi usang. Perusahaan sering kali mengkarakteristikkan produk mereka sebagai produk yang berbeda dengan produk yang ada. Pembedaan produk (product differentiation) merupakan dasar bagi penjual dalam menarik perhatian pembeli pada aspek-aspek produk (misal warna, bentuk atau pengemasan) yang dianggap berbeda dari pesaing. Dengan demikian, diferensiasi produk diartikan sebagai upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat/aspek produk yang lebih diinginkan pelanggan. Pada umumnya metode yang lebih digunakan perusahaan untuk membedakan produk, yaitu dengan memfokuskan pada pengembangan aspek rancangan, kemasan, dan merek produk yang unik. Contohnya, produsen mobil Volvo menawarkan produkproduk dengan menonjolkan karakteristik pada aspek desain yang elegan dan mewah, nyaman dan aman sehingga membuat mereka dapat bersaing di pasaran. 2. Harga Harga merupakan instrumen pemasaran yang terutama ditujukan untuk membentuk besarnya dan metode pembayaran atas barang atau jasa. Dalam kebijakan penetapan harga (pricing), perusahaan berusaha menentukan tingkat harga jual yang paling sesuai untuk sebuah produk. Setelah produk diwujudkan dan biaya produksi diketahui, tugas dari pemasaran adalah menentukan harga jual dari produk tersebut. Harga yang dibayar oleh pembeli menunjukkan sejumlah uang dan atau sesuatu yang lain beserta faedahnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu. Untuk itu, dalam menentukan tingkat harga, perusahaan perlu memperhatikan sejumlah biaya meliputi biaya operasi organisasi, administratif dan biaya penelitian, sama dengan apa yang disebut biaya pemasaran, yaitu iklan dan gaji bagian penjualan. Harga tidak dapat ditetapkan dengan begitu saja. Apabila harga ditetapkan terlalu tinggi, bisa jadi membuat jumlah penjualan menurun karena konsumen kemungkinan lari ke produk pesaing. Namun, apabila harga ditetapkan terlalu rendah, bisa jadi tidak menutup sejumlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Untuk itu dalam menentukan harga produk, pemasar 10

memerlukan suatu strategi tertentu. Langkah penentuan kebijakan harga, dimulai dengan pemilihan tujuan penetapan harga, memperkirakan demand/penawaran, mengestimasi dan menganalisis biaya, menganalisis penawaran pesaing, memilih metode harga, serta akhirnya memilih harga final. 3. Place (Distribusi) Dalam bauran pemasaran (mix marketing), tempat (place) berarti saluran pemasaran/distribusi, pada prinsipnya, yaitu bagaimana membuat barang dan jasa tersedia bagi konsumen akhir, misal melalui penempatan produk di outlet/toko yang sesuai. Sebuah toko retail contohnya, memerlukan sejumlah pengambilan keputusan tentang distribusi yang semuanya bertujuan untuk menyampaikan produk dari produsen ke tangan konsumen. Sejumlah keputusan distribusi, antara lain masalah pergudangan, kontrol persediaan (inventory) dan penentuan alternatif saluran distribusi. 4. Promosi Komponen dari bauran pemasaran (mix marketing) yang paling dapat dilihat oleh kalangan umum adalah promosi. Promosi merupakan atribut pemasaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk. Pada dasarnya promosi meliputi 2 hal, yaitu memperkenalkan produk dan membujuk konsumen untuk membeli produk. Terdapat beberapa alat promosi seperti : a. Periklanan Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu”. Periklanan bersifat menjangkau masyarakat luas (massal), tidak pribadi tapi secara langsung dengan audien (impersonal) dan dapat menyampaikan gagasan secara menyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif (ekspresif). fungsi periklanan antara lain memberi informasi, membujuk atau mempengaruhi, menciptakan kesan, memuaskan keinginan, dan sebagai alat komunikasi. Jenis-jenis media tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame, dan elektronik mail. b. Personal selling. Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang

dirujukan

untuk

menciptakan,

memperbaiki,

menguasai

atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Banyak produk yang dipromosikan dengan sangat baik dengan cara personal selling atau penjualan dari orang ke orang. Penjualan barang industri biasa melakukan hal ini. Dalam pratiknya personal selling lebih fleksibel 11

dibandingkan dengan sarana promosi lainnya, karena tenaga penjual dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif, dan perilaku konsumen, sehingga secara langsung dapat melakukan penyesuaian. Tetapi di lain pihak personal selling membutuhkan biaya yang sangat besar jika penggunaanya sangat luas, di samping sulit memperoleh tenaga penjual yang benar-benar berkualitas. Kegiatan Personal selling meliputi door to door, Mail Order, Telephone Selling, dan Direct Selling. c. Promosi penjualan. Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Barangbarang yang harganya terjangkau sering terjual dengan sistem promosi penjualan yang melibatkan pengaruh langsung kepada pembeli. Biasanya, seperti hadiah dari pembelian sejumlah barang, kupon, paket tambahan yang semuanya adalah untuk membujuk konsumen untuk membeli barang dan membeli lebih banyak lagi. 2.7 Konsep Manjemen Pemasaran Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternatif antara lain: 1. Konsep Produksi Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih besar dari penawarannya; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan fokus terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah 12

kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik. 2. Konsep Produk Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk. 3. Konsep Penjualan Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh: ensiklopedia, asuransi, dll. Industri ini harus mahir dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen. Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen. 4. Konsep Pemasaran Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain:

Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran Keterangan: pemasaran terpadu terdiri dari kegiatan pemasaran eksternal yaitu pemasaran yang ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan internal merupakan kegiatn mengenai keberhasilan dalam menerima, melatih dan memotivasi 13

karyawan yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik. Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan? a. Penjualan mulai turun b. Pertumbuhan produk melambat c. Pola pembelian yang berubah d. Persaingan yang meningkat e. Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mendapati pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai. 5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu: laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya yang bergerak dibidang barang maupun jasa semua bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah terhadap kepuasan para konsumen atas barang dan jasa yang di hasilkan yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://shinta.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/Manajemen-Pemasaran-Agustina-Shinta.pdf https://maradana.files.wordpress.com/2011/12/m6_nopw.pdf http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/360/jbptunikompp-gdl-drdeden-17957-1-konsepd-n.pdf http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_1.pdf

15

16

More Documents from "Desy Ratnasari"